Abstrak
Blue Carbon atau Karbon biru merupakan istilah bagi karbon yang diserap dan
disimpan di ekosistem pesisir dan laut. Ekosistem wilayah memberikan dampak dan
manfaat terhadap mitgasi dan adaptasi perubahan iklim di sepanjang pantai secara
global. Indonesia memiliki 25% dari ekosistem mangrove, seagrass meadow (padang
lamun) dengan prosentase tersebut Indonesia akan punya arti besar dalam mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim global. Dampak perubahan iklim global akan
mempengaruhi berbagai segi kehidupan. Indonesia sebagai negara maritim tidak
luput dari konsekuensi tersebut terutama pada sektor kelautan. Fenomena ini akan
mengancam kehidupan masyarakat pesisir dan berpengaruh pada ekosistem dan
biota laut dan secara langsung akan menganggu sektor kemaritiman. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui sejauh mana potensi Blue Carbon dalam penaganan perubahan
iklim sebagai untuk menunjang keamanan maritim. Penelitian ini dilaksanakan dengan
metode kualitatif melalui wawancara dengan pihak terkait untuk dapat memperoleh
data normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi Blue Carbon sebagai
upaya mitigasi dan adaptasi pada sektor kelautan dapat menjadi kontribusi utama bagi
Indonesia dalam penanganan perubahan iklim. Indonesia memiliki potensi Karbon Biru
yang penting bagi dunia, namun hal tersebut belum didukung oleh penelitian dan
pengembangan serta kesediaan data lebih lanjut terhadap potensi Blue Carbon.
Kata Kunci: Blue Carbon, Perubahan Iklim, Keamanan Maritim
Abstract
Blue Carbon is a term for carbon that is absorbed and stored in coastal and marine
ecosystems. Regional ecosystems impact and benefit climate change mitigation and
adaptation along coasts globally. Indonesia has 25% of the mangrove ecosystem,
seagrass meadow (seagrass) wherewith this percentage Indonesia will have a big
meaning in mitigating and adapting to global climate change. The impact of global
climate change will affect various aspects of life. Indonesia as a maritime nation cannot
escape these consequences, especially in the marine sector. This phenomenon will
threaten the lives of coastal communities lives, affect marine ecosystems and biota,
and directly disrupt the maritime sector. This study aims to determine the extent of
Blue's potential in dealing with climate change to support maritime security. This
research was conducted using qualitative methods through interviews with related
parties to obtain normative data. The results of the study show that the potential of
Blue Carbon as a mitigation and adaptation effort in the marine sector can be a major
contribution for Indonesia in dealing with climate change. Indonesia has Blue Carbon
potential that is important to the world, but this has not been supported by research
and development and the availability of further data on the Blue Carbon potential.
Keywords: Blue Carbon, Climate Change, Maritime Security
merupakan istilah bagi karbon yang carbon dalam pengurangan emisi sesuai
diserap dan disimpan di ekosistem pesisir dengan persetujuan Paris tahun 2015,
dan laut. Karbon ini tersimpan dalam dimana peran Blue Carbon masih belum
dalam mangroves trees, semak rawa Peran Karbon Biru dalam mitigasi dan
pasang surut dan juga padang lamun adaptasi perubahan iklim kini telah
rawa pasang surut dan padang lamun Agung Sugadirman secara lebih rinci
menjelaskan bahwa :
Blue carbon sangat berpotensi dalam lembaga terkait perlu dimulai dari proses