Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa ketika gambar permukaan p-v-T
diproyeksikan pada bidang tekanan-suhu maka akan didapat diagram p-T (gambar 4).
Sementara proyeksi gambar permukaan p-v-T pada bidang tekanan-volum spesifik
menghasilkan diagram p-T (gambar 3). Dan proyeksi gambar permukaan p-v-T pada bidang
suhu-volume spesifik menghasilkan diagram T-v. Selain itu, akibat dari proyeksi ini adalah
reduksi cakupan operasi kondisi fasa yakni daerah padatan-cairan menjadi garis peleburan,
daerah cairan-uap menjadi garis penguapan dan daerah padatan-uap menjadi garis sublimasi.
Garis tripel diproyeksikan menjadi titik tripel.
Untuk pemahanan lebih lanjut mengenai diagram diagram p-T dan diagram p-T maka
akan dijelaskan beberapa keadaan tambahan yang terbentuk pada kondisi tertentu. Keadaan
jenuh (saturation state) adalah keadaan di mana perubahan fasa dimulai dan berakhir. Kurva
uap (vapor dome) adalah kurva yang terdiri atas dua fase cair dan uap. Garis yang membatasi
kurva uap tersebut disebut garis cairan jenuh (saturated liquid lines) dan garis uap jenuh
(saturated vapor lines). Titik di mana garis jenuh cairan dan uap bertemu di sebut titik kritis
(critical point). Titik kritis tersebut juga adalah titik di mana gas di atas tekanan dan
temperatur kritis tidak dapat dicairkan hanya dengan mengecilkan volumenya. Suhu pada
terjadinya titik kitis disebut Temperature kritis (Tc) yang menunjukkan batas maksimum agar
kesetimbangan fasa cairan dan uap terbentuk. Sementara tekanan pada suhu kritis disebut
tekanan kritis (pc). Sedangkan volume spesifik pada kondisi tersebut disebut volume spesifik
kritis.
Diagram p-v
Proyeksi diagram tiga dimensi p-v-T ke dalam diagram p-v diperlihatkan pada gambar
4. Pada diagram tersebut tampak garis-garis isotermal (suhu tetap). Pada grafik di bawah,
dapat dilihat bahwa pada suhu di bawah titik kritis, maka tekanan akan konstan ketika
melalui daerah dua fasa cair-uap, tetapi pada daerah satu fasa ( cair atau gas) maka tekanan
akan turun pada temperature tetap dan volume spesifik naik (kurva ditunjukkan tanda panah
merah). Sedangkan saat temperature sama atau lebih dari temperature kritis (T c), maka
tekanan akan menurun secara terus menerus pada temperature tetap dan volume spesifik
meningkat (kurva ditunjukkan oleh tanda panah biru). Hal ini terjadi karena kurva tersebut
tidak memotong pada daerah dua fasa cair-uap.
Diagram p-T
Ketika gambar permukaan p-v-T diproyeksikan pada diagram p-T (gambar 4), daerah
padatan-cairan menjadi garis peleburan, daerah cairan-uap menjadi garis penguapan dan
daerah padatan-uap menjadi garis sublimasi. Garis tripel diproyeksikan menjadi titik tripel.
Diagram p-T adalah jalan untuk menunjukkan suatu fase zat karena pada diagram tersebut ,
tiga fase dari zat dipisahkan secara jelas melalui garis, yaitu garis peleburan ( kesetimbangan
fase padat dan cair), garis penguapan ( kesetimbangan fase cair dan uap), garis penyubliman
(kesetimbangan fsae padat dan uap). Ketiga garis tersebut bertemu di titik tripel. Titik tripel
adalah ketika suatu zat berada pada kesetimbangan fase padat, cair dan uap.
Gambar di bawah juga memperjelas bidang cair dari 2 jenis zat, yakni:
Bidang a b d merupakan bidang cair dari zat yang memuai saat beku. Artinya, semua
kombinasi Tekanan dan Suhu dari zat yang berada di bidang ini berada pada keadaan cair.
Bidang c b d merupakan bidang cair dari zat yang menyusut saat beku.
Gambar tersebut juga menerangkan proses perubahan wujud zat dari beku menjadi
uap melalui dua mekanisme. Pada proses yang ditandai dengan panah merah, mula-mula zat
dari keadaan beku (fasa padat) berubah menjadi cair (pencairan) kemudian berubah menjadi
uap (penguapan). Sementara pada proses yang ditandai dengan panah biru, perubahan dari
bentuk beku (padat) menjadi uap terjadi tanpa melalui proses pelelehan (mencair). Proses ini
disebut dengan menyublim. Dan proses tersebut hanya dapat terjadi pada tekanan dan suhu
dibawah tekanan dan suhu triple point.
Diagram T-v