NIM : 23080960056
Kelas : TI 1B
Matkul : DAI
Mengutip Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya
Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan 10 adab berdoa. Hal
ini menunjukkan betapa sakralitas ibadah doa.
- Masjid
ِ ِش أ َ ْه ُل ْالغَائ
ب بِغَائِبِ ِه ْم إِذَا قَد َِم ُ َ َك َما يَتَبَ ْشب،َُللاُ لَه
َّ شَ َ إِ ََّل تَبَ ْشب،ص ََلةِ َوال ِذِّ ْك ِر
َّ اجدَ لِل
ِ سَ طنَ َر ُجل ُم ْسلِم ْال َم
َّ َما ت ََو
علَ ْي ِه ْم
َ
“Tidaklah seorang muslim mendiami masjid untuk shalat dan dzikir kecuali Allah
berbunga-bunga padanya sebagaimana berbunga-bunganya orang yang hartanya
hilang kembali lagi.” (HR. Ibnu Majah No. 700. Hadis shahih)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju tempat shalat ini untuk
meminta hujan, lalu beliau berdo’a miminta hujan dengan menghadap ke Kiblat
dan membalikkan selendangnya.” (HR. Al-Bukhari No. 6343)
- Majelis dzikir
Majelis dzikir adalah tempat mustajab untuk berdoa karena majelis zikir adalah
tempat yang sangat disukai oleh para malaikat dan paling dekat dengan rahmat
Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Tidaklah suatu kaum yang duduk berkumpul untuk mengingat Allah, kecuali
dinaungi oleh para malaikat, dilimpahkan kepada mereka rahmat, akan diturunkan
kepada mereka ketenangan, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan
para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim No. 2700)
- Waktu menjenguk orang sakit atau jenazah
َ َ فَإِ َّن ْال َم ََلئِ َكةَ يُ َؤ ِ ِّمنُون، فَقُولُوا َخي ًْرا، َ أ َ ِو ْال َميِِّت،يض
َعلَى َما تَقُولُون َ ض ْرت ُ ُم ْال َم ِر
َ إِذَا َح
“Apabila kamu menjenguk orang sakit atau orang yang meninggal, maka
ucapkanlah (doa) yang baik, karena malaikat mengaminkan ucapan kalian.” (HR.
Muslim no. 919)
- Mekkah
Kota suci Mekkah sebagai tempat mustajab untuk berdoa ini diisyaratkan melalui
hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang cukup panjang. Hadis tersebut
mengisahkan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang sujud di dekat
Kakbah, lalu orang-orang kafir Qurasy meletakkan kotoran Unta di punggung
beliau.
Benar saja, orang-orang kafir Quraisy yang meletakkan kotoran di punggung Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sujud di depan Kakbah akhirnya tewas
di medan Badar. Mereka adalah Abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin
Rabi’ah, al-Walid bin Utbah, Umayah bin Khalaf, dan Uqbah bin Abi Mu’aith.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari
nomor 240.