PENDAHULUAN
dan
mengumpulkan
data-data
geologi
daerah
Eragombong,
Karangsambung yang dapat diperoleh baik dari peta topografi maupun dari
lapangan. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1. Mempelajari karakteristik geologi Daerah Eragombong, Karangsambung.
2. Mengetahui proses-proses geomorfologi yang telah ataupun sedang
berkembang di daerah
3. Menentukan
dan
mengelompokkan
satuan
batuan
daerah
Eragombong,Karangsambung,
4. Memahami fenomena-fenomena tektonik, stratigrafi, struktur geologi yang
terdapat di daerah Eragombong Karangsambung
5. Merekonstruksi sejarah pembentukan atau keadaan stratigrafi dan
menganalisa sejarah geologi di daerah Eragombong, Karangsambung.
1.3 Lokasi Penelitian
1
Untuk
mahasiswa
Teknik Geologi
Universitas Sriwijaya
sendiri
Minggu 2
Maret
Minggu 3
Studi Pustaka
Perekaman Data
Analisa Data
Interpretasi Data
Presentasi
Minggu 4
April
Minggu 1 Minggu 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiografi
Secara regional seluruh Pulau Jawa memiliki perkembangan tektonik yang
sama, namun karena pengaruh dari jejak tektonik yang lebih tua mengontrol
struktur batuan dasar khususnya yang lebih muda maka terdapat perbedaan
antara Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Menurut Van
Bemmelen, (1949) untuk Daerah Jawa Tengah terbagi menjadi empat zona
fisiografi yaitu: Dataran Pantai Selatan, Pegunungan Serayu Selatan, Pegunungan
Serayu Utara, dan Dataran Pantai Utara
Karangsambung berada pada zona fisiografi Pegunungan Serayu Selatan.
Zona ini pada sistem konvergensi antara Lempeng Hindia - Australia dengan Tepi
Benua Eurasia selama Zaman Tersier adalah merupakan Wilayah Retro Arc Fold
Thrust Belt. Fisiografi zona ini sama dengan Zona Kendeng (Pringgoprawiro,
1976), dan Zona Bogor (Martodjojo, 1985). Zona tersebut berperan dalam
pembentukan dan proses Melange Lok Ulo pada umur Kapur - Paleosen.
2.2 Stratigrafi Regional
Wilayah Karangsambung berada pada Zona Pegunungan Serayu selatan dan
termasuk dalam stratigrafi Kebumen (Asikin, 1987). Karangsambung tersusun dari
berbagai formasi dan menunjukkan umur yang berbeda (Gambar 2.2). Terdapat
pula satuan mlange yang berumur Pra Tersier.
dari
graywacky, skiss,
lava
basalt
berstruktur
bantal,
gabro,
batupasir, batulempung,
napal,
tufa
dan
sisipan
breksi.
horst (tinggian) dan graben (rendahan). Aktivitas magmatik Kapur Akhir dapat
diikuti menerus dari Timurlaut Sumatra Jawa Kalimantan Tenggara.
Pembentukan cekungan depan busur (fore arc basin) berkembang di
Daerah Selatan Jawa Barat dan Serayu Selatan di Jawa Tengah Mendekati
Kapur Akhir Paleosen, fragmen benua yang terpisah dari Gondwana,
mendekati zona subduksi Karangsambung-Meratus. Kehadiran allochthonous
micro-continents di wilayah Asia Tenggara telah dilaporkan oleh banyak
penulis (Metcalfe, 1996). Basement bersifat kontinental yang terletak di
sebelah timur zona subduksi Karangsambung Meratus dan yang mengalasi
Selat Makasar teridentifikasi di Sumur Rubah-1 (Conoco, 1977) berupa granit
pada kedalaman 1516 m, sementara didekatnya Sumur Taka Talu-1
menembus basement diorit. Docking (merapatnya) fragmen mikro-kontinen
pada bagian tepi timur Sundaland menyebabkan matinya zona subduksi
Karangsambung-Meratus
dan
terangkatnya
zona
subduksi
tersebut
ditandai
dengan
berkurangnya
secara
mencolok
kecepatan
Kujung.
Deformasi ini
kemungkinan
juga
berkaitan dengan
pergerakan ke utara Benua Australia. Ketika Wharton Ridge masih aktif Benua
Australia bergerak ke utara sangat lambat. Setelah matinya pusat pemekaran
Wharton pada 45 jt, India dan Australia berada pada satu lempeng tunggal
dan bersama-sama bergerak ke utara. Pergerakan Australia ke utara menjadi
lebih cepat dibanding ketika Wharton Ridge masih aktif.
Bertambahnya kecepatan ini meningkatkan
laju
kecepatan
yang
mengakibatkan
terdeformasinya
Formasi
dan
Jawa.
Sebaliknya,
busur
belakang
merupakan
subjek
transtension
dan
sesar
transpression
tersebut
yang
menghasilkan
berasosiasi
dengan
10
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, Chusni.Batuan Beku.Kebumen:Balai Informasi dan Konservasi Kebumen
Karangsambbung LIPI
Ansori, Chusni.Batuan Sedimen.Kebumen:Balai Informasi dan Konservasi Kebumen
Karangsambbung LIPI
Ansori, Chusni.Batuan Metamorf.Kebumen:Balai Informasi dan Konservasi Kebumen
Karangsambbung LIPI
Ansori, Chusni.Mineral dan Batuan.Kebumen:Balai Informasi dan Konservasi
Kebumen Karangsambbung LIPI
Diabas Gunung Parang dalam Rangka Konservasi Batuan di Cagar Alam Geologi
Karangsambung.Kebumen:BIKK Karangsambung LIPI
Hastria, Defry. Geologi Karangsambung.Kebumen:Balai Informasi dan Konservasi
Kebumen Karangsambbung LIPI
Jodi, Fajar.dkk.2012.Obsevasi Geologi Karangsambung. Bandung : ITB
Nur Mustofa, Arief.2011.Kajian Geologi Lingkungan pada Lokasi Penambangan
Batuan
Siburian.
2011.
Laporan
Geologi
Lapangan
Karangsambung.
11