Anda di halaman 1dari 3

Magma Gunung Api di Tataan Tektonik Divergen

Basalt Tholeit

Abdul Arman /4100190036

E-mail :abdularman0309@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan fenomena geologi serta karakter lava basal yang dapat terbentuk pada berbagai
macam posisi tektonik menjadikan lava basal menarik untuk diteliti. Maksud penelitian ini
adalah untuk mendapatkan data geologi berupa data petrologi dan data geokimia lava basal dari
daerah Ponjen (Serayu Utara) dan Kalisoka (Serayu Selatan) yang tersebar di fisiografi tersebut.
Tujuan penelitian untuk mengetahui petrogenesa pembentukan lava basal yang ada di daerah
penelitian. Metode penelitian yaitu analisis petrografi dan geokimia unsur menggunakan X-Ray
Fluorescence (XRF) dan Inductively Coupled Plasma Emission Mass Spectrometry (ICP-MS).
Hasil pemrosesan data geokimia major element lava basal untuk kedua zona tersebut
menunjukkan magma asal tholeitik dengan jenis plagioklase labradorit.
Kata kunci : tholeitik.

PENDAHULUAN keberadaan active continental margin


meliputi wilayah circum-Pacific (Jepang,
Basalt tholeitik adalah magma esktrusi yang
Kuril, Aleutian, Amerika Utara, Tengah,
memiliki ukuran besar. Volume magma
Selatan), southeast Asia (Ryuku, Filipina,
yang besar membentuk plato pada kerak
New Guiena), Indian Ocean (Jawa,
benua, basalt tholeitik juga ditemukan di
Sumatera, Makran), Mediteranian (Aegea,
lantai samudra. Active continental margin
Calabria) (Lallemand, 2014). Dalam hal ini,
(ACM) merupakan istilah yang menjelaskan
Sebagian peneliti masih kontradiksi tentang
keberadaan zona subduksi yang dihasilkan
tectonic setting pulau Jawa, apakah berupa
dari interaksi lempeng samudera yang
produk ACM atau island arc?. Seperti
menunjam dibawah lempeng benua
halnya Wilson, 1989 berpendapat bahwa
(Lallemand, 2014). Secara regional
wilayah Samudera Pasifik, Atlantik, dan Analisis Data
Indonesia (Sunda-Banda; pulau Jawa sampai Yaitu dilakukan analisis geokimia yang
Nusa Tengara Timur (NTT)) merupakan meliputi geokimia unsur utama (major
sistem tektonik active oceanicisland arc element) dan unsur jejak (trace element)
sedangkan berdasarkan data geokimia serta REE (rare earth element) di
vulkanik basal gunung Gede (Jawa Barat; laboratorium Intertek (Jakarta). Analisis
Handley, 2006) terbentuk dari tatanan unsur utama menggunakan X-Ray
tektonik ACM dan kumpulan data geokimia Fluorescence (XRF), sedangkan analisis
vulkanik yang terdapat Jawa Barat (vulkanik unsur jejak dan REE menggunakan
Patuha, Galunggung, Tangkuban Perahu), Inductive Couple Plasma Emission Mass
vulkanik Agung (pulau Bali) pada Dempsey, Spectrometry (ICP-MS). Pemrosesan data
2013 serta vulkanik Batur (pulau Bali; geokimia menggunakan pendekatan multi
Wheller, 1986) semuanya terbentuk dari diagram dan terdapat beberapa grafik
tatanan tektonik ACM. diskriminasi model diagram yang
dimodifikasi oleh penulis. Hasil output multi
Maksud dan Tujuan diagram dan petrografi dikombinasikan
Maksud penelitian adalah mendapatkan data untuk mengetahui petrogenesis batuannya
geologi terutama geokimia batuan basal secara tepat.
yang relatif banyak tersebar di kedua
fisiografi tersebut. Tujuan penelitian untuk Diskusi
mengetahui petrogenesis basal yang ada di Pada zona tholeiitic basalt di areal Ponjen-
daerah Ponjen (Fisiografi Serayu Utara) dan Kalisoka merupakan sebuah anomali yang
Kalisoka (Fisiografi Serayu Selatan). sangat menarik untuk dipelajari, hal ini
Dengan diketahuinya petrogenesis basal di mengindikasikan adanya kontaminasi
daerah Ponjen dan Kalisoka, maka dapat magma origin (tholeiitic basalt) dengan
ditentukan secara pasti kelompok batuannya, magma yang lebih alkalin (magma trakitik).
tatanan tektonik dan proses pembentukannya Batuan tholeiitic basalt Ponjen-Kalisoka
sehingga dapat dijadikan acuan dalam adalah batuan yang mengalami
mempelajari evolusi tektonik Pulau Jawa kontaminasi/interaksi dengan magma
secara keseluruhan, khususnyaPulau Jawa mantle yang lebih alkaline, mengacu pada
bagian tengah. model diagram yang mengunakan
incompatible trace element Ta (Tantalum)
pada diagram after Pearce, 1983; after Referensi
Wang et al., 2001; dan hasil petrografi pada https://jgsm.geologi.esdm.go.id/index.php/
sisipan batuan trakitik basal di zona Ponjen- JGSM/article/download/385/334.
Kalisoka menunjukkan kehadiran secara Hartono, G., Sudrajat, A., Syafri, I., 2008.
kebersamaan mineral foid leusit Gumuk gunung api purba bawah laut di
(undersaturated mineral) dan labradorite Tawangsari - Jomboran, Sukoharjo -
plagioklas (oversaturated mineral) yang Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Geologi
dengan jelas juga mengindikasikan adanya Indonesia,Vol. 3 No. 1.
interaksi dari dua magma yang berbeda. https://haloedukasi.com/batu-basal

Kesimpulan
Hasil pemrosesan data geokimia major
oxide dan trace element lava basal zona
Ponjen-Kalisoka menunjukkan bahwa
batuan basal tersebut original-nya berasal
dari magma tholeiitic (interpretasi
berdasarkan major element) yang
mengalami differensiasi ringan dengan rasio
Rb/Sr yang sangat kecil (0.0090 - 0.0610)
menunjukkan bahwa magmatism lava basal
zona Ponjen Kalisoka adalah magma yang
belum mengalami fraksinasi dan jenis
plagioclase berupa labradorite. Tatanan
tektonik Ponjen-Kalisoka berupa Active
Continental Margin Magmatisme lava basal
zona Ponjen-Kalisoka merupakan
magmatisme fase transisi (back arc
volcanism) dari southern volcanism yang
bersifat tholeiitic menuju northern part
volcanism yang bersifat calc-alkaline.

Anda mungkin juga menyukai