Anda di halaman 1dari 13

Potensi Blue Carbon dalam Penanganan Perubahan Iklim Guna

Menunjang Keamanan Maritim Indonesia

Kasta Rosyada1, Trismadi2, Abdul Rivai Ras3


1 2 3 Fakultas
Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, Bogor, Indoneasia
Email: kastarosyada@gmail.com, trismadi@gmail.com, rivai.ras@gmail.com

Received: 18-06-2021, Accepted: 02-08-2021

Abstrak
Blue Carbon atau Karbon biru merupakan istilah bagi karbon yang diserap dan
disimpan di ekosistem pesisir dan laut. Ekosistem wilayah memberikan dampak dan
manfaat terhadap mitgasi dan adaptasi perubahan iklim di sepanjang pantai secara
global. Indonesia memiliki 25% dari ekosistem mangrove, seagrass meadow (padang
lamun) dengan prosentase tersebut Indonesia akan punya arti besar dalam mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim global. Dampak perubahan iklim global akan
mempengaruhi berbagai segi kehidupan. Indonesia sebagai negara maritim tidak
luput dari konsekuensi tersebut terutama pada sektor kelautan. Fenomena ini akan
mengancam kehidupan masyarakat pesisir dan berpengaruh pada ekosistem dan
biota laut dan secara langsung akan menganggu sektor kemaritiman. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui sejauh mana potensi Blue Carbon dalam penaganan perubahan
iklim sebagai untuk menunjang keamanan maritim. Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode kualitatif melalui wawancara dengan pihak terkait untuk dapat memperoleh
data normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi Blue Carbon sebagai
upaya mitigasi dan adaptasi pada sektor kelautan dapat menjadi kontribusi utama bagi
Indonesia dalam penanganan perubahan iklim. Indonesia memiliki potensi Karbon Biru
yang penting bagi dunia, namun hal tersebut belum didukung oleh penelitian dan
pengembangan serta kesediaan data lebih lanjut terhadap potensi Blue Carbon.
Kata Kunci: Blue Carbon, Perubahan Iklim, Keamanan Maritim

Abstract
Blue Carbon is a term for carbon that is absorbed and stored in coastal and marine
ecosystems. Regional ecosystems impact and benefit climate change mitigation and
adaptation along coasts globally. Indonesia has 25% of the mangrove ecosystem,
seagrass meadow (seagrass) wherewith this percentage Indonesia will have a big
meaning in mitigating and adapting to global climate change. The impact of global
climate change will affect various aspects of life. Indonesia as a maritime nation cannot
escape these consequences, especially in the marine sector. This phenomenon will
threaten the lives of coastal communities lives, affect marine ecosystems and biota,
and directly disrupt the maritime sector. This study aims to determine the extent of
Blue's potential in dealing with climate change to support maritime security. This
research was conducted using qualitative methods through interviews with related
parties to obtain normative data. The results of the study show that the potential of
Blue Carbon as a mitigation and adaptation effort in the marine sector can be a major
contribution for Indonesia in dealing with climate change. Indonesia has Blue Carbon
potential that is important to the world, but this has not been supported by research
and development and the availability of further data on the Blue Carbon potential.
Keywords: Blue Carbon, Climate Change, Maritime Security

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │299


Pendahuluan
Dampak perubahan iklim global Rp. 81,30 Triliyun (Kementrian
mempengaruhi berbagai segi kehidupan. PPN/BAPPENAS, 2019).
Indonesia sebagai negara maritim tidak Perubahan kondisi laut akibat
luput dari konsekuensi tersebut terutama perubahan iklim berpengaruh pada
pada sektor kelautan. Kenaikan ekosistem laut dan aktifitas manusia yang
temperatur bumi menyebabkan memanfaatkan laut. Kenaikan suhu laut
mencairnya es dan gletser di kutub utara selanjutnya akan beresiko pada
dan selatan dan peristiwa ini berpengaruh terjadinya pemutihan karang (coral
pada pemuaian massa air laut dan bleaching) dan penurunan produksi
kenaikan muka air laut. Fenomena ini perikanan tangkap. Masyarakat pesisir
akan mengancam kehidupan masyarakat tentunya menjadi yang paling rentan
pesisir dan berpengaruh pada ekosistem karena abrasi dan penggenangan pesisir
dan biota laut dan secara langsung akan oleh banjir rob serta gelombang pasang.
menganggu sektor kemaritiman (Khakim, Frekuensi dan intensitas penggenangan
Satriagasa, Hafizi, & Sitompul, 2018). pesisir, gelombang pasang dan abrasi
Daerah yang rawan terkena dampak pantai dapat meningkat karena tingginya
dari perubahan iklim adalah daerah permukaan air laut dan dalam jangka
kepesisiran. Menurut United States waktu yang panjang akan mengganggu
Enviromental Protection Agency (2013) kehidupan masyarakat pesisir dan
setidaknya ada empat dampak berdampak langsung pada sektor
perubahan iklim yang terjadi di wilayah perekonomiannya (Kementrian
pesisir yaitu kenaikan muka air laut, PPN/BAPPENAS, 2019).
seruak badai dan curah hujan, dampak Selain itu pada ranah keselamatan,
terhadap suhu perairan pesisir, dan yang signifikansi peningkatan gelombang
terakhir dampak terhadap pengasaman berdampak pada meningkatnya ancaman
air laut. kecelakaan kapal dan terganggunya
Dalam dokumen Rencana Aksi perhubungan laut. Hasil proyeksi tinggi
Nasional Adaptasi Perubahan Iklim gelombang hingga 2045 menunjukkan
(RAN-API) disebutkan bahwa potensi bahwa total luas wilayah perairan yang
kerugian ekonomi dari dampak berbahaya bagi kapal berkapasitas < 10
perubahan iklim pada sektor kelautan dan GT adalah sekitar 5,8 jt km2 atau sekitar
pesisir pada tahun 2020 mencapai 90% dari luas perairan Indonesia. Seiring
pembangunan jalur tol yang telah

300 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


ditentukan oleh Kementrian hal terkait operasionalisasi penuh dari
Perhubungan, Kapal Pelayaran Nasional Paris Agreement. Salah satu dari 7
Indonesia atau Pelni diproyeksikan akan prioritas dalam COP ke 24 adalah Ocean
melintasi wilayah perairain berbahaya and climate link, untuk mewujudkan Blue
terutama pada wilayah perairan Sumatra COP 25 serta berfokus pada sektor-
bagian barat dan Maluku bagian utara. sektor: Lautan (Oceans), Antartika,
Dalam RAN-API 2019 sejauh ini telah Keanekaragaman Hayati (Biodiversity),
terjadi peningkatan tinggi gelombang Kehutanan (Forests), Adaptasi,
ekstrem lebih dari 1,5 Meter, peningkatan Perkotaan (Cities), Energi Terbarukan
suhu 0,450 C-0,750 C peningkatan curah (Renewable Enegy), Sistem Ekonomi
hujan kurang lebih 2,5 mm/ hari dan Melingkar (Circular Economy), dan
permukaan laut yang meningkat dari 0,8 - Kendaraan Listrik (Electromobility).
1,2 cm/tahun. Fenomena tersebut dapat Pada Pre COP 25 yang dilaksanakan
menimbulkan risiko yang beragam pada di Kosta Rika Ocean Negotiator dan
sektor kelautan dan pesisir. Dampak negara peserta secara umum mendukung
tersebut dapat mempengaruhi kemiringan penuh tentang urgensi masuknya agenda
lereng lingkungan pantai karena banjir, Ocean and Climate Change pada tahun
membahayakan keselamatan pelayaran, 2020. Dalam presentasinya, Indonesia
perubahan suplai sedimen dan telah memberikan pandangan terkait
mengurangi daya jelajah kapal nelayan keterkaitan samudera dan perubahan
kecil yang <20GT (Kementrian iklim dan tentang pentingnya langkah
PPN/BAPPENAS, 2019). secara menyikapi tema ambisius
Dalam COP (Conference of the khususnya menyangkut Blue COP yang
Parties) ke 25 yang diselenggarakan diusulkan oleh Chile pada COP 25.
Konvensi Kerja PBB tenyang Perubahan COP ke 25 bertemakan “Blue COP ”
iklim diadakan pada 12-13 Desember menimbulkan harapan yang tinggi
2019 di Madrid, Spanyol. Konferensi ini mengenai diskusi laut dengan
dirancang untuk mengambil langkah memfokuskan permasalahan dan
penting selanjutnya dalam proses negosiasi mengenai keterkaitan laut
penanganan perubahan iklim oleh para dengan perubahan iklim.
pihak terkait. Dengan disepakatinya
pedoman dari implementasi Paris Perspektif Akademis
Agreement di COP 24 Konferensi ini Metode yang digunakan pada
bertujuan untuk menyelesaikan beberapa penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │301


Penelitian deskriptif merupakan penelitian merumuskan masalah, mengumpulkan
terhadap fakta saat ini dari suatu populasi data, memeriksa keabsahan data,
yang meliputi kegiatan penilaian sikap mengnalisis data dan menyimpulkan hasil
atau pendapat terhadap individu, penelitian untuk menjawab dan
organisasi, ataupun prosedur. Penelitian mengatasi permasalahan (Arikunto,
deskriptif yang dilakukan pada penelitian 2013).
ini fokus potensi Blue Carbon dalam
penanganan perubahan iklim untuk
memajukan keamanan maritim
Indonesia. Dengan menggunakan
Penelitian deskriptif peneliti dapat
memperoleh gambaran tentang objek
yang diteliti pada suatu waktu tertentu
(Apriyanto, 2008).
Sementara desain penelitian
merupakan strategi yang digunakan oleh
Gambar 2.1 Desain Penelitian
peneliti untuk mencapai tujuan penelitian Sumber: diolah kembali dari Arikunto, 2013
dan merupakan pedoman maupun
Peneliti menggunakan triangulasi
penuntun bagi peneliti dalam melakukan
dalam penelitian sebagai teknik
setiap tahapan penelitiannya. Penelitian
pemeriksaan keabsahan data dalam
diawali dengan menemukan adanya
penelitian ini. Triangulasi merupakan
temuan masalah yang diperoleh peneliti.
suatu teknik untuk melakukan
Melalui temuan tersebut peneliti akan
pemerikasaan keabsahan data pada
merasakan adanya gap antara
sebuah penelitian yang memanfaatkan
perbedaan kondisi antara kondisi nyata
informasi atau sumber data lain di luar
dengan kondisi harapan. Melalui gap
data yang dimiliki oleh peneliti guna
tersebut, peneliti akan berusaha mecari
kepentingan pengecekan dan
teori yang tepat untuk mengatasi
pembanding terhadap data yang dimiliki
permasalahan melalui sebuah penelitian.
(Moleong, 2007).
Hasil dari penelitian tersebut digunakan
Teknik triangulasi untuk pemeriksaan
untuk mengatasi permasalahan yang
keabsahan data terdiri dari empat macam
ditemukan peneliti. Dalam proses
yaitu triangulasi sumber, metode,
penelitian, alur yang perlu dilakukan
penyidik dan teori. Dalam penelitian ini
peneliti sebagai pedoman penelitian yaitu

302 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


teknik triangulasi yang digunakan yaitu sementara reduksi cenderung memilah
triangulasi sumber. Teknik triangulasi dan kemudian memilih data yang akan
sumber merupakan teknik triangulasi ditampilkan (Miles, Hubberman, &
yang mendorong peneliti untuk Saldana, 2014).
mengumpulkan data-data penelitian dari
berbagai sumber yang tersedia untuk
lebih memantapkan peneliti untuk
memperoleh kebenaran jika memperoleh
data dari sumber yang berbeda dari data
yang telah dimiliki peneliti (Nugrahani,
2014).
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini mengikuti saran Miles
dan Huberman dengan model analisis Gambar 2.2 Proses Kondensasi Data
interaktif, yaitu analisis yang bergerak
Penyajian Data (Data Display)
dalam tiga tahap : kondensasi data,
Sajian data merupakan sekumpulan
menyajikan data, kemudian menarik
informasi tersusun yang memberi
kesimpulan hingga data yang terkumpul
kemungkinan adanya penarikan
saling berhubngan satu dengan yang
kesimpulan dan pegambilan tindakan.
lainnya secara sistematis (Apriyanto,
Sajian data meliputi berbagai jenis table,
2008).
matrik, grafik, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna
Kondensasi Data
menggabungkan informasi yang tersusun
Kondensasi data merupakam proses
dalam suatu bentuk yang padu dan
seleksi, abstraksi, penyederhanaan dan
mudah diraih.
mengubah catatan lapangan transkip
wawancara dan temuan empirik lainnya.
Pengambilan Kesimpulan / Verifikasi
Data yang telah di kondensasi (Conclusing Drawing)
(pengembunan) akan beruhan menjadi Menarik kesimpulan dilakukan setelah
lebih padat (air). Perbedaan kondensasi reduksi data dan sajian data
data dengan reduksi terletak pada disusun.Kesimpulan-kesimpulan akhir
penyederhanaan data. Kondensasi lebih mungkin tidak muncul sampai
menyesuaikan keseluruhan data tanpa pengumulan data berakhir atau dirasa
perlu memproses pengurangan data cukup oleh peneliti. Kesimpulan-

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │303


kesimpulan juga diverifikasi selama merupakan tantangan baru dalam
penelitian berlangsung untuk diuji pengaplikasiannya. Diskusi tentang
validitasnya. keamanan maritim sering dikaitkan
dengan ancaman-ancaman yang muncul
Hasil dan Pembahasan pada domain maritim. Ancaman-
Pengaruh perubahan iklim pada ancaman tersebut merujuk pada
keamanan maritim
sengketa maritim antar negara, terorisme
Konsepsi keamanan maritim
maritim, pembajakan, penyelundupan
mempengaruhi kegiatan apa yang
narkoba, manusia dan barang-barang
ditangani dan kepentingan apa yang
ilegal, pembatasan senjata, penangkapan
dipertaruhkan dalam menanggapi
liar ikan-ikan, kejahatan lingkungan, serta
masalah yang dirasakan. Sebagai
bencana dan kecelakaan yang terjadi di
konsekuensi, keamanan maritim dapat
laut. Keamanan maritim kemudian
memiliki arti yang berbeda bagi para para
didefinisikan sebagai suatu kondisi
aktor di dalamnya. Dengan demikian, hal
dimana tidak hadirnya ancaman-
ini harus dipertimbangkan dalam
ancaman tersebut. Pendekatan yang
perspektif hubungan internasional yang
mendefinisikan keamanan maritim
lebih luas dari gagasan 'keamanan'.
tersebut masih menimbulkan kritik karena
'Keamanan' dapat dilihat sebagai kondisi
tidak adanya isu yang menjadi prioritas
rasa aman dan karenanya bebas dari
dan dan tidak menyediakan penjelasan
rasa takut. Sebagai wujud dalam
bagaimana isu-isu tersebut saling
pengambilan keputusan internasional,
berkaitan dan bagaimana kerangka
keamanan menjadi kegiatan dan
ancaman-ancaman ini dapat dikenali
tindakan yang dirancang untuk menjawab
(Bueger, 2015).
kebutuhan kolektif akan ketertiban dan
Keamanan maritim dapat dianalisa
perlindungan dari ancaman internal dan
dengan cara mengenali hubungan
eksternal dalam hal keamanan maritim
dengan konsep-konsep yang lain.
yaitu ancaman terhadap keamanan laut
Keamanan maritim mengatur jaringan
yang menjadi katalisator untuk tindakan
hubungan yang akan menggantikan atau
dan perubahan, dan selanjutnya
menambahkan konsep yang telah lebih
mempengaruhi operasi dan
dulu ada serta konsep yang baru
perkembangan Negara (Klein, 2011)
dikembangkan. Setidaknya ada empat
Kemananan maritim merupakan term
aspek yang dipertimbangkan dalam
yang saat ini menarik perhatian dan
Matrix Keamanan Maritim yaitu :

304 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


Kekuatan Laut (Seapower), Keselamatan daerah pesisir. Mereka juga
Laut (Marine Safety), Ekonomi Biru (Blue memperhatikan posisi pelayaran
Economy), dan Ketahanan (Resilience). komersial sebagai target potensial bagi
Masing-masing konsep ini mengarahkan para penjahat, teroris atau perompak, dan
kita ke dimensi keamanan maritim yang sebagai media untuk perdagangan orang,
berbeda. Seapower dan keselamatan laut barang-barang terlarang atau senjata
merupakan aspek yang telah lama ada (BUEGER & EDMUNDS, 2017).
dan disepakati sebagai suatu hal yang Degradasi lingkungan yang
menjadi bagian dari keamanan laut, disebabkan oleh kejahatan perikanan
sementara dua konsep lainnya mucul atau kejahatan lingkungan lainnya
beriringan dengan konsep dari keamanan memiliki potensi untuk meningkatkan
maritim itu sendi (Bueger, 2015). kerentanan penduduk pesisir dan
Salah satu domain dalam matriks mengarah pada ketidakstabilan laut.
keamanan maritim membahas tentang Masalah lingkungan laut akan terkait erat
lingkungan laut. Domain ini mencakup dengan domain ketiga pembangunan
beragam masalah seperti polusi laut, ekonomi. Kekhawatiran yang disebut
keselamatan dan regulasi kapal, 'ekonomi biru' mendukung banyak
pencarian dan penyelamatan maritim, agenda keamanan maritim. Sekitar 90
kondisi kesehatan laut, polusi, dan persen dari perdagangan global
dampak perubahan iklim. Domain ini melakukan perjalanan melalui laut, dan
berusaha merefleksikan degradasi yang sumber daya laut seperti perikanan atau
telah lama terjadi bidang maritim. minyak lepas pantai adalah aset ekonomi
Permasalahan lingkungan telah lama utama. Perdagangan global dapat
menjadi perhatian masalah internasional terancam oleh pembajakan, kriminalitas,
dan menjadi alasan untuk meregulasi atau bentuk-bentuk gangguan maritim
aktifitas di laut melalui organisasi antar lainnya, sementara perlindungan dan
pemerintah seperti International Maritime pengembangan sumber daya kelautan
Organization (IMO) atau badan seringkali merupakan hal sentral prioritas
koordinasi PBB yakni UN Oceans. untuk negara pantai (BUEGER &
Masalah lingkungan laut berkaitan EDMUNDS, 2017).
dengan keamanan maritim dalam Domain terakhir membahas masalah-
sejumlah cara. Mereka mewakili masalah keamanan manusia, dalam arti
manifestasi dari keprihatinan keamanan ketidakamanan yang dialami oleh individu
lingkungan yang lebih luas di laut dan di dan komunitas lokal serta yang

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │305


mempengaruhi negara. Masalah memberikan dampak dan manfaat
keamanan manusia menembus banyak terhadap mitigasi dan adaptasi
agenda keamanan maritim. Perlindungan perubahan iklim di sepanjang pantai
dan keberlanjutan perikanan, misalnya, secara global. Pesisir berperan
menopang mata pencaharian jutaan memberikan perlindungan dari abrasi
orang yang tinggal di wilayah pesisir, pantai, perlindungan dari badai dan
sementara kelompok ini merupakan peningkatan muka air laut, pencegahan
kelompok yang paling rentan terhadap banjir pasang laut, pengatur kualitas air
dampak buruk perubahan iklim atau dan udara pesisir, penyedia habitat
polusi laut. Kekhawatiran semacam itu biodiversitas pesisir dan penyedia
tidak hanya berkaitan dengan keamanan sumber pangan bagi masyarakat pesisir.
individu dan komunitas pesisir itu sendiri, Pemerintah Indonesia mengusulkan
tetapi juga dengan peran ketidakamanan peran Blue Carbon untuk mengurangi
manusia dalam memfasilitasi munculnya emisi karbon dalam Konferensi PBB
kegiatan seperti pembajakan atau untuk Perubahan Iklim (United Nations
kriminalitas sebagai sumber pekerjaan Framework Convention on Climate
alternatif di daerah-daerah yang Change) pada 2019 Bonn, Jerman.
mengalami kekurangan atau kerusakan Pemerintah berkontribusi aktif untuk
ekonomi yang signifikan (BUEGER & mengurangi emisi karbon sesuai
EDMUNDS, 2017). kesepakatan dalam Paris Agreement.
Sebagai negara kepulauan terbesar di
Potensi blue carbon Indonesia sebagai dunia kita perlu menyatakan
skenario pengurangan emisi dalam
keberpihakan dan perhatian pada tahun
penanganan isu perubahan iklim
Blue Carbon atau Karbon biru 2020 Indonesia akan memasukkan blue

merupakan istilah bagi karbon yang carbon dalam pengurangan emisi sesuai

diserap dan disimpan di ekosistem pesisir dengan persetujuan Paris tahun 2015,

dan laut. Karbon ini tersimpan dalam dimana peran Blue Carbon masih belum

bentuk sedimen, seperti yang tersimpan diakomodir.

dalam mangroves trees, semak rawa Peran Karbon Biru dalam mitigasi dan

pasang surut dan juga padang lamun adaptasi perubahan iklim kini telah

(Seagrass). Ekosistem wilayah pesisir menjadi perhatian internasional. Dirjen

yang terdapat hutan bakau (Mangroves), Pengendalian Perubahan Iklim Ruandha

rawa pasang surut dan padang lamun Agung Sugadirman secara lebih rinci
menjelaskan bahwa :

306 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


“ Blue carbon itu belum dimasukkan dalam Indonesia memiliki 25% dari ekosistem
perhitungan atau penurunan gas emisi rumah mangrove, seagrass meadow (padang
kaca kita. Nah ini kita berjuang walaupun dari lamun) dimana dengan prosentase
sisi untung ruginya kita harus berhati-hati
tersebut, lanjutnya, karbon biru Indonesia
juga, kenapa ? kalau begitu mangrove ini kita
akan punya arti besar dalam mitigasi dan
masukkan ke dalam perhitungan emisi gas
adaptasi perubahan iklim global.
rumah kaca benar mangrove itu mempunyai
potensi 4 sampai 7 kalinya dari pada hutan
mineral tapi kebalikannya kalau mangrove
kita rusak artinya apa ? emisinya juga 4
sampai 7 kali dari hutan mineral juga gitu lo.
Artinya kita harus benar-benar menjaga
mangrove dan habitat mangrove kita,
konsekuensinya kalau mangrove kita
berkurang, Indonesia naik juga nilai emisinya
kalau kita masukkan itu dalam perhitungan
nah dilematisnya seperti itu mau dimasukkan Gambar 3.1 Distribusi Global Ekostistem
gak ini, berani gak kita kalau kita berani okeh Blue Carbon
Sumber: (The Blue Carbon Initiative, 2019)
kita masukkan tapi upaya menjaga mangrove
kita menambah mangrove kita begitu itu Hingga saat ini pengumpulan data
rusak emisi kita jadi meingkat lagi karena kan mangroves memerlukan proses yang
4 sampai 7 kalinya daripada hutan mineral itu. lebih akurat. Hal ini dikuatkan oleh
Oleh karena itu kita harus hati-hati betul data
pernyataan dari Kepala Subdirektorat
mangrove itu harus kuat juga untuk Blue
Mitigasi Bencana dan Adaptasi
Ocean itu “ (Ruandha Agung Sugadirman,
Perubahan Iklim Kementrian Kelautan
Hasil Wawancara, 18 November 2020)
dan Perikanan RI Fegi Nurhabni :
Indonesia memiliki hutan mangrove
“ Kalau untuk mitigasi ini yang agak susah
terluas di dunia, berdasarkan peta One
sekarang yang kita ajukan itu adalah blue
Map Mangroves yang dibuat oleh KLHK
carbon itu untuk mangrove. Sebenarnya
bersama dengan KKP, LAPAN,
mangrove dan lamun yang sudah mulai kita
Kemenkomarves, LIPI, dan lain-lain. Saat siapkan. Terus terang di BAPPENAS kita kan
ini, hutan mangrove Indonesia mencapai masuk dalam pembangunan rendah karbon
3,31 Juta hektar, 80% dalam kondisi baik dan mangrove ini data baselinenya masih
dan 20% berada dalam kondisi kritis dikosongin karena kalau kita ngomong
(Arifanti : 2020) mitigasi kita harus ada baseline tahun ini kita
nyerap karbon sekian dan itu kita tingkatkan.

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │307


Kan ngitung itu bener-bener kuantitatif dan itu 5. Perlindungan abrasi, erosi, intrusi
harus dihitung nah sementara mangrove blue air laut, dan kenaikan muka air laut
carbon itu atasnya kan hijau yah nah hijau itu 6. Menjaga kualitas air
biasanya sudah dipantau sama sektor
Pengarusutamaan pengelolaan
kehutanan karena kan dia hanya melihat
mangrove dalam mitigasi perubahan iklim
tutupan lahan setelah itu dilipatgandakan
dapat dilaksanakan dengan :
sekian kalu kerapatannya sekian berarti
1. Meningkatkan upaya perlindungan
kanopinya sekian. Kan gitu ngitung
dan perluasan wilayah konservasi
karbonnya dia, REDD segala macem itu kan
begitu dia. Nah yang masuk blue carbon itu mangrove
untuk mangrove itu cuman yang serasahnya 2. Rehabilitasi dan restorasi
yang akar kebawah lumpur, itu sebenarnya mangrove yang terdegradasi
nyimpan berapa kali lipat dari pada 3. Memasukkan upaya perlindungan
pohonnya. Nah itu sekarang yang sedang kita (Avoiding Emission) ke dalam Kontribusi
lengkapi sih. Dan sedang kita ajukan karena Nasional Untuk Pengurangan Emisi
kalau di BAPPENAS mungkin kita bisa ajukan
(NDC)
agak longgar maksudnya bisa lah untuk
4. Sistem intensif pembayaran jasa
itungan nasional tapi kalau untuk mengajukan
lingkungan untuk konservasi mangrove
untuk NDC KE KLHK (National Detemined
seperti Reducing Emissions from
Contributions) kita harus benar-benar
Deforestations and Forest Degradations
metodologinya fix. Metodologinya diterima
oleh para pakar.” (Fegi Nurhabni, Hasil REDD+, Payment for Enviromental
Wawancara, 12 Oktober 2020) Services PES, dan lain-lain)
Mangrove memiliki peranan dalam 5. Memasukkan Pool tanah
mitigasi perubahan iklim yakni (Arifanti: mangrove ke dalam metode perhitungan
2020): karbon dan emisi GRK nasional.
1. Mangrove Indonesia menyimpan Menurut Asisten Deputi Pengelolaan
1/3 cadangan karbon dunia Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kus
2. 1 Ha luas hutan mangrove dapat Prisetiadi, penurunan emisi dan adaptasi
meyimpan karbon 4 kali lebih banyak dari terhadap dampak perubahan iklim adalah
hutan terestrial dan menyerap 20 kali melalui pertimbangan fungsi ekosistem
lebih emisi CO2 dari hutan tropis terestrial laut dan mangrove :
3. Habitat satwa endemik dan tempat “ Mangrove kita ini belum punya Roadmap
yang jelas, Kebijakan mangrove kedepan
pemijahan ikan seperti misalkan hutan mangrove di
Indonesia tinggi, tapi upaya untuk
4. Ketahanan pangan
mengatasinya belum jelas, kemudian upaya
untuk memproteksinya nah itu yang perlu

308 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


dibuatkan roadmapnya. Roadmap disini pengentasan kemiskinan, namun
misalnya kebijakannya tidak boleh ada lagi
konvensi lahan mangrove itu kebijakan, kompleksitas pengelolaan dan kapasitas
kedua hutan mangrove tidak boleh ditebang pelaksanaannya masih memerlukan
kalau di tebang ada sanksinya, ke empat
rehabilitasi selama empat tahun dengan peningkatan di masa-masa mendatang.
pembagian kerja KL siapa berbuat apa, nah
itu mesti diperjelas kemudian sumber Dalam pengelolaan berkelanjutan
pendanaannya. Kemudian peraturannya masih diperlukan koordinasi antar
kalau kemudian kurang mesti di tambah kalau
sudah ada di efektifkan kalau belum ada kementerian dan pemangku kepentingan
dibuat yang baru gitu nah itu mesti jelas, nah
lainnya. Roadmap penelitian ekosistem
bila tidak jelas itu nanti kedepan akan
semakin kehilangan arah dan gak akan pesisir dan laut dalam kerangka
tertangani, nah makanya sekarang dibawah
kami kita koordinasikan itu agar lebih jelas pengendalian perubahan iklim sudah
kedepan dan satu lagi itu, pendanaan
dikembangkan , namun belum sampai
kelembagaan jadi ada tim nasional yang
mengawal road map ini nantinya “. (Kus pada implementasi dari hasil-hasil
Prisetiadi, Hasil Wawancara, 24 November
2020) penelitian tersebut. Masih ada
Konstruksi untuk mengarusutamakan kesenjangan komunikasi antara
peranan Blue Carbon kedalam upaya pemangku kebijakan dan para peneliti,
mitigasi dan perlu mengutamakan sehingga diperlukan komunikasi yang
praktek konservasi dan pemanfaatan lebih insentif untuk bersama-sama
berkelanjutan pesisir dan laut di berbagai menyusun roadmap blue karbon
daerah. Disamping itu sebagai negara Indonesia.
yang memiliki pantai terpanjang kedua di
dunia peranan ekosistem pesisir dan laut
dalam First Nationally Determined
Contribution (NDC) Indonesia harus
teritegrasi dalam mitigasi dari sektor dan
hal ini belum dinyatakan secara kuantitatif
karena masih banyak hal teknis yang
harus digarap dan masih harus melalui
perhitungan kompherenship dan Gambar 3.2 Stakeholder Nasional untuk
Karbon Biru
memperoleh angka kuantitatif akan
dimasukkan secara bertahap pada NDC Sebagai regulator, keterlibatan para

mendatang. pemangku kepentingan serta kementrian

Blue carbon sangat berpotensi dalam lembaga terkait perlu dimulai dari proses

mendukung program nasional penurunan perencanaan dan intervensi kebijakan

emisi, ketahanan pangan dan berupa integrasi pembangunan wilayah

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │309


pesisir dan pemeliharaan ekosistem untuk mengurangi emisi karbon sesuai
pesisir. Untuk mengembangkan potensi kesepakatan dalam Paris Agreement.
blue carbon perlu adanya inisiasi pada Sebagai negara kepulauan terbesar di
ranah kebijakan, sains dan teknologi, dunia Indonesia berada pada
Sustainable Financing dan Outreach keberpihakan dan perhatian pada isu
yang bertujuan untuk mengarusutamakan perubahan iklim. Pada tahun 2020
berbagai inisiatif dan rencana terkait blue Indonesia akan mengadvokasi
carbon dalam skema perencanaan peranan blue carbon dalam
pembangunan Indonesia khususnya di pengurangan emisi sesuai dengan
bidang ekosistem pesisir dan lautan yang persetujuan Paris tahun 2015, dimana
sejalan dengan arah pembangunan peran Blue Carbon masih belum
rendah karbon dalam RPJMN 2020-2024 diakomodir. Indonesia memiliki 25% dari
dari pemerintah dan pemangku ekosistem mangrove, seagrass
kepentingan. meadow (padang lamun) dimana dengan
prosentase tersebut, lanjutnya, karbon
Kesimpulan biru Indonesia akan punya arti besar
Perubahan Iklim menjadi isu penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan
karena akan berdampak langsung pada iklim global. Perlu pengembangan lebih
kondisi ekonomi- sosial, lingkungan dan lanjut pada potensi Blue Carbon
kesehatan masyarakat pesisir. Indonesia Indonesia terutama pada tiga ekosistem
telah melaksanakan upaya Mitigasi dan yakni Mangrove, Rawa Asin dan Lamun
Adaptasi perubahan iklim di sektor
kelautan melalui keikutsertaan dalam Daftar Pustaka
tatanan internasional yang kemudian Apriyanto, J. S. (2008). Signifikansi
Pengentasan Kemiskinan Sebagai
diterjemahkan ke dalam kebijakan Upaya Perdamaian. Yogjakarta:
nasionalnya serta didukung oleh UMY.
kebijakan pembangunan berkelanjutan Arifanti, V.B. (2020). Mangrove
management and climate change: a
internasional.Pemerintah Indonesia review in Indonesia.Bogor :IOP
mengusulkan peran Blue Carbon untuk Publishing Ltd.
mengurangi emisi karbon dalam Bueger, C. (2015). What Is Maritime
Security ? Marine Policy, 53.
Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim
BUEGER, C., & EDMUNDS, T. (2017).
(United Nations Framework Convention Beyond seablindness: New Agenda
on Climate Change) pada 2019 Bonn, for Maritime Security Studies.
International Affairs, 1299.
Jerman. Pemerintah berkontribusi aktif

310 | Jurnal Maritim Indonesia│Desember 2021, Volume 9 Nomor 3


Kementrian Lingkungan Hidup dan Rakyat Merdeka. (2021, January 18).
Kehutanan. (2019). PEDOMAN Tugas Perdana Wamen KLHK
DELEGASI REPUBLIK INDONESIA Pimpin Delegasi RI Di COP 25
dalam mengikuti United Nations Madrid. Retrieved from
Climate Change Conference 2019. https://rmco.id/:
Jakarta: Kementrian Lingkungan https://rmco.id/baca-
Hidup dan Kehutanan. berita/government-
action/23621/tugas-perdana-
Kementrian PPN/BAPPENAS. (2019).
wamen-klhk-pimpindelegasi-ri-di-
Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi
cop-25-madrid
Nasional Adaptasi Perubahan Iklim .
Jakarta: Badan Perencanaan Rosyada, Kasta. 2020. Partisipasi
Pembangunan Nasional Pemerintah Indonesia dalam
(BAPPENAS). Penanganan Isu Perubahan Iklim
ditinjau dari Perspektif Keamanan
Khakim, N., Satriagasa, M. C., Hafizi, M.,
Maritim. Hasil Wawancara Pribadi:
& Sitompul, Z. (2018). Mitigasi
18 November 2020. Kementerian
Perubahan Iklim dI Kawasan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pesisir. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Rosyada, Kasta. 2020. Partisipasi
Pemerintah Indonesia dalam
Klein, N. (2011). Maritime Security and
Penanganan Isu Perubahan Iklim
the Law of the Sea . New York :
ditinjau dari Perspektif Keamanan
Oxford University Press.
Maritim. Hasil Wawancara Pribadi:
Miles, M. B., Hubberman, M. A., & 12 Oktober 2020. Kementerian
Saldana, J. (2014). A Method Kelautan dan Perikanan
Sourcebook . California: 2014.
The Blue Carbon Initiative. (2019).
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Mitigating Climate Change through
Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Coastal Ecosystem Management
Remaja Rosdakarya Offset, [Online]. Available:
Bandung https://www.thebluecarboninitiative.
org/ [Accessed 20th August 2020].

Potensi Blue Carbon …..│ Kasta Rosyada │311

Anda mungkin juga menyukai