Anda di halaman 1dari 26

Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A

Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik


Indikator 1 : Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
(KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi
Indikator 2 : Persentase ibu hamil yang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
Indikator 3 : Persentase remaja putri yang
mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Indikator 4 : Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
Indikator 5 : Persentase anak usia 6-23 bulan yang
mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Indikator 6 : Persentase anak berusia di bawah lima
tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata
laksana gizi buruk
Indikator 7 : Persentase anak berusia di bawah lima
tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
Indikator 8 : Persentase anak berusia di bawah lima
tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan
asupan gizi
Indikator 9 : Persentase anak berusia di bawah lima
tahun (balita) yang memperoleh imunisasi dasar
lengkap
Blok 1B : Intervensi Sensitif
Indikator 1 : Persentase pelayanan Keluarga Berencana
(KB) pascapersalinan
Indikator 2 : Persentase kehamilan yang tidak diinginkan

Indikator 3 : Cakupan calon pengantin yang


memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
dari pelayanan nikah
Indikator 4 : Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses air minum layak di kabupaten/kota
lokasi prioritas
Indikator 5 : Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak
di kabupaten/kota lokasi prioritas
Indikator 6 : Cakupan Bantuan Jaminan Nasional.
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan
Indikator 7 : Cakupan keluarga berisiko Stunting yang
memperoleh pendampingan
Indikator 8 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang
memperoleh bantuan tunai bersyarat
Indikator 9 : Persentase target sasaran yang memiliki
pemahaman yang baik tentang Stunting di lokasi
prioritas
Indikator 10 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang
menerima bantuan sosial pangan
Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan stop Buang Air
Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free
(ODF)
Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B
Blok 2A : Indikator Pilar 1
Indikator 2 : Terselenggaranya rapat koordinasi di
tingkat kabupaten/kota
Indikator 3 : Terselenggaranya rembug Stunting tingkat
kecamatan
Indikator 4 : Tersedianya kebijakan/peraturan
bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan
dalam penurunan Stunting
Indikator 5 : Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai
kebutuhan
Indikator 6 : Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting

Indikator 8 : Persentase Pemerintah Daerah


kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Percepatan
Indikator
Penurunan 9 :Stunting
Jumlah pemerintah desa yang
mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan
Percepatan Penurunan Stunting
Indikator 10 : Jumlah pendamping Program Keluarga
Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi
Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan yang kader
pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan
dari Pemerintah Daerah kabupaten/kota
Blok 2B : Indikator Pilar 2
Indikator 1 : Terlaksananya kampanye nasional
pencegahan Stunting
Indikator 2 : Persentase keluarga yang stop Buang Air
Besar Sembarangan (BABS)
Indikator 3 : Persentase keluarga yang melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang memiliki


guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih
pengasuhan stimulasi penanganan Stunting sebagai
Indikator 7 : Persentase
hasil pendidikan lembaga
dan pelatihan di Pendidikan Anak Usia
kabupaten/kota
Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak
Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI)
Indikator 8 : Terpenuhinya standar pelayanan
pemantauan tumbuh kembang di posyandu
Indikator 9 : Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang
pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Indikator 10 : Persentase kelompok Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Indikator 11 : Persentase
Keluarga (P2K2) Pusat kesehatan
dengan modul Informasi dan
danKonseling
gizi
(PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang
melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi
Indikator
bagi remaja12 : Terlaksananya forum komunikasi
perubahan perilaku dalam penurunan Stunting lintas
agama
Indikator 13 : Persentase pasangan calon pengantin
yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan
materi pencegahan Stunting
Blok 2C : Indikator Pilar 3
Indikator 1 : Jumlah kabupaten/kota yang
mengintegrasikan program dan kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan
Indikator 2 : Persentase
penganggaran kabupaten/kota
daerah (Rencana yang Jangka
Pembangunan
melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Penurunan
Stunting
Indikator 3 : Persentase desa/kelurahan yang
mengintegrasikan program dan kegiatan Percepatan
Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan
penganggaran desa/kelurahan (Rencana Pembangunan
Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang
meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif dalam
Indikator
penurunan 5 :Stunting
Persentase desa/kelurahan yang
melakukan konvergensi Percepatan Penurunan
Stunting.
Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
Indikator 7 : Persentase calon pengantin/calon ibu yang
menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
Indikator 14 : Persentase kabupaten/kota yang
mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung
Percepatan Penurunan Stunting.
Indikator 15 : Persentase kabupaten/kota yang
mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah
perempuan dan layak anak dalam Percepatan
Indikator
Penurunan 16Stunting.
: Cakupan pendampingan keluarga berisiko
Stunting
Indikator 17 : Cakupan calon pengantin yang menerima
pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi
sejak 3 bulan pra-nikah
Indikator 18 : Persentase remaja putri yang menerima
layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
Indikator 19 : Tersedianya data hasil surveilans keluarga
berisiko Stunting
Indikator 20 : Persentase kabupaten/kota dengan Age
Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) paling sedikit 18 per
1.000
Indikator 21 : Persentase pelayanan keluarga berencana
pasca melahirkan
Indikator 22 : Persentase unmet need pelayanan
keluarga berencana
Blok 2D : Indikator Pilar 4
Indikator 1 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang
mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk
peningkatan asupan gizi.
Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang
mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan
dalam negeri
Indikator 3 : Persentase Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta
yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan
Indikator 4 : Cakupan
telur (karbohidrat, Pasangan
protein Usiaprotein
hewani, Subur (PUS)
nabati,
dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai
Indikator
bersyarat.5 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS)
dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan
Indikator
non-tunai.6 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir
miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima
Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan
Indikator 7 : Persentase pengawasan produk pangan
fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh Pelaku Usaha.
Blok 2E : Indikator Pilar 5
Indikator 3 : Publikasi data Stunting tingkat
kabupaten/kota.
Indikator 6 : Terselenggaranya Pemantauan dan
Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.
Indikator 7 : Terselenggaranya Pemantauan dan
Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah
Desa.
Indikator 8 : Terselenggaranya audit anak berusia di
bawah dua tahun (baduta) Stunting.
Indikator 11 : Tersedianya data keluarga risiko Stunting

Indikator 13 : Persentase kabupaten/kota yang


mengimplementasikan sistem data surveilans gizi
elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk
Indikator
penurunan 15Stunting.
: Persentase kabupaten/kota yang
menerima pendampingan Percepatan Penurunan
Stunting melalui Tri Dharma perguruan tinggi.
Blok 3 : Capaian RAN PASTI
Blok 3A : Indikator RAN PASTI Kluster Manajerial
Indikator 1 : Persentase kabupaten/kota yang
meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk
Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya
Indikator 2 : Persentase kabupaten/kota yang
mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi
sensitif, 25% anggaran intervensi spesifik dan 5%
Indikator
anggaran 3intervensi
: Persentase kabupaten/kota yang tidak
koordinatif
memiliki temuan hasil pemeriksaan atas perencanaan
dan penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan
Stunting
Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang
meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% untuk
Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya
Blok 3B : Indikator RAN PASTI Kluster Operasional
Indikator 1 : Persentase desa/kelurahan yang TPK nya
melakukan KIE kelompok minimal 1 kali per bulan
Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang
mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar
Indikator 3 : Cakupan catin yang melakukan
pemeriksaan kesehatan dalam 3 (tiga) bulan sebelum
menikah
Indikator 4 : Persentase kab/kota yang memiliki tim
audit Stunting
Indikator 5 : Persentase pelaksanaan audit kasus
Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali
dalam setahun
Indikator 6 : Persentase tindak lanjut hasil audit kasus
Stunting dan
Indikator manajemen pendampingan
Keberhasilan/Definisi keluarga 2 kali
Operasional:
dalam setahun
Cakupan tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan
manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam
Indikator
setahun 7 : Persentase diseminasi hasil audit kasus
Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali
dalam setahun
Indikator 9 : Cakupan keluarga prasejahtera berisiko
Stunting penerima bantuan sosial
Indikator 10 : Persentase catin anemia yang
mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD)
Indikator 11 : Persentase catin yang mendapatkan
tatalaksana kesehatan dan gizi.
Indikator 12 : Persentase Ibu hamil dengan
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat
tata laksana kesehatan
Indikator 13 : Persentase Ibu hamil yang menerima
pendampingan
Indikator 15 : Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan
dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana gizi
buruk
Indikator 16 : Persentase keluarga berisiko Stunting
yang memiliki rumah layak huni
Indikator 17 : Persentase keluarga berisiko Stunting
yang mempunyai jamban sehat
Indikator 18 : Persentase keluarga berisiko Stunting
yang mempunyai air minum layak
Indikator 20 : Persentase keluarga dengan anak usia 0
bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
Indikator 21 : Persentase keluarga dengan anak usia 0
bulan dengan panjang < 48 cm yang mendapatkan
tatalaksana kesehatan dan gizi
Indikator 22 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-
23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan
tatalaksana kesehatan
Indikator 23 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-
23 bulan yang mendapatkan pendampingan
Indikator 24 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-6
bulan yang mendapatkan ASI eksklusif
Indikator 25 : Persentase desa/kelurahan yang minimal
memiliki 1 TPK
Indikator 26 : Persentase TPK yang mendapatkan
orientasi
Indikator 28 : Persentase anak usia 24-59 bulan dengan
infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan
Indikator 29 : Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat
badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard
Indikator 30 : Persentase balita 0-23 bulan yang
dipantau perkembangannya sesuai standard
Indikator 31 : Persentase Balita 0-59 bulan dengan berat
badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard
Indikator 32 : Persentase balita 0-59 bulan yang
dipantau perkembangannya sesuai standard
Indikator 33 : Persentase desa prioritas yang
melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis pangan
lokal
Indikator 35 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-
23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan
tambahan asupan gizi
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar
Indikator
lengan atas Keberhasilan/Definisi
(LiLA) kurang dari 23,5 Operasional:
cm yang mendapatkan asupan gizi (baik pabrikan maupun
Cakupan Ibu hamil yang mengonsumsi
berbasis pangan lokal) sesuai dengan petunjuk tablet tambah darah (TTD)PMT
teknis pemberian sekurangnya mengandung 60
bagi ibu hamil
mg besi elemental
(Matriks Data dan
BAPPENAS) 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah atau TTD lainnya
Indikator Keberhasilan/Definisi
dengan kandungan yang sesuai Operasional:
dengan standar WHO selama masa kehamilan, minimal 90 tablet
Cakupan remaja kerja
di suatu wilayah putri SMP
dalamSMA Sederajat
1 tahun yang yang
samamengkonsumsi TTD sesuai standar , mengandung
zat besi yang setara
(Matriks Data BAPPENAS) dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat atau TTD lainnya
(kandungan yang sesuai dengan standar WHO) diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu
Indikator
sebanyak Keberhasilan/Definisi
26 tablet dalam 1 tahun Operasional:
Cakupan bayi usia
(Matriks Data BAPPENAS)dibawah 5 bulan- 29 hari yang mendapatkan ASI eksklusif (ASI saja tanpa
makanan atau cairan lain kecuali obat dan vitamin, mineral berdasarkan recall 24 jam terakhir)
terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan anak usia 6-23 bulan yang mendapatkan makanan sesuai dengan pedoman PMBA
Indikator
(Pemberian Keberhasilan/Definisi
Makan Bayi dan Anak) Operasional:
baik dari usia,jenis, frekuensi, tekstur, dan keragaman
Cakupan anak usia
(Matriks Data BAPPENAS) 0-59 bulan yang memiliki indeks berat badan menurut Panjang badan (BB/PB)
atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan nilai z- score<-3 SD atau LiLA<11,5 cm
Indikator
pada balitaKeberhasilan/Definisi
usia 0-59 bulan yangOperasional:
dirawat inap maupun rawat jalan
Indikator
Cakupan Keberhasilan/Definisi
balita usia 0-59 bulan yangOperasional:
ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur panjang
(Matriks
Cakupan Data
balitaBAPPENAS)
usia 6 bulan sampai 59 bulan dengansatu
kategori
badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam tahunstatus gizi berdasarkan
dan dipantau indeks berat
perkembangannya
badan menurut Panjang badan
sedikitnya 2 kali dalam satu tahun (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) memiliki
z-score dari - 3 SD
(Matriks Data BAPPENAS) sampai kurang dari-2 SD yang mendapat tambahan asupan gizi selain
makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan maupun berbasis pangan lokal sesuai
dengan Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan anak usia 0-11 Bulan yang mendapatkan :1 HB0, 1 BCG, 3 DPT HB HIB, 4 OPV atau Polio
tetes, 1 IPV Polio Suntik, 1 Campak Rubela
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Indikator Keberhasilan/Definisi
Cakupan pelayanan penggunaanOperasional:
alat atau obat kontrasepsi sesudah melahirkan sampai dengan 6
Persentase
minggu/42 hari setelahyang
kehamilan tidak diinginkan terhadap seluruh kehamilan
melahirkan
(Matriks Data BAPPENAS)
Definisi
Indikatorkehamilan tidak diinginkan
Keberhasilan/Definisi adalah kehamilan yang dialami oleh perempuan yang
Operasional:
Indikator
sebenarnya Keberhasilan/Definisi
belum menginginkan Operasional:
kehamilan atau sudah tidak menginginkan kehamilan tersebut
Cakupan
Persentase rumah tangga
cakupan dengan
calon aksesyang
pengantin padamendaftar
layanan airpra
minum
nikahmerujuk
3 bulan pada air minum
sebelum menikah berasal
yang
(Matriks
dari sumberData BAPPENAS)
yang layak dan tersedia dengan waktu pengambilan tidak lebih dari 30 menit ppCalon
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh
termasuk
Pengantinwaktu antrian.
Sumber
(Matriks air minum
Data utama berupa ledeng, perpipaan, perpipaan eceran, kran halaman, hidran
BAPPENAS)
Indikator
umum, airKeberhasilan/Definisi Operasional:
terlindungi, dan penampungan air hujan termasuk air kemasan. Air terlindungi
Cakupan rumah tangga dengan
mencakup sumur bor/pompa, sumur fasilitas sanitasi sendiri,
terlindungi,dan dengan
mata bangunan atas dilengkapi kloset
air terlindung
dengan leher angsa,
(Matriks Data BAPPENAS) dan bangunan bawahnya menggunakan tangki septik yang disedot setidaknya
sekali dalam 5 (lima) tahun terakhir dan diolah dalam instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT),
atau tersambung ke sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T)
(Matriks Data BAPPENAS)
yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia
0 (nol)-23(dua puluh tiga) bulan/anak usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan
berasal
Indikatordari keluarga miskin, pendidikan
Keberhasilan/Definisi orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air
Operasional:
minum tidak layak.
Jumlah keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) sebagai peserta program jaminan kesehatan
yang dibayarkan pemerintah pusat dan daerah
Pendampingan Keluarga Berisiko : Serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi
(Matriks Data BAPPENAS)
pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberiaan bantuan sosial kepada keluarga dan/atau keluarga
berisiko stunting.
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Jumlah keluarga miskin memperoleh bantuan tunai melalui PKH (Program Keluarga Harapan)
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamill hingga pasca salin
dan ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan penyuluhan (konseling) dari tim TPK
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan melalui program sembako (Tunai &
Indikator
Non Tunai)Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan
(Matriks Data BAPPENAS)yang setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
Desa/kelurahan
sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit dan diikuti dengan pemanfaatan sarana
sanitasi yang saniter berupa jamban sehat
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Rapat koordinasi/Rembuk Stunting tingkat kabupaten/kota untuk menghasilkan usulan
kesepakatan rencana kegiatan (berdasar hasil analisis situasi) yang terkonsolidasi di daerah serta
sinergi peran desa dan kecamatan dalam pelaksanaan percepatan pencegahan stunting
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Indikator Keberhasilan/Definisi
Terselenggaranya Operasional:
rembug Stunting tingkat kecamatan
Cakupan kabupaten/kota yang telah memiliki regulasi tentang kewenangan desa/kel terkait
penurunan stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan ketersediaan bidan desa bertempat tinggal dan melayani masyarakat di desa. Merujuk
ke lokasi desa yang sesuai SK penugasan bidan desa
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan desa/kelurahan yang tidak memiliki kasus baru stunting balita dalam 1 (satu) tahun
Indikator Keberhasilan/Definisi
pemantauan Operasional:
data hasil bulan timbang
Indikator
Pendamping
(Matriks Keberhasilan/Definisi
DataPKH mengikuti
BAPPENAS) Operasional:
Pendidikan dan Pelatihan Kesos di BBPPKS. Modul pelatihan terdiri
Indikator
Cakupan Keberhasilan/Definisi
pemerintah Operasional:
kabupaten/kota yang meningkatan alokasi anggaran APBD untuk percepatan
dari:
Cakupan pemerintah desa (kepala dengan
desa dantahun
perangkat desa) yang mendapatkan segala bentuk
penurunan
1. stunting dibandingkan
Modul peningkatan
Kesehatan dan sebelumnya
Gizi dari segi pendidikan,
kegiatan
(Matriks Data kapasitas
BAPPENAS) pengetahuan dan keterampilan sesuai
2. Modultugas
dengan Pengasukan dan Pendidikan
yang diemban Anak
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung
3. Modul Perlindungan
penyelenggaraan Anak
pemerintahan desa untuk mendukung percepatan penurunan stunting
4. Modul Ekonomi
(Matriks Data BAPPENAS)
5. Modul Kesejahteraan Sosial
6. Modul Pencegahan dan Penanganan Stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan Kader pembangunan manusia yang mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Operasional:
Pelaksanaan
Cakupan kampanye
keluarga yang dan komunikasi perilaku
mempraktikkan perubahan perilaku
yang yang berkelanjutan
menciptakan rumah tanggadengan indikator
ber PHBS yang
Indikator
dengan 3 Keberhasilan/Definisi
kanal/metode Operasional:
setiap oleh
bulan
mencakup
Cakupan persalinan
Keluarga ditolong tenaga kesehatan, memberi bayi ASI ekslusif,
yang setiap individu dalam keluarga tersebut tidak buang air besar menimbang
(Matriks
balita Data
setiap BAPPENAS)
bulan, menggunakan air bersih, mencuci
sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakittangan dengan
dan diikuti air bersih
dengan dan sabun,
pemanfaatan sarana
pengelolaan air minum dan makanan
sanitasi yang saniter berupa jamban sehat di rumah tangga, menggunakan jamban sehat (STOP BABS),
pengelolaan
(Matriks Datalimbah cair rumah tangga, membuang sampah di tempat sampah, memberantas
BAPPENAS)
jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak
merokok didalam rumah
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih
pengasuhan stimulasi penanganan Stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di
kabupaten/kota
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia
Dini Holistik Integratif (PAUD HI)
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan penguatan kapasitas posyandu dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan
Indikator
stunting Keberhasilan/Definisi
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Operasional:
Cakupan
(Matriks
Cakupan desa/kelurahan
Data
catin BAPPENAS)
yang yang melaksanakan
mendapatkan bimbingan kelas Bina Keluarga
perkawinan denganBalita
materi(BKB)
: tentang pengasuhan
Indikator
1.000 HariKeberhasilan/Definisi
Pertama Operasional:
Cakupan
Kehidupan Kelompok
(HPK) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
1. Bimbingan
mengikuti remaja usia
Pertemuan nikah bertujuan
Peningkatan untuk Keluarga
Kemampuan mendampingi remaja
(P2K2) dengan yang memasuki
modul usiadan
kesehatan nikah
gizi
(Matriks
agar Datamemiliki
BAPPENAS)
terhadap keluarga penerima PKH- Modul mengikuti Dinsos namun belum ditetapkan kriteriabebas
mereka self- awareness atau kesadaran akan potensi diri, menghindarkan sex
sebelum
modul 1-6menikah, pendewasaan usia nikah, kesehatan
Indikator
2.
(Matriks Keberhasilan/Definisi
Bimbingan
Data perkawinan Operasional:
BAPPENAS) calin pengantin bertujuan mendampingi para calon pengantin yang akan
Cakupan Pusat
memasuki Informasi
gerbang rumahdan Konseling
tangga (PIK) relasi
yang baik, Remaja dansuami-istri,
sehat Bina Keluarga Remaja (BKR)
menyiapkan yang
generasi
melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
berkualitas
Indikator
(Matriks Keberhasilan/Definisi
Data BAPPENAS) Operasional:
3. Konsultasi
Jumlah dan
pelaksanaan pendampingan keluarga
forum komunikasi bertujuan
perubahan agar suami-istri
perilaku memiliki keterampilan
dalam penurunan stunting lintas
mengelola
agama dinamika rumah tangga yang baik, serta mempunyai kemampuan menghindarkan
keluarga dari KDRT,
(Matriks Data mampu mendidik anak agar terhindar dari kenakalan remaja, dan
BAPPENAS)
penyalahgunaan zat psikotropika dan kehamilan tidak diinginkan, serta mencegah terjadinya
Indikator
kawin anak.Keberhasilan/Definisi Operasional:
Jumlah
(Matriksprovinisi dan kab/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan OPD untuk
Data BAPPENAS)
meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi
oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan/atau satu tahun mendatang ( 29 layanan
esensial)
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan kabupaten/kota yang telah melaksanakan 8 aksi konvergensi dengan kualitas
Indikator Keberhasilan/Definisi
implementasi yang sesuai dengan Operasional:
Petunjuk Teknis 8 Aksi Kovergensi
Cakupan desa/kelurahan
(Matriks Data BAPPENAS) yang mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan
stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (RPJMDes, RKPDes,
APBDes,RKA Desa)
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan desa/kelurahan yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan
penanggung jawab jawab dalam rangka menciptakan/men ingkatkan kapasitas masyarakat untuk
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian,
Indikator Keberhasilan/Definisi
kesejahteraan, serta menjamin Operasional:
keberlanjutannya sehingga seluruh masyarakat memenuhi kondisi
Cakupan
berikut: desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk intervensi
Indikator
spesifik Keberhasilan/Definisi Operasional:
(i) tidakdan
Cakupan
sensitif
buang air dalamyang
desa/kelurahan
penurunan stunting
melakukan konvergensi dalam perencanaan dan penganggaran,
(Matriks
besar Data BAPPENAS)
sembarangan;
serta pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan jenis, cakupan, dan kualitas intervensi gizi bagi
(ii) mencuci
sasaran tangan
keluarga pakai sabun;
berisiko stunting
Indikator
(iii) Keberhasilan/Definisi
mengelola air minum Operasional:
dan makanan yang aman;
(Matriks Data
Cakupan calonBAPPENAS)
pengantin /calon ibu yang
(iv) mengelola
Indikator sampah dengan aman;
Keberhasilan/Definisi danmengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sekurangnya
Operasional:
mengandung
(v) mengelola 60 mg besi
limbah elemental dan 0,4
cairMengintervensi
rumah tangga mg asam
dengan aman folat yang disediakan oleh pemerintah atau
Cakupan
TTD Kab/Kota
lainnya dengan yang
kandungan yang Keamanan
sesuai dengan Pangan
standar melalui program
WHO setiap intervensi
minggu minimalkeamanan
1 bulan
(Matrikskepada
pangan Data BAPPENAS)
pelaku usaha dan masyarakat dengan kriteria minimal:
sebelum merencanakan pernikahan dan paling tidak sampai akhir trimester pertama (12 minggu
1) melaksanakan
kehamilan) yang 1ada
program
di suatuintervensi keamanan
wilayah dalam kurunpangan
waktuuntuk masyarakat;
tertentu
2) melaksanakan 1
(Matriks Data BAPPENAS)program intervensi keamanan pangan untuk pelaku usaha pangan siap saji dan
pangan olahan;
Indikator Keberhasilan/Definisi
3) melaksanakan Operasional:
1 program intervensi keamanan pangan untuk pangan segar
Cakupan kabupaten/kota
(Matriks Data BAPPENAS) yang ramah perempuan dan layak anak dalam mendukung percepatan
penurunan stunting melalui pemenuhan Indikator penilaian dan diwujudkan melalui RAD KLA
Kab/Kota
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting terhadap seluruh keluarga berisiko stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan calon pengantin yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi
Indikator Keberhasilan/Definisi
sejak 3 bulan pra nikah terhadapOperasional:
seluruh calon pengantin
Cakupan remaja putri berusia 10-19 tahun yang menerima layanan pemeriksaan status anemia
(hemoglobin) terhadap seluruh remaja putri
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Indikator Keberhasilan/Definisi
Terlaksananya Operasional: data keluarga berisiko stunting
pencatatan dan pengumpulan
Cakupan Kab/kota dengan
(Matriks Data BAPPENAS) banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur 15-19 tahun
pada paling sedikit 18 pada suatu periode per 1.000 perempuan pada kelompok umur yang sama
pada pertengahan periode
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan terhadap seluruh pelayanan keluarga
Indikator
berencanaKeberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan
untuk peningkatan asupan gizi terhadap keluarga berisiko stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan
dalam negeri terhadap keluarga berisiko stunting
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia
di bawah dua tahun (baduta) yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur
(karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral, dan/atau Makanan
Indikator
PendampingKeberhasilan/Definisi Operasional:
Air Susu Ibu/MP-ASI) terhadap keluarga penerima manfaat
Persentase Pasangan Usia
(Matriks Data BAPPENAS) Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat terhadap jumlah PUS dengan status
miskin
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Persentase PUS miskin dan penyandang masalah sosial yang menerima BPNT terhadap jumlah
PUS miskin dan penyandang masalah sosial
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima
Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan terhadap PUS dengan status miskin
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan pelaku usaha pangan fortifikasi yang menindaklanjuti rekomendasi dari Pemda terhadap
keseluruhan pelaku usaha pangan fortifikasi yang menerima rekomendasi dari Pemda
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Tersedianya publikasi data stunting melalui profil kesehatan Indonesia dan buku saku SSGI
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan stunting di pemerintah daerah
kabupaten/kota
(Matriks Data BAPPENAS)
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Melakukan penguatan sistem pemantauan dan evaluasi. Terselenggaranya pemantauan dan
evaluasi percepatan penurunan Stunting di pemerintah desa
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Mengembangkan sistem data dan informasi terpadu.
Tersedianya data keluarga risiko Stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
Indikator Keberhasilan/Definisi
(Matriks Data BAPPENAS) Operasional:
Cakupan kabupaten/kota yang menginput dan memutakhirkan data Monitoring dan Evaluasi
Indikator
SurveilansKeberhasilan/Definisi
Gizi melalui EPPGBMOperasional:
Kabupaten/Kota yang menerima pendampingan melalui kegiatan analisis situasi, rekomendasi
(Matriks Data BAPPENAS)
kebijakan, KKN, dan MBKM tematik stunting, serta pendampingan oleh Kemendikbudristek, BRIN,
dan pemangku kepentingan lainnya
(Matriks Data BAPPENAS)

Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:


Kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk Percepatan Penurunan
Stunting dari tahun sebelumnya
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Kabupaten/kota yang mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi sensitif, 25% anggaran
intervensi spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Kabupaten/kota yang tidak memiliki temuan hasil pemeriksaan atas perencanaan dan
penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% untuk Percepatan
Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE kelompok minimal 1 kali per bulan
terhadap jumlah desa/kelurahan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga berisiko stunting yang mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar
terhadap seluruh keluarga berisiko stunting KIE = Penggerakan Penyuluhan, Materi : berbagai
Indikator
substansi,Keberhasilan/Definisi
KBKR dan KSPK buku:Operasional:
kompunikasi interpersonal
Cakupan calon Pengantin yang mendaftar pra nikah 3 bulan sebelum menikah yang memperoleh
pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon Pasangan
Indikator
Usia SuburKeberhasilan/Definisi Operasional:
Kabupaten/kota yang memiliki tim audit Stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam
setahun
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan tindak
Indikator lanjut hasil auditOperasional:
Keberhasilan/Definisi kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali
dalam setahun
Cakupan tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali
dalam setahun
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Pelaksanaan diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali
dalam setahun
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan sosial terhadap keluarga
prasejahtera berisiko Stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase catin anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) terhadap seluruh
catin anemia
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase catin yang mendapatkan tata laksana kesehatan dan gizi terhadap seluruh catin
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat tata laksana
kesehatan terhadap jumlah seluruh ibu hamil PJT (Definisi PJT adalah kondisi pertumbuhan janin
Indikator Keberhasilan/Definisi
di dalam kandungan mengalamiOperasional:
gangguan pertumbuhan sehingga berat badan janin tidak sesuai
Persentase Ibu hamil
dengan umur kehamilan)yang menerima pendampingan terhadap jumlah ibu hamil - kriteria telah
menerima pendampingan sesuai dengan buku panduan TPK
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang memiliki indeks berat badan menurut
Panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan nilai z- score<-3
Indikator Keberhasilan/Definisi
SD atau LiLA<11,5 cm pada balitaOperasional:
usia 0-23 bulan yang dirawat inap maupun rawat jalan
Persentase keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah layak huni terhadap seluruh keluarga
berisiko sunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Berdasarkan RAN PASTI Persentase keluarga berisiko stunting yang mempunyai jamban sehat
terhadap seluruh keluarga berisiko stunting
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga berisiko stunting yang mengakses air minum layak terhadap keluarga berisiko
stunting.Di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi terhadap seluruh keluarga dengan anak usia 0 bulan
Indikator Keberhasilan/Definisi
dengan berat Operasional:
badan < 2.500 gram
Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang mendapatkan tata
laksana kesehatan dan gizi terhadap seluruh keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang <
Indikator
48 cm Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan
tatalaksana kesehatan terhadap seluruh keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
infeksi kronis
Cakupan keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan pendampingan terhadap
keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase keluarga dengan bayi usia dibawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif (ASI saja
tanpa makanan tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat dan vitamin, mineral berdasarkan
Indikator Keberhasilan/Definisi
recall 24 jam terakhir) terhadapOperasional:
seluruh keluarga dengan bayi dibawah 6 bulan
Cakupan desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK terhadap jumlah desa/kelurahan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan TPK yang mendapatkan orientasi terhadap seluruh TPK
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan
terhadap jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Persentase Balita usia 0-23 bulan dengan indeks berat badan menurut panjang/tinggi badan
sesuai standard terhadap seluruh Balita 0-23 bulan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan balita usia 0-23 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur panjang
badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan dipantau perkembangannya
Indikator
sedikitnyaKeberhasilan/Definisi Operasional:
2 kali dalam satu tahun
Cakupan Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard
terhadap seluruh balita 0-59 bulan
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan balita usia 0-59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur panjang
badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan dipantau perkembangannya
Indikator
sedikitnyaKeberhasilan/Definisi Operasional:
2 kali dalam satu tahun
Cakupan desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis pangan lokal terhadap
jumlah desa prioritas
Indikator Keberhasilan/Definisi Operasional:
Cakupan keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan
asupan gizi terhadap seluruh keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang
Laporan Capaian Indikator Tim Percepatan Penurunan Stunting
Pilih Tahun 2023
Pilih Periode Laporan Semester 1
Provinsi
Kabupaten/Kota
No. INDIKATOR DENOMINATOR/SASARAN
I. Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A
I.A. Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik
1 Indikator 1 : Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan Jumlah Ibu Hamil yang diukur 89
asupan gizi
2 Indikator 2 : Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal Jumlah Ibu Hamil 1362
90 tablet selama masa kehamilan
3 Indikator 3 : Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Jumlah remaja putri 6657

4 Indikator 4 : Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif Jumlah Baduta Usia 0-6 Bulan 192

5 Indikator 5 : Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Jumlah baduta usia 6 – 23 bulan 2588
Ibu (MP-ASI)
6 Indikator 6 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat Jumlah Balita Gizi buruk 0-59 bulan 7
pelayanan tata laksana gizi buruk
7 Indikator 7 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau Jumlah Balita usia 0-59 bulan 9599
pertumbuhan dan perkembangannya
8 Indikator 8 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang Jumlah anak usia 6-59 bulan 8822
mendapat tambahan asupan gizi
9 Indikator 9 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh Jumlah anak usia 0-11 bulan 873
imunisasi dasar lengkap

I.B. Blok 1B : Intervensi Sensitif


1 Indikator 1 : Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan Jumlah persalinan 858
2 Indikator 2 : Persentase kehamilan yang tidak diinginkan Jumlah Ibu Hamil 845
Indikator 3 : Cakupan calon pengantin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
3 Jumlah calon pengantin (Catin) 1543
bagian dari pelayanan nikah

4 Indikator 4 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di Jumlah rumah tangga 42080
kabupaten/kota lokasi prioritas
5 Indikator 5 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah Jumlah rumah tangga 36992
domestik) layak di kabupaten/kota lokasi prioritas
6 Indikator 6 : Cakupan Bantuan Jaminan Nasional. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan Jumlah keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) dengan iuran JKN dibayarkan oleh pemerintah pusat dan 123315
daerah
7 Indikator 7 : Cakupan keluarga berisiko Stunting yang memperoleh pendampingan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting 13944

8 Indikator 8 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat Jumlah Keluarga miskin memperoleh bantuan tunai melalui PKH (Program Keluarga Harapan) 9175

9 Indikator 9 : Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang Jumlah keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri, ibu hamil hingga pasca salin dan ibu 5142
Stunting di lokasi prioritas menyusui
10 Indikator 10 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan 15466

11 Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Jumlah desa/kelurahan 82
Open Defecation Free (ODF)

II. Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B


II.A Blok 2A : Indikator Pilar 1
2 Indikator 2 : Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota Apakah terselenggara rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota? Ya
3 Indikator 3 : Terselenggaranya rembug Stunting tingkat kecamatan Apakah terselenggara rembug Stunting tingkat kecamatan? Ya
4 Indikator 4 : Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan Apakah tersedia kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan Ya
desa/kelurahan dalam penurunan Stunting Stunting?
5 Indikator 5 : Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan Jumlah desa/kelurahan 82
6 Indikator 6 : Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting Jumlah desa/kelurahan 82
8 Indikator 8 : Persentase Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi Apakah Pemerintah Daerah kabupaten/kota meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Ya
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Percepatan Penurunan Stunting untuk Percepatan Penurunan Stunting?
9 Indikator 9 : Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam Jumlah desa/kelurahan 82
penanganan Percepatan Penurunan Stunting
10 Indikator 10 : Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul Jumlah pendamping PKH mengikuti pelatihan secara kumulatif hingga tahun berjalan 36
kesehatan dan gizi
11 Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya Jumlah desa/kelurahan 82
mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah kabupaten/kota

II.B. Blok 2B : Indikator Pilar 2


1 Indikator 1 : Terlaksananya kampanye nasional pencegahan Stunting Apakah terlaksana kampanye nasional pencegahan Stunting? YA
2 Indikator 2 : Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Jumlah keluarga terdata 42080
3 Indikator 3 : Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Jumlah keluarga terdata 5283
Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini
6 (PAUD) terlatih pengasuhan stimulasi penanganan Stunting sebagai hasil pendidikan dan Jumlah desa/kelurahan 82
pelatihan di kabupaten/kota
7 Indikator 7 : Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Jumlah Lembaga PAUD terdaftar 251
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI)
8 Indikator 8 : Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu Apakah dilakukan penguatan kapasitas posyandu dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan Ya
Stunting?
9 Indikator 9 : Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) Jumlah desa/kelurahan 82
tentang pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Indikator 10 : Persentase kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga
10 Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) 9175
dengan modul kesehatan dan gizi
11 Indikator 11 : Persentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) 120
Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
12 Indikator 12 : Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan Apakah terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan Stunting lintas agama? Ya
Stunting lintas agama
13 Indikator 13 : Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan Jumlah catin 1543
perkawinan dengan materi pencegahan Stunting

II.C. Blok 2C : Indikator Pilar 3

Indikator 1 : Jumlah kabupaten/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan


Percepatan Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Apakah kabupaten/kota mengintegrasikan program dan kegiatan OPD untuk meningkatkan cakupan layanan
1 (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun Ya
Daerah, Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta berjalan dan/atau satu tahun mendatang?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rencana Kerja dan Anggaran Daerah)

2 Indikator 2 : Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Apakah kabupaten/kota melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting? Ya
Penurunan Stunting

Indikator 3 : Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan


Percepatan Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
3 desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Jumlah desa/kelurahan 82
Pemerintah Desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan
Anggaran Desa)

4 Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan Jumlah desa/kelurahan 82
untuk Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif dalam penurunan Stunting

5 Indikator 5 : Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi Percepatan Jumlah desa/kelurahan 82


Penurunan Stunting.
6 Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Jumlah desa/kelurahan 82
Masyarakat (STBM)
7 Indikator 7 : Persentase calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah Jumlah Calon Pengantin 344
(TTD)
14 Indikator 14 : Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan untuk Apakah kabupaten/kota mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting? Ya/Tidak
mendukung Percepatan Penurunan Stunting.
Indikator 15 : Persentase kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah Apakah kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan dan layak anak dalam
15 perempuan dan layak anak dalam Percepatan Penurunan Stunting. Ya
Percepatan Penurunan Stunting?
16 Indikator 16 : Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting Jumlah keluarga berisiko stunting 13944
17 Indikator 17 : Cakupan calon pengantin yang menerima pendampingan kesehatan Jumlah calon pengantin 401
reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pra-nikah
18 Indikator 18 : Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia Jumlah remaja putri 1879
(hemoglobin)
19 Indikator 19 : Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting Apakah tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting? Ya
20 Indikator 20 : Persentase kabupaten/kota dengan Age Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) Angka Age Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) kabupaten/kota 41
paling sedikit 18 per 1.000
21 Indikator 21 : Persentase pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan Jumlah pelayanan keluarga berencana 6779
22 Indikator 22 : Persentase unmet need pelayanan keluarga berencana Jumlah seluruh PUS 25628

II.D. Blok 2D : Indikator Pilar 4


Indikator 1 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya
1 Jumlah Keluarga Berisiko Stunting 13944
pekarangan untuk peningkatan asupan gizi.
Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan
2 Jumlah keluarga berisiko stunting 13944
konsumsi ikan dalam negeri
Indikator 3 : Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui
dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur (karbohidrat,
3 Jumlah KPM (Ibu Hamil, Menyusui dan Baduta) 6679
protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air
Susu Ibu/MPASI)

4 Indikator 4 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang Jumlah PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial 13215
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat.

5 Indikator 5 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial 13215
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai.

6 Indikator 6 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan nasional 13215
menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan

7 Indikator 7 : Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh Jumlah pelaku usaha pangan fortifikasi 0
Pelaku Usaha.

II.E. Blok 2E : Indikator Pilar 5


3 Indikator 3 : Publikasi data Stunting tingkat kabupaten/kota. Apakah dilakukan publikasi data Stunting di tingkat kabupaten/kota? Ya
6 Indikator 6 : Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Apakah terselenggara Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Daerah Ya
Pemerintah Daerah kabupaten/kota. kabupaten/kota?
7 Indikator 7 : Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Jumlah penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Desa 82
Pemerintah Desa.
8 Indikator 8 : Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting. Apakah terselenggara audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting? Ya
11 Indikator 11 : Tersedianya data keluarga risiko Stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Apakah tersedia data keluarga risiko Stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)? Ya
Informasi Keluarga (SIGA).
13 Indikator 13 : Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Apakah kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data surveilans gizi elektronik dalam Pemantauan Ya
surveilans gizi elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk penurunan Stunting. intervensi gizi untuk penurunan Stunting
15 Indikator 15 : Persentase kabupaten/kota yang menerima pendampingan Percepatan Apakah kabupaten/kota menerima pendampingan Percepatan Penurunan Stunting melalui Tri Dharma Ya
Penurunan Stunting melalui Tri Dharma perguruan tinggi. perguruan tinggi?

III. Blok 3 : Capaian RAN PASTI


III.A. Blok 3A : Indikator RAN PASTI Kluster Manajerial
1 Indikator 1 : Persentase kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi APBD minimal 10% Apakah kabupaten/kota meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk Percepatan Penurunan Stunting dari Ya/Tidak
untuk Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya tahun sebelumnya?

2 Indikator 2 : Persentase kabupaten/kota yang mengalokasikan proporsi 70% anggaran Apakah kabupaten/kota mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi sensitif, 25% anggaran intervensi Ya/Tidak
intervensi sensitif, 25% anggaran intervensi spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif?
3 Indikator 3 : Persentase kabupaten/kota yang tidak memiliki temuan hasil pemeriksaan atas Apakah ada temuan dari hasil pemeriksaan atas perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Percepatan Ya/Tidak
perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting Penurunan Stunting
4 Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% Jumlah desa/kelurahan 82
untuk Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya

III.B. Blok 3B : Indikator RAN PASTI Kluster Operasional


1 Indikator 1 : Persentase desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE kelompok minimal 1 Jumlah desa/kelurahan 82
kali per bulan
2 Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan KIE interpersonal Jumlah keluarga berisiko stunting 13944
sesuai standar
3 Indikator 3 : Cakupan catin yang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 (tiga) bulan Jumlah catin 1543
sebelum menikah
4 Indikator 4 : Persentase kab/kota yang memiliki tim audit Stunting Apakah kabupaten/kota memiliki tim audit Stunting? Ya

5 Indikator 5 : Persentase pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan Jumlah pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 1
keluarga 2 kali dalam setahun
6 Indikator 6 : Persentase tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen Jumlah tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 0
pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun
7 Indikator 7 : Persentase diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen Jumlah diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga 0
pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun
9 Indikator 9 : Cakupan keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan sosial Jumlah keluarga prasejahtera berisiko Stunting 6118

10 Indikator 10 : Persentase catin anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) Jumlah catin anemia 13

11 Indikator 11 : Persentase catin yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi. Jumlah catin 1543

12 Indikator 12 : Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang Jumlah Ibu hamil PJT 0
mendapat tata laksana kesehatan
13 Indikator 13 : Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan Jumlah Ibu hamil 845

15 Indikator 15 : Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan yang gizi buruk 0
mendapatkan tata laksana gizi buruk

16 Indikator 16 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang memiliki rumah layak huni Jumlah keluarga berisiko stunting 13944

17 Indikator 17 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mempunyai jamban sehat Jumlah keluarga berisiko stunting 13944

18 Indikator 18 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mempunyai air minum layak Jumlah keluarga berisiko stunting 13944

20 Indikator 20 : Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram 212
gram yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
21 Indikator 21 : Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm 273
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
22 Indikator 22 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis 189
mendapatkan tatalaksana kesehatan
23 Indikator 23 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan 3622
pendampingan
24 Indikator 24 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Jumlah keluarga dengan anak usia 0-6 bulan 777
eksklusif
25 Indikator 25 : Persentase desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK Jumlah desa/kelurahan 82
26 Indikator 26 : Persentase TPK yang mendapatkan orientasi Jumlah TPK 341

28 Indikator 28 : Persentase anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis 484
tatalaksana kesehatan
29 Indikator 29 : Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan Jumlah Balita 0-23 bulan 3849
sesuai standard
30 Indikator 30 : Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard Jumlah Balita 0-23 bulan 3849

31 Indikator 31 : Persentase Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan Jumlah Balita 0-59 bulan 9211
sesuai standard
32 Indikator 32 : Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard Jumlah Balita 0-59 bulan 9211

33 Indikator 33 : Persentase desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis Jumlah desa prioritas 11
pangan lokal
35 Indikator 35 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang 3849
mendapatkan tambahan asupan gizi
NUMERATOR/CAPAIAN CAKUPAN (%) PADANAN MASTER ANSIT MEDIA PELAPORAN

Jumlah ibu hamil KEK yang menerima tambahan asupan gizi 89 100% Indikator Esensial No. 10 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah ibu hamil yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan 879 65% Indikator Esensial No. 11 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 2911 44% Indikator Esensial No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Baduta 0-6 yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 92 48% Indikator Esensial No. 14 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah baduta usia 6 – 23 bulan yang mendapatkan MP-ASI 2588 100% Indikator Esensial No. 15 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang mendapat tata laksana 7 100% Indikator Esensial No. 16 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 9225 96% Indikator Esensial No. 17 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah anak usia 6-59 bulan gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi 8822 100% Indikator Esensial No. 18 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah balita yang mendapat Imunisasi dasar lengkap 579 66% Indikator Esensial No. 19 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah peserta KB pasca persalinan 858 100% Indikator Esensial No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah kehamilan yang tidak diinginkan 32 4% Indikator Esensial No. 13 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah catin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah 68 4% Indikator Esensial No. 4 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak 36422 87% Indikator Esensial No. 26 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak dan aman 30190 82% Indikator Esensial No. 27 WEB MONEV AKSI BANGDA

124691 Indikator Supply No. 4 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Keluarga Berisiko Stunting yang memperoleh pendampingan 1137 8% Indikator Esensial No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA

42157 Indikator Supply No. 33 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri, ibu hamil hingga pasca salin dan 5142 100% Indikator Supply No. 17 WEB MONEV AKSI BANGDA
ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan konseling dari tim TPK
42157 Indikator Supply No. 34 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) 49 60% Indikator Supply No. 16 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rapat koordinasi tingkat kabupaten/kota 4 Indikator Supply No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah penyelenggaraan rembug Stunting tingkat kecamatan 7 Indikator Supply No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 5 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah Desa yang memiliki bidan desa 82 100% Indikator Supply No. 22 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting 33 40% Indikator Supply No. 12 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Provinsi No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan Percepatan 82 100% Indikator Supply No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA
Penurunan Stunting
36 Indikator Supply No. 35 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan dari 82 100% Indikator Supply No. 7 WEB MONEV AKSI BANGDA
Pemerintah Daerah kabupaten/kota

Jumlah pelaksanaan kampanye nasional pencegahan Stunting Indikator Supply No. 31 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 37378 89% Indikator Esensial No. 20 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2733 52% Indikator Esensial No. 21 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih pengasuhan 20 24% Indikator Supply No. 29 WEB MONEV AKSI BANGDA
stimulasi penanganan Stunting
Jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini 50 20% Indikator Supply No. 30 WEB MONEV AKSI BANGDA
Holistik Integratif (PAUD-HI)
Indikator Supply No. 20 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 82 100% Indikator Supply No. 27 WEB MONEV AKSI BANGDA
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat PKH yang mengikuti P2K2 dengan modul kesehatan dan Gizi 9175 100% Indikator Esensial No. 28 WEB MONEV AKSI BANGDA
keluarga
Jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang 120 100% Indikator Supply No. 26 WEB MONEV AKSI BANGDA
melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Indikator Supply No. 14 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah catin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting 1543 100% Indikator Esensial No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Desa/Kelurahan urahan ngintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (RPJMDes, RKPDes, APBDes,RKA 82 100% Indikator Supply No. 8 WEB MONEV AKSI BANGDA
Desa)

Jumlah desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk Intervensi Spesifik 59 72% Indikator Supply No. 9 WEB MONEV AKSI BANGDA
dan Intervensi Sensitif dalam penurunan Stunting
Jumlah desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam perencanaan dan penganggaran serta
pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan jenis,cakupan dan kualitas intervensi gizi bagi sasaran 82 100% Indikator Supply No. 10 WEB MONEV AKSI BANGDA
keluarga beresiko stunting
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 82 100% Indikator Supply No. 15 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah 344 100% Indikator Esensial No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Supply No. 32 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA


Jumlah keluarga berisiko stunting yang mendapat pendampingan 1131 8% Indikator Esensial No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah calon pengantin yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 58 14% Indikator Esensial No. 5 WEB MONEV AKSI BANGDA
bulan pra-nikah
Jumlah remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) 1516 81% Indikator Esensial No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 28 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan 825 12% Indikator Esensial No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menjarangkan 2480 10% Indikator Esensial No. 12 WEB MONEV AKSI BANGDA
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB

Jumlah keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk
0 0% Indikator Esensial No. 25 WEB MONEV AKSI BANGDA
peningkatan asupan gizi
Jumlah keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam
142 1.02% Indikator Esensial No. 22 WEB MONEV AKSI BANGDA
negeri

Jumlah KPM (Ibu Hamil, Menyusui dan Baduta) yang mendapat program selain Program Sembako 2039 31% Indikator Esensial No. 29 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima 2036 15% Indikator Esensial No. 7 WEB MONEV AKSI BANGDA
bantuan tunai bersyarat
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan 5054 38% Indikator Esensial No. 8 WEB MONEV AKSI BANGDA
sosial yang menerima BPNT
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima 12996 98% Indikator Esensial No. 9 WEB MONEV AKSI BANGDA
Bantuan Iuran (PBI)

Jumlah Pelaku usaha pangan fortifikasi yang menindaklanjuti rekomendasi dari Pemda 0 #DIV/0! Indikator Supply No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Supply No. 18 WEB MONEV AKSI BANGDA


Jumlah penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Indikator Supply No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA
Daerah kabupaten/kota
Indikator Supply No. 11 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah penyelenggaraan audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting 1 Indikator Supply No. 21 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 25 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Supply No. 19 WEB MONEV AKSI BANGDA

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% untuk Percepatan 59 72% https://s.id/pelaporantpps
Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya

Jumlah desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE kelompok minimal 1 kali per bulan 71 87% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar 13944 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah catin yang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 (tiga) bulan sebelum menikah 344 22% https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan sosial 3901 64% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah catin anemia yang mengonsumsi 90 tablet tambah darah (TTD) 13 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah catin yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi 344 22% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat tata laksana 0 #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah ibu hamil yang menerima pendampingan 845 100% https://s.id/pelaporantpps


Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana 0 #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps
gizi buruk

Jumlah keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah layak huni 6118 44% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mempunyai jamban sehat 2344 17% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mengakses air minum layak 12596 90% https://s.id/pelaporantpps
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang 15 7% https://s.id/pelaporantpps
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang mendapatkan tata 273 100% https://s.id/pelaporantpps
laksana kesehatan dan gizi
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan 189 100% https://s.id/pelaporantpps
tatalaksana kesehatan
Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan pendampingan 3622 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif 203 26% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK 82 100% https://s.id/pelaporantpps


Jumlah TPK yang mendapatkan orientasi 341 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan 484 100% https://s.id/pelaporantpps
Jumlah Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard 3849 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard 3849 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard 9211 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard 9211 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis pangan lokal 1 9% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan 3849 100% https://s.id/pelaporantpps
asupan gizi
Laporan Capaian Indikator Tim Percepatan Penurunan Stunting
Pilih Tahun 2023
Pilih Periode Laporan Semester 2
Provinsi
Kabupaten/Kota
No. INDIKATOR DENOMINATOR/SASARAN
I. Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A
I.A. Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik
1 Indikator 1 : Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan Jumlah Ibu Hamil yang diukur 256
asupan gizi
2 Indikator 2 : Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal Jumlah Ibu Hamil 3040
90 tablet selama masa kehamilan
3 Indikator 3 : Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Jumlah remaja putri 6921

4 Indikator 4 : Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif Jumlah Baduta Usia 0-6 Bulan 984

5 Indikator 5 : Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Jumlah baduta usia 6 – 23 bulan 9729
Ibu (MP-ASI)
6 Indikator 6 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat Jumlah Balita Gizi buruk 0-59 bulan 14
pelayanan tata laksana gizi buruk
7 Indikator 7 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau Jumlah Balita usia 0-59 bulan 10436
pertumbuhan dan perkembangannya
8 Indikator 8 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang Jumlah anak usia 6-59 bulan 232
mendapat tambahan asupan gizi
9 Indikator 9 : Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh Jumlah anak usia 0-11 bulan 2518
imunisasi dasar lengkap

I.B. Blok 1B : Intervensi Sensitif


1 Indikator 1 : Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan Jumlah persalinan
2 Indikator 2 : Persentase kehamilan yang tidak diinginkan Jumlah Ibu Hamil
Indikator 3 : Cakupan calon pengantin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
3 Jumlah calon pengantin (Catin)
bagian dari pelayanan nikah

4 Indikator 4 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di Jumlah rumah tangga 42080
kabupaten/kota lokasi prioritas
5 Indikator 5 : Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah Jumlah rumah tangga 36992
domestik) layak di kabupaten/kota lokasi prioritas
6 Indikator 6 : Cakupan Bantuan Jaminan Nasional. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan Jumlah keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) dengan iuran JKN dibayarkan oleh pemerintah pusat dan 122057
daerah
7 Indikator 7 : Cakupan keluarga berisiko Stunting yang memperoleh pendampingan Jumlah Keluarga Berisiko Stunting

8 Indikator 8 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat Jumlah Keluarga miskin memperoleh bantuan tunai melalui PKH (Program Keluarga Harapan) 8449

9 Indikator 9 : Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang Jumlah keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri, ibu hamil hingga pasca salin dan ibu
Stunting di lokasi prioritas menyusui
10 Indikator 10 : Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan 15702

11 Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Jumlah desa/kelurahan 82
Open Defecation Free (ODF)

II. Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B


II.A Blok 2A : Indikator Pilar 1
2 Indikator 2 : Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota Apakah terselenggara rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota?
3 Indikator 3 : Terselenggaranya rembug Stunting tingkat kecamatan Apakah terselenggara rembug Stunting tingkat kecamatan?
4 Indikator 4 : Tersedianya kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan Apakah tersedia kebijakan/peraturan bupati/walikota tentang kewenangan desa/kelurahan dalam penurunan Ya/Tidak
desa/kelurahan dalam penurunan Stunting Stunting?
5 Indikator 5 : Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan Jumlah desa/kelurahan 82
6 Indikator 6 : Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting Jumlah desa/kelurahan 82
8 Indikator 8 : Persentase Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi Apakah Pemerintah Daerah kabupaten/kota meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Percepatan Penurunan Stunting untuk Percepatan Penurunan Stunting?
9 Indikator 9 : Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam Jumlah desa/kelurahan 82
penanganan Percepatan Penurunan Stunting
10 Indikator 10 : Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul Jumlah pendamping PKH mengikuti pelatihan secara kumulatif hingga tahun berjalan 31
kesehatan dan gizi
11 Indikator 11 : Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya Jumlah desa/kelurahan 82
mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah kabupaten/kota

II.B. Blok 2B : Indikator Pilar 2


1 Indikator 1 : Terlaksananya kampanye nasional pencegahan Stunting Apakah terlaksana kampanye nasional pencegahan Stunting?
2 Indikator 2 : Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Jumlah keluarga terdata 42086
3 Indikator 3 : Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Jumlah keluarga terdata 14081
Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini
6 (PAUD) terlatih pengasuhan stimulasi penanganan Stunting sebagai hasil pendidikan dan Jumlah desa/kelurahan
pelatihan di kabupaten/kota
7 Indikator 7 : Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Jumlah Lembaga PAUD terdaftar
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI)

8 Indikator 8 : Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu Apakah dilakukan penguatan kapasitas posyandu dalam komunikasi perubahan perilaku untuk penurunan YA
Stunting?

9 Indikator 9 : Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) Jumlah desa/kelurahan
tentang pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Indikator 10 : Persentase kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga
10 Harapan (PKH) yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) 9175
dengan modul kesehatan dan gizi
11 Indikator 11 : Persentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR)
Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
12 Indikator 12 : Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan Apakah terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan Stunting lintas agama?
Stunting lintas agama
13 Indikator 13 : Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan Jumlah catin
perkawinan dengan materi pencegahan Stunting

II.C. Blok 2C : Indikator Pilar 3

Indikator 1 : Jumlah kabupaten/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan


Percepatan Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Apakah kabupaten/kota mengintegrasikan program dan kegiatan OPD untuk meningkatkan cakupan layanan
1 (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun
Daerah, Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta berjalan dan/atau satu tahun mendatang?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rencana Kerja dan Anggaran Daerah)

2 Indikator 2 : Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Apakah kabupaten/kota melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting?
Penurunan Stunting

Indikator 3 : Persentase desa/kelurahan yang mengintegrasikan program dan kegiatan


Percepatan Penurunan Stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
3 desa/kelurahan (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Jumlah desa/kelurahan 82
Pemerintah Desa, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Rencana Kerja dan
Anggaran Desa)

4 Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan Jumlah desa/kelurahan 82
untuk Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif dalam penurunan Stunting
5 Indikator 5 : Persentase desa/kelurahan yang melakukan konvergensi Percepatan Jumlah desa/kelurahan 82
Penurunan Stunting.
6 Indikator 6 : Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Jumlah desa/kelurahan 82
Masyarakat (STBM)
7 Indikator 7 : Persentase calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah Jumlah Calon Pengantin 711
(TTD)
14 Indikator 14 : Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan untuk Apakah kabupaten/kota mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting?
mendukung Percepatan Penurunan Stunting.
Indikator 15 : Persentase kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah Apakah kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan dan layak anak dalam
15 perempuan dan layak anak dalam Percepatan Penurunan Stunting. Percepatan Penurunan Stunting?
16 Indikator 16 : Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting Jumlah keluarga berisiko stunting
17 Indikator 17 : Cakupan calon pengantin yang menerima pendampingan kesehatan Jumlah calon pengantin 711
reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pra-nikah
18 Indikator 18 : Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia Jumlah remaja putri 2134
(hemoglobin)
19 Indikator 19 : Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting Apakah tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting?
20 Indikator 20 : Persentase kabupaten/kota dengan Age Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) Angka Age Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) kabupaten/kota
paling sedikit 18 per 1.000
21 Indikator 21 : Persentase pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan Jumlah pelayanan keluarga berencana
22 Indikator 22 : Persentase unmet need pelayanan keluarga berencana Jumlah seluruh PUS

II.D. Blok 2D : Indikator Pilar 4


Indikator 1 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya
1 Jumlah Keluarga Berisiko Stunting
pekarangan untuk peningkatan asupan gizi.
Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan
2 Jumlah keluarga berisiko stunting
konsumsi ikan dalam negeri
Indikator 3 : Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui
dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur (karbohidrat,
3 Jumlah KPM (Ibu Hamil, Menyusui dan Baduta) 6679
protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air
Susu Ibu/MPASI)

4 Indikator 4 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang Jumlah PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial 13215
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat.

5 Indikator 5 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial 13215
masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai.

6 Indikator 6 : Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan nasional 13215
menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan

7 Indikator 7 : Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh Jumlah pelaku usaha pangan fortifikasi
Pelaku Usaha.

II.E. Blok 2E : Indikator Pilar 5


3 Indikator 3 : Publikasi data Stunting tingkat kabupaten/kota. Apakah dilakukan publikasi data Stunting di tingkat kabupaten/kota?
6 Indikator 6 : Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Apakah terselenggara Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah kabupaten/kota. kabupaten/kota?
7 Indikator 7 : Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Jumlah penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Desa 82
Pemerintah Desa.
8 Indikator 8 : Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting. Apakah terselenggara audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting?
11 Indikator 11 : Tersedianya data keluarga risiko Stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Apakah tersedia data keluarga risiko Stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)?
Informasi Keluarga (SIGA).
13 Indikator 13 : Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data Apakah kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data surveilans gizi elektronik dalam Pemantauan YA
surveilans gizi elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk penurunan Stunting. intervensi gizi untuk penurunan Stunting
15 Indikator 15 : Persentase kabupaten/kota yang menerima pendampingan Percepatan Apakah kabupaten/kota menerima pendampingan Percepatan Penurunan Stunting melalui Tri Dharma
Penurunan Stunting melalui Tri Dharma perguruan tinggi. perguruan tinggi?

III. Blok 3 : Capaian RAN PASTI


III.A. Blok 3A : Indikator RAN PASTI Kluster Manajerial
1 Indikator 1 : Persentase kabupaten/kota yang meningkatkan alokasi APBD minimal 10% Apakah kabupaten/kota meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk Percepatan Penurunan Stunting dari
untuk Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya tahun sebelumnya?

2 Indikator 2 : Persentase kabupaten/kota yang mengalokasikan proporsi 70% anggaran Apakah kabupaten/kota mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi sensitif, 25% anggaran intervensi
intervensi sensitif, 25% anggaran intervensi spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif?
3 Indikator 3 : Persentase kabupaten/kota yang tidak memiliki temuan hasil pemeriksaan atas Apakah ada temuan dari hasil pemeriksaan atas perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Percepatan
perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting Penurunan Stunting
4 Indikator 4 : Persentase desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% Jumlah desa/kelurahan 82
untuk Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya

III.B. Blok 3B : Indikator RAN PASTI Kluster Operasional


1 Indikator 1 : Persentase desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE kelompok minimal 1 Jumlah desa/kelurahan
kali per bulan
2 Indikator 2 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan KIE interpersonal Jumlah keluarga berisiko stunting
sesuai standar
3 Indikator 3 : Cakupan catin yang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 (tiga) bulan Jumlah catin
sebelum menikah
4 Indikator 4 : Persentase kab/kota yang memiliki tim audit Stunting Apakah kabupaten/kota memiliki tim audit Stunting?

5 Indikator 5 : Persentase pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan Jumlah pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga
keluarga 2 kali dalam setahun
6 Indikator 6 : Persentase tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen Jumlah tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga
pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun
7 Indikator 7 : Persentase diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen Jumlah diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga
pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun
9 Indikator 9 : Cakupan keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan sosial Jumlah keluarga prasejahtera berisiko Stunting
10 Indikator 10 : Persentase catin anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) Jumlah catin anemia 40

11 Indikator 11 : Persentase catin yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi. Jumlah catin 503

12 Indikator 12 : Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang Jumlah Ibu hamil PJT 11
mendapat tata laksana kesehatan
13 Indikator 13 : Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan Jumlah Ibu hamil 3241

15 Indikator 15 : Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan yang gizi buruk 4
mendapatkan tata laksana gizi buruk

16 Indikator 16 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang memiliki rumah layak huni Jumlah keluarga berisiko stunting

17 Indikator 17 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mempunyai jamban sehat Jumlah keluarga berisiko stunting

18 Indikator 18 : Persentase keluarga berisiko Stunting yang mempunyai air minum layak Jumlah keluarga berisiko stunting

20 Indikator 20 : Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram 170
gram yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi

21 Indikator 21 : Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm 64
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
22 Indikator 22 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis 504
mendapatkan tatalaksana kesehatan
23 Indikator 23 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan 4285
pendampingan
24 Indikator 24 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Jumlah keluarga dengan anak usia 0-6 bulan 984
eksklusif
25 Indikator 25 : Persentase desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK Jumlah desa/kelurahan
26 Indikator 26 : Persentase TPK yang mendapatkan orientasi Jumlah TPK
28 Indikator 28 : Persentase anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis 1181
tatalaksana kesehatan
29 Indikator 29 : Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan Jumlah Balita 0-23 bulan 4285
sesuai standard
30 Indikator 30 : Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard Jumlah Balita 0-23 bulan 4285

31 Indikator 31 : Persentase Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan Jumlah Balita 0-59 bulan 10436
sesuai standard
32 Indikator 32 : Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard Jumlah Balita 0-59 bulan 10436

33 Indikator 33 : Persentase desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis Jumlah desa prioritas
pangan lokal
35 Indikator 35 : Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang 100
mendapatkan tambahan asupan gizi
NUMERATOR/CAPAIAN CAKUPAN (%) PADANAN MASTER ANSIT MEDIA PELAPORAN

Jumlah ibu hamil KEK yang menerima tambahan asupan gizi 256 100% Indikator Esensial No. 10 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah ibu hamil yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama kehamilan 2623 86% Indikator Esensial No. 11 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 4514 65% Indikator Esensial No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Baduta 0-6 yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 456 46% Indikator Esensial No. 14 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah baduta usia 6 – 23 bulan yang mendapatkan MP-ASI 9446 97% Indikator Esensial No. 15 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang mendapat tata laksana 14 100% Indikator Esensial No. 16 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 10436 100% Indikator Esensial No. 17 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah anak usia 6-59 bulan gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi 232 100% Indikator Esensial No. 18 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah balita yang mendapat Imunisasi dasar lengkap 2516 100% Indikator Esensial No. 19 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah peserta KB pasca persalinan #DIV/0! Indikator Esensial No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah kehamilan yang tidak diinginkan #DIV/0! Indikator Esensial No. 13 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah catin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah #DIV/0! Indikator Esensial No. 4 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak 36422 87% Indikator Esensial No. 26 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak dan aman 30190 82% Indikator Esensial No. 27 WEB MONEV AKSI BANGDA

JUMLAH SELURUH JIWA KELUARAGA MISKIN DAN TIDAK MAMPU DI DTKS 100% Indikator Supply No. 4 WEB MONEV AKSI BANGDA
122067
Jumlah Keluarga Berisiko Stunting yang memperoleh pendampingan #DIV/0! Indikator Esensial No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA

JUMLAH SELURUH KELUARAGA MISKIN DAN TIDAK MAMPU DI DTKS 41558 20.33 Indikator Supply No. 33 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri, ibu hamil hingga pasca salin dan #DIV/0! Indikator Supply No. 17 WEB MONEV AKSI BANGDA
ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan konseling dari tim TPK
JUMLAH SELURUH KELUARAGA MISKIN DAN TIDAK MAMPU DI DTKS 41558 37.78 Indikator Supply No. 34 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) 63 77% Indikator Supply No. 16 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah rapat koordinasi tingkat kabupaten/kota Indikator Supply No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah penyelenggaraan rembug Stunting tingkat kecamatan Indikator Supply No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA
YA Indikator Supply No. 5 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah Desa yang memiliki bidan desa 82 100% Indikator Supply No. 22 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting 33 40% Indikator Supply No. 12 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Provinsi No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan Percepatan 82 100% Indikator Supply No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA
Penurunan Stunting
JUMLAH PENDAMPING PKH KABUPATEN BOALEMO 31 100% Indikator Supply No. 35 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan dari 82 100% Indikator Supply No. 7 WEB MONEV AKSI BANGDA
Pemerintah Daerah kabupaten/kota

Jumlah pelaksanaan kampanye nasional pencegahan Stunting Indikator Supply No. 31 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 38404 91% Indikator Esensial No. 20 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 7599 54% Indikator Esensial No. 21 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih pengasuhan #DIV/0! Indikator Supply No. 29 WEB MONEV AKSI BANGDA
stimulasi penanganan Stunting
Jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini #DIV/0! Indikator Supply No. 30 WEB MONEV AKSI BANGDA
Holistik Integratif (PAUD-HI)

YA Indikator Supply No. 20 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan #DIV/0! Indikator Supply No. 27 WEB MONEV AKSI BANGDA
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat PKH yang mengikuti P2K2 dengan modul kesehatan dan Gizi 9175 100% Indikator Esensial No. 28 WEB MONEV AKSI BANGDA
keluarga
Jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang #DIV/0! Indikator Supply No. 26 WEB MONEV AKSI BANGDA
melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Indikator Supply No. 14 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah catin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting #DIV/0! Indikator Esensial No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 1 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Desa/Kelurahan urahan ngintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan (RPJMDes, RKPDes, APBDes,RKA 82 100% Indikator Supply No. 8 WEB MONEV AKSI BANGDA
Desa)

Jumlah desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi dana desa/kelurahan untuk Intervensi Spesifik 59 72% Indikator Supply No. 9 WEB MONEV AKSI BANGDA
dan Intervensi Sensitif dalam penurunan Stunting
Jumlah desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam perencanaan dan penganggaran serta
pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan jenis,cakupan dan kualitas intervensi gizi bagi sasaran 82 100% Indikator Supply No. 10 WEB MONEV AKSI BANGDA
keluarga beresiko stunting
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 82 100% Indikator Supply No. 15 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah Calon pengantin/calon ibu yang menerima Tablet Tambah Darah 711 100% Indikator Esensial No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Supply No. 32 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Provinsi No. 6 WEB MONEV AKSI BANGDA


Jumlah keluarga berisiko stunting yang mendapat pendampingan #DIV/0! Indikator Esensial No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah calon pengantin yang menerima pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 711 100% Indikator Esensial No. 5 WEB MONEV AKSI BANGDA
bulan pra-nikah
Jumlah remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) 1958 92% Indikator Esensial No. 2 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 24 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 28 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah pelayanan keluarga berencana pasca melahirkan #DIV/0! Indikator Esensial No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menjarangkan #DIV/0! Indikator Esensial No. 12 WEB MONEV AKSI BANGDA
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB

Jumlah keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk
#DIV/0! Indikator Esensial No. 25 WEB MONEV AKSI BANGDA
peningkatan asupan gizi
Jumlah keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam
#DIV/0! Indikator Esensial No. 22 WEB MONEV AKSI BANGDA
negeri

Jumlah KPM (Ibu Hamil, Menyusui dan Baduta) yang mendapat program selain Program Sembako 2039 31% Indikator Esensial No. 29 WEB MONEV AKSI BANGDA

Jumlah PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima 2036 15% Indikator Esensial No. 7 WEB MONEV AKSI BANGDA
bantuan tunai bersyarat
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan 5054 38% Indikator Esensial No. 8 WEB MONEV AKSI BANGDA
sosial yang menerima BPNT
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima 12996 98% Indikator Esensial No. 9 WEB MONEV AKSI BANGDA
Bantuan Iuran (PBI)

Jumlah Pelaku usaha pangan fortifikasi yang menindaklanjuti rekomendasi dari Pemda #DIV/0! Indikator Supply No. 23 WEB MONEV AKSI BANGDA

Indikator Supply No. 18 WEB MONEV AKSI BANGDA


Jumlah penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Pemerintah Indikator Supply No. 3 WEB MONEV AKSI BANGDA
Daerah kabupaten/kota
JUMLAH DESA 82 100% Indikator Supply No. 11 WEB MONEV AKSI BANGDA
Jumlah penyelenggaraan audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) Stunting Indikator Supply No. 21 WEB MONEV AKSI BANGDA
Indikator Supply No. 25 WEB MONEV AKSI BANGDA

YA Indikator Supply No. 19 WEB MONEV AKSI BANGDA

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa/kelurahan yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% untuk Percepatan 59 72% https://s.id/pelaporantpps
Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya

Jumlah desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE kelompok minimal 1 kali per bulan #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah catin yang melakukan pemeriksaan kesehatan dalam 3 (tiga) bulan sebelum menikah #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan sosial #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps
Jumlah catin anemia yang mengonsumsi 90 tablet tambah darah (TTD) 40 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah catin yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi 503 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat tata laksana 11 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah ibu hamil yang menerima pendampingan 3241 100% https://s.id/pelaporantpps


Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana 4 100% https://s.id/pelaporantpps
gizi buruk

Jumlah keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah layak huni #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mempunyai jamban sehat #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga berisiko stunting yang mengakses air minum layak #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang 170 100% https://s.id/pelaporantpps
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang mendapatkan tata 64 100% https://s.id/pelaporantpps
laksana kesehatan dan gizi
Jumlah keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan 504 100% https://s.id/pelaporantpps
tatalaksana kesehatan
Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan pendampingan 4285 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif 456 46% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps


Jumlah TPK yang mendapatkan orientasi #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps
Jumlah anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan 1181 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard 4285 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard 4285 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standard 10436 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah Balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard 10436 100% https://s.id/pelaporantpps

Jumlah desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis pangan lokal #DIV/0! https://s.id/pelaporantpps

Jumlah keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan 100 100% https://s.id/pelaporantpps
asupan gizi

Anda mungkin juga menyukai