Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN

ANTARA
PT. AMAN SENTOSA
DENGAN KERAJAAN MALAYSIA
TENTANG
EKSPOR-IMPOR PEMBELIAN KERAJINAN TANGAN

Nomor Pihak Pertama : 06/V/AM/2023


Nomor Pihak Keuda : 069/V/MLY/2023

Pada hari ini Senin tanggal 12 bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (2023), yang
bertanda tangan dibawah ini:
I. PT. AMAN SENTOSA,suatu perusahaan kerajinan tangan, yang didirikan secara sah
berdasarkan hukum positif yang berlaku di Indonesia dalam hal ini sebagai Eksportir,
perusahaan ini berkedudukan di Jalan Sriwijaya,Kota Mataram, Lombok,
NTB,Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Ratu Bagus Ngurah Angling Kusuma
Selaku Direktur Utama PT.AMAN SENSTOSA,oleh karenanya berhak bertindak
untuk dan atas nama PT. AMAN SENTOSA,untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
II. KERAJAAN MALAYSIA, suatu pemerintahan yang dianut Negara Malaysia yang
menganut sistem Pergiliran kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan dalam
hal ini sebagai Importir,berkedudukan di Jalan Darul Ehsan,Putrajaya,Malaysia,dalam
hal ini diwakili oleh Anwar Ibrahim selaku Menteri Perdagangan,oleh karenanya
berhak bertindak untuk dan atas nama KERAJAAN MALAYSIA,untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dalam hal ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut sebagai
PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk
perjanjian EKSPOR-IMPOR antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
KETENTUAN ISTILAH UMUM
1. Ekspor adalah pengiriman barang ke suatu negara oleh satu negara karena ada
permintaan dari pembeli di negara tersebut
2. Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu negara di luar negeri ke dalam
wilayah pabean (dalam negeri) negara lain
3. Cukli merupakan kerajinan tangan berupa ukiran kayu dengan kulit kerang yang
ditempelkan atau ditanam pada ukiran tersebut
4. Gerabah adalah kerajinan tangan terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian
dibakar kemudian dijadikan alat-alat yang bermanfaat dan sudah diproduksi secara
turun temurun selama beberapa periode
5. Wanprestasi adalah sebuah keadaan dimana salah satu pihak (biasanya perjanjian)
berprestasi buruk karena kelalaian
6. Document Against Payment (D/P) dikenal pula dengan istilah Documentary
Collection, yaitu bentuk pembiayaan dalam perdagangan internasional, di mana
eksportir (penjual) mengirimkan barang dan melakukan penagihan pembayaran
kepada importir (pembeli) dengan menggunakan dokumen melalui jasa bank.

PASAL 2
RUANG LINGKUP
1. PIHAK PERTAMA telah memiliki izin ekspor;
2. PIHAK KEDUA telah memiliki izin impor;
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sudah bersepakat untuk melakukan
perjanjian Ekspor-Impor, dimana kedua belah pihak harus memenuhi segala
kebutuhan yang diperlukan untuk ekspor bagi PIHAK PERTAMA dan segala
kebutuhan impor bagi PIHAK KEDUA.
4.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban memenuhi pesanan yang dibutuhkan dan
ditentukan oleh PIHAK KEDUA;
2. PIHAK PERTAMA dilarang mengekspor barang yang tidak sesuai dengan ketentuan
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan
untuk melakukan ekspor sesuai dengan ketentuan hukum positif di wilayah
domisilinya;
4. PIHAK PERTAMA berkewajiban memastikan kegiatan eskpor berjalan dengan baik
hingga sampai di tujuan yang telah disepakati;
5. PIHAK PERTAMA berkewajiban memenuhi segala pembayaran yang ditimbulkan
untuk melakukan ekspor;
6. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab jika terdapat perbedaan jumlah,kualitas dan
jenis barang berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan untuk dilakukan ekspor ;
7. PIHAK PERTAMA berhak menerima bayaran dari PIHAK KEDUA atas barang
dipesan dan segala kebutuhan yang ditimbulkan untuk kegiatan ekspor.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berkewajiban memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan impor sesuai dengan ketentuan hukum positif di wilayah
domisilinya;
2. PIHAK KEDUA berkewajiban memastikan kegiatan impor berjalan dengan baik;
3. PIHAK KEDUA dilarang mengimpor barang yang tidak sesuai dengan ketentuan
4. PIHAK KEDUA berkewajiban menentukan dan memberi tahu barang yang di
butuhkan kepada PIHAK PERTAMA;
5. PIHAK KEDUA tidak bertanggungjawab atas ketidaksesuaian mengenai
jumlah,kualitas dan jenis barang yang diterima dari PIHAK PERTAMA;
6. PIHAK KEDUA berkewajiban membayar biaya yang telah disepakati kepada
PIHAK PERTAMA;
7. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan barang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati;

PASAL 5
OBJEK PERJANJIAN
Objek yang terdapat dalam perjanjian yang telah disepakati yaitu berupa kerajinan tangan,
meliputi:
1. Aneka Ragam kerajinan tangan Cukli dan
2. Beberapa macam perabotan dari Gerabah

PASAL 6
HARGA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk menetapkan harga, sebesar
Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliar Ruoiah) belum termasuk biaya pengiriman hingga sampai di
tempat PIHAK KEDUA, dengan perincian harga sebagai berikut:
1. Jenis Produk : Satu Paket Meja Cukli Bundar
Jumlah : 50 buah
Harga per-buah : [(Rp. 10.000.000,00) (Sepuluh Juta Rupiah)]
2. Jenis Produk : Satu Paket Kursi Cukli Bundar
Jumlah : 50 buah
Harga per-buah : [(Rp. 8.000.000,00) (Delapan Juta Rupiah)]
3. Jenis Produk : Vas Bunga
Jumlah : 50 buah
Harga per-buah : [(Rp. 1.000.000,00) (Satu Juta Rupiah)]
4. Jenis Produk : Aneka Perabotan Rumah Tangga
Jumlah : 50 buah
Harga per-buah : [(Rp. 1.000.000,00) (Satu Juta Rupiah)]

PASAL 7
PEMBAYARAN

PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA, atas
pemesanan barang-barang dengan syarat pembayaran seperti berikut:
Pembayaran dilakukan dengan metode Document Against Payment (D/P) dikenal pula
dengan istilah Documentary Collection
1. PIHAK PERTAMA melakukan transaksi jual beli dengan importir dan sepakat
mengenai jumlah barang dan total harga yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA
2. PIHAK PERTAMA melalui bank pengirim menyiapkan D/P yang mencantumkan
detail transaksi jual beli. melibatkan dua bank yaitu bank PIHAK PERTAMA (bank
pengirim) dan bank PIHAK KEDUA.
3. Selama PIHAK KEDUA belum melakukan pembayaran, D/P tidak bisa diberikan
PIHAK KEDUA
4. PIHAK KEDUA melakukan pembayaran sejumlah total harga barang sesuai yang
tercantum dalam Bill of Exchange kepada bank PIHAK KEDUA.
5. Bank PIHAK KEDUA mengeluarkan D/P dan menyerahkannya kepada PIHAK
KEDUA sebagai bukti untuk mengambil barang di pelabuhan.

PASAL 7
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini sudah mengikat PARA PIHAK selama 12 (dua belas) bulan tehitung
sejak Perjanjian ini ditanda tangani oleh PARA PIHAK
2. Masa berlaku perjanjian saat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah
memenuhi kewajibannya, Perjanjian tidak dapat diubah tanpa perjanjian tertulis dari
PARA PIHAK. Apabila salah satu pihak berkehendak memutuskan perjanjian ini,
maka dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis ke contact perosn yang
terdapat dalam perjanjian ini dengan jangka waktu 14 (empat belas) hari sebelumnya.

PASAL 8
TEKNIS PELAKSANAAN

1. PARA PIHAK telat mempersiapkan segala dokumen yang akan digunakan


berdasarkan ketetuan yang ada di wilayah domisilinya untuk mendukung
terlaksanannya perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA akan melakukan penyerahan barang untuk barang Ekspor
dengan cara penyerahan Cost, Insurance, and Freight (CIF) sesuai ketentuan hukum
yang berlaku di negarannya begitu juga sebaliknya juga PIHAK KEDUA
berkordinasi dengan PIHAK PERTAMA untuk proses penerimaan barang tersebut
dengan memperhatikan hukum yang berlaku di negaranya.
3. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan proses pengiriman barang dengan cara
penyerahan bill of landing menggunakan jasa pihak ketiga,kemudian PIHAK
KEDUA melakukan penerimaan barang di tempat yang telah disepakati.
4. PIHAK KEDUA dapat mengecek mengenai kuantitas,kualitas dan jenis terhadap
barang yang dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA
5. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara kuantitas,kualitas dan jenis barang yang
dikirimkan maka PIHAK KEDUA akan mengirimkan surat keterangan tertulis paling
lama 7x24 (tujug kali dua puluh empat) jam kepada PIHAK PERTAMA melalui
email yang telah diberikan dalam perjanjian ini
6. PIHAK KEDUA dapat melunasi sisa pembayaran yang berjumlah sesuai dengan
ketentuan di pasal 6 perjanjian ini.

PASAL 9
KORESPODENSI

Jika terjadi sesuatu hal yang perlu adanya komunikasi antara PARA PIHAK maka berikut ini
contact person yang dapat dihubungi:
1. PIHAK PERTAMA
Nomor Telepon : +62 81803642808
Email : amanenantiasa@gmail.com

2. PIHAK KEDUA
Nomor Telepon : +60 1162348331
Email : Putrajayaofficial@gmail.com

PASAL 10
FORCE MAJEUR
1. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan, keterlambatan
ataupun kehilangan yang disebabkan oleh tindakan Pemerintah, Pemogokan, Bencana
Alam, Kebakaran/Peledakan,Epidemik,Kerusuhan,dan/atau hal-hal di luar kekuasaan
PIHAK PERTAMA;
2. PIHAK PERTAMA bisa memberikan laporan secara tertulis dalam waktu 14 X 24
(empat belas kali dua puluh empat) jam kepada PIHAK KEDUA setelah force
majeure terjadi dimaksud diikuti bukti-bukti sah dari pihak yang berwenang untuk
lalu PARA PIHAK akan menyelesaikannya atas dasar itikad baik;
3. Kerugian dan biaya-biaya yang dirasakan oleh PIHAK KEDUA sebagai akibat
terjadinya force majeure  bukan merupakan tanggung jawab Pihak Pertama.

PASAL 11
WANPRESTASI
Jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya atau Wanprestasi, Perjanjian ini dapat
diakhiri, dan pihak yang bersalah karena melakukan Wanprestasi tersebut, dan harus
memberikan ganti rugi baik kerugian harta benda maupun kerugian nonmateri sesuai dengan
hukum dan ketentuan yang berlaku dalam hubungan internasional.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila di kemudian hari terdapat perselisihan antara PARA PIHAK, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat guna menyelesaikannya secara dengan jalur
mediasi apabila di dalam hal itu belum terjadi kesepakatan diantara PARA PIHAK, maka
PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikannya melalui ARBITRASI
INTERNASIONAL di Singapore International Arbitration Centre (SIAC).

PASAL 13
KETENTUAN PERALIHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dengan perubahan yang terdapat dalam Perjanjian ini, akan
diselesaikan dengan kesepakatan atau perundingan kedua belah pihak dan akan
dituangkan dalam suatu Addendum Perjanjian yang ditandatangani oleh KEDUA
PIHAK serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
2. Seluruh ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini berlaku serta
mengikat bagi pihak-pihak yang menandatangani, pengganti-penggantinya dan
mereka memperoleh keuntungan daripadanya.

PASAL 14
STATUS RANGKAP PERJANJIAN
1. Surat perjanjian ini dirangkai dengan rangkap 2 (dua), dan ditandatangani
secara bersama dan masing-masing pihak telah menyatakan dalam keadaan
sadar tanpa adanya tekanan atau pengaruh dan juga paksaan dari pihak
manapun.
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, bermaterai cukup dan masing-
masing berisikan hukum yang sama, satu pada PIHAK PERTAMA dan satu
lainnya pada PIHAK KEDUA.
3. Surat Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya bersama PARA PIHAK.

Mataram,12 April 2023


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(RATU BAGUS NGURAH ANGLING (ANWAR IBRAHIM)


KUSUMA)

Anda mungkin juga menyukai