Anda di halaman 1dari 62

PROGRAM E-LEARNING BATCH 2

BADAN KEJURUAN TEKNIK INDUSTRI


PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
diklatkerja.com

Seri: K3 Industri
Modul 5: HSE RISK ASSESSMENT (PENILAIAN RISIKO K3)
Instruktur: Hendra Messa (Konsultan & Trainer HSE)
Tujuan Pembelajaran
 Memahami konsep dasar tentang Risiko dan pencegahan nya
 Memahami konsep Penilaian Risiko
 Mengetahui Metode-metode Penilaian Risiko
 Mengetahui Penerapan praktis Metode Penilaian Risiko dalam operasional
Perusahaan
Pengantar
 Program HSE bersifat menyeluruh dalam menangani suatu insiden/kecelakaan ;
 Tindakan pencegahan sebelum terjadi
 Penanganan langsung saat terjadi insiden
 Investigasi dan rekomendasi agar insiden tidak terjadi lagi

 Apakah HSE Risk Assesment ?


 Bagian dari Tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan/insiden
 Penilaian mengenai Risiko yang berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan kerja dan dampak lingkungan
 Risiko : kecelakaan kerja, kebakaran, kerusakan fasilitas, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan dll.

 Apa saja bentuk kegiatan Risk Assessment ?


 Hazard Identification ( Identifikasi bahaya )
 Risk Analysis ( Analisa Tingkat Risiko)
 Risk Control ( Tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan risiko agar tidak terjadi kecelakaan)
Bagaimana Tindak
Apa Mengapa
caranya lanjut

• Apakah HSE Risk Assessment ?


• Mengapa diperlukan ?
• Bagaimana cara melakukan nya ?
• Apa tindak lanjut nya ?
Apakah HSE Risk Assessment itu ?
 Tinjauan secara menyeluruh terhadap apa yang bisa menyebabkan kecelakaan
dan apa dampaknya terhadap lingkungan kerja. Kemudian dilanjutkan dengan
usaha untuk mengendalikan dan mengurangi risiko tersebut.
 Pengendalian risiko adalah cara terbaik untuk mengurangi potensi terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Meliputi risiko potensi kecelakaan & penyakit terhadap manusia, kerusakan
fasilitas/bangunan dan pencemaran lingkungan
 Risk Assessment adalah salah satu pilar utama dari keberhasilan penerapan sistem
manajemen K3 pada sebuah perusahaan
Latar Belakang Risk
Assessment Bersifat aktif &
progressif
Bersifat Pencegaha Risk melakukan
pasif n Assessment pencegahan
Menunggu sebelum
kejadian terjadi

Program HSE bersifat aktif


Penangana dan progressif, menyiapkan
n langsung berbagai program
pemadama pencegahan sebelum
n insiden terjadi. Berbeda dg
kebakaran tim pemadam kebakaran
yang bertindak berdasarkan
kejadian
(pasif).
Investigas HSE Risk Assessment adalah
i bagian dari upaya
Jadi pelajaran
agar tak terjadi pencegahan agar insiden
lagi tidak terjadi.
Pelajaran dari insiden yang
Risk Accident
Assessment handling Incident Corrective
Investigation Action
Risk First aid/ Medical Lesson
Prevention
treatment Learned

Before
Accident After Accident
Accident

Business Continuity Plan

Emergency
Preparedness Emergency Disaster
plan Procedure Procedure

Normal Emergency
Condition Condition
HSE Risk Assesment
Terdiri dari 3 tahapan proses :
• Hazard Identification
• Risk Analysis Hazard Risk
• Risk Control Identificatio
• Identifikasi Bahaya n Control
• Analisa Risiko
• Pengendalian Risiko

HI RA RC
Contoh kegunaan HSE Risk Assessment :
• Pembuatan JSA ( Job Safety Analysis)
• Pembuatan dokumen HIRARC yang
menjadi dasar penyusunan Sistem
Manajemen Keselamatan kerja ISO 45001
• Pembuatan dokumen Amdal ( Analisa
mengenai dampak lingkungan)
• Analisa risiko proses dalam perencanaan
pembangunan suatu pabrik Risk
Analysis
Kapan dilakukan HSE Assesment ?
Tahapan/waktu Tujuan Metode/Tools
Saat Identifikasi risiko sejak awal, PHA Hazops
desain/perencanaa sehingga bisa didapatkan Amdal
n rancangan yang aman HIRARC
Pencegahan risiko sejak awal

Saat akan dilakukan Identifikasi potensi risiko JSA, HIRA


pekerjaan/proyek pekerjaan , agar pekerjaan
berjalan dg aman/selamat

Kondisi Operasi Identifikasi potensi risiko ( Safety Observation


Normal unsafe act/unsafe condition), Hazard identification
sehingga bisa dilakukan
tindakan pencegahan
Risk Assessment dilakukan
untuk pencegahan
terjadinya potensi
kecelakaan pada
pekerjaan.

Risk Assessment untuk


pekerjaan berisiko tinggi
lebih kompleks/rumit
dibandingkan untuk
pekerjaan berisiko rendah.

Contoh penggunaan
HSE Risk Assessment untuk
pekerjaan berisiko tinggi

Pengangkutan peralatan
berat dan besar pada
konstruksi pabrik.
Tahapan Proses Penilaian Risiko
 Identifikasi semua potensi bahaya
 Analisa siapa saja/apa saja yang potensi terpapar bahaya tersebut dan apa
dampak nya
 Evaluasi Risiko kejadian kecelakaan
 Identifikasi bahaya, mengumpulkan berbagai kemungkinan potensi bahaya dari
material, proses atau kegiatan kerja.
 Analisa Risiko berdasarkan ukuran potensi dampak dan peluang kemungkinan
terjadi nya.
 Tentukan Tindakan pengamanan yang bisa dilakukan untuk mencegah
kecelakaan dari paparan bahaya tersebut.
Pemahaman Dasar
Mengenai
Bahaya, Risiko, Peluang dan
Kecelakaan
“Danger” (Bahaya)
( Definisi teknis )

Dalam pengertian teknis adalah suatu obyek


.
dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja
yang potensial dapat mengancam keselamatan

Sumber bahaya dapat berupa :


material , mesin, proses kerja, energi (listrik,
gravitasi dll), metode kerja atau situasi kerja.
Hazard
Suatu kondisi yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan, kerusakan

hampir putus Incident


Suatu kondisi yang bilamana
putus terjadi sedikit perubahan akan
menimbulkan kecelakaan

Accident
Kejadian tiba2, tidak diduga
yang menimbulkan
kecelakaan/ kerusakan/kerugian
DEFINISI KECELAKAAN
Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu sedikit
saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan
terjadinya
accident/kecelakaan.
Risiko – Risk
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan risko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/


dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut
sebagai tingkat risko (Level of Risk)

Risiko = Bahaya x Potensi terjadi


Risk = Hazard x Probability

Kecelakaan bisa dicegah/dikurangi dampaknya dengan melakukan pengendalian risiko dengan cara ;
• Menghilangkan/menghindari bahaya
• Mengurangi peluang (kemungkinan) terjadinya bahaya menimbulkan kecelakaan
IDENTIFIKASI BAHAYA
HAZARD IDENTIFICATION
2 KELOMPOK SUMBER BAHAYA DI TEMPAT KERJA

Bahaya karena aktivitas Pekerjaan ( Occupational safety hazard)

Terjatuh, tertabrak, tertusuk, terpapar benda B3 ( benda berbahaya &


beracun), iritasi kulit, gangguan pernapasan, terkena setrum listrik dll

Bahaya karena proses (Process Safety hazard)

Bahaya yang timbul dari proses produksi, material berbahaya, energi ledakan,
kebakaran, proses kimiawi;
Contoh akibat: kebakaran, ledakan, kebocoran zat berbahaya dll
Jenis-jenis Bahaya di Tempat Kerja

 Bahaya fisika/material/energy (benda tajam, benda keras, energi listrik, tekanan,


radiasi dll) yang menyebabkan pekerja terluka/fatality.
 Bahaya Kimia. Paparan zat kimia berupa gas, cairan, padat dll yang
menyebabkan pekerja terluka/fatality/sakit dll.
 Bahaya biologis: Paparan kuman, virus spt covid-19, dll
 Ergonomic (gangguan tubuh karena posisi kerja)
 Psychosocial (stress, gangguan jiwa dll)
Metode Identifikasi Bahaya pada Pekerjaan
 Melakukan Inspeksi Safety di lapangan kerja dan melakukan pengecekan
prosedur & lingkungan kerja
 Melakukan monitoring dan pengukuran lingkungan kerja seperti, kondisi udara,
kebisingan dll
 Meminta masukan dari para pekerja, mengenai risiko-risiko yang berpotensi
terjadi saat bekerja
 Mengecek Safety information pada material/produk berupa: Safety data sheet,
simbol bahaya, operating manual dll.
 Mengumpulkan data kecelakaan dan laporan near miss yang terjadi terjadi
 Membuat Job Safety Analysis berdasarkan identifikasi bahaya yang telah
didapatkan
 Lakukan pertemuan sebelum pekerjaan akan dilakukan
Identifikasi
Bahaya dari
Aktivitas
Pekerjaan
Safety Information
 Informasi mengenai bahaya dari material dan produk bisa diketahui dari
dokumen MSDS dan symbol bahaya (GHS Symbol)
 Pada kemasan material berbahaya ada disampaikan informasi bahaya dalam
bentuk symbol dan keterangan singkat.
 Informasi bahaya dari proses diketahui dari dokumen Teknik proses seperti P&ID (
Pipe & Instalation Diagram), PFD dll. Dari dokumen P&ID bisa diketahui risiko
proses berupa ; tekanan, suhu tinggi, proses mesin dll.
Identifikasi
bahaya dari
proses
produksi
Melalui
dokumen
diagram
proses
Pelabelan Material
Berbahaya
Untuk menghindari risiko dari penggunaan
material berbahaya, pada pada kemasan
material yang berbahaya wajib dipasangkan
label bahaya dengan simbol sesuai standard
dunia, GHS, Globally Harmonized System

Disamping dipasang pada kemasan, wajib


disediakan juga dokumen resmi untuk
material tsb dikenal dg istilah SDS atau MSDS
Material Safety Data Sheet

Keterangan detail tentang karakteristik dan


bahaya material tersebut dijelaskan detail
pada dokumen MSDS.
Label symbol hazard memiliki arti tersendiri
yang disepakati standard dunia.
Simbol Bahaya (Standard
International)
Material Safety Data Sheet (MSDS) ; Hazard Symbol : Untuk Identifikasi material
Menjelaskan karakteristik &spesifikasi teknis berbahaya, maka diberikan symbol khusus
suatu material. yang menjelaskan karakteristik bahaya dari
Pada MSDS dijelaskan jenis dan tingkatan material tersebut. Pengangkatan,
bahaya dari material tersebut, dampaknya penyimpanan dan penggunaan material
pada manusia serta cara penanganan dan berbahaya tersebut harus mengikut peraturan
alat keselamatan yang diperlukan khusus, biasa dijelaskan pada MSDS ( Material
Safety Data Sheet)
Unsafe Act &
Unsafe
Condition

Temukanlah
unsafe act &
unsafe condition
dari gambar
berikut
Contoh Tabel Hazard Identification, System Instalasi pipa bahan bakar

Sumber : Desy/Diah , Unesa


ANALISA RISIKO
Analisa Risiko
 Tujuan Analisa risiko adalah untuk mencari penyebab dan dampak dari suatu potensi kecelakaan
 Analisa risiko dilakukan Bersama oleh tim dari berbagai bidang agar bisa dikembangkan berbagai
sudut pandang sesuai keahlian masing2
 Data dari kejadian2 kecelakaan serupa sebelumnya menjadi masukan untuk Analisa
 Ada 2 jenis Analisa risiko; kualitatif dan kuantitatif

3 Dasar Analisa Risiko Kecelakaan:


 Apa saja kemungkinan penyebab terjadinya suatu kecelakaan?
 Seperti apa dampak dari kejadian tsb
 Bagaimanakah peluang kemungkinan terjadi nya kecelakaan tersebut?
 Hasil Analisa dihitung dan ditampilkan pada matrix risiko
 Dibuat skala prioritas dari berbagai kemungkinan risiko
Tahapan Ringkas Analisa Risiko
Analisa Risiko: Qualitative vs Quantitative
Qualitative Quantitative
Biasanya dilakukan pada level
Berdasarkan tingkat risiko
proyek
Evaluasi kemungkinan dan Berdasarkan Perhitungan
dampak dilakukan secara kemungkinan dan tingkat bahaya
subyektif ( dampak)
Bisa dilakukan dalam waktu cepat Memerlukan waktu lama &
& perhitungan sederhana kompleks
Tidak memerlukan software/tool Memerlukan alat / tools khusus (
khusus misal software dll )
Contoh : Pekerjaan perbaikan Contoh : Analisa risiko
tangki pembangunan pabrik petrokimia
5 Tahap Proses Analisa Risiko Kualitatif
1. Mengumpulkan masukan dari semua tim untuk
identifikasi risiko
2. Melakukan Analisa risiko dengan menilai dampak dan
potensi terjadinya
3. Analisa
risiko berdasarkan data kejadian sebelumnya
dan pendapat ahli
4. Membuat skala prioritas berdasar hasil analisa
Tingkatan Risiko
Risiko = Bahaya x Peluang terjadi

 Contoh:
 bahaya kecil x besar
kemungkinan terjadi
 Jatuh terpeleset di lantai licik
 Bahaya sedang x sering terjadi
 Kebakaran, tabrakan di jalan raya
 Bahaya besar x jarang terjadi
 Bencana alam ; gempa bumi,
tsunami, pandemik
Alur Proses Pengamanan Risiko Pekerjaan
Rencana Pekerjaan/
Work Order
Pengajuan ijin kerja Review dan Approval
(work permit) ijin kerja

Uraian Kerja/Proses

Pembuatan JSA Pelaksanaan


Pekerjaan

Identifikasi Risiko

Safety Monitoring
Alur Proses Pembuatan Job Safety Analysis (JSA)

Job Safety
Analysis

Uraikan Identifikasi Tingkatan Prosedur


urutan kerja Bahaya Risiko Keselamatan
Contoh JSA
Job Safety Analysis ( Analisa Keselamatan Kerja, contoh ; pekerjaan rumah

Dampak Potensi terjadi


Kegiatan Bahaya Pencegahan kecelakaan
Parah Sering
Sedang Kadang2
Minor/kecil Jarang
Kerja di ketinggian Terjatuh Cedera, fatality Sering Menggunakan tangga yang aman
(misal : perbaikan Menggunakan tali pengikat badan (
atap) body harness)
Analogi dalam kegiatan sehari2 di luar pekerjaan

Penggunaan listrik di Terkena setrum Cedera, fatality kadang2 Instalasi listrik yang aman
rumah Penggunaan alat listrik dg benar
Memasak di dapur Kebakaran Fatality, kerusakan Kadang kadang Pasang pengaman kompor gas
Kompor gas rumah ( terbakar) Memasang selang gas dg aman
meledak
Terjatuh di tangga Patah tulang sedang Sering Pasang hand rail, tangga yg aman
cedera Tidak buru2 saat naik tangga
Perjalanan Kecelakaan Sedang, parah Sering Mengecek kondisi kendaraan sebelum
/cedera pergi, menyiapkan peralatan &
obat2an
Risk
Assessment
Sistem
Instalasi
Bahan bakar

Sumber : Desy/Diah , Unesa


PENGENDALIAN RISIKO
Ringkasan Tahap HSE Risk
Hazard Assessment • Eliminasi
Identification • Substitusi
• Rekayasa/
• Fisika teknis
• Energy (listrik) Risk Analysis • Administratif
• Mekanis • APD
• Kimia • Lain2
• Biologis
• Lingkungan
• Ergonomi Risk Control
• Psikologis

Monitoring &
Review

• Evaluasi
• Inspeksi
• Audit
Metode & Tools utk HSE Risk Assessment

Untuk mengendalikan Risiko pekerjaan telah dikembangkan


berbagai metode yang penggunaan nya disesuaikan dg jenis
pekerjaan dan tingkatan risko.
Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan ;

• JSA : Job Safety Analysis


• TRA : Task Risk Assessment
• PHA : Preliminary Hazard Analysis
• Hazop : Hazard Operability
• Hazid : Hazard Identification
• PSSR : Pre Start Up Safety Review ( Proyek)
• HIRARC : Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control
• Amdal : Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
• PTW : Permit To Work ( Ijin kerja)
Konsep dasar Pengendalian risko terjadinya
kecelakaan

System Keselamatan = Mencegah terjadi nya kecelakaan dan dampak


yang merugikan

Pencegahan kejadian Perlindungan dari


yang tidak dampak yang tidak
dikehendaki dikehendaki
Kejadian tak terduga Akibat yang tak di
inginkan

Kegiatan
Operasional
Sehari hari

Mengurangi
Menghindari Mengurangi
kemungkina
Bahaya Kecelaka Dampak
n
an
Tahapan untuk pengendalian risko (dengan analogi Buaya sebagai Risiko)

Identifikasi Risiko Evaluasi Risiko Menghilangkan Risiko


Alternatif Risiko

Isolasi Risiko Menggunakan Pelindung ( APD) Bila tidak bisa


dihadapi,
menghindar
(kondisi Emergency)
Hirarki Pengendalian Risiko

 Identifikasi Risiko
 Evaluasi tingkat risiko
 Menghilangkan risiko
 Mengurangi risiko dengan menggunakan alternatif lain
 Isolasi risiko
 Menggunakan alat pelindung diri (APD)
 Meninggalkan/lari dari risiko (misal kondisi emergency)
Hirarki Pengendalian Risiko
(contoh)
Pekerjaan Berisiko Tinggi
dan Penanganan Risikonya
Contoh
Risk Control
Pada dokumen
HIRARC

Untuk fasilitas ;
System Diesel
Generator

Sumber : Desy/Diah , Unesa


Ijin Kerja/Work Permit
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control)

Sumber / Potensi luka,


Tahapan Pengendalian
potensi sakit, Tingkatan risko
proses risko
bahaya kerusakan

Alur Proses
Jenis
pekerjaan

HIRARC adalah metode


untuk menganalisa risko
dari seluruh tahapan
proses dan kegiatan kerja,
kemudian menghitung
risko serta pengendalian
nya
Studi kasus ; Kerja penggalian tanah Contoh pengamanan kerja
penggalian tanah (excavation)

Pemasangan retaining wall


Untuk mencegah agar pekerja
tidak terkena runtuhan tanah
(terkubur)
Metode PHA Hazop
Risk Assessment pada proses produksi yang kompleks dan rumit semisal pada sebuah
pabrik petrokimia, menggunakan metode yang lebih lengkap dan detail dikenal
dengan nama PHA Hazop, singkatan dari Preliminary Hazard Analysis – Hazard
Operability. Analisa dan penilaian bahaya berdasarkan proses operasional pada
suatu fasilitas produksi,
Metode ini biasanya digunakan untuk Assessmen Risiko pada saat proyek
pembangunan sebuah pabrik , perbaikan atau modifikasi fasilitas mesin produksi.
Identifikasi Risiko pada metode Hazops didasarkan pada diagram teknis yang
menjelaskan proses produksi , yaitu dokumen PFD ( Process Flow Diagram) dan P&ID
(Piping & instrumentation Diagram ).
Flow Process Chart

Perlu dipahami proses


produksi yang lebih detail
melalui dokumen teknis
berupa skema flow
process chart, P&ID,
electrical diagram dll.

Dengan mengetahui
detail proses teknis
tersebut bisa dilakukan
pengamanan sejak masa
desain Safety design),
proyek dan operasional.
Sehingga bisa dilakukan
penjaminan bahwa
proses tsb aman (safety
integrity) dan juga
dijadikan sebagai dasar
dalam pelaksanaan
Katup pengaman
(warna merah)
yang terpasang
pada sistem
perpipaan pada
suatu fasilitas
sistem produksi
Katup pengaman akan Pelepasan tekanan
Risiko Keselamatan Proses otomatis terbuka
bilamana ada tekanan
berlebih,
Process Safety Risk berlebih, bila tekanan menghindari pipa
normal masih tertutup pecah

Penggunaan katup pengaman


(vent valve) untuk menghindari
risiko terjadinya tekanan
berlebihan di dalam jalur pipa

Keterangan:
Bypass 1 valve, katup
pembuka by pass
Vent valve : katup

pengaman/pembuang
Block valve : katup
penghambat
Contoh Hazop Form
Analisa & Penilaian
Risiko dari suatu
proses produksi
Pengendalian Risiko pada Pekerjaan yang
Dilakukan Secara Bersamaan (simultan) di
Suatu Tempat
Pada suatu lokasi dimana dilakukan beberapa pekerjaan secara bersamaan, risiko
yang timbul akan lebih besar karena kompleksitas pekerjaaan. Ijin kerja ( work permit )
nya pun lebih dari satu, pada kondisi seperti itu, pengendalian risiko menggunakan
metode khusus yg lebih lengkap dan detail, dikenal dg istilah SIMOPS singkatan dari
Simultanuous Operations.
Contoh nya pekerjaan pada sebuah reactor pada pabrik petrokimia. Reaktor biasanya
dibangun pada sebuah tower ( Menara) yang terdiri dari beberapa lantai. Pada saat
bersamaan dilakukan pekerjaan pada lantai yang berbeda, namun pada jalur pipa yg
berhubungan. Risiko pekerjaan pada kondisi tersebut saling berhubungan.
Pengendalian risiko pekerjaan didasarkan pada Analisa HAZOP dan pengaturan ijin
kerja dg metode SIMOPS
Contoh pekerjaan
simultan pada satu lokasi:

Beberapa pekerjaan
pada lantai berbeda
pada sebuah platform
fasilitas petrokimia

Bil masing2 pekerjaan


memiliki JSA dan Ijin kerja
tersendiri, tanpa
memperhitungkan risiko
dari pekerjaan di tempat
lain, maka ada bahaya
yang tak diperhitungkan
dari pekerjaan lain di
tempat yg sama.

Solusi, dibuat Analisa risiko


khusus, dg pendekatan
simops , simulasi operasi
bersamaan dan di
identifikasi berbagai
kemungkinan risiko nya
Karena kondisi tertentu, pada suatu lokasi
dilakukan beberapa pekerjaaan secara
bersamaan ( simultan).
Untuk mengendalikan potensi risiko yang
mungkin terjadi, dilakukan pengendalian
kerja secara simultan juga, dikenal dg istilah
SIMOPS ( Simultanuous Operations) . Penilaian
Risiko dilakukan secara simultan (bersamaan)
yang akan dijadikan lampiran Ijin kerja (PTW)
khusus
Evaluasi & Manajemen Risiko
 Pengendalian Risiko dijadikan standar ( ketentuan baku)
dalam bentuk prosedur/ instruksi kerja yang menjadi
standar dalam pekerjaan serupa selanjutnya.
 Dengan dijadikan standar, maka pengendalian risiko
akan bisa konsisten terus dilakukan
 Setelah pekerjaan selesai dilakukan evaluasi untuk
menilai efektivitas pelaksanaan Risk Assessment.
 Hasil evaluasi akan menjadi masukan untuk perbaikan
prosedur dan risk assessment serupa selanjutnya
Selesai

Anda mungkin juga menyukai