Afishah Salsabila Rohma
Afishah Salsabila Rohma
RINGKASAN
Dalam metode ini range integrase dibagi dalam beberapa bagian. Metode trapezoidal adalah
metode integrase polynomial yang melalui titik-titik fungsi lalu mengintegrasikan polinomial.
Metode simpson 1/3 digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Nilai integrase dibagi menjadi
beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes polynomial derajat dua.
Metode simpson 3/8 digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Nilai integrase dibagi menjadi
beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes polynomial derajat tiga.
Metode kuadratur gauss merupakan metode yang tidak menggunakan pembagian area yang banyak,
tetapi memanfaatkan titik berat dan pembobot integrasi.
I. METODE TRAPEZOIDAL
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Trapezoidal.
Metode integral numerik merupakan integral tertentu yang didasarkan pada hitungan
perkiraan. Hitungan perkiraan tersebut dilakukan dengan fungsi polinomial yang diperoleh
berdasar data tersedia. Metode Trapezoidal merupakan metode integrase polynomial yang
melalui titik-titik fungsi lalu mengintegrasikan polynomial. Dalam metode ini range
integrase dibagi dalam beberapa bagian. Dimana pada tiap bagian hasil integralnya dihitung
dengan menggunakan rumus Newton Cotes, khususnya pada polynomial derajat satu.
Berikut bentuk grafik:
𝑥𝑖 +1 𝑓 ( 𝑥0) +𝑓 ( 𝑥𝑖+1) ℎ
Bi = ∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∫
2
𝑏
Maka, ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∑𝑛𝑖=1 𝐵𝑖 = ∑𝑛𝑛=1 ℎ/2(fi+f1 +1)
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = h/2(f1 +2f2 +2f3 +2f4 +. . .+fn+1 )
1. Local error: kesalahan satu tahap, yang dapat dihitung dengan rumus
1 3
− ℎ 𝑓”(ɛ1),𝑥𝑜 ≤ ɛ ≤ 𝑥𝑖
12
2. Global error: Total dari kesalahan-kesalahan local, dapat dihitung dengan
1 3
− ℎ [𝑓”(ɛ1) + 𝑓”(ɛ2) + 𝑓”(ɛ3)+. . . +𝑓”(ɛ𝑛)]
12
Bila dianggap f”(x) kontinyu pada interval (a,b) maka akan ada harga x dalam
interval (a,b), katakanlah x=ɛ, dimana harga penjumlahan pada persamaan global error
adalah sama dengan nf”(x) karena n.h=(b-a), maka global error menjadi;
1 3
− ℎ [𝑓”(ɛ1) + 𝑓”(ɛ2) + 𝑓”(ɛ3)+. . . +𝑓”(ɛ𝑛)]
12
Bila tidak tahu bentuk fungsi yang ditabelkan, h2f”(x) di estimasikan dan difference kedua
metode trapezoidal digunakan untuk jumlah data (n) sembarang.
I.3. Algoritma
I.4. Flowchart
Start
n; x(1); x(n)
h=(x(n)-x(1))/(n-1);
i=2:n-1;
x(i)=x(i-1)+h;
i=1:n;
y(i) = f(x(i))
jum=0;
i=1:n-1;
jum=jum+y(i)+y(i+1);
hasil=(h/2)*jum;
emax=(x(1)-x(n))*h^2*y(n)/12;
emin=(x(1)-x(n))*h^2*y(1)/12;
End
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Simpson 1/3.
Metode ini digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Hampiran nilai integrase dibagi
menjadi beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes
polynomial derajat dua. Misal f(x) dihampiri dengan polynomial derajat dua yang grafiknya
berbentuk parabola. Luas integrasi adalah daerah dibawah parabola bentuknya:
II.3. Algoritma
II.4. Flowchart
start
mod(n,2)==0;
Persaman invalid
x(1); x(n);
h=(x(n)-x(1))/(n-1);
i=2:n-1;
x(i)=x(i-1)+h;
i=1:n;
y(i) = f(x(i));
jum=0;
i=1:2:n-2;
jum=jum+y(i)+4*y(i+1)+y(i+2);
hasil=h/3*jum;
emax=((x(1)-x(n))*h^4*y(n))/180;
emin=((x(1)-x(n))*h^4*y(1))/180;
End
III.1. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Simpson 3/8.
Metode ini digunakan untuk jumlah data 3a+1 (a=1,2,3,…). Dalam hal ini range
integrasi dibatasi menjadi beberapa bagian yang dihitung dengan rumus Newton cotes
polynomial derajat tiga. Luas daerah dihitung sebagai hampiran nilai integrase dibawah
kurva tersebut dan dibutuhkan a titik data misalnya (0,f(0));(h(f(h)));(2h,f(2h); dan
(3h,f(3h)). Sehingga persamaan Newton Cotes disetiap bagian adalah:
𝑥𝑖 +3
Bi = ∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = (3/8)h(f1 +3f1 +3f1 +2+f1 +3)
𝑏
Dengan local error = (-3/8)h5 f”(ɛ) ; x1 ≤ɛ ≤x1+3. Maka, harga ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 dapat dihitung
sebagai berikut:
𝑏 𝑛/3 3
a∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = ∑𝑖 =1 (8 )h(f1 +3f2 +3f3 +2f4 +. . .+fn+1 )
III.3. Algoritma
III.4. Flowchart
Start
mod(n-1,3)~=0;
Persamaan invalid
x(1); x(n);
h=(x(n)-x(1))/(n-1);
i=2:n-1;
x(i)=x(i-1)+h;
i=1:n;
y(i) = f(x(i))
jum=0;
i=1:3:n-3;
jum=jum+y(i)+3*y(i+1)+3*y(i+2)+y(i+3);
hasil=3*h/8*jum;
emax=((x(1)-x(n))*h^4*y(n))/80;
emin=((x(1)-x(n))*h^4*y(1))/80;
End
IV.1. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Kuadratur Gauss.
Metode kuadratur gauss menghitung nilai integral dengan cara mengambil nilai
fungsi di beberapa titik tertentu yang dapat mewakili perhitungan luas dengan
menyeimbangkan galat positif dan negatif. Gambaran metode ini dapat dilihat pada gambar:
Gambar di atas menyatakan persamaan integral f(x) dari x=-1 hingga x=1. Metode
Gauss menghampiri nilai integral dengan dua buah titik x1 dan x2 sedemikian sehingga
luas daerah yang diarsir dapat dinyatakan dengan:
1
𝑙 = ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑐1 𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥 2 )
−1
c1, c2, x1, dan x2 adalah sembarang nilai yang dapat mewakili. Persamaan di atas
dinamakan persamaan kuadratur Gauss dua titik. Persamaan ini dapat diperluas menjadi 3
titik, 4 titik, dan seterusnya.
Persamaan di atas memiliki empat buah variabel yang tidak diketahui. Variabel-
variabel tersebut harus diisi sedemikian sehingga galat yang dihasilkan minimum. Oleh
karena itu dicari empat persamaan simultan yang mengandung c1, c2, x1, dan x2.
Dengan mengambil fungsi yang memiliki galat = 0 jika dihitung dengan aturan
trapezium, dalam hal ini adalah f(x) = 1 dan f(x) = x, maka kita dapatkan:
1
𝑓(𝑥 ) = 1 → ∫ 1 𝑑𝑥 = 𝑥 |1−1 = 2 = 𝑐1 + 𝑐2
−1
1
1 21
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 → ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 |−1 = 0 = 𝑐1 𝑥 1 + 𝑐2 𝑥 2
−1 2
Kemudian ditambahkan lagi dua persamaan dengan asumsi f(x) = x2 dan f(x) = x3
juga menghasilkan nilai yang sejati (galat = 0) jika dihitung dengan metode trapesium.
Sehingga diperoleh 4 persamaan, yaitu:
𝑐1 + 𝑐2 = 2
𝑐1 𝑥 1 + 𝑐2 𝑥 2 = 0
2
𝑐1 𝑥 12 + 𝑐2 𝑥 22 =
3
𝑐1 𝑥 13 + 𝑐2 𝑥 23 = 0
yang apabila dipecahkan menghasilkan:
𝑐1 = 𝑐2 = 1
𝑥 1 = 0,5773502
𝑥 2 = −0,5773502
Jadi, diperoleh persamaan:
1
𝑙 = ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑓(0,5773502) + 𝑓(−0,5773502)
−1
IV.3. Algoritma
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Tentukan batas bawah (a) dan batas atas integrasi (b)
3. Hitung nilai konversi variabel:
1 1
𝑥 = (𝑏 − 𝑎)𝑢 + (𝑏 + 𝑎)
2 2
4. Tentukan fungsi g(u) dengan:
1 1 1
𝑔(𝑢) = (𝑏 − 𝑎)𝑓 ( (𝑏 − 𝑎)𝑢 + (𝑏 + 𝑎))
2 2 2
5. Hitung:
1 1
𝐿 = 𝑔 (− ) + 𝑔 ( 3)
√3 √
IV.4. Flowchart
Start
n; a; b
i = 1: n
i = 1: n
x(i)=((b+a)/2)+((b-a)/2*u(i)
y(i)= f(x(i))
hasil = 0
i=1:n
hasil=hasil+w(i)*y(i)*
(b-a)/2
hasil
End