Antara
PT. Lavilla Creative
Dengan
…………………………………………
No, 002/PPJB-Scrap/LC/2023
Pasal 1
OBJEK JUAL BELI
1. Objek jual beli dalam perjanjian ini adalah besi tua dari alat-alat berat dan
peralatan operasional lainnya yang disebutkan di Butir 1 bagian premis
PERJANJIAN ini, selanjutnya disebut BARANG.
2. Rincian BARANG yang disebut pada Butir 1, sesuai dengan Daftar yang
merupakan Lampiran 1 PERJANJIAN ini.
3. Dalam hal ini pada saat penandatanganan PERJANJIAN ini PIHAK PERTAMA
belum dapat menyediakan seluruh BARANG yang akan diperjualbelikan, maka
paling tidak PIHAK PERTAMA harus menyediakan daftar BARANG untuk transaksi
tahap pertama.
4. Selanjutnya daftar BARANG yang menjadi obyek jual beli pada tahapan
pengiriman berikutnya, harus disampaikan PIHAK PERTAMA kepada KEDUA
sebelum pelaksanaan, pengapalan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
KUANTITAS & KUALITAS BARANG
Pasal 3
HARGA BARANG
1. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual beli BARANG adalah Rp 8.700,-/Kg
(delapan ribu tujuh ratus rupiah perkilogram), untuk pengapalan pertama
dimana harga tersebut adalah harga BARANG sudah termasuk Pajak dan biaya
angkut dari lokasi BARANG sampai dengan lokasi yang ditetapkan PIHAK
KEDUA.
2. Setiap penetapan harga BARANG yang disepakati oleh PARA PIHAK akan
memiliki tenggang waktu maksimum selama 60 hari (enam puluh hari) kalender
dan selanjutnya bisa 30 hari (tiga puluh hari). Dengan demikian apabila sejak
penetapan kesepakatan harga BARANG sampai dengan BARANG diterima oleh
PIHAK KEDUA melebihi jangka waktu tersebut, PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA harus menyepakati harga baru sesuai dengan perkembangan harga
pasar yang paling mutakhir.
3. Untuk mendokumentasi penetapan harga BARANG untuk pengiriman kedua dan
seterusnya PIHAK KEDUA akan menerbitkan dokumen penetapan harga
BARANG yang akan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
MASA PERJANJIAN
1. PERJANJIAN ini berlangsung selama 1(satu) tahun sejak ditanda tanganinya dan
dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan PARA PIHAK.
2. Dalam hal sebelum jangka waktu tersebut pada Butir 1 (satu), sejumlah
maksimum BARANG telah selesai dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dan seluruh kewajiban PERJANJIAN telah dipenuhi, PERJANJIAN
ini secara otomatis menjadi jatuh tempo.
3. Dalam hal dalam jangka waktu tersebut pada Butir 1 (satu), sejumlah
maksimum BARANG belum selesai dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dan/atau kewajiban PARA PIHAK sesuai PERJANJIAN ini belum
diselesaikan, maka PERJANJIAN ini secara otomatis diperpanjang selama 6
(enam) bulan.
4. Dalam hal sebelum jangka waktu tersebut pada Butir 1 (satu), PARA PIHAK
bersepakat untuk mengakhiri PERJANJIAN, maka jatuh tempo perjanjian terjadi
apabila kewajiban PARA PIHAK sesuai PERJANJIAN ini telah diselesaikan.
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan tata cara pembayaran transaksi jual beli
BARANG dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pembayaran PIHAK KEDUA sebesar Rp 8.700,-/Kg (delapan ribu rupiah
perkilogram) diatur sebagai berikut :
Pembayaran Berupa Jaminan SKBDN MT752 Usance senilai Rp 8.700,-/Kg
(delapan ribu tujuh ratus rupiah perkilogram) kali 5.000.000 kg (lima juta
kilogram), yaitu sebesar Rp 43.500.000.000,- (empat puluh tiga milyar lima
ratus juta rupiah)
2. Penyelesaian transaksi jual beli BARANG dilakukan menggunakan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) MT752 Usance, sebagai jaminan
pembayaran, dengan jangka waktu selama 60 (enam puluh) hari kalender.
3. PIHAK KEDUA menerbitkan SKBDN MT752 Usance dalam waktu maksimal 7
(tujuh) hari kerja melalui Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau Bank
lain, sejak ditandatanganinya PERJANJIAN ini.
4. Setelah PIHAK PERTAMA menerima SKBDN MT752 Usance dan PIHAK KEDUA
(sesuai ayat 2), maka PIHAK PERTAMA melakukan Verifikasii SKBDN MT752
Usance dari Bank Penerima dalam waktu maksimal 3 (tiga) hari kerja.
5. Setelah PIHAK PERTAMA melakukan verifikasi (sesuai ayat 3), maka PIHAK
PERTAMA menerbitkan Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond setelah SKBDN
MT752 Usance diterbitkan dengan nilai pertanggungan maksimal sebesar 10%
(sepuluh persen) dari jumlah nominal SKBDN MT752 Usance.
6. Untuk melakukan penyelesaian transaksi pembayaran PIHAK PERTAMA akan
menerbitkan 1 (satu) invoice asli dengan 3 (tiga) rangkap, yang mencantumkan
nilai transaksi jual beli yang dilakukan dengan perincian jumlah BARANG dan
harga BARANG yang disepakati dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dari PIHAK PERTAMA.
7. Pencairan SKBDN MT752 Usance oleh PIHAK PERTAMA dilakukan di Bank
Penerbit atau Bank Nominasi dengan menyertakan Berita Acara Serah Terima
BARANG antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
8. Apabila BARANG diterima melebihi 5.000 ton, maka sisanya akan dibayar
setelah Berita Acara Serah Terima BARANG sesuai jumlah kelebihan yang
diterima PIHAK KEDUA dengan dibuktikan tanda terima yang ditandatangani
petugas dari PARA PIHAK.
Pasal 6
PROSES PENGIRIMAN
1. PIHAK PERTAMA akan melakukan mobilisasi kegiatan, pemotongan, pengiriman
BARANG dari lokasi asal BARANG ke lokasi PIHAK KEDUA dengan jangka waktu
yang tidak lebih lama dari 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
diterbitkannya SKBDN MT752 Usance.
2. Proses pengapalan (loading) yang dilakukan PIHAK PERTAMA atau pihak yang
dikontrak PIHAK PERTAMA untuk melakukan loading di pelabuhan asal dapat
disupervisi oleh petugas yang ditugaskan PIHAK KEDUA untuk memastikan jenis
BARANG, jumlah BARANG, dokumen manifest dan Bill off Loading yang
diterbitkan untuk pengiriman BARANG sesuai dengan tujuan pelabuhan tujuan
yang disepakati.
3. Proses penurunan (Un-Loading) yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
dipelabuhan tujuan dilakukan oleh perusahaan bongkar muat yang ditunjuk
PIHAK PERTAMA dan langsung dengan trucking (pengiriman dengan truk
pengangkut) dari pelabuhan tujuan ke lokasi yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
4. Pelabuhan asal adalah Pelabuhan Lubuk Tuntung Kutai Timur, Kalimantan
Timur, Pelabuhan tujuan adalah Pelabuhan …………………….. dengan menggunakan
jetty tongkang.
5. Lokasi penerimaan setiap pengiriman BARANG ditetapkan dilokasi PIHAK KEDUA
dengan alamat :
• ……………………………………………………………………………………………………
6. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan kepada PIHAK KEDUA jadwal pengiriman
dan jadwal serah terima BARANG secara tertulis melalui media yang disepakati.
7. PIHAK PERTAMA menetapkan petugas yang memiliki kewenangan untuk
menandatangani Berta Acara Serah Terima BARANG sesuai dengan Surat
Penugasan yang disampaikan di dalam Lampiran 4 PERJANJIAN ini. Dalam hal
terjadi perubahan petugas, maka PIHAK PERTAMA akan menerbitkan Surat
Penugasan baru yang akan disampaikan kepada PIHAK KEDUA ditembuskan
kepada bank penerbit SKBDN MT752 Usance.
8. PIHAK KEDUA menetapkan petugas yang memiliki kewenangan untuk
menandatangani Berita Acara Serah Terima BARANG sesuai dengan Surat
Penugasan yang disampaikan di dalam Lampiran 5 PERJANJIAN ini. Dalam hal
terjadi perubahan petugas, maka PIHAK KEDUA akan menerbitkan Surat
Penugasan baru yang akan disampaikan kepada PIHAK PERTAMA ditembuskan
kepada bank penerbit SKBDN MT752 Usance.
Pasal 7
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Menjamin dan menyampaikan kepada PIHAK KEDUA copy dokumen bukti hukum
kepemilikan dan penguasaan BARANG dan menunjukkan dokumen asli bukti
hukum kepemilikan dan penguasaan BARANG.
2. Menyediakan rincian daftar BARANG yang diperjualbelikan sebelum setiap
penagapalan dilakukan . Menyampaikan copy kontrak pengangkutan dari
Pelabuhan Asal ke Pelabuhan Tujuan dan dari Pelabuhan Tujuan ke lokasi PIHAK
KEDUA sebelum setiap pengiriman dilakukan dengan menutup bagian-bagian
dokumen yang tidak perlu diketahui oleh PIHAK KEDUA.
3. Memastikan bahwa pekerjaan pengiriman BARANG dapat diselesaikan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 60 (enam puluh ) hari kalender dari tanggal
penerbitan SKBDN MT752 Usance dengan jumlah BARANG yang disepakati.
4. Menetapkan petugas yang memiliki kewenangan untuk menandatangani Berta
Acara Serah Terima BARANG.
5. Menjamin keamanan dan pengamanan pengiriman BARANG dari lokasi asal ke
lokasi PIHAK KEDUA.
6. Menanggung seluruh biaya langsung dan biaya tidak langsung yang harus
dikeluarkan berkaitan pengiriman BARANG sampai di lokasi PIHAK KEDUA.
Pasal 8
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 9
FORCE MAJEURE
1. Baik PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atas
setiap keterlambatan akibat gagal memenuhi kewajiban terkecuali pembayaran
jatuh tempo, jika keterlambatan atau kegagalan tersebut disebabkan keadaan
kahar (force majeure) seperti tersebut dalam ayat (2).
2. Force Majeure adalah segala sesuatu yang terjadi diluar kemampuan PARA
PIHAK, serta hal-hal sebagai berikut : Tindakan Tuhan, Keputusan Pemerintah
(keseluruhan atau sebagian), Perang, Pemogokan, Kebakaran, Banjir, Ombak
besar, Angin Puyuh, Huruhara, Embargo, Putusan atau tundakan dari Pengadilan
yang berkompeten atau dari Pemerintah, atau Otoritas Sah lainnya.
3. Dalam hal keadaan Force Majeure telah terjadi atau diperkirakan akan terjadi,
maka pihak yang terkait langsung harus memberitahu PIHAK lainnya dan diikuti
dengan keterangan tertulis tentang keadaan tersebut dan apabila mungkin
dilengkapi dengan bukti-bukti.
4. Pihak yang terkena harus segera mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi
keadaan force majeure tersebut dan berupaya memenuhi kewajibannya sesuai
isi kontrak ini secepat mungkin.
5. BARANG dengan jumlah tertentu harus diserahkan sesuai ketentuan dalam
kotrak ini, namun karena keadaan FORCE MAJEURE, maka PARA PIHAK harus
bermusyawarah untuk mengatasi kesulitan tersebut, apabila kemudian ternyata
tidak diperoleh kesepatakan dalam waktu yang wajar, maka PIHAK yang
menerima pemberitahuan tersebut berhak mengadakan penelitian dalam waktu
yang wajar tentang jumlah Scrap yang belum diserahkan.
6. Apabila sebagai akibat dari keadaan FORCE MAJEURE pengiriman BARANG tidak
mungkin terlaksana dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender terus menerus
terhitung tanggal pemberitahuan, maka PIHAK yang menerima pemberitahuan
tersebut berhak membatalkan PERJANJIAN.
7. Dengan Pemberitahuan Pembatalan secara tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah target schedule serah terima BARANG. Tetapi, bila kinerja
kontrak ini dapat diperbaiki sebelum waktu tersebut berakhir, maka
Pemberitahuan Pembatalan PERJANJIAN tersebut secara otomatis batal dan
kontrak ini tetap berlaku.
Pasal 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa PERJANJIAN ini
ditandatangani dan dilaksanakan oleh Direksi atau Pejabat yang secara sah
dapat mewakili masing-masing PIHAK, memiliki hak penuh dan kewenangan
sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. PARA PIHAK menyatakan dan menjamin akan melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam PERJANJIAN ini dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab.
3. PARA PIHAK tidak akan mengalihkan hak dan kewajiban berdasarkan
PERJANJIAN ini kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan dari PARA PIHAK.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN ARBITRASI
1. Apabila timbul perselisihan dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini, maka PARA
PIHAK akan menyelesaikannya dengan musyawarah dan mufakat. Dan jika tidak
diperoleh kesamaan pendapat maka perselisihan akan diselesaikan melalui
Arbitrase yaitu Pengadilan Negeri di Surabaya.
2. Dalam hal arbitrase pada butir (1) diatas, tidak memperoleh hasil disepakati
oleh PARA PIHAK, maka penyelesaiannya akan dilakukan lewat jalur hukum
melalui Pengadilan Negeri di Surabaya.
Pasal 12
PEMBERITAHUAN DAN CARA KOMUNIKASI
Pasal 14
LAMPIRAN DAN ADDENDUM
Pasal 15
PENUTUP
ZAINOEL. A ……………………..
Direktur Utama Direktur Utama
……………………………………… …………………………………..
NIK : ………………………….. NIK : ………………………..