Fix Analisis Faktor Risiko Pada Kejadian Stroke Berulang Fix Lengkap Fix Bismillah
Fix Analisis Faktor Risiko Pada Kejadian Stroke Berulang Fix Lengkap Fix Bismillah
TINJAUAN LITERATUR
Skripsi
Diajukan guna memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh derajat Sarjana Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Oleh:
Adinda Sayeeda
1710913320002
November, 2021
i
PERNYATAAN
yang saya tulis bukan merupakan plagiat atau pengambil alihan tulisan
atau pemikiran orang lain. Skripsi ini tidak pernah diajukan sebelumnya
karya atau pendapat orang lain yang tertulis dalam naskah ini telah
Adinda Sayeeda
ii
iii
KATA PENGANTAR
kepada:
Dekan Fakultas Kedokteran Dr. Iwan Aflanie, dr., M. Kes., Sp. F., S.
diberikan.
iv
Penulis
v
ABSTRAK
Sayeeda, Adinda
Latar Belakang: Setelah stroke pertama, menurut data epidemiologi, ada 30%
risiko stroke berulang. Kejadian tersebut adalah penduduk yang pernah
menderita stroke dan angka kekambuhannya 9 kali lipat dibandingkan penduduk
normal. Hasil penelitian dari Stroke Association menyebutkan kemungkinan
terjadinya stroke berulang adalah 3,1% dalam 30 hari, 11,1% dalam satu tahun,
26,4% dalam lima tahun, dan 39,2% dalam 10 tahun.
Tujuan: Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor risiko
kejadian stroke berulang.
Metode: Tinjauan pustaka dilakukan dengan mencari artikel tahun 2011-2021
dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ada empat database penyedia artikel jurnal
elektronik, yaitu Garuda, Google Scholar, Science Direct, dan PubMed. Kualitas
artikel dilakukan dengan menggunakan JBI's Critical Appraisal Tools. Narasi
yang disintesis digunakan untuk menganalisis data ulasan.
Hasil: 6 artikel disintesis dalam ulasan ini. Hasil review menunjukkan bahwa
diabetes mellitus, hipertensi, gangguan kardiovaskular, anemia, obesitas, kurang
aktivitas fisik, serum LDL/HDL tinggi, ketidakpatuhan berobat, kurang percaya diri
dalam pengobatan, kurangnya pengetahuan tentang penyakit, dan jenis kelamin.
dapat mendorong terjadinya stroke berulang.
Pembahasan: Banyak faktor yang menyebabkan kejadian stroke berulang tetapi
diabetes mellitus, hipertensi dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan paling
banyak dibahas dalam enam artikel.
vi
ABSTRACT
Sayeeda, Adinda
vii
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................
...i
PERNYATAAN............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................v
ABSTRACT................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN...............................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...............................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................4
1.3.1. Tujuan umum...........................................................................4
1.3.2. Tujuan khusus..........................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian...............................................................................4
1.4.1. Bagi Peneliti.............................................................................4
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan..........................................................4
1.4.3. Bagi Pelayanan Kesehatan......................................................5
BAB II METODE PENELITIAN....................................................................6
2.1 Kriteria Inklusi......................................................................................6
2.1.1 Jenis Literatur...........................................................................6
2.1.2 Tipe Populasi............................................................................6
2.1.3 Tipe Outcome...........................................................................6
2.2 Kriteria Eksklusi...................................................................................7
viii
2.3 Teknik Pencarian Literatur...................................................................7
2.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data..............................................7
2.4.1. Seleksi Literatur........................................................................7
2.4.2. Assessment of Methodological Quality....................................8
2.4.3. Ekstraksi Data..........................................................................8
2.4.4. Sintesis Data............................................................................9
2.5 Waktu Penelitian..................................................................................9
BAB III KERANGKA PENCARIAN LITERATUR.....................................10
3.1. Kerangka Pencarian Literatur............................................................10
BAB IV HASIL.......................................................................................... 13
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................13
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................18
5.1. Pembahasan......................................................................................18
5.1.1. Faktor Risiko Stroke Berulang yang bisa diubah dan tidak
bisa diubah........................................................................................18
5.1.2. Faktor Risiko Stroke Berulang berdasarkan jenis stroke.......25
5.1.3. Keterbatasan, kekurangan, dan kendala penelitian...............28
BAB VI PENUTUP.....................................................................................29
6.1. Kesimpulan........................................................................................29
6.2. Rekomendasi.....................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 32
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
kerusakan pada jaringan otak (Dinata, Safrita, & Sastri, 2012). Stroke secara
umum dibagi menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik
pembuluh darah. Gejala stroke yang paling sering ditemui adalah kelumpuhan
Ahmad A, 2008).
adalah 50–100 dari 100.000 orang. Dari data South East Asian Medical
terjadi di Indonesia (Dinata, Safrita, & Sastri, 2012). Riskesdas pada tahun 2007
menunjukkan data 8,3 per 1000 orang Indonesia terkena serangan stroke.
12,1% (Wicaksana, Wati, dan Muhartomo, 2017). Setelah serangan stroke yang
berulang sebesar 30% dengan populasi yang pernah menderita stroke memiliki
(Karuniawati, Ikawati, dan Gofir, 2015). Hasil penelitian dari Stroke Association
11,1% dalam satu tahun, 26,4% dalam lima tahun dan 39,2% dalam kurun waktu
atau batasan yang di tunjukkan oleh pasien pasca stroke. Kriteria stroke
berulang antara lain defisit neurologik yang berbeda dari yang pertama,
serangan stroke terjadi di daerah anatomi atau pembuluh darah yang berbeda
dari yang pertama, sub tipe stroke yang terjadi berbeda dengan sub tipe stroke
Stroke berulang mempunyai angka mortalitas dan kecacatan yang lebih tinggi
bila dibandingkan sama stroke pertama, karena pada saat terjadi serangan ulang
stroke, jaringan otak yang masih belum pulih dari serangan pertama malah
terkena serangan baru, sehingga stroke berulang akan berakibat lebih fatal
(Amila, Sinaga, dan Sembiring, 2018). Guna mengurangi jumlah pasien dengan
kejadian stroke berulang, perlu untuk pasien tidak hanya mengerti tentang
pentingnya melakukan kontrol terhadap faktor risiko. Faktor risiko stroke adalah
jenis stroke ada dua, yaitu gula darah meningkat untuk stroke iskemik dan
hipertensi untuk stroke hemoragik. Selain itu ada pula faktor risiko stroke
berdasarkan dapat diubah atau tidak dapat. Faktor risiko stroke yang dapat
risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia dan jenis kelamin (Dinata,
kesehatan yang benar dan efektif kepada pasien dan keluarga terkait
Menurut Siswanto ada 4 faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke
berulang, yaitu tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, gula darah sewaktu lebih
2005). Namun dalam penelitian Irdelia dkk menyebutkan bahwa faktor risiko
stroke berulang adalah hipertensi, hiperlipidemia, dan memiliki lebih dari satu
faktor risiko stroke (Irdelia, Joko, Bebasari, 2014). Penelitian lain di tahun 2015
mengatakan faktor risiko stroke berulang adalah tidak memakai anti hipertensi,
tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg, kadar HDL kurang dari 40 mg/dl dan
menyatakan bahwa faktor risiko stroke berulang antara lain usia, jenis kelamin,
Ditinjau dari empat penelitian di atas, terdapat perbedaan hasil antara penelitian
satu dengan penelitian yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti menjadi
tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai faktor risiko stroke berulang
berdasarkan jenis dan kategori faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat.
Oleh karena itu peneliti bermaksud melakukan penelitian terkait faktor risiko yang
literatur ini yaitu untuk mengetahui “Apa saja faktor risiko kejadian stroke
berulang?”
1.3.1.Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang
1.3.2.Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui faktor risiko stroke berulang yang dapat diubah dan
stroke.
1.4.1.Bagi Peneliti
5
Manfaat hasil literature review ini bagi peneliti yaitu memberikan dasar
sebagai
Manfaat hasil literature review ini bagi pelayanan kesehatan sebagai bahan
risiko stroke berulang kepada pasien dan keluarga pasien pasca stroke.
BAB II METODE PENELITIAN
berulang yang bisa diubah dan tidak bisa diubah serta faktor risiko
6
7
dilakukan telaah.
Scholar, Science Direct, dan Pubmed. Kata kunci yang dipakai saat
dan tesaurus tematis Bahasa Indonesia. Kata kunci tersebut yaitu: “Stroke
pemisah pada pencarian, dan boolean operator diatur oleh fitur pencarian
Pada tahap ini, peneliti memilah artikel yang telah ditemukan saat
artikel dahulu, lalu menghilangkan artikel yang berada di lebih dari satu
8
abstrak pada artikel tersebut. Setelah judul sesuai dan abstrak pun sudah
Pada tahap ini, naskah lengkap dari artikel yang telah terpilih dalam
satu dan satu orang reviewer sebagai reviewer dua. Penilaian kualitas
penelitian ini mengambil nilai minimal kualitas artikel sebesar 50%, namun
2.1 Tabel Ekstraksi data faktor risiko stroke berulang yang bisa
diubah dan tidak bisa diubah
No Nama Judul Tahun Desain Intrumen Hasil Faktor yang
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian bisa diubah
dan tidak bisa
stroke berulang, faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah dan
jenis stroke.
Hasil pencarian elektronik dengan kata kunci: “Stroke Berulang” OR “Recurrent Stroke” OR
“Secondary Stroke” AND “Risk Facktors” OR Faktor Risiko”
Garuda: n = 3
Science Direct: n = 597
Google Scholar: n = 1.483
Pubmed: n = 21
Jumlah total: 2.104
Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan database dari empat penyedia jurnal
elektronik, yaitu Garuda, Science Direct, Google Scholar, dan PubMed. Pada
Science Direct (597 artikel), Google Scholar (1.483 artikel), dan PubMed (21
artikel) sehingga total artikel yang didapatkan adalah 2.104 artikel. Setelah itu
peneliti menyeleksi artikel berdasarkan kesesuain judul dengan tipe outcome dari
penelitian ini dan terdapat 1.867 artikel dengan judul yang tidak sesuai.
Selanjutnya artikel dengan judul yang sesuai diperiksa kembali terkait duplikasi
dalam empat database, dan hasilnya terdapat 19 artikel yang terduplikasi atau
berada di lebih dari satu database. Sehingga total artikel yang semula berjumlah
2.104 berkurang menjadi 218 karena 1.867 artikel dengan judul tidak sesuai dan
218 artikel yang telah terpilih, ditelaah bagian abstraknya untuk melihat
terdapat 176 artikel yang abstraknya tidak sesuai dengan rincian sebagai
berikut : populasi bukan pasien stroke berulang atau pernah mengalami stroke
berulang ( 6 artikel), hasil luaran penelitian bukan faktor risiko stroke berulang
artikel) , dan artikel bukan berdesain cross sectional (146 artikel). Sehingga dari
218 artikel diambil 42 artikel dengan abstrak yang sesuai dengan kriteria.
Selanjutnya 42 artikel itu diakses naskah lengkapnya, dan hanya 16 artikel yang
ditemukan bahwa 5 naskah lengkap ternyata tidak memenuhi kriteria inklusi dan
ternyata bukan artikel dengan desain penelitian cross sectional dan satu naskah
naskah lengkap, maka tersisa 11 naskah lengkap yang terpilih untuk dilakukan
11 naskah lengkap yang terpilih, diberikan penilaian kualitas oleh dua orang
dilaksanakan, didapati bahwa ada 5 artikel yang dikeluarkan karena memiliki skor
kurang dari 50%. Sehingga dari 11 artikel naskah lengkap, yang dimasukkan
4.1 Hasil
Bab berikut memuat hasil yang telah didapat dari artikel yang membahas perihal faktor risiko stroke berulang. Setelah dilakukan penilaian
dengan critical appraisal tools oleh peneliti diperoleh 6 artikel yang berhubungan dengan faktor risiko stroke berulang. Secara garis besar
hasil penelitian dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah serta faktor risiko
berdasarkan jenis stroke. Selanjutnya, hasil penelitian dapat diperhatikan pada tabel ekstraksi data dibawah ini:
Tabel 4.1 Faktor Risiko Stroke berulang yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor Risiko
Nama Tahun Instrumen Desain bisa diubah
No. Judul Artikel Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian atau tidak bisa
diubah
1. Hubungan Eva Annisa, 2015 Beliefs About Analitik Terdapat hubungan yang Faktor risiko
Keyakinan dan Abdul Gofir, Medicines Observational bermakna antara keyakinan stroke berulang
Kepatuhan dan Zullies Questionnaires dengan terhadap pengobatan dengan yang bisa
Terapi Ikawati. (BMQ) dan metode Cross kejadian stroke berulang (p= diubah.
Pencegahan Morisky Sectional 0,002).
Sekunder Medication Kelompok dengan kepatuhan
Terhadap Adherence rendah lebih berisiko 12,4 kali
Kejadian Stroke Scale-8 mengalami stroke berulang.
Berulang. (MMAS-8)
2 Knowing of Jittima 2017 Kuesioner Cross Pasien dengan disabilitas tinggi Faktor risiko
13
14
5. The Risk Factor Listian Prisilia 2019 Kuesioner : Cross Faktor risiko stroke iskemik Hiperkolesterol,
of Recurrence Rahayu, Bhartex Index, Sectional berulang adalah gangguan obesitas, dan
Stroke Among Serlina, Diwa NIHSS score cardiovaskular,hiperkolesterol, kegiatan fisik
stroke and Agus sheet, The obesitas, kegiatan fisik, dan DM (faktor risiko
Transient Sudrajat, Stroke self- dengan p< 0,05. Faktor yang bisa
Ischemic Attack Gina Nurdina, efficacy scale. dominannya adalah obesitas diubah).
Patients in Elis Nurhayati Form to (OR=0,616).
Indonesia Agustina, dan describe the Gangguan
Putri Tri respondents kardiovaskular
Antika. dan DM (faktor
risiko yang
tisak bisa
diubah).
6. Increased Risk Shraddha 2020 Rekam Medis Cross Anemia dan jenis kelamin Anemia (faktor
of Recurrent Sanghani, Sectional berhubungan dengan kejadian risiko yang bisa
Ischemic Stroke Tilak Ram, Study stroke berulang dengan nilai p diubah).
in Anemic Nishat Tanvi, masing-masing 0,0015 dan
Patients Doddi p<0,001. Jenis Kelamin
Neusha, dan (Faktor risiko
Y.Anusha tidak bisa
diubah).
16
Tabel 4.2 Faktor Risiko Stroke Berulang yang berdasarkan jenis stroke.
No Tahun Instrumen Desain Jenis
Judul Artikel Nama Peneliti Hasil Penelitian
. Penelitian Penelitian Penelitian Stroke
1. Hubungan Eva Annisa, 2015 Beliefs About Analitik Terdapat hubungan yang Iskemik
Keyakinan dan Abdul Gofir, dan Medicines Observational bermakna antara keyakinan
Kepatuhan Terapi Zullies Ikawati. Questionnaires dengan terhadap pengobatan dengan
Pencegahan (BMQ) dan metode kejadian stroke berulang (p=
Sekunder Morisky Cross 0,002).
Terhadap Medication Sectional Kelompok dengan kepatuhan
Kejadian Stroke Adherence rendah lebih berisiko 12,4 kali
Berulang. Scale-8 (MMAS- mengalami stroke berulang.
8)
2. Knowing of Stroke Jittima 2017 Kuesioner Cross Pasien dengan disabilitas tinggi Iskemik
Risk Factors and Saengsuwan, Sectional berhubungan dengan
Warning Signs in Pathitta pengetahuan perihal stroke yang
Patients with Suangpho, rendah dan itu memengaruhi
Recurrent Stroke Somsak kejadian stroke berulang p =
or Recurrent TIA Tiamkao. 0.03
in Thailand
3. Hubungan Faktor Bambang Bhayu 2017 Rekam medis Deskriptif Hipertensi dan DM berhubungan Iskemik
Risiko dan Herlambang, pasien (diagnosis analitik dengan kejadian stroke iskemik
Kepatuhan Ahmad Rizal klinis stroke dengan ulang baik itu bersamaan atau
TerhadapTerapi Ganiem, dan Aih iskemik berulang rancangan sendiri dengan risiko relatif 2,47
Dengan Kejadian Cahyani. dengan potong dan 2,12. Risiko terjadinya
Stroke Iskemik gambaran CT lintang stroke berulang pada pasien
Ulang. scan) dan yang tidak patuh terapi 2,5 kali
anamnesis lebih besar dari pasien yang
pasien atau patuh terapi.
keluarga.
4. Oxidized Low- Anxin Wang, 2018 Kuesioner dan Cross Terdapat hubungan antara Iskemik
17
5.1 Pembahasan
Pembahasan tinjauan literatur ini memuat faktor risiko stroke berulang, faktor
risiko stroke berulang yang dapat diubah dan tidak dapat diubah, dan faktor risiko
stroke berulang berdasarkan jenis stroke. Selain itu juga akan berisi perihal
kekurangan serta kendala yang dialami selama penelitian “Analisis Faktor Risiko
5.1.1 Faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah dan tidak bisa diubah
Faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah merupakan faktor risiko
yang bisa diatasi melalui perubahan gaya hidup. Dengan perubahan gaya
hidup menuju gaya hidup yang sehat, maka faktor risiko ini dapat
faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah adalah ketidakyakinan dan
oleh kekhawatiran pasien perihal efek samping jangka panjang dari obat
yang mereka konsumsi serta pemikiran pasien yang merasa bahwa
mereka
mengkonsumsi terlalu banyak obat. Sehingga banyak pasien
diskusi dengan dokter terlebih dahulu (Annissa, E., Gofir, A., dan Ikawati,
Z, 2015).
risiko terjadinya stroke berulang (Annissa, E., Gofir, A., dan Ikawati, Z,
dan/atau antikoagulan memiliki risiko stroke berulang 2,5 kali lebih besar
dibanding dengan pasien yang rutin minum obat. Hal ini menampakkan
pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (Annissa, E., Gofir, A.,
2017).
tentang penyakit stroke yang dideritanya, faktor risiko stroke yang dimiliki
keberlanjutan dari gaya hidup yang tidak sehat serta kepatuhan yang
dan Tiamkao, S, 2017). Kemudian faktor risiko stroke berulang yang bisa
(Rahayu, L.P., Serlina,. Sudrajat, D.A., dkk, 2019). Ketiga faktor ini disebut
sebagai faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah. Hal itu dikarenakan
kadar kolesterol LDL yang berlebih. Untuk menangani hal tersebut dapat
asupan lemak jenuh dan kolesterol, memilih bahan makanan yang bisa
Serlina,. Sudrajat, D.A., dkk, 2019). Aktivitas fisik yang kurang dapat
latihan fisik atau olahraga 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam
berulang.
Obesitas adalah kondisi tubuh yang memiliki lemak jauh diatas normal
karena kalori yang masuk jauh lebih besar dari pada kalori yang di
kejadian stroke berulang (Sanghani, S., Ram, T., Tanvi, N., Neusha, D.,
hemoglobin (< 12 gm/dl pada wanita dan < 13 gm/dl pada pria). Anemia
Pasien stroke yang mengalami anemia berisiko tiga kali lebih tinggi untuk
(Sanghani, S., Ram, T., Tanvi, N., Neusha, D., dan Anusha, Y., 2020).
berhubungan dengan kejadian stroke berulang (Wang, A., Li, S., Zhang, N.,
etc, 2018).
merupakan salah bentuk dari stress oksidatif, yaitu kondisi tubuh yang
memiliki radikal bebas lebih tinggi dari pada antioksidan (Wang, A., Li, S.,
Zhang, N., etc, 2018). Keadaan ini dapat diatasi dengan melakukan
aktivitas fisik yang teratur selama 8 hingga 12 minggu. Bila faktor risiko
stroke berulang yang bisa diubah dapat diatasi melalui perubahan gaya
hidup, maka faktor risiko stroke berulang yang tidak bisa diubah
merupakan faktor risiko yang menetap (Berawi, K., dan Agverianti, T.,
2017).
Faktor risiko stroke yang tak bisa diubah antara lain adalah hipertensi,
diabetes mellitus, dan penyakit jantung (Mulyatsih, E., dan Ahmad, A.,
risiko stroke yang tidak bisa diubah antara lain jenis kelamin, diabetes
menjadi faktor risiko dalam kejadian stroke berulang yang tidak bisa
(Sanghani, S., Ram, T., Tanvi, N., Neusha, D., dan Anusha, Y., 2020). Hal
ini sejalan dengan pendapat Suiraoka yang menyebutkan bahwa risiko laki-
yang tinggi pada laki-laki (Rahayu, L.P., Serlina,. Sudrajat, D.A., dkk,
dua dari enam artikel (Herlambang, B.B., Ganiem, A.R., Cahyani, A., 2017
dan Rahayu, L.P., Serlina,. Sudrajat, D.A., dkk, 2019). Diabetes adalah
salah satu faktor yang sering ditemukan pada stroke berulang meskipun
efektif. Hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi merupakan efek
jantung dan hipertensi. Individu dengan penyakit jantung berisiko dua kali
yang membuat trombus pada jantung dan bila emboli itu tersangkut pada
Fakhrurrazy, Rosida, A., 2019). Faktor risiko stroke berulang yang tidak
kejadian stroke berulang (Annissa, E., Gofir, A., dan Ikawati, Z, 2015 dan
darah dikatakan tinggi bila tekanan sistolik adalah 140 mmHg atau lebih
secara konsisten dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih berlanjut atau
penyakit seumur hidup yang sifatnya menetap atau dengan kata lain tidak
Stroke secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke
untuk menjaga pasien dari serangan stroke iskemik ulang dengan cara
27
pasien bahkan tidak mengetahui faktor risiko stroke yang mereka miliki.
Kegagalan pasien dalam mengenali faktor risiko stroke yang ada pada
keberlanjutan dari gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini dapat meningkatkan
Tiamkao, S, 2017).
iskemik berulang, kadar tinggi dari serum LDL/HDL yang teroksidasi juga
aterosklerosis (Anxin Wang, Shiyu Li, dkk 2018). Penelitian ini didukung
28
meningkat pada pasien akut iskemik stroke. HDL dapat dikatakan sebagai
(Herlambang, B.B., Ganiem, A.R., Cahyani, A., 2017). Hal ini didukung oleh
penelitian yang mengatakan bahwa tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
<0,0001 (Annissa, E., Gofir, A., dan Ikawati, Z, 2015). Hipertensi dapat
menjadi salah satu faktor risiko kasus stroke iskemik ulang melalui kejadian
pada jaringan otak sehingga akan terjadi kematian sel saraf yang akan
arteri (Suiraoka, 2012). Selanjutnya, selain hipertensi ada pula faktor risiko
lain yang berhubungan dengan kejadian stroke iskemik ulang yaitu anemia.
29
dikatakan banyak menjadi tanda dari prognosis yang buruk bagi beberapa
iskemik otak pada pasien setelah kejadian iskemik akut (Sanghani, S.,
Ram, T., Tanvi, N., Neusha, D., dan Anusha, Y., 2020).
6.2 Kesimpulan
Faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah adalah ketidakyakinan dan
oxLDL/HDL yang tinggi, sedangkan faktor risiko stroke berulang yang tidak bisa
6.2 Rekomendasi
berkaitan dengan kejadian stroke berulang. Peneliti berharap hasil penelitian ini
nantinya
30
31
yang berkaitan dengan stroke hemoragik berulang seperti usia tua dan
berulang.
Dalam penelitian ini telah membahas terkait faktor risiko stroke berulang
yang bisa diubah dan tidak bisa diubah serta faktor risiko stroke berulang
ajar untuk mata kuliah keperawatan medikal bedah maupun bidang lainya.
mengenali faktor risiko stroke berulang yang bisa diubah dan tidak bisa
diubah pada pasien yang mereka rawat serta mengetahui faktor risiko
dialami oleh pasien dan menjadi landasan untuk secara teratur memeriksa
Hb pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Ady Saputra, P. and rosida, a., 2019. Perbandingan antara diabetes mellitus
terkontrol dan diabetes mellitus tidak terkontrol terhadap outcome pasien
stroke iskemik. Homeostasis, 2(1), pp.185-192.
Amila, Sinaga, J., & Sembiring, E. (2018). Pencegahan Stroke Berulang Melalui
Pemberdayaan Keluarga dan Modifikasi Gaya Hidup. ABDIMAS, 22 (2).
Annisa, E., Gofir, A. and Ikawati, Z., 2015. Hubungan keyakinan dan kepatuhan
terapi pencegahan sekunder terhadap kejadian stroke berulang. Jurnal
manajemen dan pelayanan farmasi, 5(2).
Azzahra Utomo, A., Andira Aulia R,, A., Rahmah, S. and Amalia, R., 2020. Faktor
Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2: A Systematic Review. AN-Nur: Jurnal
Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, [online] 01(01),
pp.44-52. [Accessed 14 December 2021].
Berawi, K. and Agverianti, T., 2017. Efek Aktivitas Fisik pada Proses
Pembentukan Radikal Bebas sebagai Faktor Risiko
Aterosklerosis. Majority, 6(2).
Dinata, C., Safrtita, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko dan Tipe
Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal
Kesehatan Andalas, 2(3), 58.
Herlambang, B., Ganiem, A. and Cahyani, A., 2017. Hubungan Faktor Risiko dan
Kepatuhan Terhadap Terapi dengan Kejadian Stroke Iskemik
Ulang. Neurona, 34(4).
Irdelia, R., Joko, A., & Bebasari, E. (2014). Profil Faktor Risiko Yang Bisa
Dimodifikasi Pada Kasus Stroke Berulang di RSUD Arifin Ahmad Provinsi
Riau. JOM FK, 1(2).
Karuniawati, H., Ikawati, Z., & Gofir, A. (2015). Pencegahan Sekunder Untuk
Menurunkan Kejadian Stroke Berulang Pada Stroke Iskemik. Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 5 (1).
Mulyatsih, Enny & Ahmad, Airiza. 2008. Stroke petunjuk perawatan pasien pasca
stroke di rumah. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Nopitasari, B., Adikusuma, W., Qiyaam, N. and Fatmala, A., 2018. Pengaruh
Kepatuhan dan Ketepatan Waktu Minum Obat Terhadap Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Primer. Jurnal Ulul Albab, 23(2).
Rahayu, L., ., S., Sudrajat, D., Nurdina, G., Agustina, E. and Antika, P., 2019.
The Risk Factor of Recurrence Stroke Among Stroke and Transient
Ischemic Attack Patients in Indonesia. KnE Life Sciences,.
Rima P, A., 2017. Penggunaan Obat Antihipertensi dan Antiplatelet Pada Pasien
Stroke Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal Para
Pemikir. [Accessed 23 December 2021].
Saengsuwan, J., Suangpho, P. and Tiamkao, S., 2017. Knowledge of Stroke Risk
Factors and Warning Signs in Patients with Recurrent Stroke or Recurrent
Transient Ischaemic Attack in Thailand. Neurology Research
International, 2017, pp.1-7.
Sanghani, S., Ram, T., Tanvi, N., Neusha, D. and Anusha, Y., 2020. Increased
Risk of Recurrent Ischemic Stroke in Anemic Patients. Indian Journal of
Public Health Research & Development,.
Schmidt, L., Goertz, S., Wohlfahrt, J., Melbye, M. and Munch, T., 2016. Recurrent
Intracerebral Hemorrhage: Associations with Comorbidities and Medicine
with Antithrombotic Effects. PLOS ONE, 11(11), p.e0166223.
Silvana Thomas, N., Susanto, M., K. Sasmita, P. and Satya W, A., 2014.
Kontribusi Hipertensi dan Diabetes Mellitus Tipe 2 atau Keduanya
Terhadap Stroke Berulang. Damianus Journal of Medicine, [online]
13(02), pp.110-116.[Accessed 16 December 2021].
Suprayitno, E dkk 2020, Panduan skrpsi metode literature review program studi
keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas ‘aisyiyah yogyakarta,
Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info
Media.
Suwaryo, P., Widodo, W., & Setianingsih, E. (2019). Faktor yang Memengaruhi
Kejadian Stroke. Jurnal Keperawatan, 11(4).
Udiyono, A., Tyas, K., Saraswati, L., & Susanto, H. (2019). Hubungan antara
Rehabilitasi dan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Stroke Berulang
(Studi Kasus DI RSUD Dr. ADHYATMA, Tugurejo Semarang). Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-journal), 7(4).
Wang, A., Li, S., Zhang, N., Dai, L., Zuo, Y., Wang, Y., Meng, X. and Wang, Y.,
2018. Oxidized Low-Density Lipoprotein to High-Density Lipoprotein Ratio
Predicts Recurrent Stroke in Minor Stroke or Transient Ischemic
Attack. Stroke, 49(11), pp.2637-2642.
Tiga pertanyaan berjawaban “Ya” dari keseluruhan 8 pertanyaan (total jawaban “Ya”
sebesar 37,5% , dibawah 50%), artikel di ekslusikan.
4 No No
5 Yes Yes
6 No No
7 No No
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 Yes Yes
11 Yes Yes
9. Apakah subjek penelitian 1 Yes Yes
dan latarnya dijelaskan
2 Yes Yes
secara rinci?
3 Yes Yes
4 Yes Yes
5 Yes Yes
6 Yes Yes
7 Yes Yes
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 Yes Yes
11 Yes Yes
4 No No
5 Yes Yes
6 No No
7 No No
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 Yes Yes
11 Yes Yes
4. Apakah kriteria standar 1 No No
yang objektif digunakan
2 Yes Yes
untuk mengukur kondisi?
3 Yes Yes
4 No No
5 Yes Yes
6 No No
7 No No
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 Yes Yes
11 Yes Yes
3 No No
4 No No
5 No No
6 No No
7 No No
8 Yes Yes
9 No No
10 No No
11 Not Not
Applicable Applicable
6. Apakah strategi untuk 1 No No
menangani faktor
2 No No
perancu dinyatakan?
3 No No
4 No No
5 No No
6 No No
7 No No
8 Yes Yes
9 No No
10 No No
11 Not Not
Applicable Applicable
4 No No
5 Yes Yes
6 Yes Yes
7 No No
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 No No
11 Yes Yes
8. Apakah analisis statistik 1 Yes Yes
yang tepat digunakan?
2 Yes Yes
3 Yes Yes
4 Yes Yes
5 Yes Yes
6 Yes Yes
7 Yes Yes
8 Yes Yes
9 Yes Yes
10 No No
11 Yes Yes
Hasil tangkapan layar advance search di Google Scholar dengan kata kunci
Bahasa Indonesia beserta Boolean operator AND, Boolean Operator OR akan
terisi otomatis jika mengisi kata kunci di bagian “dengan minimal satu kata”
Hasil tangkapan layar pencarian artikel di database Google Scholar, adalah 483
artikel.
Hasil tangkapan layar advance search di Google Scholar dengan kata kunci
Bahasa Inggris beserta Boolean operator AND, Boolean Operator OR akan terisi
otomatis jika mengisi kata kunci di bagian “with at least one of the words”
*catatan: ada batas pencarian (page limit) dari Google Scholar hanya sampai
laman 100, dengan 1 laman pencariannya berjumlah 10 judul
**Total ril hasil pencarian dengan kata kunci Bahasa Inggris di Google Scholar +
filter 2011-2020 adalah sebanyak 1000
Hasil Tangkapan Layar Advance Search Garuda
Hasil tangkapan layar pencarian artikel didatabase Garuda dengan kata kunci
bahasa Indonesia, rentang publikasi 2011-2021 adalah sebanyak 3 artikel
Langkah pencarian artikel melalui database Portal Garuda:
1. Buka google > ketik Portal Garuda
2. Klik advanced reaserch > lalu masukkan kata kunci Stroke Berulang AND
faktor risiko
3. Atur rentang tahun 2011-2021
4. Kemudian klik search
English
19. Risk factors and types of recurrent stroke: a Saudi hospital based
study (BUKAN CROSS SECTIONAL)
22. Left Atrial Size and Long‐Term Risk of Recurrent Stroke After Acute
Ischemic Stroke in Patients With Nonvalvular Atrial Fibrillation
(BUKAN CROSS SECTIONAL)
23. High free fatty acid level is associated with recurrent stroke in
cardioembolic stroke patients (BUKAN CROSS SECTIONAL)
26. Risk Factors For Recurrent Stroke After Coronary Artery Bypass
Grafting (BUKAN CROSS SECTIONAL)
27. Effect of aerobic training on vascular and metabolic risk factors for
recurrent stroke: a meta-analysis (HASIL LUARAN BUKAN FAKTOR
RISIKO STROKE BERULANG)
32. Risk of Recurrent Stroke and Death After First Stroke in Long‐
Distance Ski Race Participants (BUKAN CROSS SECTIONAL)
37. Obesity and Recurrent Vascular Risk After a Recent Ischemic Stroke
(HASIL LUARAN BUKAN FAKTOR RISIKO STROKE BERULANG)
38. Risks of recurrent stroke and all serious vascular events after
spontaneous intracerebral haemorrhage: pooled analyses of two
population-based studies (BUKAN CROSS SECTIONAL)
43. Association of BMI with total mortality and recurrent stroke among
stroke patients: A meta-analysis of cohort studies (BUKAN CROSS
SECTIONAL)
49. The Risk Factor of Recurrence Stroke among Stroke and Transient
Ischemic Attack Patients in Indonesia (LOLOS SELEKSI ABSTRAK)
ARTIKEL LENGKAP
52. Risk of recurrent stroke for Asian stroke patients treated with non-
vitamin K antagonist oral anticoagulant and warfarin (BUKAN
CROSS SECTIONAL)
66. Recurrent Stroke Risk in Pilots with Atrial Fibrillation (HASIL LUARAN
BUKAN FAKTOR RISIKO STROKE BERULANG)
74. Factors for recurrent stroke among Asian patients with non-
valvular atrial fibrillation under non-vitamin K antagonist oral
anticoagulant therapy (BUKAN CROSS SECTIONAL)
76. Total small vessel disease score and risk of recurrent stroke.
(BUKAN CROSS SECTIONAL)
89. Silent ischemic lesions in young adults with first stroke are
associated with recurrent stroke (BUKAN CROSS SECTIONAL)
97. Level of Systolic Blood Pressure Within the Normal Range and Risk
of Recurrent Stroke (BUKAN CROSS SECTIONAL)
101. Silent new ischemic lesions after index stroke and the risk
of future clinical recurrent stroke (BUKAN CROSS SECTIONAL)
ARTIKEL LENGKAP : 9
Indonesia
Daftar Hasil Pencarian Artikel Database Garuda
1. Profil Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi pada Kasus Stroke
Berulang di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau (BUKAN CROSS
SECTIONAL TAPI DESCRIPTIVE STUDY)
2. HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO TAK TERKONTROL DAN
KEJADIAN STROKE ISKEMIK BERULANG. (BUKAN CROSS
SECTIONAL TAPI CASE CONTROL)
3. HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENDERITA STROKE DALAM
MENGHINDARI FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIUBAH DENGAN
KEJADIAN STROKE BERULANG DI RUMAH SAKIT DR.H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. ( 1 LOLOS SELEKSI ABSTRAK) –
ARTIKEL LENGKAP
DUPLIKASI 1 ARTIKEL.