PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Intermonev Community
SKENARIO 3
Minggu Ke-10
Tanggal 20-26 November 2015
Grup D
Ayu Yolandha
Lions Artha Wahana Laos
Sylvia Winnie Melinda
Moh. Wahid Hidayat
Armeida Pratiwi
Anisah Fitriana R
Balgies Devi Fortuna
Dini Ratnasari
Rechta Bintang Nagari
Erfi Fauziya Rahmah
Arviana Bella Pratami
Irmita Prameswari Wijayanti
Ganis Rosita Wismandiri
Yuni Dwi Kartika
1350703011110
38
1350703011110
39
1350703011110
40
1350703011110
41
1350703011110
42
1350703011110
43
1350703011110
44
1350703011110
03
1350703011110
04
1350703011110
05
1350703011110
06
1350703011110
07
1350703011110
08
1350703011110
09
Desiana Firdaus
Marta Cendana Putu Suwarna
1350703011110
10
1350703011110
11
DAFTAR ISI
COVER
..................................................................................................
...............................
DAFTAR
ISI
......................................................................................................................
...........
ii
ISI
A KOMPETENSI
YANG
AKAN
DICAPAI
.......................................................................................... 3
B SKENARIO
..................................................................................................
...............................
C DAFTAR
3
UNCLEAR
TERM
.......................................................................................................
D DAFTAR
3
CUES
....................................................................................................................
E
5
DAFTAR
.......................................................................................... 5
HASIL
BRAINSTORMING
LEARNING
OBJECTIVE
...................................................................................................... 6
G HIPOTESIS
.............................................................................................
............................... 9
H PEMBAHASAN
LEARNING
OBJECTIVE .....................................................................................
KESIMPULAN
DAN
11
REKOMENDASI
.......................................................................................... 31
DAFTAR
PUSTAKA
....................................................................................................................
34
TIM PENYUSUN
...................................................................................................................
36
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1. Mengetahui penyebab dan dampak KEK pada ibu hamil
2. Mengetahui nilai PHI dalam KEK dan masalah yang terjadi dalam skenario
3. Mengetahui cara penyusunan intervensi di komunitas
4. Mengetahui indikator yang tepat untuk monitoring dan evaluasi pada ibu
hamil dengan status gizi KEK
5. Mampu mengkaji status gizi populasi dan atau kelompok di masyarakat
6. Berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah dalam bidang,
ketahanan pangan, gizi, dan pelayanan kesehatan
B. SKENARIO
Bumilku Sayang
Prevalensi ibu hamil risiko KEK (Kurang Energi Kronis) di Kota X tahun 2014
sebesar 21,6% menggunakan indikator LILA (Lingkar Lengan Atas). Hasil data
kemudian dibandingkan dengan public health indicator (PHI). Intervensi yang
tepat dengan penyebab masalah gizi harus segera dilaksanakan dengan
mengacu pada pohon masalah, menganalisa alternatif usulan intervensi serta
melibatkan
pihak
terkait.
Monitoring
dan
evaluasi
intervensi
harus
Istilah
Pohon masalah
Pengertian
masalah
memiliki
bagian
yaitu
(menggambarkan
penyebab
masalah
dan
masyarakat
akibat.
Ini
menyusun
masalah,
dilakukan
prioritas
setelah
masalah.
untuk
terjadinya
masalah
menganalisis
dan
penyebab
membentuk
pola
KEK
pohon. (USAID,2014)
Suatu keadaan kekurangan makanan dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan ukuran
Indeks Massa Tubuhnya (IMT) di bawah normal
(kurang dari 18,5 untuk dewasa). (Kamus Gizi,
Ibu Hamil
2010)
Keadaan mengandung embrio atau fetus di
dalam tubuh, setelah penyatuan sel telur
PHI
kesehatan
mengukur
masyarakat
secara
LILA
Monitoring
Evaluasi
perkembangan. (Oxford)
Memeriksa keadaan atau fenomena tertentu
Bahasa
Indonesia)
Pnilaian/ pengukuran (Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia Masa Kini)
D. DAFTAR CUES
1. Ahli Gizi mampu merencanakan dan melakukan intervensi gizi berdasar
pohon masalah, menganalisis alternatif ususlan intervensi dan keterlibatan
pihak terkait serta melakukan monev dengan indikator yang sesuai
2. Ahli Gizi mampu mengintervensi penyebab gizi dengan mengacu pada pohon
masalah menganalisa usulan intervensi serta monev dengan indikator yang
sesuai
3. Ahli Gizi mampu menentukan besaran masalah KEK menggunakan PHI,
merencanakan dan melakukan intervensi gizi berdasar pohon masalah,
menganalisis alternatif usulan intervensi dan keterlibatan pihak terkait serta
melakukan monev dengan indikator yang sesuai
4. Ahli Gizi mampu melaksanakan intervensi penyebab masalah gizi dengan
mengacu pada pohon maslah dan mengananlisa alternatif usulan intervensi
serta melibatkan pihak terkait, dan menggunakan indikator sesuai monev
Kesimpulan: Ahli Gizi mampu menentukan besaran masalah resiko KEK pada
bumil menggunakan PHI, merencanakan dan melakukan intervensi gizi berdasar
pohon masalah, menganalisis alternatif ususlan intervensi dan keterlibatan
pihak terkait serta melakukan monev dengan indikator yang sesuai
E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION
1. Apa saja penyebab dan dampak KEK pada ibu hamil?
2. Berapa nilai PHI KEK dan apakah prevalensi KEK dalam skenario termasuk
bermasalah, mengapa menggunakan indikator LILA untuk menentukan KEK
dan berapa nilai cut-off LILA, dan program apakah yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi KEK pada ibu hamil?
3. Bagaimana langkah-langkah penyusunan intervensi komunitas?
4. Bagaimana cara menentukan pihak terkait (analisis partisipan)?
5. Bagaimana langkah-langkah membuat pohon masalah?
6. Bagaimana langkah-langkah menyusun objective tree?
7. Apa yang dimaksud dengan alternatif analisis dan bagaimana langkahlangkahnya?
8. Bagaimana langkah-langkah pembuatan PPM?
9. Apa saja indikator yang sesuai untuk monev KEK pada ibu hamil di
komunitas?
F. HASIL BRAINSTOARMING
1. Apa saja penyebab dan dampak KEK pada ibu hamil?
5
Penyebab:
a. Makanan yang dikonsumsi kurang atau belum mencukupi kebutuhan
b. Pola makan yang kurang baik
c. Food taboo
d. Pengaruh lingkungan terhadap asupan makanan
e. Penyakit infeksi
f. Pengetahuan yang kurang
g. Kondisi psikologis
h. Morning sickness
i. Status ekonomi
j. Hyygiene sanitasi
k. Dukungan sosial orang tua dan suami
l. Akses untuk mendapatkan bahan makanan kurang
m. Akses terhadap pelayanan kesehatan kurang
n. Lokasi tempat tinggal
Dampak:
a. Melahirkan bayi dengan BBLR
b. Menyebabkan kurang gizi sebagai akibat dari BBLR
c. Produktivitas rendah
d. Bayi berisiko KEK
e. Asupan makanannya kurang oleh karena food taboo
f. Berisiko terkena penyakit infeksi meningkat
g. Berisiko melahirkan bayi prematur yang rentan terkena penyakit
2. Berapa nilai PHI KEK dan apakah prevalensi KEK dalam skenario termasuk
bermasalah, mengapa menggunakan indikator LILA untuk menentukan KEK
dan berapa nilai cut-off LILA, dan program apakah yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi KEK pada ibu hamil?
PHI: Nilai PHI masuk LO. Cara menentukan PHI yaitu dengan survei oleh suatu
badan statistik
Alasan menggunakan indikator LILA:
a. Karena lemak dan otot pada lengan lebih sedikit
b. LILA sensitif terhadap KEK
c. Dalam komunitas, LILA sederhana digunakan
Cut-off KEK pada ibu hamil menggunakan LILA: <23,5
Program pemerintah:
a. Pemberian suplementasi Fe 90 tablet selama hamil untuk mencegah
defisiensi zat besi
b. Memberikan kelas untuk ibu hamil, namun wanita usia subur jyga boleh
datang
c. Pemberian biskuit/ makanan tambahan yang tinggi energi, zat gizi makro
dan mikro pada ibu hamil
6
Terdapat
di
penyebab
tidak
langsung.
Dilihat
kemampuan
dilakukan skor dan di prioritaskan. Kemudian dipilih nilai yang paling tinggi
berdasar FGD
8. Bagaimana langkah-langkah pembuatan PPM?
Terdapat kolom-kolom yang berisi objective, OVI, mean of verification, dan
asumsi (faktor yang tidak bisa dikendalikan/ tak terduga). Kolom objective
berisi sebagi berikut:
a. Menentukan Goal yang berisi tujuan utama dan tujuan khusus
b. Project purpose: merupakan penyebab langsung yang dipilih
c. Menentukan activity (memperhatikan apakah bisa dicapai atau tidak)
d. Result
9. Apa saja indikator yang sesuai untuk monev KEK pada ibu hamil di
komunitas?
a. menggunakan indikator asupan makanan dan antopometri (LILA)
b. waktu yang digunakan saat wawancara
G. HIPOTESIS
HIPOTESIS SEMENTARA
Penyebab:
Status Ekonomi
Lingkungan
Demografi
Kesediaan
pangan
Yankes
Dampak :
BBLR
Prematur
Cut
Off
PHI
Analisis Partisipan
Program
pemerintah
Pembuatan
Problem Tree
Cara
Menentukan
Objective
Tree
Analisis
Alternatif
PPM
Objective
Goal
Project Purpose
Result
Activity
OVI
8
MOV
Assumption
Cara
Menentukan
Cara
Penyusunan
Monev
Indikator
Cara
HIPOTESIS AKHIR
Prevalensi Ibu Hamil
PHI
10%
bermasalah
Faktor Penyebab
Ketidakseimbang
an zat gizi
Penyakit infeksi
Kondisi ekonomi
keluarga/pendap
atan keluarga
rendah
Tingkat
pendidikan
rendah
Umur menikah
dan umur
kehamilan
pertama yang
Dampak
Indikator
Bayi:
Ibu:
KEP
Anemia
Produksi
ASI
Persalinan
sulit dan
lama
Perdarahan
Angka
kesakitan
Keguguran
BBLR
Kematian
bayi
Cacat
bawaan
Anemia
pada bayi
Intervensi:
Analisis partisipan
Analisis masalah
Analisis tujuan
Analisis alternatif
Project9planning
matrix
Cut-off <23,5
Cara menentukan
indikator
Monev
% cakupan suplementasi besi
spesifik, measurable,
folat, % ibu hamil
attainable, relevant,
mengkonsumsi <70% AKG, %
timely, dan
cakupan akses terhadap air
bersih, %sanitasi yang baik,
Meningkatnya pengetahuan
pada ibu hamil terhadap
perilaku hidup bersih dan
sehat, Menurunnya resiko
H. HASIL LEARNING OBJECTIVE
1.Apa saja penyebab dan dampak KEK pada ibu hamil?
Penyebab KEK pada ibu hamil diantaranya yaitu:
a. Menurut Susanti (2013) fakor penyebab terjadinya status gizi kurang atau
KEK pada Ibu hamil diantaranya yaitu ketika ketidakseimbangan asupan zatzat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorbsi, dan penyakit infeksi
b. Menurut Sophia (2009) dalam Mayasari (2014)
Faktor-faktor predisposisi yang menyebabkan KEK pada Ibu hamil yaitu :
Faktor ekonomi sosial (pendapatan keluarga, pendidikan)
Faktor biologi (usia hamil, jarak kehamilan)
Faktor pola konsumsi
Faktor perilaku
c. Menurut Mahirawati (2014)
Kondisi ekonomi keluarga/pendapatan keluarga rendah
Tingkat pendidikan masih rendah
Umur menikah dan umur kehamilan pertama yang terlalu muda (<20
tahun)
Paritas tinggi, paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang
ibu
Kadar Haemoglobin (Hb) rendah
Anemia walaupun sudah mengonsumsi pil besi (Fe) setiap hari
Konsumsi makanan bergizi yang kurang baik dari segi kualitas dan
kuantitas
d. Menurut Halim (2006)
Hasil dari penelitiannya, terdapat hubungan terjadinya KEK dikarenakan
10
banyak
g. Menurut Pratiwi (2012)
kurang gizi kronis pada saat masih remaja dengan atau tanpa penyakit
yang berulang
Dampak KEK pada ibu hamil diantaranya yaitu:
a. Menurut Purwitasari (2009) dalam Mayasari (2014)
Kematian Ibu mendadak
Meningkatkan angka kematian bayi
Melahirkan bayi BBLR
Anemia pada Ibu dan bayi
Produksi ASI berkurag
Persalinan sulit dan lama
Keguguran
Cacat bawaan
b. Menurut Arisman (2008)
Jika KEK terjadi selama trimester pertama kehamilan akan berdampak
pada bayi yang dilahirkan cenderung menderita kerusakan otak dan
sumsum tulang. Hal ni diakibatkan karena pertumbuhan sistem saraf
bayi
BBLR.
Hal
ini
disebabkan
adanya
KEK
yang
sehingga
berpengaruh
pada
intelektual
anak.
Pemberian
tubuh
Cukup
sensitif
terhadap
perubahan
yang
terjadi
selama
periode
kehamilan
Mudah untuk diukur dan hanya untuk menggunakan satu kali pengukuran
(Verves et al, 2013)
Pengukuran LILA merupakan deteksi dini yang mudah dilakukan dan
dapat dilakukan oleh masyarakat awam untuk mengetahui kelompok
umur yang beresiko KEK
(Depkes RI, dalam Pratiwi, 2012)
13
LiLA adalah alat yang sederhana dan praktis yang telah digunakan di
panjang
(Supariasa, 2002 dalam Pratiwi 2012)
LILA merupakan cara yang sederhana yang mudah dikerjakan oleh siapa
saja misalnya petugas kesehatan di lapangan, kader kesehatan, maupun
masyarakat sendiri
(Saimin, 2006 dalam Hanifah 2009)
LILA dibandingkan dengan IMT dan Rasio LILA dan panjang lengan atas
fasilitas kesehatan
Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan
Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan kompikasi kebidanan dan
14
berjalan lancar
(Dinkes Kabupaten Bantul, 2015)
PMT (pemberian makanan tambahan)
Program
perbaikan
gizi
masyarakat
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan status gizi pada ibu hamil. Tambahan yang dibutuhkan ibu
selama hamil adalah energi 300 kkal dan 17 gram protein setiap harinya.
Persyaratan PMT :
- Dapat diterima
- Mudah dibuat
- Memenuhi kebutuhan zat gizi
- Terjangkau
- Mudah didapat
- Aman
(Kemenkes RI 2010 dalam Nurmadinisia 2012)
Strategi PMT untuk bumil adalah sebagai berikut ini :
- cukup kandungan gizi
- gizi seimbang dan beraneka ragam
- porsi kecil namun sering
- cukup asupan lemak esensial
- cukup kandungan serat
- sesuai selera dan daya beli
- cukup cairan
- cegah lambung kosong
(Nurmadinisia, 2012).
15
mg
Trimester III : kebutuhan zat besi 5 mg/hari (kehilangan basal 0,8 g/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg.
(Susiloningtyas, 2012)
4.Bagaimana langkah-langkah penyusunan intervensi komunitas?
a. Menurut GTZ
Analisis partisipasi
Analisis masalah
- Identifikasi inti masalah
- Analisis penyebab dan dampak inti masalah
Analisis objective
Diskusi alternatif
Identikasi solusi alternatif
PPM
- Membuat deskripsi project
- Menentukan assumption
- Menyusun indikator
- Menentukan Means of Verification (MOV)
- Analisis relevansi asumsi
- Memeriksa apakah manajemen project bisa mendapatkan results
Menentukan spesifikasi kuantitas dari masing-masing aktivitas
b. Menurut Australian Government (2005)
Menganalisis situasi ( analysing the situational), terdiri dari:
- Analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis)
Problem analysis
Objective analysis
Alternative analysis
Project planning matrix (intervensi gizi dan monev)
c. Menurut Lakhoua dan Jouida (2010)
Melakukan analisis partisipasi
Analisis masalah; identifikasi masalah
Analisis masalah; analisis sebab akibat dari masalah
Analisis objektif
Diskusi alternatif
16
mungkin
memiliki kepentingan
yang
signifikan dalam
masalah,
penetuan
tujuan
dan
pemilihan
stategi
(European
17
Person/
Grup
Categoriz
ed
Characteris
tics
Interest
Pihak
yang
terlibat
dalam
melakuka
n
kegiatan
Peran dari
pelaku
yang
terlibat
Karakteristi
k dan sifat
dari pelaku
Ketertarik
an dari
pelaku
terkait
masalah
yang di
teliti
Potential
(Strength/
Weakness
Kekuatan
dan
kelemaha
n dari
masingmasing
pelaku
terkait
pelaksana
an
kegiatan
Implication
Keterlibata
n pelaku
dalam
memudahk
an proses
dan tujuan
kegiatan
(IFRC, 2010)
6. Bagaimana langkah-langkah membuat pohon masalah?
Tujuan:
a. Menurut GTZ (2012)
menyediki masalah utama yang terkait dengan suatu keadan yg ingin
diperbaiki
menelti sebab-sebab dan akibat dari masalah tersebut (ZOPP,2012)
b. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2006)
Mengidentifikasi inti masalah, penyebab dan akibatnya
Membantu untuk merumuskan pemecahan masalah
c. Menurut Australia Guideline (2003)
membuat distribusi dan pembagian peran sosial yang merata dalam
dari peserta
Menjelaskan dan memberikan contoh hubungan sebab-akibat
Menekankan pentingnya mengidentifikasi akar penyebab
Menggunakan kontribusi grup, mendaftar semua laporan negative
tentang situasi yang sedang dianalisa, hal ini dapat dilakukan sebagai
sesi brainstorming
Mencetak setiap pernyataan masalah dalam bahasa yang jelas pada
kartu
Mengidentifikasi masalah inti/utama (core problems)
18
negative
Mencetak definisi yang tepat dari masalah inti pada kartu
Menempel/menampilkan kartu di dinding/lantai sehingga seluruh
pohon masalah
Checking the logic
- Pada setiap tahap harus melibatkan peserta untuk memindahkan
kartu, yaitu menyarankan atau memberikan hipotesis hubungan
-
lainnya
Meninjau kembali struktur untuk memastikan bahwa aliran terkait
sebab dan akibat yang dekat satu sama lain pada pohon masalah
Menggambarkan diagram pohon masalah
- Hubungan garis vertical untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat
dan hubungan garis horizontal untuk menunjukkan hubungan
Manfaat:
penyebab
19
grafik
membantu kelompok mencari solusi atas persoalan utama yang dihadapi
(duffy, 2012 dalam Asmoko, 2012)
Langkah-langkah penyusunan:
a. Menurut International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies
(2010)
Brainstorming masalah yang menurut partisipan perlu diprioritaskan
Dari berbagai masalah yang dimunculkan dari brain storming, tentukan
masalah utamanya
Analisis sebab-akibat
- Identifikasi penyebab masalah utama
- Identifikasi akibat dari masalah utama
Hubungan masalah dengan panah sebab-akibat untuk menunjukkan
diselesaikan
Buat salinan dari diagram
b. Menurut MDF (2005)
Verifikasi subjek analisis
Mengidenetifikasi masalah yang berkaitan dengan subjek
Pembentukan sebab akibat antara masalah
Visualisasi hubungan sebab akibat dalam sebuah diagram
hierarki
menjadi panduan rasional untuk evaluasi dan desain
menyediakan data untuk digunakan pada tahap alternative analysis dan
project planning matrix
Fungsi:
20
Langkah-langkah penyusunan:
a. Membuat struktur objective tree sama dengan problem tree
b. Mengubah problem statement (negative) pada problem tree menjadi
objective statement (positive)
c. Tidak semua negative statement diubah menjadi positive statement
d. Ada means-end relationship
e. Periksa ketika mengubah negative statement menjadi positive statement
Kejelasan statement
Logis atau tidaknya statement
Statement tambahan
Adanya resiko
Kejelasan objective tree
(Australian AID, 2005)
8.Apa yang dimaksud dengan alternatif analisis dan bagaimana langkahlangkahnya?
Pengertian:
a. Suatu alat atau tatacara untuk melihat beberapa kemungkinan pilihan atau
beberapa alternatif hubungan tindakan, hasil dari analisis tujuan yang
mengarah kepada suatu keadaan, menilai masing-masing alternatif untuk
mengetahui apakah rangkaian tujuan tersebut dapat digunakan sebagai
dasar untuk mengembangkan strategi, memilih salah satu rangkaian tujuan
(GTZ Jerman)
b. Cara menganalisis pandangan tenatang manfaat potensial atau kesulitan
atau resikoterkait intervensi dari stakeholder sebelum project dilakukan
(Australian AID, 2005)
Tujuan:
21
akibat.
Pilih solusi yang paling mungkin dilakukan
- Tuliskan poin kemungkinan / prioritas tiap solusi dengan tabel :
Which
combination
of
objectives will address most
effectively the needs of the
target populations ?
1. Which
objectives
are
compatible
with
the
organizations fundamental
priciples, mandate and
policies ?
2. Which
combination
of
objectives
does
the
organization and team
have the capacity to
address effectively ?
3. Are other organizations
already
addressing
this
problem?
4. Constraints and risks :
How
vulnerable
is
the
intervention
to
external
factors ?
5. How can local ownership
22
Soluti
on A
Soluti
on B
Soluti
on C
Solution
C
(combin
e
solution
s A & B)
dicapai
menghilangkan tujuan yang dikejar olah proyek lain
diskusikan implikasi bagi kelompok yang terkena dampak dari proyek
tambahan
atau
mengubah
pilihan
dengan
mengubah
pasar, dll.
g. lingkungan: dampak terhadap lingkungan, biaya lingkungan dan manfaat.
(EU Integration Office, 2011)
Pertanyaan kunci:
23
Indicator/OVI
Sourch
of
Assumption
verification
Goal
Project Purpose
Result / Output
Activities
Merumuskan tujuan dan kegiatan proyek
Menyusun asumsi
Menetapkan idikator yang dapat dibuktikan secara objektif sekaligus
dengan sumber pembuktiannya
Menelaah sarana dan biaya proyek yang diperlukan
b. Menurut AusGuide (2003)
Membuat kolom 4 x 4 seperti dibawah ini :
Objective
Indicator/OVI
Sourch
verification
24
of
Assumption
Goal
Project Purpose
Result / Output
Activities
Menulis tujuan yang ingin dicapai di kolom objective, indikator yang kan
sebelumnya
Menulis underlyng course (hal yang harus dicapai dahulu jika ingin
keberhasilan tujuan yang telah kita tetapkan namun tidak dapat dikontrol)
Rencana yang dibuat siap diterapkan
IF
IF
IF
IF
goal.
(International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, 2010)
Ruang lingkup Project Planning Matrix (PPM)
a. Mengapa proyek dilaksanakan, maksud proyek, sasaran proyek
b. Apa yang ingin dihasilkan dari proyek (hasil kerja proyek/Outputs)
c. Bagaimana proyek akan berjalan untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan
(kegiatan proyek/activities)
25
10.Apa saja indikator yang sesuai untuk monev KEK pada ibu hamil di komunitas?
Indikator yang sesuai untuk monev ibu haml dengan status gizi KEK:
a. Menurut Hadiat (2015)
% cakupan suplementasi besi folat
% ibu hamil mengkonsumsi <70% AKG
% cakupan akses terhadap air bersih
%sanitasi yang baik
Meningkatnya pengetahuan pada ibu hamil terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat
Menurunnya resiko KEK pada ibu hamil
b. Menurut Supariasa (2010)
penambahan BB ibu hamil berdasarkan BMI sebelum hamil
Kategori
Rendah
Normal
Tinggi
Obese
Kembar 2
Kembar 3
BMI
< 19,8
19,8 - 26,0
26,1 - 29,0
> 29,0
Tidak berdasar BMI
Tidak berdasar BMI
BB (kg)
12,5 - 18,0
11,5 - 16,0
7,0 - 11,5
7,0
16,0 - 20,0
23,0
Indikator Spesifik
Indikator spesifik untuk menilai pencapaian intervensi gizi spesifik,
diuraikan sebagai berikut.
- % cakupan Suplementasi besi-folat
- % cakupan Supplemen ibu dengan zat gizi mikro
- % ibu hamil mengkonsumsi energi < 70% AKG)
26
Indikator Sensitif
Indikator sensitif untuk menilai pencapaian intervensi gizi sensitif,
diuraikan pada tabel berikut.
akal)
T (Timely)
Indikator perlu untuk dikumpulkan dan dilaporkan pada waktu yang tepat
(ketepatan waktu)
b. Menurut European Integration Office (2011)
Selain harus SMART, indikator juga harus Independent yaitu SMARTI.
indikator harus independen satu sama lain, setiap satu indikator
berhubungan dengan satu tujuan di intervention logic. Satu indikator yang
sama tidak boleh digunakan untuk lebih dari satu tujuan.
Cara melaksanakan monev:
yang
dikumpulkan
berdasarkan
indikator
proses
yang
ditetapkan.
28
pada
ibu
hamil
diantaranya
yaitu:
Kondisi
ekonomi
storming,
tentukan
masalah
utamanya,
Analisis
sebab-akibat
10.Indikator yang sesuai untuk monev ibu haml dengan status gizi KEK: %
cakupan suplementasi besi folat, % ibu hamil mengkonsumsi <70% AKG, %
cakupan akses terhadap air bersih, %sanitasi yang baik, Meningkatnya
pengetahuan pada ibu hamil terhadap perilaku hidup bersih dan sehat,
Menurunnya resiko KEK pada ibu hamil. Indikator harus dipilih berdasar
kriteria berikut : spesifik, measurable, attainable, relevant, timely, dan
independent. Cara melaksanakan monev: Monitoring dan Evaluasi Indikator
Proses, Monitoring Indikator Intervensi, Monitoring Indikator Hasil
J. REKOMENDASI
Dalam scenario week ini, permasalahan yang dibahas adalah mengenai
besaranan masalah resiko KEK pada bumil menggunakan PHI, merencanakan
dan melakukan intervensi gizi berdasar pohon masalah, menganalisis alternatif
ususlan intervensi dan keterlibatan pihak terkait serta melakukan monev
dengan indikator yang sesuai. Skenario Komunitas pada week 10 kali ini mudah
dipahami
dan
sederhana
dalam
struktur
kalimatnya
tapi
kalimat
yang
sederhana ini mengandung banyak tantangan untuk kita agar dapat menggali
dan memecahkan masalah apa yang sebenarnya yang ada dalam skenario dan
menentukan intervensi yang tepat berdasarkan masalah skenario. Skenario
yang diberikan cukup jelas namun diperlukan kreativitas mahasiswa yang lebih
peka dalam mencari masalah dari sebuah topik yang telah disuguhkan untuk
menggali informasi yang lebih detail.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Panduan Pengambilan Data dengan
Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal
2. Australian Government. 2005. The Logical Framework Approach. Commonwealth
Australia
3. Mayasari, Agustin. 2014. Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur,
Paritas, dan Pendidikan. Surabaya : Akademi Kebidanan Griya Husada.
4. Kemenkes. 2009. Kinerja Dua Tahun. Jakarta
5. MDF. 2005. Problem Tree Analysis.
6. GTZ. 2012. Metode ZOPP (ZIEL/Tujuan, ORIENTIERTE/Berorientasi,
PROJEKT/Proyek, PLANNUNG/Perencanaan)
7. Susanti, Aisyah et al. 2013. Budaya Pantang Makan Status Ekonomi dan
Pengetahuan Zat Gizi Ibu Hamil, Pda Ibu Hamil Triester III dengan Status Gizi.
8. Hanifah, Lilik. 2009. Hubunan Antara Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan
Bayi Lahir (Studi Kasus di RB Bokasi). KTI
9. Pratiwi, Agni Hadi. 2012. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Anemia
Saat Kehamilan Terhadap Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Nilai APGAR.
10.AusGUIDElines. 2003. The Logical Framework Approach. Australia
11.Arisman. 210. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
12.Asmoko, H. 2012. Memahami Analisis Pohon Masalah. Balai Diklat
Kepemimpinan, pp. 1 9
13.EU Integration Office. 2011. The Logical Framework Approach
32
14.Lakhoua, M. N & Jouida, T. Ben. 2010. Using the OOPP Method to Analyze
Complex Idustrial Systems, 1 (March), pp 1-6
15.Nugrahini, E,Y. Effendi J S&Herawati, D.M.D,. 2014. Asupan Energi dan Protein
Setelah Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Ibu Hamil Kurang
Energi Kronik di Puskesmas Kota Surabaya, pp. 81-87
16.International Federation of Red Cross amd Red Crescent Societies. 2010. Project/
Program Planning Guidance Manual. Pp 1-62
17.Tim Field Lab FK UNS. 2013. Keterampilan Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu
Hamil
18.Ververs. M T. et al . 2013. Which Anthropometric Indicator Identify a Pregnant
Woman as Actuely Malnourished and Predicted Adverse Birth Outcomes in
Humanitarian Context?
19.Kemenkes. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta
20.Sadjaja.2009. Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia.
21.Surasih,halim. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keadaan Kurang
Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kabupaten Banjarnegara
22.Mahirawati, Kartika Vita. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK
pada ibu hamil di kecamatan Kamoning Sampang Jawa Timur.
23.Agustian, E.N. 2010. Hubungan Antara Asupan Protein dengan Kurang Energi
Kronis Ibu Hamil di Kecamatan Lebres Surakarta. Surakarta: UNS
24.Ariyani, Diny Eva. 2012. Validitas Ukuran LiLA terhadap IMT dalam Mendeteksi
Risiko Kurang Energi Kronis. Depok: UI
25.Dinkes Kabupaten Bantul. 2015. Problematika Program Gizi Saat Ini.
26.Kartikasari, Bunga Widita, dkk. 2013. Hubungan Pendidikan, Paritas, dan
Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2011. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
27.Nurmadinisia, Rahmi. 2012. Efektivitas Program Pemberian Makanan Tambahan
pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik Di Kota Depok. Universitas Islam
Negeri Jakarta.
28.Susiloningtyas, Is. 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
29.ECHI. 2005. Public Health Indicator for Europe : Context, Selection, Definition
30.Pratiwi, A.H. 2012. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Anemia saat
Kehamilan terhadap Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Nilai APGAR. Jember.
Universitas Jember. Skripsi
31.Kemenkes RI. 2012. Pedoman Perencanaan Program Gerakan 1000 Hari Pertama
Kehidupan.
33
32.Mayasari dan Humune. Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
Berdasarkan Umur, Paritas dan Pendidikan.
33.European Integration Office. 2011. Guide To The Logical Framework Approach.
TIM PENYUSUN
A. KETUA
Yuni Dwi Kartika
B. SEKRETARIS
Ganis Rosita Wismandiri
Erfi Fauziya Rahmah
C. ANGGOTA
135070301111009
135070301111008
135070301111005
1.
Ayu Yolandha
1350703011110
2.
38
1350703011110
Anisah Fitriana R
39
1350703011110
4.
43
1350703011110
5.
40
1350703011110
6.
Dini Ratnasari
44
1350703011110
7.
03
1350703011110
8.
06
1350703011110
9.
Desiana Firdaus
07
1350703011110
10
1350703011110
10.
34
11
1350703011110
12.
Armeida Pratiwi
41
1350703011110
13.
42
1350703011110
11.
04
D. FASILITATOR
Rizty Medisa
E. PROSES DISKUSI
i Kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi
- Mampu membimbing jalannya diskusi dengan baik. Sehingga mahasiswa
-
dalam skenario
Mahasiswa mengetahui cara penyusunan intervensi di komunitas
Mahasiswa mengetahui indikator yang tepat untuk monitoring dan
evaluasi pada ibu hamil dengan status gizi KEK
35