Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MODIFIKASI PERILAKU

Nama: Fando Oping


NIM: 20101139
PENGARUH PENERAPAN TEORI BELAJAR OPERANT
CONDITIONING DALAM MATA PELAJARAN PPKn TERHADAP
PERBAIKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 6
KAYUAGUNG

Ica Efilia Natasya


Alumni Pendidikan PKn FKIP Universitas Sriwijaya Mulkan
Mulyadi. HD., Kurnisar
Dosen Pendidikan PKn FKIP Universitas Sriwijaya

Abstract. The purpose of this research is the effect of the application of operant conditioning
theory in Civics Education subject to correctedstudents behaviorin SMP 6 Kayuagung. This
study used a quantitative approach. The population are all off students in SMP 6 Kayuagung i.e
732 students.Sample was the students of VII.5class total of 30students as a class experiment
and VII.6 of 30studentsas the control class. Technical data collection using documentation and
observation techniques. Data analysis techniques used independent sample t-test. With the ttest
showed t count> t table is2.952>2.002. However, the implementation operant conditioning
theory can be one of learning theories to corrected students behavior.

Keywords: Operant Conditioning, Behavior, Student.

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan teori belajar
Operant Conditioning pada matapelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
terhadap perbaikan perilaku peserta didik di SMP 6 Kayuagung. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP 6
Kayuagung yang berjumlah 732 siswa. Adapun sampel yang ditetapkan adalah siswa kelas
VII.5 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.6 yang berjumlah 30
siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-tes sampel
independen. Dari hasil t-tes menunjukkan t > t table is2.952>2.002. Implementasi teori operant
conditioning dapat menjadi salah satu teori belajar untuk memperbaiki perilaku siswa.

Kata kunci: Operant Conditioning, Perilaku, Siswa.


karena setiap anak memiliki kondisi yang
berbeda.

PENDAHULUAN
Proses pembelajaran adalah proses
interaksi antara guru dan siswa dalam
lingkungan pendidikan dengan tujuan agar
siswa memperoleh ilmu pengetahuan.
Pembelajaran yang berkualitas akan sangat 59
60. JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.
dipengaruhi oleh motivasi dan kreativitas Tindakan-tindakan ataupun langkah yang diambil
seorang guru. “Guru sebagai perancang proses guru dalam mengkondisikan proses pembelajaran
pembelajaran mengelola keseluruhan proses sangat penting salah satunya dengan memilih
tersebut dengan kondisi yang sedemikian rupa menciptakan suasana yang senyaman mungkin
sehingga setiap siswa dapat belajar secara dalam setiap matapelajaran tak terkecuali pada
efektif dan efesien” (Hamalik, 2008:79). matapelajaran Pendidikan Pancasila dan
Dalam melaksanakan proses Kewarganegaraan (PPKn).
pembelajaran seorang guru juga harus
memperhatikan perbedaan yang dimiliki Mata pelajaran Pendidikan Pancasila
oleh peserta didiknya, baik dilihat dari dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah
aspek intelektual, psikologis dan biologis mata pelajaran yang ada di setiap
jenjang pendidikan, yang khususnya perilaku yang mengganggu atau
mempelajari tentang iman dan kenakalan peserta didik. Berdasarkan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha studipendahuluan yang dilakukan peneliti dengan
Esa, Pancasila sebagai dasar melakukan pengamatan dan wawancara terhadap
negara, konstitusi, nilai sejarah guru matapelajaran PPKn di SMP Negeri 6
Indonesia, semangat persatuan Kayuagung dengan menggunakan lembar observasi
Indonesia, toleransi dan materi dan pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan,
lainnya yang akan menjadi acuan peneliti menemukan masih banyaknya peserta didik
utama untuk menempatkan diri yang kurang aktif selama proses pembelajaran
dalam kedudukan peserta didik berlangsung sehingga masih terdapat perilaku
sebagai warga negara yang sadar menggangguyang dilakukan oleh peserta didik di
akan tujuan nasional dalam kelas, dan perilaku mengganggu ini
(Kemendikbud, 2013:iv). menyebabkan suasana belajar di kelas kurang
efektif. Selanjutnya peneliti juga mengamati secara
Dengan demikian matapelajaran PPKn langsung proses pembelajaran di kelas, Perilaku
sangat penting sebagai wadah pembentukan mengganggu yang terlihat adalah seperti tidak
sikap dan perilaku bagi peserta didik dan dalam memperhatikan penyampaian materi oleh guru,
pencapaian tujuan pembelajaran PPKn seorang mengajak teman berbicara di dalam kelas yang
guru harus pandai memilih langkah dan tidak bersangkutan dengan materi belajar sehingga
tindakan proses pembelajaran, yaitu dapat tidak menyimak penjelasan dari guru, terlambat
diawali dengan menentukan teori belajar yang mengumpulkan tugas serta partisipasi yang pasif
akan digunakan.Pemilihan teori belajar yang dibuktikan dengan kurang aktifnya peserta didik
cocok dalam matapelajaran PPKn sangat dalam menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga
berguna sebagai pendekatan awal dalam menyebabkan pelaksanaan pembelajaran di dalam
pencapaian tujuan pembelajaran PPKn dalam kelas kurang efektif, karena dengan adanya
pembentukan sikap dan perilaku peserta didik sebagian peserta didik yang melakukan perilaku
dalam meningkatkan kualitasnya sebagai mengganggu maka peserta didik lainnya juga ikut
manusia. terganggu konsentrasinya pada materi
Salah satu teori belajar yang memusatkan pembelajaran.
perhatian dan pengaturan pada perilaku peserta Data perilaku peserta didik juga didapat
didik adalah teori belajaroperant conditioning. peneliti dari hasil analisis catatan penilaian perilaku
Skinner (dalam Kyriacou, 2011:57) peserta didik yang dimiliki oleh guru matapelajaran
mengatakan teori belajaroperant conditioning PPKn, yang rata-rata peserta didik memiliki
adalah teori belajar yang berusaha menjabarkan perhatian kurang terhadap proses pembelajaran di
pembelajaran (perubahan perilaku) dengan kelas yang ditunjukan dengan seringya tidak
fokus kepada konsekuensi perilaku tertentu mengumpul tugas yang diberikan oleh guru.
yang dilakukan oleh seorang individu. Kemudian
Pengaruh Penerapan Tori Belajar, Ica Efilia Natasya, Mulkan Mulyadi HD, Kurnisar. 61 dengan
Sistem pembelajaran pada teori operant mengamati rencana pelaksanaan pembelajaran
conditioning pada perspektifnya seorang guru (RPP) dan pengamatan terhadap pelaksanaan
mampu mengawasi, memperhatikan dan kegiatan pembelajaran di dalam kelas peneliti juga
mempertimbangkan kemampuan dan perilaku melihat kurang variatifnya metode dan media
pada peserta didiknya sehingga dapat pembelajaran yang digunakan guru dalam
melakukan tindakan-tindakan pengajaran apa melakukan proses pembelajaran yaitu dengan
yang akan dilakukan agar dapat memperbaiki menggunakan metode portofolio, penggunaan
perilaku menyimpang pada masing-masing metode dan media pembelajaran yang kurang
peserta didik yang melakukan perilaku melibatkan peserta didik secara aktif dan
menyimpang seperti kenakalan dalam proses menyenangkan sangat mempengaruhi tingkat
pembelajaran. Mengadaptasi dari teori Skinner kebosanan peserta didik yang berdampak pada
tentang operant conditioning peneliti berharap munculnya perilaku mengganggu selama proses
teori belajar operant conditioning dapat pembelajaran.
memperbaiki perilaku pada peserta didik dalam Permasalahan inilah yang membuat peneliti
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan ingin mencoba menerapkan teori belajaroperant
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), conditioning dalam proses pembelajaran pada
matapelajaran PPKn, yang diharapkan dapat tersebut, mengevaluasi pelaksanaannya
memperbaiki perilaku mengganggu peserta dalam hal apakah sudah memenuhi
didik sehingga tercipta suasana belajar yang standar atau belum, dan memberikan
lebih efektif. Karena teori belajaroperant penguatan. “Operant conditioning are
conditioning merupakan salah satu teori commonly applied to enhance student
behavioristik dalam pembelajaran yang learning and behavior” Pengkondisian
berfokus kepada konsekuensi perilaku tertentu operan sering digunakan untuk
yang dilakukan oleh seorang individu. meningkatkan pembelajaran dan
Maka peneliti tertarik untuk melakukan perilaku peserta didik. Morris (dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Schunk, 2008:45)
Penerapan Teori BelajarOperant
Conditioning dalam Matapelajaran PPKn Dikemukakan pula oleh Skinner (dalam
terhadap Perbaikan Perilaku Peserta Didik Kyriacou, 2011:57) bahwa teorioperant
di SMP Negeri 6 Kayuagung.”Dengan conditioning adalah teori belajar yang berusaha
penelitian ini diharapkan pelajaran PPKn dapat menjabarkan pembelajaran (perubahan perilaku)
mencapai hasil dari tujuan yang telah dengan fokus kepada konsekuensi perilaku tertentu
dirumuskan dan diharapkan. yang dilakukan oleh seorang individu. Teori
belajaroperant conditioning menjelaskan tentang
TINJAUAN PUSTAKA perkembangan dari banyak perilaku sosial dengan
“Operant Conditioning merupakan teori penguatanpenguatan yang dikumpulkan oleh tiap
belajar yang dikembangkan oleh Burrus individu peserta didik. Peserta didik mendapatkan
Frederick Skinner (1904-1990) diawali pada penguatan pada umumnya melalui peristiwa-
tahun 1930-an. Teori peristiwa seperti pujian dari guru, waktu bebas, hak
belajaroperant conditioning adalah istimewa, penghargaan dan nilai yang bagus.
suatu teori belajar yang dapat diterapkan dalam Berdasarkan uraian mengenai teori
proses pembelajaran.” (Skinner dalam Schunk, belajaroperant conditioning menurut para ahli maka

62. JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 2, NOMOR 1, MEI 2015.

akan diketahui hubungan kausalitas antara 2) Observasi dilakukan pada setiap kegiatan
sebab dan akibat, antara variabel bebas dan pembelajaran yang berlangsung dikelas
variabel tergantung, variabel bebas merupakan dari pertemuan awal sampai akhir.
input atau masukan, sedangkan variabel Selanjutnya terdapat tiga tahap dalam
tergantung merupakan ouput atau hasil.” penerapan teori belajar, sebagai berikut:
(Kazdin dalam Farozin dan Fathiyah, 1. Tahap persiapan penelitian yaitu studi
2004:75). Jadi dapat disimpulkan bahwa literatur terhadap teori mengenai metode
perilaku adalah satukesatuan yang utuh dari pembelajaran, menyiapkan Rencana
organisme yaitu peserta didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran, yang ditunjukan dengan adanya (RPP)denganmenggunakanteori operant
pengukuran dan penilaian guru dalam aspek conditioning untuk kelas eksperimen dan
verbal atau afektif siswa. metode teori koneksionisme untuk kelas
Berdasarkan uraian tentang teori operant kontrol, membuat lembar observasi
conditioning dan perilaku peserta digunakan untuk mengukur perbaikan
didik menurut para ahli, dapat disimpulkan perilaku peserta didik.
bahwa
Pengaruh Penerapan Tori Belajar, Ica Efilia Natasya, Mulkan Mulyadi HD, Kurnisar. 63
2012:120). Operant conditioning pada peneliti menyimpulkan bahwa teori belajar operant
perspesktifnya, seorang individu memutuskan conditioning dapat menciptakan pembelajaran yang
perilaku-perilaku yang mana yang efektif dengan diiringi pembentukan perilaku positif
akan diatur, menetapkan stimulus- dari peserta didik yang bertanggung jawab, kerja
stimulus diskriminatif untuk mendorong keras, disiplin dan toleransi sebagai manusia yang
terjadinya perilaku-perilaku berbangsa dan bernegara.Menurut Skinner(dalam
Wahab, 2008:76), perilaku adalah sesuatu yang
alami dan sah yang dipengaruhi variabel- berdasarkan hasil yang diperoleh dari
variabel eksternal. Perilaku organisme dapat pengolahan data.
terjadi perubahan dan perubahan itu dapat
diamati dan diukur. Kemudian Surya (dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
Uno, 2011:139) mengemukakan, “Belajar dapat Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 12
diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan Februari 2015 sampai dengan tanggal 16 Maret
oleh individu untuk memperoleh perubahan 2015. Dalam penelitian ini, peneliti telah
prilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari menggunakan kelas VII.5 sebagai kelas eksperimen
pengalaman individu itu sendiri dalam dengan menerapkan teori belajar operant
berinteraksi dengan lingkungannya.” “Perilaku conditioning dalam pembelajaran PPKn untuk
adalah keteraturan. Dengan menganalisisnya mengetahui pengaruhnya terhadap perbaikan
teori belajar operant conditioning memiiliki perilaku peserta didik dan kelas VII.6 sebagai kelas
hubungan dalam mempengaruhi perubahan kontrol dengan menerapkan teori belajar
perilaku peserta didik dalam proses belajar koneksionisme. Penelitian ini dilakukan pada
mengajar. Dengan kata lain, teori belajar matapelajaran PPKn di kelas VII.5 dan VII.6.
operant conditioning merupakan teori belajar Penelitian yang diterapkan pada matapelajaran
yang bertujuan untuk perbaikan perilaku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
peserta didik dengan berfokus pada kegiatan ini dilakukan dengan pokok bahasan atau materi
penguatan-penguatan dan pemerhatian pada kepatuhan terhadap norma dan pokok bahasan atau
perilaku awal serta pembentukan pada perilaku materi bertoleransi dalam keberagaman.Teknik
yang diharapkan pada peserta didik. Penerapan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
teori operant conditioning juga menguraikan ini adalah teknik dokumentasi dan teknik observasi.
langkahlangkah dalam pembentukan perilaku Peneliti menggunakan teknik dokumentasi pada
yang diinginkan pada peserta didik dengan penelitian ini dengan tujuan untuk mengumpulkan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan yang data mengenai gambaran umum sekolah, guru dan
ada di sekitar peserta didik itu sendiri. pegawai, peserta didik dan kegiatan pembelajaran.
Dokumentasi yang dapat peneliti lampirkan adalah
METODOLOGI PENELITIAN berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari observasi, dan foto-foto selama proses
dua variabel saja yaitu penerapan teori belajar pembelajaran.
oprant conditioning (variabel Untuk teknik observasi, peneliti
bebas/independen) dan perubahan perilaku menggunakan participant observation
peserta didik dalam mata pelajaran PPKn di (observasi berperanserta)dimana dalam teknik ini
SMP Negeri 6 Kayuagung(variabel peneliti langsung bersama objek yang diselidiki
terikat/dependen), dengan populasi seluruh dengan terlibat langsung dalam kegiatan
peserta didik di SMP Negeri 6 Kayuagung dan pembelajaran dalam pelaksanaan penelitian.
sampel dalam penelitian ini peserta didik kelas Peneliti telah menyiapkan indikator-indikator
VII.5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.6 perilaku peserta didik yang akan diamati selama
sebagai kelas kontrol. Untuk mengetahui proses pembelajaran, yaitu meliputi perilaku
keberhasilan penelitian ini digunakan teknik disiplin, toleransi, tanggung jawab dan kerja keras.
dokumentasi dan observasi, yaitu: Dalam pelaksanaan pengamatan atau observasi
1) Dokumentasi dilakukan dengan peneliti dibantu oleh pihak guru di SMP Negeri 6
mengumpulkan data secara primer maupun Kayuagung, yaitu terdiri dari tiga orang guru yang
sekunder yang berasal dari dokumentasi berperan sebagai observer selama proses
tata usaha sekolah. pembelajaran pada kelas sampel.
2. Tahap pelaksanaan penelitian yaitu Berdasarkan hasil analisis data dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada
dengan Rencana Pelaksanaan pengaruh yang signifikan dari penerapan teori
Pembelajaraan, mulai dari tahap apersepsi belajaroperant conditioninguntuk memperbaiki
sampai pada tahap evaluasi. perilaku peserta didik pada mata pelajaran PPKn di
3. Tahap Akhir penelitian yaitu mengolah dan SMP Negeri 6 Kayuagung. Hal ini dapat dibuktikan
menganalisis data observasi yang didapat dengan diperoleh nilai thitung = 2.952. Sementara nilai
dari kelas eksperimen dan kelas kontrolkelas ttabel pada tingkat keyakinan 95% dengan nilai ttabel =
eksperimkontrol, memberikan kesimpulan 2.002. Dari hasil uji-t dapat dinyatakan dengan nilai
thitung > ttabel yaitu 2.952 > 2.002. Hal ini berarti didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
bahwa variabel bebas yaitu penerapan teori Perbedaan terjadi karena perlakuan yang berbeda,
belajaroperant conditioning berpengaruh yang mana kelas eksperimen dengan penerapan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu teori belajar operant conditioning dan pada kelas
prilaku peserta didik.Hasil analisis data melalui kontrol tidak diberi perlakuan dengan penerapan
uji-t memperkuat teori mengenai hubungan teori belajar operant conditioning. Dengan
teori belajaroperant conditioning dengan demikian, hipotesis Ha yang berbunyi “Terdapat
perilaku peserta didik, yaitu teori Skinner pengaruh yang signifikan dari penerapan teori
(dalam Kyriacou, 2011:57) bahwateori belajar operant conditioning dalam mata pelajaran
belajaroperant conditioning adalah teori belajar PPKn terhadap perbaikan perilaku peserta didik di
yang berusaha menjabarkan pembelajaran SMP
(perubahan perilaku) dengan fokus kepada Negeri 6 Kayuagung” diterima.
konsekuensi perilaku tertentu yang dilakukan
oleh seorang individu.
DAFTAR PUSTAKA
Farozin, dkk. (2004). Pemahaman Tingkah Laku.
SIMPULAN DAN SARAN Jakarta: Rineka Cipta.
Berdasarkan hasil analisis data dan Hamalik, Oemar. (2008). Proses
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara.
terdapat pengaruh yang signifikan dari Kemendikbud. (2014). Buku Guru: Pendidikan
penerapan teori belajar operant conditioning Pancasila dan Kewarganegaraan.
dalam mata pelajaran PPKn terhadap perbaikan Jakarta:
perilaku peserta didik di SMP Negeri 6 Politeknik Negeri Media Kreatif.
Kayuagung. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Kyriacou, Chris. (2011). Effective Teaching Theory
hipotesis yang diperoleh nilaisig.0.950> α = and Practice. Bandung: Nusa Media.
0.05 . Selain itu, hasil analisis data dan Schunk, Dale H.(2012). Learning Theories An
pembahasan diperoleh nilai thitung=2.952, Educational Perspective. Boston:
sedangkan ttabel= 2.002, maka Ho ditolak. Pearson Education, Inc. Uno, Hamzah.
thitung>ttabel, tolak Ho dan terimaHa. Artinya (2011). Belajar dengan Pendekatan Paikem.
terdapat perbedaan signifikan perilaku peserta Jakarta: Bumi Aksara.
Review junrnal
Jurnal Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa di SMP 6 Kayuagung yang berjumlah 732 siswa. Adapun sampel yang ditetapkan adalah siswa kelas
VII.5 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.6 yang berjumlah 30 siswa sebagai
kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan observasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah t-tes sampel independen. Dari hasil t-tes menunjukkan t > t
table is2.952>2.002. Implementasi teori operant conditioning dapat menjadi salah satu teori belajar
untuk memperbaiki perilaku siswa.

Anda mungkin juga menyukai