Anda di halaman 1dari 25

BAB II

PELAKSANAAN OJT

A. Gambaran Umum Lokasi OJT

Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan salah

satu Bandar Udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I, namun terhitung

sejak tahun 2013 Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan dikelola oleh Perum

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)

atau biasa disebut AIRNAV Indonesia.

Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado mempunyai

karakteristik tersendiri, bandar udara ini dikelilingi oleh bukit-bukit dan

gunung-gunung sehingga dalam pengaturan pesawat, controller harus benar-

benar memahami prosedur dan kondisi terrain yang ada di sekitar bandar

udara.

Berikut ini adalah data-data mengenai keadaan Bandar Udara

Internasional Sam Ratulangi Manado :

Airport Data

a. Name of Aerodrome / city : Sam Ratulangi / Manado

b. Location Indicator ICAO : WAMM

c. Airport Coordinate : 01° 32’44” N 124° 55’30” E

e. Elevasi : 270 ft

f. MAG VAR / Annual Change : 2˚ East

g. Address : Sam Ratulangi

Airport

JL. A.A Maramis Lapangan,

6
Manado

f. AFTN : WAMMPAPX

g. Operating Hours : 24

hours

h. Type of Traffic Permit : IFR

and VFR

Fasilitas Runway 18 dan 36

RWY Designator 18 36
Azimuth 182° 002°
RWY Dimention 2650 x 45 M
Strength (PCN) PCN 72 FCXT
01° 33’40,73” N 01° 32’14,50” N
THR Coordinates
124° 55’36,13” E 124° 55’33,27” E
THR Elevation 270 Feet 264 Feet
Slope of RWY 0.097 % 0.093 %
SWY Dimention NIL
CWY Dimention 150 x 150 M
STRIP Dimention 2770 x 210 M
OFZ NIL

Tabel 1. Fasilitas Runway 18 dan 36

7
Runway Length of Intersection

TAXIWAY
RUNWAY
A B C D
18 -  525 M 2225 M 2650 M
36 2650 M 2125 M 425 M - 

Tabel 2. Runway Length of Intersection

Decleared Distance

RWY
TORA TODA LDA ASDA
Designator
18 2650 M 2800 M 2650 M 2710 M
36 2650 M 2800 M 2650 M 2710 M

Tabel 3. Decleared Distance

Fasilitas Taxiway

TAXIWAY LENGTH WIDTH STRENGTH

A 150 M 29 M PCN 72 FCXT

B 150 M 29 M PCN 72 FCXT

C 180,32 M 29 M PCN 72 FCXT

D 150 M 29 M PCN 72 FCXT

Parallel Taxiway 2670 M 23 M PCN 72 FCXT

Tabel 4. Fasilitas Taxiway

Fasilitas Apron

8
DIMENSION
APRON STRENGHT SURFACE REMARKS
L W

I 106 M 101 M PCN 72 RCXT Rigid Pavement -

II 106 M 216,5 M PCN 60 RCXT Rigid Pavement -

III 106 M 194,6 M PCN 72 RCXT Asphalt Concrete -

IV - - - - Reserved

Tabel 5. Fasilitas Apron

B. Uraian Tentang Unit-Unit Pelaksanaan OJT.

Perum LPPNPI Airnav Cabang Pratama Manado memiliki beberapa

unit baik Keselamatan maupun Teknik Penerbangan. Unit-unit tersebut

merupakan satu kesatuan yang saling bekerja sama, dalam hal ini setiap unit

harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap berkoordinasi

antar unit agar tercipta lalu lintas udara yang lancar, teratur dan aman.

Unit ATS yang menyediakan pelayanan pengaturan lalu lintas

penerbangan di Perum LPPNPI Airnav Cabang Pratama Manado terdiri dari

unit ADC (Aerodrome Control Tower) dan APP (Approach Control Office

Combined TMA). Setiap unit memiliki batas tanggung jawab wilayah udara

masing–masing sesuai dengan prosedur yang telah ada. Untuk tanggung jawab

wilayah udara unit APP dari ketinggian Ground/Water sampai pada

ketinggian FL 245, hal ini dikarenakan Perum LPPNPI Airnav Cabang

Pratama Manado memiliki wilayah udara Manado TMA yang batas

vertikalnya sampai FL 245. Dengan callsign “Manado Approach”.

9
1. Personil

Dalam hal ini penulis hanya menitikberatkan pada personil pengatur lalu

lintas udara di dinas ADC/APP. Terselenggaranya operasi penerbangan di

Perum LPPNPI Airnav Cabang Pratama Manado didukung oleh 23 orang

Pemandu Lalu lintas udara dengan rincian sebagai berikut :

No. NAMA JABATAN KUALIFIKASI

1 TEGUH PRIYADI TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA RADAR

2 MEYLAN N. SINGAL TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA RADAR

3 PAULIEN. N TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA

4 ADE R. PRAMONO TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA

5 RUSNI IMRAN TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA

6 FRANSISCA D. TMA-APP/TWR D-II/R LALU LINTAS

SUPERVISOR UDARA SATC

7 JEM’S R. TMA-APP/TWR D-III/P LALU LINTAS

WATTILETE SUPERVISOR UDARA

8 M. FANI Junior ATC ND/ LALU LINTAS

ANDRIAWAN UDARA

9 FATHAN SIDIQ Junior ATC ND/ LALU LINTAS

10
UDARA

10 TAUFIQ HIDAYAT Junior ATC ND/ LALU LINTAS

UDARA SATC

11 ANDI NURHIKMAH Junior ATC ND/ LALU LINTAS

UDARA

12 WILDAN SULTHONI Senior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

13 ELIZABETH D. Junior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

14 AJI SETYAWATI Senior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

15 FRIZINTIA K. I Senior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

16 SUYOTO. S Senior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

17 JOHN KANEDI Senior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

18 LIMPAT Junior ATC D-III/P LALU LINTAS

MAHARDIKA UDARA

19 FAISAL NOOR W.W Junior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

20 FINA DARDIYANTI Junior ATC D-III/P LALU LINTAS

UDARA

21 UMI MUTHIAH S. Junior ATC D-III/P LALU LINTAS

11
UDARA

D-III/P LALU LINTAS

MARSELINO DION UDARA RADAR


22 Junior ATC
L. R

Tabel 6. Daftar nama personil ATC TMA APP/ADC

2. Dimensi

a) Sam Ratulangi Aerodrome Traffic ZONE (ATZ).

Daerah yurisdiksi yang merupakan traffic circuit termasuk di

dalamnya manoeuvering area.

1) Lateral limit

A circle with radius 10 NM centered at “MNO” VOR/DME

2) Vertical limit

Ground/water up to 2500 feet.

b) Manado Control ZONE (CTR).

1) Lateral limit

A circle with a radius of 30 NM centered at “MNO” VOR/DME

(01° 33’18,66” N, 124° 55’40,25” E)

2) Vertical limit

a. Lower limit : Ground/water.

b. Upper limit : 8000 Feet.

c) Manado Terminal Control Area (TMA).

1) Lateral limit

12
02° 17' 31.20"S 122° 31' 42.60"E;

03° 04' 51.24"N 124° 15' 25.56"E;

03° 09' 12.60"N 125° 24' 00.72"E;

02° 40' 13.80"N 127° 02' 04.56"E;

00° 33' 05.40"S 126° 10' 32.88"E;

00° 34' 52.68"S 124° 14' 29.76"E;

02° 17' 31.20"S 122° 31' 42.60"E.

Centered at ‘MNO’ VOR/DME

(01° 33’ 18.66”S 124° 55’ 40.25”E).

2) Vertical limit.

a. Lower limit : 8000 Feet

b. Upper limit : FL 245

3. Wewenang Pengaturan

a) Wewenang pengaturan di Cabang Pratama Manado ATZ dilimpahkan

kepada :

1. Unit : Manado Aerodrome Control Tower

2. Call Sign : Ratulangi Tower

3. Frequency : 118,1 MHz.

4. Operating Hours : 24 Hours

5. AFTN : WAMMZTZX.

13
Dalam memandu lalu lintas udara, unit ini bertujuan untuk

menghindari tabrakan antara :

1) Pesawat udara yang terbang di dalam wilayah udara Perum

LPPNPI Airnav Cabang Pratama Manado dan daerah

pergerakannya termasuk sirkuit lalu lintas bandar udara.

2) Pesawat udara yang beroperasi didaerah pergerakan.

3) Pesawat udara yang mendarat dan lepas landas.

4) Pesawat udara dengan kendaraan didaerah pergerakan.

5) Pesawat udara di daerah pergerakan dengan obstruksi didaerah

tersebut.

b) Wewenang Pengaturan di Cabang Pratama Manado Control Zone

(CTR) dan Cabang Pratama Manado Terminal Control Area (TMA)

dilimpahkan kepada:

1) Unit : Manado Approach Control Office

2) Call Sign : Manado Approach.

3) Frequency : 119,0 MHz

4) Operating hours : 24 Hours

5) AFTN : WAMMZAZX.

Dalam memandu lalu lintas udara, unit ini bertanggung jawab terhadap

pemberian ATS bagi IFR flight maupun VFR flight di dalam Manado

CTR dan Manado TMA.

c) Wewenang pengaturan di Manado Sector dilimpahkan kepada:

1) Unit : Manado Flight Service Station.

2) Call Sign : Manado Information

14
3) Frequency : 8918, 11309, 5550, 6554 KHz.

4) Operating Hours : 24 Hours.

5) AFTN : WAMMYFYX

Unit ini bertanggung jawab memberikan flight information service dan

alerting service di dalam wilayah Manado Sector.

C. Prosedur Pemberian Pelayanan Lalu Lintas Udara

Perum LPPNPI Airnav Cabang Pratama Manado memiliki dua unit

yang menyediakan Air Traffic Control Services kepada setiap penerbangan

yang beroperasi didalam wilayah udaranya yaitu Aerodrome Control Tower

(ADC) dan Approach Control Office (APP Combined TMA). Kedua unit

tersebut masing – masing memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda

sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Adapun kegiatan yang harus dilakukan oleh ATC sebelum

melaksanakan pelayanan lalu lintas udara yaitu :

1. Membaca Log Book pada shift sebelumnya dan mengisi data personil shift

penggantinya.

2. Mengecek NOTAM yang masih berlaku menyangkut keadaan semua

fasilitas dan operasi penerbangan yang terkait dengan pelayanan lalu lintas

udara.

3. Meneliti semua fasilitas yang digunakan untuk pemberian pelayanan lalu

lintas udara.

15
4. Menyiapkan semua keperluan untuk pencatatan data seperti flight data

record, strip marking dan sebagainya.

5. Melaksanakan pergantian petugas dan pengalihan tanggung jawab

pemanduan (Transfer of Responsibility).

Begitu pula halnya ketika selama melaksanakan pemberian pelayanan

lalu lintas udara, ATC harus :

1. Berpedoman pada prosedur lalu lintas udara dengan mengutamakan

keselamatan.

2. Melakukan koordinasi dengan semua unit yang terkait.

3. Mencatat semua hal – hal penting baik yang menyangkut keadaan lalu lintas

udara, bandar udara maupun fasilitas pendukungnya.

4. Setiap permasalahan yang tidak dapat diatasi sendiri atau diluar

wewenangnya langsung dikonsultasikan / disampaikan kepada Supervisor /

pimpinan unit.

Pada akhir pelaksanaan tugasnya, ATC harus mencatat pada LogBook

tentang hal – hal penting dan keadaan yang tidak berjalan normal serta merapikan

strip marking dan daily traffic record.

1. Aerodrome Control Tower

Unit ADC sebagai Visual Controller hanya memberikan pelayanan

kepada pesawat yang berangkat maupun datang secara visual atau sejauh jarak

pandang yaitu sampai pada batas 2500 feet dan dalam radius 10 NM dari MNO

16
VOR/DME. Untuk pesawat yang berangkat, ketika pesawat telah take off harus

segera di-transfer ke unit APP untuk pengaturan traffic terhadap pesawat lain

yang berada dalam wilayah udaranya.

Begitu pula dengan pesawat yang datang, untuk pesawat IFR (Instrument

Flight Rules) setelah berada di posisi final dan pilot melaporkan telah melihat

landasan, sedangkan untuk pesawat VFR (Visual Flight Rules) ketika pesawat

telah berada pada ketinggian 2.500 feet maka pesawat dapat di transfer ke unit

ADC.

Pelayanan juga diberikan terhadap pesawat yang berada di ground yaitu

di manoeuvring area dan movement area yakni pemberian clearance dimulai

saat pesawat akan melakukan start up engine sampai dengan taxi, rolling dan

airborne juga pengaturan terhadap ground movement pesawat.

Untuk pesawat VFR yang datang harus melalui VFR gate yang telah

ditetapkan di dalam Standard Operational Procedure (SOP) sebagai VFR

corridor, diantaranya yaitu :

a. dari Utara melalui ABM Talisei kemudian ABM Naeng Besar

b. dari Barat melalui ABM Amurang kemudian Siladen

c. dari Selatan melalui Air Madidi kemudian Maumbi

2. Approach Control Office

Air Traffic Controller di unit APP (Combined TMA) adalah Instrument

Controller karena mengatur pesawat dari ketinggian Ground/water hingga

ketinggian FL 245 dimana posisi pesawat tidak dapat dilihat.

Pesawat yang datang akan terus dipandu oleh APP sejak pesawat

diserahkan dari unit tetangga (ATS adjacent Units) sampai pesawat melakukan

17
instrument Approach dan tanggung jawab pengendalian suatu pesawat

diserahkan APP kepada TWR pada saat :

a. Di sekitar bandar udara (vicinity of aerodrome)

1) ada keyakinan bahwa Approach dan landing dapat dilakukan secara

visual (penerbang melaporkan telah melihat landasan)

2) pesawat telah mencapai kondisi cuaca yang tidak terganggu oleh awan

(uninterrupted VMC), atau

b. Telah mendarat, jika cuaca benar – benar IMC sehingga TWR controller

tidak dapat melihat landasan, maka TWR controller tidak boleh memberikan

ATC service. Hanya flight information dan alerting service saja yang boleh

diberikan.

Begitu pula halnya untuk pesawat yang berangkat, tanggung jawab

pengendalian harus diserahkan TWR kepada APP pada saat :

a. sebelum pesawat meninggalkan wilayah sekitar bandara (vicinity of

aerodrome), atau

b. segera setelah pesawat airborne (setelah airborne time disampaikan oleh

TWR)

3. Koordinasi

a. Flight data yang harus disampaikan oleh Manado Approach Control

Office kepada Ratulangi Control Tower.

a) ETA pesawat yang akan datang paling lambat 15 menit sebelum

ETA.

b) Perubahan ETA yang melebihi 3 menit dari ETA semula.

c) EAT bila terdapat beberapa incoming traffic.

18
d) Incoming Traffic yang mengalami emergency, engine trouble dan

Missed Approach.

b. Flight data yang harus disampaikan oleh Ratulangi Control Tower kepada

Manado Approach Control Office.

1) Inbound

a) Runway in use.

b) Landing Time

c) Incoming Traffic yang sudah clear of Runway atau execute missed

Approach atau Runway blocked.

2) Outbound

a) Runway in use.

b) Proposed time of departure aircraft yang akan berangkat.

c) Airborne time.

d) Aborted take off

c. Flight data yang harus disampaikan oleh Manado Approach Control

Office kepada Flight Service Station.

a) Call sign

b) Type of aircraft

c) Route of flight

d) Intended level

e) Estimate

f) Aerodrome of departure and destination

g) Informasi lain apabila diperlukan

19
Catatan: Koordinasi tersebut dilakukan oleh kedua unit, yaitu Manado

Approach Control Office kepada Flight Service Station dan

sebaliknya.

d. Flight data yang harus disampaikan Manado Approach Control Office

kepada Ujung Pandang Upper Control Center.

a) Call sign

b) Type of aircraft

c) Route of flight

d) Intended level

e) Estimate

f) Aerodrome of departure and destination

g) Informasi lain apabila diperlukan

e. Flight data yang harus disampaikan Ujung Pandang Upper Control

Center kepada Manado Approach Control Office.

a) Call sign

b) Type of aircraft

c) Route of flight

d) Intended level

e) Estimate

f) Aerodrome of departure and destination

g) Informasi lain apabila diperlukan

f. Flight data yang harus disampaikan Manado Approach Control Office

kepada Djalaluddin Tower.

20
Manado Approach Control Office harus menginformasikan

kepada Djalaluddin Tower semua traffic paling lambat 10 menit sebelum

Transfer of Control Point (TCP).

a) Call sign

b) Aerodrome of departure and destination

c) Route of flight

d) Flight level

e) Estimate

f) Type of aircraft

g) Other info necessary

h) Airborne time

Catatan : Koordinasi di atas tidak hanya dilakukan oleh satu unit saja

(Manado Approach Control Office kepada Djalaluddin Tower),

namun juga dilakukan oleh Djalaluddin Tower kepada Manado

Approach Control Office.

g. Flight data yang harus disampaikan Manado Approach Control Office

kepada Babullah Tower.

Manado Approach Control Office harus menginformasikan

kepada Babullah Tower semua traffic paling lambat 10 menit sebelum

Transfer of Control Point (TCP).

a. Call sign

b. Aerodrome of departure and destination

c. Route of flight

d. Flight level

21
e. Estimate

f. Type of aircraft

g. Other info necessary

h. Airborne time

Catatan : Koordinasi di atas tidak hanya dilakukan oleh satu unit saja

(Manado Approach Control Office kepada Babullah

Tower), namun juga dilakukan oleh Babullah Tower kepada

Manado Approach Control Office.

4. Prosedur Keberangkatan dan Kedatangan Pesawat

Untuk incoming IFR flight mengikuti Standard Instrument Arrival

(STAR) dan untuk out going IFR flight harus mengikuti Standard Instrument

Departure (SID), kecuali untuk kasus-kasus tertentu atau diinstruksikan lain

oleh ATC. Untuk incoming dan outgoing VFR flight harus mengikuti VFR

route.

A. Standard Instrument Departures (SID)

a) LUANG ONE DEPARTURE

Take Off RWY 18 turn right to “MD” NDB climb overhead and leave

“MD” NDB on QDR 231 “MD” NDB maintain 8.000 feet until D30

“MNO” VOR/DME turn left join W32.

b) MANADO ONE DEPARTURE

22
Take Off RWY 18 immediate turn right to “MD” NDB then proceed to

“MNO” VOR/DME and leave “MNO” VOR/DME on Radial 090

“MNO” VOR/DME at or above 8.000 feet until D30 “MNO”

VOR/DME proceed to HALMO join W61 or SOSOK join W67 or

RUMBO join W55.

c) TOSTY ONE DEPARTURE

Take Off RWY 18 immediate turn right to “MD” NDB climb on QDR

270 “MD” NDB until D60 “MNO” VOR/DME proceed to TOSTY join

W15.

d) GONTA ONE DEPARTURE

Take Off RWY 18 immediate turn right to “MD” NDB climb on QDR

270 “MD” NDB until D60 “MNO” VOR/DME proceed to GONTA

join W51.

e) MIKE DELTA ONE DEPARTURE.

Take Off RWY 18 immediate turn right to “MD” NDB proceed to

TOSTY join W15 or GONTA join W51.

f) BIARO ONE DEPARTURE.

Take Off RWY 18 immediate turn right proceed to “MD” NDB maintain

QDR 270 “MD” NDB at or above 4.000 feet turn right intercept RDL

011 “MNO” VOR/DME then proceed to BIARO join R342.

g) TAKE-OFF PROCEDURE

Take Off RWY 36 climb stright ahead to 675’ not beyond 1.5 DME of

VOR/DME “MNO”, intercept radial 309˚ VOR/DME “MNO” at 4000’

23
or above continue climb to BIARO/ HALMO/ SOSOK/ RUMBO/

LUANG/ GONTA/ TOSTY.

B. Standard Instrument Arrival (STAR)

a) MAYU ARRIVAL ONE

Arriving Aircraft from East (W61) over HALMO proceed to “MWB”

VOR/DME on heading 281˚.

b) GUREDA ARRIVAL ONE

Arriving Aircraft from East (W67) over SOSOK proceed to “MWB”

VOR/DME on heading 289˚.

c) WEMBENG ARRIVAL

Arriving Aircraft from South-East (W55) over RUMBO proceed to

“MWB” VOR/DME on heading 326˚.

d) BANTENAH ARRIVAL

Arriving Aircraft from South-West (W32) over LUANG proceed to

“MWB” VOR/DME on heading 042˚ .

e) BINTAUNA ARRIVAL

Arriving Aircraft ACFT from West (W51) over GONTA proceed to

“MWB” on heading 072˚ maintain 10.000 feet.

f) TUMPAAN ARRIVAL

Arriving Aircraft from West (W15) over TOSTY proceed to “MWB”

VOR/DME on heading 077˚ maintain 10.000 feet

g) BIARO ONE ARRIVAL

Arriving Aircraft from north east bound after PEDNO maintain

heading 194° at 10.000 ft or above BONDA, and then proceed to

24
“MWB” VOR/DME via RDL 354° “MWB” VOR/DME DAVAO

maintain 8.000 feet.

5. Emergency Procedure

Ketika pesawat udara dalam keadaan darurat maka petugas ATC perlu

melaksanakan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Menyatakan menerima dan mengerti kepada penerbang yang menyatakan

darurat sesegera mungkin.

b. Batasi beban kerja penerbang.

c. Berikan prioritas utama dalam pemanduan lalu lintas.

d. Batasi komunikasi seminimum mungkin.

e. Instruksi yang diberikan sesederhana mungkin.

f. Carikan bantuan untuk membantu menangani/evakuasi seperti PKP-PK,

AVSEC, dan jika perlu menghubungi unit SAR.

g. Koordinasikan dengan posisi kerja yaitu unit APP ke unit ADC ataupun

sebaliknya.

h. Secara simultan memberi tahu kepada Atasan langsung (Junior Manager

ADC/APP) dan operator dari pesawat udara tersebut.

i. Jika dapat diidentifikasi bahwa penerbang yang bersangkutan tidak mampu

mengambil keputusan, ambil resiko untuk mengambil alih kendali dan

memberikan instruksi disesuaikan dengan keadaan.

j. Agar dicatat dan direkam informasi yang diterima, tindakan yang telah

dilakukan, waktu dari tiap kejadian.

25
k. Jika dibutuhkan meminta bantuan pesawat udara yang lain yang posisinya

berdekatan untuk mendengar sinyal (me-relay) guna mengatasi keadaan

darurat dimaksud.

l. Mencatat semua uraian kejadian untuk dilaporkan pada atasan.

6. Rute Penerbangan

Jalur-jalur penerbangan yang dilayani oleh Unit APP Perum LPPNPI Airnav

Cabang Pratama Manado:

a. R-342

b. Radial 016’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado - Naha)

c. Radial 033 “MNO” VOR/DME (direct route Manado – Melangguane)

d. Radial 081’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado - Morotai)

e. Radial 084’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado – Galela)

f. Radial 099’’MNO”VOR/DME (direct route Manado - Buli)

g. Radial 100’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado - Kobok)

h. W-61

i. W-67

j. W-55

k. Radial 150’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado - Sanana)

l. Radial 170’’MNO’’VOR/DME (direct route Manado - Mangole)

m. W-32

n. W-51

o. W-15

p. A-461

26
q. A-211

r. L-504

7. Operating Hours

Sejal tanggal 15 agustus 2016, Perum LPPNPI Airnav Cabang Pratama

Manado beroperasi selama 24 jam.

8. Operator Pesawat

Beberapa operator di Bandar Udara Sam Ratulangi yang bertugas sebagai

perwakilan dari masing-masing airlines. Operator–operator tersebut dan jenis

pesawat yang dioperasikan adalah :

NO OPERATOR TIPE PESAWAT


1 GARUDA INDONESIA B738, CRJX

2 LION AIR B737-900ER, B738

3 SRIWIJAYA AIR B735,B733,B734

4 CITILINK A320-A319

5 WINGS AIRLINES ATR72-500

6 SILK AIR A319, A320

7 TNI-AU B737, C130, SA330

8 TNI-AL C212, BO 105

9 BATIK AIR B737-900ER

10 TNI-AD BO 105

11 PT. AIRFAST DHC-6, BELL 412, MD-82

27
Tabel 7. Operator pesawat yang beroperasi

D. Sarana Dan Prasarana Pendukung Operasional

1. Fasilitas Navigasi

a. VOR / DME

1) “MWB” VOR/DME

a) Fungsi : Homing.

b) Frekuensi : 114.8 MHz/CH-95X

c) Koordinat : 01°19’23.70”N - 124°57’17.61” E

Keterangan: (NOTAM A0315/99, VOR/DME “MWB” FREQ 114.8

MHz/CH-95X CLASSIFIED AS RESTRICTED DUE TO

TERRAIN CONDITION)

2) “MNO” VOR/DME

a) Fungsi : Instrument Approach Fix

b) Frekuensi : 114.2 MHz/CH-89X.

c) Koordinat : 01°33’18.66”N – 124°55’40.25” E

Keterangan: (NOTAM A0316/99, VOR/DME “MNO” FREQ. 114.2

MHz/CH-89X CLASSIFIED AS RESTRICTED DUE TO

TERRAIN CONDITION)

b. NDB

1) “MD” NDB

a) Fungsi : Homing / Instrument Approach Fix.

28
b) Frekuensi : 255 KHz

c) Koordinat : 01°28’50.98”N – 124°50’18.74”E.

2) “PN” NDB

a) Fungsi : Guidance / Locator

b) Frekuensi : 290 KHz

c) Koordinat : 01°29’37.03”N – 124°54’34.14”E

c. Instrument Landing System (ILS)

Runway 36 : Localizer 110.5 MHz

Slope 3.25º Restricted

Runway 18 : Localizer 111.1 MHz

Slope 3.25º Restricted

2. Fasilitas Komunikasi

a. Air Ground Communication

1) Sam Ratulangi Control Tower Frequency 118,1 MHz.

2) Manado Approach Control Office Frequency 119,0 MHz.

3) Flight Service Station Frequency 8918, 11309, 5550, 6554 KHz.

b. Ground to Air Communication

ATIS Frequency 126,4 MHz.

c. Ground to Ground Communication

1) Direct Speech/VSAT

2) SLJJ (0431-813252)

3) AFTN

4) SSB Frequency : 9055, 6554, 5340, 8082,2 dan 6811,2 KHz.

3. Visual Ground Aids

29
a) Taxiway guidance.

b) Reil of Runway 18/36

c) Signal lamp

d) Wind sock

e) Landing T

4. Airport Lighting

a) Runway Light available for Runway 18/36

b) Taxiway Light

c) Flood light available for main apron.

d) Obstacle light.

e) Rotating Beacon.

5. Landing Aids

a) PAPI

b) Approach light

c) Lead in light (LIL)

d) Sequence flash (SFL)

6. Fire Fighting and Rescue Facilities Category VII

7. Terminal Bandar Udara dengan luas 17,540.91 M2

8. Custom, Immigration And Quarantine = AVAILABLE

30

Anda mungkin juga menyukai