Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG ANJAK PIUTANG DAN ASURANSI

Dibuat untuk memenuhi nilai tugas Bank dan Lembaga Keuangan

H. Suroso,SE,MM

Bank dan Lembaga Keuangan

Disusun Oleh :

Ahmad Zaenal Abidin (18416261201146)


Heru Susanto (18416261201116)
Luthfia Fauziah (18416261201156)
Maryam Saniah (18416261201113)
Ria Anggriani (18416261201102)
Robby Syuhada (18416261201140)
Sekar Harum Putri (18416261201097)
Trisnawati Firdaus (18416261201151)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMI

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah bank dan lembaga keuangan yang berjudul “ Piutang dan
anjak piutang ”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang piutang dan anjak
piutang dan penjelasannya dapat memberikan manfaat maupun ilmu terhadap
pembaca.

Karawang, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 Definisi Anjak Piutang 2


2.2 Pihak Yang Terlibat Dalam Anjak Piutang 2
2.3 Manfaat Anjak Piutang 3
2.4 Jenis-Jenis Anjak Piutang 3
2.5 Jasa – jasa Anjak Piutang 5
2.6 Anjak Piutang Internasional 6
2.7 Definisi Asuransi 7
2.8 Tujuan Asuransi 8
2.9 Fungsi Asuransi 8
2.10 Jenis – Jenis Asuransi 9

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 


Anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan suatu perusaan menjual
piutangnya (tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Bagi persahan yang
bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang dapat
menjadi ancaman adalah banyaknya pnjualan kredit yang tidak dapat tertagih
alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan tertanggunya
perputaran barang dan perputaran keuangan, apalagi jika sampai krdit tersebut
tidak mampu lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet tidak
dapat segera ditangani secara serius, tidak mungkin kerugian yag lebih besar
dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan
administrasi kredit yang semeraut dapat diserahkan kepada perusahaan yang
sanggup untuk melakukannya, yaitu perusahaan anjak piutang yang memang
kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang pengihan piutang.
Kata asuransi bukanlah hal yang baru dipendengaran kita. Tetapi pmahaman
terhadap asuransi itu sendiri secara mendalam, masyarakat belum mengenal dan
mengetahuinya. Yang masyarakat umum tahu tentang asuransi hanyalah sebagai
jaminan dan ketergantungan pertolongan kepada orang lain. Padahal arti dan
peran sesungguhnya didalam asuransi ini sangatlah baik dan memberikan manfaat
diantara kedua belah pihak, baik perusahaan asuransi maupun nasabahnya.
Dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan dan kemudahan dalam
urusan, karena dengan kita memiliki asuransi tak perlu lagi cemas untuk
menghadapi resiko yang akan datang dan juga memudahkan kita dalam
menghadapi urusan jika sewaktu waktu terjadi musibah atau bencana kita tak
dipusingka dengan pembebanan resiko ataupun kerugian karena telah ada
perusahaan yang akan menanggung semua itu sesuai perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa tentang anjak piutang dan
asuransi, diantaranya yaitu:
1. Pengertian anjak piutang
2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam anjak piutang
3. Manfaat anjak piutang
4. Jenis-jenis anjak piutang
5. Jasa-jasa anjak piutang
6. Anjak Piutang Internasional
7. Pengertian asuransi
8. Tujuan asuransi
9. Fungsi asuransi
10. Jenis-jenis asuransi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anjak Piutang


Anjak piutang berasal dari gabungan kata anjak yang berarti “pindah“ atau “alih”
sedangkan piutang berarti tagihan sejumlah uang. Anjak piutang adalah
pengalihan atau perpindahan piutang dari pemiliknya kepada pihak lain.
Anjak piutang merupakan suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Perusahaan yang
melakukan anjak piutang disebut pengajak-piutang (factoring). Pengajak-piutang
dalah pihak yang kegiatannya membeli piutang pihak lain dengan menanggung
resiko tak terbayar utang (utang).
Menurut surat keputusan menteri keuangan No.448/KMK.017/2000, anjak
piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembeli / pengalihan serta
pengurusan piutang jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negeri.

2.2 Pihak Yang Terlibat Dalam Anjak Piutang


Ada tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang, diantaranya yaitu:
a. Kreditor atau Klien
Kreditor atau klien adalah perusahaan perusahaan pemilik piutang atau
perusahaan yang menjual piutang. Kreditor menjual tagihannya pada
perusahaan factoring untuk bisa diambil alih dengan cara dikelola atau dibe li
sesuai dengan perjajian dan kesepakatan yang sudah dibuat.
b. Factoring
Factoring atau perusahaan anjak piutang adalah perusahaan yang akan
membeli atau mengambil alih piutang atau menjual kredit debaturnya.

c. Debitur
Debitur adalah perusahaan atau naabah yang memiliki masalah dalam
pembayaran tagihan uang kreditor (klien).

2.3 Manfaat Anjak Piutang


Ada beberapa manfaat anjak piutang diantaranya seperti:
a) Menurunkan biaya produksi
b) Memberikan fasilitas pembayaran di muka
c) Meningkatkan daya saing perusahaan klien
d) Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba
e) Menghindari kerugian karena kredit macet
f) Mempercepat proses ekonomi

2.4 Jenis-Jenis Anjak Piutang


Ada beberapa pembagian jenis anjak piutang, diantaranya:
1. Berdasarkan Pelayanan
Berdasarkan pelayanannya, anjak piutang dibagi menjadi :
a. Full Service Factoring
Full Service Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa secara
menyeluruh baik jasa pembiayaan maupun nonpembiayaan.
b. Bulk Factoring
Bulk Factoring adalah anjak piutang yang memberikan jasa pembiayaan
dan pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa
lain seperti resiko piutang, administrasi penjualan, dan penagihan.
c. Maturity Factoring
Maturity Factoring adalah pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan
klien namun oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta
proteksi atas tagihan.
d. Finance Factoring
Finance Factoring adalah anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas
pembiayaan saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.
2. Berdasarkan Penanggungan Resiko
Berdasarkan penanggungan risiko, anjak piutang dibagi menjadi:
a. With Recourse Factoring
With Recourse Factoring ini berkaitan dengan risiko debitur yang tidak
mampu memenuhi kewajibannya. Dalam perjanjian with recourse, klien
akan menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang.
b. Without Recourse Factoring
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya
piutang yang telah dialihkan klien. Tetapi, dalam perjanjian anjak piutang
dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan bisa diberlakukan
bentuk recourse.
3. Berdasarkan Perjanjian
Berdasarkan perjanjiannya, anjak piutang dibagi menjadi:
a. Disclosed Factoring
Disclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjar
piutang dengan sepengetahuan pihak debitur. Saat piutang jatuh tempo,
perusahaan anjak piutang mempunyai hak tagih kepada debitur yang
bersangkutan.
b. Undisclosed Factoring
Undisclosed Factoring adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali jika ada
pelanggaran esepakaran pada pihak klien atau secara sepihak perusahaan
anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko.
4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan
Berdasarkan lingkup kegiatannya, anjak piutang dibagi menjadi:

a. Domestic Factoring
Domestic Factoring adalah kegiatan trnasaksi anjak piutang dengan
melibatkan perusahaan anjak piutang, klien dan debitur yang berdomisili
dalam negeri.
b. International Factoring
International Factoring adalah kegiatan anjak piutang untuk transaksi
ekspor impor barang yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-
masing negara sebagai expor factor dan import factor.

2.5 Jasa – jasa Anjak Piutang


Jasa jasa anjak piutang dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Jasa pembiayaan (financing services)
Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar
antara 60%- 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang
dan penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau transaksi ini dapat
dilakukan atas dasar with recourse atau without recourse.
Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang
mana yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan
dan mempertimbangkan besarnya risiko terjadinya kemacetan yang mungkin
dihadapi oleh pihak nasabah (customer).
2. Jasa non-pembiayaan (non financing services).
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya
merupakan jasa untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien
(supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan
anjak piutang antara lain sebagai berikut:
a. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit.
b. Sales ledger administration atatt sales accounting.
c. Pengawasan kredit dan penagihannya. Perusahaan anjak piutang dapat
memberikan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang
dilakukan klien termasuk pula menetapkan prosedur penagihannya.
d. Perlindungan terhadap risiko kredit. Perusahaan anjak piutang dapat
mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap risiko piutang khususnya
dalam hal export financing. Untuk tujuan ini perusahaan dapat pula
memberikan jasa perlindungan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs
valuta asing.

Jasa jasa non-pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang


sebagaimana dijelaskan di atas pada prinsipnya merupakan fungsi credit
department bagi perusahaan klien. Perusahaan anjak piutang menyampaikan
laporan kepada kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Credit standing para nasabah (customer).


b. Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien
berguna untuk perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.
c. Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi
pihak nasabah yang bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas
pembayaran-pembayaran yang telah dilakukannya, di samping sebagai
informasi mengenai posisi utang dan tanggal jatuh temponya.
d. Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Dalam proses penagihan ini, perusahaan factoring berusaha
sebaik-baiknya untuk tidak merusak hubungan klien dengan nasabah.

2.6 Anjak Piutang Internasional


Anjak piutang internasional atau sering juga disebut export factoring
merupakan fasilitas untuk membantu mempercepat proses pembayaran tunai
atas transaksi antarpenjual di suatu negara (eksportir) dengan pembeli dari
negara lain (importir). Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka
perdagangan ekspor impor barang memungkinkan eksportir dapat segera
menerima tunai hasil penjualannya.
Dalam anjak piutang internasional terdapat 4 (empat) pihak yang terlibat,
yaitu:
1. Eksportir
2. Importir
3. Perusahaan anjak piutang eksportir (export factor) dan
4. Perusahaan anjak piutang importir (import factor)

Keuntungan Anjak Piutang dalam perdagangan internasional diperoleh


masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan Anjak Piutang


 Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi
 Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditur dan
debitur
 Membantu manajemen pihak kreditur dalam penyelenggaraan
kredit
b. Bagi Kreditur (Klien)
 Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutang
 Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut
 Memperlancar kegiatan usaha
 Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang,
kreditur dapat berkonsentrasi ke usaha lainnya
c. Bagi Debitur
Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar
secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga
untuk segera membayar dengan berbagai cara.

Sedangkan manfaat anjak piutang secara umum, yaitu:

 Menurunkan biaya produksi


 Memberikan fasilitas pembayaran di muka
 Meningkatkan daya saing perusahaan klien
 Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba
 Menghindari kerugian karena kredit macet
 Mempercepat proses ekonomi
 Cepat mendapat kas (instant cash)
 Kontrol piutang yang lebih baik

2.7 Definisi Asuransi


Istilah “Asuransi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Insurance” yang artinya
pertanggungan. Sehingga ada juga yang mengatakan pengertian asuransi
adalah suatu perjanjian antara pihak tertanggung (nasabah) dengan
penanggung (perusahaan asuransi) dimana perusahaan asuransi bersedia
mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh nasabah di masa mendatang.
Agar mendapat jaminan asuransi atas risiko yang mungkin terjadi, maka pihak
tertanggung harus membayar premi kepada perusahaan asuransi dalam jangka
waktu tertentu.

2.8 Tujuan Asuransi


Tujuan utama asuransi adalah sebagai jaminan penggantian kerugian atas
risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Adapun beberapa tujuan asuransi adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengalihkan sejumlah risiko yang ada pada suatu pihak kepada
pihak perusahaan asuransi.
b. Jaminan bagi suatu pihak untuk mendapat perlindungan atas segala risiko
kerugian yang mungkin terjadi.
c. Untuk memperkecil potensi kerugian yang lebih besar bila mengeluarkan
biaya sendiri saat terjadi suatu risiko.
d. Khusus untuk asuransi jiwa tertentu (asuransi jiwa), asuransi dapat
menjadi tabungan karena sebagian biaya premi akan dikembalikan kepada
nasabah.
e. Untuk efisiensi bagi sebuah perusahaan karena mengurangi biaya untuk
pengawasan, pengamanan, dan perlindungan yang memakan banyak biaya
dan waktu.
f. Untuk mendapatkan ganti rugi kepada pihak nasabah sesuai dengan nilai
premi asuransi.
g. Untuk menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha
ketika sudah tidak bekerja atau tidak berfungsi lagi.

2.9 Fungsi Asuransi


Adapun beberapa fungsi asuransi adalah sebagai berikut:
1. Penghimpun Dana
Dalam hal ini, perusahaan asuransi berperan sebagai penghimpun dana
dari masyarakat. Dana yang dihimpun tersebut kemudian akan
diinvestasikan ke berbagai bidang usaha lainnya agar lebih produktif.
2. Membantu Pebisnis Fokus Pada Usaha
Setiap model bisnis pasti mengandung risiko di dalamnya. Bagi para
pengusaha, asuransi bisnisnya adalah sesuatu yang sangat penting Untuk
membantu mengatasi rasa cemas jika terjadi risiko yang tidak diinginkan.
3. Mengurangi Potensi Risiko
Setiap perusahaan asuransi selalu memberikan rekomendasi kepada
nasabahnya terkait risiko yang mungkin terjadi. Dengan begitu, maka
seseorang dapat meminimalisir atau bahkan mencegah potensi terjadinya
risiko
4. Membagi Risiko Kerugian
Dengan adanya asuransi, maka potensi kerugian dapat dibagi kepada
pihak lain. Dengan kata lain, pembayaran premi yang dilakukan nasabah
adalah seimbang dengan risiko yang dialihkan kepada perusahaan
asuransi.

2.10 Jenis – Jenis Asuransi


Jenis – jenis asuransi yang berkembang di Indonesia ini jika dilihat dari
berbagai segi adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa
asuransi kerugian menjalankan usaha memberikan jasa untuk
menanggunglangi suatu risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang
tidak pasti. Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha di
luar asuransi kerugian dan reasusansi. Kemudian yang termasuk dalam
asuransi kerugian adalah sebagai berikut :
 Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir,
kecelakaan kapal terbang dan lainnya.
 Asuransi pengangkutan meliputi Marine Hul Policy, Marine
Cargo Policy, Freight
 Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam
asuransi kebakaran dan pengangkutan sepetri asuransi
kendaraan bermotor, kecelakaan dari pencurian, dan lainya.

b. Asuransi jiwa (life insurance)


Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan
penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan. Jenis – jenis asuransi jiwa adalah :
 Asuransi berjangka (Term insurance)
 Asuransi Tabungan (Endowment insurance)
 Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)
 Anuity contrak insurance (Anuitas)
c. Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi kerugian.
Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi dan asuransi ini
digolongkan ke dalam :
 bentuk treaty
 bentuk facultative
 kombinasi dari keduanya
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi
tersebut, baik asuransi kerugian, asutansi jiwa atau pun reasuransi.
a. Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan
100% oleh pemerintah Indonesia.
b. Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta
nasional sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka
memiliki suata terbanyak dalam Rapat Umum Pemegan Saham
(RUPS).
c. Asuransi milik perusahaan asing.
Perusahaan arusansi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanya
merupakan cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun
dimiliki 100% oleh pihak asing.
d. Asuransi milik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara
stasta nasional dengan pihak asing.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai