Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin sangat memberikan perhatian yang
besar terhadap kebersihan dan kesucian. Salah satu bukti nyata ialah
pensyariatan thaharah (bersuci) yang menjadi syarat sah pelaksanaan beberapa ibadah. Di
dalam bersuci, ada penghargaan terhadap watak dasar manusia yang pada dasarnya
mencintai kebersihan, sekaligus bentuk penghargaan terhadap Sang Khaliq saat kita
menghadap-Nya.
Wudhu merupakan satu di antara bentuk bersuci yang disyariatkan dalam Islam. Pada saat
berwudhu, kita diperintahkan untuk membersihkan beberapa anggota tubuh kita, baik
dengan cara mencuci maupun mengusapnya.
Jika kita perhatikan, sebenarnya gerakan wudhu tidaklah jauh berbeda dengan tindakan
mencuci muka dan lainnya yang bukan ibadah. Bedanya adalah wudhu merupakan bentuk
ketaatan kita terhadap perintah Allah. Dengan demikian, agar wudhu yang kita lakukan
semakin bertambah kualitas ketaatannyya, berikut ini akan kami paparkan beberapa doa
yang menyertai gerakan wudhu, sebagaimana telah kami sarikan dari kitab karya Syekh
Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkar al-
Muntakhabah min Kalâmi Sayyidil Abrâr, (Surabaya: Kharisma, 1998).
Dengan menyertakan doa dalam setiap gerakan wudhu, diharapkan wudhu yang kita
lakukan bisa bertambah kualitas makna ibadahnya. Doa-doa tersebut ialah:
Artinya: “Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat.”
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya
Allah, beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan
hingga aku tidak merasa haus selamanya.”
3. Ketika membersihkan lubang hidung, pada saat menghirup air, dalam hati berdoa:
َ اَ ٰللّهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنِ ْي َراِئ َحةَ نِ َع ِم،اَ ٰللّهُ َّم َأ ِرحْ نِ ْي َراِئ َحةَ ْال َجنَّ ِة
َ ِك َو َجنَّات
ك
Allâhumma ariḫnî râiḫatal jannah. Allâhumma lâ taḫrimnî râiḫata ni‘amika wa jannâtika
Artinya: “Ya Allah, (izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah, jangan halangi aku
mencium wanginya nikmat-nikmat-Mu dan wanginya surga-surga-Mu.”
Sedangkan ketika mengeluarkan air dari lubang hidung, berdoa:
ُ َأ ّ ٰ َا
ار ِ َّح الن
ِ ار َوس ُْو ِء ال َّد ِ ِئاوَ ر
َ ْ
ن م
ِ ك
َ ِ ب ذ و
ْ ُ
ع ي
ْ ِّ نِإ م
َّ ُ ه لل
Allâhumma innî a‘ûdzu bika min rawâiḫin nâr wa sû’id dâr
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari busuknya bau neraka, dan dari buruknya
tempat kembali.”
Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan
menghitam.”
Doa ini dipanjatkan agar di akhirat kelak Allah menggolongkan kita sebagai orang baik,
dimana saat berkumpul di padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan berwajah putih,
dan sebaliknya orang jelek dicirikan dengan berwajah hitam kusam.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan
hisablah aku dengan hisab yang ringan.”
Artinya: “Ya Allah, jangan Kauberikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku,
dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
Tentang doa di atas, kelak di akhirat nanti, Allah akan memberikan pada semua manusia,
catatan amal mereka masing-masing. Apabila manusia tersebut amalnya baik, maka ia akan
menerima kitab amalnya dengan tangan kanan dan berhadapan muka, namun apabila
amalnya jelek, maka ia akan menerima kitab amalnya dengan tangan kiri dan diberikan dari
balik punggung.
Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku
dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-
Mu.”
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan
mampu mengikuti apa yang terbaik dari ucapan tersebut.”
8. Saat membasuh kaki kanan berdoa:
ْ اَ ٰللّهُ َّم ثَب، اَ ٰللّهُ َّم اجْ َع ْلهُ َس ْعيًا َم ْش ُك ْورًا َو َذ ْنبًا َم ْغفُ ْورًا َو َع َماًل ُمتَقَبَّاًل
ِ ِّت قَ َد ِم ْي َعلَى الصِّ َر
اط
يَ ْو َم تَ ِزلُّ فِ ْي ِه اَأْل ْق َدا ُم
Allâhumma-j’alhu sa‘yan masykûran wa dzamban maghfûran wa ‘amalan mutaqabbalan.
Allâhumma tsabbit qadamî ‘alash shirâthi yauma tazillu fîhil aqdâm
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai
penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah
telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak
telapak kaki yang tergelincir.”
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan
shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang
tergelincir.”
doa terhindar dari sifat munafik sebagaimana diriwayatkan dari Ummi Ma’bad berkata,
”Aku mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam berdoa dengan doa ini" :
Artinya:
“Wahai Allah bersihkanlah hatiku dari nifaq, (bersihkanlah) amalku dari riya, (bersihkanlah)
lisanku dari dusta, (bersihkanlah) mataku dari pengkhianatan. Sesungguhnya Engkau
mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan didalam dada.”
(HR. Hakim (2/227), al Khotib (5/267), ad Dailamiy (1/478 No. 1953)
Doa Qunut Subuh Versi Panjang
Sementara doa qunut subuh versi panjang, dilansir dari buku Panduan Muslim Sehari-hari
karya KH. M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, yaitu sebagai berikut:
Setelah sujud kedua dan sebelum salam, berikut bacaan yang bisa dilafalkan:
Artinya: "Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang
Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi
Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh
alam."