ُأ
ص َلو َة َويُْؤ ُت ْوا
َّ/ َو ُي ِق ْيم ُْوا ال/ ُح َن َفآ َء/ ال ِّد ْي َن/ي َْن َل ُه/ص َ آ ِمر ُْو~ا ِإالَّ لِ َيعْ ُب ُد ْوا/َو َم
ِ ِ م ُْخل/هللا
ك ِد ْي ُن ْال َق ِّي َم ِة
َ ِاالز َكو َة َو َذل
َّ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan
ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama
dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus (benar)” (al-Bayyinah: 5).
Dalam firman Allah yang lain,
//ى َو ِنعْ َم// ْال َم ْو َل// َف ِنعْ َم// ه َُو َم ْوالَ ُك ْم/ اهلل َّ َفَأ ِقيمُوا......
َّ الَ َة َو َءا ُتوا/ الص
ِ َواعْ َت/ الز َك َاة
ِ مُوا ِب/ ص
صي ُر ِ ال َّن
“….Maka laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan
berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; dia
sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong” (al-Hajj: 78).
، ِني َْن/ ا لِ َع ْش ِر ِس// َع َل ْي َه/ َواضْ ِربُوه ُْم، ِني َْن/ ب ِْع ِس/ اَل ِة لِ َس/ الص
َّ ْب َيا َن ُك ْم ِب/ ص
ِ ُمرُوا
َ َو َفرِّ قُوا َب ْي َن ُه ْم ِفى ْال َم
ضا ِج ِع
“Suruhlah anakmu shalat semasa umur mereka telah mencapai
tujuh tahun dan pukullah mereka setelah umurnya sepuluh tahun
dan pisahlah tempat tidur mereka.”
صاَل ِة ُ ْجُل َو َبي َْن ال ِّشرْ ِك َو ْال ُك ْف ِر َتر
َّ ك ال ِ ََّبي َْن الر
“(Beda) antara seorang (mu’min) dan antara syirik dan
kekafiran ialah meninggalkan shalat” (HR. Muslim).
صاَل ِة َف َمنْ َترْ َك َها َف َق ْد َك َف َر ُ َْب ْي َن َنا َو َب ْي َن ُه ْم َتر
َّ ك ال
“(Beda) antara kita dengan mereka (orang-orang kafir) itu,
ialah: meninggalkan shalat. Maka barangsiapa
meninggalkannya, sungguh ia telah kufur” (HR. Ahmad).
Fungsi Shalat
Dzikrullah
Mendidik menjadi tenang
Mencegah perbuatan keji dan munkar
Sebagai penolong orang yang beriman
Dzikrullah
ُهللا َت ْط َمِئنُّ ْالقُلُوب ِ ين َءا َم ُنوا َو َت ْط َمِئنُّ قُلُو ُبهُم ِب ِذ ْك ِر
ِ هللا َأالَ ِب ِذ ْك ِر َ الَّ ِذ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS
al-Ra’d: 28).
َّ ِإ َّن ِنى َأ َنا هللاُ آلِإ َل َه ِإآلَأ َنا َفاعْ ب ُْد ِني َوَأ ِق ِم ال
صالَ َة لِ ِذ ْك ِري
“Sesungguhnya akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingatKu” (QS Thaha: 14).
Mendidik Menjadi Tenang
ُه/ َوِإ َذا َم َّس،ا/ ُه ال َّشرُّ َج ُزو ًع/ ِإ َذا َم َّس،ا/ َهلُو ًع/ان ُخلِ َق َ ْاِإل/َِّإن
َ /نس
َ صالَ ِت ِه ْم دَآِئم
ُون َ ين ُه ْم َع َلى َ الَّ ِذ،ين َ ِإالَّ ْالم،ْال َخ ْي ُر َم ُنو ًعا
َ ُِّصل
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, sedang
apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir kecuali orang-
orang yang mengerjakan shalat, yaitu mereka yang tetap
mengerjakan shalatnya” (QS. al-Ma’arij: 19-23).
Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar
ِ َو ْالمُن َك ِر َو َل ِذ ْك ُر/آء
/هللا ِ ْال َفحْ َش/ى َع ِن/الَ َة َت ْن َه/الص
َّ َّ /َوَأ ِق ِم
/َّالَ َة ِإن/الص
َأ ْك َبر
“Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) lebih besar keutamaannya” (al-Ankabuut: 45).
Sebagai Penolong Orang Beriman
1. Orang yang meninggalkan shalat wajib disebabkan lupa, maka tidak ada
hukum baginya sampai dirinya ingat. Begitu juga dengan orang yang tidak
tahu jika meninggalkan shalat itu hukumnya kafir, maka ia dihukumi
sebagai orang yang tidak memiliki pengetahaun (bodoh), sehingga tidak
dihukumi sebagai kafir. Akan tetapi diwajibkan kepadanya untuk mencari
ilmu dan orang yang berpengetahuan diwajibkan untuk mengajarkan
kepadanya.
2. Orang yang berpengetahuan dan mengakui hukum shalat itu wajib
dilaksanakan, sedangkan praktiknya, shalatnya masih bolong-bolong atau
tidak rutin. Menurut ulama orang tersebut secara dzahir dihukumi muslim
sekaligus munafik. Terhadap orang seperti itu harus senantiasa diingatkan
dan diajak untuk shalat dengan menggunakan metode dakwah yang tepat,
sampai ia mau melaksanakan shalat.
3. Orang yang berpengetahuan bahwa hukum shalat itu wajib, tetapi malas
melaksanakan. Maka menurut Imam Ahmad, orang tersebut dihukumi
kafir dan keluar dari Islam.
Shalat Bagi Pasien
Shalat hukumnya wajib bagi setiap mukallaf. Jika seorang muslim
mampu melaksanakan shalat dengan posisi sempurna maka wajib
melaksanakan dengan kondisi sempurna. Akan tetapi jika tidak
mampu melaksanakan dengan posisi sempurna hukumnya tetap
wajib melaksanakan shalat sesuai dengan kadar kemampuannya.