Anda di halaman 1dari 20

602/SEM-TA/TL/XI/2021

LAPORAN SEMINAR
TUGAS AKHIR
(TL-002)

STATUS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT


PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) SOWI GUNUNG,
KABUPATEN MANOKWARI, PROVINSI PAPUA BARAT

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program S1


Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Pasundan

Disusun Oleh :

Rosella D. Karubaba
143050055

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
602/SEM-TA/TL/XI/2021

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR
(TL-002)

STATUS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT


PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) SOWI GUNUNG,
KABUPATEN MANOKWARI, PROVINSI PAPUA BARAT

Disusun Oleh :
Rosella D. Karubaba
143050055

Pas F oto
(3x4) cm
Berwarna

Telah disetujui dan disahkan


Pada, November 2021

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Dr. Anni Rochaeni, Ir., MT) (Deni Rusmaya, ST., MT)


602/SEM-TA/TL/XI/2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya bagi Tuhan yang Maha Esa oleh karena anugerah,
dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan seminar tugas akhir
ini dengan baik. Harapannya laporan seminar tugas akhir ini dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan bagi yang membacanya.
Dalam proses penyusunan laporan ini penulis banyak menemukan
hambatan namun berkat bantuan dan dukungan dari orang-orang baik disekeliling
penulis, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut:
1. Kedua orang tua, opa dan oma serta keluarga besar yang telah
memberi doa, motivasi, semangat dan dukungan agar penulis dapat
menyelesaikan laporan seminar tugas akhir ini. Terima kasih atas
semua cintanya.
2. Ibu Dr. Anni Rochaeni, Ir., MT selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam proses penulisan
laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Deni Rusmaya, ST., MT selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan selama proses penulisan
proposal tugas akhir ini.
4. Seluruh dosen Teknik Lingkungan Universitas Pasundan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir.
5. Bapak Dr. Anton S. Sinery, S.Hut., MP yang telah memberikan
masukan serta bimbingan, selama proses penulisan laporan seminar
tugas akhir ini.
6. Teman-teman seperjuangan TL 14 dan teman-teman terdekat penulis
yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang telah memberikan dukungan
serta bantuan dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
7. Keluarga besar Karubaba-Sirami yang telah memberikan doa,
dukungan motivasi serta semangat kepada penulis sehingga laporan
seminar tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
602/SEM-TA/TL/XI/2021

8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas dukungan pikiran dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporanseminat tugas akhir ini, oleh karena itu penulis menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki laporan
seminar tugas akhir ini. semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Manokwari, November 2021

Rosella Debora Karubaba


602/SEM-TA/TL/XI/2021

STATUS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT


PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) SOWI GUNUNG, KABUPATEN
MANOKWARI, PROVINSI PAPUA BARAT
(Groundwater Quality Status Around the Final Waste Processing Station of
Sowi Gunung, Manokwari Regency, West Papua Province)

Rosella Debora Karubaba1), Anni Rochaeni, Deni Rusmaya


Prodi Teknik Lingkungan, Universitas Pasundan, Jl. Dr. Setiabudhi 193 Bandung
40153

rosellakarubab0912@gmail.com

Abstrak
TPA Sowi Gunung terletak di perbukitan, bila tidak dikelola dengan baik
berpotensi mencemari sumber air yang digunakan oleh masyarakat kampung
Maisiepi dan Katebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kualitas air
tanah di sekitar TPA Sowi Gunung Kabupaten Manokwari. Parameter kualitas air
yang digunakan adalah pH, BOD, COD, TSS, NH 3, NO3, NO2. Jumlah contoh
mata air adalah tujuh, teknik pengambilan sampel purposive dengan pertimbangan
jarak mata air yang digunakan oleh masyarakat disekitar TPA. pH diuji langsung
di lapangan dengan metode SNI 06-6889.11-2004, TSS uji di laboratorium
dengan metode SNI 06-6989.3-2004, SNI 6989.72:2009 untuk pengujian BOD,
SNI 6989.2.2009 untuk menguji COD, Nitrat menggunakan SNI 6989.79:2011.
Nitrit menggunakan SNI 06-6989.9-2004 dan Ammonia menggunakan SNI 06-
6989.30-2005. Baku mutu air, digunakan Permenkes No. 492 Tahun 2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. pH terendah 6,42, tertinggi 6,96, rata-
rata 6,66, secara umum belum melampaui baku mutu air minum. TSS terendah 3,
tertinggi 6, rata-rata 4,78, belum melampaui baku mutu air. BOD berada di atas
nilai baku mutu, terendah 7,2 mg/L, tertinggi 12,6 mg/L, rata-rata 9,86 mg/L.
COD terendah 22,6 mg/L, tertinggi 38,4 mg/L, rata-rata 31,01 mg/L. Kadar NH 3,
NO3, NO2 lebih rendah dari baku mutu air minum. Status kualitas air pada ketujuh
sumber mata air di kampung Masiepi dan Katebu dianggap masih layak
digunakan sebagai sumber air baku air minum.

Kata kunci: Air Tanah, Status Kualitas Air, Tempat Pemrosesan Akhir,
Manokwari.Papua Barat.

1
602/SEM-TA/TL/XI/2021

Abstrack

The Final Processing Station (TPA) Sowi Gunung, which is located in the hills, if
not managed properly, has the potential to contamination of groundwater around
Maisiepi and Katebu villages. This study aims to determine the status of
groundwater quality around the final processing station (TPA), Manokwari
Regency. The parameters of water quality are pH, BOD, COD, TSS, NH 3, NO3,
NO2. Seven springs were used as research samples, taken purposively by
considering their distance from the waste processing site. pH was tested in situ
using SNI 06-6889.11-2004, TSS ex situ test used SNI 06-6989.3-2004, SNI
6989.72:2009 for BOD testing, SNI 6989.2.2009 for testing COD, Nitrat using
SNI 6989.79:2011. Nitirt using SNI 06-6989.9-2004 and Ammonia using SNI 06-
6989.30-2005 . The lowest pH was 6.42, the highest was 6.96, and the average
was 6.66, generally not exceeding the drinking water quality standard. The lowest
TSS is 3, the highest is 6, the average is 4.78, it has not yet exceeded the water
quality standard. BOD is above the quality standard, the lowest is 7.2 mg/L, the
highest is 12.6 mg/L, the average is 9.86 mg/L. The lowest COD was 22.6 mg/L,
the highest was 38.4 mg/L, the average was 31.01 mg/L. The seven springs have
not been polluted with nitrogen and NH3. The levels of NH3, NO3, NO2 are lower
than the drinking water quality standard. The status of water quality at the seven
springs in Masiepi and Katebu villages is considered to be still suitable as a
source of drinking water.
Keywords: Groundwater, quality status, The Final Processing Station,
Manokwari, West Papua

2
602/SEM-TA/TL/XI/2021

PENDAHULUAN
TPA Sowi Gunung kabupaten kemiringan < 10%, elevasi 143 m dpl.,
Manokwari terletak di daerah perbukitan (Pamuji 2018). Namun kualitas lindi dan
yang berdekatan dengan pemukiman air permukaan pada dua mata air
masyarakat. Awalnya TPA ini berdasarkan parameter pH, TSS, BOD,
dioperasikan menggunakan metode COD, N-total, dan TOC masih tergolong
sanitary landfill dengan model reusable aman (Angrianto dkk., 2021). TPA juga
sanitary landfill (RSL), kedalaman bak 5m berdampak pada kehidupan sosial
luas. Luas area sanitary 1,5 ha dari total 40 masyarakat kampung Masiepi seperti
ha. Setelah kebakaran tahun 2019 akibat rusaknya jalan kampung, tergamggunya
tingginya kosentrasi gas metan, terjadi sumber air bersih, bau tak sedap, asap,
kerusakan lapisan geomembrane dan munculnya lalat dan sampah yang tercecer
geotextile, sehingga metode pengolahan dekat perkampungan, hingga gangguan
berubah menjadi menjadi open dumping. kesehatan seperti gata-gatal, mual dan
Sampah hanya dibuang ke TPA tanpa ada pusing (Mandacan 2017).
penanganan khusus. Penelitian yang sudah dilakukan
Letak lokasi TPA Sowi layak khususnya untuk melihat dampak TPA
dipertimbangkan lagi (Rumbruren dkk., terhadap kualitas air permukaan hanya
2015), karena sistem open dumping, sangat menggunakan dua sampel mata air. Seiring
berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, berjalannya waktu, volume sampah
apalagi tekstur tanah kapur yang semakin meningkat dan bukan tidak
memudahkan infiltrasi air lindi dan mungkin akan berdampak pada sumber-
didukung ketinggian TPA, kemiringan sumber air minum lain yang belum diteliti
lerengan, berpotensi menyebabkan sebelumnya, tetapi berada pada lintasan
pencemaran air lindi pada mata air warga aliran lindi ketika terjadi hujan. Namun
yang berada di kampung Maisiepi dan sejauh mana telah terjadi pencemaran
Katebu. Air lindi yang terbawa oleh aliran belum diketahui dengan pasti hingga saat
permukaan (run off) mencapai kampung ini, sebab itu penelitian dengan sampel
Maisiepi melalui jalur timur ke barat, mata air yang lebih banyak perlu dilakukan
kemiringan lintasan < 10%, elevasi 240m lagi. Penelitian ini bertujuan untuk
dpl., utara ke selatan, kemiringan lintasan mengetahui status air tanah yang
< 10% elevasi 145m dpl., dan elevasi dikonsumsi masyarakat sekitar TPA Sowi
137m dpl., timur laut ke barat daya, Gunung Kabupaten Manokwari.

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data di lapangan data di Laboratorium Lingkungan Hidup
berada disekitar Tempat Pemrosesan Akhir Universitas Papua. Seluruh rangkaian
(TPA) Sowi Gunung, dan mata air yang kegiatan penelitian dimulai pada bulan
digunakan oleh warga kampung Masiepi Mei sampai dengan September 2021.
dan Katebu dilanjutkan dengan analisis

Gambar 2. Lokasi pengambilan contoh air


Alat dan Bahan yang digunakan untuk memeriksa tidak
Alat yang digunakan camera, GPS (Global diadakan secara rutin.
Possition system), botol sampel, cool box Teknik Pengambilan Contoh
untuk tempat penyimpanan botol sampel, pengambilan contoh air menggunakan
thermometer, pH meter, parang, dan alat Teknik Purposive dengan pertimbangan
tulis-menulis jarak dan sumber mata air yang digunakan
Variabel Penelitia oleh masyarakat di sekitar TPA. Titik
Variabel penelitian adalah air dari mata sampel 1 jaraknya 600m dari TPA, titik
air dengan parameter pH, BOD, COD, sampel 2 berjarak 520m, titik sampel 3
TSS, ammonia nitrat dan nitrit. Latar jaraknya 421m, titik sampel 4 jaraknya
Belakang Pemilihan parameter kualitas air 451, titik sampel 5 berjarak 548m, titik
disebabkan oleh keterbatasan pemeriksaan sampel 6 berjarak 789m dan titik sampel 7
dilaboratorium, dimana beberapa reagen jaraknya 1.230m.
Prosedur Pengambilan Contoh dan (1) menyiapkan alat pengambil contoh
Pengujian di Lapangan sesuai dengan jenis air yang akan diuji; (2)
Pengambilan contoh air tanah berpedoman Pembilasan alat dengan contoh air yang
pada SNI 6989.58:2008. Prosedurnya yaitu akan diambil (air tanah), bilas sebanyak 3
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

(tiga) kali; (3) pengambilan contoh sesuai Suspended Solid), SNI 6989.72:2009
dengan peruntukan analisis; (4) Lakukan untuk pengujian BOD, SNI 6989.2.2009
segera pengujian untuk parameter suhu, untuk menguji COD, Nitrit menggunakan
kekeruhan, TDS dan pH; dan (5) SNI 06-6989.9-2004, Nitrat menggunakan
Pencatatan hasil pengujian parameter di SNI 6989.79:2011 dan untuk menguji
lapangan pada buku khusus. pH diuji Ammonia menggunakan SNI 06-6989.30-
langsung di lapangan dengan metode SNI 2005.
06-6889.11-2004. Analisis Data
Pengujian Contoh di Laboratorium Data parameter hasil pengujian di
Contoh air tanah diperiksa di laboratorium lapangan (insitu) dan di laboratorium
lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan (exsitu) dibandingkan dengan baku mutu
Hidup Universitas Papua Manokwari. air minum
Metode yang digunakan adalah SNI 06- menurut Permenkes No. 492 Tahun 2010
6989.3-2004 untuk pengujian TSS (Total Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

Parameter Satuan Baku Mutu Ket.


. pH - 6,5-8,5
TSS mg/L - Tidak Ada Batasan
BOD mg/L - Tidak Ada Batasan
COD mg/L - Tidak Ada Batasan
Nitrat (NO3) mg/L 50
Nitrit (NO2) mg/L 3
Amoniak (NH3) mg/L 1,5

Sumber: Permenkes No. 492 Tahun 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karkateristik Lokasi Sumber Air
Titik sampel satu, sumber airnya ada penebangan beberapa pohon besar,
berasal dari mata air yang keluar dari sedangkan di sekitarnya sudah dibuka
dalam bukit batu. Air dialirkan untuk membuat kebun.
menggunakan pipa dan ditampung dalam Titik sampel dua merupakan mata air
sebuah bak untuk dimanfaatkan oleh yang keluar dalam tanah yang digali,
masyarakat. Kawasan hutan sekitar titik kemudian dibuat sumur penampung yang
mata air relative masih tertutup, namun tutupi atap seng. Air disedot menggunakan
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

pompa air ke bak penampungan, Lokasi mata air kelima berada di


selanjutnya digunakan oleh masyarakat sekitar kebun warga, bersebelahan dengan
Masiepi. Mata air ini berada dekat dengan titik sampel ke empat. Airnya jernih,
pemukiman dan kebun warga.. namun tidak dimanfaatkan oleh
Titik sampel tiga, posisinya lebih masyarakat secara umum. Mata air ini
rendah dari TPA, berada dalam sebuah hanya digunakan ketika masyarakat sedang
lembah, air keluar dari dalam batu, bekerja di kebun.
dialirkan langsung melalui pipa ke dalam Titik sampel enam, adalah mata air
bak penampung yang dilengkapi atap, yang keluar dari dalam batu kapur, berada
kedalaman bak ± 1,5m, lalu dialirkan dekat pemukiman warga. Airnya
menggunakan mesin pompa untuk dibendung secara tidak permanen
dikonsumsi. Lokasi disekitar mata air ini kemudian dialirkan menggunakan slank ke
cukup terbuka karena mata air ini berada kompleks perumahan.
di sekitar kebun warga.. Titik sampel tujuh berada di
Titik sampel empat, berada di sekitar kampung Katebu, titik sampel ini
kebun warga dengan kelerengan cukup merupakan titik terjauh dari TPA. Sumber
curam. Mata air ini pernah terkonfirmasi airnya dialirkan dari dalam bebatuan tanpa
tercemar oleh Dinas Lingkungan Hidup, penampungan permanen. Masyarakat
sehingga warga setempat jarang memanfaatkan air dari sumber air ini untuk
menggunakan mata air ini. mandi, minum dan kebutuhan lainnya.

B. Kualitas Air
1. Derajat Keasaman (pH)
pH air rata-rata dari ketujuh mata air merupakan daerah terbuka, intensitas
(Gambar 1) relatif masih memenuhi cahaya matahari yang diterima tinggi dan
standar baku mutu pH air minum dalam menyebabkan kenaikan suhu air.
Permenkes No. Perubahan pH air juga dipengaruhi oleh
492/MENKES/Per/IV/2010. Namun aktivitas fotosintesis, respirasi organisme
terdapat tiga titik sampel mata air yang akuatik, kenaikan suhu air, keberadaan
mempunyai pH lebih rendah dari baku ion-ion di dalam air dan oksigen terlarut
mutu. Pengukuran pH yang dilakukan pada (Leonike 2009;Suharyo 2019).
siang hari dan lokasi pengukuran

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

pH
7.1 6.96
6.9 6.84
6.72 6.73
6.7
6.42 6.43 6.47
6.5
6.3
6.1
pH A1 pH A2 pH A3 pH A4 pH A5 pH A6 pH A7

Titik Sampel

Gambar 2. pH Air
2. Total Suspended Solid (TSS)
Kandungan rata-rata TSS pada ketujuh lahan.) Vegetasi yang berada pada
mata air di sekitar TPA Sowi Gunung cekungan antara lereng lebih padat
tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh (Aipassa, dkk., 2015), sehingga
kondisi lingkungan seperti curah hujan, mengurrangi pengikisan tanah yang dapat
jenis tanah, kelerengan, dan tutupan meningkatkan nilai TSS.

TSS
7 6 6 6
6 5
5 4 4
4 3
3
2
1
0
TSS A1 TSS A2 TSS A3 TSS A4 TSS A5 TSS A6 TSS A7

Titik Sampel

Gambar 3. Total Suspended Solid (TSS)

3. Biochemical Oxygen Demand (BOD)


Rata-rata nilai BOD pada ketujuh mata air berada dibawah baku mutu yang
berada jauh atau tergolong tinggi. Dalam diisyaratkan oleh PERMENKES
PERMENKES 492/2010 tentang 492/2010. Tinggi atau rendahnya nilai
Persyaratan Kualitas Air Minum, tidak ada BOD belum dapat disimpulkan bahwa air
nilai ambang batas untuk parameter BOD. tersebut telah tercemar atau belum
Tingginya nilai BOD bukan merupakan tercemar jika parameter kunci lainnya
hasil infiltrasi dari air lindi karena tidak diketahui (Atima 2015). Namun di
parameter nitrit, nitrat dan amoniak masih lokasi penelitian tutupan hutan pada setiap

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

mata air masih relative banyak. Tingginya seperti serasah maupun hewan yang telah
BOD diduga karena hasil degradasi bahan mati dan terdekomposisi secara aerob
organik yang berasal dari pembusukan (Sulistyorini, dkk., 2016). Penguraian
hewan dan tumbuhan yang mati, sehingga bahan buangan organik melalui proses
membutuhkan oksigen untuk proses oksidasi oleh mikroorganisme merupakan
dekomposisi bahan buangan organik dalam proses alamiah yang mudah terjadi apabila
air melalui proses biologi. Kadar BOD air mengandung oksigen yang cukup
antara 11,55-17,70 mg/L mengindikasikan (Wardhana 2004).
bahwa air telah tercemar bahan organik

BOD
12.6
12 11.3 10.2 9.8 9.3
8.5
8 7.2

4
0
BOD A1 BOD A2 BOD A3 BOD A4 BOD A5 BOD A6 BOD 7

Titik Sampel

Gambar 4. Biological Oxygen Demand (BOD)

4. Chemical Oxygen Demand (COD)


Gambar 5, memperlihatkan rata-rata titik mata air A1 dan mata air A2 dalam
COD cukup tinggi, hal ini penelitian ini. Dalam PERMENKES
mengindikasikan bahwa bahan buangan 492/2010 bahwa parameter COD tidak
organik pada tujuh mata air juga tinggi. mempunyai nilai kadar maksimum.
Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan Tingginya kandungan COD pada air tanah
kadar BOD. Penelitian terdahulu. dipengaruhi oleh tingginya nilai BOD,
mengemukan nilai COD pada Mata Air 1 akan tetapi nilai COD selalu lebih tinggi
dan 2 di sekitar TPA Sowi Gunung adalah dari nilai BOD karena nilai COD
7,4 mg/L dan 8,2 mg/L (Angrianto dkk., merupakan hasil dari degradasi bahan
2021), dimana mata air tersebut organik total (Kusumawati 2012).
merupakan mata air yang sama dengan

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

COD
50
35.7 38.4
40 32.2 34.3
29.1
30 25.8 22.6
20
10
0
COD A1 COD A2 COD A3 COD A4 COD A5 COD A6 COD A7

Titik Sampel

Gambar 5. Chemical Oxygen Demand (COD)

5. Nitrat (NO3)
Gambar 6, menunjukan bahwa tidak ada (Kusumawati 2012). Sehingga dapat
mata air yang tercemar nitrat. Kadar nitrat disimpulkan bahwa proses nitrifikasi
di ketujuh mata air < 50 mg/L, jauh di dipengaruhi dapat terjadi karena jumlah
bawah baku mutu air minum dalam oksigen terlarut dalam air yang tinggi.
PERMENKES 492/2010. Hal ini kadar nitrat air alami biasanya tidak lebih
menandakan bahwa proses nitrifikasi di dari 0,1 mg/l, kadar nitrat yang > 5 mg/L
ketujuh mata air berjalan dengan baik. menggambarkan adanya pencemaran yang
Proses nitrifikasi dilakukan oleh bakteri berasal dari aktivitas manusia (Suyasa
nitrosomonas mengubah amonia menjadi 2015).
nitrat kemudian bakteri nitrosococcus
mengubah nitrat menjadi nitrit, proses ini
berlangsung dalam kondisi aerob

Nitrat (NO3)
6
6
4
2.4
2 0.9 0.7 1.1
0.5 0.3
0
Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Titik Sampel

Gambar 6. Kadar Nitrat

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

6. Nitrit (NO2) sehingga proses nitrifikasi dapat berjalan


Kadar nitrit di ketujuh mata air sangat jauh dengan baik dan tidak terindikasi adanya
berada di bawah ambang batas baku mutu infiltrasi oleh air lindi. Umumnya
dalam permen PERMENKES 492/2010, kandungan nitrit di air alami sekitar 0,01
sehingga ketujuh mata air masih dapat dan kemudian dioksidasi menjadi nitrat
digunakan sebagai sumber air baku air yang menyebabkan kandungan nitrat
minum. Rendahnya kadar nitrit di dalam berjumlah lebih banyak dibanding nitrit
air dipengaruhi oleh kadar oksigen terlarut (Suyasa, 2015).

Nitrit (NO2)
0.016 0.015
0.014 0.013 0.013 0.013
0.012
0.012
0.01
0.01 0.009
0.008
0.006
0.004
0.002
0
Nitrit A1 Nitrit A2 Nitrit A3 Nitrit A4 Nitrit A5 Nitrit A6 Nitrit A7

Titik Sampel

Gambar 7. Kadar Nitrit

7. Amoniak (NH3)
Kadar amoniak (Gambar 7) di ketujuh dalam air. Jika oksigen terlarut (DO)
mata air berada jauh di bawah kadar dalam air tinggi maka kadar senyawa
amoniak menurut baku mutu air amoniak relatif kecil (Weich 1952) dalam
maksimum dalam PERMENKES Sulistyorini dkk., 2016). Penyebab lainnya
492/2010. Kadar amoniak yang relatif adalah kondisi mata air yang cukup
rendah mengindikasikan bahwa belum ada dangkal dan biota air yang cukup sedikit
infiltrasi dari air lindi dan juga pengaruh (Sulistyorini dkk., 2016).
oksigen terlarut yang cukup tinggi di

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

Ammonia (NH3)
0.1 0.09
0.08 0.07
0.06
0.06 0.05
0.04
0.04
0.02
0.02 0.01
0
Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

Titik Sampel

Gambar 8. Kadar Amoniak

Kesimpulan
Rata-rata parameter kualitas air dari dan penelitian ini juga perlu dilakukan
ketujuh mata air di sekitar TPA Sowi pada musim penghujan untuk memastikan
Gunung menunjukkan nilai yang masih apakah pada musim penghujan terjadi
memenuhi syarat baku mutu air minum pencemaran akibat banyaknya volume air
secara Fisik dan Kimia yang diisyaratkan yang masuk dalam TPAdan air tersebut
oleh PERMENKES 492/2010. Namun masuk ke dalam tanah.
penelitian yang sama perlu dilakukan
dengan menguji parameter Mikrobiologi

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

DAFTAR PUSTAKA
Selatan Kabupaten Manokwari (Doctoral
Angrianto, N. L., Manusawai, J., & Sinery, dissertation, Program Pasca Sarjana
A. S. (2021). Analisis Kualitas Air Lindi UNIPA).
dan Permukaan pada areal TPA Sowi http://localhost:8080/xmlui/handle/123456
Gunung dan Sekitarnya di Kabupaten 789/61 (diakses, 12 November 2021)
Manokwari Papua Barat. Cassowary, 4(2),
221-233. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
https://journalpasca.unipa.ac.id/index.php/ Indonesia Nomor 492 Tahun 2010,
cs/article/view/79 (diakses, 13 Oktober Kualitas Air Minum. Tahun 2010.
2021) Jakarta.
Atima, W. (2015). BOD dan COD sebagai Rumbruren, A. A., Tarore, R. C., &
parameter pencemaran air dan baku mutu
air limbah. Biosel: Biology Science and Sembel, A. (2015). Evaluasi
Education, 4(1), 83-93. kelayakan lokasi tempat
http://dx.doi.org/10.33477/bs.v4i1.532
(diakses, 20 oktober, 2021) pembuangan akhir sampah di
Kecamatan Manokwari
Cipta Karya. 2013. Rencana Program Selatan: SPASIAL, 2(3):1-10.
Investasi Jangkah Menengah Kabupaten https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Manokwari (RPIJM). Dinas Pekerjaan hp/spasial/article/view/9973
Umum dan Perumahan Rakyat. Kabupaten (diakses, 1 April 2021)
Manokwari. Suharyo, Y. (2019). Analisis Hubungan
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_onli Tata Guna Lahan Terhadap Kualitas Air
ne/ws_file/dokumen/rpi2jm/ Parameter Kimia (BOD, COD, AMONIA)
DOCRPIJM_1503902670Bab-2.pdf Di Daerah Aliran Sungai Opak,
Leonika P.H.P. (2019) Pengaruh Air Lindi Yogyakarta.
Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal
dan Keanekaragaman Flora di Sekitar https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/
Tempat Pembuangan Akhir Sampah 14245 (diakses,20 oktober 2021)
Selopuro Ngawi. Other thesis, Universitas
Sebelas Maret. Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A.
https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/44120 S. (2016). Analisis Kualitas Air pada
(diakses, 20 oktober 2021)
Sumber Mata Air di Kecamatan Karangan
Mandacan, A. (2017). Pengaruh Tempat dan Kaliorang Kabupaten Kutai
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Timur. Jurnal hutan tropis, 4(1), 64-76.
Terhadap Dampak Sosial Masyarakat https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jht
Kampung Masiepi Distrik Manokwari

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

/article/viewFile/2883/2509 (diakses, 24
Oktober, 2021)
Suyasa W.B. 2015. Pencemaran Air dan
Pengolohan Air Limbah. Udayan
University Press, Denpasar.
Pamuji, K. E. (2018, October). Deteksi
Penyebar Lindi Menggunakan Resistivitas
Geolistrik Di TPA Masyepi (Sowi),
Manokwari, Papua Barat. In Prosiding
Seminar Nasional MIPA UNIPA (Vol. 3,
No. 1, pp. 85-94).
https://www.researchgate.net (diakses, 12
November 2021)

Wisnu, A. Wardhana. 2001. Dampak


Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.

4
602/SEM-TA/TL/XI/2021

LAMPIRAN
602/SEM-TA/TL/XI/2021

DAFTAR HADIR
SEMINAR TUGAS AKHIR TGL 15
NOVEMBER 2021

PRESENTER WAKTU
1. Guntur 153050042 08.00-09.00
2. Rizky Prabowo 143050051 09.00-10.00
3. Almira Amelinda Yasmin 153050039 10.00-11.00
4. Gugun Junaedi 143050035 11.00-12.00
5. Rosella D. Karubaba 143050055 13.00-14.00
6. Rika Riyanti 143050043 14.00-15.00
7. Fadila Nuraprilia 173050027 15.00-16.00

No. NAMA KEHADIRAN WAKTU HADIR


1 Triasih Rezki Utami 143050029 Completed Monday, 15 November 2021, 8:30 AM
2 Gugun Junaedi 143050035 Completed Monday, 15 November 2021, 8:12 AM
3 Rika Riyanti 143050043 Completed Monday, 15 November 2021, 8:22 AM
4 Rizky Prabowo 143050051 Completed Monday, 15 November 2021, 8:26 AM
5 Rosella D. Karubaba 143050055 Completed Monday, 15 November 2021, 8:26 AM
6 Ayu Oktaviani 143050059 Completed Monday, 15 November 2021, 11:48 AM
7 Nadya Mutiarany Putri 143050062 Completed Monday, 15 November 2021, 8:11 AM
8 Muhamad Rizwan Nur Hakim 153050009 Completed Monday, 15 November 2021, 9:19 AM
9 Dennis Anugerah Tanra 153050014 Completed Monday, 15 November 2021, 8:34 AM
10 Hilmi Ahmad Fauzan 153050018 Completed Monday, 15 November 2021, 12:31 PM
11 Aldi Maulana Maliki 153050021 Completed Monday, 15 November 2021, 8:04 AM
12 Pupu Puziana 153050029 Completed Monday, 15 November 2021, 8:06 AM
13 Annisa Rizki Noviyanti 153050038 Completed Monday, 15 November 2021, 8:34 AM
14 Almira Amelinda Yasmin 153050039 Completed Monday, 15 November 2021, 8:14 AM
15 Guntur 153050042 Completed Monday, 15 November 2021, 8:05 AM
16 Muhammad Raifandi Saputra 153050060 Completed Monday, 15 November 2021, 8:57 AM
17 Arief Nugraha 153050080 Completed Monday, 15 November 2021, 8:39 AM
18 Riza Apriansyah 153050084 Completed Monday, 15 November 2021, 9:42 AM
19 Mohamad Rafi Zus Sjamalain 153050085 Completed Monday, 15 November 2021, 9:42 AM
20 Muhammad Fauzi Alanshori 153050098 Completed Monday, 15 November 2021, 8:42 AM
21 Inne Indriyani Purwantini 163050004 Completed Monday, 15 November 2021, 8:15 AM
22 Ferbiyana Lesa Mazid 163050012 Completed Monday, 15 November 2021, 9:08 AM
23 Gugun Gunilla Alhaz 173050006 Completed Monday, 15 November 2021, 9:28 AM
24 Nabilla Nurhafia 173050010 Completed Monday, 15 November 2021, 9:08 AM
25 Muhammad Ridho 173050011 Completed Monday, 15 November 2021, 8:21 AM
26 Tiwi Rizkia Adliyani 173050013 Completed Monday, 15 November 2021, 7:55 AM
27 Alsiss Agusthian Bantara 173050017 Completed Monday, 15 November 2021, 9:28 AM
28 Reyhan Reiyana Andisa 173050026 Completed Monday, 15 November 2021, 8:49 AM
29 Fadila Nuraprilia 173050027 Completed Monday, 15 November 2021, 8:56 AM
30 Fahrul Damara 173050029 Completed Monday, 15 November 2021, 8:21 AM
31 Fauzi Zaki Murtadho 173050030 Completed Monday, 15 November 2021, 1:33 PM
32 Aziz Muslim 173050037 Completed Monday, 15 November 2021, 9:24 AM
33 Mohammad Firdaus Nur Kamal 183050032 Completed Monday, 15 November 2021, 10:48 AM
34 Pandya Fajar Nugraha 193050007 Completed Monday, 15 November 2021, 9:31 AM
602/SEM-TA/TL/XI/2021

PERTANYAAN

Ibu Lucia
1. Kenapa tidak memeriksa parameter Biologi?
Karena keterbatasan kemampuan pemeriksaan dilab.
2. Kenapa Nilai COD lebih tinggi dari nilai BOD?
Karena nilai COD menyatakan kadar total organik yang bisa diuraikan secara biologi
dan secara kimia.
Ibu Sri dan Bu Evi
1. Kenapa menggunakan PP 22/2021 dan PERMENKES 492/2010?
Karena dalam PERMENKES 492/2010 tidak ada parameter COD dan BOD.

SARAN
Ibu Lucia
1. Harusnya memeriksa parameter biologis, karena untuk mengetahui kualitas air harus
memeriksa parameter Fisik, Kimia dan Biologis.
2. Tambahkan halaman.
Ibu Yonik
1. Sistematika penulisan jurnal, konten atau isi jurnal harus di bagi menjadi dua (2)
kolom.
2. Perbaiki peta lokasi penelitian. Skala garis harus disesuaikan.
Ibu Anni
1. Tambahkan saran tentang parameter yang belum diperiksa.
2. Tambahkan alasan kenapa memilih parameter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai