Anda di halaman 1dari 16

Perjanjian Jual Beli Gandum Industri Secara Export - Import

Antara

PT Indofood Sukses Makmur Tbk.


Dengan
Nibulon Co.

Pada hari ini Senin, tanggal Dua Puluh bulan September tahun Dua Ribu Lima Belas (20-09-
2015) di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:
1. Tuan Anthony Salim, lahir di Kudus, pada tanggal 25 Oktober 1949, Warga Negara
Indonesia, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Diponegoro Nomor 30, Rt
005, Rw 003, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat.
Pemegang Kartu Tanda Penduduk NIK Nomor: 3171012510490001.
- Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama mewakili Direksi dari
dan sebagai demikian untuk dan atas nama perseroan terbatas PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. , berkedudukan di Jakarta Pusat, yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta pendirian
Nomor 03, tanggal 14 July 1994, yang dibuat dihadapan Bonardo Nasution, Sarjana Hukum,
Notaris di Jakarta Pusat dan telah memperoleh pengesahan badan hukum berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: C- 24025 HT.01.01 Tahun 1994
pada tanggal 31 September 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tertanggal 10 Mei 1994 Nomor 89, Tambahan Nomor 599.
- Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak importir atau PIHAK PERTAMA.

2. Oleksiy Vadaturskyy, lahir di Odeska, pada tanggal 8 September 1947, Warga Negara
Ukraina, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Debusce Village, Kiev, Ukraine
- Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku dari dan sebagai General Director
demikian untuk dan atas nama Nibulon Company, berkedudukan di 63 Velyka Morska St.,
54001 Mykolaiv, Ukraina yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta pendirian pada tahun
1991, yang dibuat dan didaftarkan ke Kantor United State Register of Legal Entities, Ukraine
dan telah memperoleh pengesahan badan hukum oleh Ministry of Justice of Ukraine
- Untuk selanjutnya di disebut sebagai pihak eksportir atau PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:

- Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dalam
bidang Consumer Branded Products (“CBP”), Holding dari Brand “Bogasari”, Agribusiness, dan
Distribution sebagai Importir Gandum Skala Industri bagi Indofood Group.
- Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan privat yang bergerak di bidang Agrikultural
yang memproduksi dan mengekspor Gandum, Barley, dan Jagung.
- PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan kontrak impor
gandum industri dengan jenis Cost, Insurance, and Freight (CIF), untuk Diekspor dari ukraina
dengan Indonesia sebagai negara importir:
PASAL 1 DEFINISI
….
PASAL 2 OBJEK PERJANJIAN (PUTUT)
a. Objek Perjanjian yang dilakukan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
merupakan barang yang sah menurut hukum dan tidak bertentangan dengan peraturan
perudang-undangan, kesusilaan, ketertiban umum, dan hukum internasional.
b. PIHAK PERTAMA membeli atau mengimport gandum industri dari PIHAK KEDUA
dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Jenis Cost, Insurance, and Freight (CIF)

PASAL 3 JANGKA WAKTU PERJANJIAN


1. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani surat perjanjian ini.
2. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 6 bulan, terhitung sejak ditandatanganinya surat
perjanjian ini ada tanggal 19 Maret 2022 sampai dengan 18 September 2022.
3. Jangka waktu perjanjian ini tidak dapat diubah tanpa adanya perjanjian tertulis dari
kedua belah pihak.
4. Perjanjian kerjasama ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak sebelum jangka waktu
perjanjian kerjasama berakhir apabila terjadi beberapa hal sebagai berikut:
 Para Pihak secara tertulis memiliki kesepakatan untuk mengakhiri perjajian
kerjasama ini
 Ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan pemerintah masing-masing
yang tidak dapat memungkinkan untuk melanjutkan perjanjian ini.
 Salah satu pihak melanggar ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian ini dan
tidak berusaha untuk memperbaiki setelah terdapatnya surat teguran/peringatan.
5. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang dengan ketentuan sebagai berikut:
 Perjanjian berjalan dengan lancar tanpa terdapat wanprestasi
 Kesepakatan tertulis dari kedua belah pihak untuk memperpanjang perjanjian
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum perjanjian berakhir.
 Pepanjangan perjanjian berlaku setelah penandatanganan secara tertulis kedua
belah pihak.
PASAL 4 FASILITAS PENGIRIMAN
1. Pihak Kedua melakukan pengiriman gandum dengan jenis tersebut menggunakan cara
FOB (Free On Board).
2. Pihak Kedua menyerahkan objek kontrak di pelabuhan yang disediakan Pihak Pertama
3. Pihak Kedua bertanggung jawab atas semua biaya, resiko, dan asuransi pengangkutan
barang gandum sampai di pelabuhan negara Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua bertanggung jawab dalam penjaminan barang sampai ke Pihak Pertama
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
5. Pihak Kedua menjamin keadaan barang yang akan dikirimkan dalam keadaan baik ke
Pelabuhan Pihak Pertama tanpa adanya kerusakan.
PASAL 5 JANGKA WAKTU PENGIRIMAN
Jangka waktu pengiriman berlaku dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, terhitung
mulai dari 19 Maret 2022 sampai dengan 18 September 2022.
PASAL 6 BIAYA

PASAL 7 KETENTUAN DAN METODE PEMBAYARAN


7.1 PARA PIHAK memutuskan untuk menggunakan perja
PASAL 8 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA (DZAKI)
8.1 Hak pihak pertama
Pihak pertama berhak :

a.Mendapatkan obyek sebesar 20 ton gandum dengan kualitas baik.

b.Mengimport obyek yang sama dengan kuantitas berbeda dalam jangka waktu yang ditentukan
pada pasal 3.

8.2 Kewajiban pihak Pertama


Pihak pertama berkewajiban ;
a.Membayar uang muka sebesar 30 persen dari biaya obyek
b.Menanggung biaya pajak export ukraina dan import indonesia
c. Menanggung biaya asuransi pengiriman
d. Memprioritaskan pihak kedua dalam import obyek perjanjian
e. Mematuhi ketentuan yang termuat Pada Unidroit.

PASAL 9 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA


9.1 Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
Pihak Pertama berhak :
a. Membayar barang kepada Pihak Kedua sesuai dengan perjanjian
b. Menerima barang sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian ini
c. Menerima barang sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan
d. Membatalkan perjanjian ini apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya
sesuai yang tercantum dalam perjanjian ini.
e. Membatalkan transaksi jual beli dan menuntut Pihak Kedua apabila barang yang telah
diterima mengalami kerusakan ataupun kecatatan dan Pihak Kedua berhak untuk
mengganti barang tersebut.
f. Memiliki hak atas kenyamanan, keamanan, keselamatan barang dari Pihak Kedua.
g. Mendapatkan advokasi, perlindungan hukum dalam upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen.
h. Hak-hak yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Pihak Pertama berkewajiban untuk :
a. Membayar harga biaya objek yang telah disepakati kepada Pihak Kedua sesuai dengan
isi perjanjian.
b. Membayar Bea Cukai sebesar 40% sesuai dalam peraturan perundang-undangan.
c. Apabila Pihak Kedua tidak mampu melaksanakan kewajibannya, Maka Pihak Pertama
berhak mengambil hak yang dimiliki dan mengklaim kerugian yang telah dialami.
9.2 Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
Pihak Kedua berhak:
a. Menerima pembayaran dari Pihak Pertama sesuai dengan harga yang telah disepakati
dalam perjanjian dan pada waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
b. Memutuskan dan memilah barang yang sesuai dengan spesifikasi produk terbaik untuk
Pihak Pertama.
c. Apabila Pihak Pertama tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian, maka
Pihak Kedua berhak mengambil hak yang dimiliki dan mengklaim kerugian yang telah
didapat.
d. Membatalkan kontrak apabila Pihak Pertama :
 Tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian
 Tidak melaksanakan kewajiban setelah adanya teguran.
e. Mendapatkan perlindungan hukum apabila Pihak Pertama tidak beriktikad baik.
f. Melakukan pembelaan dan advokasi apabila terjadi sengketa.
g. Mendapatkan regabilitasi nama baik apabila telah terbukti secara hukum bahwa
kerugian yang dialami Pihak Pertama tidak diakibatkan oleh barang yang
diperdagangkan.
h. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya
Pihak Kedua berkewajiban untuk :
a. Menyerahkan barang (deliveri of the goods) berupa gandum kepada Pihak Pertama
ditempat yang telah disepakati dalam perjanjian.
b. Menyerahkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan barang (hend-over any
dokuments relatiing to the goods) yang ditetapkan dalam perjanjian
c. Mengalihkan hak milik atas barang sesuai kesepakatan dalam perjanjian.
d. Membayar Bea Cukai sebesar 60% sesuai dengan kesepakatan dan peraturan
penundang-undangan.
e. Menanggung kerugian atas kondisi cacat tersembunyi dan kerusakan pada objek.
f. Memastikan kondisi barang yang akan dikirim dalam keadaan baik.
PASAL 10 PERIZINAN
Mengurus
PASAL 11 PAJAK
Bahwa Para Pihak sepakat jika Pihak Kedua yang berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan
kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

PASAL 12 DOKUMEN PABEAN


….
PASAL 13 MUATAN
….
PASAL 14 WANPRESTASI DAN AKIBAT WANPRESTASI (MUWAFFIQ)
14.1 Pihak Kedua dapat dinyatakan wanprestasi apabila memberikan objek barang yang tidak
sesuai dengan kriteria kesepakatan, meliputi kualitas dan kuantitas.
14.2 Pihak Kedua dapat dinyatakan wanprestasi apabila waktu pengiriman barang tidak sesuai
dengan tempo yang telah ditentukan.
14.3 Pihak Pertama dapat dinyatakan wanprestasi apabila tidak melunasi pembayaran yang
ditagihkan setelah memberikan down payment (DP) yang telah disepakati dalam kurun waktu
yang telah dientukan.
14.4 Apabila salah satu Pihak melakukan wanprestasi maka Pihak yang lain berhak melakukan
tuntutan.

PASAL 15 ASURANSI
15.1 Pihak Kedua harus mengasuransikan barang sebelum terjadi kehilangan atau kerusakan
objek barang selama proses pengiriman sampai pada tujuan pengiriman.
15.2 Pihak Kedua melepas tanggung jawab barang ketika barang sudah sampai dan diterima
oleh Pihak Pertama.

PASAL 16 JAMINAN PENGIRIMAN DAN GANTI KERUGIAN


16.1 Pihak Kedua menjamin pengiriman berjalan dengan baik tanpa adanya keterlambatan,
kerusakan atau kehilangan pada barang.
16.2 Pihak Kedua menyiapkan alat transportasi kapal layak pakai yang telah dicek
keamanannya setiap sebelum keberangkatan.
16.3 Pihak Kedua menyiapkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan kapal apabila
terjadi kerusuhan yang membahayakan keutuhan barang.
16.4 Pihak Kedua menyiapkan tempat barang (box) yang aman dari kerusakan selama proses
pengiriman.
16.5 Pihak Kedua bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerugian atas objek barang yang
ditanggung apabila objek barang mengalami kecelakaan.

PASAL 17 TAHAP PELAKSANAAN


17.1

PASAL 18 PENGAWASAN
18.1

PASAL 19 RESIKO PENGIRIMAN


19.1

PASAL 20 JAMINAN MUTU (FIKRA)


….
PASAL 21 KEAMANAN PENGIRIMAN
21.1 PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengawasi dan memastikan keamanan atas objek
barang dalam proses pengirimannya.
21.2 PIHAK KEDUA bertanggungjawab penuh
PASAL 22 BONGKAR MUAT PELABUHAN PENGIRIM
22.1
PASAL 23 BONGKAR MUAT PELABUHAN PENERIMA
23.1
PASAL 24 TENAGA KERJA
24.1
PASAL 25 KESELAMATAN KERJA
25.1 Para Pihak bertanggungjawab atas keselamatan tenaga kerja
PASAL 26 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KERJA (ANDI)
Bahwa Para Pihak wajib menjaga dan merawat peralatan dan perlengkapan kerja dari masing-
masing pihak
PASAL 27 PERUBAHAN KUANTITAS
….
PASAL 28 JASA PELABUHAN
PASAL 29 KEUANGAN, AKUNTING DAN AUDIT
….
PASAL 30 SANKSI DAN DENDA

PASAL 31 KORESPONDENSI
1. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimile dengan alamat
tujuan para pihak yang tercantum dalam kontrak ini.
2. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan kontrak ini harus
dibuat secara tertulis dalam bahasa Inggris, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam kontrak ini, atau jika
disampaikan memalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum
dalam kontrak ini.

PASAL 32 KERAHASIAAN (TIARA)


PARA PIHAK sepakat bahwa dalam menjamin informasi yang disampaikan dan diberikan baik
secara tertulis maupun lisan atau yang disampaikan melalui media elektronik atau informasi
dalam bentuk lain yang tersampaikan selama berlangsungnya perjanjian dan kerjasama akan
dijaga kerahasiaannya dari PIHAK KETIGA maupun Pihak lain dari para pihak terafiliasi dari
Para Pihak, hanya akan dipergunakan untuk kepentingan PARA PIHAK

PASAL 33 ASPEK LINGKUNGAN


PARA PIHAK diwajibkan menjaga lingkungan hidup.Apabila salah satu Pihak melakukan
perbuatan pencemaran lingkungan hidup, pihak tersebut diharuskan membayarkan ganti rugi
sesuai dengan hukum yang berlaku dan mempertanggungjawabkan perbuatannya yang
mengancam kerusakan lingkungan dan merugikan pihak lain

PASAL 34 ALTERNATIF PENGIRIMAN


BARANG tersebut akan mulai dikirimkan PIHAK KEDUA dengan menggunakan kendaraan
angkutan laut dengan waktu yang tertera dalam perjanjian ini. Apabila barang belum bisa
dikirim ke indonesia dengan waktu yang telah ditentukan sehingga barang sampai di Indonesia
mengalami keterlambatan, PIHAK PERTAMA diharuskan mencari alternatif pengiriman lain
agar barang bisa sampai tepat waktu

PASAL 35 PIHAK KETIGA ATAU PEMASOK ALTERNATIF


Selama masa perjanjian kerjasama masih berlangsung, apabila PIHAK KEDUA belum mampu
untuk menyediakan barang yang dibutuhkan PIHAK PERTAMA sesuai yang tercantum dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak dan/atau diharuskan mencari PIHAK KETIGA untuk
menyediakan stok barang untuk pemenuhan pengiriman barang PIHAK PERTAMA produksinya
kepada PIHAK KETIGA dan atau bila memungkinan PIHAK KETIGA akan mengirimkan barang
jika PIHAK PERTAMA belum mampu menyediakan

PASAL 36 PEMELIHARAAN
PIHAK KEDUA wajib memelihara, menjaga dan mengirim barang dengan kondisi yang baik.
Apabila kondisi barang tidak sesuai dengan perjanjian, maka PIHAK PERTAMA berhak
meminta ganti rugi barang

PASAL 37 FORCE MAJEURE

1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan
dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan atau
diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force
majeure.
2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure antara lain adanya bencana alam
(gempa bumi, taufan, banjir, dan lain-lain), wabah penyakit, perang, peledakan, revolusi, huru
hara, dan kekacauan ekonomi/moneter yang berpengaruh pada perjanjian ini tidak dapat
dilaksanakan serta adanya ketentuan dari pemerintah yang berakibat dapat membatalkan
dan/atau tidak dapat dilaksanakannya perjanjian ini.
3. Apabila terjadi force majeure maka Pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib
memberitahukan kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
setelah terjadinya force majeure.
4. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal ini tidak menghapuskan
perjanjian, dan berdasarkan kesiapan kondisi PARA PIHAK dapat melangsungkan kerjasama
sebagaimana mestinya.

PASAL 38 HARDSHIP
1. Bahwa yang dimaksud dengan Hardship yaitu suatu keadaan atau peristiwa fundamental
yang telah mengubah kesempatan kontrak atau untuk mengatasi kesulitan dalam
penerapan isi kontrak termasuk keadaan memaksa, penerapan isi kontrak termasuk
keadaan memaksa dan doktrin kegagalan atau trustation.
2. Konsepsi Hardship adalah ketidakseimbangan kontrak yang tidak terduga dan
mengakibatkan kerugian besar bagi Penyedia dengan taraf besar atau ekstrim sehingga
kerugiannya besar.
3. Hardship terjadi jika nilai pelaksanaan kontrak yang diterima salah satu pihak (decrease
in value of the performance received by on party) menurun.
4. Para Pihak sepakat apabila terjadi hardship atau kesulitan yang terjadi antara Para
Pihak terhadap kewajiban yang telah ditentukan perlu dilakukan renegosiasi.
5. Subjektif Hardship apabila keadaan memaksa terjadi pemenuhan prestasi dapat
menimbulkan kesulitan pelaksanaan kontrak.
6. Para Pihak sepakat apabila aturan hardship membebankan salah satu pihak, pihak lain
yang juga terikat melaksanakan perikatannya dengan tunduk pada ketentuan Hardship.
7. Para Pihak sepakat apabila terjadinya keadaan memaksa tidak dapat diantisipasi oleh
Para Pihak setelah perjanjian itu ditutup.
8. Prestasi harus tetap dilakukan walaupun terdapat kendala dengan berpegang pada
keseimbangan perjanjian
9. Jika negosiasi ulang gagal, maka Para Pihak dapat mengajukan ke pengadilan
sehingga hakim dapat memutuskan akan mengembalikan keseimbangan dalam
perjanjian tersebut atau memutus perjanjian.
10. Negosiasi ulang yang diajukan harus dilakukan sesegera mungkin tergantung pada
keadaan. Pihak yang merasa dirugikan harus memberikan alasan diajukannya
permohonan negosiasi ulang serta memberikan waktu bagi pihak lainnya agar dapat
mempelajari permohonan tersebut dapat diterima atau tidak.
….
PASAL 39 PENGIRIMAN MUATAN DARI
1. Pihak Kedua melakukan pengiriman gandum dengan menggunakan cara FOB (Free On
Board)
2. Pihak Kedua menyerahkan objek perjanjian jual beli di pelabuhan yang disediakan
Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua bertanggung jawab atas semua biaya, resiko dan asuransi pengangkutan
barang berupa gandum sampai di pelabuhan negara Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua bertanggung jawab dengan menjamin barang tersebut sampai ke Pihak
Kedua tepat pada waktunya.
5. Pihak Kedua mengemas barang (gandum) yang akan dikirim ke Pihak Kedua seaman
mungkin agar terhindar dari kerusakan.
6. Pihak Kedua memberikan garansi kepada Pihak Pertama selama 2 hari setelah barang
diterima.
7. Pihak Kedua melepaskan barang dengan menyerahkan surat yang menyatakan
bahwa setelah barang diterima tidak boleh dikembalikan/melakukan komplain (diluar
waktu garansi).
8. Pihak Pertama melakukan pengecekan barang setelah barang diterima untuk menghindari
adanya kerusakan barang (gandum).
9. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat barang dikirim pada bulan November atau
Desember.
10. Pihak Kedua mengirimkan barang sebesar 30 ton.
11. Pihak Kedua dilarang memasukkan uang, narkoba, bahan yang mudah meledak dan
barang berbahaya lainnya.
12. Pengiriman barang melalui jasa pengiriman barang yang telah disepakati kedua belah
pihak.
13. Pihak Kedua menyiapkan beberapa anggotanya untuk mendampingi selama
perjalanan sampai ke tujuan.
15. Pihak Pertama mengecek kesesuaian barang (kualitas dan kuantitas) yang diterima.
16. Pihak Kedua mengirimkan barang menuju pelabuhan dengan menggunakan truk
trailer.
17. Pihak Pertama menyediakan transportasi untuk membawa barang dari pelabuhan ke
perusahaan.
18. Pihak Kedua memastikan estimasi waktu berapa hari barang tersebut sampai ke
tujuan.
19. Pihak Kedua memastikan keadaan barang yang akan dikirimkan dalam keadaan baik
sampai tiba di negara tujuan.

PASAL 40 BAHASA YANG BERLAKU


Para Pihak sepakat bahwa kontrak dan seluruh pertemuan (meeting) baik melalui offline
maupun online telah disepakati dengan menggunakan bahasa Inggris.
….
PASAL 41 DOMISILI HUKUM
….
PASAL 42 MATA UANG YANG BERLAKU
Para pihak sepakat bahwa untuk memastikan pembayaran maka pembiayaan gandum wajib
menggunakan mata uang Hryvnia Ukraina.
….
PASAL 43 PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam
bidang Consumer Branded Product (CBP) Holding dari Brand "Bogasari", Agribusiness dan
Distribution yang memberikan amanat dan tanggungjawab kapada Nibulon Co.
2. Nibolun Co merupakan perusahaan privat yang bergerak dibidang Agrikultural.
3. Nibolun Co berhak mengadakan sebuah perjanjian jual beli berupa gandum kepada PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
4.Dalam hal untuk kepentingan negara PT Indofood Sukses Makmur Tbk secara sepihak dapat
mencabut amanat kepada Nibolun Co.
5. Para pihak sepakat apabila Nibulon Co tidak dapat memenuhi kewajiban dikarenakan adanya
force majeure atau disebabkan sebagaimana ayat 4 tersebut diatas, maka kewajiban diberikan
amanat dan tanggungjawab.
PASAL 44 PENGHENTIAN SEMENTARA (DEVI)

….
PASAL 45 PENYELESAIAN SENGKETA
Dalam pelaksanaan Perjanjian kerjasama ini, apabila terjadi permasalahan hingga terjadi
perselisihan mengenai Hak dan kewajiban masing-masing pihak, PARA PIHAK sepakat
menyelesaikan dengan Itikad Baik secara Musyawarah kekeluargaan untuk mufakat. Dalam
proses penyelesaian secara musyawarah tidak menemukan penyelesaian yang baik,
PARAPIHAK sepakat menyelesaikan dengan proses kepolisian serta Hukum di Pengadilan
Negeri Republik Indonesia.

….
PASAL 46 PEMBATALAN PERJANJIAN
46.1 Perjanjian kerjasama ini daoat dibatalkan dengan putusan Pengadilan Internasional
46.2 Perjanjian ini batal apabila terdapat manipulasi data yang ditemukan selama perjanjian ini
berlangsung.
46.3 Manipulasi data sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah sebagai berikut:
a. Kuantitas objek tidak sesuai
b. Kualitas objek tidak sesuai
46.4 Objek perjanjian telah hilang/terbakar
46.5 Perubahan kebijakan ekspor impor nasional dari PARA PIHAK
46.6 Perjanjian kerjasama ini dibatalkan apabila salah satu dari kedua belah pihak terjerat suatu
kasus hukum yang dapat membahayakan reputasi perusahaan.

PASAL 47 AMANDEMEN
1. Setiap syarat dan ketentuan yang belum dicantumkan dalam perjanjian ini akan dibicarakan,
dinegosiasikan dan ditambahkan berdasarkan kesepakatan bersama antara Para Pihak dalam
bentuk Adendum Perjanjian.
2. Semua Adendum terhadap Perjanjian ini tidak akan berlaku kecuali dilakukan secara tertulis
dan ditandatangani oleh para pejabat yang berwenang dari Para Pihak, dan dianggap sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan bagian dari Perjanjian in.
PASAL 48 KETENTUAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini ditambahkan berdasarkan kesepakatan antara
kedua belah pihak.
….
PASAL 49 PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari, tanggal, bulan, dan tahun
sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2(dua), masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk Pihak Pertama dan 1 (satu) rangkap untuk Pihak
Kedua.
Demikian kontrak ini dibuat dengan sebenarnya, tidak ada paksaan dari pihak manapun juga
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anthony Salim Oleksiy Vadaturskyy


CEO General Director
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Nibulon Co.

Sale and Purchase Agreement of Industrial Wheat Export - Import

Between

PT Indofood Sukses Makmur Tbk.


With
Nibulon Co.
Today is Monday, the twentieth of September in the year Two Thousand and Fifteen (20-09-
2015) in Jakarta, the undersigned:
1. Mr. Anthony Salim, born in Kudus, on October 25, 1949, Indonesian citizen, Employment
Private, resides at Jalan Diponegoro Number 30, Rt 005, Rw 003, Cempaka Putih Barat
Village, Cempaka Putih District, Central Jakarta City. Holder of NIK Identity Card
Number: 3171012510490001.
In this case, acting in his position as the President Director representing the Board of
Directors of and as such for and on behalf of the limited liability company PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. , domiciled in Central Jakarta, whose articles of association are
contained in the deed of establishment Number 03, dated July 14, 1994, drawn up
before Bonardo Nasution, Bachelor of Law, Notary in Central Jakarta and has obtained
legal entity ratification based on the Decree of the Minister of Law and Human Rights
Number: C-24025 HT.01.01 of 1994 on September 31, 1994 and has been published in
the State Gazette of the Republic of Indonesia dated May 10, 1994 Number 89,
Supplement Number 599.
Hereinafter referred to as the importer or the FIRST PARTY.
1. Oleksiy Vadaturskyy, born in Odeska, on September 8, 1947, Ukrainian Citizen, Private
Employment, residing in Debusce Village, Kiev, Ukraine.
In this case acting in his position as from and as General Director as such for and on
behalf of Nibulon Company, domiciled at 63 Velyka Morska St., 54001 Mykolaiv, Ukraine
whose articles of association are contained in the deed of establishment in 1991, drawn
up and registered with the United Office State Register of Legal Entities, Ukraine and
has obtained legal entity approval by the Ministry of Justice of Ukraine.
Hereinafter referred to as the exporter or the SECOND PARTY.

Both parties explained beforehand as follows

- Whereas the FIRST PARTY is a limited liability company engaged in Consumer


Branded Products (“CBP”), Holding of the “Bogasari” Brand, Agribusiness, and
Distribution as an Importer of Industrial Scale Wheat for the Indofood Group.
- Whereas the SECOND PARTY is a private company engaged in the agricultural sector
that produces and exports Wheat, Barley, and Corn.
- The FIRST PARTY and the SECOND PARTY agreed to enter into a contract for the
import of industrial wheat with the type of Cost, Insurance, and Freight (CIF), to be
exported from Ukraine with Indonesia as the importing country:

ARTICLE 1 DEFINITION
….
ARTICLE 2 OBJECT OF THE AGREEMENT
….
ARTICLE 3 DURATION OF THE AGREEMENT
…..
ARTICLE 4 DELIVERY FACILITIES
…..
ARTICLE 5 DELIVERY TIME
….
ARTICLE 6 OBJECT COST
….
ARTICLE 7 PAYMENT TERMS AND METHODS
….
ARTICLE 8 RIGHTS AND OBLIGATIONS OF THE FIRST PARTY
….
ARTICLE 9 RIGHTS AND OBLIGATIONS OF THE SECOND PARTY
….
ARTICLE 10 PERMISSIONS
….
ARTICLE 11 TAXES
….
ARTICLE 12 CUSTOMS DOCUMENTS
….
ARTICLE 13 LOAD
….
ARTICLE 14 DEFAULT AND CONSEQUENCES OF DEFAULT
….
ARTICLE 15 INSURANCE
….
ARTICLE 16 DELIVERY GUARANTEE AND INSTRUCTIONS
….
ARTICLE 17 IMPLEMENTATION STAGE
….
ARTICLE 18 SUPERVISION
….
ARTICLE 19 RISK OF SHIPPING
….
ARTICLE 20 QUALITY ASSURANCE
….
ARTICLE 21 SECURITY OF DELIVERY
….
ARTICLE 22 UNLOADING THE SENDER'S PORT
….
ARTICLE 23 UNLOADING THE RECEIVING PORT
….
ARTICLE 24 MANPOWER
….
ARTICLE 25 OCCUPATIONAL SAFETY
….
ARTICLE 26 WORK EQUIPMENT AND EQUIPMENT
….
ARTICLE 27 INSURANCE
….
ARTICLE 28 TAXATION
….
ARTICLE 29 FINANCE, ACCOUNTING AND AUDIT
….
ARTICLE 30 SANCTIONS AND FINES
….
ARTICLE 31 CORRESPONDENCE
….
ARTICLE 32 CONFIDENTIALITY
….
ARTICLE 33 ENVIRONMENTAL ASPECTS
….
ARTICLE 34 DELIVERY ALTERNATIVES
….
ARTICLE 35 THIRD PARTY OR ALTERNATIVE SUPPLIER
….
ARTICLE 36 MAINTENANCE
….
ARTICLE 37 FORCE MAJEURE
….
ARTICLE 38 HARDSHIP
….
ARTICLE 39 DELIVERY OF LOAD FROM
….
ARTICLE 40 APPLICABLE LANGUAGE
….
ARTICLE 41 LEGAL DOMICILE
….
ARTICLE 42 APPLICABLE CURRENCY
….
ARTICLE 43 CONTRACT TRANSFER AND/OR SUB-CONTRACT
….
ARTICLE 44 PROVISIONAL TERMINATION
….
ARTICLE 45 SETTLEMENT OF DISPUTES
….
ARTICLE 46 A GREEMENT CANCELLATION
….
ARTICLE 47 AMENDMENT
….
ARTICLE 48 ADDITIONAL PROVISIONS
….
ARTICLE 49 CLOSING
….

Thus this contract is made in truth, there is no coercion from any party to use it properly.

THE FIRST PARTY THE SECOND PARTY

Anthony Salim Oleksiy Vadaturskyy


CEO General Director
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Nibulon Co.

Definisi
- Ekspor
- Impor
- Eksportir
- Importir
- Biaya
- Objek perjanjian
- Jangka waktu perjanjian
- Muatan
- Hardship
- Force majeur
-

Anda mungkin juga menyukai