Anda di halaman 1dari 13

PLTU TEMBILAHAN (2X7 MW) CIVIL

OWNER : CONTRACTOR DOCUMENT


REVIEW MECH
R
LO E
DATE ELECT
G V
PT. PLN (PERSERO) IN
A
COMM. NO
APPROVED
I
E
I&C
SUPPOR
W T
B APPROVED AS
NOTED
C NOT APPROVED D CONTRACTOR
I INFORMATION I
CONSULTANT : RECORD
S
T WORKING
APPROVAL DOES NOT RELEIVE DOC.
CONTRACTOR FROM R
RESPONSIBILITY FOR ERROR OR I
DEVIATIONS FROM CONTRACT B
REQUIREMENTS U
T
BY : DATE : I
LO O
DATE: N
G
OU
COMM NO:
T
PLN DOC NO

CONTRACTOR : ADHI DOC NO :


-
PT. ADHI KARYA
(PERSERO)

REV DATE DESCRIPTION PREP CHECK APPROVAL

MANUFACTURE MANUFACTURE DOC NO :


T1113BEP-A4-CAL-026

0 19/03/14 INITIAL ISSUE MTK MSN EPO


REV DATE DESCRIPTION PREP CHECK APPROVAL
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

1. Coal Handling System, merupakan unit pengisian batubara dari tempat


penyimpanan (Coal Yard) ke tangki penyimpan (SILO) dengan konveyor sebagai
media penghantarnya yang dilengkapi dengan sistem pengaman dan control
otomatis berdasarkan takaran penuh atau kosong pada silo.

2. Terdapat 2 jalur konveyor bisa disebut jalur 1 (konveyor A) dan jalur 2 (konveyor
B), saat operasional hanya satu jalur saja yang dioperasikan dan jalur satunya dalam
kondisi stand by atau perbaikan.

3. Rangkaian konveyor pada tiap jalur terdiri dari

a. Belt Feeder Conveyor (BF01), sebagai titik awal masukan batubara dari
Coal Yard

b. Belt Conveyor #1 (BC01), sebagai konveyor penghubung #1

c. Magnetic Separator (MS01), sebagai pemisah batubara dan logam.

d. Coal Screen (SC01), sebagai pemilah batubara yang diperbolehkan masuk ke


Crusher

e. Crusher (CR01), sebagai penghancur batubara hingga mempunyai ukuran


tertentu

f. Belt Conveyor #2, (BC02), sebagai konveyor penghubung #2

g. Belt Conveyor #3 (BC03), Sebagai konveyor penghubung #3 atau terakhir

h. Plough / Discharger (DC01), sebagai pengatur arah pengisian silo yang


dikehendaki Silo A atau Silo B.
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

4. Sistem pengaman,

a. Urutan start dimulai dari BC03 – BC02 – Crusher – Screener – Magnetic


separator - BC01 – BF01, yang pada setiap urutannya dikenakan system
interlocking guna menjaga keselarasan system.

b. Pada setiap Belt Conveyor dikenakan pengaman sbb,

i. Lo Speed Detect (LS), untuk mendeteksi tidak bergeraknya belt yang


dikarenakan putus / Slip pada belt.

ii. Pull Cord Switch (PS), tali pengaman untuk menghentikan Belt
Conveyor jika pada saat inspeksi di lokasi BC terdapat hal yang
mengharuskan menghentikan konveyor .

iii. Belt Missalignment (BS), untuk mendeteksi posisi belt yang bergeser
dari posisi yang seharusnya.

c. Emergency Stop, di kenakan pada unit Crusher untuk menghentikan crusher


jika pada saat inspeksi dilokasi crusher terdapat hal yang mengharuskan
menghentikan crusher.

5. Catatan Kesalahan (Alarm),

a. Untuk setiap kesalahan (pada system) yang terjadi selama proses pengisian
batubara tercatat dalam layar operator pada control panel, sehingga operator
bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan.

b. Pesan kesalahan akan tercatat dan tersimpan pada layar operator dengan
jumlah yang terbatas.
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

Cara Pengoperasian Coal Handling system

1. Pastikan Tegangan masuk (R-S-T) normal, dengan melihat lampu R-S-T dan
melihat Voltmeter terpasang. Jika tidak ada tegangan masuk, pastikan breaker
outgoing ke panel Coal Handling dari MDP dalam posisi ON

2. Pastikan Selector (Man – Auto) pada posisi Man (manual).

Selector Man - Auto


FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

3. Pastikan Main Breaker (QMain) pada posisi On.

QMAIN
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

4. Atur MCB QS,FP1,FP2,FP3,FP4,FP6 pada posisi ON

QS,FP1, FP2, FP5, FP6 FP3, FP4

a. Qs, Main Source 220V, merupakan mcb utama tegangan 220Vac.

b. FP1, mcb untuk lampu penerangan dalam panel.

c. FP2, mcb untuk Exhaust Fan

d. FP3, mcb untuk PLC

e. FP4, mcb untuk DC power suplly


FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

f. FP5, mcb untuk control (magnetic contactor)

g. FP6, mcb untuk alarm

5. Atur Selector CONV,

Selector Man - Auto

a. pada posisi A maka konveyor yang akan berfungsi saat operasional adalah
konveyor jalur A
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

b. pada posisi B, maka konveyor yang akan berfungsi saat operasional adalah
konveyor jalur B

6. Pastikan Breaker motor untuk konveyor yang akan di fungsikan dalam keadaan ON,
jika belum ‘On’ pada layar operator akan muncul pesan kesalahan motor Trip.

a. Untuk Konveyor A,

i. QM1, breaker untuk BELT FEEDER

ii. QM3, breaker untuk BC01

iii. QM5, breaker untuk SCREENER

iv. QM6, breaker untuk CRUSHER #1

v. QM7, breaker untuk CRUSHER #2

vi. QM9, breaker untuk BC02

vii. QM11, breaker untuk BC03

viii. QM13, breaker untuk Discharger (X100)

ix. QM15, breaker untuk HORN

b. Untuk Konveyor B,

i. QM2, breaker untuk BELT FEEDER

ii. QM4, breaker untuk BC01

iii. QM8, breaker untuk SCREENER

iv. QM6, breaker untuk CRUSHER #1

v. QM7, breaker untuk CRUSHER #2

vi. QM10, breaker untuk BC02

vii. QM12, breaker untuk BC03


FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

viii. QM14, breaker untuk Discharger (X100)

ix. QM15, breaker untuk HORN

7. Pastikan tidak ada Pesan Kesalahan pada layar Operator, jika ada pesan kesalahan
segera lakukan tindakan perbaikan.

8. Setelah tidak ada pesan kesalahan putar Selector Man-Auto pada posisi Auto,
Controller akan mulai melaksanakan urutan kerja-nya,

a. Cek Silo mana yang akan di isi, data berasal dari level silo

b. Cek posisi Discharger, data berasal dari limit switch pada discharger,

i. Jika tidak sesuai , discharger ‘On’ forward/reverse sesuai data, lampu


indicator akan berkedip saat motor discharger bekerja dan akan
menyala(tidak berkedip) jika discharger sudah pada posisinya.
Controller juga melakukan perhitungan lama waktu ‘On’ untuk
membatasi pergerakan discharger, jika waktu terlampaui maka
discharger akan ‘OFF’ dan akan memberikan pesan kesalahan. Jika
ini terjadi segera lakukan perbaikan dan tekan reset untuk memulai
ulang.

ii. Jika sudah sesuai, akan dilanjut pada urutan berikutnya.

c. Horn ‘On’, dengan durasi sesuai dengan pengaturan durasi waktu, dengan
tujuan untuk mengingatkan pekerja sekitar konveyor bahwa konveyor akan
bekerja.

d. BC03 ‘On’ setelah durasi Horn ‘On’ tercapai, saat BC03 ‘On’ Controller
akan melakukan perhitungan durasi untuk urutan berikutnya dan selanjutnya
melakukan pengecekan status keamanan konveyor,
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

i. Pull Cord, jika sinyal Pull Cord terdeteksi maka konveyor BC03 akan
‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

ii. Lo Speed detect, Sinyal Lo Speed akan dibaca controller setelah


sekian detik konveyor BC03 ‘On’. Jika terdeteksi maka konveyor
BC03 akan ‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor
dibelakangnya.

iii. Belt Weaving, sinyal bergesernya belt dihasilkan oleh roller limit
switch, Jika terdeteksi maka konveyor BC03 akan ‘OFF’, yang
secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

iv. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan BC03,
yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

e. BCO2 ‘On’sesaat setelah durasi BC03 ‘On’ tercapai, saat BC02 ‘On’
Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk urutan berikutnya dan
selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan konveyor,

i. BC03 ‘ON’, status BC03 oleh controller menjadi acuan interlocking

ii. Pull Cord, jika sinyal Pull Cord terdeteksi maka konveyor BC02 akan
‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

iii. Lo Speed detect, Sinyal Lo Speed akan dibaca controller setelah


sekian detik konveyor BC02 ‘On’. Jika terdeteksi maka konveyor
BC02 akan ‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor
dibelakangnya.

iv. Belt Weaving, sinyal bergesernya belt dihasilkan oleh roller limit
switch, Jika terdeteksi maka konveyor BC02 akan ‘OFF’, yang secara
serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

v. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan BC02,


yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

f. Crusher #1 ‘On’ sesaat setelah durasi BC02 ‘On’ tercapai, saat Crusher #1
‘On’ Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk urutan
berikutnya. dan selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan
konveyor,

i. BC02 ‘ON’, status BC02 oleh controller menjadi acuan interlocking

ii. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan BC02,
yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

g. Crusher #2 ‘On’ sesaat setelah durasi CRUSHER #1 ‘On’ tercapai, saat


Crusher #2 ‘On’ Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk
urutan berikutnya. dan selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan
CRUSHER,

i. CRUSHER #1 ‘ON’, status CRUSHER #1 oleh controller menjadi


acuan interlocking

ii. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan


CRUSHER #2, yang secara serempak di ikuti konveyor
dibelakangnya.

h. SCREENER ‘On’ sesaat setelah durasi CRUSHER #2 ‘On’ tercapai, saat


SCREENER ‘On’ Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk
urutan berikutnya. dan selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan
SCREENER,

i. CRUSHER ‘ON’, status CRUSHER oleh controller menjadi acuan


interlocking
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

ii. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan


SCREENER yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

i. BCO1 ‘On’sesaat setelah durasi SCREENER ‘On’ tercapai, saat


SCREENER‘On’ Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk
urutan berikutnya dan selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan
konveyor,

i. SCREENER ‘ON’, status SCREENER oleh controller menjadi acuan


interlocking

ii. Pull Cord, jika sinyal Pull Cord terdeteksi maka konveyor BC01 akan
‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

iii. Lo Speed detect, Sinyal Lo Speed akan dibaca controller setelah


sekian detik konveyor BC01 ‘On’. Jika terdeteksi maka konveyor
BC01 akan ‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor
dibelakangnya.

iv. Belt Weaving, sinyal bergesernya belt dihasilkan oleh roller limit
switch, Jika terdeteksi maka konveyor BC01 akan ‘OFF’, yang secara
serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

v. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan BC01,


yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

j. BF01 ‘On’sesaat setelah durasi BC01 ‘On’ tercapai, saat BF01 ‘On’
Controller akan melakukan perhitungan durasi untuk urutan berikutnya dan
selanjutnya melakukan pengecekan status keamanan konveyor,

i. BC01 ‘ON’, status BC01 oleh controller menjadi acuan interlocking

ii. Pull Cord, jika sinyal Pull Cord terdeteksi maka konveyor BF01 akan
‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.
FILOSOFI COAL HANDLING SYSTEM

Rev. : 0 Date :19-03-204 Remark :

iii. Lo Speed detect, Sinyal Lo Speed akan dibaca controller setelah


sekian detik konveyor BF01 ‘On’. Jika terdeteksi maka konveyor
BF01 akan ‘OFF’, yang secara serempak di ikuti konveyor
dibelakangnya.

iv. Belt Weaving, sinyal bergesernya belt dihasilkan oleh roller limit
switch, Jika terdeteksi maka konveyor BF01 akan ‘OFF’, yang secara
serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

v. Motor Trip, kelebihan arus pada motor akan menghentikan BF02,


yang secara serempak di ikuti konveyor dibelakangnya.

Anda mungkin juga menyukai