PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan WP Lokasi
Pemeriksaan tahun berjalan
Pemeriksaan bukti permulaan
PEMERIKSAAN RUTIN
adalah pemeriksaan yang bersifat rutin yang
dilakukan terhadap wajib pajak yang
berhubungan dengan pemenuhan hak dan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang
bersangkutan yang pemilihannya terutama
berdasarkan Sistem kriteria seleksi dan bukan
kriteria seleksi.
Cakupan Pemeriksaan Rutin
Kriteria Seleksi
Bukan Kriteria Seleksi
Pemeriksaan Rutin untuk Tujuan lain
A. Kriteria Seleksi
Pemeriksaan rutin - kriteria seleksi dilaksanakan
apabila:
SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
atau Badan terpilih untuk diperiksa
berdasarkan sistem kriteria seleksi
Wajib Pajak lainnya memenuhi kriteria
pemeriksaan berdasarkan uji petik yang
ditetapkan oleh Direktur Pemeriksa Pajak
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib pajak
badan atau wajib pajak orang pribadi yang terpilih
berdasarkan skor risiko tingkat kepatuhan secara
komputerisasi. Penggunaan system criteria seleksi
semacam ini dimaksudkan untuk mengurangi unsur
subjektifitas dalam menentukan pilihan wajib pajak yang
akan diperiksa, karena mekanisme pemilihannya
berdasarkan beberapa variable yang sudah terukur
dalam suatu program aplikasi komputer.
a. Pemeriksaan lapangan
- Pemeriksaan lengkap (PL)
- Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL)
a. Pemeriksaan kantor
a. Pemeriksaan lapangan
2. Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pemeriksaan Lengkap/ 2 bulan/ 8 bulan/
Pajak Badan Besar Lainnya Pemeriksaan Sederhana Lapangan/ 1 bulan/ 2 bulan/
(PMA, Badora selain BUT Bank, dll) Pemeriksaan Sederhana Kantor 4 minggu 4 minggu
3. Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pemeriksaan Lengkap/ 2 bulan/ 8 bulan/
Pajak Badan Menengah, termasuk Pemeriksaan Sederhana Lapangan/ 1 bulan/ 2 bulan/
profesional Pemeriksaan Sederhana Kantor 4 minggu 4 minggu
4. Wajib Pajak Kecil dan Wajib Pajak orang Pemeriksaan Sederhana Lapangan/ 1 bulan/ 2 bulan/
Pribadi tidak menjalankan usaha atau Pemeriksaan Sederhana Kantor 4 minggu 4 minggu
pekerjaan bebas
Pendekatan Analisis dalam
Pelaksanaan Pemeriksaan
Dalam melaksanakan pemeriksaan, setiap Pemeriksa Pajak harus
menguasai masalah yang terjadi di luar teknik maupun prosedur
pemeriksaan, terutama terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pola usaha Wajib Pajak. Penguasaan masalah tersebut dan
ketajaman dalam membuat analisa angaka-angka SPT dan
laporan keuangan Wajib Pajak akan mempengaruhi kualitas
program pemeriksaan yang disusun dalam rangka menguji
kepatuhan Wajib Pajak.
Pemeriksaan harus difokuskan pada pos penjualan dan pos lain
yang diperkirakan akan memperoleh koreksi yang cukup material
sebagai analisis pada tahap persiapan pemeriksaan.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan agar digunakan
pendekatan analisis sebagai berikut:
Biasanya dilakukan untuk tahun atau masa pajak yang telah lewat, umumnya setelah SPT
Tahunan PPh atau SPT Masa PPN disampaikan oleh Wajib Pajak. Pendekatan
pemeriksaan minimal yang disarankan:
menilai dan manganalisis SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN
menganalisis prosentase laba kotor secara horizontal dan membandingkannya
dengan perusahaan lain yang sejenis
menganalisis ratio biaya pegawai terhadap peredaran usaha secara horizontal
menganalisis sumber dan penggunaan dana
melakukan cross check data yang relevan pada SPT Tahunan PPh WP Orang
Pribadi atau Badan. SPT Tahunan PPh Pasal 21, SPT Masa PPN dan bila perlu
meminta konfirmasi kepada instansi lain seperti Direktorat Bea dan Cukai.
PSK dapat pula dilaksanakan tanpa meminjam buku dari Wajib Pajak sepanjang
memenuhi ketentuan PSK dengan menerapkan audit program khusus.
2. Pemeriksaan Sederhana Lapangan dan Pemeriksaan
Lengkap untuk seluruh jenis pajak