Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU KONTEMPORER

SUB KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
ANGKATAN XLIV
LATSAR CPNS KABUPATEN SERANG TAHUN 2022

KETUA : MUHAMMAD BAGUS SETYO NUGROHO, S.P.


ANGGOTA : REGINA ESKA RACHMAN, S.E.
RISMA SULISTIANI, S.Pd.
SUTIYANAH SOFIYANI, S.Ak.
WELLY HANIN HARDIYANTO, S.Ak.
1. Latar Belakang Pemilihan Isu
Kasus Covid-19 di Indonesia mencetak rekor tertinggi baru pada bulan Februari 2022.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan, varian Omicron mendominasi kasus Covid-19, mencapai
98%. Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan,
peningkatan kasus mingguan Covid-19 mencapai 68% dibandingkan dengan sebelum penyebaran
varian Omicron. Menurut beliau, varian Omicron yang sangat menular menjadi pemicu tingginya
kasus Covid-19 di Indonesia. Dan kini, Omicron sudah mendominasi varian virus corona yang
bersirkulasi di masyarakat kita.
Dengan adanya Covid-19 varian baru Delta dan Omicron, angka kasus Covid-19 pada anak
meningkat pada tahun kedua sehingga anak perlu mendapatkan perlindungan, salah satunya dengan
vaksinasi. Tetapi, beredar sebuah informasi di internet yang mengklaim bahwa vaksin yang berasal
dari teknologi mRNA seperti Vaksin Pfizer dan Moderna berbahaya bagi anak-anak. Informasi yang
beredar melalui Rumble.com tersebut menampilkan video seorang peneliti vaksin mRNA, Dr.
Robert Malone, menyatakan bahwa vaksin mRNA berbahaya bagi organ tubuh anak-anak yang
disebabkan dari lonjakan protein beracun.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, pernyataan tersebut dibantah oleh sejumlah
dokter ahli lainnya karena tidak mendasar dan tidak ada bukti lonjakan protein yang dihasilkan
vaksin mRNA beracun. Melalui AFP, Paul Offit, dokter penyakit menular yang juga Director of the
Vaccine Education Center di Rumah Sakit Anak Philadelphia menyatakan bahwa lonjakan protein
beracun tersebut salah, tidak ada buktinya pada percobaan hewan dan manusia. Kemudian Peter
Murray, Profesor Imunologi Biokimia Institute Max Planck menyatakan bahwa lonjakan protein
yang dihasilkan tersebut tidak membahayakan karena hanya bertahan pada otot seseorang beberapa
saat setelah disuntikan.
Selain isu peningkatan Covid 19 varian omicron serta informasi hoax bahaya vaksin untuk anak
yg disebut diatas, Kami juga menganalisis isu kasus korupsi dimasa pandemi Covid-19 yang telah
menjadi isu terhangat pada setahun terakhir yang menjerat terdakwa mantan Menteri Sosial, mantan
Bupati Bandung Barat, bahkan pejabat di Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

2. Penetapan Isu Dominan


Dalam proses penetapan isu yang paling dominan, digunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu yaitu menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Berikut analisisnya:
Total
No. Isu/Masalah A P K L Ranking
Nilai
1. Penyebaran informasi hoax bahaya vaksin
4 4 3 3 14 III
untuk anak.
2. Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron 5 5 5 4 19 I
3. Kasus korupsi di masa pandemi Covid-19 3 3 4 5 15 II

Berdasarkan analisis tabel APKL di atas terlihat bahwa nilai yang paling tinggi dan
mendapatkan peringkat pertama adalah No. 2 “Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron”

3. Menetapkan Penyebab Isu/Masalah


Untuk mencari penyebab-penyebab isu/masalah maka digunakan metode pisau analisis
fishbone diagram, sebagai berikut:

MESIN SARPRAS INFORMASI

Kurangnya
ketersediaan Kurangnya
tempat cuci Fasilitas medis yang penyuluhan tentang
tangan kurang memadai bahaya Covid-19
varian omicron
Peningkatan kasus Covid-19
varian Omicron
Kurangnya kesadaran Kurangnya pengawasan Sirkulasi udara yang
masyarakat untuk terhadap Kebijakan buruk dan kurangnya
mematuhi prokes Pemerintah yang telah jaga jarak
dibuat

MANUSIA METODE LINGKUNGAN

Diagram Fishbone
4. Menentukan Penyebab Isu Dominan/Isu Utama/Isu Prioritas
Teknik yang digunakan untuk menentukan penyebab isu yang paling dominan yaitu teknik
analisis USG (Urgency, Seriousnes, Growth) sebagai berikut:

No. Penyebab U S G Total Nilai Rangking


1 Kurangnya ketersediaan tempat cuci tangan 4 3 3 10 IV
2 Fasilitas medis yang kurang memadai 6 5 5 16 II
3 Kurangnya penyuluhan tentang bahaya Covid-
1 2 2 5 V
19 varian omicron
4 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
5 6 6 17 I
mematuhi prokes
5 Kurangnya pengawasan terhadap Kebijakan
2 1 1 4 VI
Pemerintah yang telah dibuat
6 Sirkulasi udara yang buruk dan kurangnya jaga
3 4 4 11 III
jarak

5. Rekomendasi Penyelesaian Isu Dominan


Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan melalui analisis APKL, Fishbone dan USG, maka
ditemukan isu yang paling dominan yaitu Peningktan Kasus Covid-19 Varian Omicron serta
penyebab yang paling dominan adalah Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi
prokes. Sebagai upaya untuk penyelesaian isu/masalah tersebut, kami merekomendasikan beberapa
penyelesaian sebagai berikut:
1) Mengadakan penyuluhan atau sosialisasi tentang bahaya Covid-19
Penyuluhan tentang bahaya Covid-19 perlu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat
agar lebih memahami tentang bahaya Covid-19, sehingga masyarakat lebih paham akan dampak
yang ditimbulkan dari Covid-19. Penyuluhan ini dapat diberikan kepada seluruh lapisan
masyarakat mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan sampai tingkat
Kabupaten. Informasi terkait dengan bahaya Covid-19 dapat pula masyarakat ketahui dari
berbagai media sosial ataupun media massa.
2) Menyediakan tempat cuci tangan di berbagai tempat
Ketersediaan tempat cuci tangan dengan air mengalir menjadi bagian penting dalam
mencegah penyebaran virus Covid-19. Tempat cuci tangan perlu disediakan di berbagai tempat
seperti; di rumah, sekolah, dan tempat umum lainnya.
3) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
Peduli terhadap lingkungan merupakan salah satu cara untuk pencegahan
berkembangnya virus, kuman, bakteri yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan agar lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan
aman, diantaranya:
a. Melaksanakan kerja bakti di lingkungan sekitar
b. Melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin
c. Membuang sampah pada tempatnya
4) Menyediakan fasilitas medis yang memadai
Fasilitas medis yang memadai dapat dijadikan sebagai bentuk penanganan terhadap
pasien Covid-19. Saat ini beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Kabupaten Serang menjadi
tempat rujukan untuk penanganan pasien Covid-19, oleh karena itu pengadaan fasilitas medis
berupa ruangan perawatan, ruang isolasi, dan tenaga medis perlu ditingkatkan. Selain itu
pemberian vaksin ke masyarakat terus diupayakan untuk menekan lonjakan angka pasien
Covid-19. Pemberian vaksin dilakukan secara bertahap dimulai dari tenaga medis, tenaga
pendidik, lansia sampai kepada masyarakat lainnya dengan memperhatikan kondisi kesehatan
penerima vaksin.
5) Pemerintah melakukan pengawasan secara tegas terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan
berkenaan dengan Covid-19
Selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Serang telah mengeluarkan
beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Peraturan-peraturan yang
sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Serang berkaitan dengan penanganan
Covid-19 diantaranya:
a. Peraturan Bupati Serang No 81 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19
b. Surat Edaran Bupati Serang perihal antisipasi penyebaran Covid-19.
6) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi prokes
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi potokol kesehatan menjadi penyebab
utama dalam isu peningkatan kasus Covid-19. Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan
kesadarannya dalam mematuhi protokol kesehatan diantaranya:
a. Memakai masker.
b. Mencuci tangan dengan air mengalir/ menggunakan hand sanitizer
c. Menjaga jarak
d. Menjauhi kerumunan
e. Mengurangi mobilitas dan interaksi
Berdasarkan rekomendasi penyelesaian dari isu kontemporer yang dominan diatas, diharapkan
peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dapat menurun, sehingga dapat membantu Pemerintah
untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai