Anda di halaman 1dari 16

RESUME KEPERAWATAN ANAK

PADA An. “ Z“ DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF (DENGUE


HEMORAGI FEVER) DI RUANG 3A RSUD KOTA
MATARAM

DisusunOleh:

ERWIN
021.021.149

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)MATARAM
2022/2023
RESUME KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : ERWIN Ruangan : 3A

NIM : 021.021.149 No. Register : 115958

Tanggal Pengkajian : 28-02-2022 Jam : 09.30

IDENTITAS KLIEN
Nama An. Z
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat Tgl. Lahir 10-02-2014
Umur 8 tahun
Anak Ke 1
Nama Ayah Jumaidi
Nama Ibu Triani
Pendidikan Ayah S1
Pendidikan Ibu SMA
Agama Islam
Suku/Bangsa Sasak
Alamat Pagutan
Tgl Masuk PKM 29-02-2022
Diagnosa Medis DHF (Dengue Hemoragi Fever)
Sumber Informasi Ayah pasien
RIWAYAT KEPERAWATAN
No PENGKAJIAN DATA PASIEN

1 Keluhan Utama Pasien mengeluh panas, dan lemas

2 Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang ke IGD RS KOTA MATARAM


pada jam 09.00 setelah di observasi pasien Pasien
mengeluh panas, dan lemas, lalu pasien di berikan
terapi, D5 ½ Ns 10 tpm, Setelah di observasi di IGD
dan di berikan terapi sementara lalu pasien dibawa ke
rawat inap DI Rung IRNA 3A untuk di berikan terapi
selanjutnya pada saat melakukan pengkajian di irna 3A
pasien mengeluh demam lemas dan lemas N :
90x/menit, S : 39,0 C, RR : 24 x/menit.

3 Riwayat pre-natal Ayah pasien mengatakan selama masa kehamilan


istrinya kadang-kadang istrinya mearasa lemas dan
pusing
4 Riwayat Natal Ayah pasien mengatakan istrinya melahirkan secara
normal dan selama proses melahirkan tidak ada
masalah yang terjadi pada bayi saat dilahirkan
5 Riwayat Post-Natal Ayah pasien mengatakan istrinya melahirkan secara
Normal di Rumah Sakit
6 Riwayat Penyakit dahulu kesehatan Ayah pasien pasien mengatakan tidak ada riwayat
keluarga penyakit keluarga/keturunan
7 Riwayat imunisasi Ayah pasien mengatakan bahwa istrinya rutin
membawa anaknya mengikuti imunisasi di posyandu
8 Hasil pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran: CM (composmentis)
c. Tanda Vital : N 90x/m
RR : 24x/m S: 39,0oC.
d. Muka
Simetris, pucat, tidak ada lesi.
e. Kepala
Kepala simetris, rambut bersih, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
f. Mata
Bersih, konjungtiva pucat
g. Hidung
Bersih, tidak ada nyeri tekan.
h. Mulut
Mukosa pucat, lidah pucat, tidak ditemukan
stomatitis.
i. Telinga
Tidak ada deformitas, lubang telinga bersih,
simetris.
j. Thorax
Simetris (kanankirisama), irama pernapasan
normal, tidak ada suara nafas tambahan, tidak
ada benjolan.
k. Abdomen
Simetris, tidak ada lesi, tidakada nyeri tekan
l. Ekstremitas
Akral hangat, pucat
10 Status Nutrisi Perbanyak mengonsumsi vitamin, air mineral, protein
dan karbohidrat.

12 Status Cairan D5 ½ Ns 10 tpm intravena

14 Terapi Obat 1. D5 ½ Ns 1500cc/24jam


2. Pct 3x250mg
3. Injeksi ranitidin 2x20mg
Virus dengue
NURSING CLINICAL PATHWAY

Reaksi antigen antibody

Pelepasan anafilatoin dan Terbentuk Pelepasan


prostaglandin komplek virus kortisol
antigen antibody
Pelepasan Asam lambung
permeabilitas kapiler Merangsang meningkat
hipotalamus
Perembesan plasma dari
intravaskuler ke Melepaskan prostaglandin, Mual, mutah
Kerusakan interstitial bradikinin, serotin,
endotel histamin
Peningkatan
pembuluh darah HCT Nafsu makan
Penurunan plasma Termoregulasi menurun
Viskositas darah di vaskuler instabil
Agrerasi meningkat
trombosit Nutrisi kurang dari
Aliran darah Kehilangan
kebituhan tubuh
menurun cairan berlebih Hipertermi
Trombositopenia
Sirkulasi ke
jaringan menurun Hipovolemia
Resiko
Perdarahan Metabolisme sel
menurun Produksi energi menurun Intoleransi

Produksi energy
Intoleransi aktivitas
menurun
No Data Etiologi Masalah Paraf
1 Data Subyektif virus dengue Hipertermi
Pasien mengatakan panas dan lemas
Data Objektif reaksi antigen antibody
Pasien tampak lemah
ANALISA DATA
TTV : terbentuk komplek virus
TD : 100/70 mmhg
N : 90 x/menit merangsang hipotalamus
S : 39,0 C
RR : 22 x/menit termoreegulasi instabil

Hipertermi
2 DS : Demam Intoleransi
Pasien mengatakan lemas kalau bangun dari aktivitas
tempat tidur agak pusing dan mau jatuh Tidak napsu makan

DO : Sirkulasi ke jaringan menurun


Pasien tampak lemah
TTV : Metabolisme sel menurun
TD : 100/70 mmhg
N : 90 x/menit Produksi energy menurun
S : 39,0 C
RR : 22 x/menit Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
INTERVENSI
DX Tujuan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Rasional Paraf
1 Setelah dilakukan 1. Suhu tubuh dalam Observasi 1. Tanda-tanda vital merupakan Erwin
tindakan rentang normal. 1. Observasi tanda-tanda vital. acuan untuk mengetahui
keperawatan 2. Vital Sign dalam 2. Beri kompres hangat pada bagian keadaan umum pasien.
selama 1 x 24 rentang normal. lipatan tubuh (Paha dan aksila). 2. Kompres hangat dapat
jam, diharapkan 3. Monitor intake dan output cairan. mengembalikan suhu normal
masa hipertermi 4. Kolaborasi dengan dokter untuk memperlancar sirkulasi
teratasi dengan pemberian obat anti piretik. 3. Untuk mengetahui adanya
kriteria hasil: ketidakseimbangan cairan
tubuh.
4. Dapat menurunkan demam

Terapeutik 1. Peningkatan suhu tubuh akan


1. Beri banyak minum ( ± 1-1,5 menyebabkan penguapan tubuh
liter/hari) sedikit tapi sering meningkat sehingga perlu
2. Ganti pakaian klien dengan bahan diimbangi dengan asupan cairan
tipis menyerap keringat. yang banyak.
Kolaborasi 2. Pakaian yang tipis menyerap
Kolaborasi dengan dokter dalam keringat dan membantu
pemberian obat mengurangi penguapan
DX Tujuan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI) Rasional Paraf
2 Setelah dilakukan 1.  Dapat berpartisipasi Observasi Untuk mengetahui tanda tanda vital Erwin
tindakan dalam aktivitas fisik Obsevasi TTV klien
keperawatan 2. Dapat melakukan Terapeutik 1. Mengetahui tingkat
selama 1x 24 aktivitas sehari-hari Kaji hal-hal yang mampu dilakukan Ketergantungan klien dalam
jam, pasien akan : 3. TTV normal klien. memenuhi kebutuhannya.
1. Dapat 1.  Bantu klien memenuhi kebutuhan 2. Bantuan sangat diperlukan klien
berpartisipasi aktivitasnya sesuai dengan tingkat pada saat kondisinya lemah dalam
dalam aktivitas keterbatasan klien pemenuhan kebutuhan sehari-hari
fisik 2.  Beri penjelasan tentang hal-hal yang tanpa mengalami ketergantungan
2.  Dapat dapat membantu dan meningkatkan pada orang lain.
melakukan kekuatan fisik klien. 3. Dengan penjelasan, pasien
aktivitas sehari- 3.  Libatkan keluarga dalam pemenuhan termotivasi untuk kooperatif selama
hari ADL klien perawatan terutama terhadap
3.  TTV normal 4. Jelaskan pada keluarga dan klien tindakan yang dapat meningkatkan
tentang pentingnya bedrest ditempat kekuatan fisiknya.
tidur. 4.  Keluarga merupakan orang
Kolaborasi terdekat dengan klien
Kolaborasi dengan dokter dalam  Untuk mencegah terjadinya
pemberian obat keadaan yang lebih parah
IMPLEMENTASI
D Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
X
1 senin, 28 Observasi S : keluarga pasien mengatakan panas
februari 2022 bservasi anaknya berkurang
10:10 1. Mengobservasi tanda-tanda vital. O : Ku normal
2. Memberi kompres hangat pada bagian lipatan tubuh TTV :
(Paha dan aksila). N : 90 x/menit
3. Memonitor intake dan output cairan. S : 36,5C
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti RR : 24 x/menit
piretik. A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
Terapeutik
1. memberi banyak minum ( ± 1-1,5 liter/hari) sedikit tapi
sering
2. Mengganti pakaian klien dengan bahan tipis menyerap
keringat.
Kolaborasi
mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

D Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


X
2 senin, 28 Observasi S : keluarga pasien mengatakan anaknya
februari 2022 Obsevasi TTV sudah tidak lemas lagi
10:10 Terapeutik O : Ku : normal
Kaji hal-hal yang mampu dilakukan klien. Napsu makan klien meningkat
1.  Membantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sesuai TTV :
dengan tingkat keterbatasan klien N : 90 x/menit
2.  Bemberikan penjelasan tentang hal-hal yang dapat S : 36,5C
membantu dan meningkatkan kekuatan fisik klien. RR : 24 x/menit
3.  Melibatkan keluarga dalam pemenuhan ADL klien A : Masalah Teratasi
4. Menjelaskan pada keluarga dan klien tentang pentingnya P : Intervensi dihentikan
bedrest ditempat tidur.
Kolaborasi
Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
DX Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Senin, 28 S : keluarga pasien mengatakan panas anaknya berkurang Erwin
februari 2022 O : Ku normal
13:30 TTV :
N : 90 x/menit
S : 36,5C
RR : 24 x/menit
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan

DX Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf


2 Senin, 28 S : keluarga pasien mengatakan anaknya sudah tidak lemas lagi Erwin
februari 2022 O : Ku : normal
13:30 Napsu makan klien meningkat
TTV :
N : 90 x/menit
S : 36,5C
RR : 24 x/menit
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai