Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR GEOLOGI

TIPE II

PENGARUH TEKTONIK REGIONAL TERHADAP POLA STRUKTUR


TEKTONIK PULAU JAWA
oleh :
SYAIFUL BACHRI
(PUSAT SUVEI GEOLOGI)
disajikan oleh :
FERRY DANIEL GOLAP
410015150

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2019
OUTLINE

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENUTUP
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai akibat dari perubahan posisi tunjaman dari wktu ke waktu, maka hal tersebut berimplikasi
pada perubahan pola struktur dan tektonik di pulau Jawa. Hal ini akan menjadi objek bahasan dalam
seminar ini.
PENDAHULUAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Pulau Jawa, dengan dengan koordinat 7 ֯30' 10'' S, 111 ֯15' 47'' E, -7.502778,
111.263056
TINJAUAN PUSTAKA

Teori lempeng tektonik disampaikan oleh seorang ahli


meteorologi dan geologi dari Jerman, bernama Alfred
Lothar Wagener. Ia menyampaikannya lewat bukunya
berjudul “The Origin of Continents an Oceans” (1915).
TINJAUAN PUSTAKA

Ilustrasi penggambaran tatanan tektonik


yang terdapat pada Lempeng Samudera
ataupun Lempeng Benua.
TINJAUAN PUSTAKA

Fisiografi Pulau Jawa


TINJAUAN PUSTAKA
Peta Geologi Bayat (Prasetyadi, 2007)
Maksud, Tujuan dan Manfaat

Maksud dari seminar ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang sistem tektonik dan pola-pola
struktur (kelurusan) yang terdapat di Pulau Jawa.

Tujuannya untuk mengetahui peran penting sistem tektonik dalam pembentukan Pulau Jawa, serta
pesebaran pola struktur yang terdapat di Pulau Jawa.

Manfaat dari pembuatan seminar ini untuk mendapatkan informasi pengetahuan terkait umur sistem
tektonik Pulau Jawa dan sekitarnya baik pada masa lampau (purba) ataupun pada masa sekarang.
Metode Penelitian

Studi Literatur
diambil dari penelitian-penelitian terdahulu oleh beberapa penulis yang mencakup jurnal geologi ataupun
kondisi geologi regional Pulau Jawa.

Pengamatan Lapangan
dengan melakukan pengamatan lapangan pada batuan Neogen di Jawa bagian tengah, khususnya dari
daerah Purbalingga sampai Rembang.
HASIL DAN PEMBAHASAN

GEOLOGI SEJARAH PULAU JAWA


Pembentukan pulau jawa dengan adanya tumbukan
antara Jawa bagian barat dan Jawa bagian timur
diperkirakan sekitar 100-70 jtl.
Oligosen Akhir-Miosen Awal terjadi rangkaian
vulkanisme.
Pada Kala Miosen Tengah-Pliosen Akhir terjadi
pengendapan secara menerus hingga sekarang.
Kala Miosen Tengah terjadi pelandaian penunjaman
Indo-Australia, mengakibatkan pergeseraran busur
vulkanik ke utara.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Konfigurasi tektonik dan fisiografi Indonesia saat ini terbentuk sejak Neogen Akhir.
Berdasarkan karakteristik geologi dan geofisikanya, wilayah Indonesia terdiri dari lima (5)
wilayah kerak bumi dan asal-usul yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Katili (1989) mengemukakan adanya evolusi lajur tunjaman di Indonesia bagian barat sejak Kapur
hingga sekarang. Di Jawa dan selatan Jawa tampak dijumpai adanya tiga (3) periode penunjaman
(Kapur, Tersier, Resen).
HASIL DAN PEMBAHASAN

TektonikPra-Neogen

Pada Paleogen Akhir, Jawa bagian tengah, barat dan Laut


Jawa secara tektonik dan magmatik tidak aktif lagi alias
stabil, dan menyatu dengan paparan Sunda.
Fisiografi di Laut Jawa membentuk pola kelurusan
morfologi dan struktur berarah Timurlaut-Baratdaya
(Meratus).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di selatan busur sunda dijumpai parit dan baji
Sistem Tunjaman Sunda bancuh yang membentuk pulau-pulau sepanjang
Sumatera, namun di Jawa ke arah Timur merupakan
punggungan bawah laut.
Urutan batuan tua ke muda :
1. Kraton Pra-Kambrium
2. Kerak benua
3. Kerak Laut Cina Selatan
4. Batuan Mesozoik (metasedimen)
5. Berpotensi sedimen Pra-Tersier
6. Batuan Gunungapi Pra-Tersier
7. Pluton Granit
8. Sedimen termalihkan dan bancuh terkait tunjaman
9. Batuan Gunungapi dan batuan Gunungapi klastik
Tersier
10. Sedimen pengisi Cekungan Tersier
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tektonik Neogen di Jawa

Eosen Awal-Miosen Awal terjadi pemekaran Selat Makassar. Pada


Paleogen tunjaman berarah TL-BD, pada Neogen sudah berarah B-T.
Arah B-T ini dinamakan Pola Jawa.
PENUTUP

KESIMPULAN
Pola Meratus yang berarah timurlaut-
baratdaya.

Pola Sumatera berarah baratlaut-


tenggara.

Pola Sunda yang berarah utara-selatan

Pola Jawa yang berarah barat-timur.


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai