Anda di halaman 1dari 16

HIERARCHY PERANCANGAN PROSES DAN

MODEL BAWANG
Reaktor

Sistim Pemisahan &

Recycle

Jaringan Penukar Panas

Utilitas

Gambar . Model Bawang dalam Perancangan Proses Industri Kimia


Pendekatan-pendekatan dalam
perancangan proses industri kimia
1. Membentuk struktur dari “kecil” ke
“besar”
Perancangan dimulai dengan memilih
reaktor, kemudian menambahkan sistem
pemisahan dan recycle, dst. Pada setiap
tahap, kita harus membuat keputusan
berdasarkan informasi yang tersedia pada
tahap itu.
Kelemahan:

•Keputusan-keputusan yang berbeda


dimungkinkan pada tiap-tiap tahap
perancangan.
•Penyempurnakan dan pengevaluasi
banyak alternatif, tak menjamin
memperoleh suatu perancangan yang
terbaik, karena dimungkinkannya
interaksi antar peralatan-peralatan
didalam flow sheet.
Keuntungan:

Designer dapat tetap mengendalikan


keputusan-keputusan dasar dan selalu
ber-interaksi dengan hasil
rancangannya
2. Membentuk struktur dari “besar” ke “kecil”

Pada pendekatan ini, dibuat (dibentuk) suatu


struktur yang disebut “super structure” atau
“hyperstructure”.
Pada struktur ini dimasukkan semua operasi-operasi
proses yang layak dan seluruh interkoneksi-
interkoneksi yang layak, dan yang merupakan
calon untuk perancangan yang optimal.
Persoalan perancangan kemudian diformulasikan
sebagai persoalan matematik yang menghasilkan
persamaan-perssamaan perancangan.
Dinyatakan dalam variable-variable perancangan.
Persamaan-persamaan perancangan terdiri dari:
•Persamaan model alat (unit)
•Konstrain alat (unit) yang dispesifikasi

Variabel-variabel perancangan ada dua tipe:


•Variabel kontinu, yang terdiri dari variabel proses
(operasi) dari pada tiap unit (flow rate, komposisi,
suhu, dan tekanan), variabel ukuran (volume, luas
perpindahan panas, dsb), dan variabel harga
(biaya dan keuntungan yang berhubungan
dengan unit).
•Variabel integer, yang berhubungan dengan
keputusan mengenai struktur dari pada flow sheet.
Menyelesaikan persoalan matematik ini
melalui penerapan algoritma optimisasi.

Dalam hal ini potensial ekonomis


dimaksimumkan atau beaya
diminimumkan dalam suatu optimisasi
struktur & parameter.
PRODUKSI BERSIH

Isu lingkungan menjadi meluas dan perlu


penanganan menyeluruh dalam
perkembangan pembangunan baik di
negara maju maupun di negara
berkembang.
Usaha telah dilakukan tetapi belum
memenuhi keinginan, karena:
•Produksi limbah terus meningkat
•Karakteristik limbah semakin rumit
•Biaya pengolahan semakin mahal, dll
Perlu perubahan strategi pengendalian
dampak lingkungan dari pola reaktif (end
pipe treatment) secara proaktif
(prevention treatment)dengan jalan,
diantaranya:
•Pencegahan pencemaran
•Pengendalian pencemaran
•Remediasi pencemaran
Upaya pencegahan pencemaran secara
sistimatis (preventif, terpadu dan
berkelanjutan) untuk menghasilkan
program produksi bersih (cleaner
production).
•Teknik produksi bersih
1.Pengurangan sumber pencemar
•Pengubahan produk
•Pengubahan bahan/ umpan
•Perubahan teknologi
•Perbaikan tata cara operasi
2.Daur ulang
•Penggunaan kembali
•Reklamasi (upaya pendaur ulangan
limbah menjadi bahan lain)
Manfaat produksi bersih
•Mengurangi dampak lingkungan
•Meningkatkan keselamatan kerja
•Pentaatan thd peraturan
•Mengurangi beaya operasi
•Memperbaiki hubungan dengan
masyarakat
•Meningkatkan tanggung jawab
lingkungan (liabilities)
Elemen kunci program produksi bersih
•Buat prioritas tujuan
•Buat audit permulaan untuk pengurangan limbah
•Identifikasi dan prioritaskan aliran limbah untuk
diminimalisir
•Dukungan top managemen
•Buat evaluasi lapangan secara periodik
•Melibatkan, memotivasi dan melatih semua
karyawan
•Rencana dan evaluasi program aksi
•Testing program aksi terpilih
•Dapatkan dana
•Perbaiki metoda penghitungan dan distribusi
•Perbaiki prosedur operasi dan distribusi
•Laksanakan aksi minimasi limbah
•Evaluasi dan tindak lanjut program
Pilihan dan prioritas minimasi limbah

1.Minimasi material B3
•Substitusi
•Pengendalian
•Pembersihan bahan baku
•Mengembangkan sop baru
•Jadwal produksi
•Penggunaan kembali, pertukaran atau penjualan
kembali material B3
•Efisiensi
•Rumah tangga yang lebih baik
•Pemeliharaan dan pemantauan peralatan yang lebih
baik
•Memperbaiki penelusuran keseimbangan masa dan
konservasi produk
•Merubah proses
2. Reduksi limbah B3
•Daur ulang, memperbaiki dan
menggunakan kembali (reuse)
•Memperbaiki penelusuran limbah
•Limbah sebagai bahan bakar dan
material konstruksi
•Pengolahan
Pelaksanaan produksi bersih perlu dukungan:
•Pemerintah, dengan:
1.Memasukkan konsep produksi bersih ke dalam
uu, peraturan dan kebijakan nasional
2.Menerapkan dan melaksanakan kebijakan
yang akrab lingkungan
3.Penegakan hukum pidana dan perdata
4.Proses mediasi dalam menyelesaikan konflik
antara perusahaan dan masyarakat sekitar
5.Pembinaan teknis dibidang pengendalian
dampak lingkungan, dll
•Sektor swasta, sebagai bagian dari sistem
manajemen lingkungan
•Konsumen, dengan penggunaan barang/ jasa
yang akrab lingkungan

Anda mungkin juga menyukai