Anda di halaman 1dari 12

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK

Disusun Oleh :

AFIFAH HAIFANNUHA
(2011010042)

KEPERAWATAN D3
FAKUULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK

 Topik : Kesehatan Gigi


 Sub Topik : Pengertian seputar kesehatan gigi dan mulut, fungsi dan manfaat
menggosok gigi, tanda dan gejala gigi berlubang, penyebab gigi berlubang, faktor
dan penyebab kesehatan gigi dan mulut, perawatan dan menjaga kesehatan gigi
dan mulut, komponen yang dibutuhkan dalam menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Langkah-langkah menggook gigi yang benar.
 Sasaran : Anak SD Permata Hati, Desa Klampok, RT : 02/14, Kecamatan
Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara.
 Tempat : Sekolah Permata Hati.
 Hari/tanggal : Senin, 14 Maret 2022
 Waktu : 30 menit
 Penyuluh : Afifah Haifannuha

I. Analisa Data
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi.
Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit jaringan
penyangga gigi dan karies gigi.
Faktor di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan langsung dengan
terjadinya proses karies atau gigi berlubang antara lain struktur gigi, morfologi gigi,
susunan dari gigi geligi di rahang, derajat keasaman air ludah (saliva), kebersihan
mulut dan frekuensi makan makanan manis. Faktor tersebut berinteraksi, berkaitan
dan mempunyai urutan besar peranan tertentu. Selain itu ada beberapa faktor luar
sebagai faktor penyebab dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan
proses terjadinya gigi berlubang (karies), antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa,
letak geografis, tingkat ekonomi, kultur sosial serta pengetahuan, sikap dan perilaku
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.
Penyebab tingginya prevalensi penyakit gigi dan mulut pada umumnya karena
faktor perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang belum merata. Selain itu
penyebab utama terjadinya kerusakan gigi berawal dari bagaimana pola hidup
manusia itu sendiri. Sebab, tanpa adanya perawatan dan perhatian khusus kepada gigi
memperbesar kemungkinan kerusakan gigi sejak dini. Pola hidup yang tidak sehat
seperti sering mengkonsumsi rokok, teh, atau kopi, juga menjadi salah satu penyebab
kerusakan gigi.
Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan cara yang tepat
untuk mengubah perilaku hidup yang tidak sehat itu, serta dapat membantu dalam
masalah perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Dengan adanya
penyuluhan ini dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta
memberikan motivasi kepada masyarakat tentang merawat dan memelihara kesehatan
gigi dan mulut. Disamping sebagai upaya promotif dan preventif bagi masyarakat
yang terkena maupun yang belum.

B. Kebutuhan Peserta Didik


Anak usia sekolah atau school age rentang 6-12 tahun di Rt.02/Rw.14 Desa
Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Yang
membutuhkan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dikarenakan perlunya
tindakan preventif yang diharapkan setelah penyuluhan ini anak-anak ditempat
tersebut dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

C. Karakteristik Peserta Didik


1. Tingkat pengetahuan dasar : Orang tua dari anak-anak SD Permata Hati di
Rt.02/Rw.14 Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten
Banjarnegara menempuh pendidikan terakhir SMP-S1.
2. Ekonomi : Warga di Rt.02/Rw.14 Desa Klampok, Kecamatan Purwareja
Klampok, Kabupaten Banjarnegara mayoritas bekerja sebagai
pedagang,wiraswasta,guru yang berpenghasilan sekitar Rp.300,000/hari atau
sampai 5.000.000/hari. Selain untuk makan juga harus mengeluarkan biaya untuk
sekolah anak-anaknya dan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya.
3. Sosial : interaksi dengan lingkungan sosialnya baik, namun karena sibuk
bekerja mungkin ada yang tidak sempat mengajari anaknya untuk terbiasa
menyikat gigi sebelum tidur.
4. Kepercayaan : warga di Rt.02/Rw.14 Desa Klampok, Kecamatan Purwareja
Klampok, Kabupaten Banjarnegara mayoritas beragama islam jadi untuk
komponen material pasta gigi yang dicontohkan penyuluh adalah material yang
tidak dilarang oleh agama / halal serta pencontohan sikat gigi bukan saat bulan
puasa sehingga aman.
5. Budaya : di Rt.02/Rw.14 Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok,
Kabupaten Banjarnegara menganut budaya Jawa, yang biasanya punya semboyan
”yang penting makan”, hal tersebut memicu keadaan masyarakat khususnya anak-
anak yang menjadi kurang peduli untuk merawat gigi setelah makan.

II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan peserta
mampu :
a) Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.
b) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c) Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d) Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.
e) Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
f) Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

III. MATERI (terlampir)


Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian kesehatan gigi dan mulut.
2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
3. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
5. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
6. Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
7. Media :
1. Laptop
2. LCD
3. Pantom gigi
4. Sikat dan Pasta Gigi
8. Metode :
1. ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
9. Setting tempat kondisional indoor.
10. Pengorganisasian :
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan.
b. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada presenter.
e. Mengarahkan jalannya diskusi.
f. Memeberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
g. Menyimpulkan kegiatan.
3. Penyuluh
Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan.
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam penyuluhan.
b. Memfasilitasi dalam kegiatan.
5. Observer
a. Mengamati jalannya acara.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung.
d. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.
6. Rundown
1. Pembukaan :
A. penyuluh
1. Memberi salam.
2. Meperkenalkan diri.
3. Kontrak waktu.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
B. Peserta
1. Menjawab salam.
2. Mendengarkan.
3. Menyetujui
4. Memperhatikan.
Pelaksanaan :
A. Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
2. Materi :
1. Pengertian kesehatan gigi dan mulut.
2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok.
3. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
5. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
6. Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
B. Memberikan peserta kesempatan untuk bertanya.
3. Penutup
Penyuluh;
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Mengakhiri dengan salam
Peserta;
a) Memperhatikan
b) Menjawab salam
7. Evaluasi
a) Apa itu kesehatan gigi dan mulut?
b) Apa Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi?
c) Apa saja Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi?
d) Apa Penyebab terjadinya kerusakan gigi?
e) Bagaimana Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat?
f) Bagaimana Langkah-langkah menggosok gigi yang benar?
Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. PENGERTIAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan gigi dan
mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan
mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat


secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan
anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh
mereka sehat. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut
berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik,
tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta
memiliki kekuatan yang baik

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan,
jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan
caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.

Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi,
serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke
dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat
menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi
serta masalah bau mulut.
B. FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI

1. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang
memiliki 3 fungsi utama yaitu,
a)  Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
b)  Keindahan (estetika)
c)  Berbicara (phonetic).
Macam –Macam Gigi Beserta Fungsinya ;
1. Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan
(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4
berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan,
kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang
bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.

2. Gigi Taring (Caninus)


Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi
yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak
makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di
kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 –
13 tahun.

3. Gigi Geraham Kecil (Premolar)


Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan.
Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus.
Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu.
Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

4. Gigi Geraham (Molar)


Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 –
11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen
tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan
oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan
pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen
inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

2. Manfaat Menggosok Gigi


1. Supaya gigi tetap bersih.
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum
yang sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
4. Dapat berfungsi dengan baik.

B. TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG

1. Tanda Gigi Berlubang


Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih
seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi
cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram
menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan
pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.

2. Gejala Gigi Berlubang


Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi
yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah
makan atau minum manis, asam, panas atau dingin. Gejala gigi berlubang umumnya,
adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas,
atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri
ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).

D. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI

Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :


1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor
risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga
14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna.
Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada
kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat
yang sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit
bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk
karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,
Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam
dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan
proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu
:
1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat
keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air
liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah
faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.
Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada
akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi.
4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu.
Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya
dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang
manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya
pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe
karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang
buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini
membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi
kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

E. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari
arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan
yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat
yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah
melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak
dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi
yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang
mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk
merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan
catatan rutin.

F. LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR

Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke
bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.

Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.

8. Sumber Daftar Referensi


http://dhewi-hany.blogspot.com/SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

http://detra18.blogspot.com/ Keperawatan Komunitas I (SatuanAcaraPenyuluhan)

http://niamts.blogspot.com/ Contoh Satuan Acara Penyuluhan

http://akperku.blogspot.com/2011/11/sap-perawatan-gigi-satuan-acara.html

Anda mungkin juga menyukai