Draft Seminar TA Rosella D. Karubaba
Draft Seminar TA Rosella D. Karubaba
LAPORAN SEMINAR
TUGAS AKHIR
(TL-002)
Disusun Oleh :
Rosella D. Karubaba
143050055
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIR
(TL-002)
Disusun Oleh :
Rosella D. Karubaba
143050055
Pas F oto
(3x4) cm
Berwarna
Pembimbing 1 Pembimbing 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya bagi Tuhan yang Maha Esa oleh karena anugerah,
dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan seminar tugas akhir
ini dengan baik. Harapannya laporan seminar tugas akhir ini dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan bagi yang membacanya.
Dalam proses penyusunan laporan ini penulis banyak menemukan
hambatan namun berkat bantuan dan dukungan dari orang-orang baik disekeliling
penulis, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut:
1. Kedua orang tua, opa dan oma serta keluarga besar yang telah
memberi doa, motivasi, semangat dan dukungan agar penulis dapat
menyelesaikan laporan seminar tugas akhir ini. Terima kasih atas
semua cintanya.
2. Ibu Dr. Anni Rochaeni, Ir., MT selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam proses penulisan
laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Deni Rusmaya, ST., MT selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan selama proses penulisan
proposal tugas akhir ini.
4. Seluruh dosen Teknik Lingkungan Universitas Pasundan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir.
5. Bapak Dr. Anton S. Sinery, S.Hut., MP yang telah memberikan
masukan serta bimbingan, selama proses penulisan laporan seminar
tugas akhir ini.
6. Teman-teman seperjuangan TL 14 dan teman-teman terdekat penulis
yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang telah memberikan dukungan
serta bantuan dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
7. Keluarga besar Karubaba-Sirami yang telah memberikan doa,
dukungan motivasi serta semangat kepada penulis sehingga laporan
seminar tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
602/SEM-TA/TL/XI/2021
8. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas dukungan pikiran dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan laporanseminat tugas akhir ini, oleh karena itu penulis menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki laporan
seminar tugas akhir ini. semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
rosellakarubab0912@gmail.com
Abstrak
TPA Sowi Gunung terletak di perbukitan, bila tidak dikelola dengan baik
berpotensi mencemari sumber air yang digunakan oleh masyarakat kampung
Maisiepi dan Katebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kualitas air
tanah di sekitar TPA Sowi Gunung Kabupaten Manokwari. Parameter kualitas air
yang digunakan adalah pH, BOD, COD, TSS, NH 3, NO3, NO2. Jumlah contoh
mata air adalah tujuh, teknik pengambilan sampel purposive dengan pertimbangan
jarak mata air yang digunakan oleh masyarakat disekitar TPA. pH diuji langsung
di lapangan dengan metode SNI 06-6889.11-2004, TSS uji di laboratorium
dengan metode SNI 06-6989.3-2004, SNI 6989.72:2009 untuk pengujian BOD,
SNI 6989.2.2009 untuk menguji COD, Nitrat menggunakan SNI 6989.79:2011.
Nitrit menggunakan SNI 06-6989.9-2004 dan Ammonia menggunakan SNI 06-
6989.30-2005. Baku mutu air, digunakan Permenkes No. 492 Tahun 2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. pH terendah 6,42, tertinggi 6,96, rata-
rata 6,66, secara umum belum melampaui baku mutu air minum. TSS terendah 3,
tertinggi 6, rata-rata 4,78, belum melampaui baku mutu air. BOD berada di atas
nilai baku mutu, terendah 7,2 mg/L, tertinggi 12,6 mg/L, rata-rata 9,86 mg/L.
COD terendah 22,6 mg/L, tertinggi 38,4 mg/L, rata-rata 31,01 mg/L. Kadar NH 3,
NO3, NO2 lebih rendah dari baku mutu air minum. Status kualitas air pada ketujuh
sumber mata air di kampung Masiepi dan Katebu dianggap masih layak
digunakan sebagai sumber air baku air minum.
Kata kunci: Air Tanah, Status Kualitas Air, Tempat Pemrosesan Akhir,
Manokwari.Papua Barat.
1
602/SEM-TA/TL/XI/2021
Abstrack
The Final Processing Station (TPA) Sowi Gunung, which is located in the hills, if
not managed properly, has the potential to contamination of groundwater around
Maisiepi and Katebu villages. This study aims to determine the status of
groundwater quality around the final processing station (TPA), Manokwari
Regency. The parameters of water quality are pH, BOD, COD, TSS, NH 3, NO3,
NO2. Seven springs were used as research samples, taken purposively by
considering their distance from the waste processing site. pH was tested in situ
using SNI 06-6889.11-2004, TSS ex situ test used SNI 06-6989.3-2004, SNI
6989.72:2009 for BOD testing, SNI 6989.2.2009 for testing COD, Nitrat using
SNI 6989.79:2011. Nitirt using SNI 06-6989.9-2004 and Ammonia using SNI 06-
6989.30-2005 . The lowest pH was 6.42, the highest was 6.96, and the average
was 6.66, generally not exceeding the drinking water quality standard. The lowest
TSS is 3, the highest is 6, the average is 4.78, it has not yet exceeded the water
quality standard. BOD is above the quality standard, the lowest is 7.2 mg/L, the
highest is 12.6 mg/L, the average is 9.86 mg/L. The lowest COD was 22.6 mg/L,
the highest was 38.4 mg/L, the average was 31.01 mg/L. The seven springs have
not been polluted with nitrogen and NH3. The levels of NH3, NO3, NO2 are lower
than the drinking water quality standard. The status of water quality at the seven
springs in Masiepi and Katebu villages is considered to be still suitable as a
source of drinking water.
Keywords: Groundwater, quality status, The Final Processing Station,
Manokwari, West Papua
2
602/SEM-TA/TL/XI/2021
PENDAHULUAN
TPA Sowi Gunung kabupaten kemiringan < 10%, elevasi 143 m dpl.,
Manokwari terletak di daerah perbukitan (Pamuji 2018). Namun kualitas lindi dan
yang berdekatan dengan pemukiman air permukaan pada dua mata air
masyarakat. Awalnya TPA ini berdasarkan parameter pH, TSS, BOD,
dioperasikan menggunakan metode COD, N-total, dan TOC masih tergolong
sanitary landfill dengan model reusable aman (Angrianto dkk., 2021). TPA juga
sanitary landfill (RSL), kedalaman bak 5m berdampak pada kehidupan sosial
luas. Luas area sanitary 1,5 ha dari total 40 masyarakat kampung Masiepi seperti
ha. Setelah kebakaran tahun 2019 akibat rusaknya jalan kampung, tergamggunya
tingginya kosentrasi gas metan, terjadi sumber air bersih, bau tak sedap, asap,
kerusakan lapisan geomembrane dan munculnya lalat dan sampah yang tercecer
geotextile, sehingga metode pengolahan dekat perkampungan, hingga gangguan
berubah menjadi menjadi open dumping. kesehatan seperti gata-gatal, mual dan
Sampah hanya dibuang ke TPA tanpa ada pusing (Mandacan 2017).
penanganan khusus. Penelitian yang sudah dilakukan
Letak lokasi TPA Sowi layak khususnya untuk melihat dampak TPA
dipertimbangkan lagi (Rumbruren dkk., terhadap kualitas air permukaan hanya
2015), karena sistem open dumping, sangat menggunakan dua sampel mata air. Seiring
berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, berjalannya waktu, volume sampah
apalagi tekstur tanah kapur yang semakin meningkat dan bukan tidak
memudahkan infiltrasi air lindi dan mungkin akan berdampak pada sumber-
didukung ketinggian TPA, kemiringan sumber air minum lain yang belum diteliti
lerengan, berpotensi menyebabkan sebelumnya, tetapi berada pada lintasan
pencemaran air lindi pada mata air warga aliran lindi ketika terjadi hujan. Namun
yang berada di kampung Maisiepi dan sejauh mana telah terjadi pencemaran
Katebu. Air lindi yang terbawa oleh aliran belum diketahui dengan pasti hingga saat
permukaan (run off) mencapai kampung ini, sebab itu penelitian dengan sampel
Maisiepi melalui jalur timur ke barat, mata air yang lebih banyak perlu dilakukan
kemiringan lintasan < 10%, elevasi 240m lagi. Penelitian ini bertujuan untuk
dpl., utara ke selatan, kemiringan lintasan mengetahui status air tanah yang
< 10% elevasi 145m dpl., dan elevasi dikonsumsi masyarakat sekitar TPA Sowi
137m dpl., timur laut ke barat daya, Gunung Kabupaten Manokwari.
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data di lapangan data di Laboratorium Lingkungan Hidup
berada disekitar Tempat Pemrosesan Akhir Universitas Papua. Seluruh rangkaian
(TPA) Sowi Gunung, dan mata air yang kegiatan penelitian dimulai pada bulan
digunakan oleh warga kampung Masiepi Mei sampai dengan September 2021.
dan Katebu dilanjutkan dengan analisis
(tiga) kali; (3) pengambilan contoh sesuai Suspended Solid), SNI 6989.72:2009
dengan peruntukan analisis; (4) Lakukan untuk pengujian BOD, SNI 6989.2.2009
segera pengujian untuk parameter suhu, untuk menguji COD, Nitrit menggunakan
kekeruhan, TDS dan pH; dan (5) SNI 06-6989.9-2004, Nitrat menggunakan
Pencatatan hasil pengujian parameter di SNI 6989.79:2011 dan untuk menguji
lapangan pada buku khusus. pH diuji Ammonia menggunakan SNI 06-6989.30-
langsung di lapangan dengan metode SNI 2005.
06-6889.11-2004. Analisis Data
Pengujian Contoh di Laboratorium Data parameter hasil pengujian di
Contoh air tanah diperiksa di laboratorium lapangan (insitu) dan di laboratorium
lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan (exsitu) dibandingkan dengan baku mutu
Hidup Universitas Papua Manokwari. air minum
Metode yang digunakan adalah SNI 06- menurut Permenkes No. 492 Tahun 2010
6989.3-2004 untuk pengujian TSS (Total Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
B. Kualitas Air
1. Derajat Keasaman (pH)
pH air rata-rata dari ketujuh mata air merupakan daerah terbuka, intensitas
(Gambar 1) relatif masih memenuhi cahaya matahari yang diterima tinggi dan
standar baku mutu pH air minum dalam menyebabkan kenaikan suhu air.
Permenkes No. Perubahan pH air juga dipengaruhi oleh
492/MENKES/Per/IV/2010. Namun aktivitas fotosintesis, respirasi organisme
terdapat tiga titik sampel mata air yang akuatik, kenaikan suhu air, keberadaan
mempunyai pH lebih rendah dari baku ion-ion di dalam air dan oksigen terlarut
mutu. Pengukuran pH yang dilakukan pada (Leonike 2009;Suharyo 2019).
siang hari dan lokasi pengukuran
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
pH
7.1 6.96
6.9 6.84
6.72 6.73
6.7
6.42 6.43 6.47
6.5
6.3
6.1
pH A1 pH A2 pH A3 pH A4 pH A5 pH A6 pH A7
Titik Sampel
Gambar 2. pH Air
2. Total Suspended Solid (TSS)
Kandungan rata-rata TSS pada ketujuh lahan.) Vegetasi yang berada pada
mata air di sekitar TPA Sowi Gunung cekungan antara lereng lebih padat
tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh (Aipassa, dkk., 2015), sehingga
kondisi lingkungan seperti curah hujan, mengurrangi pengikisan tanah yang dapat
jenis tanah, kelerengan, dan tutupan meningkatkan nilai TSS.
TSS
7 6 6 6
6 5
5 4 4
4 3
3
2
1
0
TSS A1 TSS A2 TSS A3 TSS A4 TSS A5 TSS A6 TSS A7
Titik Sampel
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
mata air masih relative banyak. Tingginya seperti serasah maupun hewan yang telah
BOD diduga karena hasil degradasi bahan mati dan terdekomposisi secara aerob
organik yang berasal dari pembusukan (Sulistyorini, dkk., 2016). Penguraian
hewan dan tumbuhan yang mati, sehingga bahan buangan organik melalui proses
membutuhkan oksigen untuk proses oksidasi oleh mikroorganisme merupakan
dekomposisi bahan buangan organik dalam proses alamiah yang mudah terjadi apabila
air melalui proses biologi. Kadar BOD air mengandung oksigen yang cukup
antara 11,55-17,70 mg/L mengindikasikan (Wardhana 2004).
bahwa air telah tercemar bahan organik
BOD
12.6
12 11.3 10.2 9.8 9.3
8.5
8 7.2
4
0
BOD A1 BOD A2 BOD A3 BOD A4 BOD A5 BOD A6 BOD 7
Titik Sampel
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
COD
50
35.7 38.4
40 32.2 34.3
29.1
30 25.8 22.6
20
10
0
COD A1 COD A2 COD A3 COD A4 COD A5 COD A6 COD A7
Titik Sampel
5. Nitrat (NO3)
Gambar 6, menunjukan bahwa tidak ada (Kusumawati 2012). Sehingga dapat
mata air yang tercemar nitrat. Kadar nitrat disimpulkan bahwa proses nitrifikasi
di ketujuh mata air < 50 mg/L, jauh di dipengaruhi dapat terjadi karena jumlah
bawah baku mutu air minum dalam oksigen terlarut dalam air yang tinggi.
PERMENKES 492/2010. Hal ini kadar nitrat air alami biasanya tidak lebih
menandakan bahwa proses nitrifikasi di dari 0,1 mg/l, kadar nitrat yang > 5 mg/L
ketujuh mata air berjalan dengan baik. menggambarkan adanya pencemaran yang
Proses nitrifikasi dilakukan oleh bakteri berasal dari aktivitas manusia (Suyasa
nitrosomonas mengubah amonia menjadi 2015).
nitrat kemudian bakteri nitrosococcus
mengubah nitrat menjadi nitrit, proses ini
berlangsung dalam kondisi aerob
Nitrat (NO3)
6
6
4
2.4
2 0.9 0.7 1.1
0.5 0.3
0
Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat Nitrat
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
Titik Sampel
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
Nitrit (NO2)
0.016 0.015
0.014 0.013 0.013 0.013
0.012
0.012
0.01
0.01 0.009
0.008
0.006
0.004
0.002
0
Nitrit A1 Nitrit A2 Nitrit A3 Nitrit A4 Nitrit A5 Nitrit A6 Nitrit A7
Titik Sampel
7. Amoniak (NH3)
Kadar amoniak (Gambar 7) di ketujuh dalam air. Jika oksigen terlarut (DO)
mata air berada jauh di bawah kadar dalam air tinggi maka kadar senyawa
amoniak menurut baku mutu air amoniak relatif kecil (Weich 1952) dalam
maksimum dalam PERMENKES Sulistyorini dkk., 2016). Penyebab lainnya
492/2010. Kadar amoniak yang relatif adalah kondisi mata air yang cukup
rendah mengindikasikan bahwa belum ada dangkal dan biota air yang cukup sedikit
infiltrasi dari air lindi dan juga pengaruh (Sulistyorini dkk., 2016).
oksigen terlarut yang cukup tinggi di
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
Ammonia (NH3)
0.1 0.09
0.08 0.07
0.06
0.06 0.05
0.04
0.04
0.02
0.02 0.01
0
Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia Ammonia
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
Titik Sampel
Kesimpulan
Rata-rata parameter kualitas air dari dan penelitian ini juga perlu dilakukan
ketujuh mata air di sekitar TPA Sowi pada musim penghujan untuk memastikan
Gunung menunjukkan nilai yang masih apakah pada musim penghujan terjadi
memenuhi syarat baku mutu air minum pencemaran akibat banyaknya volume air
secara Fisik dan Kimia yang diisyaratkan yang masuk dalam TPAdan air tersebut
oleh PERMENKES 492/2010. Namun masuk ke dalam tanah.
penelitian yang sama perlu dilakukan
dengan menguji parameter Mikrobiologi
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
DAFTAR PUSTAKA
Selatan Kabupaten Manokwari (Doctoral
Angrianto, N. L., Manusawai, J., & Sinery, dissertation, Program Pasca Sarjana
A. S. (2021). Analisis Kualitas Air Lindi UNIPA).
dan Permukaan pada areal TPA Sowi http://localhost:8080/xmlui/handle/123456
Gunung dan Sekitarnya di Kabupaten 789/61 (diakses, 12 November 2021)
Manokwari Papua Barat. Cassowary, 4(2),
221-233. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
https://journalpasca.unipa.ac.id/index.php/ Indonesia Nomor 492 Tahun 2010,
cs/article/view/79 (diakses, 13 Oktober Kualitas Air Minum. Tahun 2010.
2021) Jakarta.
Atima, W. (2015). BOD dan COD sebagai Rumbruren, A. A., Tarore, R. C., &
parameter pencemaran air dan baku mutu
air limbah. Biosel: Biology Science and Sembel, A. (2015). Evaluasi
Education, 4(1), 83-93. kelayakan lokasi tempat
http://dx.doi.org/10.33477/bs.v4i1.532
(diakses, 20 oktober, 2021) pembuangan akhir sampah di
Kecamatan Manokwari
Cipta Karya. 2013. Rencana Program Selatan: SPASIAL, 2(3):1-10.
Investasi Jangkah Menengah Kabupaten https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Manokwari (RPIJM). Dinas Pekerjaan hp/spasial/article/view/9973
Umum dan Perumahan Rakyat. Kabupaten (diakses, 1 April 2021)
Manokwari. Suharyo, Y. (2019). Analisis Hubungan
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_onli Tata Guna Lahan Terhadap Kualitas Air
ne/ws_file/dokumen/rpi2jm/ Parameter Kimia (BOD, COD, AMONIA)
DOCRPIJM_1503902670Bab-2.pdf Di Daerah Aliran Sungai Opak,
Leonika P.H.P. (2019) Pengaruh Air Lindi Yogyakarta.
Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal
dan Keanekaragaman Flora di Sekitar https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/
Tempat Pembuangan Akhir Sampah 14245 (diakses,20 oktober 2021)
Selopuro Ngawi. Other thesis, Universitas
Sebelas Maret. Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A.
https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/44120 S. (2016). Analisis Kualitas Air pada
(diakses, 20 oktober 2021)
Sumber Mata Air di Kecamatan Karangan
Mandacan, A. (2017). Pengaruh Tempat dan Kaliorang Kabupaten Kutai
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Timur. Jurnal hutan tropis, 4(1), 64-76.
Terhadap Dampak Sosial Masyarakat https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jht
Kampung Masiepi Distrik Manokwari
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
/article/viewFile/2883/2509 (diakses, 24
Oktober, 2021)
Suyasa W.B. 2015. Pencemaran Air dan
Pengolohan Air Limbah. Udayan
University Press, Denpasar.
Pamuji, K. E. (2018, October). Deteksi
Penyebar Lindi Menggunakan Resistivitas
Geolistrik Di TPA Masyepi (Sowi),
Manokwari, Papua Barat. In Prosiding
Seminar Nasional MIPA UNIPA (Vol. 3,
No. 1, pp. 85-94).
https://www.researchgate.net (diakses, 12
November 2021)
4
602/SEM-TA/TL/XI/2021
LAMPIRAN
602/SEM-TA/TL/XI/2021
DAFTAR HADIR
SEMINAR TUGAS AKHIR TGL 15
NOVEMBER 2021
PRESENTER WAKTU
1. Guntur 153050042 08.00-09.00
2. Rizky Prabowo 143050051 09.00-10.00
3. Almira Amelinda Yasmin 153050039 10.00-11.00
4. Gugun Junaedi 143050035 11.00-12.00
5. Rosella D. Karubaba 143050055 13.00-14.00
6. Rika Riyanti 143050043 14.00-15.00
7. Fadila Nuraprilia 173050027 15.00-16.00
PERTANYAAN
Ibu Lucia
1. Kenapa tidak memeriksa parameter Biologi?
Karena keterbatasan kemampuan pemeriksaan dilab.
2. Kenapa Nilai COD lebih tinggi dari nilai BOD?
Karena nilai COD menyatakan kadar total organik yang bisa diuraikan secara biologi
dan secara kimia.
Ibu Sri dan Bu Evi
1. Kenapa menggunakan PP 22/2021 dan PERMENKES 492/2010?
Karena dalam PERMENKES 492/2010 tidak ada parameter COD dan BOD.
SARAN
Ibu Lucia
1. Harusnya memeriksa parameter biologis, karena untuk mengetahui kualitas air harus
memeriksa parameter Fisik, Kimia dan Biologis.
2. Tambahkan halaman.
Ibu Yonik
1. Sistematika penulisan jurnal, konten atau isi jurnal harus di bagi menjadi dua (2)
kolom.
2. Perbaiki peta lokasi penelitian. Skala garis harus disesuaikan.
Ibu Anni
1. Tambahkan saran tentang parameter yang belum diperiksa.
2. Tambahkan alasan kenapa memilih parameter tersebut.