0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman
Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk berawal dari Balai Pengobatan Polres Nganjuk pada 1970-an. Statusnya ditingkatkan menjadi Rumkit Polri Tingkat IV pada 1994 dan terus berkembang hingga menjadi rumah sakit modern dengan berbagai fasilitas. Saat ini dipimpin oleh Kompol dr. Elyani dan terus meningkatkan pelayanannya untuk anggota Polri dan masyarakat.
Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk berawal dari Balai Pengobatan Polres Nganjuk pada 1970-an. Statusnya ditingkatkan menjadi Rumkit Polri Tingkat IV pada 1994 dan terus berkembang hingga menjadi rumah sakit modern dengan berbagai fasilitas. Saat ini dipimpin oleh Kompol dr. Elyani dan terus meningkatkan pelayanannya untuk anggota Polri dan masyarakat.
Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk berawal dari Balai Pengobatan Polres Nganjuk pada 1970-an. Statusnya ditingkatkan menjadi Rumkit Polri Tingkat IV pada 1994 dan terus berkembang hingga menjadi rumah sakit modern dengan berbagai fasilitas. Saat ini dipimpin oleh Kompol dr. Elyani dan terus meningkatkan pelayanannya untuk anggota Polri dan masyarakat.
Sebelum tahun 1970 Polres Nganjuk / Kores Kepol 1045 (sebutan lama) telah mempunyai sarana kesehatan dengan nama Balai Pengobatan yang ditangani oleh penjenang kesehatan (PKG) Peltu Sumarji, dan Kopku Sukardi. Pada tahun itu Balai Pengobatan terletak di Jl. RA. Kartini no 5 Nganjuk dengan status tanah sewa, dimana bangunanaya masih berupa setengah tembok dan menjadi satu dengan asrama Polri. Tahun 1973 mendapat tambahan seorang tenaga bidan yaitu Soemartini untuk mengani BKIA. Pada tahun 1973, Balai Pengobatan mendapatkan tambahan seorang dokter dari RSU yang bertugas Part Timer. Kemudian bulan Maret 1976 mendapat tambahan lagi tenaga dokter Full Time yaitu dr. Laurentius Suliadi L. Pada bulan Oktober 1976 didirikan Panti Bersalin dengan mengadakan perubahan kamar serta renovasi dinding yang semula dinding bambu sekarang diganti dengan tembok. Dengan demikian bisa menampung kapasitas 6 (enam) tempat tidur untuk ibu – ibu bersalin. Kemudian Oleh karena waktu kontrak Balai Pengobatan dan Panti Bersalin sudah habis dan didorong makin meningkatnya kebutuhan akan kamar baik untuk opname dan ibu yang akan melahirkan, Penderita yang sakit, maka Danres Kepol 1045 diputuskan untuk mendirikan Balai Kesehatan Kores 1045 ditempat yang baru dengan status tanah milik Polri. Bangunan ini didirikan pada tahun 1979 dengan dana 50 % berupa bahan – bahan bangunan dari Kores 1045 Nganjuk dan sisanya adalah hasil usaha sendiri dan sumbangan para donatur. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 28 Maret 1980 oleh Danwil Kepol 104 Kediri Bapak Kolonel Polisi Wahono Prijodarmodjo. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan guna menunjang kesehatan masyarakat akan kebutuhan pelayanan dan sarana kesehatan maka dibentuklah Poliklinik, dimana Poliklinik lama dipergunakan untuk ibu – ibu bersalin dan anak- anak. Poliklinik baru didirikan dengan dana dari para Donatur dan atas usaha sendiri. Peresmian bangunan poliklinik pada tanggal 28 Agustus 1982 oleh Kadopol X Jatim Bapak Meijen Pol Drs. Pamuji. Pada tanggal 9 Juni 1983 diadakan serah terima kepada Dokter yang baru yaitu dr. Hadi Susilo, Dokter yang lama ke Polda Jatim. Untuk meningkatkan pelayanan maka sejak tanggal 1 Desember 1983 disediakan fasilitas laboratorium. Untuk menunjang kegiatan KB maka sejak tanggal 1 maret 1984 Balai kesehatan memberi pelayanan keluarga Berencana bagi anggota / keluarga dan masyarakat umum. Sejak 1 Desember 1985 Balai Kesehatan dilengkapi dengan Poliklinik Gigi sehubungan dengan tambahan tenaga dokter gigi yaitu Drg. Soemingto Ali. Pada tahun 1988 diadakan serah terima Dokter yang baru yaitu dr. Kenoh Mulyanto. Sehubungan dengan Dokter yang lama mengikuti Pendidikan Dokter Spesialisasi. Berdasarkan Skep Kapolda Jatim tanggal 19 Oktober 1990 No. Pol. : Skep / 1361 / X / 1990 diadakan penyeragaman status dengan nama TPS BHAYANGKARA POLDA JATIM DI NGANJUK. Pada tanggal 24 September 1991 diadakan serah terima kepada Dokter yang baru yaitu dr. SM. Harijanto, Dokter yang lama ke RS. Bhayangkra Kediri. Pada tanggal 8 April 1992 dr. SM Harijanto mengadakan renovasi gedung secara besar – besaran dari mulai dinding lantai, kamar- kamar, pagar dan taman sampai papan nama TPS BHAYANGKARA NGANJUK. Dana pembagunan tersebut adalah dari usaha swadaya. Adapun renovasi tersebut selesai pembangunannya pada bulan Juni 1992. Selanjutnya pada tahun 1993 dibangun kamar operasi dengan kemampuan kamar operasi kecil sampai operasi besar, pada tahun itu pula ditambah kamar VIP dengan fasilitas TV, AC dan kamar mandi didalam. Guna meningkatakan sarana pengobatan anggota dan keluarga maka sarana laboratorium dilengkapi dengan alat analisa darah yang terkompiuterisasi, reflloton, microscop dan alat – alat pendukung lain.
II. SEJARAH TPS MENJADI RS. POLRI TINGKAT IV POLRI
Semasa kepemimpinan dr. SM. Harijanto TPS (Tempat Perawatan Sementara) telah ditingkatkan statusnya menjadi RUMKIT POL TK IV dengan SKep Kapolri No. Pol : Skep / 1774 / XI / 1994 tanggal 30 September 1994. Untuk mengimbangi Skep Kapolri tersebut Karumkit merenovasi gedung kuno menjadi bangunan yang mendekati standar Rumah Sakit misalnya bangun ruang VIP sebanyak 6 kamar, ruang ICU, ruang Kebidanan, kantor TU, ruang Karumkit, ruang Radiologi, ruang Post Operasi. Pada saat itu Kapolres Nganjuk Letkol Pol. Drs. Sutrisno TS, dengan besar hati merelakan sebagian kecil tanah milik Polres Nganjuk untuk pengembangan Rumkit. Puncak pengembangan RS. Bhayangkara Nganjuk pada saat Kapolres dijabat Letkol Pol Drs. Sudariyanto, SH dan Bupati Nganjuk Drs. H. Sutrisno disaksikan oleh Kadisdokkes Polri Brigjen Pol. dr. Didin Roesamsi karena saat itu Bupati Nganjuk mengajak RS. Bhayangkara untuk melakukan pengembangan dilahan milik Polres Nganjuksebagai gantinya Polres Nganjuk disediakan lahan disebelah Terminal Nganjuk yang lebih representatif dan gagasan tersebut langsung disetujui oleh semuanya. Pada bulan Maret 2003 Polres Nganjuk sepenuhnya dimanfaatkan sebagai Pelayanan RS. Bhayangkara, karena Polres Nganjuk sudah pindah di lokasi yang baru. Bulan Mei 2005 dr. SM. Harijanto digantikan oleh Karumkit yang baru Kompol dr. Prima Heru Yulihartono. Langkah – langkah yang telah diambil adalah membentuk sistem 1 (satu) pintu dalam hal keuangan, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh Karyawan RS. Bhayangkara Nganjuk. Yang lebih membanggakan, Kompol dr. Prima berusaha agar anggota Polri yang berobat di RS Bhayangkara Nganjuk tidak dikenakan biaya sama sekali (zero cost) sehingga banyak anggota Polri dari luar Wilayah Kediri yang berobat ke RS. Bhayangkara Nganjuk. Selain zero cost masih mendapatkan kemudahan dan fasilitas untuk pasien anggota dan keluarga.( pasien Brigadir boleh menempati kamar / fasilitas pama / pamen apabila ruangan kosong ). Pada bulan Maret 2008 Kompol dr. PrimaYulihartono pindah ke Polda Jatim digantikan oleh Plh. Karumkit yang baru AKP dr. Elyani, Sp. OG. dan menjabat sebagai Karumkit definitif bulan Nopember 2008. Pada era kepemimpinan Kompol dr. Elyani, Sp.OG. RS Bhayangkara Nganjuk terus meningkatkan pelayanan terhadap anggota dan keluarga serta meningkatkan kesejahteraan Karyawan dan Karyawati serta mengembangkan bangunan Rumah Sakit menjadi lantai dua pada bulan Juni 2009, serta melaksanakan persiapan Akreditasi untuk memenuhi persayaratan ijin operasional rumkit.