Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA IBADAH HAJI dan BACAANNYA

1. Memakai Pakaian Ihram


2. Niat Ihram Haji
Pelaksanaan ihram paling lambat tanggal 9 Zulhijjah pada miqat yang telah di
tentukan. Hal yang dianjurkan yang termasuk sunnah haji sebelum berihram
adalah mandi, berwudu, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian
terlebih dahulu. Kemudian berniat dalam hati dan membaca:

ُ ‫ْت ْال َح َّج وال ُع ْم َرةَ َوَأحْ َر ْم‬


‫ت بِها َ هلِل ِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬
Artinya; Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena
Allah Swt. Niat tersebut diniatkan ketika memulai ihram.

3. Membaca Talbiyah
َ ‫ك َو ْال ُم ْلكَ اَل َش ِر ْي‬
َ‫ك لَك‬ َ َ‫ ِإ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ ل‬،‫ك‬
َ ‫ك لَبَّ ْي‬
َ َ‫ك ل‬ َ ‫ك اللَّهُ َّم لَبَّ ْي‬
َ ‫ لَبَّ ْيكَ اَل َش ِر ْي‬،‫ك‬ َ ‫لَبَّ ْي‬

4. Wukuf Padang Arafah


َ
َ‫ك‬VV‫آبِي َول‬VV‫ك َم‬ َ ‫ي َو َم َماتِي وَِإلَ ْي‬َ ‫صاَل تِي َونُ ُس ِكي َو َمحْ يَا‬ َ ‫ك‬ َ َ‫ اللَّهُ َّم ل‬، ‫” اللَّهُ َّم لَكَ ْال َح ْم ُد َكالَّ ِذي نَقُو ُل َو َخ ْيرًا ِم َّما نَقُو ُل‬
ِّ‫ر‬V ‫ اللَّهُ َّم ِإنِّي َأعُو ُذ بِكَ ِم ْن َش‬، ‫ت اَأْل ْم ِر‬ َّ ‫ب ْالقَب ِْر َو َوس َْو َس ِة ال‬
ِ ‫ص ْد ِر َو َشتَا‬ ِ ‫ك ِم ْن َع َذا‬ َ ِ‫ اللَّهُ َّم ِإنِّي َأعُو ُذ ب‬، ‫َربِّ تُ َراثِي‬
“ ‫َما ت َِجي ُء بِ ِه الرِّي ُح‬

Artinya: Ya Allah, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari
apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu salatku, ibadah hajiku, untuk-Mu
kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami
tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari
hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.’

5. Mabit di Mudzalifah
Mabit di Muzdalifah berarti bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah setelah
melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Sambil Bagi yang belum melaksanakan
shalat Maghrib dan Isya‟ dapat melaksanakannya dengan cara jamak ta‟khir
qashar, yaitu Maghrib tiga rakaat dan Isya‟ dua rakaat. Di Mudzalifah jamaah
haji juga mengambil batu kerikil empat puluh sembilan butir atau tujuh puluh
butir untuk melempar jumrah di Mina nantinya. Di Muzdalifah jamaah haji
melakukan mabit minimal sampai telah melewati waktu tengah malam. Namun
yang lebih utama, mabit dilakukan sampai selesai shalat Shubuh. Setelah itu
jamaah menuju Mina sambil membaca taibiyah dan berzikir.

6. Melontar jumrah Aqabah Setibanya di Mina setelah meletakkan barang bawaan di


tenda, jamaah bersiap-siap melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah
dengan tujuh batu kerikil, dan setiap lemparan disertai dengan bacaan: ُ ‫سم هَّللا ِ َوهَّللا‬
ِ ِ‫ب‬
‫ ُر‬VVَ‫ َأ ْكب‬Bismillahi Allahu Akbar Artinya: Dengan nama Allah dan Allah yang
Mahabesar

7. Tahallul awal (Tahallul Awwal)

Setelah melontar jumrah Aqabah, kemudian dilanjutkan dengan tahallul awal


dengan cara mencukur atau menggunting rambut sekurang-kurangnya tiga helai.
Dengan dilakukannya tahallul awal ini berarti kita boleh memakai pakaian biasa
dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram,
Bacaan doa tahalul:
ٍ ‫اللَّهُ َّم اجْ َعلْ لِ ُك ِّل َشع‬
‫ْر ْنورًا يَوْ َم القِيَا َم ِة‬
Artinya; Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong
ini pada hari kiamat nanti.
8. Thawaf Ifadhah
Bagi jamaah haji yang akan melakukan tawaf ifadhah pada hari itu juga (10
Zulhijjah) dapat langsung pergi ke Makkah untuk melakukan tawaf, yaitu
mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dimulai dari arah yang sejajar dengan
Hajar Aswad dan berakhir di sana pula.

Bacaan doa thawaf


ِ‫ول هللا‬ ِ V‫صاَل ةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َر ُس‬ َّ ‫ َوال‬.‫ َواَل َحوْ َل َواَل قُ َّوةَ ِإاَّل بِاهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬.ُ‫ُس ْب َحانَ هللاِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َواَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاَ هللاُ َأ ْكبَر‬
‫ اللَّهُ َّم‬.‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ك ُم َح َّم ٍد‬ َ ِّ‫ك َو َوفَاءاً بِعهدك َواتِّبَاعًا لِ ُسنَّ ِة نَبِي‬ َ ِ‫ص ِّد ْيقًا بِ ِكتَاب‬ َ َ‫ اللَّهُ َّم ِإ ْي َمانًا بِكَ َوت‬.‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ
‫ار‬
ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫ج‬ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫و‬ ‫ة‬َّ ‫ن‬‫ج‬
َ‫ِ َ َ َ ِ َ َ وْ ِ َ ِ َ َ ِ ِ ن‬ْ
‫ال‬ ‫ب‬ َ
‫ز‬ َ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬ َ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫خ‬‫َأْل‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ْ ُّ
‫د‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ن‬ ْ
‫ي‬ ِّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ َ ‫ة‬
ِ َ ‫ِئ‬ ‫م‬ ‫ا‬ َّ
‫د‬ ‫ال‬ َ ‫ة‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ا‬‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َِ َ َ َ َ َ ‫ى‬ ‫و‬ ْ
‫ف‬ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫ك‬ ُ ‫ل‬‫َْئ‬
‫س‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ ِّ‫ِإن‬

9. Sa’i
dilanjutkan melakukan sa'i yaitu berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwa dan
kembali lagi kebukit Safa sebanyak tujuh kali, sebelum memulai sa'i kita
dihadapkan badan ke arah Ka'bah.
Sebelum memulai Sa'i dianjurkan mengucapkan doa berikut:
‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال ّر ِح ِيم َأ ْب َدُأ بِ َما بَ َدَأ هللاُ بِ ِه َو َرسُولِ ِه‬
Dengan nama ALlah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa
yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian ketika mengerjakan sa’i dianjurkan membaca doa berikut ini sambil
lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah ‫يرًا‬VVِ‫ َكب‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَر‬
ِ ‫َوال َح ْم ُد هلَِّل ِ َكثِيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬
‫صي ًل‬

Kemudian ketika mengerjakan sa’i dianjurkan membaca doa berikut ini sambil lari-lari
kecil antara bukit shafa dan marwah
ِ ‫ َكبِيرًا َوال َح ْم ُد هلَِّل ِ َكثِيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَر‬
‫صياًل‬
10. Tahallul kedua (Tahallul Tsaani)
Setelah melakukan sa‟i, kemudian dilanjutkan dengan tahallul kedua (tahallul
tsaani). Dengan tahallul ini, berarti seseorang telah melakukan tiga perbuatan
yakni melontar jumrah aqabah, tawaf ifadhah dan sa‟i. Dan dengan demikian bagi
suami istri terbebas dari larangan untuk hubungan suami istri.
11. Mabit di Mina Setelah tiba di Mina, jamaah haji bermalam di sana selama tiga
malam. Jamaah berada di Mina sejak tanggal 10 sampai tanggal 12 atau 13
Zulhijjah. Pada tanggal 10 Zulhijjah para jamaah melempar jumrah Aqabah.
Sedangkan pada tanggal 11 Zulhijjah barulah mereka melontar tiga jumrah, yaitu
Ula, Wusta dan Aqabah masing-masing tujuh kali dengan menggunakan batu
kerikil. Hal yang sama dilakukan pada tanggal 12 dan 13 Zulhijjah. Namun ada
juga para jamaah yang melontar ketiga jumrah hanya sampai pada tanggal 12
Zulhijjah sore harinya dan kemudian mereka meninggalkan Mina menuju
Makkah. Hal ini disebut nafar awwal. Sedangkan para jamaah yang melakukan
pelontaran jumrah sampai tanggal 13 Zulhijjah sore harinya, mereka disebut nafar
tsaani. Dengan selesainya kegiatan pelontaran di atas, bagi mereka yang
mengerjakan haji tamattu‟ dan haji qiran selesailah seluruh rangkaian kegiatan
ibadah haji dan kembali ke Makkah. Akan tetapi, bagi mereka yang mengerjakan
haji ifrad masih diharuskan mengerjakan umrah, yaitu dimulai dengan ihram
untuk umrah lalu tawaf, sa‟i dan diakhiri dengan tahallul, setelah selesai umrah
berarti selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah hajinya (haji ifrad). Bagi
mereka yang ingin meninggalkan tanah suci Makkah dan kembali ke tanah air
harus melaksanakan tawaf wada‟ atau tawaf perpisahan. Caranya sama saja
dengan tawaf ifadhah, tetapi pada tawaf wada‟ tidak di sertai dengan sa‟i dan
dengan berpakaian biasa. Itu tadi tata cara ibadah haji, urutan dan bacaannya yang
perlu diketahui dan diamalkan Muslim terutama bagi yang akan menunaikan
ibadah haji. Wallahu A'lam

Anda mungkin juga menyukai