Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SHOLAT

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah atau
syara’ shalat adalah menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah, karena taqwa hamba
kepada Tuhanya, mengagungkan kebesaran-Nya dengan khusyu’ dan ikhlas dalam
bentuk perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

 Definisi Semacam ini telah disepakati oleh para ulama ahli fiqih dimana mereka
mengatakan :

Artinya : "Shalat adalah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang


dimulai dengan takbir dan disudahi dengan Salam yang dengannya itu kita dianggap
beribadah (kepada Allah) dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. "

Ayat al-Qur’an yang mewajibkan shalat antara lain:

 Artinya: “Hay orang-orang yang beriman, ruku’lah,sujudlah dan sembahlah


Tuhanmu serta buatlah kebajikan agar kamu memperoleh kemenangan”.(Al-Hajj:
77).

Shalat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut terminologi Syara’


adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam dengan disertai beberapa syarat dan rukun yang sudah ditentukan.shalat
diwajibkan kepada semua orang islam yang mukallaf (baligh dan berakal) dan suci,
sehari semalam lima kali.
     Disebut shalat karena ia menghubungkan seorang hamba kepada
penciptanya,dan shalat merupakan manifestasi penghambaan dan kebutuhan diri
kepada Allah SWT.Maka shalat dapat menjadi media permohonan pertolongan dalam

1
menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia dalam perjalanan
hidupnya,sebagaimana firman Allah SWT
َّ ‫الص الَ ِة إِنَّ هللاَ َم َع‬
‫الص ابِ ِر ْي ن‬ َّ ِ‫اس ت َِع ْي نُ ْو ا ب‬
َّ ‫الص ْب ِر َو‬ َ َ‫يَا أَيُّ َه ا الَّ ِذ يْن‬
ْ ‫آم نُوا‬
153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS.Al-Baqarah
2 : 153)

B.     DASAR HUKUM SHOLAT FARDHU

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dan harus dilaksanakan
berdasarkan ketetapan Al-qur’an,Sunnah,dan Ijma’. Allah SWT berfirman :

‫الص الَةَ َك انَتْ َعلَى‬


َّ َّ ‫اذ ُك ُرو ْا هّللا َ قِيَا ًما َوقُ ُعودًا َو َعلَى ُجنُوبِ ُك ْم فَإ ِ َذا ا ْط َمأْنَنتُ ْم فَ أَقِي ُمو ْا‬
َّ‫الص الَةَ إِن‬ ْ َ‫صالَةَ ف‬ َ َ‫فَإ ِ َذا ق‬
َّ ‫ض ْيتُ ُم ال‬
‫ا ْل ُمؤْ ِمنِينَ ِكتَابًا َّم ْوقُوتًا‬

103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (QS.An-Nisa’ 3 : 103)

 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi SAW bersabda pada


Mu’adz  ketika beliau mengutusnya ke Yaman,”Sesungguhnya kau akan mendatangi
kaum ahlul kitab,maka dakwahilah mereka agar bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah dan sesungguhnya aku adalah rasul utusan Allah”.Jika mereka
menaatimu dalam hal tersebut,maka beritahulah mereka bahwa Allah SWT telah
mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu  dalam sehari semalam.
Shalat diwajibkan  pada malam Isra’ dan Mi’raj satu tahun setengah sebelum
hijrah.

Anas bin Malik ra bercerita : Pada malam Nabi di Isra’kan,beliau diwajibkan


shalat lima puluh waktu, kemudian dikurangi hingga hanya menjadi lima waktu,

2
kemudian dipanggilah beliau, ”Hai Muhammad, sesungguhnya tidak ada anjuran di
sisiku yang berubah-ubah, dan sesungguhnya dengan lima waktu tesebut kau peroleh
pahala yang sama dengan pahala lima puluh waktu.

C.    SYARAT  DAN RUKUN SHOLAT


1.      SYARAT SHOLAT

Para ulama membagi syarat shalat menjadi dua macam, pertama syarat


wajib, dan yang ke dua syarat sah. Syarat wajib adalah sayarat yang
menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat. Sedangkan syarat sah adalah
syarat yang menjadikan shalat seseorang diterima secara syara’ di samping
adanya kriteria lain seperti rukun.
a.       Bahwa syarat-syarat wajib sholat adalah sebagai berikut:
1)      Islam.
2)      Baligh (dewasa)
Maka tidak wajib sholat atas anak-anak samapai ia mencapai
dewasa.  Akan tetapi walinya wajib memerintah sholat kepada anaknya
yang telah berumur tujuh tahun serta wajib mengajarkan ilmunya. Ketika
anak tersebut sudah berumur sepuluh tahun dan ia meninggalkan sholat
maka walinya pantas untuk memukul anaknya tersebut. Sabda Rosulullah
SAW yang artinya sebagai berikut:
Umur dewasa itu bisa di ketahui melalui salah satu tanda berikut:
a)      Cukup berumur lima belas tahun
b)      Keluar mani
c)      Mimpi bersetubuh
d)     Mulai keluar darah haid bagi perempuan
3)      Berakal
Tidak wajib sholat atas orang yang hilang akalnya,karena mabuk atau gila.
Apabila  mabuknya ittu disengaja maka ttap wajib mengerjakan sholat.[2]

b.      Syarat sah sholat adalah sebagai berikut:


1)      Mengetahui masuknya waktu sholat

3
See more at: - ‫ق اللَّي ِْل َوقُرْ آنَ ْالفَجْ ِر إِ َّن قُرْ آنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُودًا‬ ِ ُ‫أَقِ ِم الصَّالةَ لِ ُدل‬
ِ ‫وك ال َّش ْم‬
ِ ‫س إِلَى َغ َس‬
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-70-
َّ‫ق اللَّ ْي ِل َوقُ ْرآنَ ا ْلفَ ْج ِر إِن‬ َ ‫س إِلَى َغ‬
ِ ‫س‬ َّ ‫أَقِ ِم ال‬   82.html#sthash.nhh8TSJq.dpuf
َّ ‫صالَةَ لِ ُدلُو ِك ال‬
ِ ‫ش ْم‬
ْ ‫قُ ْرآنَ ا ْلفَ ْج ِر َكانَ َم‬
‫ش ُهودًا‬

ْ ‫ق اللَّ ْي ِل َوقُ ْرآنَ ا ْلفَ ْج ِر إِنَّ قُ ْرآنَ ا ْلفَ ْج ِر َكانَ َم‬


‫ش ُهودًا‬ َ ‫س إِلَى َغ‬
ِ ‫س‬ َّ ‫أَقِ ِم ال‬
َّ ‫صالَةَ لِ ُدلُو ِك ال‬
ِ ‫ش ْم‬
dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh, Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat).(QS. Al-Isra’:78)

2)      Suci dari hadast kecil dan besar

See more at: - ‫ق اللَّي ِْل َوقُرْ آنَ ْالفَجْ ِر إِ َّن قُرْ آنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُودًا‬ ِ ُ‫أَقِ ِم الصَّالةَ لِ ُدل‬
ِ ‫وك ال َّش ْم‬
ِ ‫س إِلَى َغ َس‬
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-70-
82.html#sthash.nhh8TSJq.dpuf
  
ِ ‫س ُحو ْا بِ ُرؤ‬
‫ُوس ُك ْم‬ ِ ِ‫سلُو ْا ُو ُج و َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ا ْل َم َراف‬
َ ‫ق َوا ْم‬ ِ ‫صال ِة فا ْغ‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُو ْا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ال‬
‫ين َوإِن ُكنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّ ُرو ْا‬ ِ َ‫َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ا ْل َك ْعب‬
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub Maka mandilah, ...(QS. Al-Maidah: 6)

Sabda Nabi SAW:


“Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kamu apabila ia
berhadast hingga ia berwudlu” (HR.Bukhori dan Muslim).

3)      Suci badan, pakaian dan tempat dari najis

ْ ِ‫صلًّى َو َع ِه ْدنَا إِلَى إِ ْب َرا ِهي َم َوإ‬


‫س َما ِعي َل‬ ِ ‫َوإِ ْذ َج َع ْلنَا ا ْلبَيْتَ َمثَابَةً لِّلنَّا‬
َ ‫س َوأَ ْمنًا َواتَّ ِخ ُذو ْا ِمن َّمقَ ِام إِ ْب َرا ِهي َم ُم‬
ُّ ‫أَن طَ ِّه َرا بَ ْيتِ َي لِلطَّائِفِينَ َوا ْل َعا ِكفِينَ َو‬
ُّ ‫الر َّك ِع ال‬
 ‫س ُجو ِد‬

4
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud".(QS.Al-Baqarah: 125)

4)      Menutup aurot
Aurotnya orang laki-laki ialah antara pusar sampai lutut. Sedangkan aurotnya
perempuan ialah seluruh badan kecuali kedua telapak tangan.

ْ ‫س ِرفُو ْا إِنَّهُ الَ يُ ِح ُّب ا ْل ُم‬


َ‫س ِرفِين‬ ْ ‫يَا بَنِي آ َد َم ُخ ُذو ْا ِزينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل َم‬
ْ ‫س ِج ٍد و ُكلُو ْا َوا‬
ْ ُ‫ش َربُو ْا َوالَ ت‬

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki)


mesjid. (QS. Al-A’raf:31)

5)      Menghadap kiblat

‫ث َم ا‬ ُ ‫س ِج ِد ا ْل َح َر ِام َو َح ْي‬ ْ ‫ش ْط َر ا ْل َم‬ َ َ‫ض اهَا فَ َو ِّل َو ْج َه ك‬ َ ‫س َماء فَلَنُ َولِّيَنَّكَ قِ ْبلَةً ت َْر‬
َّ ‫قَ ْد نَ َرى تَقَلُّ َب َو ْج ِه َك فِي ال‬
‫ق ِمن َّربِّ ِه ْم َو َم ا هّللا ُ بِ َغافِ ٍل َع َّما‬ َ َ‫ش ْط َرهُ َوإِنَّ الَّ ِذينَ أُ ْوتُ و ْا ا ْل ِكت‬
ُّ ‫اب لَيَ ْعلَ ُم ونَ أَنَّهُ ا ْل َح‬ َ ‫ُكنتُ ْم فَ َولُّو ْا ُو ُج ِو َه ُك ْم‬
َ‫ون‬ ُ‫يَ ْع َمل‬
 
Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada,
Palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. Al-Baqarah:144)
E.     HAL-HAL  YANG MEMBATALKAN SHOLAT
1.      Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum
sempurna.
2.      Meninggalkan salah satu syarat.
3.      Sengaja berbicara.
4.      Banyak bergerak.
5.      Makan atau minim.
6.      Terbukanya aurat.
7.      Membelakangi kiblat.
8.      Makan dan minum baik sedikit maupun banyak.
9.      Tertawa dengan keras.

5
10.  Terkena hadas, baik kecil maupun besar. Yang mana hadas tersebut baru.
11.  Murtad.
beberapa perbedaan antara shalat sunnah dengan shalat
fardhu yang kami himpun dari berbagai kitab fikih dengan sumber
utama dari kitab al-Mughni al-Muhtaj. Tidak semua perbedaan
tersebut kami sertakan karena keterbatasan pembacaan, hanya yang
paling mendasar dan penting saja yang kami sertakan. Beberapa
perbedaaan tersebut ialah:

1. niat shalat fardhu agar menjadi sah, harus menyebutkan minimal


niat shalat, niat kefardhuan dan niat penentuan shalatnya.
Contoh: “Usholli fardlo dzuhri (Saya niat salat fardlu dluhur)”.
Sedangkan shalat sunnah hanya mensyaratkan niat shalat saja
untuk mencapai kesunnahan. Contoh: “Usholli (Saya niat salat)”.
2. , ketika di tengah salat fardhu anda berganti niat menjadi shalat
sunnah itu diperbolehkan, tidak sebaliknya.
3. wajib berdiri bagi yang mampu pada salat fardhu, sedangkan
shalat sunnah boleh duduk meskipun ia mampu berdiri.
4. ketika sedang di atas kendaraan saat bepergian, shalat fardhu
tetap wajib menghadap kiblat yakni Ka’bah, sedangkan shalat
sunnah, kiblatnya adalah arah tujuan kendaraan.
5. dalam shalat fardhu disyariatkan adzan & iqamat, tidak dengan
shalat sunnah. Adapun ketika salat sunnahnya berjamaaah, maka
panggilannya ialah: as-sholaatu jaami’ah “Shalat jamaah (akan
dilaksanakan)”.

Keenam,shalat fardhu boleh diqashar ketika safar, tidak demikian


dengan salat sunnah

6
Tata Cara Sholat yang Benar dan Sempurna

1. Berdiri tegak menghadap kiblat, pandangan ke arah tempat sujud, kemudian


lakukan takbiratul ihram.

2. Angkat kedua tangan sejajar pundak atau telinga, hadapkan telapak tangan ke
arah kiblat, dan ucapkan Allahu akbar.

3. Bersedekap, dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung


telapak tangan kiri, atau di atas pergelangan atau lengan tangan kiri.

4. Letakkan tangan di depan dada. Pandangan tetap ke arah tempat sujud.

5. Bacalah doa iftitah dengan pelan.

6. Baca ta’awudz dengan pelan

7. Baca Surat Al-fatihah, dan sebelumnya membaca basmalah dengan pelan,


dan berhenti di setiap akhir ayat.

8. Ucapkanlah amiin setelah selesai Al-fatihah. Baik jadi imam, makmum,


maupun shalat sendiri.

9. Keraskan bacaan amiin jika Anda menjadi makmum.

10. Bacalah surat yang Anda hafal.

11. Diam sejenak seusai baca surat.

Anda mungkin juga menyukai