Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Lembaga Pembiayaan

lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan


dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Dan Menurut Siamat lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

peran dan fungsi lembaga pembiayaan yaitu

a. Memberikan pola mekanisme pembiayaan yang bervariasi di antara


bidang usaha yang meliputi: sewa guna usaha (leasing), anjak piutang
(factoring), modal ventura (ventura capital), perdagangan surat berharga
(securitas company), usaha kartu kredit (credit card), dan pembiayaan
konsumen (consumer finance). Sehingga dapat disesuaikan dengan jenis
kebutuhan pembiayaan masing-masing masyarakat yang memerlukannya.
b. Memberikan beberapa keringanan, seperti persyaratan penyediaan agunan
(collateral) yang lebih longgar, keringanan di bidang perpajakan, karena
keuntungan yang di peroleh bukan obyek pajak penghasilan.
c. Mengisi celah segmen yang belum digarap oleh industri perbankan
2.2. Pembiayaan Syariah

Pembiayaan syariah secara umum kegiatan suatu bank antara lain adalah
penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito,
kemudian menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
pembiayaan, serta kegiatan jasa-jasa keuangan lainnya. Dan menurut Veithzal Rival dan
Arifin (2010:681) dalam bukunya yang berjudul “Islamic Banking”, Pembiayaan atau
financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik sendiri maupun lembaga
2.3. Jenis Jenis Pembiayaan
Menururt sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi
menjadi dua yaitu
a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produktif dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik
usaha produktif, perdagangan maupun investasi
b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan

Menurut keperluannya, pembiayaan produksi dibagi menjadi dua hal yaitu

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan


1. Peningkatan produksi
2. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari
suatu barang
b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barangbarang
modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan
itu
2.4. Kegiatan Pembiayaan Syariah
Kegiatan pembiayaan syariah dibag menjadi 3 yaitu
1. Pembiayaan Jual Beli, pembiayaan jual beli merupakan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang melalui transaksi jual beli sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak dan akad
yang digunakan Murabahah, Salam, Istishna’
2. Pembiayaan Investasi, pembiayaan investasi merupakan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan modal dengan jangka waktu tertentu untuk
kegiatan usaha produktif dengan pembagian keuntungan sesuai dengan
perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak dan akad
yang digunakan Mudharabah, Musyarakah, Mudharabah Musytarakah,
Musyarakah mutanaqishoh
3. Pembiayaan Jasa, pembiayaan jasa merupakan pemberian/ penyediaan jasa
baik dalam bentuk pemberian manfaat atas suatu barang, pemberian
pinjaman (dana talangan) dan/ atau pemberian pelayanan dengan dan/ atau
tanpa pembayaran imbal jasa (ujrah) sesuai dengan perjanjian pembiayaan
syariah yang disepakati oleh para pihak dan akad yang digunakan Ijarah,
Ijarah Muntahiyah Bittamlik, Hawalah atau Hawalah Bil Ujrah, Wakalah
atau Wakalah Bil Ujrah, Kafalah atau Kafalah Bil Ujrah, Ju’alah, Qardh

Anda mungkin juga menyukai