Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BATANG ANAI
Alamat : Jl. Dwi Warna No. 59 Pasar Usang. Telepon/Fax: (0751)471111
E-mail : office@sma1batanganai.sch.id Website : smanbatanganai.sch.id

Satuan pendidikan : SMAN 1 Batang Anai Kelas / Semester : XII / Ganjil


Mata pelajaran : Sejarah Indonesia Pertemuan Ke- : 1
Materi : Upaya bangsa Indonesia dalam Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa JP
(PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz)

A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa
antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui kegiatan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discoveri Learning studi
literature peserta didik mampu Menganalisis pemberontakan PKI Madiun 1948 Menganalisis
pemberontakan DI/TII Menganalisis pemberontakan APRA Menganalisis pemberontakan Andi
Aziz Menganalisis pemberontakan RMS Menganalisis pemberontakan PRRI Menganalisis
pemberontakan Permesta Menganalisis pemberontakan G 30 S/PKI dengan rasa rasa ingin
tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri
dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif),
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
 Melakukan pembukaan dengan guru memberikan salam, mengecek kehadiran peserta didik,
pembuka, dengan menyruh ketua kelas memimpin doa, dan berdoa bersama
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini diawal tahun pelajaran
 Menyampaikan kompetensi yang akan di pelajari dan dicapai serta di kembmagkan
 Apersepsi materi yang akan disampaikan
KEGIATAN INTI
Orientasi  Guru merumuskan masalah tentang Upaya bangsa Indonesia dalam
masalah menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI)
Merumus  Peserta didik mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan Upaya
kan masalah bangsa Indonesia dalam menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Mengajukan  Peserta didik merumuskan hipotesis sementara tentang Upaya bangsa
hipotesis Indonesia dalam menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Mengumpulkan  Peserta didik dibagi beberapa kelompok bergabung dalam delapan
informasi kelompok
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi secara kelompok melalui berbagai
macam sumber yang terkait dengan tugas sebagai berikut :
untuk kelompok 1,2 3 dan 4 membahas tentang :
 pemberontakan PKI Madiun 1948
 pemberontakan DI/TII
 pemberontakan APRA
 pemberontakan Andi Aziz

Menguji  Peserta didik menganalisis informasi dari bacaan berbagai buku sumber
hipotesis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah ditugaskan
 Mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverikasi hasil
pengolahan dengan data-data pada sumber terkait materi yang disajikan

Menyimpulkan  Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan masing-masing kelompok


mempresentasikan secara acak
 Bagi kelompok yang memberi tanggapan dan jawaban yang tepat akan
diberikan point.
 Kelompok yang bisa mengumpulkan point terbanyak maka diberikan
julukan excellent point terbanyak kedua diberikan julukan super team
dan point terbanyak ketiga dengan julukan good team
REFLEKSI DAN KONFIRMASI/ PENUTUP

a. Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan dari keseluruhan materi upaya bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan
pemberontakan
b. Guru memberikan pertanyaan tulisan (terlampir)
c. Guru memberikan evaluasi berupa post test secara acak
d. Guru membimbing peserta didik agar dapat mengambil nilai moral pelajaran dari
pembelajaran hari ini
e. Guru bersama peserta didik merefleksi pembelajaran
f. Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya
g. Guru mengucapkan salam

D. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASESMEN)


Aspek yang
No Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
1 Sikap Observasi dan Jurnal Pengamatan sikap (jurnal) Selama KBM
2 Pengetahuan Tes tertulis Soal tes Setelah KBM
3 Keterampilan - Unjuk kerja - Pengamatan unjuk kerja - Pada saat presentasi
- Laporan tertulis - Penilaian laporan tertulis - Pengumpulan tugas

Mengetahui, Pasar Usang, Juli 2021


Kepala Guru Mata Pelajaran,

Fermazoni, S.Pd Nurlis Suprina, S.Pd, M.Pd


NIP. 196910241999031003 NIP. 197307211999032004

 Lampiran
1. Bahan ajar
2. Evaluasi / Penilaian
3. Program Remedial / Pengayaan
Lampiran

1. Bahan ajar
PERJUANGAN MENGHADAPI PERGOLAKAN DALAM NEGERI
Kabinet Ali Sastroamidjojo mengeluarkan Undang Undang No. 1 tahun 1957 yang mengatur
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan daerah, dimana didalamnya diatur pembagian kekuasaan dan
keuangan pusat dengan daerah.Pada tanggal 9 April 1957 Kabinet Karya pimpinan Perdana Menteri
Djuanda menggantikan Kabinet Ali Sastroadmijojo II. Kabinet ini secara teoritis bersifat non partai,
namun pada hakikatnya kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.Pada bulan Mei 1957
dibentuklah Dewan Nasional yang terdiri dari 41 wakil golongan fungsionalpemuda, kaum petani,
kaum buruh, kaum wanita, para cendekiawan, pemuka agama, kelompok-kelompok daerah dan lain-
lain] di tambah beberapa anggota ex officio. Dewan Nasional ini langsung dipimpin oleh Presiden
Soekarno, sedangkan pelaksana harian adalah wakil ketuanya Ruslan Abdulgani. Kalangan militer
berusaha menjamin bahwa cara-cara baru yang bersandar pada golongan golongan fungsional yang
berafiliasi dengan partai-partai. Kabinet menjalin hubngan dengan dewan dewan militer daerah yang
telah mengambil alih kekuasaan di daerah daerahnya, bahkan memberi mereka beberapa dana dengan
kedok pembangunan daerah.
Pada tanggal 10 – 14 September 1957 Kabinet Djuanda mengadakan musyawarah nasional di
Jakarta. Ada harapan bahwa musyawarah nasional yang pertama ini akan membawa hasil tentang cara
cara pemecahan riil maslah perimbangan keuangan pusat dan daerah yang dirasakan selama itu tidak
adil. Para wakil dari dewan dewan daerah tampaknya bersedia bekerjasama, tetapi setiap kali
pertemuan selalu tidak mencapai tujuan (selalu menemui jaklan buntu). Pada masa pemerintahan
kabinet ini hubungan pemerintah pusat dengan daerah semakin tidak harmonis. Hal ini terlihat dari
mumculnya berbagai pergolakan di berbagai daerah yang berhubungan dengan perimbangan
perekonomian pusat dengan daerah. Adanya konsepsi presiden tentang Konsep Ekonomi Nasional
menambah ketegangan di daerah. Perkembangan yang terjadi sangat tidak menguntungkan pemerintah
RI. Pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat yang berpokok pada masalah
ekonomi dan perimbangan keuangan Pusat dan daerah makin lama makin meningkat.

A. Peristiwa Madiun/PKI dan cara yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya dan
konflik-konflik internal lainnya
Perundingan Renville yang sangat merugikan bangsa Indonesia, akhirnya membawa korban,
yaitu dengan dibubarkannya kabinet Amir Syarifudin dan digantikan oleh Kabinet Hatta. Selanjutnya
Amir Syarifudin merasa sakit hati dan membentuk Front DemokratikRakyat (FDR) pada tanggal 28
Juni 1948, dan memposisikan dirinya sebagai oposisi dari pemerintah kabinet Hatta.FDR pada
kemudian hari akhirnya bergabung dengan Partai Komunis Indonesia pimpinan Muso, Alimin, Semaun
dan Darsono. Bersama PKI, FDR merencanakan suatu perebutan kekuasaan. Sebelum melakukan
perebutan kekuasaan gerakan ini berusaha untuk melakukan agitasi-agitasi dengan cara merongrong,
menyebarkan berita-berita yang tidak benar tentang pemerintahan kabinet Hatta. Mereka berusaha
untuk mempengaruhi rakyat dan menimbulkan kebencian kepada pemerintah.
Puncak dari gerakan PKI ini adalah tanggal 18 September 1948 dengan mengumumkan
berdirinya Negara Soviet Republik Indonesia di Madiun. Menyertai gerakan ini, mereka mengadakan
aksi-aksi kejam, dengan mengadakan penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh pemerintah
dan agama. Salah satu tokoh pemerintah yang menjadi korban gerakan ini adalah Gubernur Jawa
Timur, R.M. Suryo R.M Soeryo. Gerakan ini merupakan sebuah pengkhianatan dari dalam negeri,
mengingat disaat yang sama pemerintah dan bangsa Indonesia sedang menghadapi Agresi Militer
Belanda dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.Untuk menumpas pemberontakan pemerintah
melakukan serangkaian operasi sebagai berikut :
a. Ketika kekacauan di Solo meningkat, pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi
Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya (Semarang. Pati, Madiun).
b. Mengangkat Kolonel Soengkono sebagai Gubernur Militer jawa Timur.
c. Menyerahkan pimpinan operasi penumpasan kepada Panglima Teritorium Jawa Kolonel A.H.
Nasution (karena panglima TNI / Panglima Besar Jenderal Sudirman sedang sakit)
Pada tanggal 30 September 1948 Madiun dapat direbut dan diduduki kembali oleh pasukan
Brigade Siliwangi pimpinan Mayor Ahmad Wiranatakusumah dan Brigade Jawa Timur pimpinan
Kolonel Soengkono. Dalam operasi ini pimpinan PKI Madiun, Muso berhasil ditembak mati pada saat
akan melarikan diri ke Rusia, sedangkan pimpinan yang lain seperti, Semaun, Darsono, Alimin, dan
Amir Syarifudin berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan / mahkamah
militer.Dampak dari pemberontakan PKI Madiun ini adalah :
a. Korban pemberontakan PKI dari kedua belah pihak sangat besar, termasuk rakyat yang tidak
mengerti soal politik.
b. Kekuatan bangsa Indonesia dalam perjuangan menghadapi Belanda menjadi lemah dan
dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan agresi militernya yang kedua.
c. Keberhasilan menumpas pemberontakan PKI Madiun menimbulkan simpati dari dunia barat,
terutama Amerika Serikat sehingga memperkuat posisi Indonesia dalam perjuangan diplomasi
melawan Belanda.
B. Peristiwa DI/TII dan Cara Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Penanggulangannya
Gerakan pemberontakan ini berawal dari gagasan / ide Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo untuk
membentuk sebuah negara Islam. Kartosuwiryo mendirikan Pondok Pesantren Sufah, di Malangbong
Jawa Barat. Di pondok inilah ia menggembeng pasukan Hizbullah dan sabillillah. Ia pernah menjadi
sekretaris partai Masyumi Jawa Barat, bahkan pernah dicalonkan sebagai Menteri Muda Pertahanan.
Namun jabatan ini tidak pernah diembannya.Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda I, ia dan
pasukannya melancarkan perang suci melawan Belanda. Puncak dari peristiwa yang meletuskan
pemberontakan Kartosuwiryo adalah hasil perundingan Renville yang mengakibatkan seluruh pasukan
TNI harus melakukan hijrah ke dalam wilayyah RI di Yogyakarta. Pasukan Divisi pimpinan
Kartosuwiryo ( bagian dari Divisi Siliwangi Jawa Barat ), menyatakan tidak bersedia hijrah. Kantong-
kantong TNI yang ditinggal hijrah diisi oleh pasukan Kartosuwiryo, dan meneruskan gerilya melawan
Belanda di Jawa Barat.
Pada bulan Pebruari 1948, Kartosuwiryo mengubah gerakan suci melawan Belanda menjadi
sebuah gerakan politik, dengan menobatkan diri sebagai Imam Negara Islam Indonesia, dan
menamakan pasukannya dengan nama Tentara Islam Indonesia (TII).Kontak senjata pertama terjadi
dengan pasukan TNI dari Divisi Siliwangi yang baru kembali dari Yogyakarta tanggal 25 Januari
1949. Sejak saat itu terjadi perang segi tiga antara pasukan DI/TII – TNI – Belanda.Tindakan
pemerintah dalam menumpas gerakan DI/TII :
a. Pendekatan oleh pimpinan Partai Masyumi : Moh. Natsir melalui surat tidak berhasil, bahkan
Kartosuwiryo secara resmi membalas surat itu dengan memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1949.
b. Bulan September 1949 untuk kedua kali Moh. Natsir membujuk Kartosuwiryo untuk
menghentikan pemberontakan dan kembali ke pangkuan RI, tetapi gagal. Bahkan sejak saat itu
rakyat Jawa Barat mulai mengalami teror dari gerombolan DI/TII yang sering melakukan
pembunuhan, merampas harta benda rakyat untuk memenuhi kebutuhan logistik pasukan /
gerombolan ini.
c. Setelah tindakan persuasif tidak berhasil mengembalikan Kartosuwiryo ke pangkuan ibu
pertiwi, pemerintah bertindak tegas dengan menggelarOperasi Pagar Betis. Operasi yang
dilaksanakan dengan bantuan rakyat Jawa barat ini bertujuan untuk mempersempit ruang gerak
gerombolan. Sehingga semakin hari semakin banyak para pengikut Kartosuwiryo yang
menyerahkan diri dan kembali ke tengah- tengah masyrakat. Gerombolan DI/TII terdesak di
Gunung Geber, Tasikmalaya.
d. Akhirnya tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo beserta keluarga dan pengikutnya dapat ditangkap
hidup-hidup dalam sebuah operasi yang diberi nama sandi OperasiBaratayudha. Dan pada
tanggal 16 Agustus Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati.
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, ternyata mendapat simpati dari berbagai
daerah di Indonesia, seperti :
a. Jawa Tengah
Gerakan ini diproklamasikan di Desa Pengarasan, kabupaten Tegal pada tanggal 23 Agustus
1949, dan menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo.
Gerakan ini dipimpin oleh Amir Fatah, bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah. Gerakan
dapat ditumpas melalui Operasi Banteng Negara pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum
dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950.
b. Kebumen
Gerakan ini dipimpin oleh Mohammad Mahfud Abdulrahman atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Kyai Sumolangu. Seperti Amir Fatah, gerakan ini juga menyatakan sebagai bagian dari
NII Kartosuwirtyo. Gerombolan ini dapat ditumpas pada tahun 1954 melalui sebuah operasi
militer yang diberi nama Operasi Guntur.
c. Kalimantan Selatan
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh bekas Letnan Dua TNI yang
bernama Ibnu hajar. Ia menamakan pasukannya sebagai Kesatuan Rakyat yang Tertindas
[KRYT]. Semula pemerintah bertindak persuasif terhadap gerakan ini, karena Ibnu Hajar
bersedia kembali bergabung dengan APRIS. Namun tindakan ini ternyata hanya muslihat Ibnu
Hajar supaya pasukannya semakin kuat dana kembali melakukan pemberontakan. Akhirnya
pemerintah bertindak tegas dengan menumpas habis gerakan ini pada tahun 1959.
d. Sulawesi Selatan
Kahar Muzakar memulai gerakannya pada tahun 1951 dan menamakan gerakannya dengan
Komando Gerakan Gerilya Sulawesi Selatan. Ia menuntut supaya pasukannya dimasukkan ke
dalam APRIS dengana nama brigade Hasanudin.Namun tuntutan ini ditolak pemerintah, tetapi
pemerintah memberikan wadah bagi pasukan kahar Muzakar dengan nama Korps Cadangan
Nasional. Awalnya Kahar Muzakar menerima tawaran pemerintah ini. Pada saat pasukan ini
akan dilantik, Kahar Muzakar dan kelompoknya melarikan diri ke hutan dengan membawa
seluruh peralatan militer yanag akan digunakan untuk pelantikan. Penipuan Kahar Muzakar ini
dibalas pemerintah dengan melakukan operasi besar besaran dari Divisi Diponegoro. Pada
bulan Pebruari 1965 Kahar Muzakar tertembak mati
e. Aceh
Kekecewaan Tengku Daud Beureuh kepada pemerintah, karena hilangnya kedudukan militer
dan turunnya status Aceh dari sebuah dari istimewa menjadi karesidenan, menyebabkan Daud
Beureuh menyatakan diri bergabung dengan Negara Islam Indonesia ( 21 September 1953 )
Pemerintah berusaha mengatasi pemberontakan ini dengan mendatangkan pasukan dari
Sumatera Utara dan tengah. Karena terus terdesak pasukan Daud Beureuh melakukan
pemberontakan dari hutan-hutan, di pegunungan Bukit Barisan. Selain tindakan represif,
pemerintah juga melakukan tindakan persuasif dengan mengadakan Musyawarah Kerukunan
Rakyat Aaceh, atas prakarsa Kolonel M. Yasin (Panglima Kodam I Iskandar Muda).
Musyawarah ini membawa hasil yang sangat positif, karena Daud Beureuh akhirnya bersedia
kembali ke tengah tengah masyarakat Aceh dan menerima Amnesti dari pemerintah.

D. Pemberontakan Andi Azis


Adapun faktor yang menyebabkan pemberontakan adalah :
 Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara
Indonesia Timur
 Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI
 Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur
Karena tindakan Andi Azis tersebut maka pemerintah pusat bertindak tegas. Pada tanggal 8 April
1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke
Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata
dikembalikan, dan semua tawanan harus dilepaskan. Kedatangan pasukan pimpinan Worang kemudian
disusul oleh pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E Kawilarang pada tanggal 26 April
1950 dengan kekuatan dua brigade dan satu batalion di antaranya adalah Brigade Mataram yang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Suharto. Kapten Andi Azis dihadapkan ke Pengadilan Militer di
Yogyakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
E. RMS
Pemberontakan ini terjadi di Ambon pada tanggal 25 April 1950 yang dilakukan oleh orang-
orang Indonesia bekas anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang pro Belanda.
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Dr. Soumokil, bekas Jaksa Agung
Negara Indonesia Timur.Untuk menumpas pemberontakan RMS, pemerintah semula mencoba
menyelesaikan secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang dipimpin oleh Dr. Leimena. Akan
tetapi upaya ini tidak berhasil. Oleh karena itu pemerintah segera mengirimkan pasukan ekspedisi di
bawah pimpinan Kolonel AE. Kawilarang. Pada tanggal 25 September 1950 seluruh Ambon dan
sekitarnya dapat dikuasai oleh pasukan pemerintah. Dalam pertempuran melawan pemberontak RMS
ini gugurlah seorang pahlawan ketika memperebutkan benteng Nieuw Victoria, yakni Letnan Kolonel
Slamet Riyadi.Tokoh-tokoh lain dari APRIS (TNI) yang gugur adalah Letnan Kolonel S. Sudiarso dan
Mayor Abdullah.Setelah kota Ambon jatuh ke tangan pemerintah maka sisa- sisa pasukan RMS
melarikan diri ke hutan-hutan dan untuk beberapa tahun lamanya melakukan pengacauan.
F. Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat
Gerakan-gerakan di daerah yang menentang kebijakan perimbangan ekonomi pusat dan daerah
muncul pertama kali di Sumatera Barat, dengan berdirinya Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan
Kolonel Ahmad Husein. Gerakan ini menuntut otonomi daerah kepada Pemerintah Pusat, serta
pergantian kabinet Djuanda. Menyusul Dewan Banteng, berdirilah beberapa Dewan Militer diberbagai
daerah, seperti :
1. Dewan Gajah (Medan) : Kolonel M. Simbolon
2. Dewan Garuda (Palembang) : Kolonel Barlian
3. Dewan Lambung Mangkurat (Kalimantan) : Kolonel M. Basri
4. Dewan Manguni (Menado) : Kolonel Ventje Samuel
Letnan Kolonel Ahmad Husein bersama dengan beberapa tokoh sipil yang lain seperti Syarif
Usman, Burhanudin Harahap, dan Syafrudin Prawiranegara bahkan mengeluarkan ultimatum kepada
pemerintah pusat, bahwa dalam waktu 5 x 24 jam P.M. Djuanda menyerahkan mandatnya kepada
Presiden dan presiden diminta untuk kembali kepada kedudukan semula sebagai presiden yang
konstitusional.Menanggapi berbagai gerakan ini, KSAD segera mengeluarkan larangan bagi para
perwira untuk berpolitik dan memberikan ultimatum akan memecat siapa saja yang terlibat gerakan
politik. Karena merasa tidak diindahkan oleh pemerintah pusat, Gerakan ini semakin mempertegas
sikapnya dengan mengumumkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia dibawah
pimpinan Perdana Menteri Syafrudin Prawiranegara {Siapakah dan apakah jasa Syafrudin
Prawiranegera dalam pemerintahan RI ? ]. Gerakan ini bertujuan bukan untuk memisahkan diri dari RI
tetapi gerakan yang bersifat menggantikan pemerintahan yang sah.
Untuk menumpas gerakan ini pemerintah RI melaksanakan beberapa operasi, yaitu :
 Operasi Tegas [ mengamankan Riau ] dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution
 Operasi 17 Agustus [ mengamankan Sumatera barat ], dipimpin oleh Kol. A Yani
 Operasi Saptamarga [ mengamankan Sumatera Utara ] , dipimpin Brigjen Jatikusumo
 Operasi Sadar [ mengamankan Sumatera Selatan ] dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.
Pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein berserta pasukannya menyerahkan diri dan
pemberontakan PRRI pun berakhir.Gerakan daerah yang berlatarbelakang perimbangan ekonomi pusat
dan daerah akhirnya meluas ke Sulawesi. Dewan Manguni yang dipimpin oleh Letkol Ventje Samuel
mendukung PRRI dan mengumumkan berdirinya Permesta pada tanggal 2 Maret 1957. Gerakan ini
menuntut dilaksanakannya Repelita dan pembagian pendapatan daerah secara adil (daerah surplus
mendapat 70% dari hasil ekspor ).Untuk menumpas gerakan ini pemerintah melaksanakan Operasi
Merdeka, yang merupakan operasi gabungan dan dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat.
Gerakan penumpasan Permesta merupakan operasi yang sangat sulit, karena medan pertempuran sangat
cocok dengan kondisi pemberontak, serta adanya indikasi keterlibatan pihak asing (AS), yaitu dengan
tertangkapnya pilot helikopter Alan Pope (warga negara Amerika Serikat) yang berhasil ditembak jatuh
oleh pasukan TNI. Pada pertengahan tahun 1961 sisa sisa pemberontakan Permesta menyerahkan diri
dan memenuhi seruan pemerintah untuk kembali ke tengah tengah masyarakat.
G.Terjadinya peristiwa G 30 S / PKI
1. Perubahan Taktik PKI Setelah Kegagalan Tahun 1926 dan 1948
Peristiwa pemberontakan partai Komunis Indonesia yang terjadi pada tahun 1926 di Jawa barat
dan Sumatera barat, serta tahun 1948 di Madiun merupakan indikasi kuat akan adanya keinginan
mendirikan negara komunis, tetapi gagal. Kegagalan ini menyebabkan D.N. Aidit dan H.M. Lukman
yang baru datang dari luar negeri pada bulan Juli 1950 menata kembali partainya. Mereka mengubah
bentuk perjuangannya menjadi MKTBP ( Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan ), yaitu:
 peruangan gerilya di desa yang teridiri dari kaum buruh tani dan tani miskin
 perjuangan revolusioner kaum buruh di kota-kota, terutama kaum buruh angkutan
 bekerja secara intensif di kalangan musuh, terutama di kalangan angkatan bersenjata
 Dalam rangka memperlancar MKTBP dibentuk Biro Khusus yang bertugas :
 mengembangkan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh TNI guna menyusun potensi dan
kekuatan bersenjata
 mengusahakan agar setiap anggota TNI yang bersedia menjadi anggota dapat membina anggota
TNI yang lain.
 mencatat anggota TNI yang telah dibina agar sewaktu waktu dapat dimanfaatkan bagi
kepentingannya.
Kondisi sosial ekonomi dan politik Indonesia yang carut marut pada tahun 1950 an ikut
menentukan perkembangan pengaruh PKI, sehingga dapat tumbuh subur. Posisi PKI semakin mantap
setelah terbukti dapat meraih posisi 4 besar dalam Pemilu I tahun 1955. Adanya konsep NASAKOM
dan terbentuknya Kabinet Dwikora pada tanggal 27 Agustus 1964 sangat menguntungkan PKI, karena
di dalam kabinet ini terdapat orang-orang yang telah terpengaruh ideologi PKI dan mempunyai posisi
yang strategis, seperti Dr. Soebandrio (Waperdam I) dan Dr. Chaerul saleh (Waperdam II). PKI juga
berhasil mempengaruhi Kolonel Untung Sutopo, komandan pasukan pengawal presiden dari resimen
Cakra Birawa untuk masuk dalam kelompoknya.
Kepercayaan dan kekuatan yang dimiliki PKI tahun 1965 semakin mantap, sehingga mereka
berani mengusulkan dibentuknya Angkatan ke 5, yaitu Buruh dan Tani yang dipersenjatai. Namun
usulan ini mendapat tantangan keras dari musuh utama PKI, yaitu Angkatan Darat. Permusuhan PKI
dengan Angkatan Darat semakin meruncing, dengan muncul isu Dewan Jenderal yang akan
menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno. Isu ini bermula dari ditemukannya dokumen di rumah
peristirahatan Duta Besar Amerika Serikat, Bill Palmer (Konon dokumen ini ditulis oleh Sir Andrew
Gilchrist Dubes Inggris untuk Dubes AS, sehingga dikenal dengan nama ”Dokumen Gilchrist”) yang
isinya menyebutkan adanya persekongkolan para perwira tinggi Angkatan darat yang tergabung dalam
Dewan Jenderal yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Haris Nasution untuk menggulingkan kekuasaan
Presiden Soekarno. (catatan : sampai sekarang kebenaran dokumen ini masih diragukan).
Munculnya isu ini menimbulkan perasaan curiga dan saling tuduh antara PKI dengan Angkatan
Darat. Situasi semakin memanas, dan menimbulkan rencana PKI untukmenyingkirkan para perwira
tinggi Angkatan Darat yang tidak dapat dipengaruhi oleh ideologi PKI.
2. Evaluasi / Penilaian

LAMPIRAN 1 Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis, Lisan dan Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja, Proyek, Produk dan portofolio

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Jurnal observasi sikap, Lembar Observasi, Penilaian Diri,
Penilaian Antar Teman
b. Tes tertulis, lisan dan penugasan: Uraian, isian/melengkapi
c. Unjuk kerja : Praktik/Pedoman Penskoran
d. Proyek : Petunjuk mengerjakan proyek/Rubrik Penilaian
e. Produk : Petunjuk/Rubrik Penilaian
f. Portofolio : E-Portofolio

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

 Program Tindak Lanjut


1. Remedial
Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi tugas untuk membaca dam membahas
kembali materi pada indikator yang tidak tuntas, kemudian dilaksanakan ujian ulang
kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 diberi pengayaan berupa tugas mandiri untuk
membaca dan memahami materi selanjutnya.

Mengetahui, Batang Anai, Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Sejarah

FERMAZONI, S.Pd Nurlis Suprina, S.Pd


NIP. 196910241999031003 Nip. 197307211999032004
SK. PTL.No. 821.22/027/Kpts-2020
Tanggal: 27 Januari 2020
LAMPIRAN 2: INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN 1 DAN 2

Langkah Penilaian Proses dan Hasil Belajar

NO LANGKAH PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1 Menetapkan tujuan penilaian
2 Menyusun kisi-kisi ujian
3 Mengembangkan instrumen
4 Analisis instrumen
5 Melaksanakan penilaian
6 Mengolah dan menentukan kelulusan siswa
7 Melaporkan
8 Memanfaatkan hasil penilaian

1. Menetapkan Tujuan Penilaian

Secara umum penilaian ini bertujuan untuk:

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik.


2) Memperbaiki proses pembelajaran;
3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar peserta didik.

Secara khusus penilaian ini bertujuan untuk:

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;


2) Mendiagnosis kesulitan belajar;
3) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) Penentuan kenaikan kelas;

2. Menyusun kisi-kisi penilaian, ini dilaksanakan pada penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan

3. Mengembangkan instrumen, ini juga dilaksanakan pada penilaian sikap, pengetahuan


dan keterampilan

4. Analisis Instrumen, dilakukan dengan menganalisis kesesuaian antara KD, IPK dan
instrumen penilaian

5. Melaksanakan penilaian. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran


berlangsung misalnya pengamatan sikap, pengamatan penampilan peserta didik

6. Mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dilakukan setelah pelaksanaan


penilaian

7. Melaporkan hasil penilaian dilakukan setelah dilakukan pengolahan dan penentuan


kelulusan peserta didik. Hal ini dilakukan dari awal hingga akhir semester setelah setiap
kali selesai mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik

8. Memanfaatkan hasil penilaian. Hasil penilaian dimanfaatkan untuk beberapa hal,


diantaranya:
1) Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
2) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaankompetensi;
3) Memperbaiki proses pembelajaran; dan
4) Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
5) Konseling
a. Penilaian Sikap

KISI-KISI PENILAIAN SIKAP


NILAI
KARAKTER/ INSTRUMEN
SUB NILAI KARAKTER/SIKAP YANG
NO SIKAP YANG PENILAIAN
DIKEMBANGKAN
DINILAI/ SIKAP
DITUMBUHKAN
1 Religius Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1. Jurnal
yang dianutnya, cinta damai, toleransi, Observasi
menghargai perbedaan agama dan Sikap
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, 2. Lembar
kerjasama antar pemeluk agama dan Observasi
kepercayaan, anti buli dan kekerasan, Sikap
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan 3. Penilaian Diri
kehendak, mencintai lingkungan, 4. Penilaian Antar
melindungi yang kecil dan tersisih Teman
2 Integritas Apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa, rela berkorban,
unggul, dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan
agama
3 Nasionalis Etos kerja (kerja keras), tangguhtahan
banting, daya juang, profesional, kreatif,
keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat
4 Gotong Royong Etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif,
keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat
5 Mandiri kejujuran, cinta pada kebenaran,
setia,komitmen moral, anti korupsi,
keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama
penyandang disabilitas).

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP:

1. Jurnal Observasi sikap

NAMA
CATATAN BUTIR TINDAK
NO TANGGAL PESERTA
PRILAKU SIKAP LANJUT
DIDIK
1
2
3
4
5
dst
Jurnal Observasi sikap dikumpulkan diakhir semester kepada wali kelas

2. Lembar Observasi Sikap

KARAKTER/SIKAP YANG DIAMATI


NO NAMA GOTONG
RELIGIUS INTEGRITASNASIONALIS MANDIRI
ROYONG
3. Penilaian Diri Peserta Didik

Kelas/No Urut Absen :.................................................


Nama :.................................................
Mapel :.................................................

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan tulislah skormu sesuai dengan apa yang kamu alami dan
rasakan atau kau lakukan. Angka 5 untuk selalu; 4 untuk sering; 3 untukkadang-kadang; 2 untuk
jarang; dan 1 untuk tidak pernah.

Aspek No Pernyataan Skor


1 Selama proses pembelajaran saya selalu bersikap santun dalam
berkomunikasi dengan guru
Santun 2 Selama proses pembelajaran saya selalu bersikap santun dalam
berkomunikasi dengan teman.
3 Di luar proses pembelajaran saya selalu bersikap santun dalam
berkomunikasi dengan karyawan dan seluruh civitas SMA N 1
Batang Anai
4 Selama proses pembelajaran, saya peduli pada guru
5 Selama proses pembelajaran, saya peduli pada teman
Peduli 6 Selama proses pembelajaran, saya peduli pada teman dan
lingkungan sekitar saya
7 Di luar proses pembelajaran, saya peduli dengan guru; karyawan,
dan teman serta lingkungan sekitar saya.
8 Saya mengerjakan tugas dengan jujur
Jujur 9 Saya mengerjakan ulangan dengan jujur
10 Saya berkata dan bertindak jujur
11 Saya mengerjakan tugas berdasarkan buah pikiran saya
12 Saya datang tepat waktu, sebelum guru memasuki kelas
Disiplin 13 Saya menyelesaikan tugas tepat waktu
14 Saya mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan sekolah
15 Saya melakukan presentasi tepat waktu
16 Saya percaya diri dalam mengambil giliran tampil di depan kelas
Percaya 17 Saya percaya diri dalam mengerjakan tugas
Diri 18 Saya percaya diri dalam mengerjakan ulangan
19 Saya percaya diri dalam pergaulan sehari-hari
Tanggung 20 Saya mengerjakan tugas secara mandiri dan bertanggung jawab
Jawab 21 Saya mengerjakan ulangan secara mandiri dan bertanggung
Jawab
22 Perbuatan dan perkataan saya dapat dipertanggungjawabkan
Jumlahkan Skormu
Hitung nilai sikap sosialmu dengan rumus:

Σ skor perolehanmu
_________________ X 100 = NILAI SIKAP SOSIALMU
110

Konversikan NILAI SIKAP SOSIALMU dengan KRITERIA berikut:


SB = Sangat Baik = 80 – 100B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 – 69K = Kurang = < 60

Demikian, penilaian diri ini saya isi dengan sebenarnya, dan saya bersedia mempertanggung-jawabkan
dengan perubahan perilaku saya.
Batang Anai, Juni 2021
Guru Mata Pelajaran Sejarah

Nurlis Suprina, S.Pd


Nip. 197307211999032004
Nama siswa Tgl

Apa yang sudah saya ketahui Apa yang ingin saya ketahui Apa yang sudah saya pelajari

(Catatan Guru)

1. Penilaian Antar Teman

Uraian Penilai Yang dinilai


Kelas
Nama
No urut

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan tulislah skor TEMANMU sesuai dengan apa yang kamu
KETAHUI. Angka 5 untuk selalu; 4 untuk sering; 3 untuk kadang-kadang; 2 untuk jarang; dan 1 untuk
tidak pernah.
Aspek No Pernyataan Skor
Selama proses pembelajaran teman saya selalu bersikap santun
1
dalam berkomunikasi dengan guru
Selama proses pembelajaran teman saya selalu bersikap santun
2
Santun dalam berkomunikasi dengan teman.
Di luar proses pembelajaran teman saya selalu bersikap santun
3 dalam berkomunikasi dengan karyawan dan seluruh civitas SMA N
1 BATANG ANAI
4 Selama proses pembelajaran, teman saya peduli pada guru
5 Selama proses pembelajaran, teman saya peduli pada teman
Selama proses pembelajaran, teman saya peduli pada teman dan
6
lingkungan sekitar saya
Peduli
Di luar proses pembelajaran, teman saya peduli dengan guru;
7
karyawan, dan teman serta lingkungan sekitar saya.
8 Teman saya mengerjakan tugas dengan jujur
9 Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
Jujur 10 Teman saya berkata dan bertindak jujur
11 Teman saya mengerjakan tugas berdasarkan buah pikiran saya
12 Teman saya datang tepat waktu, sebelum guru memasuki kelas
13 Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu
Disiplin 14 Teman saya mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan sekolah
15 Teman saya melakukan presentasi tepat waktu
Teman saya percaya diri dalam mengambil giliran tampil di depan
16
kelas
Percaya 17 Teman saya percaya diri dalam mengerjakan tugas
Diri 18 Teman saya percaya diri dalam mengerjakan ulangan
19 Teman saya percaya diri dalam pergaulan sehari-hari
Tanggung 20 Teman saya mengerjakan tugas secara mandiri dan bertanggung
Jawab jawab
Teman saya mengerjakan ulangan secara mandiri dan
21
bertanggungJawab
22 Perbuatan dan perkataan teman saya dapat dipertanggungjawabkan
Jumlahkan Skormu
Hitung nilai sikap sosial temanmu dengan rumus:

Σ skor perolehan temanmu


_____________________ X 100 = NILAI SIKAP SOSIAL TEMANMU
110

Konversikan NILAI SIKAP SOSIAL TEMANMU dengan KRITERIA berikut:


SB = Sangat Baik = 80 – 100B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 – 69K = Kurang = < 60
Demikian, penilaian antar teman ini saya isi dengan sebenarnya.

Batang Anai, Juni 2021


Guru Mata Pelajaran Sejarah

Nurlis Suprina, S.Pd


Nip. 197307211999032004
b. Penilaian Pengetahuan

1. Tes Tertulis
2. Tes Lisan
3. Penugasan

KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN


Kompetensi INDIKATOR BENTUK
IPK MATERI
Dasar SOAL SOAL
3.1. Mengevalua 3.1.1 Menganalisis a. Fakta  Melihat gambar, Tes lisan
si upaya pemberontakan video dan/atau (uraian)
bangsa PKI Madiun Bangsa Indonesia menyimak
Indonesia 1948 dalam upaya penjelasan guru
dalam 3.1.2 Menganalisis memepertahan kan mengenai
menghadapi pemberontakan kedaulatan NKRI ancaman
ancaman DI/TII terutama dalam disintegrasi
disintegrasi 3.1.3 Menganalisis pergolakan dan bangsa
bangsa pemberontakan pemberontakan di  Membuat dan
terutama APRA dalam negeri. mengajukan
dalam 3.1.4 Menganalisis pertanyaan/tanya
b. Konsep
bentuk pemberontakan jawab tentang
pergolakan Andi Aziz a. Mengidentifik anacaman
dan 3.1.5 Menganalisis asi konflik disintegrasi
pemberonta pemberontakan internal berupa bangsa terutama
kan RMS ancaman dalam bentuk
3.1.6 Menganalisis disintegrasi pergolakan dan
pemberontakan bangsa dalam pemberontakan
PRRI pergolakan  Mengumpulkan
3.1.7 Menganalisis dan data dari Tes
pemberontakan pemberontaka berbagai sumber Tertulis
Permesta n mengenai
3.1.8 Menganalisis b. Mengidentifik ancaman
pemberontakan asi peran disintegrasi
4.1 Menyajikan G 30 S/PKI tokoh bangsa
hasil dalam
bentuk
nasional,  Menganalisis dan
ideologi dan menarik Penugasan
tertulis
kepentingan kesimpulan dari
tentang
suatu gerakan data yang
upaya
dalam sebuah dikumpulkan
bangsa
pergolakan mengenai
Indonesia
dan ancaman
dalam
pemberontaka disintegarasi
menghadapi
n bangsa
ancaman Penugasan
disintegrasi c. Prinsip  Membuat hasil
bangsa penelaahan
Ketidakpuasan dalam bentuk
terutama dalam
dalam tulisan mengenai
pemerintahan yang ancaman
bentuk mengakibatkan
pergolakan disintegrasi
pergolakan dan bangsa
dan pemberontakan
pemberonta
kan (antara d. Prosedur
lain:PKI
Madiun Kesenjangan
1948, politik, ekonomi,
DI/TII, sosial dan agama
APRA, mempengaruhi
Andi Aziz, keamanan Negara
RMS, e. Metakognitif
PRRI,
Permesta, Siswa mampu
G-30- mengaplikasikan
S/PKI) dan upaya bangsa
menyajikan Indonesia dalam
nya dalam menghadapi
bentuk disintegarasi dan
cerita pengaruhnya pada
sejarah. masa kini.

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN/SOAL TES


SOAL

Tertulis

1. Salah satu tuntutan Kapten Westerling yang kemudian menjadi penyebab pemberontakan APRA
pada 23 januari 1950 ialah…

a. Bandung harus menjadi daerah administrasi


b. APRA diakui sebagai tentara pasudan
c. APRA harus menjadi APRIS
d. Negara pasudan harus dibubarkan
e. Westerling harus diangkat menjadi pimpinan APRIS
Jawaban : b

2. Gerakan APRA di Jawa Barat sebenarnya didalangi oleh…

a. Tan Malaka
b. Sultan Hamid II
c. Anak Agung Gde Agung
d. Kahar Muzakir
e. Amir Syarifudin
Jawaban : b
3. Pemberontakan DII/TII pertama kali meletus di daerah…

a. Aceh
b. Jawa Barat
c. Jawa Tengah
d. Sulawesi selatan
e. Kalimantan selatan
jawaban : b

4. Pemberontakan DII/TII Jawa Barat dipimpin oleh…

a. Amir fatah
b. Daud beureuh
c. Kahar muzakar
d. Kartasuwiryo
e. Andi aziz
Jawaban : d

5. Untuk menumpas Pemberontakan DII/TII di daerah Jawa tengah, pemerintah membentuk suatu
komando operasi bernama…

a. Operasi Tegas
b. Operasi Pagar Betis
c. Operasi Merdeka
d. Gerakan Benteng Negara
e. Operasi Baratayudha
Jawaban : d

Essay :
1. Meskipun indonesia telah merdeka kondisi ekonomi masa demokrasi liberal masih sangat buruk,
jelaskan pendapatmu mengenai buruknya perekonomian indonesia saat itu!
2. Jelaskan tugas utama dari konstituante?

Penugasan:

RUBRIK PENILAIAN

Rubrik Penilaian tes tertulis, lisan dan penugasan individu

JAWABAN KRITERIA SKOR


1. Jawaban : Buruknya perekonomian Indonesia saat Tepat 3
ini dikarenakan
a. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda
pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa
Indonesia menanggung beban ekonomi dan
keuangan seperti yang telah ditetapkan dalam
KMB.
b. Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah
pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.
c. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis
eksport terutama hasil bumi
2. Tugas utama dari konstituante ialah merupakan Kurang 2
UUD yang baru sebagai pengganti UUDS 1950. Tepat

Rubrik penilaian tugas kelompok

Aspek Pengamatan
Nama Menghargai
No
Siswa Kerjasama Mengkomunikasi- Toleransi Kreatifitas pendapat
Jumlah
Nilai Ket
kan pendapat skor
teman
1
2
3
4
dst

Format Nilai Tugas Kelompok

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : Kriteria Nilai
4= Baik Sekali A=88–100 Baik Sekali
3= Baik
B=84 – 87 Baik
2= Cukup
1= Kurang C=80 – 83 Cukup
∑ Skor perolehan D=76 - 79 Kurang
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
c. Penilaian Keterampilan

a. Unjuk kerja : Praktik/Pedoman Penskoran


b.Proyek : Petunjuk mengerjakan proyek/Rubrik Penilaian
c. Produk : Petunjuk/Rubrik Penilaian
d.Portofolio : E-Portofolio
Bentuk lain (tes tertulis) : Soal, Rubrik penilaian

Format Nilai Tugas Kelompok

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A=88 – 100 Baik Sekali
B=84 – 87 Baik
C=80 – 83 Cukup
D=76 – 79 Kurang

KISI-KISI PENILAIAN KETERAMPILAN


BENTUK
Kompetensi INDIKATOR SOAL/
IPK MATERI
Dasar SOAL INSTRUMEN
PENILAIAN
3.1. Mengevalua 1. Melihat gambar, 1. Fakta  Membuat dan Praktik
si upaya video dan/atau mengajukan
bangsa menyimak Bangsa Indonesia pertanyaan/tany
Indonesia penjelasan guru dalam upaya a jawab tentang
dalam mengenai ancaman memepertahan kan anacaman
menghadapi disintegrasi bangsa kedaulatan NKRI disintegrasi
ancaman 2. Membuat dan terutama dalam bangsa terutama
disintegrasi mengajukan pergolakan dan dalam bentuk
bangsa pertanyaan/ tanya pemberontakan di pergolakan dan
terutama jawab tentang dalam negeri. pemberontakan
dalam anacaman
2. Konsep
bentuk disintegrasi bangsa  Mengumpulkan
pergolakan terutama dalam a. Mengidentifikas data dari
dan bentuk pergolakan i konflik berbagai sumber Proyek
pemberonta dan internal berupa mengenai
kan pemberontakan ancaman ancaman
3. Mengumpulkan disintegrasi disintegrasi
data dari berbagai bangsa dalam bangsa
sumber mengenai pergolakan dan
3.1 Menyajikan
hasil dalam
ancaman pemberontakan  Menganalisis
disintegrasi bangsa b. Mengidentifikas dan menarik
bentuk
4. Menganalisis dan i peran tokoh kesimpulan dari
tertulis
menarik nasional, data yang Produk
tentang
kesimpulan dari ideologi dan dikumpulkan
upaya
data yang kepentingan mengenai
bangsa dikumpulkan suatu gerakan ancaman
Indonesia mengenai ancaman dalam sebuah disintegarasi
dalam disintegarasi pergolakan dan bangsa
menghadapi bangsa pemberontakan
ancaman 5. Membuat hasil  Membuat hasil
disintegrasi penelaahan dalam 3. Prinsip penelaahan
bangsa bentuk tulisan dalam bentuk
terutama mengenai ancaman Ketidakpuasan tulisan
dalam disintegrasi bangsa dalam mengenai
bentuk pemerintahan yang ancaman
pergolakan mengakibatkan disintegrasi
dan pergolakan dan bangsa
pemberonta pemberontakan
kan (antara Tes Tertulis
4. Prosedur
lain:PKI (uraian)
Madiun Kesenjangan
1948, politik, ekonomi,
DI/TII, sosial dan agama
APRA, mempengaruhi
Andi Aziz, keamanan Negara
RMS,
PRRI, 5. Metakognitif Tes Tertulis
Permesta, (uraian)
G-30- Siswa mampu
S/PKI) dan mengaplikasikan
menyajikan upaya bangsa
nya dalam Indonesia dalam
bentuk menghadapi
cerita disintegarasi dan
sejarah. pengaruhnya pada
masa kini.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN/SOAL TES


1. Praktik
 Siswa disuruh kedepan dan mempresentasikan upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan
2. Proyek
 Siswa membuat tugas dengan kertas Doublefolio tentang upaya bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan
pemberontakan
3. Portofolio
 Kumpulan tugas tugas terbaik siswa.

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

a. Rubrik penilaian :
Tahapan Skor
Tugas 1 2 3 4
Persiapan Tidak Membuat Membuat Membuat tujuan, topik,
membuat tempat dan tujuan dan tempat dan waktu
tujuan, topik, waktu topik pelaksanaan kegiatan
tempat dan pelaksanaan kegiatan
waktu kegiatan akan tetapi
pelaksanaan
akan tetapi tidak
kegiatan tidak membuat
membuat tempat dan
tujuan dan waktu
topik pelaksanaan
kegiatan kegiatan
Pelaksanaan Data yang Data yang Data yang Data yang diperoleh
diperoleh diperoleh diperoleh lengkap, terstruktur, dan
tidak lengkap, lengkap, sesuai tujuan
lengkap, terstruktur, sesuai
tidak tetapi tidak tujuan tetapi
terstruktur, sesuai tidak
dan tidak tujuan terstruktur
sesuai tujuan
Pelaporan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan data sesuai
secara tetulis data tidak data relevan data sesuai dengan tujuan dan relevan
sesuai dengan tetapi tidak dengan
tujuan dan sesuai tujuan tetapi
tidak relevan dengan tidak
tujuan relevan
Total skor (persiapan + pelaksanaan + pelaporan secara tertulis) = 4 + 4 + 4 = 12

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN


No. Nama Peserta Didik Skor yang diperoleh Nilai Keterangan
1
2
3
4
5
dst

Skor = x 100 = ............


Keterangan:

Skor Rerata Huruf


88 – 100 A
84 – 87 B
80 – 83 C
CONTOH RUBRIK PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Kelas :
Nama Anggota :
1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. ........................................
5. Dst (sesuai kebutuhan)
No. ASPEK SKOR
1 PERENCANAAN (25)
a. Pembagian tugas
b. Penjadwalan
2 PELAKSANAAN (25)
a. Keakuratan Sumber Data/Informasi
b. Kuantitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarika Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK (40)
a. Sistematika Laporan
b. Relevansi
c. Keaslian
d. Performans
e. Presentasi
Total Skor

NILAI INDIVIDU

NILAI NILAI
No. NAMA TOTAL
KELOMPOK TAMBAHAN
1
2
3
dst

Ket:
 Sangat aktif ditambah 10
 Aktif ditambah 5

CONTOH PENILAIAN UNTUK PORTOFOLIO


Nama Siwa Tanggal
Deskripsi kerja
1. Apa yang saya coba lakukan
2. Apa yang sudah saya lakukan
3. Apa yang sudah saya pelajari
4. Apa yang saya sukai dari karya ini
5. Apa yang harus saya perbaiki)
Catatan Guru

3. Program Remedial / Pengayaan

Remedial
a. Membuat rangkuman materi pada indikator yang belum tuntas
b. Menjawab kembali soal-soal pada indikator yang belum tuntas

Pengayaan
Membahas soal-soal pendalaman yang berkaitan dengan materi yang telah dibahas

Anda mungkin juga menyukai