H. Suroso,SE,MM
Disusun Oleh :
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMI
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah bank dan lembaga keuangan yang berjudul “ Piutang dan
anjak piutang ”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang piutang dan anjak
piutang dan penjelasannya dapat memberikan manfaat maupun ilmu terhadap
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 12
BAB I
PENDAHULUAN
c. Debitur
Debitur adalah perusahaan atau naabah yang memiliki masalah dalam
pembayaran tagihan uang kreditor (klien).
a. Domestic Factoring
Domestic Factoring adalah kegiatan trnasaksi anjak piutang dengan
melibatkan perusahaan anjak piutang, klien dan debitur yang berdomisili
dalam negeri.
b. International Factoring
International Factoring adalah kegiatan anjak piutang untuk transaksi
ekspor impor barang yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-
masing negara sebagai expor factor dan import factor.
a. Untuk mengalihkan sejumlah risiko yang ada pada suatu pihak kepada
pihak perusahaan asuransi.
b. Jaminan bagi suatu pihak untuk mendapat perlindungan atas segala risiko
kerugian yang mungkin terjadi.
c. Untuk memperkecil potensi kerugian yang lebih besar bila mengeluarkan
biaya sendiri saat terjadi suatu risiko.
d. Khusus untuk asuransi jiwa tertentu (asuransi jiwa), asuransi dapat
menjadi tabungan karena sebagian biaya premi akan dikembalikan kepada
nasabah.
e. Untuk efisiensi bagi sebuah perusahaan karena mengurangi biaya untuk
pengawasan, pengamanan, dan perlindungan yang memakan banyak biaya
dan waktu.
f. Untuk mendapatkan ganti rugi kepada pihak nasabah sesuai dengan nilai
premi asuransi.
g. Untuk menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha
ketika sudah tidak bekerja atau tidak berfungsi lagi.
3.1 Kesimpulan