Anda di halaman 1dari 20

ADP

U433
8
MODUL 7, 8 & 9
BMP ADPU4338
MANAJEMEN
PROYEK
Manajemen Mutu
• Elemen proses manajemen • Macam-macam sistem
mutu penjamin mutu

1. Perencanaan mutu 1. ISO 9000


2. Penjamin mutu 2. TQM (Total Quality
Management)
3. pengendalian mutu
3. Six sigma
Manajemen Resiko
• Manajemen resiko adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan
• Pengambilan resiko oleh
memastikan resiko dan mengembangkan manajer dalam 3 kondisi
strategi untuk mengelola resiko

1. Keadaan pasti
• Toleransi resiko individu dalam
menghadapi resiko:
2. Dibawah resiko
1. Penghindar resiko
3. Keadaan tidak pasti
2. Netral

3. Pencari resiko
Proses manajemen resiko

1. Perencanaan manajemen resiko

2. Identifikasi resiko

3. Analisis resiko kualitatif

4. Analisis resiko kuantitatif

5. Perencanaan respon resiko

6. Pengendalian dan monitoring resiko


Evaluasi Proyek
Dr. Harry Hikmat menyakatakan bahwa evaluasi adalah proses penilaian
pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/proyek untuk
memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program proyek.

Pentingnya evaluasi adalah sebagai berikut:


• Untuk memperlihatkan keberhasilan atau kegagalan proyek’
• Menunjukkan dimana dan bagaimana perlu dilakukan perubahan-perubahan
• Menentukan bagaimana kekuatan atau potensi dapat ditingkatkan
• Memberikan informasi untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.
• Membantu untuk dapat melihat konteks dengan lebih luas serta implikasinya
terhadap kinerja pembangunan.
Tujuan Evaluasi Proyek
Secara spesifik, tujuan evaluasi adalah:
• Mangetahui biaya dan manfaat proyek bagi masyarakat
• Maksimasi payoff (keuntungan) dan menghindari pemborosan sumber daya
• Menentukan prioritas investasi
Jenis dan Model Analisa Evaluasi
JENIS EVALUASI
• Evaluasi awal kegiatan
• Evaluasi formatif
• Evaluasi sumatif

Evaluasi proyek menekankan pada 2 macam analisis yaitu:


• Analisis finansial
• Analisis ekonomi
Pentingnya Investasi sebagai pertimbangan
dalam evaluasi proyek
Selain tujuan evaluasi juga terkait untuk menentukan prioritas investasi. Istilah
investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap mauoun modal tidak tetap) yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan.
Investasi penting bagi kelanggengan masa depan perusahaan, tetapi juga merupakan
topik yang secara konseptual sulit dan kompleks.
Pengaturan investasi modal (proyek) yang efektif perlu memperhatikan beberapa
faktor di bawah ini:
• Adanya usul-usul investasi
• Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi tersebut
• Evaluasi aliran kas tersebut
• Memilih investasi/proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu
• Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah proyek tersebut
diterima.
Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek adala proses dari memonitor, mengevaluasi dan
membandingkan hasil yang direncanakan dengan hasil yang senyatanya untuk
menentukan kemajuan terhadap biaya proyek, jadwal dan tujuan teknis kinerja,
sebagus mungkin seperti halnya penyesuaian strategi proyek dengan tujuan organisasi
pemilik proyek tersebut.
Suatu proyek dapat dievaluasi dengan beberapa standar kunci pengendalian
proyek lainnya, yakni:
• Efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya organisasi yang
mendukung proyek
• Harapan kinerja teknis dari mutu produk atau jasa yang dihasilkan proyek
• Membangun siklus waktum yakni apakah proyek tersebut dukup waktu untuk
masuk ke dalam kompetisi hasil proyek atau ke pasar global
• Penyesuaian dengan tujuan-tujuan organisasi
Batasan Dalam Pengendalian Proyek
Menurut Maylor (1999:192) batasan atau standar pengukuran salam pengendalian
proyek terdiri dari :
• Batasan utama pengendalian proyek, terdiri dari :
1. Batasan kualitas, tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem formal dalam
sistem proyek yang memastikan bahwa kebutuhan para pengguna hasil
proyek (customer) beserta tujuan-tujuan proyek (yang telah ditentukan oleh
para pemangku kepentingan proyek) yang dimaksukkan ke dalam sistem
dapat saling dipertemukan dengan selaraas dan efektif (Maylor, 1999:195)
2. Batasan biaya dan waktu
• Batasan pendukung pengendalian proyek yakni lingkungan
Langkah-langkah Dalam Pengendalian Proyek
1. Mengukur dengan standar kinerja proyek
2. Pengamatan kinerja
3. Membandingkan kinerja yang direncanakan dengan kinerja yang ada
4. Tindakan koreksi
5. Memonitor dan evaluasi
Monitoring dan Evaluasi pengendalian proyek
Memonitor (monitoring) dan evaluasi adalah untuk mengumpulkan informasi
yang berkenaan dengan pengendalian proyek. Memonitor adalah upaya menjaga
langkah-langkah produksi secara benar sesuai sistem dan mengecek semya kegiatan
proyek secara sistematis. Sehingga dilakukan pada saat proyek itu berjalan.
Sedangkan evaluasi adalah suatu uji dan penilaian bagaimana segala sesuatu berjalan
dalam proyek yang bersangkutan.
Jenis-jenis evaluasi proyek :
• Evaluasi pra proyek
• Evaluasi proyek yang sedang berjalan
• Evaluasi penyelesaian proyek
• Evaluasi purna proyek, yakni untuk menilai praktik berjalannya hasil-hasil
proyek
Filosofi Pengendalian Proyek

Cleland (1999: 326) menguraikan beberapa filosofi pengendalian proyek yang penting bagi
penilaian hasil-hasil proyek, antara lain:
a. Tujuan pengendalian proyek adalah untuk membangun pengukuran kecenderungan terkini dari
proyek dan hasilnya melalui informasi yang muncul keluar dari pekerjaan manajemen proyek
yang dirinci secara berstruktur
b. Pengukuran kinerja selalu dipengaruhi oleh penilaian manajer dan profesional yang melakukan
penilaian
c. Penggunaan faktor-faktor pengukuran umum muncul keluar dari status paket pekerjaan proyek
yang konsisten dengan desentralisasi proyek dalam organisasi
d. Pengukuran paket pekerjaan harus diintegrasikan ke dalam pengukuean proyek secara
keseluruhan
e. Pengukuran sebaiknya dijaga relevansinya paling sedikitnya untuk tiap paket pekerjaan dalam
proyek yang dipecah atau dirinci secara berstruktur.
f. Pengukuran sebaiknya dibangun sehingga dapat diterapkan atau diaplikasikan, baik ke hasil
proyek yang ada sekarang serta ke proyeksi masa depan untuk menyelesaian proyek
g. Pengukuran sebaiknya dihubungkan ke daerah hasil proyek utama yang telah direncakan
sebelumnya.
MODUL 9 : DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK

Standar kompetensi, mahasiswa secara khusus


dapat memahami dan menjelaskan :
1. Hakikat AMDAL
2. Dasar hukum AMDAL
3. Prosedur penyusunan AMDAL
4. ISO 14000
Hakikat AMDAL
AMDAL merupakan proses pengkajian terpadu yang
mempertimbangkan aspek ekologi, sosio ekonomi, dan sosial budaya
sebagai pelengkap kelayakan teknis dan ekonomi dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. Amdal ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di
sekitarnya
Dokumen AMDAL
Dokumen Amdal terdiri dari:
• Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkunagn Hidup (KA-ANDAL)
• Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
• Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
• Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Kegunaan AMDAL

• Membantu proses pengambilan keputusan tantang kelayakan rencana proyek


• Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci proyek berkaitan dengan
peralatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan
• Menjadi arahan bagi pemrekarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantaua
lingkungan
• Memberi informasi kepada masyarakat dan pihak yang terkait mengenai rencana
kegiatan
• Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
• Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan/atau kegiatan
• Memberi masukan untuk penyusunana disain rinci teknis dari rencana usaha dan
atau kegiatan
• Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
• Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha.
Ruang Lingkup AMDAL
Ruang lingkup studia amdal yang harus dilaksanakan meliputi:
pekerjaan; persiapan; pengumpulan data; deskripsi kegiatan; informasi
rencana kegiatan kepada masyarakat; pengumpulan data sekunder; kajian
kualitas udara dan tingkat kebisingan; kajian kualitas air; kajian biologi
(flora dan fauna); kajian sosial-ekonomi dan budaya, kajian kesehatan
masyarakat; Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang
telah disetujui instansi berwenang.
Proses Penapisan (Screening) AMDAL
• Proses penyusunan dan konsultasi masyarakat
• Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
• Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL proses penapisan
atau kerap juga disebut proses seleksi kegaiatn wajib AMDAL, yaitu
menetukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun amdal
atau tidak
ISO 14000 (Manajemen Mutu Lingkungan)

ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen


lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan
efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungan. Organisasi diharapkan dapat menerapkan standar
ISO 14000 karena dapat meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya
Penerapan Standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain:
a) Meningkatkan citra organisasi
b) Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
c) Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan.
d) Mengurangi resiko usaha
e) Meningkatkan efisiensi kegiatan
f) Meningkatkan daya saing
g) Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
berkepentingan
h) Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran, dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)

Anda mungkin juga menyukai