Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN JUAL – BELI YAMAHA XMAX 2020

ANTARA
DEEDAT WAHYU AZIZ
DAN
RACHMAD RIDHO

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Deedat Wahyu Aziz, buruh, 32 tahun, Babadan Rukun II/23 Surabaya, 08145678912,
dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut:
------------------------------------------- PIHAK PERTAMA -------------------------------------------

1. Rachmad Ridho, satpam, 27 tahun, Sawentar VII/51 Surabaya, 08223456789, dalam hal ini
bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut:
--------------------------------------------- PIHAK KEDUA----------------------------------------------

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian jual – beli dimana syarat
dan ketentuannya diatur dalam 10 (sepuluh) pasal, seperti berikut di bawah ini:

Pasal 1
JENIS BARANG
PIHAK PERTAMA setuju untuk menjual dan menyerahkan kepada PIHAK KEDUA yang
setuju untuk membeli dan menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA berupa: -------------
-
‰ Barang : Yamaha Xmax 2020
‰ Jenis barang : Kendaraan Bermotor
‰ Kondisi : Bekas
‰ Kualitas : Bagus terawat
Yang untuk selanjutnya disebut: --------------------------------------------------------------
------------------------------------------------ BARANG -------------------------------------------
-
Pasal 2
KEPEMILIKAN
PIHAK PERTAMA menjamin bahwa BARANG yang dijualnya adalah milik sah diri pribadi
atau kelompok atau perusahaan, tidak ada orang atau pihak lain yang turut memilikinya dan
sebelumnya tidak atau belum pernah dijual atau dipindahkan haknya, atau dijaminkan kepada
orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga.

Pasal 3
HARGA BARANG
Harga BARANG disepakati adalah Rp. 38.000.000,00 terbilang tigapuluh delapan juta
Rupiah

Pasal 4
CARA PEMBAYARAN
Untuk pembayaran barang tersebut PIHAK KEDUA menerapkan cara pembayaran dengan
syarat dan ketentuan yang juga telah disepakati PIHAK PERTAMA, yaitu:
1. Uang muka atau DP (Down Payment) sebesar 80 %, delapan puluh persen dari
keseluruhan harga BARANG, yaitu Rp. 30.400.000,00 tiga puluh juta empat ratus ribu
rupiaj dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah penandatanganan
surat perjanjian ini.
2. Surat perjanjian ini diberlakukan sebagai kwitansi dari penerimaan pembayaran uang muka
dari PIHAK KEDUA tersebut.
3. Uang pelunasan pembayaran sebesar 20% dua puluh persen dari keseluruhan harga
BARANG, yaitu Rp.7.600.000,00 tujuh juta enam ratus ribu rupiah dibayarkan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah keseluruhan BARANG tiba di tempat PIHAK
KEDUA dengan selamat dan dalam kondisi baik.

Pasal 5
PENYERAHAN BARANG
1. BARANG tersebut akan dikirimkan PIHAK PERTAMA dengan menggunakan mobil pick
up ke tempat PIHAK KEDUA melalui jalan darat, maksimal tiga setelah penandatanganan
surat perjanjian ini.
2. Keseluruhan BARANG tersebut akan tiba di tempat PIHAK KEDUA di Jl.Sawentar
VII/51 Surabaya setelah Konfirmasi pengiriman dari PIHAK PERTAMA

Pasal 6
HAK PARA PIHAK
I. Hak para pihak antara lain
A. Hak PIHAK PERTAMA
 Menerima pembayaran dengan harga sesuai dengan isi
perjanjian dari PIHAK KEDUA
 Menerima pembayaran secara tepat waktu sesuai dengan ini
perjanjian dari PIHAK KEDUA
B. Hak PIHAK KEDUA
 Menerima barang yang dibeli pada waktu yang telah ditentukan
 Menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan
II. Kewajiban para pihak antara lain
I. Kewajiban PIHAK PERTAMA
 Mengirimkan barang tepat waktu
 Memastikan kualitas barang sesuai denga isi perjinjian
II. Kewajiban PIHAK KEDUA
 Membayarkan barang sesuai dengan harga yang tertera
perjanjian
 Membayar barang tepat waktu

Pasal 7
FORCE MAJEURE
Yang dinamakan force majeure adalah hal-hal yang terjadi di luar kekuasaan
PIHAK PERTAMA, seperti:
1. Bencana alam, seperti: banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan, serta
kebakaran yang disebabkan oleh faktor extern yang mengganggu kelangsungan perjanjian ini.
2. Huru-hara, kerusuhan, pemberontakan, dan perang.
3. Apabila keterlambatan atau kelalaian tersebut dikarenakan PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA tidak dapat diwajibkan untuk membayar uang denda.

Pasal 8
SANKSI
1. Bilamana PIHAK PERTAMA tidak memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Maka
PIHAK KEDUA berwenang memberikan teguran atau peringatan baik secara lisan
maupun tertulis kepada PIHAK PERTAMA
2. Bilamana PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Maka
PIHAK PERTAMA berwenang memberikan teguran atau peringatan baik secara lisan
maupun tertulis kepada PIHAK KEDUA
3. Apabila PIHAK PERTAMA tidak mengindahkan teguran atau peringatan dari
PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA dapat melaporkan PIHAK PERTAMA ke
pihak berwajib
4. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan teguran atau peringatan dari PIHAK
PERTAMA maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA ke pihak
berwajib

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak bersepakat
untuk:
1. Menyelesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah pada taraf pertama.
2. Apabila jalan kekeluargaan atau musyawarah tersebut tidak memuaskan kedua belah
pihak, maka perselisihan ini akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku dan kedua belah
pihak bersepakat untuk memilih domisili di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Surabaya

Pasal 9
BERKAHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini berakhir ketika:
1. Seluruh hak dan kewajiban dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
telah terpenuhi
2. Perjanjian telah dibatalkan karena putusan hakim

Pasal 10
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan
dibuat rangkap 2 (dua) yang berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Dibuat di : Surabaya
Tanggal : 24 Juni 2020
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ Deedat Wahyu Aziz ] [ Rachmad Ridho]


SAKSI-SAKSI:
[ Yudan Adiatmoko ] [ Alifian Subekti ]

12 (2) d
Syarat putus kontrak
Penting klausul tentang wanprestasi dan akibat dari wanprestasi
Sanksi harus rijit biar tidak semena-mena

Anda mungkin juga menyukai