A Purba
: AB 63 OL RS 1
: 63
: PBB & BM
: BASKORO PUJI RAHARJO
: JUMAT, 04 MARET 2022
1. A. NJOP Bumi/Tanah
1. Areal produktif (8,5 x 3.000.000.000) = 25,500,000,000
2. Areal belum produktif (3 x 10.000 x Rp.128.000) = 3,840,000,000
3. Areal emplasement ( 2 x 10.000 x Rp.98.600) = 1,972,000,000
4. Areal pengaman (1 x 10.000 x Rp.98600) = 986,000,000
Nilai Bumi (1+2+3+4) 32,298,000,000
A. NJOP Bangunan
1. Gudang (2.500 x 1.516.000) = 3,790,000,000
2. Jalan yang diperkeras (5.500 x 505.000) = 2,777,500,000
Nilai Bangunan (1+2) 6,567,500,000
2. Objek PBB yang diklasifikasikan sebagai Pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (KPP Pratama/Madya)
e. Perkebunan tebu milik PT Indolampung Perkasa di Pulau Sumatera
f. Hutan Alam di Kalimantan Barat yang disana terdapat Ijin Hak Pengusahaan Hutan dimilik oleh PT Mulyakarya Jayaco
g. Pertambangan Batubara milik PT Kaltim Prima Coal
m. Perkebunan Kelapa Sawit milik PT Samaratungga Indonesia di Lampung
3. Wajib pajak tetap harus membayar PBB dikarenakan sudah adanya kepemilikan atas suatu kepemilikan yang termasuk ked
apabila SPPT belum diterima, wajib pajak dapat mendatangi KPP tempat wajib pajak terdaftar.
Karena di sisi lain, apabila wajib pajak tidak membayar PBB tepat waktu, wajib pajak akan dikenakan denda.
4. Bisa, jika ijazah digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
5. Di tahun 2021 wajib pajak masih bisa melunasi tunggakan PBB terutang selama 10 tahun dengan membawa SPPT yang dit
wajib pajak dapat membayar PBB terutang beserta denda yang harus dibayar melalui pos atau bank.
10. Tidak, karena batas penggunaan meterai 3000 dan 6000 hanya sampai 31 Desember 2021.
NJOP Bumi berdasarkan PMK No 153/PMK.03/2010
dikenakan denda.
engan membawa SPPT yang diterima setiap tahunnya.