Anda di halaman 1dari 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.1 Integrasi dan Disentegrasi bangsa
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu :
1. Mengolah informasi tentang Integrasi dan Disentegrasi bangsa
2. Meemahami dan mengantisipasi ancaman disintegrasi bangsa antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi
Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Integrasi dan Disentegrasi bangsa

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Integrasi dan Disentegrasi bangsa
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Integrasi dan Disentegrasi bangsa
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Integrasi dan Disentegrasi
bangsa
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.1 Ancaman disentegrasi bangsa dari PKI Madiun 1948 dan DI/TII
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu :
1. Mengolah informasi tentang berbagai ancaman Disentegrasi bangsa dari PKI Madiun 1948 dan DI/TII
2. Merekontruksi berbagai ancaman Disentegrasi bangsa dari PKI Madiun 1948 dan DI/TII

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa
secara fisik dan psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap berbagai ancaman Disentegrasi bangsa dari PKI Madiun
1948 dan DI/TII
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang berbagai ancaman Disentegrasi bangsa dari
PKI Madiun 1948 dan DI/TII
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya
pada buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk
menggali informasi mengenai berbagai ancaman Disentegrasi bangsa dari
PKI Madiun 1948 dan DI/TII
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian
melakukan diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil
diskusinya pada buku siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian
peserta didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang berbagai
ancaman Disentegrasi bangsa dari PKI Madiun 1948 dan DI/TII
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.1 Ancaman disentegrasi bangsa dari APRA dan Andi Aziz
Pertemuan ke :3
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang ancaman disentegrasi bangsa dari APRA dan Andi Aziz
2. Merekontruksi Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari APRA dan Andi Aziz

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa
secara fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
 Apersepsi siswa atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas
 Pemberian Acuan pada pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi
disntegrasi dari APRA dan Andi Aziz
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi disntegrasi dari APRA dan Andi Aziz
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya
pada buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk
menggali informasi mengenai Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi disntegrasi dari APRA dan Andi Aziz
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian
melakukan diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil
diskusinya pada buku siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian
peserta didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang menghadapi
disntegrasi dari APRA dan Andi Aziz.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Wonogiri, Juli 2023
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd


NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.1 Ancaman disentegrasi bangsa dari RMS, PRRI, dan Permesta
Pertemuan ke :4
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari RMS, PRRI, dan
Permesta
2. Merekontruksi Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari RMS, PRRI, dan Permesta

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi
dari RMS, PRRI, dan Permesta
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi disntegrasi dari RMS, PRRI, dan Permesta
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi
dari RMS, PRRI, dan Permesta
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang menghadapi
disntegrasi dari RMS, PRRI, dan Permesta
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd


NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.1 Ancaman disentegrasi bangsa dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)
Pertemuan ke :5
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari G 30 S/PKI
(Gestok/Gestapu)
2. Merekontruksi Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi
dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi disntegrasi dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi disntegrasi
dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Perjuangan Bangsa
Indonesia dalam menghadapi disntegrasi dari G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu)
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Lampiran KD 3.1

1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1

A. PergolakandalamNegeriAwalKemerdekaan
Sejarah pergolakan dan konflik yang terjadi di Indonesia dari tahun 1945 sampai 1965 terbagi menjadi tiga
bentuk pergolakan yaitu yang berdasarkan idiologi, kepentingan dan pemerintahan.
1. Konflik Pergolakan Idiologi
Yang termasuk dalam konflik Idiologi antara lain DI/TII, PKI Madiun, Gerakan 30 September 1965.
a. DI/TII
Berawal dari perundingan Renville yang banyak menimbulkan kekecewaan dari pihak Indonesia dimana hasil
perundingan ini secara politik dan militer sangat merugikan bangsa Indonesia. Wilayah Indonesia yang semakin sempit,
Indonesia harus terpecah-pecah menjadi negara bagian, tentara Indonesia harus meninggalkan wilayah yang diduduki
Belanda serta adanya garis Van Mook.
Laskar Hizbullah dan Fisalilillah dibawah kendali Sekarmadji Maridjan kartosoewirjo yang berkedudukan di Jawa
Barat tidak mau meninggalkan Jawa Barat. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa Republik Indonesia
menyerahkan Jawa Barat kepada Belanda. S.M Kartosoewirjo mengeluarkan Qonun Azasi tanggal 7 agustus 1949 di
Tasikmalaya. Opesai terpadu “Pagar Betis” digelar untuk meredam pembrontakan ini. S.M Kartosoewirjo berhasil
ditangkap tahun 1962 dan dieksekusi di pulau Ubi kepulauan Seribu Jakarta.
DI/TII muncul di Jawa Tengah dengan latar belakang yang sama dengan Jawa Barat yaitu ditinggalkannya
wilayah Brebes dan Tegal oleh tentara RI. DI/TII Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah (berasal dari Besuki) mantan
Komandan Hizbullah di Front Tulangan Sidoharjo dan Mojokerto Jawa Timur. Pada tanggal 23 Agustus 1949di desa
Pangarasan Tegal, Amir Fatah menyatakan bergabung dengan S.M Kartosoewirjo. Amir Fatah Juga didukung oleh
Angkatan Oemat Islam didaerah Kebumen yang dipimpin oleh Kyai Mahfudz Abdurahman (Kyai Sumolanngu), Batalyon
423 Kudus dan 426 Magelang serta MMC. Untuk menumpas pembrontakan ini pemerintah membentuk pasukan Banteng
Raiders dengan operasi kilat yang bernama Gerakan Banteng Negara (GBN) dan operasi Guntur. Amir Fatah berhasil
ditangkap di perbatasan Pekalongan-Banyumas dan dijatuhi hukuman.
DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Mudzakar yang merupakan Komandak Komando Grilya Sulawesi
Selatan (KGSS) dengan markas di Jogjakarta. KGSS dibentuk pada masa perang kemerdekaan menghadapi Belanda
berkekuatan 16 Batalyon (satu Divisi). Ketika perang kemerdekaan berakhir, pemerintah berrencana mengadakan
demobilisasi dan rasionalisasi tentara. Dampak dari kebijakan pemerintah ini KGSS harus dibubarkan dan anggotanya
diseleksi untuk menjadi TNI. Kahar Mudzakar selaku komandan tertinggi KGSS menolak kebijakan tersebut dan menuntut
semua anggotanya dimasukan dalan satu divisi yang bermana Brigade Hasanuddin. Kahar Mudzakar menyatakan
bergabung dengan Kartosuwirjo karena tuntutannya kepada pemerintah RI ditolak. Pembrontakan berakhir tahun 1965
ketika Kahar Mudzakar meninggal dalam sebuah penyergapan di Lasolo Sulawesi Tenggara.
DI/TII Aceh dipimpin oleh Teungku Muhammad Daud Beureu'eh. Latar belakang DI/TII di Aceh karena
kekecewaan PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan Aceh sebagai
daerah Karsidenan dibawah Sumatera Utara. Teungku Muhammad Daud Beureu'eh melakukan pemberontakan kepada
NII. Namun akhirnya ia kembali ke pangkuan Republik Indonesia setelah dibujuk
pemerintah dengan mendirikan
kembali oleh Mohammad Natsir. Ketika diadakan musawarah Kerukunan Rakyat Aceh Antara Teungku Muhammad
Daud Beureu'eh dengan panglima Kodam I Iskandar Muda, Kolonel M Jasin pada tanggal 17 sampai 28 Desember 1962.
DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar dengan membentuk KRYT sebagai bentuk kekecewaan
mantan tentara Angkatan Laut divisi IV karena terkena kebijakan demobilisasi dan rasionalisasi tentara. Ibnu Hajar
menyatakan bergabung dengan S.M Kartosoewirjo pada akhir tahun 1954. Ibnu Hajar menyerah tahun 1963 dan dijatuhi
hukuman mati dalam pengadilan militer.
b. PKI Madiun 1948
Karena dianggal gagal dalam menjalankan perundingan Renville, Amir Syarifuddin diturunkan dari jabatan
Perdana Mentri. Kekecewaan ini dan adanya dukungan dari Muso yang baru pulang dari Moskwa menjadikan mereka
mendirikan FDR. Pendirian Sri ini dihahului dengan membuat kacau didaerah Solo dan membantai orang-orang yang
bersebrangan didaerah Madiun dan Magetan. Dengan kekuatan dari FDR dan dukungan orang-orang sosialis radikal
Muso dan Amir Syarifudin menirikan Soviet Republik Indonesia (SRI). Ratusan orang dibantai di daerah Gorang Gareng
dan Kresek dengan cara digiring ke perkebunan tebu kemudian dipukul kepalanya langsung dimasukan dalam sumur.
Penumpasan FDR dilakukan dengan cepat memanfaatkan divisi Siliwangi yang hijrah dari Jabar dan Letkol Gatot Subroto
dari Banyumas dan Letkol Sungkono dari Jawa Timur. FDR terdesak di lereng gunung Lawu dan Muso tertembak dalam
pelarian sementara Amir Syarifuddin berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman Mati.
c. Gerakan 30 September 1965
Banyak teori yang dikemukakan oleh politisi maupun sejarawan tentang G 30 S/PKI (Gestok/Gestapu). Antara lain
dikemukakan oleh Ben Anderson dan W.F Wertheimserta Coen Hotsapel yang menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi
karena konflik internal AD. Letkol Untung mengatakan bahwa perwira tinggi hidup dalam kemewahan yang bertolak
belakang dengan prajurit biasa. Peter Dale Scott atau Geoffrey Robinson berpendapa bahwa ada kepentingan CIA untuk
menyingkirkan komunis dari Indoensia. Teori dari John D Legge menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi begitu saja tanpa
ada skenario besar.
2. Konflik Pergolakan Kepentingan
a. Pemberontakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling seorang bekas KNIL. Pasukan APRA berusaha
mempertahankan sekaligus menjadikannya sebagai tentara negara federal di Jawa Barat.
b. Peristiwa Andi Aziz berawal dari tuntutan Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL agar mereka
dijadikan tantara APRIS di Negara Indonesia Timur dan menolak APRIS yang dikirim dari pemerintah pusat.
3. Konflik Pergolakan Pemerintahan
a. Munculnya pembrontakan PRRI/Permesta berawal dari konflik internal Angkatan Darat, berupa kekecewaan
atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi Utara yang kemudian meluas pada kekecewaan terhadap
kepeminpinan Soekarno yang otoriter. Kekecewaan ini diwujudkan dalam pembentukan dewan-dewan daerah. Dewan
Banteng di Sumatera Barat dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein, dewan Gajah di Sumatera Utara dipimpin oleh Kol.
Maludin Simbolon, dewan Garuda di Sumatera Selatan dipimpin oleh Letkol. Barlian dan dewan Manguni di Sulawesi
Utara dipimpin oleh Kol. Ventje Sumual. Gerakan ini juga didukung oleh tokoh sipil nasional dari Masyumi antara lain
Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap dan Moh. Natsir.
b). Persoalan negara Federal / BFO terjadi karena dalam BFO terpecah menjadi dua kubu yaitu kubu pertama
yang lebih tertarik bekerjasama dengan RI untuk membentuk RIS dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (NIT), R.T
Adil Puradireja dan R.T Djumhana (Negara Pasundan). Kubu kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T.
Mansur (Sumatera Timur), kelompok ini memilih bekerjasama dengan Belanda untuk mempertahankan BFO.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK

InstrumenLembar Kerja

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan Integrasi Bangsa Indonesia
dalam Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara RI
Sub Materi : Upaya bangsa Indonesia dalam Menghadapi ancaman disintegrasi bangsa terutama
dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (Pemberontakan PKI Madiun, DI/TII)

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Waktu Keterang


an

3.1 Mengevaluasi 3.1.1.Menganalisis latarbelakang Peserta didik Dikumpulkan Tugas


upaya bangsa Indonesia pemberontakan PKI Madiun dan DI/TII membuat slide pada terstruktu
dalam menghadapi pertemuan r
3.1.2. Menjelaskan proses pemberontakan powerpoint
ancaman disintegrasi
PKI Madiun dan DI/TII tentang materi yang akan kelompok
bangsa terutama dalam
bentuk pergolakan dan 3.1.3. Menganalisis dampak pemberontakan PKI datang
pemberontakan pemberontakan PKI Madiun dan DI/TII Madiun dan DI/TII
terhadap keutuhan bangsa Indonesia ( sesuai dengan
Mengevaluasi upaya
4.1.1 Membuat tulisan mengenai peran indikator 4.1.1 dan
bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman ulama dalam menghadapi Pembrontakan 4.1.2 )
disintegrasi bangsa PKI Madiun
terutama dalam bentuk 4.1.2 Membuat tulisan mengenai Operasi
pergolakan dan Penangkapan Kartosuwiryo
pemberontakan
Lampiran 3 : Penilaian Sikap

ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5

Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan


pedomanpenilaian)

Kisi-Kisi
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno

Kompetensi Materi Pokok Level Bentuk No


IPK Indikator Soal
Dasar kognitif soal soal

Mengevaluasi Perpecahan 1 Peserta didik dapat menjelaskan uraian 1


upaya karena latarbelakang pemberontakan
bangsa Idiologi, PKI Madiun
Indonesia
dalam Perpecahan 1 Peserta didik dapat menjelaskan 2
menghadapi karena latarbelakang Kartosuwiryo
ancaman Idiologi, mendirikan Darul Islam di Jawa
disintegrasi Barat
bangsa
terutama
dalam bentuk Perpecahan 2 Peserta didik dapat menganalisi 3
pergolakan karena Daud Beureuh menyatakan
dan Idiologi, bergabung dengan S.M
pemberontak Kartosuwiryo
an
Perpecahan 1 Peserta didik dapat menjelaskan 4
karena upaya menumpas
kepentingan pemberontakan APRA
dan
pemerintahan

Perpecahan 2 Peserta didik dapat menjelaskan 5


karena latarbelakang pemberontakan
kepentingan Andi Aziz
dan
pemerintahan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan latarbelakang pemberontakan PKI Madiun !


2. Apa latarbelakang Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam di Jawa Barat ?
3. Mengapa Daud Beureuh menyatakan bergabung dengan S.M Kartosuwiryo ?
4. Bagaimana upaya menumpas pemberontakan APRA !
5. Apa latarbelakang pemberontakan Andi Aziz !

Kunci Jawaban

1. Kekecewaan Amir Syarifuddin dengan organisasi politiknya yang jatuh /mosi tidak percaya dari parlemen akibat
kegagalan dalam perundingan Renville yang kemudian digantikan Kabinet Hatta.
2. Karena merasa ditinggalkan oleh RI dan TNI sebagai dampak dari perundingan Renville.
3. Daud Beureuh bergabung dengan SM Kartosuwiryo karena kecewa dengan kebijakan RI yang menurunkan
status Aceh sehingga mencari dukungan dari sesama pejuang Islam.
4. Dilakukan operasi militer secara menyeluruh
5. Menolak masuknya TNI dari Jawa

Pedoman penilaian

1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10


2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 6
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 4
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0

Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

A. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Praktik/Performance

Materi Pokok No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal
Keterampilan

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :perpecahan bangsa karena perbedaan Idiologi, Kepentingan dan pemerintahan


Tanggal :..................................
Kelas : ................................
Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.2 peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965
Pertemuan ke :6
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan
keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965
2. Meneladani peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara
dan bangsa Indonesia pada masa 1945–1965

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah
dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–
1965
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional
dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada
masa 1945–1965
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Wilayah NKRI
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang peran dan nilai-nilai perjuangan
tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1945–1965
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Lampiran KD 3.2

1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan
Lampiran 1 : MateriPembelajaran

Teladan Para Tokoh Persatuan

Frans Kaiseipo (1921-1979) adalah seorang tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua
menjelang Indonesia merdeka. Ia juga berperan dalam mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM)
pada tanggal 10 Mei 1946. Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan beliau menyebut Papua
dengan istilah IRIAN dengan arti Ikut Republik Indonesia Anti Nederland. Irian sendiri berasal dari
bahasa Biak yang berarti daerah Panas.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan raja kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat yang sangat
berjasa terhadap terbentuknya negara republik Indonesia. Pada tanggal 5 September 1945 beliau
memberikan amanat sebagai berikut :
a). Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan adalah bagian dari republik Indonesia
b). Segala urusan dalam negeri Ngayogyokarto dan urusan pemerintahan berada ditangan Sultan
Hamengku Buwono IX.
c). Hubungan Ngayogyokarto dengan pemerintah RI bersifat langsung
Sultan Syarif Kasim II (1893-1968) adalah raja dari Siak Indrapura Riau yang sangat berjasa dapa
persatuan bangsa Indonesia. Kerajaan ini pernah memberikan bantuan harta 13juta gulden dan 30%
harta kekayaan yang berupa emas untuk pemerintah Indonesia di Jogjakarta.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4

Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan
pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok Level Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK kogniti Indikator Soal soal soa
f l

Mengevaluasi Manusia dan 1 Peserta didik dapatmenjelaskan peran uraian 1


Sejarah Frans Kaiseipo terhadap perjuangan
peran dan nilai-
bangsa Indoensai di Papua
nilai perjuangan
tokoh nasional Manusia dan 3 Peserta didik dapat menganalisis 2
dan daerah dalam Sejarah hubungan Moh Hatta dengan peristiwa
mempertahankan Rengas Dengklok.

keutuhan negara Manusia dan 2 Peserta didik dapat penjelasan peranan 3


dan bangsa Sejarah Sri Sultan HB IX dari Jogjakarta
terhadap persatuan Indonesia
Indonesia pada
masa 1945–1965 Manusia dan 1 Peserta didik dapat menjelaskan Sultan 4
Sejarah Kasim dari Siak Indrapura Riau
terhadap RI

Manusia dan 3 Peserta didik dapat menunjukan 5


Sejarah menghubungkan kaitan antara negara
RI dengan keraton Kasultanan
Jogjakarta

Soal
1. Jelaskan peran Frans Kaiseipo terhadap perjuangan bangsa Indoensai di Papua ?
2. Apakah hubungan Moh Hatta dengan peristiwa Rengas Dengklok ?
3. Jelaskanperanan Sri Sultan HB IX dari Jogjakarta terhadap persatuan Indonesia?
4. Jelaskan Sultan Syarif Kasim dari Siak Indrapura Riau terhadap RI?
5. Bagaimana hubungkan kaitan antara negara RI dengan keraton Kasultanan Jogjakarta?
Kunci Jawaban
1. Mengenalkan bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya di Papua serta Ia juga berperan dalam
mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada tanggal 10 Mei 1946. Dalam konferensi Malino di Sulawesi
Selatan beliau menyebut Papua dengan istilah IRIAN dengan arti Ikut Republik Indonesia Anti Nederland.
2. Moh salah satu tokoh nasional yang diculik oleh kelompok Wikana, dan juga sebagai tokoh yang mencetuskan
ide kalimat kedua dari Proklamasi
3. Memberi fasilitas kepeda pemerintah RI untuk dijadikan Ibukota dan menyatakan kerajaan Jogjakarta
bergabung dengan RI
4. Sultan Syarif Kasim memberikan 16juta gulden dan emas untuk perjuangan pemerintah RI serta
menggabungkan wilayahnya dengan negara RI
5. Dalam waktu seminggu setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekan, Jojgakarta menyatakan bergabung
dengan pemerintah RI dengan syarat urusan dalam negeri kerajaan menjadi tanggungjawab Sultan.

Pedoman penskoran
Pedoman penilaian
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.1 Menyajikan hasil kajian


tentang keterkaitan
kehidupan manusia dalam
ruang dan waktu dalam
bentuk tulisan dan/atau
media lain

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.3 Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
awal kemerdekaan
Pertemuan ke :7
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Konsep kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Konsep kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.3 Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
liberal
Pertemuan ke :8
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa liberal
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang perkembangan kehidupan politik
dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Liberal
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Lampiran KD 3.3
1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampil

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

Perkembangan Politik masa Demokrasi Liberal

Negara Indonesia yang baru merdeka tahun 1945 pada dasarnya mencari bentuk pemerintahan yang paling
sesuai, hal ini terbukti dengan perubahan sistem prsidentil menjadi parlementer.
1. Sistem Pemerintahan
Ketika pemerintahan didominasi oleh kelompok sosialis, merekan menuntut kepada pemerintah untuk
mengeluarkan maklumat. Pemerintah mengeluarkan maklumat No X tanggal 16 Oktober tentang pembentukan BP-
KNIP, alasan yang digunakan oleh orang sosialis yaitu untuk membatasi kekuasaan presiden, nemunjukan kepada
dunia bahwa Indonesia bukan negara facis dan menunjukan kepada sekutu bahwa Indonesia adalah negara
demokrasi.
Pada tanggal 30 Oktober BP-KNIP mengusulkan pemerintah untuk mengeluarkan Maklumat No X Tanggal 3
November 1945 tentang pendirian Parpol sehingga muncul banyak parpol di Indonesia. Antara lain
Tanggal 7 Nov Masyumi (Sukiman), PKI (M Yusuf)
Tanggal 8 nov Partai Buruh Indonesia (Nyono), Partai Rakjat Jelata (Sutan Dewanis)
Tanggal 10 Nov Parkindo (Probowinoto), PSI (Amir Syarifudin)
Tanggal 20 nov Partai Rakyat Sosialis (Sutan Syahrir)
Tanggal 8 Des PKRI (IJ Kasimo)
Tanggal 17 Des Permai/persatuan rakyat Marhaen (J B Assa)
Tanggal 29 Jan 46 PNI (gabungan dari PRI dan Gerakan Rakyat Indonesia gerindo)
Tanggal 29 Januari 1946 Sidik Joyosukarto menggabungkan Partai Rakyat Indonesia, Gerakan Rakyat
Indoensia dan serikat rakyat Indonesia menjadi PNI
Pada bulan Oktober 1945, Supeno, Sukarni, Ir. Sakirman dan Mangoensarkoro bersama anggota KNIP yang
lain mengusulkan rencara perubahan sistem pemerintahan dari Presidentil menjadi sistem Parlementer.
Tanggal 14 November 1945 pemerinbtah menyetujui usulan BP-KNIP tersebut dan mengumumkannya melalui
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945.
Kabinet pada masa Demokrasi Liberal
a). Kabinet Natsir (6sep-21 maret 51)
kabinet natsir didukung oleh Masyumi dan tokoh Djuanda, Mr Asaat, Sri Sultan HB IX, Soemitro
djojohadikusumo dan Mr Moh Roem.
Program kerja Kabinet antara lain menggalakan keamanan dan ketentraman, penyempurnaan susunan
pemerintahan, menyempurnakan angkatan perang, mengembangkan ekonomi rakyat, perjuangan Irian Barat dan
melaksanakan pemilu.
kejatuhannya karena mendapat mosi tidak percaya dari Hadikusumo (PNI) terkait PP No 39/1950
tentang pemilihan anggota perwakilan daerah yang dinilai tidak demokratis. Serta PIR menarik menteri-menterinya
yang ada dalam kabinet.
b). Kabinet Sukiman (26 April-23 Februari 1952)
merupakan kabinet koalisi antara Masyumi dan PNI, dr Sukiman Wiryosanjoyo sebagai PM dari
Masyumi dan suwirjo dari PNI sebagai wakilnya.
Program kerja kabinet antara lain mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria,
mempercepat persiapan pemilu dan menjalankan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan penyebab kejatuhan
karena mendapat mosi tidak percaya dari Sunario (PNI), karena pemerintah condong kebarat dengan
menandatangani MSA.
c). Kabinet Wilopo (30 April 52- 2 Juli 53
Kabinet ini didukung oleh Wilopo sbg PM (PNI) dan Prawoto Mangkusasmitho sbg wakil dari Masyumi.
Program kerja kabinet antara lain mempersiapkan pemilu dan perjuangan Irian Barat.
Permasalahan yang dihadapi oleh kabinet Wilopo menyebabakan kejatuhan kabinet ini antara lain Gerakan
sparatis diberbagai daerah, Masalah keseimbangan alokasi keuangan pusat dan daerah, Campurtangan parlemen
dalam urusan internal AD (17 Okober 1952) (menempatkan TNI sebagai alat sipil spt di negara2 Barat) dan mosi
tidak percaya dari Sidik Kertapati atas penyelelesaian masalah tanah perusahaan asing di Tanjung Morawa Sumut.
d). Kabinet Ali S I (30 Juli 1953-24 Juli 1955)
Dipimpin oleh Ali dari PNI dan Mr. Wongsonegoro dari PIR (kabinet Ali-Wongso). Kabinet terakhir sebelum
Pemilu
Program kerja kabinet antara lain pembebasan Irian Barat, melaksanakan politik bebas Aktif dan
menyelesaikan pertikaian politik
Permasalahan yang dihadapi kabinet Ali Wongso yaitu pembrontakan DI/TII Jabar, Aceh, dan Sulsel.
Prestasi kabinet ini menyelenggarakan KAA.
Sebab kejatuhan kabinet ini karena perselisihan antara TNI-AD dengan Pemerintah mengenai penggantian
KSAD
e). Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet ini didukung oleh Masyumi tanpa melibatkan PNI.
Program kerja kabinet ini antara lain mengembalikan kewibawaan pemerintah, melaksanakan pemilu,
menyelesaikan masalah desentralisasi, inflasi dan korupsi dan memperjuangkan masalah Irian Barat
Kabinet ini berhasil mengangkat A.H Nasution sebagai KSAD dan pembubaran Uni Ina-Bld. Kabinet ini
demisioner tanggal 1 Maret dan mengembalikan mandat tgl 3 maret setelah berhasil menyelenggarakan pemilu.
f). Kabinet Ali II (20 Maret 1956-14 Maret 1957)
kabinet ini merupakan pemenang dalam pemilu 1955 dari PNI. Kabinet merupakan koalisi dari 3 partai
yaitu PNI, Masyumi dan NU.
Program kerja kabinet ini antara lain membatalkan hasil perjanjian KMB, menjalankan politik luar negeri bebas
aktif dan melaksanakan keputusan KAA.
Kendala yang dihadapi adalah semangat anti Cina setelah pembatalan KMB yang timbul diberbagai
daerah sehingga pecah koalisi antara Masyumi dengan PNI, masyumi menarik mentri-mentrinya diikuti oleh Perti. (PI
Perti=Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia)
g). Kabinet Djuanda (9April 57 -9 Juli 59)
Tanggal 4 April 59, Ir Soekarno menunjuk dirinya sendiri untuk membentuk kabinet, terpilih Ir Djuanda
sebagai PM. Kabinet ini merupakan Zaken Kabinet serta menyertakan Masyumi didalamnya.
Program kerja kabinet ini antara lain normalisasi keadaan republik Indonesia, melancarkan pelaksanaan
pembatalan KMB dan memperjuangkan pengembalian Irian Barat.
Prestasi yang diperoleh kabinet Djuanda adalah berhasil menetapkan lebar wilayah Indonesia menjadi 12 mil
laut melalui perjuangan di forum internasional pada tangal 13 Desember 1957 (Deklarasi Djaunda). Kabinet Djuanda
menyerahkan mandat akibat krisis politik pembrontakan PRRI/Permesta dan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

2. Sistem Kepartaian
Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu pertama kali setelah Indonesia merdeka.Pemilu sebenarnya sudah mulai
digagas pada masa kabinet Natsir, namun karena sering jatuh bangunnya kabinet maka baru terlaksana pada masa
kabinet Burhanudin Harahap. Undang-undang tentang pemilu ini dibahas pada masa kabinet Wilopo sedangkan
pembentukan panitia pemilu dilakukan pada masa kabinet Ali pertama atau kabinet Ali Wongso.
Pemilu pertama diikuti oleh lebih dari 30 parpol dan lebih daro 100 daftar kumpulan dan calon perorangan.
Pemilu pertama dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tanggal 29 sept DPR dan 15 Desember Konstituante.
Partai pemenang (DPR) PNI (57 kursi), Masyumi (57 kursi), NU (45) dan PKI (39).
Partai pemenang Konstituante PNI (119), Masyumi (112), NU (91) dan PKI (80)

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4
Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5

Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan


pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Pokok Level Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
kognitif soal soal

3.3.Mengevaluasi Masa 1 Peserta didik dapatmenjelaskan uraian 1


perkembangan Demokrasi terbentuknya kabinet Natsir
kehidupan politik Liberal
dan ekonomi
bangsa Indonesia Masa 3 Peserta didik dapat menganalisis 2
pada masa Demokrasi Jatuhnya kabinet Sukiman
Demokrasi Liberal Liberal

Masa 2 Peserta didik dapat penjelasan 3


Demokrasi program kerja kabinet Wilopo
Liberal

Masa 1 Peserta didik dapat menjelaskan 4


Demokrasi keberhasilan kabinet Burhanudin
Liberal Harahap

Masa 3 Peserta didik dapat menunjukan 5


Demokrasi menghubungkan kaitan antara
Liberal kabinet Ali II dengan pemilu
1955

Soal
6. Jelaskan terbentuknya kabinet natsir ?
7. Apakah penyebab jatuhnya kabinet Sukiman ?
8. JelaskanProgram kerja kabinet Wilopo?
9. Jelaskan keberhasilan yang menonjol dari kabinet Burhanuddin Harahap?
10. Bagaimana hubungan antara kabinet Ali II dengan pemilu 1955?

Kunci Jawaban
6. kabinet natsir didukung oleh Masyumi dan tokoh Djuanda, Mr Asaat, Sri Sultan HB IX, Soemitro
djojohadikusumo dan Mr Moh Roem.
7. Sedangkan penyebab kejatuhan karena mendapat mosi tidak percaya dari Sunario (PNI), karena pemerintah
condong kebarat dengan menandatangani MSA.
8. Program kerja kabinet antara lain mempersiapkan pemilu dan perjuangan Irian Barat
9. Berhasil melaksanakan pemilu pertama di Indonesia
10. Kabinet Ali Sastroamijojo merupakan kabinet yang terbentuk sebagai hasil pemilu pertama.

Pedoman penskoran
Pedoman penilaian
6. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
7. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
8. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
9. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
10. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

2. Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.3 Merekonstruksi
perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada
masa Demokrasi Liberal
dan menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Nama Menanggapi Jumlah
No Pendapat Argumentasi Nilai
siswa skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12
13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.4 Konsep demokrasi terpimpin
Pertemuan ke :9
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Konsep demokrasi terpimpin
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi Konsep demokrasi terpimpin

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Konsep demokrasi terpimpin

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Konsep demokrasi terpimpin
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Konsep demokrasi terpimpin
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam Konsep demokrasi terpimpin
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.4 Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
demokrasi terpimpin
Pertemuan ke : 10
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
3. Mengolah informasi tentang Perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa demokrasi
terpimpin
4. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi terpimpin

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi terpimpin
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi terpimpin
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi terpimpin
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang perkembangan kehidupan politik
dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa
demokrasi terpimpin
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


Lampiran
1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kunci jawaban, skor dan Pedoman penilaian)
Keterangan :Memuat soal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

Dinamika Politik Masa DemokrasiTerpimpin


1. Menuju Demokrasi Terpimpin
Pemilu tahun 1955 yang sangat diharapkan mampu menyelesaikan masalah pemerintahan di Indonesia
ternyata tidak bisa diharapkan. Hasil pemilu yang dimenangkan oleh Masyumi, PNI, NU dan PKI secara idiologi ada
pertentangan satu dengan yang lainnya sehingga badan konstituante tidak bisa menyelesaikan tugasnya membuat
UUD yang baru untuk menggantikan UUDS tahun 1950. Bulan Februari tahun 1957, presiden Soekarno mengusulkan
pembubaran partai politik atau minimal menyederhanakan menjadi empat partai. Soekarno juga mengusulkan
pembentukan “Kabinet Kaki Empat” yang diusung oleh Masyumi, PNI, NU dan PKI. Tindak lanjut presiden Soekarno
yaitu mengusulkan kepada badan konstituante untuk menggunakan UUD 1945 untuk menggantikan UUDS 1950.
Untuk membahas usulan ini badan konstituante sempat mengadakan voting sebanyak tiga kali yang selalu gagal
karena tidak memenuhi qorum. Untuk memecah kebuntuan ini presiden atas dukungan dari TNI AD dengan KSAD
A.H Nasution dan dukungan dari PKI pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan dekrit yang berisi :
1. Pembubaran konstituante
2. Menetapkan UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Tanggal 6 Juli 1959, kabinet Karya yang dipimpin oleh Perdana Menteri Djuanda mengambalikan mandat
kepada Presiden Soekarno. selanjutnya Presiden membentuk Kabinet baru (Kabinet Kerja). Soekarno sebagai PM,
Djuanda sebagai menteri pertama dan dibantu dr Leimena dan dr Soebandrio sebagai wakilnya.
Tindakan Soekarno selanjutnya yaitu membentuk DPAS diketuai oleh Soekarno dengan Roeslan Abdoelgani
sebagai wakilnya. Bertugas menjawab pertanyan presiden dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah.
Melalui penetapan Presiden No 2/1959 tgl 31 Desember 1959 dibentuk MPRS dengan Chaerul saleh sebagai
ketuanya dari Murba. Keanggotaan MPRS ditunjuk dan ditetapkan oleh Presiden tidak melalui Pemilu sesuai dengan
ketentuan UUD 1945. Syarat menjadi anggota MPRS yaitu setuju kembali ke UUD 1945, Setia kepada perjuangan RI
dan setuju dengan manipol USDEK.
Setiap tanggal 17 Agustus pidato Presiden Soekarno dijadikan sebagai ajaran hidup berbangsa dan bernegara.
Pidato-pidato tersebut yaitu :
1959, penemuan kembali revolusi kita, Diusulkan oleh DPAS menjadi GBHN dengan nama Manifesto Politik
USDEK (UUD45, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia)
1960, Jarek, Jalannya revolusi kita
1961, Resopim, Revolusi, Sosialisme Indonesia, Pimpinan Nasional
1962, Takem, Tahun Kemenangan
1963, Gesuri, Genta suara revolusi Indonesia
1964, Tavip, Tahun Vivero Pericaloso / 6 Hk revolusi
1965, Tahun Berdikari, Capailah Bintang-bintang dilangit
1966, jasmerah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
Dengan dikeluarkannya dekrit Presiden menimbulkan pro-kontra antara lain dari DPR hasil PEMILU tahun
1955. Pada awalnya DPR setuju dengan dekrit presiden 5 juli 1959, karena dekrit ini secara tegas menyudahi
pertikaian politik dalam Legislasi maupun pemerintahan. Konflik berawal ketika ketua DPR (Mr. Sartono),
menyarankan kepada Soekarno untuk meminta mandat kepada DPR terkait perombakan Struktur kenegaraan tidak
ditanggapi oleh Soekarno. Konflik ini semakin terbuka ditandai dengan penolakan RAPBN 1960 yang diajukan oleh
Presiden Soekarno, dampaknya DPR dibubarkan oleh Presiden. Sebagai ganti DPR maka presiden membentuk DPRGR
(Gotong Royong) dengan keanggotaan tidak berdasarkan perimbangan kekuatan politik tetapi berdasarkan
Nasionalis, Islam, komunis, Kristen-Katolik dan golongan fungsional.
Pembubaran DPR hasil pemilu sangat menyinggung sebagaian besar partai politik, hampir semua partai politik
menolak pembubaran DPR ini. Demikian juga dengan NU dan PNI menolak pembubaran tetapi setelah kursi untuk
NU lebih banyak di DPRGR mereka menerima. Namun demikian KH Wahab Khashbullah menolak berdampingan
dengan PKI untuk duduk dalam DPRGR. PNI Mr. Sartono dan Ishaq Tjokroadisoerjo keberatan dengan orang-orang
PNI yang di DPRGR karena orang-orang yang ditunjuk ini tidak mencerminkan partai secara mendalam.
Kelompok yang menolak pembubaran DPR menggabungkan diri dalam Liga Demokrasi (tokoh dari) NU,
Masyumi, Partai Katolik, Parkindo, IPKI dan PSIIdan beberapa panglima daerah. Liga Demokrasi ini dibubarkan oleh
Presiden Soekarno.
2. Politik Mercusuar
Politik Mercusuar merupakan proyek pembangunan nasional yang bertaraf internasional di masa Presiden
Soekarno pada era demokrasi terpimpin pada rentang tahun 1959-1966. Adapun tujuan demokrasi
terpimpin dijalankannya politik mercusuar adalah untuk mendapatkan perhatikan dari negara lain bahwa Indonesia
bisa maju dan mampu. Disisi lain, pada masa itu Soekarno juga berharap ada negara lain yang mau ikut serta
menjalin hubungan persahabatan dan pembangunan.
Pada akhirnya politik mercusuar ini hanya untuk mengejar gengsi saja dan tentunya tidak efektif dan efisien
sebagai kebijakan diplomasi dan sistem demokrasi di Indonesia pada masa itu. Jika dilihat dari anggaran biaya yang
dikeluarkan dalam proyek ini, bisa dibilang menghabiskan banyak anggaran negara. contoh politik mercusuar yang
terjadi pada era demokrasi terpimpin oleh Soekarno.
1. Pembangunan Stadion Senayan
Indonesia pernah mengalami dua kali kegagalan proposal terkait penyelenggaraan Asian Games kepada Asian
Games Federation atau AGF. Pada 8 Februari 1960, secara resmi Presiden Soekarno meresmikan pembangunan
Stadion bertaraf Internasional sesuai ketentuan dari AGF yang kini kita kenal sebagai Gelora Bung Karno yang telah
beberapa kali mengalami renovasi. Pada tahun 1963 setelah pagelaran akbar se-Asia itu, Indonesia juga
menyelenggarakan Games of New Emerging Forces atau dikenal sebagai GANEFO. GANEFO merupakan lomba
kejuaraan di bidang olahraga dalam taraf Internasional yang diikuti sekitar 2000 altlet yang berasal dari 48 negara
yang tersebar di Asia, Afrika, Amerika latin dan Eropa.
2. Pembangunan Hotel Indonesia
Setelah proposal penyelenggaraan Asian Games di Indonesia disetujui, Soekarno kemudian melakukan
pembangunan-pembangunan lain sebagai pendukung, salah satunya adalah pembangunan Hotel Indonesia.
3. Jembatan Semanggi
Proyek tersebut terdiri atas proyek Jembatan Semanggi, pelebaran ruas jalan serta pembangunan by pass.
Proyek Jembatan Semanggi merupakan salah satu bangunan yang monumental dan menjadi jembatan layang
pertama di Indonesia. Tujuan proyek semanggi adalah untuk mengatur lalu lintas agar lebih baik, terutama di daerah
Senayan yang pada saat itu semakin ramai. Berdasarkan sejarah, Jembatan Semanggi dapat dikatakan sebagai
cloeverleaf bridge terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.
4. Proyek Stasiun TV
Contoh politik mercusuar selanjutnya adalah lahirnya stasiun Televisi Republik Indonesia atau TVRI sesuai
dengan SK Menteri Penerangan pada tahun 1961. Stasiun TV tersebut difungsikan untuk menayangkan pagelaran
Asian Games. Lahirnya TVRI kemudian menjadi sejarah baru bagi media penyiaran di Indonesia. Hal ini karena
sebelumnya Indonesia menggunakan pesawat TV yang dibuat oleh Uni Soviet.
5. Pembangunan Monas
Proyek lainnya adalah pembangunan monumen nasional atau monas yang juga membutuhkan dana tidak
sedikit. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mengingat sejarah kemerdekaan Indonesia dan sebagai monumen
kebangkitan bangsa Indonesia.
6. Pembangunan Gedung MPR/DPR
Contoh selanjutnya adalah pembangunan gedung untuk MPR/DPR. Padahal jika dilihat dari fungsinya, pada
masa itu gedung MPR/DPR belum terlalu penting karena rapat tentang pembangunan nasional diadakan dalam
beberapa kali saja dalam sebulan.
Dengan adanya contoh politik mercusuar di era Soekarno ini dapat disimpulkan bahwa pada era demokrasi
terpimpin tersebut justru membebani anggaran. Proyek-proyek tujuan pembangunan demokrasi pada masa itu
membuat keadaan ekonomi masyarakat menjadi berat. Hal ini dikarenakan pemerintah lebih mementingkan
pembangunan untuk mengejar gengsi dan tidak mengatasi permasalahan kebutuhan masyarakat dan sarana untuk
menunjang perekonomian rakyat. Pada akhirnya hal tersebutlah yang menjadi penyebab berakhirnya demokrasi
terpimpin di Indonesia.
3. Pembebasan Irian Barat
Wilayah Irian Barat telah menjadi bagian wilayah RI sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, namun dalam KMB 23
Agustus sampai 2 November 1949 masalah penyerahan Irian Barat ditangguhkan satu tahun. Upaya penyelesaian
Irian Barat dilakukan melalui konferensi Uni yang dilakukan secara bergilir di Jakarta dan Belanda. Upaya bilateral ini
selalu mengalami kegagalan sehingga pemerintah Indonesia mengajukan permasalahan ini ke sidang Majelis Umum
PBB.
Selama sepuluh tahaun upaya damai yang ditempuh Indonesia tidak berhasil maka Indonesia
menempuh cara . Upaya ini antara lain mengambil alih perusahaan Belanda yang ada. Puncaknya tanggal 17 Agustus
1960, pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.
Setelah upaya perebutan kembali Irian Barat dengan cara diplomasi, konfrontasi ekonomi dan politik
tidak berhasil, maka pemerintah menempuh cara konfrontasi militer. Pada awalnya pemerintah Indonesia berusaha
mencari bantuan senjata ke negara Barat tetapi tidak berhasil sehingga mengalihkan perhatian ke Blok Timur
terutama Uni Soviet.
Konsolidasi internal dilakukan pada apel raksasa di Jogjakarta tanggal 19 Desember 1961 Presiden
Soekarno mengeluarkan komando Trikora. Isi Trikora yaitu (1). Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan
Belnda, (2). Kibarkan Sang Merah putih di Irian Barat, (3). Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Dengan deklarasi Trikora, maka dimulailah konfrontasi militer terhadap Belanda di Papua. Presiden
Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No 1 tahun 1962 tertanggal 2 Januari 1962 tentang pembentukan
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dibawah pimpinan Mayjen Soeharto. Oprerasi Pembebasan Irian Barat
direncanakan melalui tiga tahap yaitu
1). Infiltrasi, sampai akhir 1962 dengan memasukan 10 kompi pasukan TNI ke Irian Barat untuk menciptakan
daerah bebas de facto.
2). Eksploitasi, awal 1963 dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki
pos-pos pertahanan Belanda yang penting.
3). Konsolidasi, dilakukan awal 1964 menegakkan kedaulatan RI secara mutlak di Irian Barat.
Disisi lain Amerika Serikat menekan pemerintah Belanda untuk kembali berunding agar Amerika dan
Uni Soviet tidak terseret dalam konfrontasi. Akhirnya tanggal 15 Agustus 1962 ditandatangani perjanjian antara
pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda di New York. Untuk kepentingan ini dibentuklah United Nations
Temporary Executive Authority (UNTEA). UNTEA adalah pemerintahan peralihan Irian Barat dari Belanda ke UNTEA
dan dari UNTEA ke Indonesia. Selanjutnya Indonesia mengadakan Act Free Choice /Pepera (penentuan Pendapat
Rakyat). Hasil dari Pepera kemudian dilaporkan pada sidang umum PBB ke-24. Sejak saat itu Irian Barat menjadi
bagian dari wilayah Republik Indonesia secara de jure dan de facto.
4. Konfrontasi dengan Malaysia
Konferensi Maphilindo merupakan konferensi untuk meredam ketegangan antara Malaysia, Phipipina dan
Indonesia tentang sengketa Kalimantan Utara. Hasil dari konferensi Maphilindo adalah Deklarasi Manila, Persetujuan
Manila dan Komunike bersama. Inti pokok dari tiga dokumen ini yaitu Indonesia dan Philipina menyambut baik
pembentukan federasi Malaysia jika rakyat Kalimantan Utara menyetujui hal tersebut. Langkah selanjutnya adalah
meminta sekjen PBB untuk membentuk Tim penyelidik.
Namun tanpa mengindahkan hasil penyelidikan PBB yang belum selesai secara sepihak Tengku Abdurrahman
memproklamirkan Federasi Malaysia sehingga Indonesia dan Philipina merasa dicurangi oleh Malaysia. Aksi-aksi
demostrasi menetang Malaysia terjadi di Jakarta demikian juga demonstrasi anti Indonesia terjadi di Dubes Indonesia
di Kualalumpur. Presiden Soekarno mengucapkan DWI Kora di Apel besar sukarelawan yang berisi perhebat
ketahanan revolusi Indonesia dan bantu perjuangan revolusioner rakyat Manila, Singapura, Sabah, Serawak dan
Brunai untuk membubarkan negara boneka malaysia. Presiden Soekarno selanjutnya membentuk Komando Siaga
dengan Marsekal Oemar Dhani sebagai Panglimanya. Indonesia juga sempat keluar dari PBB karena Malaysia masuk
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, sebagai tandingannya Indonesia yang didukung negara Komunis
membentuk Conefo.

Perkembangan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin


Tindakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin antara lain :
1. Membentuk Dekon
Pada tanggal 15 Agustus 1959 depernas dibentuk dengan ketuanya Muh. Yamin dan beranggotakan 80 orang
wakil golongan masyarakat dan daerah. Pada tahun 1963 Depernas diganti nama menjadi Badan Perancang
Pembangunan Nasional (Bappenas) yang tugasnya menyususn rencana jangka panjang dan rencana tahunan baik
nasional maupun daerah. Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan, menyiapkan serta menilai hasil kerja
mandataris untuk MPR.
2. Penurunan nilai mata uang/Devaluasi
Bertujuan membendung inflasi, mengurangi jumlah uang yang beredar dan meningkatkan nilai rupiah.
Kebijakan ini dikeluarkan tanggal 25 Agustus 1959. sanering berlaku untuk mata uang Rp 500,00 menjadi RP 50,00
dan RP 1000,00 menjadi Rp 100,00. Pemerintah juga membekukan simpanan di Bank-Bank untuk mengurangi
peredaran mata uang. Tahun 1960 pemerintah mengeluarkan kebijakan penukaran mata uang Rp 1000,00 menjadi
Rp 500,00 dan Rp 100,00 menjadi RP 50,00. Usaha ini belumberhasil mengurangi inflasi sehingga tanggal 13
Desember 1965 pemerintah mengambil langkah sanering lagi dari Rp 1000,00 menjadi Rp.1,00.
3. Mencetak Uang Baru
Pemerintah gagal mengatasi Inflasi karena permerintah tidak mempunyai kemauan politik untuk menahan diri
dari pengeluaran. Pemerintah mengeluarkan Proyek-proyek Mercusuar seperti Ganefo (games of the New Emerging
Forces) dan Conefo (Conferrence of The New Emeringing Force). Indonesia terus menerus harus membiayai
kekurangan neraca pembayaran dari cadangan emas dan devisa, sehinggapemerintah membatasi jumlah Import.
Tahun 1965 cadangan emas dan devisa habis. Keadaan defisit ini diperparah dengan mencetak uang tanpa kurang
perhitungna matang sehingga tahun 1966 inflasi mencapai 650%.
4. Pemusatan Bank-bank pemerintah
Penpres no 7 tahun 1965 pendirian bank sentral tunggal milik negara. Tugas Bank ini adalah menjalankan
aktivitas-aktivitas bank sirkulasi, bank sentral dan bank umum. Setelah pengintegrasian selesai, barulah dibentuk
bank Negara Indonesia yang terbagi menjadi unti dan tugas masing-masing (Bank Sirkulasi, Sentral dan Umum)
5. Meningkatkan perdagangan dan perkreditan luar negeri
Pemerintah membangkitkan ekonomi agrasir dan pertanian karena kuranglebih 80% penduduk Indonesia
adalah petani. Hasil pertanian diekspor guna memperoleh devisa, selanjutnya devisa dipakai untuk mengimpor bahan
baku dan bahan konsumsi.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)


LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)
Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total
No Nama Peserta didik diskusi (10) presentasi (10) (10) score

1
2
3
4

Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5

Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan


pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Pokok Level Bent No


Kompetens
IPK kogniti Indikator Soal uk soa
i Dasar
f soal l

3.4.Mengeval Masa 1 Peserta didik dapatmenjelaskan pengertian uraia 1


uasi Demokrasi demokrasi terpimpin n
perkemb Terpimpin
angan
kehidup Masa 3 Peserta didik dapat menganalisis Soekarno 2
an Demokrasi mengganti demokrasi Liberal dengan
politik Terpimpin demokrasi terpimpin
dan
ekonomi Masa 2 Peserta didik dapat kondisi kehidupan politik 3
bangsa Demokrasi pada masa demokrasi terpimpin
Indonesi Terpimpin
a pada
Masa 1 Peserta didik dapat menjelaskan kondisi 4
masa
Demokrasi kehidupan sosial pada masa demokrasi
Demokr
Terpimpin terpimpin
asi
Terpimpi Masa 3 Peserta didik dapat menunjukan 5
n Demokrasi menghubungkan kehidupan ekonomi pada
Terpimpin masa demokrasi terpimpin dengan sekarang

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin ?
2. Mengapa Soekarno mengganti demokrasi Liberal dengan demokrasi terpimpin ?
3. Bagaimana kondisi kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin ?
4. Bagaimana kondisi kehidupan sosial pada masa demokrasi terpimpin ?
5. Bagaimana kondisi kehidupan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin ?
Kunci Jawaban !
1. Demokrasi dimana segala urusan baik politik, ekonomi maupun social sangat ditentukan oleh Soekarno sebagai
pemimpin besar revolusi Indonesia.
2. Demokrasi Liberal tidak mampu menjaga stabilitas pemerintahan, ditandai dengan sering jatuh bangunnya cabinet
3. Kebijakan politik ditentukan oleh presiden dan tidak ada yang bias menentang kebijakan presiden, salah satunya
adalah meninggalkan politik luar negeri bebas aktif.
4. Presiden soekarno dianggap sebagai pusat komando pemerintahan bahkan dijadikan sebagai presiden seumur
hidup
5. Indonesia menjalin kerjasama dengan Negara-negara komunis

Pedoman penskoran
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

3. Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.4 Melakukan penelitian


sederhana tentang
kehidupan politik
dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa
Demokrasi Terpimpin
dan menyajikannya
dalam bentuk
laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Nama Menanggapi Jumlah
No Pendapat Argumentasi Nilai
siswa skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
5. Tidak sesuai masalah
6. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
7. Sesuai dengan masalah dan benar
8. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
5. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
6. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
7. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
8. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
5. Tidak dapat mempertahankan pendapat
6. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
7. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
8. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.5 Pengertian Orde Baru
Pertemuan ke : 11
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang masa Orde Baru
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi pengertian masa Orde Baru

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap pengertian masa Orde Baru

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang pengertian masa Orde Baru
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai pengertian masa Orde Baru
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang pengertian masa
Orde Baru
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.5 Perkembangan kehidupan politik Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
Pertemuan ke : 12
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang perkembangan kehidupan politik Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Orde Baru

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan politik Bangsa Indonesia pada
masa Orde Baru
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik Bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai perkembangan kehidupan politik Bangsa Indonesia pada
masa Orde Baru
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang perkembangan
kehidupan politik Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.5 Perkembangan kehidupan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
Pertemuan ke : 13
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang perkembangan kehidupan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan ekonomi Bangsa Indonesia pada
masa Orde Baru
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang perkembangan kehidupan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai kehidupan ekonomi masa Orde Baru
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang perkembangan kehidupan
ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Lampiran KD 3.5

1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuat soal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

StabilitasiPolitikdanRehabilitasiEkonomi
Terbentuknya pemerintahan Orde Baru yang diawali dengan keputusan sidang iIstimewa MPRS tanggal
12 Maret 1967 yang menetapkan Jend. Soeharto sebagai pejabat presiden. Kedudukannya semakin kuat
setelah pada 27 Maret 1968, MPRS mengukuhkannya sebagai presiden penuh. Setelah memperoleh kekuasaan
sepenuhnya, pemerintah Orba mulai menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang telah ditetapkan oleh
sidang MPRS tahun-tahun sebelumnya seperti Stabilitas Politik Keamanan (Tap MPRS No IX/1966), Stabilitas
ekonomi (Tap MPRS No. XXIII/1966), dan Pemilihan Umum (tap MPRS No.XI/1966)
1.Stabilitasi Penyeragaman
Realisasikan penyederhanaan partai politik dilaksanakan melalui sidang Umum MPR tahun 1973. Empat
partai Islam, yaitu NU, Parmusi, PSII dan perti bergabung dalam PPP sementara lima partai non Islam yaitu
PNI, Parkindo, PKRI, partai Murba dan IPKI bergabung dalam PDI. Sementara itu ada sekber Golkar yang
membentuk kelompok tersendiri. (Gonggong dan Asy’arie, ed, 2015). Depolitisasi parpol dan ormas juga
dilakukan oleh Orba melalui penyeragaman idiologis yaitu idiologi Pancasila. Dengan alasan Pancasila telah
menjadi kesepakatan nasional, keseragaman dalam pemahaman Pancasila perlu disosialisasikan. Presiden
mengusulkan “Eka Prasetya Panca Karsa” ayau Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
dipandang sebagai janji yang teguh, kuat dan konsisten serta tulus dalam mencapai cita-cita Pancasila.
Setelah P4 dijadikan ketetapan MPR, selanjutnya orsospol diseragamkan dalam arti harus mau menerima
Pancasila sebagai satu-satunya asas partai dan organisasi yang kemudian dikenal sebagai “asas tunggal”.
2.Penerapan Dwifungsi ABRI
Konsep Dwifungsi ABRI dipahami sebagai jiwa, tekad dan semangat pengabdian ABRIuntuk bersama-
sama memikul tugas dan tanggungjawab perjuangan bersama. ABRI memiliki dua fungsi yaitu sebagai
kekuatan HANKAM dan kekuatan SOSPOL. Masa Orba kekuatan ABRI sebagai kekuatan militer sudah tidak
diragukan lagi namun ABRI juga menduduki kekuatan politis yaitu sebagai anggota DPR, MPR serta DPD.
Banyak perwira aktif yang menduduki kedudukan politikdi pemerintahan.
3.Kebijakan Pembangunan Orde Baru
Pemerintahan Orba senantiasa berpedoman pada tiga konsep pembangunan nasional yang disebut
Trilogi Pembangunan Nasional, yaitu (1) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, (2) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan (3)
stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Pada masa ini pembangunan nasional terbagi menjadi tiga yaitu pembangunan jangka pendek pertahun,
pembangunan jangka menengah perlima tahun dan pembangunan jangka panjang per 25 tahun.
a). Pertanian
Sepanjang tahun 1970sampai 1980 dilakukan investasi besar-besaran untuk infrastruktur pembangunan
lima tahun (pelita), swasembada pangan merupakan fokus dalam rencana pembangunan. Pada Pelita 1
dicanangkan landasan awal pembangunan Pemerintah Orba, dititik beratkan pada pembangunan sektor
pertanian yang bertujuan mengejar ketertinggalan ekonomi melalui pembaharuan sektor pertanian.
b). Pendidikan
Ada tiga hal yang patut dicatat dalam bidang pendidikan masa orde baru yaitu pembangunan Sekolah
Dasar Inpres (SD Inpres), program wajib belajar dan pembentukan kelompok belajar (kejar).
c).Keluarga Berrencana (KB)
keluarga Berencana (KB) merupakan program dari pemerintah Orba untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk. Pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% sedangkan tahun 1996
menurun drastis menjadi 1, 6%. Pengendalian penduduk bertujuan untuk meningkatkan kualitas rakyat
Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya.

A. Integrasi Timor Timur


Ketika pemerintahan Portugal dikuasai oleh Jenderal Antonio de Spinola, pemerintah mengambil kebijakan
moderat dengan mengembalikan hak-hak sipil termasuk hak demokrasi masyarakat bahkan dekolonisasi.
Timor Tikur sebagai jajahan Portugal memanfaatkan kebijakkan ini dengan berdirinya lima partai
politik. Uniao Democratica Timorense (UDT-persatuan Demokratik Rakyat Timor) ingin merdeka secara
bertahap. Frente Revoluciondria de Timor Leste Independente (Fretilin-Front Revolusioner Kemerdekaan
Timor_timur) yang komunis radikal ingin merdeka. Associacao popular Democratica Timurense (Apodeti-Ikatan
Demokratik Popular Rakyat Timor) yang ingin bergabung dengan Indobesia. Selain itu terdapat dua partai kecil
yaitu KOTA dan Trabahlista. Ketiga partai besar saling berperang untuk mewujudkan keinginannya.
Keterlibatan Indonesia secara langsung diRTimor Timur terjadi setelah adanya permintaan dari para
pendukung “Proklamasi Balibo” yang terdiri dari UDT, Apodeti, KOTA dan Trabalhista uangtu menggabungkan
Timor-Timur dalam Republik Indoensia sebagai provinsi Ke-27. Indonesia secara diam-diam didukung oleh
Amerika karena ketakutan Amerika pada persebaran komunis yang mengikuti teori Domino.

B. DampakKebijakanPolitikdanEkonomi masa OrdeBaru


Pendekatan pemerintahan Orde Baru adalah Represif Developmentalis yaitu dengan menekan lawan politik
sehingga bersifat otoriter untuk menjalankan roda pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah dijalankan secara terencana dengan baik dan hasilnya
terlihat secara kongkret. Indonesia berhasil merubah status dari negara pengimport beras menjadi swasembada
pangan. Presiden Soeharto pun pernah mendapat penghargaan dari FAO yaitu organisasi pangan dunia yang
berada pada naungan PBB. Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat,
penurunan angka kematuian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang meingkat adalah bukti keberhasilan
Orde Baru.
Namun disisi lain dalam bidang politik pemerintahan Orde Baru bersifat otoriter, dimana kekuasaan presiden
sangat besar. Peran presiden sangat besar sehingga muncul pemerintahan yang sentralistik. Pemerintah daerah
diberi peluang yang sangat kecil dalam mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran. Pemerintahan Orde
Baru dianggap gagal dalam menjalankan sistem demokrasi.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4
Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan
pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Kompetensi IP Materi Pokok Level Bentuk No


Indikator Soal
Dasar K kognitif soal soal

3.5. Sistem Dan 1 Peserta didik dapatmenjelaskan uraian 1


Mengevalu StrukturPolitik konsep Dwi fungsi ABRI
asi Dan
kehidupan Ekonomi Masa
bangsa OrdeBaru
Indonesia
di Masa
Sistem Dan 3 Peserta didik dapat menganalisis 2
Orde Baru
StrukturPolitik melatarbelakangi berdirinya orde
Dan baru
Ekonomi Masa
OrdeBaru 2 Peserta didik dapat kondisi politik 3
pada masa Orde Baru

Sistem Dan 1 Peserta didik dapat menjelaskan 4


StrukturPolitik kondisi ekonomi masa orde baru
Dan
Ekonomi Masa 2 Peserta didik dapat menunjukan 5
OrdeBaru dimaksud dengan Represif
Developmentalis kepemimpinan
Soeharto

Soal
1. Jelaskan konsep Dwi Fungsi ABRI
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya orde baru ?
3. Bagaimana kondisi politik pada masa Orde Baru ?
4. Bagaimana kondisi ekonomi masa orde baru ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Represif Developmentalis kepemimpinan Soeharto ?

Kunci Jawaban !
1. Penjabaran fungsi ABRI menjadi dua yaitu fungsi HANKAM dan SOSPOL
2. Penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama sehingga kondisi Negara Indonesia tidak kondusif dalam bidang
politik, social ekonomi maupun hubungna luar negeri
3. Politik masa Orba berjalan stabil tanpa ada yang berani menghalangi/mengkritisi pemerintahan
4. Pembangunan berjalan dengan lancer meskipun dengan modal pinjaman luar negeri yang tingi.
5. Represif (menekan) segala bentuk tindakan yang menentang pemerintah yang berkuasa yang dianggap sebagai
perbuatan makar, kontra pemerintah, sedangkan developmentalis (pembangunan) ekonomi berjalan lancer
sehingga masyarakat terbuai kenyamanan / kesejahteraan sehingga tidak menyadari diperintah oleh pemerintahan
yang otoriter.

Pedoman penskoran
11. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
12. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
13. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
14. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
15. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.5 Melakukan penelitian


sederhana tentang
kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru dan
menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12
13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.6 Pengertian dan latarbelakang Reformasi di Indonesia
Pertemuan ke : 14
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang pengertian dan latarbelakang Reformasi di Indonesia
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi pengertian dan latarbelakang Reformasi di Indonesia

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap pengertian dan latarbelakang Reformasi di Indonesia

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang pengertian dan latarbelakang Reformasi di
Indonesia
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai pengertian dan latarbelakang Reformasi di Indonesia
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang pengertian dan latarbelakang
Reformasi di Indonesia
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.6 perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
awal Reformasi
Pertemuan ke : 15
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
Reformasi
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal
Reformasi

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal Reformasi
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal Reformasi
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


Lampiran KD 3.6
1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

Orde Baru

A. Stabilitasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi


Terbentuknya pemerintahan Orde Baru yang diawali dengan keputusan sidang iIstimewa MPRS tanggal 12
Maret 1967 yang menetapkan Jend. Soeharto sebagai pejabat presiden. Kedudukannya semakin kuat setelah
pada 27 Maret 1968, MPRS mengukuhkannya sebagai presiden penuh. Setelah memperoleh kekuasaan
sepenuhnya, pemerintah Orba mulai menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang telah ditetapkan oleh
sidang MPRS tahun-tahun sebelumnya seperti Stabilitas Politik Keamanan (Tap MPRS No IX/1966), Stabilitas
ekonomi (Tap MPRS No. XXIII/1966), dan Pemilihan Umum (tap MPRS No.XI/1966)
1. Stabilitasi Penyeragaman
Realisasikan penyederhanaan partai politik dilaksanakan melalui sidang Umum MPR tahun 1973. Empat partai
Islam, yaitu NU, Parmusi, PSII dan perti bergabung dalam PPP sementara lima partai non Islam yaitu PNI,
Parkindo, PKRI, partai Murba dan IPKI bergabung dalam PDI. Sementara itu ada sekber Golkar yang
membentuk kelompok tersendiri. (Gonggong dan Asy’arie, ed, 2015). Depolitisasi parpol dan ormas juga
dilakukan oleh Orba melalui penyeragaman idiologis yaitu idiologi Pancasila. Dengan alasan Pancasila telah
menjadi kesepakatan nasional, keseragaman dalam pemahaman Pancasila perlu disosialisasikan. Presiden
mengusulkan “Eka Prasetya Panca Karsa” ayau Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
dipandang sebagai janji yang teguh, kuat dan konsisten serta tulus dalam mencapai cita-cita Pancasila.
Setelah P4 dijadikan ketetapan MPR, selanjutnya orsospol diseragamkan dalam arti harus mau menerima
Pancasila sebagai satu-satunya asas partai dan organisasi yang kemudian dikenal sebagai “asas tunggal”.
2. Penerapan Dwifungsi ABRI
Konsep Dwifungsi ABRI dipahami sebagai jiwa, tekad dan semangat pengabdian ABRIuntuk bersama-sama
memikul tugas dan tanggungjawab perjuangan bersama. ABRI memiliki dua fungsi yaitu sebagai kekuatan
HANKAM dan kekuatan SOSPOL. Masa Orba kekuatan ABRI sebagai kekuatan militer sudah tidak diragukan
lagi namun ABRI juga menduduki kekuatan politis yaitu sebagai anggota DPR, MPR serta DPD. Banyak perwira
aktif yang menduduki kedudukan politikdi pemerintahan.
3. Kebijakan Pembangunan Orde Baru
Pemerintahan Orba senantiasa berpedoman pada tiga konsep pembangunan nasional yang disebut Trilogi
Pembangunan Nasional, yaitu (1) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, (2) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan (3) stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis.
Pada masa ini pembangunan nasional terbagi menjadi tiga yaitu pembangunan jangka pendek pertahun,
pembangunan jangka menengah perlima tahun dan pembangunan jangka panjang per 25 tahun.
a). Pertanian
Sepanjang tahun 1970sampai 1980 dilakukan investasi besar-besaran untuk infrastruktur pembangunan lima
tahun (pelita), swasembada pangan merupakan fokus dalam rencana pembangunan. Pada Pelita 1
dicanangkan landasan awal pembangunan Pemerintah Orba, dititik beratkan pada pembangunan sektor
pertanian yang bertujuan mengejar ketertinggalan ekonomi melalui pembaharuan sektor pertanian.
b). Pendidikan
Ada tiga hal yang patut dicatat dalam bidang pendidikan masa orde baru yaitu pembangunan Sekolah Dasar
Inpres (SD Inpres), program wajib belajar dan pembentukan kelompok belajar (kejar).
c).Keluarga Berrencana (KB)
keluarga Berencana (KB) merupakan program dari pemerintah Orba untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk. Pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% sedangkan tahun 1996
menurun drastis menjadi 1, 6%. Pengendalian penduduk bertujuan untuk meningkatkan kualitas rakyat
Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya.

B. Integrasi Timor Timur


Ketika pemerintahan Portugal dikuasai oleh Jenderal Antonio de Spinola, pemerintah mengambil
kebijakan moderat dengan mengembalikan hak-hak sipil termasuk hak demokrasi masyarakat bahkan
dekolonisasi.
Timor Tikur sebagai jajahan Portugal memanfaatkan kebijakkan ini dengan berdirinya lima partai
politik. Uniao Democratica Timorense (UDT-persatuan Demokratik Rakyat Timor) ingin merdeka secara
bertahap. Frente Revoluciondria de Timor Leste Independente (Fretilin-Front Revolusioner Kemerdekaan
Timor_timur) yang komunis radikal ingin merdeka. Associacao popular Democratica Timurense (Apodeti-Ikatan
Demokratik Popular Rakyat Timor) yang ingin bergabung dengan Indobesia. Selain itu terdapat dua partai kecil
yaitu KOTA dan Trabahlista. Ketiga partai besar saling berperang untuk mewujudkan keinginannya.
Keterlibatan Indonesia secara langsung diRTimor Timur terjadi setelah adanya permintaan dari para
pendukung “Proklamasi Balibo” yang terdiri dari UDT, Apodeti, KOTA dan Trabalhista uangtu menggabungkan
Timor-Timur dalam Republik Indoensia sebagai provinsi Ke-27. Indonesia secara diam-diam didukung oleh
Amerika karena ketakutan Amerika pada persebaran komunis yang mengikuti teori Domino.
C. DampakKebijakanPolitikdanEkonomi masa OrdeBaru
Pendekatan pemerintahan Orde Baru adalah Represif Developmentalis yaitu dengan menekan lawan
politik sehingga bersifat otoriter untuk menjalankan roda pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah dijalankan secara terencana dengan baik dan
hasilnya terlihat secara kongkret. Indonesia berhasil merubah status dari negara pengimport beras menjadi
swasembada pangan. Presiden Soeharto pun pernah mendapat penghargaan dari FAO yaitu organisasi pangan
dunia yang berada pada naungan PBB. Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan
rakyat, penurunan angka kematuian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang meingkat adalah bukti
keberhasilan Orde Baru.
Namun disisi lain dalam bidang politik pemerintahan Orde Baru bersifat otoriter, dimana kekuasaan
presiden sangat besar. Peran presiden sangat besar sehingga muncul pemerintahan yang sentralistik. Pemerintah
daerah diberi peluang yang sangat kecil dalam mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran. Pemerintahan
Orde Baru dianggap gagal dalam menjalankan sistem demokrasi.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4

Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan
pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Pokok Level Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
kognitif soal soal

3.5. Mengevaluasi Sistem Dan 1 Peserta didik uraian 1


kehidupan bangsa StrukturPolitik Dan dapatmenjelaskan
Indonesia di Masa Ekonomi Masa konsep Dwi fungsi ABRI
Orde Baru OrdeBaru

Sistem Dan 3 Peserta didik dapat 2


StrukturPolitik Dan menganalisis
Ekonomi Masa melatarbelakangi
OrdeBaru berdirinya orde baru

2 Peserta didik dapat 3


kondisi politik pada masa
Orde Baru

Sistem Dan 1 Peserta didik dapat 4


StrukturPolitik Dan menjelaskan kondisi
Ekonomi Masa ekonomi masa orde baru
OrdeBaru
2 Peserta didik dapat 5
menunjukan dimaksud
dengan Represif
Developmentalis
kepemimpinan Soeharto

Soal
1. Jelaskan konsep Dwi Fungsi ABRI
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya orde baru ?
3. Bagaimana kondisi politik pada masa Orde Baru ?
4. Bagaimana kondisi ekonomi masa orde baru ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Represif Developmentalis kepemimpinan Soeharto ?

Kunci Jawaban !
1. Penjabaran fungsi ABRI menjadi dua yaitu fungsi HANKAM dan SOSPOL
2. Penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama sehingga kondisi Negara Indonesia tidak kondusif dalam bidang
politik, social ekonomi maupun hubungna luar negeri
3. Politik masa Orba berjalan stabil tanpa ada yang berani menghalangi/mengkritisi pemerintahan
4. Pembangunan berjalan dengan lancer meskipun dengan modal pinjaman luar negeri yang tingi.
5. Represif (menekan) segala bentuk tindakan yang menentang pemerintah yang berkuasa yang dianggap sebagai
perbuatan makar, kontra pemerintah, sedangkan developmentalis (pembangunan) ekonomi berjalan lancer
sehingga masyarakat terbuai kenyamanan / kesejahteraan sehingga tidak menyadari diperintah oleh pemerintahan
yang otoriter.
Pedoman penskoran
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.5 Melakukan penelitian


sederhana tentang
kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru dan
menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.7 Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia
Pertemuan ke : 16
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik
dan ketatanegaraan Indonesia
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam
perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Peran pelajar, mahasiswa, dan
pemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


Lampiran KD 3.7
1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

Peran Tokoh tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia

1. Amin Rais
Seorang tokoh dari Muhamadiyah yang progresif. Beliau adalah tokoh yang vokal menyerukan pendapat dan
terang-terangan mengkritik kebobrokan pemerintahan Orde Baru yang saat itu masih berkuasa. Ketika kondisi
perekonomian Indonesia semakin lemah, Amien Rais termasuk tokoh nasional yang menyerukan reformasi total
dalam pemerintahan dan menuntut lengsernya presiden Soeharto.
Di tahun 1998, Amien Rais mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang membawa aspirasi perjuangan
Muhammadiyah untuk negara. Amien Rais menjadi ketua umumnya dan diajukan menjadi calon presiden di
Pemilu tahun 1999 dan 2004. Gagasan Amien Rais memberikan pengaruh yang besar di politik nasional dan
kestabilan negara, salah satunya adalah dengan membentuk Poros Tengah saat persaingan politik nasional
sedang memanas memperebutkan kursi kepresidenan setelah BJ Habibie.
Atas manuver-manuver politiknya untuk bangsa Indonesia, Amien Rais disebut-sebut sebagai Bapak Bangsa.
Usai Pemilu tahun 2004, Amien Rais memutuskan untuk kembali menjadi akademisi di kampus, dan tetap
bergiat di Muhammadiyah dan partainya, PAN.
2. Abdurrahman Wahid

Tokoh dari NU, sebuah organisasi masa yang besar di Indonesia. Gus Dur memiliki pendirian yang lebih
moderat dengan Soeharto dan meminta demonstran berhenti untuk melihat apakah Soeharto akan
menepati janjinya.[30] Hal tersebut tidak disukai Amien, yang merupakan oposisi Soeharto yang paling
kritis pada saat itu. Namun, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinyapada tanggal 21 Mei 1998.
3. Peran pemuda

Sampai akhirnya, pada 12 Mei 1998 terjadi demonstrasi besar-besaran di depan Universitas Trisakti,
Jakarta. Perisitiwa ini memakan enam korban jiwa dari kalangan mahasiswa akibat tembakan aparat
keamanan. Di antaranya adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hertanto, Hendirawan Lesmana, dan Hafidhin
Royan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Tragedi Trisakti.
Peristiwa tersebut tidak membuat semangat mahasiswa surut, dan justru menyulut adanya demonstrasi
yang lebih besar pada 13-14 Mei 1998. Di Jawa Tengah, mahasiswa menduduki kantor DPRD Jawa
Tengah dan memaksa para wakil rakyat untuk turut dalam aksi keprihatinan. Selain di Jawa Tengah,
kerusuhan juga terjadi di wilayah Indonesia lainnya, termasuk Jakarta. Aksi tersebut diperparah dengan
penjarahan di berbagai belahan Jakarta.
Puncaknya, pada 18 Mei 1998, mahasiswa berhasil menduduki atap gedung DPR/MPR RI di Senayan.
Di hari yang sama, ketua MPR/DPR RI, Harmoko, menyarankan presiden untuk mengundurkan diri. Mahasiswa
pun menuntut dilakukannya Sidang Istimewa. Meski begitu, Presiden Soeharto masih belum mau mundur dari
jabatannya.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4
Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5

Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan


Pedoman penilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Level Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Pokok kognitif soal soal

3.7Mengevaluasi peran Sistem Dan 1 Peserta didik dapatmenjelaskan uraian 1


pelajar, mahasiswa StrukturPol peranan Amien Rais dalam
dan tokoh itik Dan perubahan politik dan
masyarakat dalam Ekonomi ketatanegaraan Indonesia
perubahan politik Masa
dan ketatanegaraan OrdeBaru 3 Peserta didik dapatmenjelaskan 2
Indonesia Muhamadiyah dalam mengritisi
pemerintahan Indonesia

2 Peserta didik dapat menganalisis 3


peranan KH Abdurrahman Wahid
dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia

1 Peserta didik dapat menganalisis 4


NU dalam menentukan jalannya
pemerintah RI

2 Peserta didik dapat menjelaskan 5


peran pemuda dalam merubah
tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indoensia

Soal
1. Bagaimana peranan Amien Rais dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia ?
2. Bagaimana Muhamadiyah dalam mengritisi pemerintahan Indonesia ?
3. Bagaimana peranan KH Abdurrahman Wahid dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia ?
4. Bagaimana NU dalam mengritisi pemerintahan Indonesia ?
5. Bagaimana peran pemuda dalam merubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indoensia ?

Kunci Jawaban!
1. Amin Rais adalah seorang akademisi dan politikus yang ergolong vocal dalam mengkritisi pemerintahan Orde Baru,
beliau juga salah seorang tokoh intelektual reformasi Indonesia. UUD 1945 dan peraturan peraturan yang
melanggengkan penguasa dikritisi dan diamandemen untuk menutup system “monarkhi “ di Indomesia
2. Muhamadiyah merupakan organisasi yang cukup besar yan punya keanggotaan yang militan sehingga cukup punya
suara dalam kancah perpolitkan di Indonesia
3. NU punya basis massa yang banyak
4. Gur Dur termasuk orang yang andil dalam reformasi Indonesia dari kalanga moderat yang mengandalkan basis
masa NU yang banyak.
5. Melakuakan kritik tajam dengan kekuatan unjuk rasa

Pedoman penskoran
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)
Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

4. Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.7 Menulis sejarah tentang


peran pelajar, mahasiswa
dan tokoh masyarakat
dalam perubahan politik
dan ketatanegaraan
Indonesia

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12
13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.8 Politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa
Pertemuan ke : 17
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
 Orientasi Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai politik luar negeri Indonesia dari masa ke masa
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang politik luar negeri Indonesia dari
masa ke masa
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


Lampiran KD 3.8

1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : MateriPembelajaran

A. Landasan Ideal danKonstitusionalPolitikLuarNegeri Indonesia BebasAktif


Politik luar negeri suatu negara lahir ketika negara itu sudah dinyatakan sebagai negara yang berdaulat.
Syarat berdirinya negara adalah (1) Adanya Wilayah, (2) adanya Penduduk, (3) Pemerintahaan dan (4) harus ada
pengakuan dari negara lain. Dengan demikian juga dengan negara Indonesia ketika merdeka maka membutuhkan
pengakuan dari negara lain sekaligus sebagai lahirnya politik luar negeri.

Landasan Ideal pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila, yang merupakan dasar negara.
Nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan pijakan dalam melaksanakan politik
luar negeri. Moh. Hatta pernah menyebutnya sebagai salah satu faktor yang membentuk politik luar negeri.
Sedangkan landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah pembukaan UUD 1945 alenia pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan” dan alenia keempat “ dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”

B. PolitikLuarNegeriBebasAktifdanPelaksanaannya
Lahirnya politik luar negeri secara resmi ketika wakil presiden Moh. Hatta memberikan keterangannya dalam
BP-KNIP mengenai kedudukan politik Indonesia. Pidato yang berjudul “mendayung Antara Dua Karang”
mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus jadi subjek bukan Objek dalam pertarungan politik Internasional.
Menjadi Subjek yang menentukan nasib sendiri dan berhak memperjuangkan tujuan bangsa sendiri.

Pada masa demokrasi Parlementer, politik luar negeri berjutuan untuk menentang segala bentuk penjajahan
diatas dunia termasuk proses dekolonisasi Indonesia yang belum selesai. Kemudian tahun 1955 dengan KAA yang
merupakan embrio dari GNB jelas bahwa Indonesia tidak emmihak Barat dan Timur.

Pada masa demokrasi terpimpin politik luar negeri bersifat high profil yang diwarnai dengan anti-
imperialisme dan kolonialisme yang tegas dan cenderung konfrontatif. Pedoman pelaksanaan politik luar negeri
Indonesia adalah pidato prsiden Soekarno 17 Agustus 1960 yang berjudul Djarek/Djalannya Revolusi Kita. Indonesia
tidak mengakui Blok Barat dan Timur tetapi Indonesia menempatkan diri pada Nefo dan Oldefo.

Pada masa Ored Baru, landasan oprasional politik luar negeri Indonesia semakin ditegaskan dalam Tap
MPRS No. XII?MPRS/1966, yaitu politik Bebas Aktif.

1. Bebas aktif, anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.

2. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4

Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetnoi


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
5

Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan


pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Pokok Level Bentuk No


Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
kognitif soal soal

3.9 Menganalisis Indonesia 1 Peserta didik dapatmenjelaskan uraian 1


politik luar negeri dalam pengertian politik luar negeri
Indonesia dari panggung Indonesia
masa ke masa dunia
3 Peserta didik dapat menganalisis 2
keterkaitan antara politik luar
negeri Indonesia dengan misi
perdamaian Internasional

1 Peserta didik dapat kondisi 3


politik luar negeri Indonesia
masa demokrasi liberal

1 Peserta didik dapat menjelaskan 4


kondisi politik luar negeri
Indonesia masa demokrasi

3 Peserta didik dapat menunjukan 5


politik luar negeri Indonesia
masa Orde Baru

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Apakah yang dimaksud dengan politik luar negeri Indonesia ?
2. Bagaimana kaitan politik luar negeri Indonesia dengan misi perdamaian ?
3. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa demokrasi liberal ?
4. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa demokrasi terpimpin ?
5. Bagaimana pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa demokrasi Orde Baru ?

Kunci Jawaban!
1. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang berarti bebas tidak memihak blok barat dan timur dan aktif
menjaga perdamaian dunia
2. Salah satu perwujudan dalam pelaksanaan perdamaian dunia adalah dengan mengirimkan misi pemjaga
perdamaian
3. Indonesia pernah dekan dengan barat dibuktikan dengan adanya MSA (kerjasama dengan Amerika) yang
merupakan program Marshall plan
4. Indonesia dekat dengan Blok timur terbukti dengan terbentuknya poros Jakarta-Peking
5. Indonesia mencoba konsisten dengan bebas aktifnya, tidak memihak Barat dan Timur serta aktif dalam pengiriman
misi Garuda sebagai bagian dari upaya perdamaian.

Pedoman penskoran
Pedoman penilaian
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (50)

Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

5. Praktik/Performance

Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok Indikator Soal No


Keterampilan Soal

4.4. Menyajikan hasil telaah


tentang Menganalisis
politik luar negeri
Indonesia dari masa ke
masa

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :.Tokoh-tokoh Nasional

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Nama Menanggapi Jumlah
No Pendapat Argumentasi Nilai
siswa skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Indonesia dalam perdamaian dunia
Pertemuan ke : 18
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Indonesia dalam KAA dan Misi Garuda
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia dalam KAA dan
Misi Garuda
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
 Orientasi Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Indonesia dalam KAA dan Misi Garuda

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Indonesia dalam KAA dan Misi Garuda
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Indonesia dalam KAA dan Misi Garuda
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam Indonesia dalam KAA dan Misi Garuda
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Indonesia dalam perdamaian dunia
Pertemuan ke : 19
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Indonesia dalam Deklarasi Djuanda dan Gerakan Non Blok
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia dalam
Deklarasi Djuanda dan Gerakan Non Blok

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Indonesia dalam Deklarasi Djuanda dan Gerakan Non Blok

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Indonesia dalam Deklarasi Djuanda dan Gerakan
Non Blok
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Indonesia dalam Deklarasi Djuanda dan Gerakan Non Blok
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Indonesia dalam
Deklarasi Djuanda dan Gerakan Non Blok
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Indonesia dalam perdamaian dunia
Pertemuan ke : 20
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Indonesia dalam ASEAN
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia dalam ASEAN

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Peran bangsa Indonesia dalam ASEAN
2. Menuliskan Peran bangsa Indonesia dalam ASEAN

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa
secara fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
 Apersepsi siswa atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Peran bangsa Indonesia dalam ASEAN

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Peran bangsa Indonesia dalam ASEAN
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk
menggali informasi mengenai Peran bangsa Indonesia dalam ASEAN
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada
buku siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Peran bangsa
Indonesia dalam ASEAN
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Indonesia dalam perdamaian dunia
Pertemuan ke : 21
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Indonesia dalam OKI dan JIM
2. Peserta didik dapat memahami dan menyikapi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia dalam OKI dan
JIM

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
 Orientasi Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
 Motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Peran bangsa Indonesia dalam OKI dan JIM

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang Peran bangsa Indonesia dalam OKI dan JIM
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Peran bangsa Indonesia dalam OKI dan JIM
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Peran bangsa Indonesia dalam
OKI dan JIM
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Revolusi hijau dan teknologi transportasi
Pertemuan ke : 22
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang revolusi hijau dan teknologi transportasi
2. Memahami dan memanfaatkan revolusi hijau dan teknologi transportasi

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap revolusi hijau dan teknologi transportasi

Pendekatan Scientifik  Menanya


peserta didik berdiskusi tentang revolusi hijau dan teknologi transportasi
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai revolusi hijau dan teknologi transportasi
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang revolusi hijau dan
teknologi transportasi
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek Pada Era
Kemerdekaan
Pertemuan ke : 23
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit

Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Teknologi kedirgantaraan dan Teknologi komunikasi dan informasi
2. Memahami dan memanfaatkan Teknologi kedirgantaraan dan Teknologi komunikasi dan informasi

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
 Orientasi Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara
fisik dan psikis.
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
 Apersepsi atau materi sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
 Motivasi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
 Pemberian Acuan pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Teknologi kedirgantaraan dan Teknologi komunikasi dan
informasi
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Pengertian Teknologi kedirgantaraan dan
Teknologi komunikasi dan informasi
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Teknologi kedirgantaraan dan Teknologi komunikasi dan
informasi
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Teknologi
kedirgantaraan dan Teknologi komunikasi dan informasi
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Wonogiri, Juli 2023

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Baturetno Guru Mapel Sejarah Indonesia

Widodo, S.Pd, M.Pd Esti Pramiati, S.Pd

NIP. 19700202 199703 1 008 NIP. 19900306 202221 2 013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Baturetno


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : XII / 5
Materi Pembelajaran : 3.9 Prestasi Bangsa Indonesia mengembangkan Iptek dalam teknologi komunikasi
dan informasi
Pertemuan ke : 24
Alokasi Waktu : 45 x 2 Menit
Tujuan Pembelajaran
1. Mengolah informasi tentang Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek dalam teknologi komunikasi
dan informasi
2. Menuliskan Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek dalam teknologi komunikasi dan informasi

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Orientasi  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan
psikis.
 Apersepsi  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
atau materi sebelumnya.
 Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran (KI, KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses pelaksanaannya.
Kegiatan Inti  Mengamati
Sintak Sintak Pembelajaran Observasi terhadap Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek dalam
teknologi komunikasi dan informasi
Pendekatan Scientifik  Menanya
peserta didik berdiskusi tentang Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan
Iptek dalam teknologi komunikasi dan informasi
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada
buku/papan tulis.
Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website untuk menggali
informasi mengenai Prestasi Bangsa Indonesia Dalam Mengembangkan Iptek dalam
teknologi komunikasi dan informasi
 Mengasosiasi :
peserta didik berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming, kemudian melakukan
diskusi pada kelompok masing-masing dan menuliskan hasil diskusinya pada buku
siswa
 Mengkomunikasi :
peserta didik mengkonfirmasi dan menyepakati hasil kerja, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD. menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.
Penutup  Membuat resume (kesimpulan) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Prestasi Bangsa Indonesia Dalam
Mengembangkan Iptek dalam teknologi komunikasi dan informasi
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Lampiran KD 3.9
1. Lampiran 1 : MateriPembelajaran
2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)
3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap
4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian)
Keterangan :Memuatsoal HOTS
5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 1 : Materi Pembelajaran

Indonesia dalam Panggung Dunia

1. Pelaksanaan KAA tahun 1955


Munculnya ketegangan dunia akibat adanya perang dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur menyebabkan
kekhawatiran dari dunia internasional. Munculnya ketegangan dunia karena adanya persaingan antara blok Barat dan
Timur yang bisa memicu perang dunia.
Melihat fenomena tersebut, beberapa pemimpin Asia-Afrika yang baru merdeka seperti Indonesia, India, Burma,
Srilangka dan Pakistanberinisiatif untuk membuat pertemuan yang membahas permasalahan krusial tersebut. Gagasan
untuk mengadakan konferensi tersebut diawali dari pertemuan di Colombo (Srilangka), yang digagas oleh PM Sir John
Kotelawala yang dihadiri oleh Pm dari Indonesia (Ali Sastroamijojo), India (Jawaharlal Nehru), Srilangka (Sir John
Kotelawala), Burma (U Nu) dan Pakistan (Moh. Ali Jinnah). Pertemuan lanjutan diadakan di Bogor 28-29 Desember 1954,
menyepakati akan mengundang 25 negara dalam konferensi Di Bandung. Satu negera yang tidak hadir yaitu Federasi
Afrika Tengahkarena negera tersebut masih dikuasai oleh orang-orang penjajah.
Konferensi Asia Afrika di Bandung ini menghasilkan kesepakatan bersama yang merupakan pokok-pokok
tindakan dalam upaya menciptakan perdamiana Dunia.
2. GNB
Gerakan Non Blok(GNB) atau Non Align Movement (NAM) adalah suatu gerakan yang dipelopori oleh negra-
negara dunia ketigayang beranggotakan lebih dari 100 negara yang berusaha menjalankan kebijakan luar negeri yang
tidak memihak blok Barat maupun Blok Timur.
Adanya ketegangan dunia yang semakin memuncak akibat adanya perang dingin ditandai dengan pevahnya
perang Vietnam, Korea dan krisis Teluk Babi di Kuba hampir memicu Perang Dunia III. Situasi ini medorong pemimpin
negara dunia ke-3 untuk membentuk sebuah organisasi yang bisa diharapkan bisa mengurangi tensi politik Internasional.
Pembentukan GNB yang diawali dari KTT di Beograd Yugoslavia 16 September tahun 1961 dihadiri oleh 25 negar
Asia dan Afrika. Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-10 yang dilaksanakan 1-7 September 1992 di
Jakarta.
3. Misi Garuda
Dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia, maka Indonesia menirimkan kontingen Garuda (KONGA) keluar
negeri. Pengiriman KONGA pertama kali tahun 1957 untuk menjaga perdamaian di konflik terusan Suez. Kedua
mengirimkan KONGA untuk bergabung dengan UNOCke Congo (Zaire sekarang) dalam rangka menjaga perdamaian
karena terjadinya perang saudara. Pasukan garuda VI dan VII ke Vietnam untuk menjaga perdamaian akibat adanya
perang Vietcong (komunis) dengan Vietnam Selatan yang liberalis.
4. ASEAN
ASEAN didirikan di Bangkok 5-8 Agustus oleh Adam Malik(Indonesia), Tun Abdul Razak (Malayia), S. Rajaratnam
(singapura), Narsisco Ramos (Philipina), dan tuan rumah Thanat Khoman (Thailand). Latarbelakang pendirian ASEAN
karena persamaan kepentingan nasional, letak geografis, persamaan nasib, dan budaya. Tujuan ASEAn adalah kerjasama
bidang ekonomi, sosial dan budaya meskipun tidak menampik adanya kerjasama beberapa di bidang militer contihnya
Indonesia dan Malaysia bekerjasama menghadapi komunis diperbatasan Kalimantan.
5. OKI
OKI adalah organisasi Internasional yang beranggotakan negera-negara Islam. Didirikan 22 September 1969 saat
KTT negara-negara Islam di Rabat Maroko. Latarbelakang pendiriannya dalah pembakaran masjid Al Aqso di Palestina
oleh penjajah Israel. Kedudukan Indonesia di OKI pada awal pembentukannya, Indonesia bukanlah salah satu
pemarakarsa tetapi Indonesia mendukung berdirinya OKI. Partisipasi aktif Indonesia di OKI mulai terlihat tahun 1990-an
ditandai dengan kehadiran presiden Soeharto pada KTT ke-6 di Senegal tahun 1991. Konstribusi Indonesia di OKI yang
menonjol adalah tahun 1993 Indonesia menerima mandat sebagai ketua commite of six yang bertugas menfasilitasi
perundingan damai antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Philipina.
6. Deklarasi Djuanda
Secara historis batas laut Indonesia dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda dalam territorial Zee Maritieme
Kringen Ordonantie tahun 1939 yang menyatakan bahwa lebar wilayah laut Indonesia adalah tiga mil diukur dari garis
rendah dipantai masing-masing pulau Indonesia. Karena Indonesia adalah negara kepulauan maka banyak wilayah laut
diantara pulau-pulau Indonesia yang tidak masuk menjadi wilayah Indonesia/ adanya laut bebas didalam wilayah
Indonesia. Karena kondisi ini maka Perdana Menteri Djuanda pada tahun 1957 yang menetapkan batas wilayah laut
Indonesia tidak tiga mil laut tetapi duabelas mil laut ditarik dari pantai ketika surut. Karena peraturan yang baru ini maka
seluruh laut yang ada diantara kepulauan Indonesia menjadi wilayah kedaulatan negera Indonesia.
7. JIM I dan JIM II
Jakarta Informal Meeting adalah upaya perundingan damai antara pihak yang bertikai di Kambodia yaitu
Kelompok Norodom Sihanuk yang dikudeta Pangeran Sisowath Sirik Matak dan Jend. Lon Nol, Kelompok Khmer Merah
(Polpot yang komunis), Invasi Vietnam yang melindungi rasnya dari genosida kemudian mendirikan Heng Samrin.
Pemerintahan boneka Vietnam ini mendapat tentangan dari kelompok nasionalis yang terdiri atas Khmer merah,
Kelompok Sihanuk dan kelompok Khmer People pimpinan Son Sann.

Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar AktivitasSiswa)


Kesungguhan dalam Partisipasi dalam Kerja Sama Total score
presentasi (10) (10)
No Nama Peserta didik diskusi (10)
1
2
3
4

Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisisoal, soal, kuncijawaban, skordan
pedomanpenilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 Baturetno


Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Materi Pokok Level Bentu No


Kompetensi Dasar IPK kogniti Indikator Soal k soal
f soal

3.9Mengevaluasi peran Indonesia dalam 3 Peserta didik uraian 1


bangsa Indonesia panggung dunia dapatmenganalisis
dalam perdamaian kegagalan Konga ke VII
dunia antara lain:
KAA, Misi Garuda, 1 Peserta didik dapat 2
Deklarasi Djuanda, menjelaskan latarbelakang
Gerakan Non Blok, pelaksanaan KAA
ASEAN, OKI, dan
2 Peserta didik dapat 3
Jakarta Informal menganalisis pelaksanaan
Meeting deklarasi Djuanda

1 Peserta didik dapat 4


menjelaskan latarbelakang
latarbelakang pendirian
OKI

1 Peserta didik dapat 5


menunjukan peran
Indonesia memprakarsai
pendirian JIM

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!


6. Mengapa konga ke VII gagal ?
7. Apakah yang melatarbelakangi pelaksanaan KAA?
8. Mengapa Indonesia mengeluarkan delkarasi Djuanda ?
9. Apakah latarbelakang pendirian OKI ?
10. Mengapa Indonesia memprakarsai pendirian JIM?

Kunci Jawaban!
1. Karena Vietnam selatan kalah oleh Vietcong yang komunis sehingga misi garuda ditarik pulang
2. Sebagai tindak lanjut dari konferensi Colombo yang khawatri dengan keadaan dinia yang mencekam sebagai
dampak persaingan Blok Barat dan Blok Timur
3. Karena dalam wilayah perairan Indonesia terdapat perairan Internasional yang membahayakan bagi Indonesia
4. Ngera Islam tertekan dan dimanfaatkan oleh negara-negara Eropa untuk kepentingan mereka
5. Karena konflik Kambodia yang membahayakan stabilitas Asia Tenggara

Pedoman penskoran
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (100)

Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Praktik/Performance

IPK Materi Pokok No


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Keterampilan Soal

4.8 Menyajikan hasil telaah


tentang peran bangsa
Indonesia dalam
perdamaian dunia antara
lain: KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda,
Gerakan Non Blok, ASEAN,
OKI, dan Jakarta Informal
Meeting serta
menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 1.
2.
3.
4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran :

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi kemajuan
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI

Topik :..................................

Tanggal :..................................

Kelas : .XII

Menyampaikan Mempertahankan
Menanggapi Jumlah
No Nama siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skore
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi
 Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
 Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi

Anda mungkin juga menyukai