Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DIAGRAM TERMODINAMIKA

NAMA : YUSUF FARIANTO DONGORAN


NIM : 180405149
KELAS :A

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

i
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………… ....1
1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………… ........1
1.3 TUJUAN …………………………………………………………………………………….......1

BAB II ISI
2.1 Diagram Termodinamika……………………………………………………………………........2
2.2 Jenis – jenis Diagram Termodinamika ……………………………………………………..........2
2.3 Contoh soal dan Pembahasan ..............……………………………………………………........6

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………..................8
3.2 SARAN ........................................................................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat darinya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya. Makalah ini berisikan tentang diagram termodinamika teknik kimia I.

Semoga makalah ini dapat menjadi penambah pengetahuan bagi saya


maupun para pembacanya.

Adapun makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Sekian penyampaian saya
dalam makalah ini semoga dapat bermanfaat.

Medan, 23 juli 2020

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Termodinamika berasal dari kata therme yang berarti panas dan dynamis yang berarti
power atau tenaga, pemahaman simpel tentang termodinamika adalah suatu cabang ilmu yang
membahas cara-cara mengonversi kalor menjadi kerja/usaha dan atau sebaliknya. Kebanyakan
subjek dalam termodinamika berfokus pada penghasilan kerja se-efisien mungkin.
Walaupun kalor dan usaha sama-sama merupakan bentuk energy dan bersatuan Joule.
Namun, pemahaman kita tentang kedua istilah ini sangat berbeda. Kalor merupakan bentuk
perpindahan energy akibat adanya perbedaan temperature, sementara kerja merupakan
perpindahan energy oleh sarana mekanis, bukan akibat perbedaan temperature.
Seluruh fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan dengan hukum-hukum dan persamaan-
persamaan. Patut diingat bahwa pada bab ini variabel-variabel terpenting yang mempengaruhi
termodinamika adalah suhu, kalor energi, tekanan, dan volume. Dan di gambarkan dalam
beberapa diagram Termodinamika
Dalam termodinamika, kondisi operasi berupa suhu (T) dan tekanan (P) biasanya
digunakan untuk mengetahui kondisi. Tapi sebenarnya bukan hanya termodinamika yang
menggunakan T dan P untuk meramal kondisi, di bidang kedokteran seorang dokter juga perlu
mengetahui T dan P (tekanan darah) untuk mengetahui kondisi seseorang. Termodinamika
adalah suatu landasan untuk memahami dan melakukan rekayasa proses kimia

1.2 Rumusan Masalah


*Apa itu Diagram Termodinamika ?
*Jenis – Jenis Diagram Termodinamika ?
*Contoh dan Pembahasan Soal Diagram termodinamika

1.3 Tujuan
*Mampu memahami Diagram termodinamika
*Mampu memahami dan mengetahui jenis-jenis dari Diagram termodinamika
*Mampu menyelesaikan dan Memahami Soal dan Pembahasan Diagram termodinamika.

1
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Diagram


Diagram termodinamika adalah diagram yang digunakan untuk mewakili keadaan
termodinamika suatu material (biasanya fluida) dan konsekuensi memanipulasi material ini.
Misalnya, diagram temperatur-entropi (diagram T-S) dapat digunakan untuk menunjukkan
perilaku fluida saat diubah oleh kompresor.
Diagram termodinamika adalah alat yang sering digunakan oleh para ahli meteorologi
untuk memecahkan masalah suhu dan kelembaban atmosfer menggunakan teknik grafis
sederhana. Perhitungan panjang dihindari karena hubungan matematis telah diperhitungkan
dalam pengaturan diagram ini. Meteorolog menggunakan diagram termodinamika setiap hari
untuk meramalkan ketinggian awan dan stabilitas atmosfer, yang terakhir merupakan indikator
probabilitas cuaca buruk. Mereka mendasarkan analisis mereka pada plot profil vertikal suhu
udara, kelembaban dan angin yang diamati oleh radiosonde (paket instrumen yang ditularkan
balon dengan pemancar radio) di setiap stasiun udara atas.

2.2 Jenis – Jenis Diagram Termodinamika


1. Diagram P-V-T
Bentuk umum diagram P-v-T dari zat murni sangat mirip dengan diagram T-v, tetapi T =
garis konstan pada diagram ini memiliki kecenderungan menurun, Fig. 1.1

Gambar 1.1 Ilustrasi diagram PV

Dalam mempelajari ilmu termodinamika erat kaitannya dengan tiga faktor utama yang
mempengaruhi sifat kimia fisika suatu materi yaitu tekanan (p), volum (V) dan suhu (T). Ketiga
faktor tersebut berperan penting untuk menentukan wujud atau fasa suatu materi. Secara
umum, kita mengetahui terdapat tiga jenis fasa materi, yaitu padat, cair, gas. Namun, dalam
kajian termodinamika fasa materi tidak hanya itu, masih ada beberapa jenis fasa lainnya
bergantung pada kondisi. Pada kondisi tertentu, dapat dimungkinkan muncul lebih dari satu
jenis fasa yang berbeda sekaligus. Hubungan kondisi tersebut dapat dipelajari lebih mudah
melalui suatu penggambaran diagram yang mencakup tekanan (p), volum (V) dan suhu (T).
Ketiga faktor tersebut berpadu membentuk sebuah diagram tiga dimensi (3D) yang sering
disebut diagram p-v-T yang ditunjukkan pada gambar 1.1 Diagram tersebut dibentuk dengan
2
meletakkan masing-masing faktor (p-v-T) pada sumbu koordinat kartesius (x,y,z). Hasil
visualisasi tersebut diperoleh dari serangkaian percobaan atau eksperimen para ahli. Dari hasil
percobaan tersebut diperoleh suatu hubungan-hubungan kuantitatif yang kemudian dapat
ditafsirkan secara kualitatif. Pada gambar di atas terlihat ada daerah-daerah di mana zat
tersebut memiliki satu fase (single phase), dua fase (two phase) dan ketiga wujud zat berada
dalam kesetimbangan. Daerah single-phase adalah daerah di mana hanya terdapat satu fase
yaitu : solid (padat), liquid (cair), dan vapor (uap). Pada daerah tersebut dipengaruhi oleh dua
kombinasi faktor, yakni tekanan, temperature atau volume spesifik dan pada kondisi ini
ketiganya independent . Sementara daerah di antara satu fasa atau fasa tunggal adalah daerah
dua fasa. Daerah dua fasa (two phase) adalah daerah di mana terdapat kesetimbangan antara
dua fasa : cair-uap, cair-padat, dan padat-uap. Daerah dua fasa muncul karena adanya
perubahan fasa seperti : penguapan (cair ke uap), peleburan (padat ke cair) dan penyubliman
(padat-gas). Pada daerah dua fasa tekanan dan temperature saling bergantung (dependent)
artinya salah satu tidak akan berubah jika yang lainya tidak berubah. Oleh karena itu, bentuk
fasa tidak hanya ditentukan oleh temperature dan tekanan saja, melainkan ditentukan juga oleh
volume spesifik. Garis di mana terdapat kesetimbangan tiga fasa disebut triple line.
Seringkali sulit untuk memahami diagram p-v-T secara langsung yang merupakan
penggambaran secara tiga dimensi. Oleh karena itu, untuk memudahkan pembacaan diagram
tersebut maka diagram tersebut dikonversi menjadi diagram dua dimensi (2D) melalui proyeksi
pada bidang. Proyeksinya tersebut menghasilkan diagram p-T, diagram p-v dan diagram T- v.
Simulasi proses konversi tersebut dijelaskan oleh gambar 2.

Gambar 1.2 Proyeksi p-v-T pada permukaan p-T dan p-v

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa ketika gambar permukaan p-v-T diproyeksikan
pada bidang tekanan-suhu maka akan didapat diagram p-T (gambar 4). Sementara proyeksi
gambar permukaan p-v-T pada bidang tekanan-volum spesifik menghasilkan diagram p-
T (gambar 3). Dan proyeksi gambar permukaan p-v-T pada bidang suhu-volume spesifik
menghasilkan diagram T-v. Selain itu, akibat dari proyeksi ini adalah reduksi cakupan operasi
kondisi fasa yakni daerah padatan-cairan menjadi garis peleburan, daerah cairan-uap menjadi
garis penguapan dan daerah padatan-uap menjadi garis sublimasi. Garis tripel diproyeksikan
menjadi titik tripel.
Untuk pemahanan lebih lanjut mengenai diagram diagram p-T dan diagram p-T maka akan
dijelaskan beberapa keadaan tambahan yang terbentuk pada kondisi tertentu. Keadaan jenuh
3
(saturation state) adalah keadaan di mana perubahan fasa dimulai dan berakhir. Kurva uap
(vapor dome) adalah kurva yang terdiri atas dua fase cair dan uap. Garis yang membatasi kurva
uap tersebut disebut garis cairan jenuh (saturated liquid lines) dan garis uap jenuh (saturated
vapor lines). Titik di mana garis jenuh cairan dan uap bertemu di sebut titik kritis (critical
point). Titik kritis tersebut juga adalah titik di mana gas di atas tekanan dan temperatur kritis
tidak dapat dicairkan hanya dengan mengecilkan volumenya. Suhu pada terjadinya titik kitis
disebut Temperature kritis (Tc) yang menunjukkan batas maksimum agar kesetimbangan fasa
cairan dan uap terbentuk. Sementara tekanan pada suhu kritis disebut tekanan kritis (pc).
Sedangkan volume spesifik pada kondisi tersebut disebut volume spesifik kritis.

2. Diagram P-V
Proyeksi diagram tiga dimensi p-v-T ke dalam diagram p-v diperlihatkan pada gambar 4.
Pada diagram tersebut tampak garis-garis isotermal (suhu tetap). Pada grafik di bawah, dapat
dilihat bahwa pada suhu di bawah titik kritis, maka tekanan akan konstan ketika melalui daerah
dua fasa cair-uap, tetapi pada daerah satu fasa ( cair atau gas) maka tekanan akan turun pada
temperature tetap dan volume spesifik naik (kurva ditunjukkan tanda panah merah).
Sedangkan saat temperature sama atau lebih dari temperature kritis (Tc), maka tekanan akan
menurun secara terus menerus pada temperature tetap dan volume spesifik meningkat (kurva
ditunjukkan oleh tanda panah biru). Hal ini terjadi karena kurva tersebut tidak memotong pada
daerah dua fasa cair-uap.

Gambar 1.3 Diagram p-v

3.Diagram P-T
Ketika gambar permukaan p-v-T diproyeksikan pada diagram p-T (gambar 4), daerah
padatan-cairan menjadi garis peleburan, daerah cairan-uap menjadi garis penguapan dan daerah
padatan-uap menjadi garis sublimasi. Garis tripel diproyeksikan menjadi titik tripel.
Diagram p-T adalah jalan untuk menunjukkan suatu fase zat karena pada diagram tersebut , tiga
fase dari zat dipisahkan secara jelas melalui garis, yaitu garis peleburan ( kesetimbangan fase
padat dan cair), garis penguapan ( kesetimbangan fase cair dan uap), garis penyubliman
(kesetimbangan fsae padat dan uap). Ketiga garis tersebut bertemu di titik tripel. Titik tripel
adalah ketika suatu zat berada pada kesetimbangan fase padat, cair dan uap.
Gambar di bawah juga memperjelas bidang cair dari 2 jenis zat, yakni:

4
Gambar 1.4 Ilustrasi Gambar diagram P-T

*Bidang a – b – d merupakan bidang cair dari zat yang memuai saat beku. Artinya, semua
kombinasi Tekanan dan Suhu dari zat yang berada di bidang ini berada pada keadaan cair.
*Bidang c – b – d merupakan bidang cair dari zat yang menyusut saat beku.
Gambar tersebut juga menerangkan proses perubahan wujud zat dari beku menjadi uap
melalui dua mekanisme. Pada proses yang ditandai dengan panah merah, mula-mula zat dari
keadaan beku (fasa padat) berubah menjadi cair (pencairan) kemudian berubah menjadi uap
(penguapan). Sementara pada proses yang ditandai dengan panah biru, perubahan dari bentuk
beku (padat) menjadi uap terjadi tanpa melalui proses pelelehan (mencair). Proses ini disebut
dengan menyublim. Dan proses tersebut hanya dapat terjadi pada tekanan dan suhu dibawah
tekanan dan suhu triple point.

4. Diangram T-V
Ketika permukaan diagram p-v-T diproyeksikan pada bidang temperature-volume spesifik
maka akan menghasilkan diagram T-v. Gambar di atas merupakan sketsa dari diagram T-v dari
air pada fase cair, dua fasa cair-uap dan uap. Untuk kondisi tekanan dibawah tekanan kritis
(kurva ditunjukkan oleh panah merah), sepert 10 MPa, maka tekanan akan konstan ketika
melintasi daerah dua fasa. Sementara pada daerah satu fasa ( cair atau uap ) maka tekanan
akan meningkat seiring kenaikan suhu maupun volume spesifik. Sedangakan pada kondisi
tekanan sama dengan atau lebih dari tekanan kritis (kurva ditunjukkan oleh panah biru), seperti
30 MPa, maka tekanan akan secara kontinu/terus menerus meningkat seiring kenaikan suhu
maupun volume spesifik. Hal ini disebabkan pada tekana sebesar itu, kurva tersebut tidak
melalui daerah dua fasa.

Gambar 1.5 Diagram T-v dari air

5
2.3 Pembahasan Soal :
SOAL NO. 1:
Udara yang semula berada pada temperatur 30°C dan tekanan 6 bar akan
diekspansikan menjadikeadaan akhir dengan temperatur 30°Cdan tekanan 2 bar.
Ekspansi dilakukan dengan cara pendinginan pada volume konstan diikuti denganpemanasan p
ada tekanan konstan sampai dicapai keadaan akhir. Udara dianggapmengikuti perilaku gas
ideal.
PV=RT
Dengan R = 83,14 bar . Hitung Q,W, dan untuk tiap alur proses dan
keseluruhan proses.kapasitas panas = 2.5 R dan = 3.5 R. Gambar proses tersebut dalam
diagram P-V
PENYELESAIAN:
A.Diagram PV :

B.Proses Pendinginan pada V konstan

6
C. Proses Pemanasan pada P konstan

D.Keseluruhan Proses

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Diagram termodinamika adalah alat yang sering digunakan oleh para ahli meteorologi
untuk memecahkan masalah suhu dan kelembaban atmosfer menggunakan teknik grafis
sederhana. Perhitungan panjang dihindari karena hubungan matematis telah diperhitungkan
dalam pengaturan diagram ini. Meteorolog menggunakan diagram termodinamika setiap hari
untuk meramalkan ketinggian awan dan stabilitas atmosfer, yang terakhir merupakan indikator
probabilitas cuaca buruk. Mereka mendasarkan analisis mereka pada plot profil vertikal suhu
udara, kelembaban dan angin yang diamati oleh radiosonde (paket instrumen yang ditularkan
balon dengan pemancar radio) di setiap stasiun udara atas.
3.2 SARAN
Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini,maka dari itu saya mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai