Anda di halaman 1dari 10

MEDIA TELEVISI SWASTA DAN POLITIK DALAM PEMILIHAN

PRESIDEN 2019 DITINJAU DARI PERSPEKTIF AGENDA SETTING

PRIVATE TELEVISION MEDIA AND POLITICAL IN PRESINDENTIAL


ELECTION 2019 FROM THE AGENDA SETTING OF PERSPEKTIVE

Hendra Sapitri1, Nisma Laela Nurafifah2


1,2
Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Email: hkeraya@yahoo.com1, nismalaela24@gmail.com2
(Diterima: 20-04-2020; Direvisi: 11-07-2020; Disetujui terbit:16-10-2020)

Abstrak

Berita politik terkait dengan Kandidat Presiden dan Wakil Presiden yang disampaikan oleh media
televisi dijadikan alternatif masyarakat dalam pendidikan politik. Di sisi lain, media televisi di Indonesia
dikuasi oleh swasta yang juga politisi. Hal ini berdampak pada penyampaian berita politik menjadi tidak
netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dan peran media televisi swasta
dalam Pemilu Presiden tahun 2019 dengan perspektif agenda setting. Peneliti menggunakan metode
kualitatif deskripitif dengan pendekatan konten analisis. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang
tidak seimbang antara media televisi swasta, politik, dan masyarakat. Media televisi swasta di Indonesia
tidak dapat menjaga profesionalismenya sebagai sarana informasi politik yang akurat, sehingga
merugikan masyarakat karena tidak terpenuhinya hak untuk mengetahui informasi terkait kedua figur
kandidat Presiden. Mayoritas media televisi swasta berperan sebagai peliput dan sosialisator kampanye
Jokowi-Amin dari pada Prabowo-Sandi. Selain itu media televisi swasta juga berperan sebagai
penggiring opini negatif untuk kandidat Presiden Prabowo-Sandi. Media televisi swasta pendukung
Jokowi-Amin mampu mempengaruhi masyarakat untuk mendukung kandidat yang mereka usung.
Mayoritas media televisi swasta menjalankan fungsi agenda setting dengan menampilkan berita politik
terkait elektabilitas dan prestasi yang dimiliki oleh Jokowi, sehingga masyarakat dengan sendirinya
terdorong untuk memilih Jokowi-Amin.
Kata Kunci: Agenda Setting, Pemilihan Presiden, dan Media Televisi.

Abstract

Political news related to the Presidential and Vice-Presidential Candidates delivered by television
media is used as an alternative for the community in political education. However, the television medias
in Indonesia are dominated by the private entrepreneur who are politicians too, then this has an impact
on the delivery of political news being unneutral. The purpose of this research is to analyze the
relationship and roles of private television media with a setting agenda perspektive. Researchers use
descriptive qualitative methods with analysis content approaches. As for research result, research shows
an unbelenced relationship between private televsion media, political, and society. Private media
television in Indonesia are unable to keep its profesionalism as an acccurate tool of political
information, an is damaging people’s rights to know information about the two candidates’ figur. The
majority of private television media serve as entertainment outlets and socialist Jokowi-Amin campaign
rather than Prabowo-Sandi. In addition, private television media also coached negative opinions to
Prabowo-Sandi candidate. Private television media supporter Jokowi-Amin are able to influence the
public to support their candidate. The majority of private televison media to enforce the agenda setting
function by displaying the political news on electability and achievements that Jokowi had, which
basically encouraged people to choose Jokowi-Amin.
Keywords: Agenda Setting, Presidential Election, and Television Media.
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 113-122

PENDAHULUAN Penayangan pesan politik yang sangat


menonjol tampak pada tahun 2014, dimana
Pada ranah politik di Indonesia pada saat menjelang Pilpres dua stasiun
perkembangan teknologi, seperti televisi televisi mendapatkan teguran dari KPI.
telah digunakan oleh politisi serta kandidat Kedua stasiun televisi ini adalah TV One
Presiden dan Wakil Presiden untuk yang merupakan milik Abu Rizal Bakrie,
menyampaikan kampanye politik kepada serta Metro TV yang merupakan milik
masyarakat. Penyampaian kampanye Surya Paloh. Menjelang pemilu 2014 TV
politik melalui media televisi dinilai One menampilkan berita politik sebanyak
memberikan kemudahan kepada politisi 53 kali (Pradita, 2018). Sebagian besar isi
dan kandidat Presiden dalam melakukan berita memuat citra positif Prabowo, terkait
kegiatan kampanye, karena penayangan dengan prestasi, visi dan misi, serta langkah
iklan politik dapat dilakukan kapan saja asal politik (Sari, 2018). Disisi lain Metro TV
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal juga menampilkan berita mengenai
tersebut sesuai dengan pernyataan Rohim perpolitikkan di Indonesia, akan tetapi
(2016) yang menjelaskan: “penyampaian
berita yang disampaikan cenderung
pesan-pesan individu akan lebih mudah berpihak kepada Jokowi. Hal ini tampak
dengan bantuan media”. Selain itu lebih pada beberapa berita yang dinilai
memudahkan masyarakat dalam cenderung merugikan pihak Prabowo, dan
memahami pesan politik, karena lebih menguntungkan Pihak Jokowi (Sari,
menampilkan gambar bergerak mengenai 2018). Metro TV menampilkan berita
isi pesan politik politisi dan kandidat bahwa Prabowo merupakan pelanggar
Presiden. Seperti yang dikemukakan oleh HAM, figur yang diragukan
Gulati (2015) yang menjelaskan televisi nasionalismenya karena condong kepada
lebih menarik dalam mendramatisasi iklan Amerika (Kurniawan, 2019). Selanjutnya
politik daripada media cetak. Adapun terdapat Kompas TV yang merupakan
pendapat Retnowati (2017) iklan politik stasiun televisi milik Dahlan Iskan
yang disampaikan melalui media televisi sekaligus sebagai pendukung kubu Jokowi
mampu menonjolkan figur kandidat dan pada pemilihan Presiden tahun 2014.
mempengaruhi masyarakat untuk memilih. Disamping itu juga terdapat stasiun televisi
Melihat hal tersebut secara tidak langsung Trans TV yang awalnya menyatakan
media televisi dapat dijadikan sebagai netralitasnya sebagai media, akan tetapi
sarana pendidikan politik bagi masyarakat. pada November 2013 menampilkan iklan
Konsekuensi dari fenomena ini adalah politik Prabowo sebanyak 4 kali (Pradita,
adanya pergeseran pendidikan politik, dari 2018).
partai politik menuju media televisi. Media Selanjutnya di tahun 2019
Televisi pada saat ini mnegalami perubahan keberpihakan media televisi terhadap
peran signifikan, awalnya sebagai lembaga kandidat Presiden semakin jelas terlihat.
penyedia informasi kemudian menjadi Seperti yang di jelaskan oleh Harahap
aktor politik (Adheista, 2020). Pemilik (2019) bahwa media televisi Indonesia
media televisi menunjukkan ketertarikkan menunjukan realitas terbelah kembali.
untuk terlibat dalam politik secara langsung
Stasiun televisi yang dimiliki oleh MNC
(Haryadi, 2018). Group yang didirikan oleh Hary
Tanoesoedibjo sekaligus sebagai Ketua
114
Pemanfaatan Pemberitaan Di Media Televisi Dalam Promosi Potensi Objek Wisata Di Era Konvergensi Media
Hendra Sapitri, Nisma Laela Nurafifah

Umum Partai Perindo. Relasi antara Partai Pilpres 2019 tetap memilih untuk
perindo dan Harry Tonoesoedibjo mendukung Jokowi, hal ini ditunjukkan
menunjukkan bahwa partai politik dan dengan Partai Nasdem yang menggandeng
media televisi merupakan milik privat PDIP untuk mengusung Jokowi (Khatami,
(Sabri, 2019). Pada Pilpres 2019 Partai 2018). Hal berbeda tampak dilakukan oleh
Perindo berserta MNC TV, Global TV, Kompas TV dimana dukungan diberikan
serta RCTI memilih untuk bergabung kepada kubu Prabowo pada pemilihan
dengan koalisi Jokowi (Khatami, 2018). Presiden tahun 2019. Ditahun 2019 Trans
Kemudian untuk TV One dan ANTV yang TV dan Trans 7 yang bergabung dalam CT
merupakan milik Bakrie Group Corp memilih untuk menjaga netralitasnya,
memutuskan untuk menjaga netralitasnya, tetapi nama pemilik Chairul Tanjung masuk
akan tetapi melihat dari background Abu kedalam daftar cawapres Jokowi (Khatami,
Rizal Bakrie yang merupakan sebagai kader 2018).Berikut tabel menggambarkan
dari Golkar maka kedua stasiun televisi ini dukungan media televisi terhadap kandidiat
berada pada kubu Jokowi (Soelistyowati, Presiden dari tahun 2014 hingga 2019
2019). Selanjutnya untuk Metro TV pada
: Terutama pada pasal pasal 36 ayat 4, pada
Tabel 1 Dukungan media televisi terhadap kandidat bagian ini diwajibkan untuk menjaga
Presiden netralitas pada isi siaran dan dilarang
Stasiun Pemilik Dukungan
televisi 2014 2019
mengutamakan kepentingan golongan
TV One dan Abu Rizal Prabowo Jokowi tertentu. Satriani (2018) menjelaskan
ANTV Baktrie beberapa media televisi menguntungkan
Metro TV Surya Paloh Jokowi Jokowi
MNC TV, Hary Tanoe- Prabowo Jokowi
pihak-pihak tertentu. Artinya dalam
RCTI, dan soedibjo melakukan siaran lembaga televisi tidak
Global TV boleh memihak kepada kandidat Presiden
Kompas TV Dahlan Iskan Jokowi Prabowo
Trans TV Chairul Prabowo Jokowi ataupun partai politik tertentu. Meskipun
dan Trans 7 Tanjung telah jelas bunyi dari pasal tersebut, akan
Sumber: Media (Pres) sebagai Pilar Pengawas tetapi faktanya terdapat media televisi yang
demokrasi. Khatami, 2018.
melakukan pelanggaran. Media televisi saat
Dari gambaran singkat penjelesan di ini menjadi alat propaganda masing-masing
atas, tampak bahwa media televisi di kubu politik.
Indonesia pada tahun 2014 sebanyak Akibat dari media televisi yang tidak
delapan stasiun televisi yang memberikan dapat menjaga netralitasnya ialah muncul
dukungan kepada Parabowo. Sedangkan pesimisme di kalangan masyarakat.
ditahun 2014 hanya dua stasiun televisi Disamping itu kita sebagai masyarakat
yang mendukung Jokowi. Kemudian tahun berharap media televisi dapat dijadikan
2019 terdapat satu stasiun televisi yang sebagai alternatif informasi politik dan
mendukung Prabowo, dan sembilan stasiun pendidikan politik yang dapat menjaga
televisi yang mendukung Jokowi. netralitasnya sebagai sumber informasi.
Berdasarkan data diatas menunjukkan Akan tetapi realitas yang ada media televisi
bahwa media televisi di Indonesia belum justru tidak dapat menjalankan fungsinya
sesuai dengan peraturan Undang-Undang sebagai sumber informasi yang terpercaya.
Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Kegagalan media televisi dalam
memberikan informasi politik kepada
115
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 113-122

masyarakat merupakan sebuah fenomena terhadap penelitian sebelumnya, sehingga


yang unik dan menarik. Oleh sebab itu memfokuskan penelitian pada hubungan
peneliti tertarik untuk melakukan dan peran media televisi swasta dalam
serangkaian penelitian terkait dengan media politik pada Pilpres 2019 yang ditinjau dari
televisi swasta dan politik dalam pilpres perspektif agenda setting.
2019 ditinjau dari prespektif agenda Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
setting. Penelitian terdahulu mengenai menganalisis hubungan dan peran media
media televisi dan politik telah banyak televisi swasta dalam Pemilihan Presiden
dilakukan. Pada penelitian sebelumnya tahun 2019 dengan perspektif agenda
membahas mengenai peran media secara setting. Adapun manfaat dari penelitian ini
umum dalam memberikan pengaruh kepada meliputi manfaat praktis dan teoritis. Secara
masyarakat untuk menentukan pilihan praktis, penelitian ini dapat dijadikan acuan
politik. Gulati (2015) memfokuskan yang konkrit bagi lembaga yang berkaitan
penelitian pada penayangan kampanye dengan media televisi, dan lembaga yang
politik dalam televisi yang merupakan hasil berkaitan dengan politik agar dapat lebih
dari negosiasi dengan pemilik media. bersinergi dalam memberikan pendidikan
Tapsell (2017) dalam penelitiannya yang politik kepada masyarakat. Secara teoritis,
berjudul Media Power in Indonesia hasil penelitian ini dapat menambah
menunjukkan pemilik media di Indonesia referensi akademik dalam penelitian terkait
lebih aktif didalam politik dan cenderung politik dan media televisi. Bagi masyarakat,
memberikan pengaruh dalam liputan politik penelitian ini dapat menjadi rujukan strategi
serta pemilu. Hal ini seperti yang mencari berita politik dari sumber media
diungkapkan oleh Lim (2017) yang yang akurat dan profesional.
menyatakan bahwa elit politik bersama
LANDASAN TEORI
dengan jaringan buzzer menyampaikan
pesan yang emosional sehingga dapat Media Televisi
mempengaruhi masyarakat. Radiansyah Media televisi sebagai media massa
(2019) menjelaskan masyarakat menjadi yang hampir 1 (satu) abad menjadi sarana
mudah terpengaruh karena berita yang berpolitik (Abdullah, 2018). Media televisi
disampaikan oleh media televisi bersifat dalam bidang politik dijadikan sebagai
reaktif. sarana untuk menyampaikan pesan politik
Di Amerika hubungan antara media oleh politisi dan kandidat. Media televisi
dan masyarakat dalam politik bersifat ialah salah satu bentuk media massa yang
timbal balik, namun keterlibat elit ekonomi dapat menampilkan gambar dan suara
yang semakin aktif dalam politik (Manik, 2019). Menurut pendapat
menyebabkan kepercayaan masyarakat Pureklolon (2016) media televisi
kepada media menurun, sebab berita yang merupakan sarana untuk berkomunikasi
ditayangkan cenderung memihak kelompok terkait dengan kepentingan partai politik
tertentu (Hoewe, 2020). Adapun studi kasus secara tidak langsung. Subhan (2017)
di Italia yang menunjukkan agenda setting menjelaskan televisi sebagai alat
pemberitaaan media terkait isu politik komunikasi dengan sisitem besar dan
mempengaruhi arah kebijakan politik yang kompleks, jadi agar dapat bekerja dengan
dibuat oleh pemerintah (Seddone, 2020). maksimal maka alat ini dilengkapi dengan
Penelitian ini melakukan pembaharuan
116
Pemanfaatan Pemberitaan Di Media Televisi Dalam Promosi Potensi Objek Wisata Di Era Konvergensi Media
Hendra Sapitri, Nisma Laela Nurafifah

sistem produksi (pesan), pemancar Sedikit berbeda dengan pendapat


gelombang, serta pesawat televisi itu Irwansyah (2016) yang menjelaskan bahwa
sendiri. Adapun pendapat dari Pradita “dalam teori agenda setting media,
(2018) yang mengungkapkan televisi masyarakat akan lebih terpengaruh oleh
merupakan sebuah media yang berfungsi berita yang bersumber tidak resmi daripada
sebagai tiang. Pada ranah politik bahwa berita yang bersumber resmi”. Agenda
televisi mampu menghasilkan berita politik setting media yang dilakukan oleh produser
yang dapat dijadikan refensi masyarakat berita politik disesuaikan dengan haluan
dalam menentukan pilihan politik. politik para pemilik media. Kemampuan
mengkonstruksi wacana ini akan
Pola Hubungan Media Televisi, berpengaruh besar terhadap opini,
Masyarakat, dan Politik pengambilan keputusan dan sikap politik
Hubungan antara media khususnya pembacanya (Mustofa, 2020). Agenda
media televisi, masyarakat dan politik setting media dapat mempengaruhi cara
sudah terjalin sejak lama. Hal ini terlihat berfikir individu maupun masyarakat luas
pada saat media televisi meliput isu-isu
(Hoewe 2020). Agenda setting media
yang muncul dimasyarakat, kemudian isu televisi juga dipengaruhi oleh relasi yang
tersebut tersampaikan kepada politisi terbentuk antara pemilik media dengan
(pembuat kebijakan). Selanjutnya politisi politisi (Seddone, 2020). Pada ranah politik
membuat kebijakan untuk mengatasi isu agenda setting media televisi berfungsi
yang sedang terjadi ditengah masyarakat. untuk menjatuhkan lawan politik (Juditha,
Gambaran singkat tersebut menjelaskan 2019).
bahwa relasi ketiga aspek ini tidak dapat
terpisahkan dan saling membutuhkan. METODE PENELITIAN
Dimana masyarakat membutuhkan media
Jenis Penelitian
sebagai sarana untuk menyampaikan
aspirasi kepada politisi. Disisi lain politisi Jenis penelitian yang telah dilakukan
membutuhkan media sebagai sarana untuk adalah kualitatif deskriptif, dengan
pendekatan konten analisis. Pada penelitian
bersosialisasi mengenai perpolitikkan.
Berkaitan dengan deskripsi singkat diatas, ini peneliti menganalisis gambaran
Cangara (2016) menggambarkan pola mengenai hubungan politik dan media
televisi di Indonesia, serta peran media
hubungan antara media, masyarakat, dan
politisi sebagaimana Gambar 1. Hal ini televisi dalam perpolitikkan di Indonesia
media memberikan sumbangan dalam pada tahun 2019.
perubahan persepsi masyatakat mengenai Jenis dan Sumber Data
kandidat yang akan dipilih. Data yang digunakan dalam penelitian
Media ini adalah data primer dan sekunder. Data
Masyarakat
primer diperoleh melalui dua cara yaitu:
wawancara, dan observasi. Peneliti
Politisi melakukan kegiatan wawancara dengan
Muhammad Iqbal selaku koordinator
Gambar 1 Pola Hubungan Kerjasama antara
Komunitas Independent Sadar Pemilu
Mayarakat, Media, dan Politisi. Sumber: Cangara,
2016. (KISP), serta Prima Suci selaku mahasiswa
Magister Ilmu Politik Undip Semarang.
117
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 113-122

Peneliti melakukan kegiatan observasi masyarakat dengan politisi. Di dalam


dengan melihat tayangan youtube televisi masyarakat terjadi permasalahan sosial,
swasta terkait dengan kandidat Presiden kemudian diliput oleh media dan sampai
dan Wakil Presiden. Peneliti menggunakan kepada politisi. Para politisi kemudian
data sekunder berupa buku komunikasi membuat kebijakan untuk mengatasi
politik, media massa serta kepemilikkan permasalah tersebut. Namun jika berita
media televisi di Indonesia. Adapun jurnal disampaikan kepada elit partai politik
peneltian yang terkait dengan peran dan terutama kandidat Presiden, maka berita
relasi media televisi dalam politik. terkait permasalahan sosial menjadi senjata
untuk membentuk citra diri kepada
Teknik Pengumpulan Data masyarakat.
Peneliti menggunakan teknik Hal ini tentunya seorang kandidat
pengumpulan data dengan wawancara Presiden memerlukan dukungan dari media
mendalam. Pada saat melakukan televisi, agar pencitraan yang dilakukan
wawancara peneliti menggubakan dapat mempengaruhi masyarakat melalui
pendekatan informal, sehingga tidak ada
tayangan berita politik dan iklan politik.
pembatas antara peneliti dengan Masyarakat sebagai penerima pesan
narasumber dan informasi yang didapat berperan untuk memberikan penilaian
juga lebih akurat. Peneliti juga melakukan terhadap kandidat Presiden dan
observasi melalui tayangan Youtube menentukan pilihan politiknya. Sehingga
televisi swasta terkait kandidat Presiden keseimbangan hubungan antara media
dan Wakil Presiden tahun 2019. Adapun televisi, politisi dan masyarakat dapat
peneliti melakukan studi dokumen melalui terjalin. Media televisi mampu menjaga
buku dan jurnal yang berkaitan dengan profesionalismenya dalam memberikan
media televisi dan politik. informasi kepada masyarakat. Masyarakat
Teknik Analisis Data juga dapat terpenuhinya hak untuk
Peneliti melakukan analisis data mengetahui informasi politik yang akurat.
dengan cara: (a) mencatat dan merekam Namun, fakta dilapangan
proses wawancara dengan informan. (b) menunjukkan terdapat kesenjangan
peneliti membuat transkrip wawancara, hubungan antara media televisi swasta,
mengumpulkan hasil observasi, kemudian politisi, dan masyarakat. Media televisi
menggabungkannya menjadi 1 (satu) teks. swasta di Indonesia tidak dapat menjaga
(c) peneliti mengelompokkan data yang profesionalismenya sebagai sarana
saling berhubungan dan melakukan informasi politik yang akurat, sehingga
penafsiran dengan temuan umum. masyarakat justru dirugikan karena tidak
mendapatkan hak untuk mengetahui
HASIL PENELITIAN DAN informasi terkait kedua figur kandidat
PEMBAHASAN Presiden. Hal ini dikarenakan media televisi
swasta di Indonesia dikuasai oleh politisi
Hubungan dan peran Media Televisi
bahkan elit partai yang mengusung
Swasta dan Politik di Indonesia pada
kandidat Presiden dan Wakil Presiden.
Pilpres 2019
Media televisi swasta lebih banyak
Media televisi di Indonesia menjadi
mendukung pasangan Jokowi-Amin
sarana penghubung komunikasi antara
daripada Prabowo-Sandi di tahun 2019.
118
Pemanfaatan Pemberitaan Di Media Televisi Dalam Promosi Potensi Objek Wisata Di Era Konvergensi Media
Hendra Sapitri, Nisma Laela Nurafifah

Sebab pemilik dari media televisi swasta mampu menurunkan angka


merupakan elit partai politik yang pengangguran sebesar 2% (dua persen),
mengusung Jokowi-Amin. Misalnya Surya dari angka 7% (tujuh persen) menjadi
Paloh pemilik Metro TV dan dan sekaligus 5% (lima persen) (Ulfi, 2018).
pendiri Partai Nasdem, Harry Penurunan angka pengangguran ini
Tanoesoedibjo pemilik MNC Group dilakukan dengan cara meningkatkan
sekaligus pendiri Partai Perindo, Abu Rizal pendidikan dan pelatihan vokasi.
Bakrie pemilik ANTV dan TV One d. Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia
sekaligus kader Partai Golkar, serta Chairul menampilkan berita dengan framming
Tanjung pemilik Trans Corp (Trans 7, Jokowi sebagai figur yang sederhana
Trans TV, dan CNN Indonesia) masuk (Ikhwan, 2019). Kesederhanaan Jokowi
dalam bursa Wakil presiden Jokowi. digambarkan dengan warna pakaian
yang sering digunakan, yaitu putih dan
Media Televisi Swasta berperan sebagai hitam.
Peliput dan Sosialisator Kegiatan Kubu pasangan Prabowo-Sandi hanya
Kampanye Kandidat Presiden dan
didudukung oleh media televisi swasta
Wakil Presiden milik Dahlan Iskan, yaitu Kompas TV.
Media televisi swasta di Indonesia Dahlan Iskan awalnya mendukung Jokowi,
telah menikmati keterlibatan dalam politik. karena pada periode sebelumnya menjabat
Mayoritas media televisi swasta sebagai menteri BUMN. Tetapi Dahlan
mendukung kubu Jokowi-Amin daripada Iskan berputar halauan mendukung
Prabowo-Sandi. Kubu Jokowi-Amin Prabowo-Sandi pada Pilpres tahun 2019.
didukung sebanyak 8 (delapan) stasiun Hal ini disebabkan karena kecewa dengan
televisi swasta, dan kubu Prabowo-Sandi kinerja Jokowi terkait revolusi mental.
hanya didukung 1 (satu) stasiun televisi Kompas TV pada Pilpres 2019 lebih
swasta. Stasiun televisi swasta yang menonjolkan sisi positif Prabowo-Sandi.
mendukung Jokowi-Amin, teridiri dari: Seperti yang tampak pada tayangan
a. Metro TV menayangkan berita terkait kampanye Sandi yang menggunakan ibu-
dengan keungulan elektabilas Jokowi di ibu sebagai strategi politik (Octania, 2019).
mata masyarakat (Irsyadi, 2019). Kompas TV menayangkan tayangan-
Masyarakat merasa puas dengan kinerja tayangan yang berkaitan dengan kenaikan
pemerintahan Jokowi pada saat harga kebutuhan pokok.
menjabat dari tahun 2014-2019.
b. RCTI, MNC, Global TV menampilkan Media Televisi Swasta Berperan sebagai
tayangan berita politik terkait prestasi Penggiring Opini Negatif Kandidat
kinerja Jokowi dalam pembangunan Presiden dan Wakil Presiden
infrastruktur dan SDM di indonesia Media televisi swasta di Indonesia
(Haryadi, 2018). Selama pemerintahan pada Pilpres 2019 juga menampilkan berita
Jokowi pada periode sebelumnya negatif kepada kandidat presiden dan Wakil
Jokowi dinilai mampu untuk Presiden yang merupakan lawan politiknya.
meningkatkan infrastruktur dengan Berita negatif ini disampaikan agar dapat
membangun jalan tol. mempengaruhi penilaian masyarakat
c. TV One dam ANTV menayangkan kepada kandidat. Isu negatif ini diberikan
berita terakit prestasi presiden yang kepada Pasangan Prabowo-Sandi dalam

119
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 113-122

berita Election Update milik Metro TV. berhasil mengarahkan masyarakat untuk
Berita yang ditayangkan berjudul memilih Jokowi. Sebab tayangan iklan
“Pedagang pasar Khawatir Kampanye politik dan berita politik yang disampaikan
Sandi”. Pedagang pasar merasa dirugikan kepada masyarakat lebih menonjolkan figur
dengan kampanye yang dilakukan Sandi, Jokowi-Amin dari pada Prabowo-Sandi.
karena Sandi menyatakan harga kebutuhan Tampak pada tayangan Metro TV
pokok di pasar selalu meningkat. Pedagang memberitakan elektabilitas Jokowi lebih
pasar merasa menjadi “alat” kampanye unggul dimata masyarakat dari pada
yang dilakukan Sandi, kemudian Prabowo. Hal ini menunjukkan media
menimbulkan reaksi besar bagi pedagang televisi swasta di Indonesia gagal dalam
dan masyarakat Indonesia. Masyarakat memberikan opsi kepada masyarakat. Hal
merasa bahwa kampanye Sandi lebih ini dikarenakan produksi berita politik
mengutamakan kepentingannya sendiri dari mengikuti arah politik pemilik media
pada kepentingan kelompok. televisi, sehingga banyak informasi politik
terutama isu-isu yang diliput merugikan
Media Televisi Swasta dan Politik dalam salah satu kandidat pasangan Presiden.
Perspektif Agenda Setting Akibatnya media televisi swasta yang tidak
Media televisi swasta mayoritas yang dapat bersikap netral, justru menimbulkan
berpihak kepada Kubu Jokowi-Amin kegaduhan di tengah masyarakat. Sebab
mampu mengemas tayangan politik yang pendukung antar kandidat Presiden dan
menunjukkan Jokowi-Amin lebih cocok Wakil Presiden akan saling membela Calon
untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Presiden yang mereka dukung.
daripada Prabowo-Sandi. Disamping itu
mayoritas masyakat menyaksikan tayangan PENUTUP
politik yang menonjolkan figur Jokowi dari
Berdasarkan pertanyaan penelitian
pada Prabowo. Hal ini dikarenakan stasiun
yang telah disajikan, peneliti memiliki
televisi yang mendukung Jokowi-Amin
beberapa kesimpulan, yang meliputi:
adalah stasiun televisi swasta besar dan
1. Hubungan media televisi swasta, politik,
telah diminati oleh masyarakat. Disisi lain
dan masyarakat di Indonesia pada
stasiun televisi yang mendukung Prabowo-
Pilpres 2019 menunjukkan kesenjangan.
Sandi adalah stasiun televisi swasta yang
Hal ini disebabkan media televisi swasta
sedikit masyarakat saksikan. Maka Jokowi
tidak dapat menjaga profesionalismenya
lebih mudah untuk melakukan pencitraan
sebagai sumber berita politik yang
melalui tayangan politik dan
akurat, sehingga masyarakat tidak
mempengaruhi masyarakat untuk
mendapatkan hak atas informasi politik
mendukungnya.
yang tepat.
Masyarakat juga tidak memiliki pilihan
2. Media televisi swasta di Indonesia pada
lain, selain melihat keunggulan Jokowi,
Pilpres 2019, tidak dapat menjalankan
sehingga secara tidak langsung masyarakat
perannya sebagai peliput dan sosialisator
dengan sendirinya terpengaruhi oleh
kampanye Presiden dan Wakil Presiden.
tayangan politik dan menentukan pilihan
Sebab 8 (delapan) media televisi swasta
untuk Jokowi. Agenda setting yang
mayoritas dikuasai oleh politisi dari
dilakukan media televisi swasta selaku
partai yang mendukung Jokowi-Amin,
pendukung Kubu Jokowi-Amin telah

120
Pemanfaatan Pemberitaan Di Media Televisi Dalam Promosi Potensi Objek Wisata Di Era Konvergensi Media
Hendra Sapitri, Nisma Laela Nurafifah

sehingga iklan dan berita politik yang DAFTAR PUSTAKA


disampaikan memframing menonjolkan
figur posistif Jokowi. Disisi lain Abdullah, Aceng. “Media Televisi dalam
Debat Pemilihan Presiden 2019.”
Prabowo-Sandi hanya didukung 1 (satu)
media televisi swasta. Jurnal Ilmu Komunikasi AKRAB,
3. Media televisi swasta mampu berperan (2019): 115.
Adheista, Meylda. “Kepentingan Ekonomi
sebagai penggiring opini negatif
kepada Prabowo-Sandi. Tayangan dan Politik Media dalam Ruang Publik
berita Election Update di Metro TV Indonesia.” Jurnal Akrab Juara,
(2020):4.
yang berjudul “Pedagang Pasar
Khawatir Kampanye Sandi”, telah Cangara, Hafied. Komunikasi Politik
berhasil menciptakan opini negatif Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:
PT RajaGarfindo Persada. 2016.
masyarakat kepada Prabowo-Sandi.
Hal ini dikarena para pedagang merasa Gulati, Girish J. “Liputan Berita dan
bahwa sandi telah memanfaatkan Kampanye Politik.” Dalam Handbook
Komunikasi Politik, oleh Lynda Lee
mereka untuk kepentingannya sendiri.
4. Agenda setting yang dibentuk oleh Kaid, 305-306, 311. Bandung: Nusa
media televisi swasta di Indonesia Media, 2015.
Harahap, M. Alfansyah. “Pertautan
mampu menggiring masyarakat untuk
memilih Jokowi-Amin, karena Ideologi Media dan Ekonomi Politik
tayangan berita dan iklan politik yang Kekuasaan.” Journal Communication
X, (2019): 116.
ditampilkan.
Haryadi, Taufan. “Runtuhnya Pilar
Saran Demokrasi, Politik Kuasa Media partai
Adapun saran yang disampaikan Perindo di MNC Group.” Journal
peneliti yaitu: perlu adanya kajian lebih Dinamic Media, Communicaion, and
lanjut dan mendalam terkait dengan media Culture, (2018): 113.
televisi swasta dan politik di Indonesia. Hoewe Jennifer. “The Power of Media in
Selain itu media televisi swasta di Indonesia Shaping Political Attitudes .” Elsevier
harus mampu untuk menjaga Journal, (2020): 19.
profesionalisme berita politik dan Ikhwan, Muhammad. “Analisis
melakukan agenda setting yang berimbang, Pemberitaan Jokowidodo di Televisi.”
sehingga masyarakat dapat menentukan Jurnal Ilmu Komunikasi dan
pilihan politik sesuai dengan nuraninya. Komunikasi bisnis, (2019): 8.
Irsyadi, Naufal. “Gaya Wacana Media
UCAPAN TERIMAKASIH dalam konstruksi Media Tentang
Penulis mengucapkan terimakasih Pemberitaan Elektabilitas Presiden.”
kepada: Magister Ilmu Politik Universitas Jurnal Lingua, (2019): 198.
Diponegoro Semarang yang telah Irwansyah, Maybi. “Trending Topics Vs
memudahkan penulis untuk mendapatkan Agenda-Setting: Pengaruh Trending
referensi untuk bahan penelitian ini, dan Topics Politik sebagai Reversed
anggota Komunitas Independen Sadar Agenda-Setting dan Haluan Politik
Pemilu (KISP) atas informasi yang Pemilik Terhadap Berita Politik di
bermanfaat.
121
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 113-122

Indonesia.” Jurnal Komunikasi (Antara Kemuduruan atau Kemajuan


Indonesia, (2016): 9-13. Bagi Pembangunan Negara Indonesia
Juditha, Christiany. “Agenda Setting yang Demokratis).” Jurnal Ilmu Sosial
Penyebaran Hoaks di Media Sosial .” dan Ilmu Politik, (2019): 30.
Jurnal Penelitian Komunikasi, (2019): Retnowati, Yuni. “Efektivitas Iklan dalam
155. Meraih Partisipasi Politik.” Jurnal
Khatami, Muhammad Iqbal. “Media (Pres) Ilmiah Imu Komunikasi, (2017): 205.
sebagai Pilar Pengawas Demokrasi.” Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi
Dalam Millenial Voters, oleh Perspektif, Ragam, dan Aplikasi.
Komunitas Independent Sadar Pemilu, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016.
40-41. Yogyakarta: Rua Aksara, 2018. Sabri, Muhammad Fahmi. “Konglomerasi
Kurniawan, Vicky. “Pemberitaan Tv One Media dan Partai Politik: Membaca
dan Metro TV dalam Pemilihan Relasi MNC Group dengan Partai
Presiden 2019.” Jurnal Mahasiswa Perindo.” Jurnal Ilmu Politik, (2019):
Ilmu Sejarah dan Pendidikan, (2019): 115.
87. Satriani, Imani. “Relasi Tingkat
Lim, Merlyna. “Freedom to hate: social Kepercayaan Khalayak terhadap
media, algorithmic enclaves, and the.” Pemberitaan Media di Televisi dengan
Critical Journal of Asian Studies, Budaya Membandingkan Informasi.”
(2017): 411. Jurnal Komunikasi. (2017): 205.
Manik, Suharno. “Tinjauan Reflektif Media Sari, Intan Permata. “Keberpihkaan Media
Massa dalam Pendidikan Politik di dalam Pemilihan Presiden 2014.”
Indonesia.” Jurnal Ilmu Pemerintahan Jurnal Komunikasi, (2018): 79.
dan Sosial Politik UMA, (2019): 57. Seddone, Antonella. “Media political
Mustofa, Ali. “Etika Pemberitaan Partai parallelism and political agenda setting
Politik di Televisi (Kasus Pemberitaan in Italy.” The Agenda Setting Journal,
Partai Demokrat di Metro Tv dan Tv (2020): 64.
One).” Jurnal Komunikasi Makna, Soelistyowati, Dinar. “Analisis Netralitas
(202)0: 17. Media Televisi dalam Debat Pemilihan
Octania, Glennys. “Pemaknaan Janji Politik Presiden 2019.” Jurnal Ilmu
Calon Presiden Prabowo Subianto- Komunikasi AKRAB, (2019): 115.
Sandiaga Uno di kompas TV.” Jurnal Subhan. “Peran Stasiun Televisi dalam
Komunikasi Efek, (2019): 89. Pengembangan Demokrasi, Ekonomi,
Pradita, Elfira. “Kepemilikkan Media dan Politik di Indonesia.” Jurnal
Televisi sebagai Alat Bantu Simbolika, (2017): 99-100.
Komunikasi Politik.” Jurnal Hukum Tapsell, Ross. Media Power in Indonesia:
Unversitas Negeri Semarang, (2018): Oligarchs, Citizens, and the Digital
11, 68. Revolution. London: Rowman &
Pureklolon, Thomas Tokan. Komunikasi Littlefield, 2017.
Politik . Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2016.
Radiansyah, Rivani. “Konsumerisme
Hingga Hiper-Realistik Politik di
Ruang Publik Baru Era Cyberspace
122

Anda mungkin juga menyukai