Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

METODE TRAPEZOIDAL, SIMPSON 1/3, SIMPSON 3/8, DAN KUADRATUR


GAUSS

RINGKASAN
Dalam metode ini range integrase dibagi dalam beberapa bagian. Metode trapezoidal adalah
metode integrase polynomial yang melalui titik-titik fungsi lalu mengintegrasikan polinomial.
Metode simpson 1/3 digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Nilai integrase dibagi menjadi
beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes polynomial derajat dua.
Metode simpson 3/8 digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Nilai integrase dibagi menjadi
beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes polynomial derajat tiga.
Metode kuadratur gauss merupakan metode yang tidak menggunakan pembagian area yang banyak,
tetapi memanfaatkan titik berat dan pembobot integrasi.

I. METODE TRAPEZOIDAL

I.1. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Trapezoidal.

I.2. Dasar Teori

Metode integral numerik merupakan integral tertentu yang didasarkan pada hitungan
perkiraan. Hitungan perkiraan tersebut dilakukan dengan fungsi polinomial yang diperoleh
berdasar data tersedia. Metode Trapezoidal merupakan metode integrase polynomial yang
melalui titik-titik fungsi lalu mengintegrasikan polynomial. Dalam metode ini range
integrase dibagi dalam beberapa bagian. Dimana pada tiap bagian hasil integralnya dihitung
dengan menggunakan rumus Newton Cotes, khususnya pada polynomial derajat satu.
Berikut bentuk grafik:

𝑥𝑖 +1 𝑓 ( 𝑥0) +𝑓 ( 𝑥𝑖+1) ℎ
Bi = ∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∫
2
𝑏
Maka, ∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∑𝑛𝑖=1 𝐵𝑖 = ∑𝑛𝑛=1 ℎ/2(fi+f1 +1)
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = h/2(f1 +2f2 +2f3 +2f4 +. . .+fn+1 )

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

Dimana interval harus sama, minimal 2 data sedangkan kesalahan-kesalahan untuk


metode trapezoidal yaitu:

1. Local error: kesalahan satu tahap, yang dapat dihitung dengan rumus
1 3
− ℎ 𝑓”(ɛ1),𝑥𝑜 ≤ ɛ ≤ 𝑥𝑖
12
2. Global error: Total dari kesalahan-kesalahan local, dapat dihitung dengan
1 3
− ℎ [𝑓”(ɛ1) + 𝑓”(ɛ2) + 𝑓”(ɛ3)+. . . +𝑓”(ɛ𝑛)]
12
Bila dianggap f”(x) kontinyu pada interval (a,b) maka akan ada harga x dalam
interval (a,b), katakanlah x=ɛ, dimana harga penjumlahan pada persamaan global error
adalah sama dengan nf”(x) karena n.h=(b-a), maka global error menjadi;
1 3
− ℎ [𝑓”(ɛ1) + 𝑓”(ɛ2) + 𝑓”(ɛ3)+. . . +𝑓”(ɛ𝑛)]
12
Bila tidak tahu bentuk fungsi yang ditabelkan, h2f”(x) di estimasikan dan difference kedua
metode trapezoidal digunakan untuk jumlah data (n) sembarang.

I.3. Algoritma

1. Masukkan nilai jumlah data (n), x(1) hingga x(n)


2. Menghitung nilai beda dengan rumus h=(x(1)-x(n))/(n-1)
3. Menghitung xi dengan rumus xi=x(i-1)+h
4. Menghitung fungsi f(xi) untuk masing- masing nilai xi
𝑥𝑖+1
5. Menghitung harga integrase dengan rumus ∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥)dx = h/2(f1 +f2 +f3 + . . .+fn+1 )
6. Menghitung error dengan rumus
Emax=h2 /12(x1 -xn )(f(xn ))
Emin=h2 /12(x1 -xn )(f(xi))

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

I.4. Flowchart

Start

n; x(1); x(n)

h=(x(n)-x(1))/(n-1);

i=2:n-1;

x(i)=x(i-1)+h;

i=1:n;

y(i) = f(x(i))

jum=0;

i=1:n-1;

jum=jum+y(i)+y(i+1);

hasil=(h/2)*jum;
emax=(x(1)-x(n))*h^2*y(n)/12;
emin=(x(1)-x(n))*h^2*y(1)/12;

hasil; emax; emin

End

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

II. METODE ATURAN SIMPSON 1/3

II.1. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Simpson 1/3.

II.2. Dasar Teori

Metode ini digunakan untuk jumlah data yang ganjil. Hampiran nilai integrase dibagi
menjadi beberapa bagian yang masing-masing dihitung dengan rumus Newton cotes
polynomial derajat dua. Misal f(x) dihampiri dengan polynomial derajat dua yang grafiknya
berbentuk parabola. Luas integrasi adalah daerah dibawah parabola bentuknya:

Local error = -hs/90f”(ɛ) ; xi ≤ɛ ≤x1+2


Global error = -(b-a)h”f”(ɛ) ; xi ≤ɛ ≤xn+2
Jumlah data minimal adalah n=3 persamaan cotes disekitar bagian adalah:
𝑥1+1
Bi = ∫𝑥1 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = (h/2)(f1 +4f1 +f1 +2)
𝑏
Dengan nilai local error, maka harga ∫𝑎 𝑓(𝑥)dx dapat dihitung dengan:
𝑏 𝑛/2
∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = ∑𝑖=1 𝐵𝑖 = (h/3)(f1 +4f2 +2f3 +4f4 +. . .+fn+1 )
Sebagian besar data diintegrasikan dengan menggunakan metode Simpson
dikarenakan metode Simpson lebih akurat dikarenakan integrasinya yang berdasarkan
pendekatan fungsi kuadrat untuk tiap tiga set data pada kumpulan data yang ingin
diintegralkan.

II.3. Algoritma

1. Menentukan jumlah data(n), x(1), dan x(n)


2. Menghitung nilai beda dengan rumus h=(x(n)-x(i))/(n-1)
3. Menghitung xi dengan rumus xi = x(i-1)
4. Menghitung f(xi) untuk masing- masing nilai x(i)
5. Menghitung harga integrase dengan rumus Newton cotes polynomial derajat dua,n
𝑥𝑖+2
∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 =(h/3)(f1 +4f1 +. . .+fi+2 )

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

6. Menghitung nilai error dengan rumus


Emax=(h”/180)(xi=xn)(f(xb))
Emin=(h”/180)(xi-xn)(f(x))

II.4. Flowchart

start

mod(n,2)==0;

Persaman invalid

x(1); x(n);

h=(x(n)-x(1))/(n-1);

i=2:n-1;

x(i)=x(i-1)+h;

i=1:n;

y(i) = f(x(i));

jum=0;

i=1:2:n-2;

jum=jum+y(i)+4*y(i+1)+y(i+2);

hasil=h/3*jum;
emax=((x(1)-x(n))*h^4*y(n))/180;
emin=((x(1)-x(n))*h^4*y(1))/180;

Hasil; emax; emin

End

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

III. METODE ATURAN SIMPSON 3/8

III.1. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Simpson 3/8.

III.2. Dasar Teori

Metode ini digunakan untuk jumlah data 3a+1 (a=1,2,3,…). Dalam hal ini range
integrasi dibatasi menjadi beberapa bagian yang dihitung dengan rumus Newton cotes
polynomial derajat tiga. Luas daerah dihitung sebagai hampiran nilai integrase dibawah
kurva tersebut dan dibutuhkan a titik data misalnya (0,f(0));(h(f(h)));(2h,f(2h); dan
(3h,f(3h)). Sehingga persamaan Newton Cotes disetiap bagian adalah:

𝑥𝑖 +3
Bi = ∫𝑥𝑖 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = (3/8)h(f1 +3f1 +3f1 +2+f1 +3)

𝑏
Dengan local error = (-3/8)h5 f”(ɛ) ; x1 ≤ɛ ≤x1+3. Maka, harga ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 dapat dihitung
sebagai berikut:

𝑏 𝑛/3 3
a∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = ∑𝑖 =1 (8 )h(f1 +3f2 +3f3 +2f4 +. . .+fn+1 )

Dengan global error -(b-a)/80h”f”(ɛ) ; x1 ≤ɛ ≤xn+3

Metode Simpson memiliki keakuratan yang lebih tinggi dikarenakan metode


integrasinya yang diturunkan dari aproksimasi fungsi kuadrat pada setiap tiga data dari
sejumlah data yang ingin diintegrasikan.

III.3. Algoritma

1. Menentukan jumlah data (n), x(1), dan x(n)


2. Menghitung nilai beda dengan rumus h=(x(n)-x(1))/(n-1)
3. Menghitung xi dengan rumus xi=x(i-1)+h
4. Menghitung f(xi) untuk masing- masing nilai x1

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

5. Untuk x=1 hingga b dapat dihitung dengan rumus


𝑥1+3
𝑓(𝑥 𝑖 ) = (𝑓2 − 𝑓0 )/2ℎ ∫𝑥1 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 =(3/8)h(f1 +3f1 +3f1+1 +f1+3 )
6. Menunjukkan nilai x, f(x) dan f ‘(x)
Emax=(h”/80)(xi=xn)(f(xb))
Emin=(h”/80)(xi-xn)(f(x))

III.4. Flowchart

Start

mod(n-1,3)~=0;

Persamaan invalid

x(1); x(n);

h=(x(n)-x(1))/(n-1);

i=2:n-1;

x(i)=x(i-1)+h;

i=1:n;

y(i) = f(x(i))

jum=0;

i=1:3:n-3;

jum=jum+y(i)+3*y(i+1)+3*y(i+2)+y(i+3);

hasil=3*h/8*jum;
emax=((x(1)-x(n))*h^4*y(n))/80;
emin=((x(1)-x(n))*h^4*y(1))/80;

hasil; emax; emin;

End

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

IV. METODE KUADRATUR GAUSS

IV.1. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami metode numerik untuk
menyelesaikan permasalahan dengan metode integral yaitu metode Aturan Kuadratur Gauss.

IV.2. Dasar Teori

Metode kuadratur gauss menghitung nilai integral dengan cara mengambil nilai
fungsi di beberapa titik tertentu yang dapat mewakili perhitungan luas dengan
menyeimbangkan galat positif dan negatif. Gambaran metode ini dapat dilihat pada gambar:

Gambar di atas menyatakan persamaan integral f(x) dari x=-1 hingga x=1. Metode
Gauss menghampiri nilai integral dengan dua buah titik x1 dan x2 sedemikian sehingga
luas daerah yang diarsir dapat dinyatakan dengan:
1
𝑙 = ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑐1 𝑓(𝑥1 ) + 𝑐2 𝑓(𝑥 2 )
−1

c1, c2, x1, dan x2 adalah sembarang nilai yang dapat mewakili. Persamaan di atas
dinamakan persamaan kuadratur Gauss dua titik. Persamaan ini dapat diperluas menjadi 3
titik, 4 titik, dan seterusnya.
Persamaan di atas memiliki empat buah variabel yang tidak diketahui. Variabel-
variabel tersebut harus diisi sedemikian sehingga galat yang dihasilkan minimum. Oleh
karena itu dicari empat persamaan simultan yang mengandung c1, c2, x1, dan x2.
Dengan mengambil fungsi yang memiliki galat = 0 jika dihitung dengan aturan
trapezium, dalam hal ini adalah f(x) = 1 dan f(x) = x, maka kita dapatkan:
1
𝑓(𝑥 ) = 1 → ∫ 1 𝑑𝑥 = 𝑥 |1−1 = 2 = 𝑐1 + 𝑐2
−1
1
1 21
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 → ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 |−1 = 0 = 𝑐1 𝑥 1 + 𝑐2 𝑥 2
−1 2

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

Kemudian ditambahkan lagi dua persamaan dengan asumsi f(x) = x2 dan f(x) = x3
juga menghasilkan nilai yang sejati (galat = 0) jika dihitung dengan metode trapesium.
Sehingga diperoleh 4 persamaan, yaitu:
𝑐1 + 𝑐2 = 2
𝑐1 𝑥 1 + 𝑐2 𝑥 2 = 0
2
𝑐1 𝑥 12 + 𝑐2 𝑥 22 =
3
𝑐1 𝑥 13 + 𝑐2 𝑥 23 = 0
yang apabila dipecahkan menghasilkan:
𝑐1 = 𝑐2 = 1
𝑥 1 = 0,5773502
𝑥 2 = −0,5773502
Jadi, diperoleh persamaan:
1
𝑙 = ∫ 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑓(0,5773502) + 𝑓(−0,5773502)
−1

IV.3. Algoritma
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Tentukan batas bawah (a) dan batas atas integrasi (b)
3. Hitung nilai konversi variabel:
1 1
𝑥 = (𝑏 − 𝑎)𝑢 + (𝑏 + 𝑎)
2 2
4. Tentukan fungsi g(u) dengan:
1 1 1
𝑔(𝑢) = (𝑏 − 𝑎)𝑓 ( (𝑏 − 𝑎)𝑢 + (𝑏 + 𝑎))
2 2 2
5. Hitung:
1 1
𝐿 = 𝑔 (− ) + 𝑔 ( 3)
√3 √

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN NUMERIK TERAPAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021/2022

IV.4. Flowchart

Start

n; a; b

i = 1: n

u(1); w(1); u(2); w(2);


u(3); w(3)

i = 1: n

x(i)=((b+a)/2)+((b-a)/2*u(i)
y(i)= f(x(i))

hasil = 0

i=1:n

hasil=hasil+w(i)*y(i)*
(b-a)/2

hasil

End

Afishah Salsabila Rohma


5008211158
Kelompok 2/Kamis/Modul 5

Anda mungkin juga menyukai