0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
1. Dokumen ini merangkum kajian mengenai mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dengan melakukan tarhib Ramadhan.
2. Tarhib Ramadhan adalah bersikap gembira dengan datangnya bulan Ramadhan dengan meninggalkan hal negatif dan melakukan hal positif seperti menjalankan syariat Islam.
3. Hadis menyebutkan tiga hal yang membawa kerugian yaitu gagal memanfaatkan bulan Ramadhan, tidak berbak
1. Dokumen ini merangkum kajian mengenai mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dengan melakukan tarhib Ramadhan.
2. Tarhib Ramadhan adalah bersikap gembira dengan datangnya bulan Ramadhan dengan meninggalkan hal negatif dan melakukan hal positif seperti menjalankan syariat Islam.
3. Hadis menyebutkan tiga hal yang membawa kerugian yaitu gagal memanfaatkan bulan Ramadhan, tidak berbak
1. Dokumen ini merangkum kajian mengenai mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dengan melakukan tarhib Ramadhan.
2. Tarhib Ramadhan adalah bersikap gembira dengan datangnya bulan Ramadhan dengan meninggalkan hal negatif dan melakukan hal positif seperti menjalankan syariat Islam.
3. Hadis menyebutkan tiga hal yang membawa kerugian yaitu gagal memanfaatkan bulan Ramadhan, tidak berbak
MEMPERSIAPKAN DIRI MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN ( TARHIB RAMADHAN ) Kata Rasulullah nanti dihari kiamat yang pertama berjumpa denganku kata Rasulullah mereka adalah “orang-orang yang banyak sholawat”. Keberadaan kita di dunia adalah sebagai khalifah. Tugas kita di dunia adalah untuk beribadah kepada allah swt dan yang kita tuju adalah allah swt. Ketika kita berjumpa nanti dengan Allah swt. “ wahai manusia, siapa saja yang berjumpa dengan Tuhannya, maka hendaknya mereka melakukan amal sholeh di dunia ini jangan mensyarikatkan allah dalam beribadah. Tarhib Ramadhan adalah kita merasa gembira, suka ria dengan datangnya bulan Ramadhan. Cara mengisi dengan datangnya bulan Ramadhan itu: Jangan melakukan hal-hal yang negatif ketika bulan Ramadhan datang, lakukanlah hal-hal positif seperti santunan syariat islam. Semakin dekat kita dengan bulan Ramadhan maka semakin berbakti kita dengan kedua orang tua kita. Berbakti dengan kedua orang tua kita mulailah dengan senyum, salam, sapa. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi, Saat Rasulullah SAW sedang naik keatas mimbar, saat menaiki anak tangga Rasulullah SAW mengucapkan Aamiin sebanyak 3 kali sehingga para sahabat-pun bertanya, Nabi Muhammad SAW menjawab; 1. Tatkala aku menaiki anak tangga pertama, datang malaikat jibril mendekati Rasulullah SAW dan berkata; Celakalah seorang hamba, saat dia mendapati bulan ramadhan tetapi dia rugi karena tidak terhapus dosanya dan tidak diampuni dosanya. 2. Tatkala aku menaiki anak tangga kedua, rugi atau celakalah seorang hamba yang ia mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya tetapi yang menemukan salah satunya tidak mendapatinya. (Maksudnya yaitu berbakti; Saat ia bertemu orang tua tetapi ia tidak berbakti padanya maka rugilah ); dan terakhir, 3. Tatkala aku menaiki anak tangga ketiga, rugi atau celaka seorang hamba jika disebutkan nama engku Muhammad SAW tetapi ia tidak bersholawat kepadamu. Maka hendaknya tiga hal tersebut senantiasa diingat karena orang-orang yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan keimanan yang kuat dan perencanaan yang betul serta dengan melakukan evaluasi pada diri sendiri, maka Allah SWT akan menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Orang yang beriman itu adalah percaya dalam hati kita bahwa Allah itu memperhatikan kita, maka kita rencanakan maka bulan Ramadhan itu turunnya Alquran. Alquran juga penjels dan petunjuk serta pembeda hak dan batil. Selain kita baca alquran, kita terjemahkan alquran itu dan pelajari alquran itu.