Anda di halaman 1dari 8

Nama : Prayudha Nata Permana

NPM : 0519104066

Kelas : B Reguler B2

Quiz 6

Carilah beberapa metode untuk melakukan disagregasi??

Berikan Contoh perhitungannya.

Jawaban:

Pendekatan Hax & Meal

Pada pendekatan ini, produknya dibagi atas tiga tingkatan, yaitu:

1. Item

Item adalah produk akhir yang digunakan konsumen dan juga merupakan tingkat terendah dalam
struktur produk. Suatu jenis produk mungkin terdiri dari banyak item yang dibedakan dari; warna,
kemasan, merek dan lain-lain.

2. Famili

Famili dalah sekelompok item yang menanggung secara bersama-sama ongkos setup. Bila suatu
mesin sudah disiapkan untuk membuat suatu item dari suatu keluarga, maka semua item dalam
keluarga yang sama dapat diproduksi dengan melakukan perubahan kecil pada saat setup.

3. Tipe

Tipe adalah kelompok dari beberapa item yang memiliki ongkos produksi per satuan yang sama.
Biasanya ongkos untuk buruh secara langsung dan juga memiliki ongkos simpan. Suatu jenis tipe terdiri
dari jumlah produk, satuan waktu dan sebagainya.

Pendekatan Birtan & Hax

Jika dalam suatu perencanaan produksi terdapat item j dalam famili i, maka harus ditentukan
terlebih dahulu item mana saja yang perlu diproduksi berdasarkan informasi permintaan dan
persediaan item tersebut. Berdasarkan hal tersebut ditambah dengan data perencanaan agregat
yang terpilih, selanjutnya ditentukan rencana produksi untuk famili. Setelah itu, berdasarkan
rencana produksi famili dapat ditentukan rencana produksi untuk setiap item (kuantitas MPS) dalam
famili tersebut. Agar dapat lebih dimengerti dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Expected
Family Item Inventory Demand Conversion Safety Stock
Quantity
i j Iij,t-1 Dij,t Kij Bij Iij,t-1- Dij,t
A 1 240 170 0,85 50 70
A 2 285 200 1,10 75 85
A 3 122 100 0,90 40 22
B 4 223 130 1,15 50 93
B 5 290 170 1,05 50 120
B 6 193 110 1,20 40 83
B 7 420 210 1,15 60 210
C 8 235 150 0,75 40 85
C 9 135 100 0,85 50 35
C 10 180 140 0,80 50 40

Item 3,9 dan 10 akan berjalan dibawah safety stock level jika kita tidak merencanakan produksinya.
Untuk itu semua item pada famili a dan c harus mengalami pertimbangan dalam produksinya.

Ada beberapa perhitungan yang harus dilakukan dalam metode Bitran & Hax bila terdapat item j
dalam famili i yang dapat dilihat pada persamaan 2.6 dibawah ini.
𝑞𝑖𝑗,𝑡 = 𝐼𝑖𝑗,𝑡−1 − 𝐷𝑖𝑗,𝑡

Dimana:
𝑞𝑖𝑗,𝑡 adalah banyaknya ekspektasi pada item j dalam famili i
𝐼𝑖𝑗,𝑡−1 adalah inventory awal
𝐷𝑖𝑗,𝑡 adalah demand pada item j dalam famili i

Dari persamaan 2.6 sehingga didapatkan persamaan 2.7

min{𝐼𝑖𝑗,𝑡−1 − 𝐷𝑖𝑗,𝑡 − 𝐵𝑖𝑗 } ≤ 0

Dimana :
𝐵𝑖𝑗 adalah safety stock

Contoh Perhitungan didapat dari artikel dibawah ini:


Penerapan Metode Hax dan Meal dalam Disagregasi pada JIP (Sucipto, dkk)

PENERAPAN METODE HAX AND MEAL DALAM PROSES DISAGREGASI


PADA PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI
(STUDI KASUS DI PERUSAHAAN MINUMAN KESEHATAN “DIA”
DIA” MALANG)

The use of Hax and Meal Method in the Di


Disaggregation Process
on the Development
Development of Master Production Schedule.
Schedule.
A case Study on a Healthy Drink Industry “DIA”
DIA” Malang

Sucipto1), E.F.Sri Maryani Santoso1), dan Purwandari2)


1)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP, Unibraw
2)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP, Unibraw

ABSTRACT

The objective of this research is to develop master production schedule (MPS) to


meet all consumers’ demand by means of disaggregation process method. The method
was applied on a small scale industry producing a several instant powder drinks of the
following raw materials: ginger, “kunyit putih” (white turmeric); “temulawak” (kind of wild
ginger); turmeric and tamarind; “kunci sirih” (bettle vine with finger-roots), “beras kencur”
(lesser galangal and rice), and aloe. The products are packed in two sizes i.e. a sachet of
100 gram (a small sachet) and 250 gram (a big sachet) respectively. Initially, the demand
was forecasted using an additive decomposition method, then followed by an aggregated
planning based on a work force method and finally, to run a disaggregation process using
The Hax and Meal method.
The results suggested that for the coming 3 months ought to produce an instant
powder of ginger drinks as many as 4,710 small sachets and 1,530 big ones; 4,330 small
sachets and 1,416 big ones of white turmeric (Curcuma saffron) instant powder;
3,660 small sachets and 1,100 big sachets of wild ginger (Curcuma xananthorrhiza)
instant powder; 2,940 small sachets and 964 big ones of white turmeric-tamarind mixture;
1,980 small sachets and 648 big sachets of bettle vine-finger-roots mixture; 2,080 small
sachets and 648 big sachets of a lesser galangal-rice mixture; and 2,150 small sachets
and 704 big sachets of aloe powder respectively.

Key Words: hax and meal method, disaggregation, master production schedule

PENDAHULUAN Banyaknya variasi produk


menyebabkan perusahaan mengalami
Minuman instan adalah salah satu kesulitan dalam menentukan jumlah
produk cepat saji yang banyak digemari produksi optimal/periode. Hal ini karena
masyarakat Indonesia karena rasanya pola permintaan berfluktuasi mengikuti
yang segar. Perusahaan minuman selera pasar, sehingga terjadi
kesehatan “DIA” merupakan salah satu kekurangan dan kelebihan produk pada
usaha kecil yang bergerak dalam periode tertentu.
pembuatan minuman instan yang sedang Usaha memperbaiki sistem
berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan perencanaan produksi dapat dilakukan
berkembangnya 7 (tujuh) produk, yaitu: dengan menggunakan proses disagregasi
jahe, kunyit putih, temulawak, kunyit yang bertujuan untuk membuat jadwal
asam, lidah buaya, kunci sirih, dan beras induk produksi/item produk secara
kencur. terinci. Jadwal agregat dipecah menjadi

51
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 51-56

rencana produksi terinci untuk setiap Asumsi yang digunakan dalam


produk dan ukuran kemasan yang akan peenlitian adalah:
diproduksi. Salah satu metode yang 1. Bahan baku dan pengemas tersedia
digunakan untuk melakukan proses sesuai dengan kebutuhan produksi.
disagregasi adalah metode Hax dan Meal. 2. Jumlah tenaga kerja dapat berubah
Metode Hax dan Meal digunakan 3. Kapasitas mesin pemeras dan jumlah
untuk perencanaan lebih dari satu jenis peralatan diasumsikan tetap selama
produk yang bervariasi, sifat dan keadaan periode perencanaan.
permintaan yang berfluktuasi, sehingga 4. Waktu proses produksi untuk ke-7
keputusan yang akan dihasilkan famili produk instan berbeda.
mempunyai sifat yang rinci. 5. Satuan agregat dalam kg.
Pada penelitian ini akan dihasilkan 6. Penyusutan mesin dan peralatan tidak
jadual induk produksi yang dapat dimasukkan dalam perhitungan Set-
memenuhi seluruh permintaan konsumen up Cost karena nilainya mendekati
terhadap produk minuman instan dan nol.
diharapkan akan meminimasi biaya
produksi dan meningkatkan keuntungan Analisa
Analisa Data
perusahaan Analisa data terdiri dari 3 proses
utama, yaitu :
BAHAN DAN METODE 1. Peramalan permintaan dengan
metode time series, menggunakan
Pelaksanaan Penelitian software Minitab 1.3 for Windows.
Penelitian mengikuti diagram alir 2. Perencanaan agregat, menggunakan
pada Gambar 1. metode work force yaitu analisa
tenaga kerja di perusahaan sesuai
Survey Awal
dengan jenis pekerjaan, total pekerja
(pria dan wanita) untuk menentukan
Identifikasi Permasalahan kelonggaran/ allowance (apakah
cukup dengan beberapa orang tenaga
kerja saja)
Studi Literatur
a. Besarnya tenaga kerja,
dinyatakan sebagai:
Pendefinisian Sistem
( )
Wt = f Ft , I * , I t −1 , Wt −1 .........(1.1)
Penentuan Variabel dan Parameter
Keterangan:
Wt =jumlah tenaga kerja di
Pengumpulan Data
periode t (org)
f =fungsi hubungan (Bedworth,
Peramalan Permintaan 1987).
Ft =ramalan permintaan di
periode t (kg)
Perencanaan Agregat *
I =tingkat persediaan penga-
man (safety stock) (kg)
Disagregasi Rencana Agregat It-1 =persediaan aktual pada
akhir dari periode t-1 (kg)
Jadwal Induk Produksi Wt-1 =jumlah tenaga kerja di
periode t-1 (org)
Gambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan
Penelitian

52
Penerapan Metode Hax dan Meal dalam Disagregasi pada JIP (Sucipto, dkk)

b. Tingkat produksi, maka fungsi tingkat periode, maka seluruh famili produk
atau laju produksinya: tersebut diputuskan untuk diproduksi.

( )
Pt = f Wt , I * , I t −1 , Ft , Ft −1 , Ft −2 ..........(1.2) I ij , t −1 − D ij , t < I * .......... .......... (1 . 3 )

Keterangan : Keterangan:
Pt = tingkat produksi di periode t (kg) Iij,t-1 = persediaan akhir untuk produk j
(Bedworth, 1987). dalam kelompok i pada periode t-1
f = fungsi hubungan (kg)
Wt = jumlah tenaga kerja di periode t Dij,t = permintaan produk j dalam
(org) kelompok i pada periode t (kg)
*
Ft = ramalan permintaan di periode t I = safety stock untuk produk j dalam
(kg) kelompok i pada periode t (kg)
*
I = tingkat persediaan pengaman
(safety stock) (kg) Langkah (2) adalah menentukan
It-1 = persediaan aktual pada akhir berapa banyak tiap item dalam tiap famili
dari periode t-1 (kg) harus diproduksi.
a. Untuk itu terlebih dahulu dicari harga
3. Melakukan proses disagregasi hasil Xi, yaitu berapa kali produk
rencana agregat dengan metode Hax diproduksi dalam 1 horison
dan Meal. Ada dua tahap utama, perencanaan untuk tiap famili produk.
yaitu: (1) menentukan famili produk
mana yang harus diproduksi pada I
periode yang akan datang, (2) Xi = ∑ CijTij.........................(1.4)
menentukan jumlah item produk yang 2 Si
harus diproduksi dalam famili
tersebut. Pengelompokkan famili dan Keterangan:
item sebagai berikut: Tij = total permintaan item j (kg)
• Untuk famili = i Xi = jumlah siklus produksi untuk famili
Dimana i = 1,2,… sampai 7 I = tingkat suku bunga (%)
i1 = Jahe instan Cij = harga satuan tiap item j dalam famili
i2 = Temulawak instan i (Rp.)
i3 = Kunyit Putih instan Si = ongkos Setup famili ke i (Rp.)
i4 = Kunyit Asam instan
i5 = Kunci Sirih instant b. Menentukan kebutuhan produksi yang
i6 = Beras Kencur instan diharapkan dengan persamaan:
i7 = Lidah Buaya instant
• Untuk item = j * T ij
Q ij = .......... .......... .....( 1 . 5 )
Dimana j = 1 dan 2 Xi
j1 = Kemasan 100 g
j2 = Kemasan 250 g Keterangan:
*
Qij = produksi ekonomis item j dalam
Prosedur yang digunakan pada famili i (kg)
metode Hax dan Meal adalah (1) memilih Tij = total permintaan item j dalam 1
famili yang akan dimasukkan dalam tahun (kg)
rencana produksi di jadual induk yaitu Xi = jumlah siklus produksi untuk famili
jumlah persediaan dikurangi ramalan dalam satu tahun
permintaan. Jika suatu produk dalam
suatu famili yang diramalkan akan berada Langkah selanjutnya adalah
di bawah tingkat persediaan yang menghitung nilai Qtotal yang merupakan
aman (safety stock) sebelum akhir

53
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 51-56

hasil penjumlahan nilai Qij masing-masing (Gambar l dan Tabel 1) menunjukkan pola
item. kecenderungan naik.

Qtotal = ∑ Qij ...............................(1.6)


1400
*

Total permintaan 7 famili produk (kg)


1200

1000

Keterangan: 800

Qtotal= Jumlah produksi total (kg) 600


*
Qij =Jumlah produk yang akan 400

diproduksi (kg) 200

Tahap selanjutnya adalah Sep- Okt-04 Nov-


04 04
Des- Jan-05 Feb-
04 05
Mar- Apr-05 Mei-05 Jun-05 Jul-05 Agt-05
05

menyesuaikan nilai Qtotal terhadap Periode peramalan

rencana agregat Pt dengan menggunakan


Gambar 1. Peramalan Permintaan
Pt/Qtotal. Secara matematis dapat
7 Famili Produk dalam
dituliskan sebagai :
12 periode

*  Pt  Tabel 1. Hasil Peramalan Permintaan


Qij (adj ) = Qij   ........................(1.7)
 Qtotal  7 Famili Produk untuk
12 Periode Mendatang
Keterangan: No Periode Total Peramalan
*
Qij = Jumlah produk yang akan Permintaan 7
diproduksi (kg) famili produk (kg)
Pt = Tingkat produksi di periode t (kg) 1 September 2004 999
Qtotal = Jumlah produksi total (kg) 2 Oktober 2004 1016
Qij(adj) = Jumlah produk yang akan 3 November 2004 1058
diproduksi (kg) 4 Desember 2004 1075
5 Januari 2005 1117
Hasil dari Qij(adj) yaitu jumlah produk 6 Februari 2005 1134
yang akan diproduksi. Hasil akhir 7 Maret 2005 1176
perhitungan ini merupakan Jadwal Induk 8 April 2005 1193
Produksi (JIP) (Bedworth, 1987). 9 Mei 2005 1236
10 Juni 2005 1252
HASIL DAN PEMBAHASAN 11 Juli 2005 1295
12 Agustus 2005 1311
Peramalan Permintaan
Berdasarkan hasil analisis, metode Perencanaan Aggregat
peramalan permintaan terbaik adalah Dari perhitungan perencanaan
metode additive decomposition, karena aggregat diketahui bahwa penambahan
memiliki nilai MSE dan MAPE terkecil tingkat produksi akan diikuti dengan
(MSE=10698,5 dan MAPE=11,3%). Ini penambahan jumlah tenaga kerja. Makin
artinya tingkat kesalahan peramalan besar produksi maka jumlah tenaga kerja
paling kecil. Lebih lanjut hasil peramalan juga semakin banyak, misalnya pada
dilakukan validasi dengan regresi bulan juni dengan tingkat produksi
sederhana (Nasution, 1999). Hasil uji F sebesar 1522 kg dibutuhkan jumlah
didapat bahwa Ftabel>Fhitung, dimana nilai tenaga kerja 14 orang, bulan juli produksi
Ftabel diperoleh pada N=11 dengan taraf 1217 kg dibutuhkan tenaga kerja
signifikan 5% dengan nilai sebesar 2,85. 13 orang, dan bulan agustus produksi
Hal ini berarti peramalan dianggap valid. sebesar 1157 kg dibutuhkan tenaga kerja
Hasil peramalan permintaan untuk 13 orang. Jumlah tenaga kerja yang
horison perencanaan 1 tahun mendatang didapatkan dari perhitungan lebih besar

54
Penerapan Metode Hax dan Meal dalam Disagregasi pada JIP (Sucipto, dkk)

dari pada tenaga tetap yang ada saat ini Keterangan :


yaitu sebesar 5 orang. Untuk mencukupi • Persediaan akhir periode
jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebelumnya (Mei 2005) adalah
maka perusahaan melakukan perekrutan sebesar 1322 kg.
tenaga kerja yang bersifat borongan dan • Keluaran produksi reguler rata-
untuk memenuhi target dari perencanaan rata 1169 kg per bulan
agregat maka perusahaan melakukan
dengan lembur, umumnya selama 2 jam Tabel 4. Perhitungan Persediaan yang
dari jam kerja total yaitu sebesar 8 jam Diharapkan pada Periode ke-t.
kerja. Periode Total Rerata SafetyStandarSafety
Tabel 2 menggambarkan peramalan Ramalan PermintaanFactor Deviasi Stock
permintaan bulan Juni sampai Agustus Permintaan
semakin naik, sedangkan perencanaan Jun 05 1252 51 1,645 245,15 404
Jul 05 1295 48 1,645 244,56 403
produksinya menurun. Hal ini
Agt 05 1311 53 1,645 256,79 423
dikarenakan rencana produksi
dipengaruhi oleh persedian pengaman
Persediaan pengaman (safety stock)
(safety stock), yang juga tergantung pada
adalah persediaan tambahan yang
ramalan permintaan, rata-rata
diadakan untuk melindungi atau menjaga
permintaan, safety factor dan standar
kemungkinan terjadi kekurangan produk
deviasi. Tabel 3 memperlihatkan
(stock out) (Rangkuti, 1996). Perusahaan
persediaan untuk tiap periodenya yang
Minuman Kesehatan ”DIA” menetapkan
selalu berubah. Tabel 4 menunjukkan
kebijaksanaan nilai safety stock yaitu
besarnya Safety Stock per periode.
sebesar ± 10 % dari total produksi. yang
digunakan sebagai inventori awal atau
Tabel 2. Perbandingan Perencanaan
persediaan akhir periode sebelumnya.
Produksi Agregat dengan
Jika dengan kebijakan ini permintaan
Peramalan Permintaan
belum terpenuhi maka perusahaan
Minuman Instan Perusahaan
melakukan kerja lembur.
Minuman Kesehatan “DIA”
Periode Jumlah Peramalan Rencana
Disagregasi Rencana Aggregat
Tenaga Permintaan Produksi
Hasil disagregasi menghasilkan JIP
Kerja (kg) (kg)
selama (3 bulan) per item produk (Tabel
Juni 2005 14 1252 1522
5). Tabel 5 juga menggambarkan jahe
Juli 2005 13 1295 1217
instan (100 gram) merupakan produk
Agt 2005 13 1311 1157
instan yang paling banyak diproduksi
dibanding produk lainnya. Hal ini
menunjukkan jahe instan dikonsumsi oleh
Tabel 3. Kapasitas Produksi Periode Juni
seluruh lapisan masyarakat mulai ibu-ibu,
sampai Agustus 2005
bapak-bapak, maupun anak kecil. Selain
Periode Hari Kapa Rama- Perse
itu ukuran kemasan jahe 100 gram sangat
kerja si- lan diaan
tas/ per- akhir
disukai konsumen karena kemasannya
bln mintaa (kg) yang relatif kecil sehingga praktis dibawa
(kg) n (kg) dan relatif harganya terjangkau oleh
Jun 2005 25 1118 1252 1188 konsumen. Purnawan (2003) menyatakan
bahwa ukuran produk yang kecil biasanya
Jul 2005 27 814 1295 707
mempunyai harga yang lebih murah,
Aug 2005 25 734 1311 130 sehingga akan dapat terjangkau oleh
Total 2666 3858 daya beli konsumen (dengan mutu tetap
seperti yang semula namun fisiknya lebih
sederhana (Purnawan, 2003).

55
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 51-56

Tabel 5. Perbandingan Jumlah Produksi produk instan dengan kemasan 100 gr


Produk Instan di Perusahaan dan 250 gr adalah: untuk jahe sebesar
Minuman Kesehatan “DIA” 4710 dan 1530 buah, kunyit putih adalah
Periode Bulanan 4330 dan 1416 buah, temulawak sebesar
Produk Produksi (kemasan) pada periode 3360 dan 1100 buah, kunyit asam
instan Juni Juli Agustus sebanyak 2940 dan 964 buah, kunci sirih
2005 2004 2005 2004 2005 2004
1980 dan 648 buah, beras kencur adalah
Jahe
(100 g) 184 152 147 165 140 160 2080 dan 684 buah, dan lidah buaya
Jahe adalah sebesar 2150 dan 704 buah.
(250 g) 150 124 120 135 114 131 Dengan JIP yang terencana baik
Kunyit
maka permintaan konsumen dapat
Putih
(100 g) 169 149 135 88 129 132 dipenuhi meskipun bekerja di bawah
Kunyit kapasitas produksi terpasang. Oleh
Putih karena itu perlu dikaji lebih lanjut
(250 g) 138 122 111 72 105 108
peramalan permintaan yang
Temula-
wak mempertimbangkan persaingan pasar dan
(100 g) 131 97 105 69 100 80 jika ada keputusan pengurangan tenaga
Temula- kerja perlu dikaji dampaknya lebih lanjut.
wak
(250 g) 107 80 86 57 82 66
Kunyit DAFTAR PUSTAKA
Asam
(100 g) 115 88 92 75 87 57 Bedworth, D.D., and J. E.Bailey. 1987.
Kunyit Integrated Production Control
Asam
System (Management, Analysis,
(250 g) 94 72 75 61 72 47
Kunci
Design). By. John Wiley and Sons
Sirih Inc. Canada.
(100 g) 77 47 62 38 59 42
Kunci Kusuma, H. 2002. Manajemen Produksi
Sirih (Perencanaan dan Pengendalian
(250 g) 63 39 51 31 48 35 Produksi). Andi Offset. Yogyakarta.
Beras
Kencur
Nasution, A.H,. 1999. Perencanaan dan
(100 g) 81 31 65 32 62 30
Beras
Pengendalian Produksi. Guna
Kencur Widya. Jakarta.
(250 g) 66 25 53 27 52 25
Lidah Purnawan, T. 2003. Strategi Pemasaran
Buaya dan Pengendalian Produk. http://
(100 g) 84 42 67 38 64 38 udyct.250x.com/
sem1_01/trioso_p.htm. Access date:
17 Mei 2005.
KESIMPULAN

Total hasil peramalan permintaan


selama bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005
menggunakan metode additive
decomposition sebesar 3.858 kg untuk
7 famili produk. Perencanaan produksi
menggunakan metode work force untuk
7 famili produk pada bulan Juni, Juli, dan
Agustus 2005 masing-masing sebesar
1522 kg, 1217 kg, dan 1157 kg .
Hasil disagregasi didapatkan bahwa
JIP selama 3 bulan untuk masing-masing

56

Anda mungkin juga menyukai