A
A
1
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit menyatakan bahwa
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan
Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif di rumah sakit saat ini sudah mulai
terlihat adanya perhatian yang serius setelah upaya ini dijadikan salah satu syarat untuk
beroperasionalnya suatu rumah sakit melalui akreditasi rumah sakit versi 2012.
Standar promosi kesehatan rumah sakit yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI nomor 004 /MENKES/II/2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS) menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus memiliki unit
pengelola promosi kesehatan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai perencana,
pengorganiasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Unit pengelola tersebut
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur RS melalui wakil direktur
pelayanan. Ruang lingkup kegiatan unit promosi kesehatan rumah sakit adalah sebagai
koordinator edukasi pasien dan keluarga, edukasi staf, edukasi pengunjung dan
masyarakat sekitar rumah sakit, mempromosikan tempat kerja yang sehat dan
melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan berbasis bukti
dalam rangka mendukung pengambilan keputusan dan upaya promosi kesehatan
berkelanjutan.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan rujukan harus melaksanakan
pelayanan yang inklusif sehingga RS akan memberikan kontribusi lebih bagi
peningkatan derajat kesehatan masayarakat melalui upaya pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan sistematis. Ciri pelayanan kesehatan inklusif adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dari mulai pelayanan kesehatan dasar/
primer, pelayanan kesehatan rujukan sekunder/ tersier hingga dikembalikan ke
pelayanan kesehatan primer atau langsung ke lingkungan masayarakat yang telah
terkondisikan untuk peningkatan derajat kesehatannya.
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, sebagai rumah sakit Tujuan Pelayanan
Kesehatan Yang “ Berkualitas dan Terjangkau “ di kawasan Regional Sumatera Bagian
Tengah. berusaha menerapkan pelayanan paripurna dalam rangka mensukseskan
program jaminan kesehatan nasional. Upaya promosi kesehatan telah direvitaslisasi
2
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
sejak tahun 2008 dan saat ini pengelolaan promosi kesehatan di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi telah memiliki struktur yang jelas.
Berdasarkan hal tersebut penerbitan buku pedoman pengorganisasian promosi
kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam tata kelola instalasi
promosi kesehatan sebagai koordinator/ pengelola upaya promosi kesehatan di RSUD
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
B. TUJUAN PEDOMAN
Ruang lingkup pelayanan PKRS di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, meliputi :
1. Edukasi staf
2. Edukasi pasien dan keluarga
3. Edukasi pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
4. Mempromosikan tempat kerja yang sehat
5. Peningkatan mutu pelayanan berbasis bukti melalui penelitian dan
pengembangan promosi kesehatan klinis (Clinical Health Promotion)
D. LANDASAN HUKUM
3
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi awalnya
merupakan Rumah Sakit Militer Belanda yang
didirikan tahun 1908. Pada waktu penjajahan
Jepang, rumah sakit ini diambil alih oleh Jepang
dan digunakan sebagai RS Militer Jepang. Sejak
perang kemerdekaan RI sampai tahun 1952
dijadikan sebagai RS Tentara. Pada tanggal 08
September 1952 rumah sakit ini diserahkan
kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja Sumatera Tengah, yang kemudian
menjadi milik Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Tahun 1979
ditetapkan sebagai RSU Bukittinggi Klas C dengan kapasitas 250
tempat tidur. Berdasarkan SK Menkes RI, tanggal 13 Oktober 1981
RSU Bukittinggi resmi berganti nama menjadi RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi. Surat keputusannya langsung diberikan oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu yaitu Bapak Dr.
Suwarjono Suryaningrat. Nama tersebut dipakai karena Bapak Prof.
Dr. Achmad Mochtar adalah seorang dokter yang berasal dari
Bonjol Sumatera Barat dan berjasa di tingkat Nasional, yang telah
dianugerahi tanda jasa, antara lain Satya Lencana Kebaktian Sosial
tahun 1968, dan tanda kehormatan Bintang Jasa Klas III.
Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam
Negeri No 23 tahun 1983, Menteri Kesehatan No
273/Menkes/SKB/VII/1983 dan Menteri Keuangan
335a/KMK-03/1983 ditetapkan RS Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi sebagai Rumah Sakit. Di masa
Pelita IV dan V RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi berubah secara bertahap, bangunan
lama peninggalan Belanda diubah menjadi bangunan baru dengan bantuan dana APBN,
OPRS dan Dana Pemda Tk.I Sumatera Barat. Sejak 30 Nopember 1987 RSAM Bukittinggi
5
resmi menjadi Rumah Sakit Klas B dengan 320 tempat tidur berdasarkan Kepmenkes RI No
41/Menkes/SK/I/1987. Selanjutnya dengan persetujuan Menteri
Dalam Negeri Nomor : 061/2688/SJ tanggal 9 September 1997 dan Perda No. 7 Tahun
1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi ditetapkan
bahwa RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sebagai RS Klas B. Berdasarkan Perda
Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat nomor 4 tahun 1997 ditetapkan RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi sebagai Unit Swadana Daerah. Kerusakan gedung akibat
gempa pada tahun 2006 dan 2009 secara bertahap setiap tahun dilakukan rehab gedung .
Dengan adanya perbaikan ruang perawatan tersebut maka jumlah tempat tidur yang bisa
dimanfaatkan untuk perawatan selama pada tahun 2014 berjumlah 306 tempat tidur
termasuk tempat tidur pada gedung pelayanan Paviliun Khusus Cindua Mato (VVIP)
Dalam rangka menyikapi PP No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, serta Permendagri No 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah BLUD maka tahun 2009 RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan PPK BLUD telah selesai dinilai
oleh Tim Penilai BLUD Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan Keputusan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 440-509-2009 tentang Penetapan RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi untuk melaksanakan Penerapan PPK BLUD secara penuh sampai sekarang.
Sejak berdiri sampai sekarang RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi telah mempunyai 9
orang direktur. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor
821/1928/BKD-2011 tanggal 15 Juni 2011, Dr.Hj. ERMAWATI.M.Kes resmi menjadi
direktur RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sampai sekarang. Berikut ini direktur
rumah sakit dari masa ke masa :
6
Dr.H.Rafki Ismail,MPH...... Dr.H.Nazaroeddin Bakar, MPH
Dr.H.Misbah Djalins, SpB 1988 s/ d 1996
1975 s/d 1988
s/ d 1975
7
Gambar 1 Direktur RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi dari masa ke masa
B. Letak Geografis
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi terletak di pusat Kota Bukittinggi yang berudara
sejuk dengan ketinggian + 927m di atas permukaan laut dan terletak di antara (100021’BT
–100025’BT) dan (00076’ LS - 00019’ LS). Luas areal Kotamadya Bukittinggi + 25.239 km2
(0,06% dari wilayah Provinsi Sumatera Barat). Berdasarkan data BPS tahun 2014 jumlah
penduduk Kota Bukittinggi 120.491 jiwa (rata-rata tingkat kepadatan penduduk
4.819,6/km), yang pada hari libur dan hari pasar jumlah pendatang bisa menjadi 3 kali
lipat dari jumlah penduduk yang ada, sedangkan pekerjaan penduduk umumnya petani,
pedagang, pegawai negeri dan swasta.
C. Jenis Pelayanan
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi merupakan RS Klas B, di samping itu juga
merupakan RS Rujukan Regional untuk wilayah Sumatera Barat bagian Utara.
Pelayanan yang diberikan berupa pelayanan spesialis dan sub spesialis. Sampai Tahun
2014 Gedung VVIP Cindua Mato dengan kapasitas 30 tempat tidur telah
beroperasional selama 4 tahun. Pada tahun 2014 ini pelayanan pelayanan RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi terdiri dari :
1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.
2. Instalasi Rawat Jalan.
a. Poliklinik Penyakit Dalam.
b. Poliklinik Bedah.
c. Poliklinik THT.
8
d. Poliklinik Neuorologi.
e. Poliklinik Paru.
f. Unit DOTS & TBMDR.
g. Poliklinik Gigi & Mulut.
h. Poliklinik Jiwa.
i. Poliklinik Psikologi.
j. Poliklinik Kulit & Kelamin.
k. Poliklinik Bayi.
l. Poliklinik Anak.
m. Poliklinik Tumbuh Kembang Anak.
n. IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor).
o. Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan.
p. Poliklinik Keluarga Berencana.
q. Poliklinik Gizi (Konsultasi Gizi).
r. Poliklinik HIV/AIDS (Poli Serunai).
s. Poliklinik Jantung.
t. Poliklinik MPK (Majlis Penguji Kesehatan).
u. Poliklinik Akupuntur
3. Instalasi Rawat Inap Bedah.
a. Kebidanan.
b. Bedah.
c. Mata.
d. THT.
4. Instalasi Rawat Inap Non Bedah
a. Penyakit Dalam.
b. Paru-Paru.
c. Jantung.
d. Neurologi.
5. Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak.
a. Anak.
b. Bayi/Perinatologi.
c. Rawat Gabung.
6. Instalasi Hemodialisa.
7. Instalasi Rawat Intensif (ICU/ICCU)
8. Instalasi Bedah Sentral.
9. Instalasi Anestesi.
9
10. Instalasi Penunjang dan Umum.
a. Instalasi Farmasi.
b. Instalasi Radiologi.
c. Instalasi Rehabilitasi Medik.
d. Instalasi Laboratorium Klinik.
e. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi.
f. Instalasi Pemelihara Sarana Rumah Sakit.
g. Instalasi CSSD.
h. Instalasi Gizi.
i. Instalasi Pemulasaran Jenazah.
j. Instalasi Penyehatan Lingkungan
k. Instalasi Loundry.
11. Bank Darah.
Sedangkan pelayanan unggulan yang diberikan oleh RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Bukittinggi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yaitu TRAUMATIC
CENTRE.
D. Jangkauan Pelayanan.
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi merupakan Rumah Sakit Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat yang berada di Kota Bukittinggi dengan fasilitas cukup memadai yang
dapat melayani rujukan dari 7 daerah Kota/Kabupaten di Sumatera Barat Bagian Utara dan
daerah-daerah perbatasan seperti : Provinsi Riau, Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Utara Bagian Selatan.
Daerah jangkauan pelayanan rujukan yang dilayani oleh RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittingi seperti terlihat pada Gambar di bawah ini :
10
Gambar Peta Jangkauan Pelayanan RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi
Selama tahun 2015 Total pasien yang dirawat adalah sebanyak 14.840 pasien dimana
14.438 (97,29%) pasien berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Barat
sedangkan 420 (2,71%) pasien berasal dari luar Provinsi Sumatera Barat, dan yang
terbanyak berasal dari daerah Kabupaten Agam yaitu sebanyak 8.834 orang (59,53%)
11
BAB III
3. Nilai
Nilai Organisasi merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap pegawai dan
dijadikan sebagai panduan dalam memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk
menuju masa depan. Dengan demikian, nilai dasar harus memberikan batasan
terhadap langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mewujudkan visi organisasi
karena tidak semua langkah atau cara dapat diterima oleh sistem nilai yang dianut
oleh Organisasi. Dengan diterapkannya nilai-nilai Organisasi oleh semua pihak
sebagai panduan dalam bertindak, diharapkan citra Organisasi akan semakin baik.
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi telah membangun budaya kerja yang harus
dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan
yang dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen). Budaya kerja Rumah Sakit
dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai acuan bagi RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi
dan Misi. Nilai dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi
di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Nilai dasar tersebut adalah :
“TERBAIK“
12
Dengan makna sebagai berikut :
a. Tulus , tepat janji
b. Empati
c. Responsibilitas
d. Bijak
e. Adil
f. Integritas
g. Kebersamaan, kompak
13
Akan tercipta suatu kondisi yang kondusif ; bersatu, toleransi, penuh kasih sayang
dan cinta.
14
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
(Berdasarkan : Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2010)
15
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB VI
URAIAN JABATAN
16
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
a. Melakukan kajian kebutuhan edukasi baik bagi pasien & keluarga, staff dan
masyarakat
b. Meningkatkan peran serta masyarakat RS untuk ber PHBS
c. Melakukan survey cakupan PHBS dilingkungan RS
d. Melaksanakan kegiatan peringatan hari besar kesehatan
17
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Adapun tata hubungan kerja Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dengan
bagian atau unit lain dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
.
SPI DIREKTUR
WADIR
Bidang
Perencanaan
Marketing
Ka Instalasi
PKRS
Pengelola PKRS
18
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
Keterangan :
1. Direktur RSUD Dr. Achmad Mochtar memberikan pengarahan arah kebijakan PKRS
sesuai dengan visi misi RSUD Dr. Achmad Mochtar. Melalui Wakil Direktur
Penunjang dan SDM
2. Wakil Direktur Penunjang dan SDM melakukan pembinaan terhadap kegiatan
promosi kesehatan RS
3. Kepala Bidang Perencanaan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan
PKRS dan menunjuk kepala instalasi PKRS sebagai penanggungjawab operasional /
harian PKRS
4. Kepala Instalasi PKRS sebagai penanggungjawab operasional PKRS membagi tugas
dengan koordinator PKRS dan berkoordinasi dengan unit terkait dalam rangka
mendukung kegiatan PKRS
5. Koordinator kegiatan PKRS saling berkoordinasi dan juga berkoordinasi dengan
koordinator PKRS di unit kerja dan kelompok jabatan fungsional dibawah tanggung
jawab kepala instalasi PKRS. Koordinator PKRS bertanggungjawab terhadap kepala
instalasi PKRS
6. Kelompok jabatan fungsional bertanggungjawab kepada kepala instalasi PKRS dan
dalam kegiatannya berkoordinasi dengan koordinator PKRS
7. Koordinator PKRS di unit kerja bertanggungjawab kepada kepala instalasi PKRS
dan dalam kegiatannya berkoordinasi dengan koordinator PKRS dan kelompok
Jabatan fungsional
19
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenagaan
Pelayanan promosi kesehatan yang professional memiliki standar pengelolaan
sumberdaya manusia / tenaga sebagai bagian penting dalam pelayanan. Pengaturan
tenaga promosi kesehatan bertujuan agar kegiatan pelayanan yang diberikan dapat
terlaksana secara efektif dan efisien. Standar ketenagaan PKRS telah diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 004/Menkes/SK/II/2012 tentang Petujuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan Surat Keputusan Bersama Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 66/Menkes-Kesos/SK/I/2001 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan
Angka Kreditnya. Pola ketenagaan meliputi jenis tenaga, sistem rekruitmen distribusi
tenaga dan pengaturan jadwal di instalasi promosi kesehatan.
1. Jenis tenaga
Jenis tenaga di instalasi promosi kesehatan ada 3 (tiga) yaitu tenaga pengelola,
tenaga fungsional/operasional dan tenaga teknis. Tenaga pengelola adalah sumber
daya manusia yang memilki tugas melakukan fungsi manajemen / pengelolaan
organisasi, sedangkan tenaga fungsional adalah tenaga operasional promosi
kesehatan yang melakukan pelayanan promosi kesehatan langsung. Tenaga teknis
adalah tenaga pendukung operasional dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
2. Sistem rekruitmen
Sistem rekruitmen tenaga promosi kesehatan meliputi proses seleksi hingga
orientasi. Pengadaan tenagapromosi kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja. Kegiatan orientasi dibahas di
BAB selanjutnya.
3. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan pelayanan promosi kesehatan di lakukan sesuai dengan
ruang lingkup pelayanan sebagai berikut :
a. Tenaga pengelola PKRS
Tenaga pengelola PKRS terdiri dari kepala instalasi PKRS, koordinator
media dan teknologi, koordinator advokasi dan kemitraan serta
koordinator pemberdayaan dan peranserta.
20
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
B. Kualifikasi Personal
Pada umumnya seluruh petugas rumah sakit adalah tenaga promotor kesehatan
namun untuk tenaga khusus pengelola dan pemberi pelayanan promosi kesehatan
harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut :
1. Tenaga Pengelola PKRS
Tenaga pengelola PKRS adalah tenaga yang memiliki tugas dan fungsi
pengelolaan / manajemen kegiatan PKRS di RSUD Dr. Achmad Mochtar. Adpaun
kualifikasi tenaga pengelola PKRS adalahs sebagai berikut :
a. Pendidikan minimal S1 Kesehatan diutamakan peminatan promosi
kesehatan
b. Memiliki sertifikat pelatihan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
2. Tenaga Fungsional PKRS
Tenaga Fungsional PKRS adalah tenaga yang memiliki tugas dan fungsi
memberikan pelayanan langsung sesuai dengan ruang lingkup pelayanan yang
ditetapkan. Adapun kualifikasi tenaga fungsional PKRS sebagai berikut :
a. Fungsional ahli
1) Pendidikan minimal S1 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional
3) Memenuhi pencapaian angka kredit
21
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
b. Fungsional terampil
1) Pendidikan minimal D3 Kesehatan
2) Memiliki sertifikat pelatihan jabatan fungsional
3) Memenuhi pencapaian angka kredit
3. Tenaga fungsional khusus edukator
a. Minimal D3 Kesehatan
b. Minimal memiliki sertifikat pelatiha edukasi dasar
c. Memiliki sertifikat pelatihan komunikasi efektif dan terapeutik (KIE)
4. Tenaga teknis lainnya
a. Pendidikan minimal SMA sederajat
b. Memiiki kompetensi desain multimedia
22
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang upaya
promosi kesehatan ditatanan rumah sakit kepada karyawan baru atau tenaga praktek di
rumah sakit
Kegiatan orientasi meliputi pemaparan tentang :
1. Kebijakan rumah sakit yang mempromosikan kesehatan
2. Kegiatan promosi kesehatan Rumah Sakit
3. Ruang lingkup peran dan tugas peserta orientasi dalam promosi kesehatan
Kegiatan orientasi dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan orientasi di rumah
sakit
23
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Pertemuan atau rapat adalah kegiatan untuk membahas program / kegiatan yang
akan dilaksanakan dan evaluasi program yang telah dilaksnakan dengan tujuan program
kerja berjalan sesuai dengan rencana.
Rapat-rapat yang ada di PKRS adalah :
1. Rapat kegiatan
Rapat kegiatan adalah pertemuan membahas rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan. Peserta rapat adalah unit terkait dengan kegiatan tersebut.
2. Rapat bulanan
Rapat bulanan adalah pertemuan internal instalasi PKRS yang membahas tentang
rencana bulanan dan evaluasi pelaksanaan program PKRS pada bulan berjalan.
Kegiatan rapat bulanan diikuti oleh pengelola PKRS. Rapat bulanan dilaksanakan
paling lambat setiap tanggal 10.
3. Rapat monitoring dan Evaluasi (Monev)
Rapat monitoring adalah pertemuan yang membahas pelaksanaan dan pemantauan
kegiatan selama 6 ulan yang dihadiri oleh setiap kepala unit kerja. Pada rapat ini
instalasi PKRS memaparkan target pencapaian kinerja PKRS dan ditanggapi oeh
peserta rapat.
4. Rapat evaluasi
Rapat evaluasi adalah pertemuan yang membahas tentang capaian indikator
kinerja PKRS selama 1 tahun berdasarkan pada evaluasi kegiatan yang ercantum
dalam rencana operasional PKRS. Rapat evaluasi di hadiri oleh kepala unit kerja
dan dipimpin oleh wakil direktur pelayanan medik dan keperawatan.
a. Setiap satu kali tiga bulan yang dihadiri oleh kepala bidang Peremcanaan , kasi
promosi dan marketing, Ka Instalasi PKRS dan pengelola PKRS
b. Setiap satu kali enam bulan yang dihadiri oleh kabid Penunjang, Kabid
Perencanaan, Kasi Promosi dan marketing, Ka Instalasi PKRS dan Pengelola
PKRS serta penanggung jawab edukasi dari masing – masing unit terkait.
24
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB XII
PELAPORAN
1. Laporan kegiatan
2. Laporan bulanan
3. Laporan monitoring
4. Laporan evaluasi
25
26
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
(Berdasarkan : Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2010)
11
12