Anda di halaman 1dari 87

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN


MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam


Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

OLEH:

SRI WULANDARI
NIM. 4032017095

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2022 M / 1442 H
PERSETUJUAN

SKRIPSI BERJUDUL

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

OLEH:
SRI WULANDARI
NIM. 4032017095

Dapat Disetujui Sebagai Salah Satu Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Pada Program Studi Manajemen Keuangan Syariah

Langsa, 03 Maret 2022

Pembimbing 1 Pembimbing II

Dr. Iskandar Budiman, MCL Nurjanah, M.E


NIP.19650616 199503 1 002 NIP. 198806262019082001

Mengetahui
Ketua Prodi
Manajemen Keuangan Syariah

M. Yahya, S.E., M.Si., M.M


NIP. 19651231 199905 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)” an. SRI WULANDARI, NIM 4032017095, Program Studi
Manajemen Keuangan Syariah telah dimunaqsahkan dalam Sidang Munaqasah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN LANGSA pada tanggal 00 Februari 000
0. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Islam (S.E) pada Program Studi Manajemen Keuangan Syariah.

Langsa, 00 Januari 2022


Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi
Program Studi Manajemen Keuangan Syariah IAIN Langsa

Penguji I / Ketua Penguji II / Sekretaris

Dr. Iskandar Budiman, MCL. Nurjanah, M.E.


NIP.19650616 199503 1 002 NIP. 198806262019082001

Penguji III / Angota Penguji IV / Anggota

Dr. Iskandar Budiman, MCL Khairatun Hisan, SPd.I., S.E., M.Sc.


NIP.19650616 199503 1 002 NIP.19900924 201801 2 002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Langsa

Dr. Iskandar Budiman, MCL.


NIP. 19650616 199503 1 002

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Nim :
Tempat/tgl. Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH


LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)” benar karya asli saya, k
ecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan da
n kekeliruan di dalamnya, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Langsa, 03 Maret 2022


yang membuat pernyataan

Materai
10000

Sri Wulandari

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

٥ ‫فَِإ َّن َم َع ۡٱلع ُۡس ِر ي ُۡسرًا‬


“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah ayat 5)

“Sambutlah Masa Depanmu Yang Cemerlang Dengan Berilmu”

Puji dan syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah

memberikan kekuatan, kesehatan, pemahaman serta kesabaran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan untuk Ayah dan Bunda tercinta ( Ayah

Juhardi Dan Bunda Juminah ) yang selalu memberikan motivasi dan do’a

yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih atas

cinta, kasih sayang dan kesabaran yang tidak akan pernah tergantikan.

Untuk semua sahabat-sahabatku dan teman-teman tercinta yang selalu


memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini yang selalu menemani
baik duka maupun suka.

Terima kasih

iv
ABSTRAK

v
ABSTRACT

vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Puji dan syukur yang tak terhingga saya sebagai penyusun panjatkan
atas berkah dari Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan salam tidak lupa
penyusun ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah
memperjuangkan kehidupan umatnya sehingga umatnya saat ini dapat
merasakan indahnya Islam sebagai agama untuk membawa kebahagian dunia
dan akhirat.
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
pada program studi Manajemen Keuangan Syariah Institut Agama Islam Negeri
Langsa, maka dengan itu penulis menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh
Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)”.
Upaya penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
baik moral maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT Yang Maha Esa yang selalu memberikan kesehatan,
kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
2. Untuk kedua Orangtua saya tercinta Ayahanda Feri Anto dan Ibunda Sune
ngsih yang tidak henti-hentinya selalu memberikan do’a dan memberikan
support kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Adik saya tersayang Wanda Frayoga
4. Bapak Dr. H. Basri Ibrahim, MA selaku rektor Institut Agama Islam
Negeri Langsa.
5. Dr. Iskandar, MCL selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Langsa.

vii
6. M. Yahya, S.E., M.Si., M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Langsa.
7. Dr. Iskandar Budiman, MCL sebagai pembimbing I yang telah dengan
tulus membantu dan membimbing penulis hingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
8. Nurjanah, M.E sebagai pembimbing II yang telah dengan tulus membantu
dan membimbing penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Para Dosen IAIN Langsa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih kepada sahabat saya Faridah Hanum yang selalu support dan
sangat banyak membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Terima Kasih kepada seluruh teman MKS angkatan 2017 yang tidak bisa
penulis sebutkan namanya satu persatu untuk waktu kebersamaan kita
selama menempuh studi di IAIN Langsa dan telah banyak membantu
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis


mendapatan ganjaran yang terbaik dari Allah SWT. Selain itu, penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik yang
membangun serta saran-saran yang bermanfaat sangat penulis harapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi khasanah ilmu ekonomi islam untuk kita yang
membaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Langsa, 03 Maret 2022

viii
Sri Wulandari

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

1. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan
sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan
huruf dan tanda secara bersama-sama. Di bawah ini daftar huruf Arab dan
transliterasinya.

Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Ś Ś es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
h‫ح‬ Ha H ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syim Sy es dan ye
‫ص‬ Sad S es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dad D de (dengan titik di bawah
‫ط‬ Ta D te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Za Z zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ 'ain ' Koma terbalik di atas
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Waw W We
‫ه‬ Ha H Ha
‫ء‬ Hamzah ' Apostrof

ix
‫ي‬ Ya Y Ye

2. Vocal
Vokal bahasa Arab adalah seperti vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vocal Tunggal
Vokal tunggal dalam bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda
atauharkat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
ˉ Fathah A A
Kasrah I L
' Dammah U U

b. Vocal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antaraharkat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
Tanda dan
Nama GabunganHuruf Nama
Huruf
‫'ي‬ Fathah dan ya Ai a dan i
‫و‬ Fathah dan waw Au a dan u

c. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat
huruf,transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Harkat dan
Nama Huruf dan tanda Nama
Huruf
Fathah dan alif
Ā a dan garis di atas
atau ya
‫ي‬ Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas
Dammah dan
‫و‬---- Ū u dan garis di atas
Way
d. Ta marbutah
Transliterasi untuk ta marbūtah ada dua:
1) ta marbutahhidup

x
Ta marbūtah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan
dammah, tranliterasinya adalah /t/.
1) ta marbūtahmati
Ta marbūtah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah /h/.
2) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbūtah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
ituterpisah, maka ta marbūtah itu di transliterasikan dengan ha (h).

e. Syaddah (Tasydid)
Syahdah atau tasydīd yang dalam tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydīd dalam transliterasi
ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang
sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

f. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu: ‫ ال‬, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh
huruf qamariah.
1) Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang lanagsung mengikuti kata
sandang itu.
2) Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah
ditransliterasikan sesuai denganbunyinya, yaitu huruf /l/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata
sandang itu.

xi
Contoh:
- Ar-rajulu : ‫ﺍﻠﺮﺠﻞ‬
- As-sayyidatu : ‫ﺍﻠﺴﻴﺪﺓ‬
- Al-qalamu : ‫ﺍﻠﻗﻠﻢ‬
g. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan
apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletakdi tengah
dan di akhir kata. Bila hjamzah itu terletak di awal kata, ia tidak
dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif
Contoh :
- a’khuzuna : ‫ﺘﺎﺧﺬﻥ‬
- An-nau’ : ‫ﺍﻠﻨﻮﺀ‬
- Syai’un : ‫ﺸﯾﺊ‬

h. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi'il (kata kerja), isim (kata benda)
maupun harf, ditulisterpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya
dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada
huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan
kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya:
Contoh :
- Wainnallāhalahuakhairar-rāziqīn : ‫وان هللا اهو خير الر ازقين‬
- Wainnallāhalahuakhairurrāziqīn : ‫وان هللا اهو خير الر ازقين‬
- Faaufū al-kailawa al-mīzāna : ‫فاوفو الكيل والمييزان‬
- Faaufū al-kailawal-mīzāna : ‫فاوفو الكيل والمييزان‬
- Ibrāhīm al-Khalīl : ‫ابراهيم الخليل‬
- Ibrāhīmul-Khalīl : ‫ابراهيم الخليل‬
- Bismillāhimajrehāwamursāhā : ‫بسم هللا مجر اها ومر سها‬
- Walillāhi 'alan-nāsihijju al-baiti : ‫وهللا على الناس حخ البيت‬

i. Huruf Kapital
- Meskipun dalam system tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf capital
seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf capital
digunakan untuk menuliskan huruf oleh kata sandang, maka yang ditulis
dengan huruf

xii
capital tetap huruf awal nama diri sendiri, bukan huruf awal kata
sandangnya.
Contoh:
- Wamā Muhammadunillārasūl
- Walaqadra’āhubil-ufuqil-mubin

Penggunaan huruf awal capital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf
capital tidak dipergunakan.
Contoh:
- Nasrunminallāhiwafathunqarib
- Lillāhi al-amrujami’an

j. Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman
tranliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisah kan dengan ilmu
tajwid. Karena itu, peresmian pedoman tranliterasi ini perlu disertai
dengan ilmu tajwid.

xiii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
PERSETUJUAN............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
TRANSLITERASI.......................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah............................................................... 1
1.2.Identifikasi Masalah..................................................................... 8
1.3.Batasan Masalah........................................................................... 8
1.4.Rumusan Masalah......................................................................... 9
1.5.Tujuan Penelitian.......................................................................... 9
1.6.Penjelasan Istilah.......................................................................... 10
1.7.Manfaat Penelitian........................................................................ 10
1.8.Sistematika Pembahasan............................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS


2.1.Kinerja Keuangan......................................................................... 13
2.1.1.Pengertian Kinerja Keuangan............................................. 13
2.1.2.Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................... 16
2.2.Analisis Rasio Keuangan.............................................................. 17
2.3.Laporan Keuangan........................................................................ 19
2.4.Likuiditas...................................................................................... 21
2.4.1.Unsur-Unsur Likuiditas...................................................... 24
2.4.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas.................. 25
2.5.Profitabilitas.................................................................................. 26
2.6.Bursa Efek Indonesia.................................................................... 29
2.7.Penelitian Terdahulu..................................................................... 30
2.8.Kerangka Teoritis......................................................................... 34

xiv
2.9.Hipotesa........................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN


3.1.Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................... 36
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................ 36
3.3.Sumber Data Penelitian................................................................ 36
3.4.Teknik Pengumpulan Data........................................................... 37
3.5.Variabel Penelitian....................................................................... 38
3.6.Defenisi Operasional Variabel...................................................... 38
3.7.Teknik Analisis Data.................................................................... 39
3.8.Uji Asumsi Klasik........................................................................ 40
3.8.1.Uji Normalitas.................................................................... 41
3.8.2.Uji Multikolonearitas.......................................................... 41
3.8.3.Uji Heteroskedastisitas....................................................... 42
3.8.4.Uji Autokorelasi................................................................. 42
3.9.Pengujian Statistik........................................................................ 43
3.9.1.Uji Signifikan Parameter Individual................................... 43
3.9.2.Uji Signifikan Simultan...................................................... 43
3.9.3.Koefisien Determinasi (R2)................................................ 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN


4.1.Gambaran Umum Indofood Sukses Makmur Tbk..................... 46
4.1.1.Sejarah Singkat Indofood Sukses Makmur Tbk .............. 46
4.1.2.Visi dan Misi Indofood Sukses Makmur Tbk.................. 46
4.2.Hasil Uji Asumsi Klasik............................................................. 47
4.2.1.Uji Normalitas.................................................................. 47
4.2.2.Uji Multikolonearitas....................................................... 49
4.2.3.Uji Heteroskedastisitas..................................................... 50
4.2.4.Uji Autokorelasi............................................................... 51
4.3.Hasil Analisis Data..................................................................... 52
4.3.1.Analisis Regresi Berganda............................................... 52
4.3.2.Uji Hipotesis..................................................................... 53
4.3.2.1.Uji Parsial (uji-t).................................................. 54
4.3.2.2.Uji Simultan(uji-f)............................................... 56
4.3.2.3.Uji Koefisien Determinasi................................... 56
4.4.Pembahasan................................................................................ 57

BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan................................................................................ 60
5.2.Saran........................................................................................... 61

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Manufaktur......................................................... 2


Tabel 1.2 Hasil Perhitungan ROA.................................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 30
Tabel 2.2 Kerangka Teoritis............................................................................. 34
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian....................................................... 38
Tabel 4.1 Uji Normalitas.................................................................................. 47
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonearitas.............................................................. 49
Tabel 4.3 Hasil Uji Korelasi............................................................................. 51
Tabel 4.4 Uji Analisis Regresi Berganda......................................................... 52
Tabel 4.5 Hasil Uji-t......................................................................................... 53
Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan............................................................................ 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Determinasi....................................................................... 57

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Uji Normal P-Plot......................................................................... 48


Gambar 4.2 Uji Normalitis Histogram............................................................. 49
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas........................................................ 50

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Perusahaaan

dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam keadaan ekonomi

seperti apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-

kewajiban financial keuangan serta bisa terus melangsungkan kegiatan

operasional dan mengembangkan usahanya.1

Untuk mengukur kekuatan maupun kelemahan perusahaan terutama di

bidang keuangan maka dilakukanlah analisa laporan keuangan yang tentu saja

tidak hanya berguna bagi kepentingan perusahaan tetapi juga dapat digunakan

bagi pihak luar. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang intinya

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi yang lebih

detail tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan

tersebut.2

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan

dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi

yang siap untuk dipasarkan. Manufaktur juga dapat diartikan sebagai kegiatan-

kegiatan memproses pengolahan input menjadi output. Semua proses yang terjadi

di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. Sektor

1
Novia Dwiyanti, pengaruh likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap
profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 6, No. 9, 2017: h. 4829-4856
2
Ibid.

1
2

manufaktur sangat erat kaitannya dengan rekayasa atau teknik. Meningkatnya laju

pertumbuhan sektor manufaktur adalah hasil dari permintaan domestik, terutama

untuk logam, makanan, bahan kimia, dan suku cadang otomotif.

Industri manufaktur merupakan salah satu primary sector di Bursa Efek

Indonesia sehingga industri ini lebih mencerminkan keadaan pasar modal. Banyak

investor yang lebih senang menginvestasikan dananya pada perusahaan industri

manufaktur karena harga saham perusahaan industri manufaktur meningkat setiap

tahun.3

Persaingan industri manufaktur seperti perusahaan industri barang

konsumsi di Indonesia semakin ketat, hal ini dapat dilihat dari jumlah

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai 31

Desember 2019, tercatat ada 10 perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur

sub sektor makanan dan minuman.

Tabel 1.1
Daftar Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015 – 2019
No Kode Nama Emiten
1 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk
2 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
3 IKAN PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk
4 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
5 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk
6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
7 MYRO PT. Mayor Indah Tbk

3
www.idx.co.id
3

8 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk


9 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi
10 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk
Sumber:www.idx.com

Tabel 1.1 berisi daftar perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), penulis ingin

melakukan penelitian dengan triwulan selama empat tahun. Setelah melihat daftar

perusahaan tersebut, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian pada

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang tetap terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni dengan mengambil perusahaan yang dijadikan

sampel yaitu PT. Indofood Sukses Makmur.

Bursa Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek

pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. 4 PT.

Indofood Sukses Makmur didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono

Salim dengan nama PT Panganjayan Intikusuma dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1990. Pada tanggal 5 Februari 1994 PT Panganjayan

Intikusuma diubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur.5

Indofood telah memiliki produk-produk dengan merek yang telah dikenal

masyarakat, antara lain:

1. Mie instan seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop

Bihun dan Mie Telur Cap 3 Ayam.

4
www.idx.ac.id diakses pada tanggal 30 maret 2020
5
www.wikipedia.com
4

2. Dairy seperti Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ, Calci

Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim.

3. Makanan ringan seperti Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan Jetz

4. Minuman seperti Ichi Ocha, Tekita, Cafela, Club, 7Up, Tropicana

Twister, Fruitamin, dan Indofood Freiss

Peneliti memilih perusahaan ini karena peneliti ingin mengetahui berapa

keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur ini , tidak

hanya membeli tetapi juga mengetahui bagaimana laporan keuangannya dan

bagaimana profit yang diterimanya setiap tahun.

Tabel 1.2
Hasil Perhitungan Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Indofood Sukses
Makmur Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016-2019

No Keterangan 2016 2017 2018 2019

1 Kuartal 1 4,70% 5,69% 5,11% 5,50%

2 Kuartal 2 4,80% 5,06% 4,18% 5,23%

3 Kuartal 3 4,67% 4,95% 3,92% 4,85%

4 Kuartal 4 5,04% 4,74% 4,32% 5,10%


Sumber : Data diolah, 2019

Komponen laba bersih berdasarkan tabel 1.2 diatas, dapat dilihat

persentase Return on Asset (ROA) Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Persentase ROA mengalami penurunan pada tahun 2019 Quartal 1 sebesar 5,50%

menjadi 5,10% pada tahun 2019 Quartal 4. Berdasarkan keterangan diatas maka

dapat disimpulkan bahwasanya ROA pada perusahaan tersebut terdapat

permasalahan. Dikarenakan return on asset (ROA) itu sendiri adalah rasio yang
5

menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh

kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Selain itu, semakin ketatnya persaingan industri manufaktur ditandai

dengan banyaknya produk impor dan produk ilegal yang dengan

mudahnya masuk ke pasar Indonesia sehingga menjadi hambatan bagi

perusahaan Indofood Sukses Makmur untuk menguasai pasar. Contoh produk

impor yang menjadi pesaing utama PT Indofood Sukses Makmur adalah produk

Samyang. Persaingan yang terjadi menuntut perusahaan untuk dapat lebih

berkompetitif agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.

Perusahaan harus mampu mengelola keuangannya dengan baik, artinya

kebijakan pengelolaan keuangan harus dapat menjamin keberlangsungan usaha

perusahaan. Perusahaan harus dapat bertahan dalam menghadapi persaingan

tersebut. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah melaksanakan kegiatan

bisnis hingga tercapai tujuan perusahaan. Tujuan utama dari perusahaan adalah

meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan memaksimumkan nilai

perusahaan.6

Memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan nilai

keuntungan dimasa yang akan datang dan diterima oleh pemilik perusahaan.

Keuntungan merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan kinerja

perusahaan. Salah satu cara mengukur keuntungan dengan menggunakan rasio

profitabilitas.7 Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

6
Nindya Frinda, Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI. Jurnal Fakultas Ekonomi Kampus
Palembang Universitas Sriwijaya. Skripsi. 2013
7
Ibid,.
6

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total asset maupun

modal sendiri. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan

manajemen untuk menciptakan pendapatan dari kinerja perusahaan. Rasio

profitabilitas menunjukkan seberapa efektif manajemen dapat memperoleh

keuntungan dari penjualan. Rasio ini juga menunjukkan kelangsungan hidup suatu

perusahaan. Tujuan utama dari setiap organisasi bisnis dan keinginan para

pemegang saham adalah memaksimalkan profitabilitas. Jika perusahaan tidak

memperdulikan laba perusahaan, perusahaan tidak akan bertahan untuk jangka

waktu yang lama.8

Dalam rasio profitabilitas ini terdiri atas Gross Profit Margin (GPM),

Operating Income Ratio, Operating Ratio, Return On Investment (ROI), Nett

Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE).9

Dari indikator di dalam rasio profitabilitas tersebut, peneliti mengambil Return

On Assets (ROA) yang menjadi indikator dalam menunjukkan tingkat

profitabilitas.

Return on assests (ROA) merupakan rasio yang mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan aset yang

tersedia. Perhitungan ROA akan mengalami perubahan apabila laba perusahaan

mengalami kenaikan maupun penurunan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan,

maka akan semakin tinggi hasil perhitungan yang akan diperoleh.10

8
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), h. 300
9
Mardiyanto,handono. intisari manajemen keuangan. jakarta: grasindo,2009.hal.196.
10
Erick Nevada, analisis pengaruh leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas
serta implikasinya pada nilai perusahaan,Skripsi, 2016, Fakultas Ekonomi
7

Likuiditas juga mempunyai peranan yang penting dalam kesuksesan atau

kelancaran perusahaan. likuiditas juga merupakan salah satu rasio yang digunakan

dalam mengukur kinerja perusahaan. likuiditas memainkan peran penting dalam

fungsi sukses bisnis perusahaan. Metode analisis rasio likuiditas ada beberapa

macam yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio, super-quick ratio, current

assets turnover ratio, inventory net working capital ratio, dan average collection

period.11 Sedangkan peneliti hanya mengambil current ratio,quick ratio, dan cash

ratio.

Likuiditas sangat berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus di penuhi. Resiko

likuiditas perusahaan akan tetapi penyebab utama suatu perusahaan yang tidak

dapat memenuhi kewajibannya itu sebenarnya terletak pada manajemen

perusahaan yang lalai dalam menjalankan usahanya. Masalah ini merupakan

masalah yang cukup serius jika hal ini terjadi terus tanpa di sadari maka

perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.12

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Miadalyni dan Rengasamy mengenai

pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, namun hasil yang berbeda

mengenai pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas ditemukan dari penelitian

yang dilakukan oleh Kartika yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh

negatif signifikan terhadap profitabilitas.13


11
Erma Risdo Tohonan, Manurung, Pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap
profitabilitas, Jurnal Pendidikan Ekonomi, FKIP – Universitas Riau, 2014.
12
Ibid,.
13
Novia Dwiyanthi, pengaruh likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap
profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi,jurnal Manajemen
Unud, Vol. 6, No. 9, 2017: 4829-4856
8

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik melakukan

penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh likuiditas dan solvabilitas

terhadap profitabilitas perusahaan dengan judul: “Pengaruh Likuiditas

Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan

Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Profitabilitas perusahaan yang menurun.

2. Ketatnya persaingan industri manufaktur.

3. Adanya perbedaan hasil penelitian sebelumnya terkait likuiditas

terhadap profitabilitas.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara fokus sesuai dengan tujuan

penelitian, maka penulis membatasi penelitian ini pada perusahaan Manufaktur

Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah tersebut diatas maka penulis memberikan

rumusan masalah sebagai berikut :


9

1. Bagaimana current ratio (CR) berpengaruh terhadap Return on Asset

(ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI ?

2. Bagaimana quick ratio (QR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)

di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI?

3. Bagaimana cash ratio (CaR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)

di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI ?

4. Bagaimana current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR),

berpengaruh secara simultan terhadap Return on Asset (ROA) di

perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana current ratio (CR) berpengaruh terhadap

Return on Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI.

2. Untuk mengetahui bagaimana quick ratio (QR) berpengaruh terhadap

Return on Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI.


10

3. Untuk mengetahui bagaimana cash ratio (CaR) berpengaruh terhadap

Return on Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI .

4. Untuk mengetahui bagaimana current ratio (CR), quick ratio (QR), cash

ratio (CaR), di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI.

1.6 Penjelasan Istilah

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan

untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta

lancarnya

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba

(keuntungan) dalam waktu tertentu.

Bursa Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyedia

kan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pih

ak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

1.7 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan ekonomi mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap profitabilitas.

Dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang

berhubungan dengan rasio keuangan yang dikaitkan dengan pada penelitian

selanjutnya.
11

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, yaitu sebagai gambaran mengenai kemampuan rasio

keuangan dalam mempengaruhi profitabilitas di perusahaan

Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

b. Bagi investor, dengan adanya informasi mengenai laporan keuangan

dengan jelas dapat membantu dalam keputusan berinvestasi.

c. Bagi perusahaan Go Public, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan masukan bagi perusahaan tersebut dalam

membuat kebijakan, sehingga dapat menarik banyak investor.

d. Bagi mahasiswa,penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi

atau pembelajaran tentang rasio keuangan.

e. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi dalam melakukan penelitian berikutnya mengenai rasio

keuangan terhadap profitabilitas perusahaan.

1.8 Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terbagi

dalam beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini dibahas beberapa sub bab yang terdiri dari latar

belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, penjelasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan yang menjadi acuan untuk menyusun landasan teori,

metodologi penelitian, serta analisis data dan pengujian hipotesis.


12

Bab II Landasan teori, pada bab menjelaskan tentang kajian teori yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, kemudian dilanjutkan

dengan hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran yang teoritis.

Bab III Metodologi penelitian, pada bab ini memuat tentang waktu dan wilayah

penelitian, metode penelitian, variabel-variabel penelitian, definisi

operasional variabel, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Analisis data dan pengujian hipotesis, pada bab ini menjelaskan tentang

diskripsi objek penelitian, pengujian dan hasil analisis data, pembuktian

hipotesis, pembahasan hasil analisis dan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang disebutkan dalam perumusan penelitian.

Bab V Penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh bab

sebelumnya, saran untuk penelitian selanjutnya.


13

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kinerja Keuangan

2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisi

ensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu.

Dengan pengukuran kinerja kuangan, dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perk

embangan keuangan perusahaan. Perusahaan dkatakan berhasil apabila perusahaa

n telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan.14

Unsur dari kinerja keuangan perusahaan merupakan unsur yang berkaitan

secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada lapor

an laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau

sebagian dasar bagi ukuran lainnya.15 Adapun teknik analisisnya dibedakan menja

di delapan bentuk antara lain:16

1. Analisa perbandingan laporan keuangan merupakan teknik analisis denga

n cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan m

enunjukkan perubahan, baik dalam jumlah maupun dalam persentase.

2. Analisis Tren (tendensi posisi) merupakan teknik analisis untuk mengetahu

i tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau menunju

kkan penurunan.

14
Hery, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Kencana: Jakarta, 2015), h. 27
15
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, (Prenada Media: Jakarta,
2016), h. 41
16
Ibid., h. 43
14

3. Analisis Persentase per Komponen (common size) merupakan teknik analis

is untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terha

dap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja merupakan teknik analisis

untuk mengetahui besarnya dan penggunaan modal kerja melalui dua perio

de waktu yang dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas merupakan teknik analisis untuk me

ngetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu pe

riode waktu tertentu.

6. Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis keuangan untuk menget

ahui hubungan antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan rugi laba

baik secara individu maupun secara simultan.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor merupakan teknik analisis untuk mengetah

ui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8. Analisis Break Even merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat p

enjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Adapun alat analisis laporan keuangan terbagi menjadi dua antara lain:17

a. Alat Analisis Khusus

Adapun yang termasuk dalam alat analisis khusus sebagai berikut:

1. Analisis Laba Kotor (Gross Profit Analysis)

2. Analisis Impas (Break Even Point Analysis – BEP)

3. Analisis Dupont (DuPont Analysis)


17
Kariyato, Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, (Malang: Universitas
brawijaya Press, 2017), h. 34
15

4. Analisis Anggaran Modal (Capital Budgeting Analysis)

5. Analisis Sewa Guna Usaha

6. Analisis Pendanaan Jangka Panjang

b. Alat Analisis Umum

1. Analisis laporan keuangan kompartif / Analisis Horizontal

2. Analisis laporan keuangan berukuran sama

3. Analisis rasio

4. Analisis laporan arus kas

Saat ini analisis rasio merupakan salah satu analisis paling popular dan ban

yak digunakan karena sangat sederhana jika dibandingkan dengan alat analisis keu

angan lainnya karena hanya menggunakan operasi aritmetika yang sederhana. Ala

san menggunakan analisis rasio keuangan dalam penganalisaaan data keuangan an

tara lain:18

a. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan ukuran atau besaran antara per

usahaan yang satu dengan perusahaan yang lain atau perbedaan jangka wa

ktu.

b. Untuk menjadikan data lebih meyakinkan anggapan yang melandasai alat s

tatistik, misalnya dalam analisis regresi.

c. Untuk menjadikan teori dimana rasio adalah variabel yang menarik perhati

an.

d. Untuk memanfaatkan suatu observasi keteraturan empirik antara rasio keu

angan dengan estimasi atau prediksi suatu variabel yang menarik, misalnya

18
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, (Prenada Media: Jakarta,
2016), h. 45
16

masalah kebangkrutan (rasio keuangan digunakan sebagai alat prediksi keb

angkrutan), resiko dari suatu surat berharga.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Kinerja Keuangan

Adapun kinerja keuangan perusahaan mempunyai beberapa tujuan antara l

ain:19

1. Untuk mengetahui likuiditas yaitu kemampuan perusahaan dalam memenu

hi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitbilitas atau rentabilitas yaitu kemampuan p

erusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang dibandin

gkan dengan penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha yaitu kemampuan perusahaan da

lam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, yang di

ukur dari kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beba

n bunga tetap waktu, serta pembayaran deviden secara teratur kepada para

pemegang saham tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan.

Adapun kinerja keuangan mempunyai manfaat tertentu antara lain:20

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesiensi melalui pemotiva

sian karyawan secara maksimum

19
Ibid., h. 47
20
Sugeng, Bambang, Manajemen Keuangan Fundamental, (Sleman: Deepublish, 2019),
h. 17
17

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, s

eperti promosi, transfer dan pemberhentian

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan u

ntuk menyediakan kreteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawa

n.

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mer

eka menilai kinerja mereka.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Berbagai pihak yan

g terkait dengan perusahaan tertentu membutuhkan informasi yang mendu

kung kepentingan masing-masing pihak tersebut yang dihasilkan oleh akun

tansi yang berupa laporan keuangan utama perusahaan beserta informasi la

innya.

2.2 Analisis Rasio Keuangan

Rasio merupakan perbandingan antara satu angka dengan angka lainnya ya

ng memberikan suatu makna. Dari berbagai analisis keuangan, analisis rasio adala

h yang paling banyak digunakan karena dengan menggunakan rasio kita dapat mer

ingkas suatu data histori perusahaan sebagai bahan perbandingan.21

Analisis rasio keuangan merupakan terhubungnya elemen-elemen yang ad

a di laporan keuangan agar bisa di interprestasikan lebih lanjut. Analisis dan interp

restasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik ten

tang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan berp

engalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendi

Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas, (Liberty:
21

Yogyakarta, 2010), h. 79
18

ri-sendiri yang tidak benbentuk rasio. Analisis rasio keuangan meliputi dua jenis p

erbandingan. Pertama yaitu dengan membandingkan rasio sekarang dengan yang l

alu dan yang akan datang dalam satu perusahaan yang sama. Kedua dengan memb

andingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis.22

Adapun lima inti atau lima pokok dalam analisis rasio keuangan antara lai

n:23

a. Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaa

n dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo

b. Rasio Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh atau besar

perusahaan telah didanai atai dibiayai oleh utang.

c. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusaha

an menggunakan sumber dayanya.

d. Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar efekti

vitas manajemen atau eksekutif perusahaan yang dibuktikan dengan kema

mpuan menciptakan keuntungan atau perlu ditambahkan mampu mencipta

kan nilai tambah ekonomis perusahaan.

e. Rasio Valuasi merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan

melalui para eksekutifnya mampu menciptakan nilai pasar yang lebih besa

r atas investasi yang ditanamkannya. Rasio ini merupakan suatu rasio yang

lengkap, dimana faktor resiko dan harapan tingkat keuntungan harus dipeli

hara dengan baik untuk memaksimalkan kesejahteraan para investor.

22
Ibid., h. 82
23
Wijaya, Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia, 2017), h.
24
19

2.3 Laporan Keuangan

Manajemen keuangan tidak bisa terlepas dari leporan keuangan karena den

gan adanya laporan keuangan maka dapat diketahui kondisi keuangan suatu perus

ahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan per

usahaan pada saatini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan merupa

kan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yaitu nerac

a dan laporan laba rugi

Laporan keuangan tersebut adalah laporan posisi keuangan (neraca) dan

laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (neraca) sering disebut sebagai potret

perusahaan, yaitu merupakan laporan akuntansi yang menunjukan posisi asset,

liabilitas dan ekuitas pada akhir suatu periode sedangkan laporan laba rugi yaitu

merupakan laporan akuntansi yang menunjukan k2inerja keuangan operasional

perusahaan selama satu periode.24

Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap memiliki arti penting dal

am menilai suatu perusahaan, sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan dap

at memperoleh laporan keuangan tersebut dan membantunya dalam proses penga

mbilan keputusan sesuai yang diharapkan.25 Tujuan laporan keuangan adalah men

yediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan p

osisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai da

lam pengambilan keputusan.26

24
Dwi Martani Dkk, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), h. 62-63.
25
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 2-3
26
Hery, Financial Ratio For Business (Jakarta: PT Gramedia, 2016), h. 5
20

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. 27 Sedangkan Laporan

keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu

perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang

menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.28

Dalam PSAK No. 1 Revisi Tahun 2012, tujuan laporan keuangan adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan

dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan suatu perusahaan, posisi

keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan, yang

selanjutnya akan menjadi informasi yang menggambarkan tentang kinerja

perusahaan yang nantinya mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk

membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

2.3.1 Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek. Artinya apabila

perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut

terutama utang yang sudah jatuh tempo. Dengan kata lain, rasio likuiditas

berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam

27
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:Rajawali Pers,2010), Edisi 3,h.6
28
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan,( Bandung: Alfabeta,2012), Cetakan Ke-
2,h.22
21

memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak

luar perusahaan maupun di dalam perusahaan.29

Likuiditas merupakan perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva la

in yang dapat disamakan dengan uang tunai disatu pihak dengan jumlah utang lan

car di lain pihak (likuiditas badan usaha), juga dengan pengeluaran-pengeluaran u

ntuk menyelenggarakan perusahaan dilain pihak (likuiditas perusahaan).30

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya hal ini berarti

perusahaan memiliki kas yang mencukupi, yang akan berdampak pada penjualan

dan mengakibatkan laba perusahaan naik. Demikian hal ini akan membuat

pemegang saham tertarik untuk membeli saham dan berinvestasi pada perusahaan

tersebut, permintaan akan saham bertambah dan harga pasar saham akan naik.

Menurut Irham Fahmi jenis-jenis rasio likuiditas adalah:31

a. Rasio lancar

Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total asset lancar yang

tersedia. Dengan kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar

jumlah ketersediaan asset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan

dengan total kewajiban lancar.


29
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2012), h.129-
130
30
Wijaya, Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya, (Jakarta: Gramedia, 2017), h.
70
31
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan,( Bandung: Alfabeta,2012), Cetakan Ke-
2,h.212
22

Oleh karena itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total asset

lancar dengan total kewajiban lancar. Rumus untuk mencari rasio lancar

atau current rasio dapat digunakan sebagai berikut:32

Asset Lancar
Current Ratio:
Kewajiban Lancar

b. Rasio Cepat

Menurut Kasmir rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau

utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Rumus rasio cepat:33

Current Asset−Inventory
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Current Liabilities

c. Rasio Kas

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau

yang setara dengan kas seperti giro atau tabungan di bank. Dapat

dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi

perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rumus untuk

mencari rasio kas (cash ratio) dapat digunakan sebagai berikut:34

Kas dan Setara Kas


Cash Ratio =
Kewajiban Lancar
32
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 301.
33
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2012), h.136-
137
34
Hery, Financial Ratio For Business (Jakarta: PT Gramedia, 2016), h. 56
23

d. Rasio Perputaran Kas (cash turn over)

Rasio perputaran kas bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan

modal kerja perusahaan.

Penjualan Bersih
Rumus : x 100%
Kas

e. Inventory net working capital

Inventory net working capital merupakan rasio yang mengukur atau

membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja

perusahaan.

Persediaan
Rumus : x 100%
Aktiva Lancar−Kewajiban Lancar

Tetapi alat ukur dari rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini

ialah menggunakan Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio karena lebih

relevan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan dengan alasan yang

sudah dipaparkan diatas.

2.4.1 Unsur-Unsur Likuiditas

Pengukuran likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca pada suatu s

aat antara lain dengan membandingkan jumlah aktiva lancar di satu pihak dengan

utang lancar dilain pihak. Berdasarkan hal diatas maka unsur-unsur likuiditas yak

ni aktiva lancar dan utang lancar antara lain:35

1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar merupakan aktiva yang dengan mudah dikonversikan ke dal

am bentuk tunai atau aktiva yang dipergunakan dalam satu siklus operasi.

Sumiati dan Indrawati, Manajemen Keuangan Perusahaan. (Malang: Universitas


35

Brawijaya Press, 2019), h. 49


24

Aset lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang lan

gsung dapat diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus oper

asi perusahaan

2. Utang Lancar

Utang lancar merupakan suatu kewajiban yang segera harus dibayar atau d

ilunasi dan umurnya tidak lebih dari satu tahun. Utang lancar merupakan u

tang-utang yang segera harus dilunasi oleh perusahaan. Dapat disimpulkan

bahwa utang lancar merupakan kewajiban perusahaan yang harus dilunasi

sebelum satu periode akuntansi berakhir. Unsur-unsur utang lancar antara l

ain:

a. Utang dagang yaitu utang yang timbul dari pembelian barang dagang

atau jasa

b. Utang wesel yaitu utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa kes

anggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.

c. Taksiran utang pajak yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkiraka

n untuk laba periode yang bersangkutan.

d. Utang biaya yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tapi belum d

ibayar.

e. Utang-utang lain yang akan dibayar daam jangka waktu 12 bulan. Dal

am kelompok ini hanya dimasukkan utang-utang yang pelunasannya

menggunakan sumber-sumber aktiva lancar.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas


25

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas antara lain:36

1. Disektor aktiva lancar, transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan kena

ikan aktiva lancar adalah sebagai berikut:

a. Menjuual aktiva lancar

b. Mendapatkan tambahan modal sendiri.

c. Mendapatkan tambahan utang jangka panjang.

2. Disektor utang lancar

a. Menual aktiva

b. Mendapatkan tambahan modal sendiri

c. Mendapatkan tambahan utang jangka panjang

3. Disektor aktiva lancar dan utang lancar

Dengan adanya transaksi menyangkut kedua current account terseb

ut akan dapat mengakibatkan perubahan current ratio.

2.5 Profitabilitas

Rasio profitabilitas yaitu rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelol

aan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang diha

silkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjuk

kan efisiensi perusahaan.

Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan

Kariyato, Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. (Malang: Universitas Brawijasa


36

Press, 2017), h. 51
26

sebagainya.37 Hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat dibandingkan dengan

beberapa periode sebelumnya atau dengan industri sejenis. Hasil pengukuran

tersebut dapat digunakan sebagai alat evaluasi kinerja manajemen apakah telah

bekerja secara efektif atau tidak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa profitabilitas

merupakan sebuah ukuran atas kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Laba merupakan salah satu tujuan dari perusahaan berorientasi profit. Laba yang

diperoleh dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Semakin tinggi

tingkat profitabilitas maka perusahaan tersebut semakin bagus. Perusahaan yang

memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung memiliki tingkat hutang

yang rendah. Beberapa rasio profitabilitas yang selalu digunakan adalah:38

a. Marjin Laba Kotor

Marjin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan,

dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rumus

untuk menghitung marjin laba kotor adalah:39

Penjualan−HPP
Marjin Laba Kotor =
Penjualan

b. Marjin Laba Bersih

Marjin laba bersih menurut Kasmir merupakan “ukuran keuntungan

dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak

37
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), h. 304.
38
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Rajagrafindo, Persada, 2012), h.199
39
Ibid.
27

dibandingkan dengan penjualan”. Rumus untuk menghitung marjin

laba bersih adalah:40

Laba Bersih
Marjin Laba Bersih =
Penjualan

c. Return On Assets

Return on assets menurut Astuti mengukur “pengembalian atas total

aktiva setelah bunga dan pajak”. Hasil pengembalian ini menunjukkan

kinerja manajemen dalam menggunakan aset perusahaan untuk

menghasilkan laba. Rumus untuk menghitung return on assets adalah:41

Laba Bersih
Return On Asset =
Total Asset

d. Return On Equity (ROE)

Return on Equity menurut Astuti mengukur “tingkat pengembalian

atas investasi pemegang saham, rumusnya adalah laba bersih yang

tersedia bagi pemegang saham dibagi jumlah ekuitas saham biasa”.

Rumus menghitung return on equity adalah:42

Laba Bersih
Return On Equity =
Ekuitas

Pengukuran pada penelitian rasio profitabilitas ini adalah menggunakan

Return on Aset (ROA), yang diharapkan dengan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset tertentu. Semakin tinggi rasio ini,

40
Ibid,.h. 200
41
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia,
2004), h. 37
42
Ibid., h. 38
28

maka efektivitas dalam menggunakan total aset untuk menghasilkan laba semakin

besar.

2.5 Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

(IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi,

Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar

saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa

hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.43

Bursa Efek Jakarta atau biasa yang kita kenal sekarang ini adalah Bursa

Efek Indonesia merupakan tempat atau wadah bagi para pelaku saham untuk

memperdagangkan atau memperjual belikan setiap saham/efek yang mereka

miliki dan ingin beli. Bursa Efek Indonesia terletak di Jakarta dan

memperdagangkan efek diseluruh Indonesia.44

Bursa Efek Indonesia memiliki anggota bursa dimana semua perusahaan

yang ada didalamnya telah mendapat izin. Anggota Bursa Efek Indonesia adalah

Perantara pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK dan

Bursa Efek Indonesia sehingga mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan

atau sarana Bursa Efek Indonesia sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia

guna melakukan transaksi bursa.45

43
www.idx.ac.id diakses pada tanggal 30 maret 2020
44
Ibid,.
45
Ibid,.
29

Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa efek

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli

Efek, pinjam-meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

Visi Bursa Efek Indonesia adalah Menjadikan bursa yang kompetitif dengan

kredibilitas tingkat dunia. Sedangkan misi Bursa Efek Indonesia adalah

Menciptkan Daya Saing untuk menarik investor dan Perusahaan tercatat, melalui

pemberdayaan Anggota Bursa, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta

penerapan good governance.46

2.7 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Peneliti
1 Ambarwati, Pengaruh Modal Secara parsial modal kerja
2015 Kerja, Likuiditas, berpengaruh positif signifikan
Aktivitas dan Ukuran terhadap profitabilitas. Likuiditas
Perusahaan Terhadap tidak berpengaruh signifikan
Profitabilitas pada terhadap profitabilitas. Aktivitas
PerusahaanManufaktur berpengaruh positif signifikan
yang Terdaftar di BEI terhadap profitabilitas. Ukuran
perusahaan berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas.

46
Ibid,.
30

Secara simultan modal kerja,


likuiditas, aktivitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.

2 Yudhistira, Pengaruh Tingkat Hasil analisis regresi linier


2012 Likuiditas,Solvabilitas, berganda dengan uji F dapat
Aktivitas Terhadap disimpulkan rasio likuiditas
Profitabilitas Pada (current ratio), solvabilitas (debt
PerusahaanManufaktur to equity ratio dan debt total asset)
yang Terdaftar di BEI. dan aktivits (total asset turnover)
secara bersama–sama berpengaruh
terhadap profitabilitas.Berdasarkan
uji t dapat disimpulkan rasio
likuiditas (current ratio)
solvabilitas (debt to equity ratio)
dan aktivitas (total assets turnover)
secara parsil berpengaruh terhadap
profitabilitas, sedangkan debt to
total assets dan fixed assets
turnover tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.

3 Cipta, 2016 Pengaruh Likuiditas Ada pengaruh yang positif dan


dan Solvabilitas signifikan secara simultan dari
Terhadap Profitabilitas Likuiditas, Solvabilitas dan
pada perusahaan Aktivitas terhadap Profitabilitas
otomotif yang terdaftar pada Perusahaan Otomotif yang
dibursa efek indonesia Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014 periode 2012-2014. Ada pengaruh
31

yang positif secara parsial dari


Likuiditas , Solvabilitas terhadap
Profitabilitas, sedangkan Aktivitas
berpengaruh positif dan signifikan
secara parsial terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2014.

4 Yanto, 2012 Analisis Pengaruh Hasil analisis regresi dengan


Efisiensi Modal Kerja, menggunakan uji F menunjukkan
efisiensi modal kerja, likuiditas,
Likuiditas, Solvabilitas
solvabilitas bepengaruh terhadap
Terhadap Profitabilitas
profitabilitas. Secara parsial
Pada Perusahaan
efisiensi modal kerja berpengaruh
Industri Barang
positif dan signifikan terhadap
Konsumsi yang profitabilitas, namun likuiditas dan
Terdaftar di BEI
solvabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas

5 Fitri Melani Pengaruh Likuiditas , Secara simultan likuiditas,


Sirait, 2012 Perputaran Modal perputaran modal kerja,
Kerja,Pertumbuhan pertumbuhan penjualan, dan
Penjualan, Leverage leverage berpengaruh secara
terhadap profitabilitas signifikan terhadap return on asset.
pada perusahaan
Secara parsial, hanya likuiditas
manufaktur yang
yang berpengaruh signifikan
terdaftar di BEI
terhadap return on asset,
sedangkan perputaran modal kerja,
pertumbuhan penjualan, dan
leverage tidak berpengaruh
32

signifikan terhadap return on asset

6 Eva Ahsanti, Analisis Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan


2016 Manajemen Modal CT,WCT,CR, dan TAT
Kerja, Likuiditas, berpengaruh positif dan signifikan
Leverage, Aktivitas terhadap ROA, sedangkan firm
dan Ukuran size berpengaruh tidak signifikan,
Perusahaan Terhadap dan DAR berpengaruh negatif dan
Tingkat Profitabilitas signifikan terhadap ROA.
Perusahaan yang
terdaftar di Jakarta
Islamic Index periode
2011-2015

7 Sefiani Dan Pengaruh CR, TAT, Hasil penelitian menunjukkan


Sitohang, 2016 dan Umur Perusahaan TAT berpengaruh positif tidak
terhadap Profitabilitas signifikan terhadap profitabilitas,
Pada Perusahaan Food sedangkan CR dan umur
dan Beverages yang perusahaan berpengaruh positif
terdaftar di BEI dan signifikan terhadap
periode 2008-2014 profitabilitas

Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu

Persamaan peneliti dengan peneliti Ambarwati (2015) adalah

menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas dan objek penelitian sama,

sedangkan perbedaan peneliti adalah tidak menggunakan variabel modal kerja.

Persamaan peneliti dengan peneliti Yudhistira (2012) adalah

menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas, dan objek penelitian, sedangkan

perbedaan peneliti adalah tidak menggunakan variabel solvabilitas.


33

Persamaan peneliti dengan peneliti Cipta (2016) adalah menggunakan

variabel likuiditas dan profitabilitas, sedangkan perbedaan peneliti adalah tidak

menggunakan variabel solvabilitas dan objek penelitian berbeda.

Persamaan peneliti dengan peneliti Yanto (2012) adalah menggunakan

variabel likuiditas dan profitabilitas, sedangkan perbedaan peneliti adalah tidak

menggunakan variabel Solvabilitas, Efisiensi Modal Kerja dan objek penelitian

berbeda.

Persamaan peneliti dengan peneliti Fitri Melani Sirait (2012) adalah

menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas dan objek penelitian, sedangkan

perbedaan peneliti adalah tidak menggunakan variabel Perputaran Modal Kerja,

Pertumbuhan Penjualan, dan Leverage.

Persamaan peneliti dengan peneliti Eva Ahsanti (2016) adalah

menggunakan variabel likuiditas dan profitabilitas, sedangkan perbedaan peneliti

adalah tidak menggunakan variabel Manajemen Modal Kerja, Leverage,

Aktivitas, Ukuran Perusahaan dan objek penelitian berbeda.

Persamaan peneliti dengan peneliti Sefiani Dan Sitohang (2016) adalah

menggunakan variabel CR dan profitabilitas, sedangkan perbedaan peneliti adalah

tidak menggunakan variabel TAT, dan Umur Perusahaan dan objek penelitian

berbeda.

2.8 Kerangka Teoritis

Sebagai gambaran dalam penyelesaian masalah maka diperlukan adanya

kerangka teoritis yang terperinci, agar penelitian ini akan lebih terarah. Adapun

kerangka teoritis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:


34

Tabel 2.2
Kerangka Berfikir

Cash Ratio (X1)

Profitabilitas
Quick Ratio (X2) (Return On Asset)
(Y)

Current Ratio (X3)

Keterangan :

Variabel Independen : Cash Ratio (X1)

Quick Ratio (X2)

Current Ratio (X3)

Variabel Dependen : Profitabilitas (Return On Asset) (Y)

2.9 Hipotesis

Ha1 : Ada pengaruh Current Ratio (X1) Terhadap Return On Asset (Y)

Ho1 : Tidak terdapat Pengaruh Current Ratio (X1) Terhadap Return On

Asset(Y)

Ha2 : Ada pengaruh Quick Ratio (X2) Terhadap Return On Asset (Y)

Ho2 : Tidak terdapat Pengaruh Quick Ratio (X2) Terhadap Return On Asset (Y)

Ha3 : Ada pengaruh Cash Ratio (X3) Terhadap Return On Asset (Y)

Ho3 : Tidak terdapat Pengaruh Cash Ratio (X3) Terhadap Return On Asset (Y)

Ha4 : Ada Pengaruh secara simultan Current Ratio(X1), Quick Ratio (X2),

dan Cash Ratio (X3) Terhadap Return On Asset (Y)


35

Ho4 : Tidak terdapat Pengaruh simultan Current Ratio(X1), Quick Ratio (X2),

dan Cash Ratio (X3), Terhadap Return On Asset (Y)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan dalam penelitian ini ialah

data kuantitatif. Data kuantitatif sendiri ialah fakta atau keterangan dinyatakan

dalam bentuk bilangan atau angka. Data kuantitatif berupa pada laporan keuangan

perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2016 sampai

2019.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Perusahaan perusahaan

Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2016-2019. Waktu

penelitian dimulai pada bulan Maret Tahun 2020.

3.3 Sumber Data Penelitian

Data merupakan yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Suharsimi

sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder.47

Data sekunder diperolah dari Indonesia Index Exchange (IDX), yang

berupa laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan Manufaktur Sektor

47
Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka
Cipta. 2015,h.107.

36
37

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2016-2019. Data tersebut diperoleh dari

situs resmi dari Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan MNC Trade.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yakni penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. 48 Berdasarkan

pertimbangan dalam pemilihan sampel maka didapatkan beberapa kriteria yang

ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan-perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Indofood Sukses

Makmur Tbk. periode 2016 sampai dengan periode 2019.

2. Mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap selama periode 2016

sampai dengan periode 2019.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah metode dokumentasi atau

studi pustaka. Metode dokumentasi atau studi pustaka adalah suatu cara yang

digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal variabel berupa laporan keuangan

yang telah dipublikasikan oleh perusahaan dari tahun 2016 sampai tahun 2019

melalui website resmi perusahaan dan www.idx.co.id yang berhubungan dengan

objek yang diteliti.

3.5 Variabel Penelitian


48
Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &
Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta: BPFE.2014,h.131.
38

Variabel merupakan suatu atribut atau obyek yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan

variabel diantaranya yaitu:

1. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah profitabilitas (Return on asset) (Y).

2. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Current

ratio (X1), Quick ratio (X2) dan Cash Ratio (X3).

3.6 Definisi Operasional Variabel

Guna menghindari terjadinya kesalah pahaman pengertian penafsiran

konsep yang digunakan dalam analisis dan pembahasan, beberapa batasan dan

pengertian dasar atau konsep operasional dan variabel yang diamati dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
VARIABEL KONSEP RUMUS SATUAN

Cash Ratio CaR adalah alat untuk Persentase %


(CaR) mengukur seberapa
(X1) besar uang kas yang Kas dan setara kas
x
tersedia untuk Hutang Lancar
membayar kas.
100%

Quick Ratio QR adalah rasio uji Persentase %


(QR) cepat yang
39

(X2) menunjukkan
kemampuan Aktiva Lancar−Persediaan
perusahaan membayar Hutang Lancar
kewajiban jangka x 100%
pendek dengan aktiva
lancar tanpa
memperhitungkan
nilai persediaan
Current Ratio CR adalah rasio yang Persentase %
(CR) digunakan untuk
(X3) mengukur
kemampuan
Aktiva Lancar
perusahaan dalam x 100%
Hutang Lancar
membayarkewajiban
jangka pendeknya
dengan menggunakan
aktiva lancar yang
dimiliki
Return On ROA adalah rasio Persentase %
Asset yang mencerminkan
(ROA) kemampuan Laba Sebelum Pajak
(Y) perusahaan dalam Rata−Rata Total Asset
memperoleh laba
dengan semua aktiva x 100%
yang dimiliki oleh
perusahaan.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan

dianalisis dengan menggunakan teknik analisa statistik.

3.7.1 Uji Regresi Berganda

Analisis Regresi Berganda digunakan dalam penelitian ini karena variabel

independen dalam penelitian ini lebih dari dua. Analisis regresi berganda adalah
40

regresi dimana variabel terikat (Y) ditau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel,

bisa dua, tiga dan seterusnya variabel bebas (X1, X2, X3, ..., Xn).49

Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Profitabilitas (Return On Asset)

X1 = Cash Ratio

X2 = Quick Ratio

X3 = Current Ratio

a = Konstanta

b1 = Koefesien Regresi Variabel Current Ratio

b2 = Koefesien Regresi Variabel Quick Ratio

b3 = Koefesien Regresi Variabel Cash Ratio

e = error

3.8 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best

Linier Unbias Estimator Blue) dari suatu persamaan regresi berganda dengan

metode kuadrat terkecil (least squares), perlu dilakukan pengujian untuk

mengetahui model regresi yang dihasilkan dengan jalan memenuhi persyaratan

asumsi klasik / dilakukan dengan beberapa uji yaitu sebagai berikut :

3.8.1 Uji Normalitas

49
Dr.Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi SPSS. Jakarta Selatan:2011,h.53.
41

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel terikat dan variabel bebas

keduanya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Normalitas data dalam

penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov test.

Pengambilan kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal dapat diketahui

dengan melihat signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Dari tabel One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas dengan ketentuan: 50

1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 distribusi data

adalah tidak normal.

2. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05 distribusi data

adalah normal.

3.8.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk untuk mengetahui ada atau tidak

kemiripan antar variabel independen dan variabel dependen. Model regresi yang

baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika Variance Inflation Factor (VIF) yang dihasilkan lebih

kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.51

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

D.Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS. (Yogyakarta:


50

Gava Media,2013), h.58


51
Ema Novasari, “Pengaruh PER,ROA dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan
Sub-Sektor Industri Textile yang Go Publik di BEI Tahun 2009-2011” (Skripsi,Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang,2013),h. 44.
42

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui variasi residual

sama atau tidak untuk semua pengamatan. Apabila uji ini tidak terpenuhi, maka

mengakibatkan nilai-nilai estimator (koefisien regresi) dari model tersebut tidak

efisien meskipun estimator tersebut tidak bias dan konsisten. Dengan melihat

grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residual. Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak.52

3.8.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari

autokorelasi.53 Salah satu cara mengindentifikasinya adalah dengan melihat nilai

Durbin Watson (D-W) :54

a. Jika nilai D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

c. Jika nilai D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.9 Pengujian Statistik

52
D.Priyatno, Op.Cit,h.70
53
Azuar Juliandi & Irfan, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Citra Pustaka Media:
Bandung. 2013,h.173
54
Ibid,.
43

3.9.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji-t)

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen

signifikan atau tidak. Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig. Jika

probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05; maka dapat dikatakan bahwa variabel

X berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y secara parsial. Namun, jika

probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05; maka dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan dapat juga dilihat dari

perbandingan antara thitung dan ttabel dengan ketentuan apabila Thitung > Ttabel,

artinya variabel X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Jika

Thitung < Ttabel, maka secara parsial variabel X tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel Y. 55

3.9.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat signifikan atau tidak.

Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu

0,01 (1%); 0,05 (5%) dan 0,10 (10%). Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA

dalam kolom sig. Digunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas <

0,05; maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

D.Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS. (Yogyakarta:


55

Gava Media,2013),h.97.
44

sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai

signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan

keputusan dapat juga dilihat dari perbandingan antara Fhitung dan Ftabel dengan

ketentuan apabila Fhitung > Ftabel, artinya secara simultan variabel X berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y. Jika Fhitung < Ftabel, maka secara simultan variabel X

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.56

3.9.3 Koefisen Determinasi (R2)

Uji determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati

1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien

determinasi untuk data silang (cross section) relatif mudah karena adanya variasi

variabel yang besar antar masing-masing pengamatan.57

Nilai koefisien determinasi mempunyai interval nol sampai satu (0 ‫ ﻛ‬R2 ‫ﻛ‬

1). Jika R2 = 1, berarti besarnya persentase sumbangan X1,X2,X3 terhadap variasi

(naik turunnya) Y secara bersama-sama adalah 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa apabila koefisien determinasi mendekati 1, maka pengaruh variabel

Ibid,.h. 100
56

57
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro,2006). h. 83.
45

independen terhadap variabel dependennya semakin kuat. Maka semakin cocok

pula garis regresi untuk meramalkan Y.58

58
Imam Ghazali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta: Graha
Media,2006). h. 125.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Indofood Sukses Makmur Tbk.

4.1.1 Sejarah Singkat Indofood Sukses Makmur Tbk.

Pada awalnya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle didirikan

di Jakarta dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd yang berdiri

pada tanggal 27 April 1970 yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan

minuman. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah

bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan

operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia

di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang

mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.

4.1.2 Visi dan Misi Indofood Sukses Makmur Tbk.

4.1.2.1 Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Menjadi penyedia utama makanan konsumen produk bermerek terkemuka

bagi jutaan konsumen Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia.

4.1.2.2 Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan

teknologi.

46
47

2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga

terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.

3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun

internasional.

4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa

Indonesia, khususnya dalan bidang nutrisi.

5. Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan

4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel terikat dan variabel bebas

keduanya memiliki distribusi data normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas

pada penelitian ini adalah sebagai berikut;

Tabel 4.1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 16

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,41880225

Most Extreme Differences Absolute ,117

Positive ,117

Negative -,097

Test Statistic ,117

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

Sumber: Output SPSS, 2022


48

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp.sig (2-

tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau prasyaratan normalitas

dalam model regresi sudah terpenuhi. Selain itu, pengujian ini juga dapat

dilakukan secara visual dengan menggunakan Normal P-Plot. Dengan ketentuan

dalam normal p-plot yaitu suatu variabel dikatakan normal jika titik-titik data

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik data searah mengikuti

garis diagonal.

Gambar 4.1
Uji Normal P-Plot

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa data dari setiap observasi

berada dekat dengan garis linear atau dapat dikatakan bahwa pola dari data

mengikuti garis lurus regresi (diagonal). Maka dapat disimpulkan bahwa residual

data berdistribusi normal. Selain uji kolmogorov-smirnov dan uji normal p-plot,

dalam pengujian normalitas juga mengunakan metode histogram.


49

Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram

Berdasarkan gambar 4.2 bentuk histogram memberikan pola yang

seimbang/memiliki pola yang simetris, maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai dengan

asumsi normalitas dan layak untuk digunakan.

4.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel

bebas dalam penelitian. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat

dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai

VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,108 1,389 3,237 ,045

X1 ,038 ,032 1,975 2,477 ,042 ,225 4,529


X2 ,036 ,029 1,932 1,244 ,237 ,129 4,699
X3 ,002 ,013 1,052 2,632 ,009 ,454 2,202
a. Dependent Variable: Y
50

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui nilai Tolerance untuk variabel CR (X1)

adalah 0,225 untuk variabel QR (X2) adalah 0,129 dan untuk variabel CaR (X3)

adalah 0,454. Maka diketahui nilai tolerance dari ketiga variabel CR, QR dan CaR

lebih besar dari 0,10. Sedangkan nilai VIF pada variabel CR (X 1) adalah 4,529

nilai VIF dari variabel QR (X2) adalah 4,609 dan nilai VIF dari variabel CaR (X3)

adalah 2,202. Maka diketahui nilai VIF dari ketiga variabel CR, QR dan CaR <

10,00. Karena nilai tolerance dari ketiga variabel penelitian > 0,10 dan nilai VIF

dari ketiga variabel penelitian < 10,00 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi ini.

4.2.3 Uji Heteroskedestisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

menggunakan metode scatterplot. Jika titik-titik pada grafik scatterplot tidak

membentuk suatu pola tertentu, maka asumsi heterokedastisitas terpenuhi. Berikut

adalah hasil dari grafik scatterplot.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas


51

Berdasarkan Gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik dari data

menyebar diatas, dibawah dan disekitar angka nol (0). Titik-titik tidak mengumpul

hanya di atas atau di bawah saja. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali dan

penyebaran titik-titik data tidak berpola. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data variabel CR, QR dan CaR terhadap ROA tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas, sehingga model regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu dalam periode ke t dengan kesalahan

pada periode ke t (sebelumnya). Adapun hasil uji autokorelasi pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji Autokorelasi

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .864 a
.746 .733 ,46824 1,672
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson

sebesar 1,672. Nilai DW 1,672 > -2 berarti tidak ada autokorelasi positif. Nilai

DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Jika nilai DW diatas +2

maka ada autokorelasi negatif.


52

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Variabel

yang diteliti yakni CR (X1), QR (X2), CaR (X3) dan ROA (Y).

Tabel 4.4
Uji Analisis Regresi Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3,108 1,389 3,237 ,045

X1 ,038 ,032 1,975 2,477 ,042

X2 ,036 ,029 1,932 1,244 ,237

X3 ,002 ,013 1,052 2,632 ,009


Sumber: Output SPSS, 2022
Berdasarkan tabel 4.4 memberikan informasi tentang persamaan regresi

ada tidaknya pengaruh dari variabel current ratio (CR), quick ratio (QR), dan

cash ratio (CaR) terhadap Return On Assets (ROA). Adapun rumus persamaan

regresi dalam analisis penelitian ini adalah sebagai berikut;

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3+ e

Y = 3,108 + 0,038 X 1 + 0,036 X 2 + 0,002 X 3

Berdasarkan persamaan regresi berganda di atas, maka pengaruh current

ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR) terhadap Return On Assets

(ROA) adalah sebagai berikut;

1. a = 3,108

Nilai konstanta persamaan di atas sebesar 3,108 artinya jika variabel CR

(X1), QR (X2) dan CaR (X3) bernilai 0, maka ROA PT. Indofood Sukses Makmur

Tbk akan bernilai 3.108.


53

2. b 1 = 0,038

Variabel Current ratio (CR) memiliki nilai koefisien regresi yang positif

yaitu sebesar 0,038. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio (CR) berpengaruh

positif terhadap Return On Assets (ROA). Keadaan ini menggambarkan jika

terjadi kenaikan tingkat current ratio (CR) satu persen, maka ROA PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk akan naik sebesar 0,038 dengan asumsi bahwa variabel

independen yang lain dianggap konstan.

3. b 2 = 0,036

Variabel quick ratio (QR) memiliki nilai koefisien regresi yang positif

yaitu sebesar 0,036. Hal ini menunjukkan bahwa quick ratio (QR) berpengaruh

positif terhadap Return On Assets (ROA). Keadaan ini menggambarkan jika

terjadi kenaikan tingkat quick ratio (QR) satu persen, maka ROA PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk akan naik sebesar 0,036 dengan asumsi bahwa variabel

independen yang lain dianggap konstan.

4. b 3 = 0,002

Variabel cash ratio (CaR) memiliki nilai koefisien regresi yang positif

yaitu sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa cash ratio (CaR) berpengaruh

positif terhadap Return On Assets (ROA). Keadaan ini menggambarkan jika

terjadi kenaikan tingkat cash ratio (CaR) satu persen, maka ROA PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk akan naik sebesar 0,002 dengan asumsi bahwa variabel

independen yang lain dianggap konstan.


54

4.3.2 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji-t)

Uji parsial digunakan untuk menunjukkan sebarapa jauh satu variabel

independen secara individu (parsial) dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Dimana hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung :

1. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak Ha diterima (signifikan).

2. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima Ha ditolak (tidak signifikan).

Tabel 4.5
Hasil Uji-t

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3,108 1,389 3,237 ,045

X1 ,038 ,032 1,975 2,477 ,042

X2 ,036 ,029 1,932 1,244 ,237

X3 ,002 ,013 1,052 2,632 ,009


Sumber: Output SPSS, 2021

Berdasarkan tabel 4.5 uji t di atas diketahui bahwa jumlah variabel pada

penelitian ini adalah 4 yaitu current ratio (X1), quick ratio (X2) dan cash ratio

(X3) terhadap Return On Assets (Y) atau K= 4, Sementara jumlah sampel atau N=

16, maka (N - K) = (16 – 4 = 12). Angka ini dilihat dari distribusi nilai ttabel maka

diperoleh nilai ttabel adalah 2,178

1. Nilai sig dari variabel current ratio (X1) yaitu 0,042 < 0,05 (tingkat

signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh variabel current ratio (X1)


55

terhadap ROA (Y) adalah signifikan. Sedangkan nilai t hitung 2,477 >

2,178 (t-tabel), sehingga current ratio (X1) berpengaruh positif terhadap

ROA (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa current ratio (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA (Y) di perusahaan Manufaktur Sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI atau dapat dinyatakan H01

ditolak dan Ha1 diterima.

2. Nilai sig dari variabel quick ratio (X2) yaitu 0,237 > 0,05 (tingkat

signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh variabel quick ratio (X2)

terhadap ROA (Y) adalah tidak signifikan. Sedangkan nilai t hitung 1,244

< 2,178 (t-tabel), sehingga quick ratio (X2) berpengaruh positif terhadap

ROA (Y) pada tahun 2016 - 2019. Maka, dapat disimpulkan quick ratio

(X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA (Y) di

perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI atau dapat dinyatakan Ha2 ditolak dan H02 diterima.

3. Nilai sig dari variabel cash ratio (X3) yaitu 0,009 < 0,05 (tingkat

signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh variabel cash ratio (X3)

terhadap ROA (Y) adalah signifikan secara statistik. Sedangkan nilai t

hitung 2,632 > 2,178 (t tabel), sehingga berpengaruh positif terhadap

ROA (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa cash ratio (X3) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA (Y) di perusahaan Manufaktur Sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI atau dapat dinyatakan Ha3

diterima dan H03 ditolak.


56

2. Uji Simultan (Uji-f)

Uji simultan (F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yaitu current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR)

terhadap Return On Assets (ROA). Apabila nilai sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel, maka

model regresi signifikan secara statistik dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

Tabel 4.6
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,522 3 ,174 5,793 ,000

Residual 2,631 12 ,219

Total 3,153 15

Berdasarkan hasil tabel 4.6 uji F di atas diperoleh nilai sig sebesar 0.000 <

0,05 (tingkat signifikan α) dan Fhitung sebesar 5,793 serta diketahui df1= k-1= 4-1=

3 dan df2= N-k= 16 - 4 = 12 (F tabel= 3,49). Sehingga Fhitung > Ftabel (5,793 >3,49)

yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05

yang artinya signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa current ratio (CR), quick

ratio (QR), dan cash ratio (CaR) secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Return On Assets (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 s/d 2019.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi yaitu nilai yang dapat mengukur besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar Return On Assets (ROA) dapat dipengaruhi oleh


57

current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR). Hasil uji koefisien

determinasi (R2) dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut:

Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1
.864a .746 .733 ,46824

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1


b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai dari

Adjusted R Square adalah sebesar 0,733. Nilai koefisien determinasi menunjukkan

bahwa Return On Assets (ROA) dipengaruhi oleh current ratio (CR), quick ratio

(QR), dan cash ratio (CaR) sebesar 73,3%, sedangkan sisanya sebesar (100% -

73,3% = 26,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

4.4 Pembahasan

1. Current ratio (CR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) di

perusahaanManufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig dari variabel

CR yaitu 0,042 < 0,05 (tingkat signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh yang

terjadi antara variabel CR dengan ROA adalah signifikan secara statistik.

Sedangkan nilai t hitung 2,477 > 2,178 (t tabel), sehingga CR berpengaruh positif

terhadap ROA di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang


58

terdaftar di BEI pada tahun 2016 - 2019. Maka dapat disimpulkan bahwa

pengaruh CR terhadap ROA di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI berpengaruh positif dan signifikan atau dapat

dinyatakan H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sefiani dan Sitohang tahun 2016 yang

menunjukkan bahwa Current ratio (CR) berpengaruh terhadap Return on Asset

(ROA).

2. Quick ratio (QR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) di

perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig dari variabel

QR yaitu 0,237 > 0,05 (tingkat signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh yang

terjadi antara variabel QR terhadap ROA adalah tidak signifikan secara statistik.

Sedangkan nilai t hitung 1,244 < 2,178 (t tabel), sehingga QR berpengaruh positif

terhadap ROA di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI pada tahun 2016 - 2019. Maka, dapat disimpulkan QR

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA di perusahaan Manufaktur

Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI atau dapat dinyatakan Ha2

ditolak dan H02 diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Eva Ahsanti tahun 2016 yang menunjukkan bahwa

Quick ratio (QR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA).


59

3. Cash ratio (CaR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) di

perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig dari variabel

CaR yaitu 0,009 < 0,05 (tingkat signifikansi), yang artinya bahwa pengaruh yang

terjadi antara variabel CaR terhadap ROA adalah signifikan secara statistik.

Sedangkan nilai t hitung 2,632 > 2,178 (t tabel), sehingga CaR berpengaruh

positif terhadap ROA di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI pada tahun 2016 s/d 2019. Maka, dapat disimpulkan bahwa

CaR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA di perusahaan Manufaktur

Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI atau dapat dinyatakan Ha3

diterima dan H03 ditolak. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Sefiani dan Sitohang tahun 2016 yang

menunjukkan bahwa Cash ratio (CaR) berpengaruh terhadap Return on Asset

(ROA).

4. Current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR) secara

simultan berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA) di perusahaan

Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai sig sebesar 0.000 < 0,05 (tingkat

signifikan α) dan Fhitung sebesar 3,793serta diketahui df1= k-1= 4-1= 3 dan df2= N-

k= 16 - 4 = 12 (F tabel= ). Sehingga F hitung > Ftabel (5,793 >3,49 ) yang artinya H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya

signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa current ratio (CR), quick ratio (QR),
60

dan cash ratio (CaR) secara simultan berpengaruh psitif dan signifikan terhadap

Return On Assets (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI atau dapat dinyatakan Ha4 diterima dan H04

ditolak.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada penelitian ini, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on

Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI. Hal ini dibuktikan dari Nilai sig dari variabel CR

yaitu 0,042 < 0,05 (tingkat signifikansi) dan nilai t hitung 2,477 > 2,178 (t

tabel) yang artinya H01 ditolak dan Ha1 diterima.

2. Quick ratio (QR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return

on Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI. Hal ini dibuktikan dari nilai sig dari variabel QR

yaitu 0,237 > 0,05 (tingkat signifikansi) dan nilai t hitung 1,244 < 2,178 (t

tabel) yang artinya Ha2 ditolak dan H02 diterima.

3. Cash ratio (CaR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on

Asset (ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI. Hal ini dibuktikan dari nilai sig dari variabel CaR

yaitu 0,009 < 0,05 (tingkat signifikansi) dan nilai t hitung 2,632 > 2,178 (t

tabel) yang artinya Ha3 diterima dan H03 ditolak.

4. Current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (CaR) secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset

61
62

(ROA) di perusahaan Manufaktur Sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI. Hal ini dibuktikan dari nilai sig sebesar 0.000 < 0,05

(tingkat signifikan α) dan nilai Fhitung > Ftabel (5,793 >3,49 ) yang artinya

H04 ditolak dan Ha4 diterima.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Bagi penulis, yaitu sebagai gambaran mengenai kemampuan rasio

keuangan dalam mempengaruhi profitabilitas di perusahaan Manufaktur

Sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

2. Bagi investor, dengan adanya informasi mengenai laporan keuangan

dengan jelas dapat membantu dalam keputusan berinvestasi.

3. Bagi perusahaan Go Public, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan masukan bagi perusahaan tersebut dalam membuat kebijakan,

sehingga dapat menarik banyak investor.

4. Bagi mahasiswa,penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi

atau pembelajaran tentang rasio keuangan.

5. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi

dalam melakukan penelitian berikutnya mengenai rasio keuangan terhadap

profitabilitas perusahaan.
63

LAMPIRAN

TABULASI DATA

Return on Asset (ROA) %


No Periode 2016 2017 2018 2019
1. Kuartal 1 4,70 5,69 5,11 5,50
2. Kuartal 2 4,80 5,06 4,18 5,23
3. Kuartal 3 4,67 4,95 3,92 4,85
4. Kuartal 4 5,04 4,74 4,32 5,10

Current Ratio (CR) %


No Periode 2016 2017 2018 2019
1. Triwulan 1 184,38 154,61 116,5 110,64
2. Triwulan 2 162,04 145,97 122,33 110,6
3. Triwulan 3 166,18 146,78 113,09 119,03
4. Triwulan 4 150,81 150,27 106,62 127,2

Quick ratio (QR)


No Periode 2016 2017 2018 2019
1. Triwulan 1 150,37 109,06 83,89 69,73
2. Triwulan 2 130,96 110,52 88,59 71,51
3. Triwulan 3 133,07 102,5 74,46 77,67
4. Triwulan 4 106,74 105,48 69,31 88,08

Cash ratio (CaR)


No Periode 2016 2017 2018 2019
1. Triwulan 1 56,00 66,98 46,24 28,92
2. Triwulan 2 44,24 68,11 48,95 31,94
3. Triwulan 3 45,75 59,34 40,27 34,24
4. Triwulan 4 69,52 63,26 28,23 55,67

Current Ratio (CR) %

Kas dan setara kas


x 100%
Hutang Lancar

Tahun 2016

42698878
Triwulan 1 = x 100 = 184,384255
23157551
64

42412080
Triwulan 2 = x 100=¿ 162,042777
26173385

41687967
Triwulan 3 = x 100=¿ 166,184978
25085280

28985443
Triwulan 4 = x 100=¿ 150,813143
19219441

Tahun 2017

30703556
Triwulan 1 = x 100 = 154,612841
19858348

35030940
Triwulan 2 = x 100 = 145,974202
23998035

32201072
Triwulan 3 = x 100=146,784496
21937652

32515399
Triwulan 4 = x 100 = 150,271537
21637763

Tahun 2018

34671051
Triwulan 1= x100 = 116,501338
29760217

35377756
Triwulan 2 = x 100 = 122,33724
28918233

35553231
Triwulan 3 = x100 = 113,098066
31435755

33272618
Triwulan 4 = X 100 = 106,628987
31204102

Tahun 2019
65

34137421
Triwulan 1 = = 110,649227
30851929

33009190
Triwulan 2 = x100= 110,601492
29845158

32704970
Triwulan 3 = = 119,035976
27474862

31403445
Triwulan 4 = x100 = 127,207115
24686862

Quick ratio (QR)

Aktiva Lancar−Persediaan
x 100%
Hutang Lancar

Tahun 2016

42698878−7875110
Triwulan 1 = x 100 = 150,377594
23157551

42412080−8134552
Triwulan 2 = x 100=¿ 130,963297
26173385

41687967−8304722
Triwulan 3 = x 100=¿ 133,079021
25085280

28985443−8469821
Triwulan 4 = x 100=¿ 106,744114
19219441

Tahun 2017

30703556−9045356
Triwulan 1 = x 100 = 109,063453
19858348

35030940−8506110
Triwulan 2 = x 100 = 110,529175
23998035

32201072−9714341
Triwulan 3 = x 100=¿ 102,502907
21937652
66

32515399−9690981
Triwulan 4 = x 100 = 105,484185
21637763

Tahun 2018

34671051−9703613
Triwulan 1= x100 = 83,8953493
29760217

35377756−9756966
Triwulan 2 = x 100 = 88,5973566
28918233

35553231−12145480
Triwulan 3 = x100 = 74,462188
31435755

33272618−11644156
Triwulan 4 = X 100 = 69,3128807
31204102

Tahun 2019

34137421−12622267
Triwulan 1 = = 69,7368194
30851929

33009190−11664994
Triwulan 2 = x100= 71,516445
29845158

32704970−11363892
Triwulan 3 = x 100= 77,6749234
27474862

31403445−9658705
Triwulan 4 = x100 = 88,0822358
24686862

cash ratio (CaR)

Aktiva Lancar
x 100%
Hutang Lancar

Tahun 2016
67

12968748
Triwulan 1 = x 100 = 56,0022431
23157551

11580872
Triwulan 2 = x 100=¿44,2467491
26173385

11477859
Triwulan 3 = x 100=¿ 45,7553553
25085280

13362236
Triwulan 4 = x 100=¿ 69,5245819
19219441

Tahun 2017

13302450
Triwulan 1 = x 100 = 66,9866899
19858348

16346462
Triwulan 2 = x 100 = 68,1158353
23998035

13019057
Triwulan 3 = x 100=¿ 59,3457176
21937652

13689998
Triwulan 4 = x 100 = 63,269008
21637763

Tahun 2018

13763910
Triwulan 1= x100 = 46,2493603
29760217

14157331
Triwulan 2 = x 100 = 48,9564179
28918233

12661468
Triwulan 3 = x100 = 40,277283
31435755

8809253
Triwulan 4 = X 100 = 28,2310736
31204102
68

Tahun 2019

8923523
Triwulan 1 = x 100= 28,9237117
30851929

9533244
Triwulan 2 = x100= 31,9423472
29845158

9408189
Triwulan 3 = x100 = 34,2428981
27474862

13745118
Triwulan 4 = x100 = 55,6778662
24686862

Anda mungkin juga menyukai