Anda di halaman 1dari 73

yang relevan (sesuai) untuk mengurangi kesenjangan cakupan layanan

bupaten/Kota: ____________________

No INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN Rata-rata Cakupan Kode


No Kepmendagri 050
5889

1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah 80% 1 1 02 02 2.02 15


(TTD)

Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status


2 50% 2 1 02 02 2.02 15
anemia (hemoglobin)

Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah


3 3 1 02 02 2.02 15
Darah (TTD)
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh
4 pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan 4 2 14 04 2.01 08
nikah

5 4 1 02 02 2.02 06

Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima


6 pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak
3 bulan pranikah

Pasangan calon pengantin yang


7 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi
pencegahan stunting

Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan


8 penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima
bantuan tunai bersyarat

Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin


9 dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang
menerima bantuan pangan nontunai

Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang


10 tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan
11
tambahan asupan gizi
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
12 88,6%
minimal 90 tablet selama masa kehamilan

13 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana

14 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan

Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
15
eksklusif
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan
16 Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang
17 mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau
18
pertumbuhan dan perkembangannya
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang
19
mendapat tambahan asupan gizi
20 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
21 Keluarga yang Stop BABS
22 Keluarga yang melaksanakan PHBS

23 Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi


peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
24 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
Keluarga berisiko stunting yang memperoleh
25
pendampingan

Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat


26
sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi

27 Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak

Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah


28
domestik) layak

Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program


Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan
29
Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu


30 menyusui, dan baduta yang menerima variasi bantuan
pangan selain beras dan telur
Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI)
31
Kesehatan
Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh
32
bantuan tunai bersyarat

33 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan


sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH)
34
yang terlatih modul kesehatan dan gizi

35 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota

36 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan

Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang


37
kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan stunting

Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan


38 penurunan stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota

Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi


39
Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan


40 sistem data Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan
intervensi gizi untuk penurunan stunting

Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air


41
besar sembarangan (ODF)

Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang


42
baik tentang stunting di lokasi prioritas

43 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota


Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh
44
kembang di posyandu
Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun
45
(baduta) Stunting
46 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan
47 kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan
stunting

Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan


48 manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan
program dan kegiatan percepatan penurunan stunting
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
49 desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah
Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan
Anggaran Desa)

Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi


50 dana desa/kelurahan yang melakukan konvergensi
percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi
51
percepatan penurunan stunting

Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan


52
penurunan stunting di pemerintahan desa

53 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting


Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik
54
dalam konvergensi penurunan stunting

55 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting

Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga


pelatih berjenjang tingkat dasar serta pendidikan dan
56
pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi
guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih


57 pengasuhan stimulasi penanganan stunting sebagai hasil
pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota

58 Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak


Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)

59 Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam


penurunan stunting lintas agama

60 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting

Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem


61
Informasi Keluarga
Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan
62 percepatan penurunan stunting melalui Tri Dharma
Perguruan tinggi

Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina


63 Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi
kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga
64
Balita (BKB) tentang pengasuhan 1000 HPK
65 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
Provinsi: ____________________

Program/Kegiatan Tahun Berjalan yang Relevan (sesuai) untuk mengurangi kesenjangan layanan

Nomenklatur Urusan Target Satuan


Indikator Keluaran
Kabupaten/Kota (Sub Uraian Kegiatan Kinerja Keluaran Keluaran
Kegiatan
Kegiatan) Kegiatan Kegiatan

Terlaksananya Jumlah Dokumen


Pengelolaan Pengelolaan Hasil Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Pelayanan
Gizi Masyarakat Kesehatan Gizi Kesehatan Gizi
Masyarakat Masyarakat

Terlaksananya Jumlah Dokumen


Pengelolaan Pengelolaan Hasil Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Posyandu remaja Pelayanan Pelayanan 100%
Gizi Masyarakat Kesehatan Gizi Kesehatan Gizi
Masyarakat Masyarakat

Terlaksananya Jumlah Dokumen


Pengelolaan Pengelolaan Hasil Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Pembinaan Catin Pelayanan Pelayanan 100%
Sehat di KUA
Gizi Masyarakat Kesehatan Gizi Kesehatan Gizi
Masyarakat Masyarakat
Promosi dan Terlaksananya Jumlah Laporan
Sosialisasi Kelompok Promosi dan Hasil Promosi dan
Kegiatan Ketahanan Sosialisasi Sosialisasi
dan Kesejahteraan Kelompok Kelompok
Keluarga (Menjadi Kegiatan Kegiatan
Orang Tua Hebat, Ketahanan dan Ketahanan dan
Generasi Berencana, Kesejahteraan Kesejahteraan
Kelanjutusiaan serta Keluarga (Menjadi Keluarga (Menjadi
Pengelolaan Orang Tua Hebat, Orang Tua Hebat,
Keuangan Keluarga) Generasi Generasi
Berencana, Berencana,
Kelanjutusiaan Kelanjutusiaan
Pembinaan Catin serta Pengelolaan serta Pengelolaan
Sehat di KUA 100%
Keuangan Keuangan
Keluarga) Keluarga)

Pengelolaan Terlaksananya Jumlah Penduduk


Pelayanan Kesehatan Pelayanan Usia Produktif
pada Usia Produktif Kesehatan Usia yang
Produktif Sesuai Mendapatkan
Standar Pelayanan
Kesehatan Sesuai
Standar
Terpenuhinya Jumlah Ibu hamil
Pemberian tablet fe konsumsi tablet fe yang
100%
pada bumil 90 tablet selama mendapatkan fe
kehamilan 90 tablet
kesenjangan layanan

Target
Anggaran (Rp Sumber
Lokasi Pelaksana
000.000) Dana
Kegiatan

3 desa 9,000,000 DAK Bidan

KUA 3,600,000 DAK Bidan


PKM 3,600,000 DAK
3 Desa _ _ Bidan
Form 1.1 Rekomendasi Daftar Lokasi Prioritas (Fokus Penanganan)

Nama Kabupaten/Kota: ____________________ Provinsi: ____________________


Total Jumlah Desa di Wilayah Kab/Kota: __________________ Total Jumlah Kelurahan di Wilayah Kab/Kota: _________
Jadwal Pelaksanaan Analisis Situasi : Tanggal ….. Sampai dengan Tanggal ….. (diisikan dengan tanggal mulai dan tanggal selesa

Daftar Desa/Kelurahan Lokasi Fokus Penurunan Stunting (diisikan dengan daftar desa yang direkomendasikan sebagai lokasi p

Tahun Pelaksanaan di Lokasi Fokus


(beri V pada kolom yang sesuai)

Tahun Berjalan Tahun Rencana


(sama dengan tahun (satu tahun pasca
No Kecamatan Puskesmas Desa/Kelurahan pelaksanaan analisis pelaksanaan analisis
situasi) situasi)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Wilayah Kab/Kota: ________________________
nggal mulai dan tanggal selesai proses analisis situasi)

omendasikan sebagai lokasi prioritas (fokus), dilengkapi dengan data sebaran stunting dan data cakupan layanan )

STUNTING REMAJA

Remaja putri Calon


Jumlah Anak
JUMLAH Remaja putri yang yang menerima pengantin /calon
Stunting
KELURGA % Prevalensi mengonsumsi layanan ibu yang
BERISIKO (Pendek & STUNTING Tablet Tambah pemeriksaan menerima Tablet
Sangat
STUNTING Darah (TTD) status anemia Tambah Darah
Pendek)
(hemoglobin) (TTD)
CALON PENGANTIN/PASANGAN USIA SUBUR

Pasangan Usia
Calon Cakupan Pasangan
Cakupan calon Subur (PUS)
pasangan usia Pasangan calon Usia Subur (PUS)
Pasangan Usia dengan status
subur (PUS) pengantin yang dengan status
Subur (PUS) yang miskin dan
yang mendapatkan miskin dan
menerima penyandang
memperoleh bimbingan penyandang
pemeriksaan pendampingan perkawinan masalah masalah
kesehatan kesejahteraan
kesehatan dengan materi kesejahteraan sosial
reproduksi dan sosial yang
sebagai bagian edukasi gizi sejak 3 pencegahan menerima yang menerima
dari pelayanan stunting bantuan pangan
bulan pranikah bantuan tunai
nikah nontunai
bersyarat
IN

IBU HAMIL

Cakupan
Pasangan Usia
Ibu hamil yang
Subur (PUS) fakir Ibu hamil Kurang
mengonsumsi Persentase
miskin dan orang Energi Kronik (KEK)
Tablet Tambah Unmeet Need Persentase
tidak mampu yang
yang menjadi mendapatkan Darah (TTD) pelayanan Kehamilan yang
minimal 90 tablet keluarga tidak diinginkan
Penerima tambahan asupan
selama masa berencana
Bantuan Iuran gizi kehamilan
(PBI) Jaminan
Kesehatan
INDIKATOR CAKUPAN

ANAK DI BAWAH USIA LIMA TAHUN (BALITA)

Anak usia 6-23 Anak berusia di Anak berusia di Anak berusia di


Bayi usia kurang bulan yang bawah lima tahun bawah lima tahun bawah lima tahun
dari 6 bulan mendapat (balita) gizi buruk (balita) yang (balita) gizi kurang
mendapat air susu Makanan yang mendapat dipantau yang mendapat
ibu (ASI) eksklusif Pendamping Air pelayanan tata pertumbuhan dan tambahan asupan
Susu Ibu (MP-ASI) laksana gizi buruk perkembangannya gizi
KELUARGA BERISIKO

Keluarga berisiko
stunting yang
Balita yang Pelayanan
Keluarga yang mendapatkan
memperoleh Keluarga yang Keluarga
imunisasi dasar Stop BABS melaksanakan promosi Berencana (KB)
PHBS peningkatan
lengkap pascapersalinan
konsumsi ikan
dalam negeri
KO AIR MINUM DAN SANITASI PERLINDUNGAN SOSIAL

Kelompok Keluarga
Keluarga berisiko
Rumah tangga Penerima Manfaat (KPM)
stunting yang Rumah tangga
Keluarga berisiko yang Program Keluarga Harapan
mendapatkan yang
stunting yang mendapatkan (PKH) yang mengikuti
memperoleh manfaat sumber mendapatkan akses sanitasi (air Pertemuan Peningkatan
daya pekarangan akses air minum
pendampingan untuk peningkatan limbah domestik) Kemampuan Keluarga
layak
asupan gizi layak (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi
ERLINDUNGAN SOSIAL

Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) dengan
ibu hamil, ibu
menyusui, dan baduta
yang menerima variasi
bantuan pangan selain
beras dan telur
Form 1.2: Daftar Identifikasi Program/Kegiatan
Nama Kabupaten/Kota: ____________________ Provinsi: ____________________

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kesimpulan Hasil Pemetaan Program Tahun Berjalan (beri V
kolom yang sesuai)
Rata-rata Cakupan Rata-rata Cakupan
No INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN Intervensi Saat Ini Intervensi Saat Ini di Ada program/kegiatan Ada program/kegiatan
(Skala Kab/Kota) Desa/Kel Fokus tahun berjalan yang
tahun berjalan yang relevan TETAPI tidak
berlokasi di desa focus berlokasi di desa focus

Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


1
Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
2
Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
3 √
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
4 dari pelayanan nikah
Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan
5 reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
Pasangan calon pengantin yang
6 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan
7 sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
8 kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi
9 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
10

Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
11 kehamilan
12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana

13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan

Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
14
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
15
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana
16 gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
17 perkembangannya

Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
18

19 Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap

20 Keluarga yang Stop BABS

21 Keluarga yang melaksanakan PHBS


Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam
22 negeri

23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan

24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan


Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk
25 peningkatan asupan gizi

26 Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak

27 Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan
28 dan gizi

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang
29 menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur

30 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan


Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat
31

32 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan
33 gizi

34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota

35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan


Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan
36 dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah
37 daerah kabupaten/kota
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
38
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Surveilans gizi
39 elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting

Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar sembarangan (ODF)
40
Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi
41 prioritas

42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota

43 Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu

44 Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta) Stunting


45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan
46 percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan
47 pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan
penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan
(Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta
48 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)
Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan yang
49 melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting
50
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di
51 pemerintahan desa
52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi penurunan
53 stunting
54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting
Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar
55 serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi penanganan


stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota
56

Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD
57 HI)

Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas


58 agama

59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting

60 Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga


Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan percepatan penurunan
61 stunting melalui Tri Dharma Perguruan tinggi
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang
62 melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan
63 1000 HPK

64 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha


(7) (8) (9)
Kesimpulan Hasil Pemetaan Program Tahun Berjalan (beri V pada Tahun Pelaksanaan Perbaikan Cakupan Intervensi
kolom yang sesuai) (beri V pada kolom yang sesuai)

Belum ada
program/kegiatan tahun Tahun Berjalan (sama Tahun Rencana (satu tahun
berjalan untuk dengan tahun pelaksanaan pasca pelaksanaan analisis
intervensi yang analisis situasi) situasi)
dibutuhkan

√ 2022
Form 1.3: Hasil identifikasi Kendala/Masalah dan Rekomendasi Intervensi

NO INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN PERIHAL/MASALAH/KENDALA CAPAIAN

1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
2
(hemoglobin)

3 Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)

Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan


4
sebagai bagian dari pelayanan nikah

Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan


5
kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah

Pasangan calon pengantin yang


6
mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting

7 Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat

Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang
8
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai

Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu
9
yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan

Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan
10
gizi
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama masa kehamilan
11

Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana


12

Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan


13

Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
14

Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI)
15

Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat
pelayanan tata laksana gizi buruk
16

Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
17

Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat
tambahan asupan gizi
18

Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap


19
Keluarga yang Stop BABS
20

Keluarga yang melaksanakan PHBS


21

Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan


konsumsi ikan dalam negeri
22

Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan


23

Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan


24

Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya


pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
25

Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak


26

Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik)


layak
27

Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan


(PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
dengan modul kesehatan dan gizi
28
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan
29
baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur

30 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan

31 Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai


bersyarat

32 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan

Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih


33
modul kesehatan dan gizi
34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota
35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan
36 desa/kelurahan dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
37
stunting di pemerintah daerah kabupaten/kota
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
38
Masyarakat (STBM)
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data
39 Surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk
penurunan stunting
Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar
40
sembarangan (ODF)

41 Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang


stunting di lokasi prioritas
42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota

43 Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di


posyandu

44 Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta) Stunting

45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan


Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam
46 penanganan percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya
47
mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan


percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan
48 penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah
Desa, Rencana Kerja pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa dan Rencana Kerja dan Anggaran Desa)

Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana


49 desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan
stunting

50 Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan


penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan
51
stunting di pemerintahan desa
52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting
Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi
53
penurunan stunting
54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting

Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih


55 berjenjang tingkat dasar serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan
stimulasi penanganan stunting bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi


56 penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di
Kabupaten/Kota

57 Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik


Integratif (PAUD HI)
Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan
58
stunting lintas agama
59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting

60 Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga


Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan percepatan
61
penurunan stunting melalui Tri Dharma Perguruan tinggi

Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja
62 (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi
remaja

63 Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB)


tentang pengasuhan 1000 HPK
64 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha

Catatan:
Untuk menemukan masalah dapat mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
1 Proses perencanaan dan Penganggaran
2 Desain pelaksanaan intervensi/pelaksanaan program
3 Ketersediaan dan kualitas SDM pelaksana
4 Kendala mengakses layanan dari sisi kelompok penerima manfaat

Untuk menyusun rekomendasi mencakup hal-hal sebagai berikut:


1 Perbaikan manajemen alokasi anggaran atau perbaikan target lokasi intervensi sesuai dengan sebaran prevalensi stunting dan kesenjangan cakupan intervensi
2 Perbaikan manajemen layanan untuk memastikan layanan menjangkau 5 Kelompok Sasaran
3 Perbaikan koordinasi antar OPD serta antara kabupaten/kota dan desa
4 Perbaikan manajemen data stunting dan cakupan intervensi
REKOMENDASI
si intervensi sesuai dengan sebaran prevalensi stunting dan kesenjangan cakupan intervensi
Form 2.1 Rencana Kegiatan Kab/Kota Tahun Berjalan dan Rencana
Rencana Kegiatan Peningkatan Integrasi Intervensi Penurunan Stunting
Kab/Kota:…

NO INDIKATOR CAKUPAN LAYANAN

1 Remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


Remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
2

3*) Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
4*) bagian dari pelayanan nikah
Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan
5*) reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah
Pasangan calon pengantin yang
6 mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting
Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
7*) kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
8*) kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan nontunai
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang
9*) menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
10*)
Ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
11 masa kehamilan

12 Persentase Unmet Need pelayanan keluarga berencana


13 Persentase Kehamilan yang tidak diinginkan
14 Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
15
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata
16*) laksana gizi buruk
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
17*) perkembangannya
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan
18*) asupan gizi

19*) Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap


20*) Keluarga yang Stop BABS
21 Keluarga yang melaksanakan PHBS
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan
22 dalam negeri

23 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan


24*) Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan
Keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan
25 untuk peningkatan asupan gizi

26*) Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak


Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
27*)
Kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
28 mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul
kesehatan dan gizi

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang
29*) menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur

30 Cakupan Bantuan Jaminan Nasional Penerima Iuran (PBI) Kesehatan


Jumlah Keluarga Miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat
31

32 Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan
Jumlah pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul
33 kesehatan dan gizi

34 Terselenggaranya rembuk stunting tingkat kabupaten/kota


35 Terselenggarannya rembuk stunting tingkat kecamatan
Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan
36 desa/kelurahan dalam penurunan stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di
37 pemerintah daerah kabupaten/kota
Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
38 (STBM)
Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Surveilans gizi
39 elektronik dalam pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting

Jumlah Desa/Kelurahan yang telah tebebas dari buang air besar sembarangan (ODF)
40
Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di
41 lokasi prioritas

42 Publikasi data stunting tingkat Kabupaten/Kota


Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu
43

44 Terselenggaranya audit anak berusia dibawah dua tahun (baduta) Stunting


45 Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan
Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam
46 penanganan percepatan penurunan stunting
Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan
47 pembinaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan
percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa, Rencana Kerja
48 pemerintah desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja
dan Anggaran Desa)
Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan yang
49 melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting

Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi percepatan penurunan


50 stunting
Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di
51 pemerintahan desa

52 Jumlah Desa/kelurahan Bebas Stunting


Persentase pemerintah desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi
53 penurunan stunting

54 Terlaksanannya Kampanye nasional pencegahan Stunting


Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat
55 dasar serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting
bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Desa/kelurahan yang memiliki guru PAUD terlatih pengasuhan stimulasi penanganan


56 stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di Kabupaten/Kota

Lembaga PAUD yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif
57 (PAUD HI)
Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting
58 lintas agama

59 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting


Tersedianya data keluarga risiko Stunting melalui Sistem Informasi Keluarga
60
Persentase Kabupaten/kota yang menerima pendampingan percepatan penurunan
61 stunting melalui Tri Dharma Perguruan tinggi
Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang
62 melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja

Desa/Kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang


63 pengasuhan 1000 HPK

64 Pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha

Keterangan
Dalam pelaksanaan capaian indikator dalam Perpres 72 tahun 2021 agar memastikan terlaksananya capaian indikator dalam P
3 Selain indikator Calon pengantin /calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) agar memperhatikan ketercapaia
indikator catin/caPUS anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD)
4 Selain ndikator Calon pasangan usia subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan
indikator Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 bulan pra nikah
5 Selain indikator Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edu
indikator Persentase catin/caPUS yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
7 Selain Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima ba
indikator Cakupan PUS miskin yang memperoleh bantuan tunai bersyarat
Selain Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial
8 yang menerima bantuan pangan nontunai agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
Cakupan PUS yang memperoleh bantuan pangan non tunai
Selain Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan
9
orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan agar memperhatikan ketercapaian te
Cakupan PUS miskin yang memperoleh Penerima Bantuan Iuran (PBI)
10 Selain Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi agar memperhatikan ketercapaian
Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat tata laksana kesehatan
16 Selain Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk agar mempe
(1) Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana gizi buruk;
(2) Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana gizi buruk;
(3) Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan;
(4) Persentase anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan.
17 Selain Anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya agar memperhatika
(1) Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan
(2) Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang mendapatkan tatalaksana kese
(3) Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard (10)
(4) Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard (11)
(5) Persentase Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard
(6) Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard
18 Selain Anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi agar memperhatikan k
(1) Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi
(2) Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi
19 Selain Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
20 Selain Keluarga yang Stop BABS agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
Persentase keluarga berisiko stunting yang mempunyai jamban sehat
24 Keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
(1) Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan
(2) Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar (4)
26 Selain Rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
Persentase keluarga berisiko stunting yang mengakses air minum layak
27 Selain Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak agar memperhatikan ketercapaian ter
Persentase keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah layak huni
29 Selain Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang menerima variasi bantuan pa
Cakupan keluarga prasejahtera penerima manfaat variasi bantuan pangan selain beras dan telur
PERIHAL/MASALAH/KENDALA CAPAIAN REKOMENDASI
stikan terlaksananya capaian indikator dalam Perban 12 tahun 2021 tentang RAN PASTI, sebagai berikut:
Darah (TTD) agar memperhatikan ketercapaian terhadap:

ksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
riksaan kesehatan dalam 3 bulan pra nikah
pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah agar memperhatikan ketercapaian terhadap:

masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat agar memperhatikan ketercapaian terhadap;

andang masalah kesejahteraan sosial


ian terhadap:
esehatan agar memperhatikan ketercapaian terhadap:

asupan gizi agar memperhatikan ketercapaian terhadap:


endapat tata laksana kesehatan
pelayanan tata laksana gizi buruk agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
apatkan tata laksana gizi buruk;
n tata laksana gizi buruk;
yang mendapatkan tatalaksana kesehatan;
kan tatalaksana kesehatan.
han dan perkembangannya agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
500 gram yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
adan sesuai standard (10)
tandard (11)
adan sesuai standard

t tambahan asupan gizi agar memperhatikan ketercapaian terhadap:


ang mendapatkan tambahan asupan gizi
n tambahan asupan gizi
an ketercapaian terhadap:
nisasi dasar lengkap

hatikan ketercapaian terhadap:

onal sesuai standar (4)


perhatikan ketercapaian terhadap:

tik) layak agar memperhatikan ketercapaian terhadap:

dan baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur agar memperhatikan ketercapaian terhadap:
selain beras dan telur
PROVINSI :

Kode Kepmendagri 050 Nomenklatur Urusan


Kabupaten/Kota (Sub URAIAN KEGIATAN
5889
Kegiatan)
sebagai berikut:

perhatikan ketercapaian terhadap:

n ketercapaian terhadap;
atikan ketercapaian terhadap:
ABCD

Indikator Keluaran SUMBER


KINERJA LOKASI ANGGARAN
Kegiatan DANA
OPD/ TAHUN
PENANGGUNG PELAKSANAA
JAWAB N
Form 2.2 Rencana Kegiatan di Lokasi Fokus

A. Rencana Program/Kegiatan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi


Tahun Anggaran: (Tahun Berjalan)
Lokasi : Kabupaten

Nomenklatur Urusan
No LOKASI Kode Kepmendagri 050 5889 Kabupaten/Kota URAIAN KINERJA
KEGIATAN
(Sub Kegiatan)
Desa A

Desa B

Desa C…dst

B. Rencana Program/Kegiatan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi


Tahun Anggaran: (Tahun Rencana)
Lokasi : Kabupaten

Nomenklatur Urusan URAIAN


No LOKASI Kode Kepmendagri 050 5889 Kabupaten/Kota KINERJA
(Sub Kegiatan) KEGIATAN
Desa A

Desa B

Desa C…dst
Indikator Keluaran Kegiatan ANGGARAN Sumber Dana OPD/PENANGGUNG JAWAB

Indikator Keluaran Kegiatan ANGGARAN Sumber Dana OPD/PENANGGUNG JAWAB


Form 2.3 Matriks pemantauan integrasi Rencana Kegiatan pada Tahun Berjalan
Matriks Pemantauan Integrasi Rencana Kegiatan
Tahun Anggaran:
Kab/Kota:

RENCANA KEGIATAN
No
Nomenklatur Urusan URAIAN
Kode Kepmendagri 050 5889 Kabupaten/Kota (Sub Kegiatan) KEGIATAN KINERJA
RENCANA KEGIATAN

Indikator Keluaran Kegiatan LOKASI ANGGARAN Sumber Dana OPD


RENCANA KEGIATAN
Renja OPD Tahun …. RKPD Tahun …..
Target Kinerja Lokasi Anggaran Target Kinerja Lokasi
RENCANA PENGANGGARAN
PD Tahun ….. KUA-PPAS Tahun … APBD Tahun …
Anggaran Target Kinerja Lokasi Anggaran Target Kinerja Lokasi Anggaran
Form 2.4 Matriks pemantauan integrasi Rencana Kegiatan pada Tahun Rencana
Matriks Pemantauan Integrasi Rencana Kegiatan
Tahun Anggaran:
Kab/Kota:

RENCANA KEGIATAN
No
Nomenklatur Urusan URAIAN Indikator Keluaran
Kode Kepmendagri 050 5889 Kabupaten/Kota (Sub Kegiatan) KEGIATAN KINERJA Kegiatan
RENCANA KEGIATAN
Renja OPD Tahun …. RKPD Tahun …..
LOKASI ANGGARAN Sumber Dana OPD Target Kinerja Lokasi Anggaran Target Kinerja Lokasi
RENCANA PENGANGGARAN
D Tahun ….. KUA-PPAS Tahun … APBD Tahun …
Anggaran Target Kinerja Lokasi Anggaran Target Kinerja Lokasi Anggaran

Anda mungkin juga menyukai