Anda di halaman 1dari 78

ANNONIMOUS 2018

RIVISED 2022
PRAKATA

“Tidak ada kata terlambat untuk belajar begitu orang bijaksana mengatakan.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu juga yang disampaikan para bijaksana.
Dan tidak ada yang hilang bilamana membagi bagikan pengetahuan, itu hal hal yang
penulis kutip dari orang orang hebat”.

Jika kita ukur dari kesempurnaan maka sangatlah jauh, bahkan ujungnya pun tak
tersentuh, begitupula rangkaian tulisan ini dalam buku yang penulis buat. Hanya ada
satu tujuan yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, meski penulis sendiri belum
cerdas. Harapan yang besar dari sebuah usaha yang kecil, mungkin ungkapan itu
bisa ditujukan kepada penulis. Pengetahuan tidaklah hilang duitelan jaman pun
dibawa mati.

Sesederhana mungkin dan sekemampuan penulis dalam menguraikan materi ini.


Tentu disesuaikan dengan pengetahuan penulis, yang masih sempit. Semoga
mendapatkan permakluman, serta koreksi yang membangun, agar kita sama sama
bisa menikmati kecerdasan yang berimbang. Proses belajar yang berkelanjutan
akan mampu mencerahkan wawasan kita, yang kadang sudah merasa luas namun
sejatinya sempit.

Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, dan terimakasih para pemikir, pencetus,
penggagas, penulis, para ahli dan para dosen yang telah membagikan sedikit
pengetahuannya. Disini penulis hanyalah meneruskan pengetahuan para pakar
ditambah secuil pengalaman.

Semoga segala pemikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Bulian, 22 Pebruari 2018

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I ........................................................................................................ 4
Tugas Pokok Pramuwisata ................................................................. 4
BAB II....................................................................................................... 9
Kode Etik Pramuwisata ...................................................................... 9
BAB III ..................................................................................................... 10
Prilaku Wisatawan Dan Penanganan Komplin................................... 10
BAB IV...................................................................................................... 24
Sadar Wisata Dan Sapta Pesona ......................................................... 24
BAB V ....................................................................................................... 31
Sexual Harassment & Assault ............................................................ 31
BAB VI...................................................................................................... 39
Tehnik Memandu Wisata ................................................................... 39
BAB VII .................................................................................................... 58
Tour Itinerary ..................................................................................... 58
BAB VIII................................................................................................... 65
Sejarah Singkat Objek Wisata ............................................................ 65

GLOSSARY............................................................................................... 75
REPRENSI BACAAN .............................................................................. 77

iii
BAB I.

TUGAS POKOK PRAMUWISATA

Pramuwisata dalam melaksanakan tugasnya diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun


2016, pada Bab V Pasal 9, adalah sebagai berikut :

1) Pramuwisata mempunyai Tugas :

a. Mengantar wisatawan baik rombongan (group) ataupun perorangan


(individual) yang mengadakan perjalanan dengan transportasi yang tersedia.

b. Memberikan penjelasan dan petunjuk tentang rencana perjalanan, objek dan


daya tarikwisata serta memberikan penjelasan tentang dokumen perjalanan,
akomodasi, transportasi serta fssilitas wisatawan yang lainnya.

c. Membantu mengurus barang bawaan wisatawan dan membantu keperluan


wisatawan lainnya.

d. Memberikan pertolongan kepada wisatawan yang sakit, mendapat


kecelekaan, kehilangan atau musibah lainnya.

2) Pramuwisata dalam melaksanakan tugasnya harus :

a. Menaati kode etik profesi pramuwisata

b. Mengenakan KTPP (Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata) sesuai


penggolongan

c. Menaati acara perjalanan yang telah disepakati

d. Menggunakan pakaian adat Bali, kecuali kegiatan water sport, mendaki atau
kemah.

4
Berikut adalah tugas tugas pokok khusus pramuwisata bersepeda :

1) Sebelum memulai perjalanan touring

a. Melakukan rekompirmasi tentang job order yang ada terima ke operator atau
pihak penyelenggara tentang kepastian jumlah wisatawan, gender, tingkat
usia, permintaan tertentu, apakah ada yang menderita penyakit kambuhan,
seperti asma, epilepsy, alergi tertentu dan lain lain yang berhubungan dengan
manifest wisatawan.

b. Melakukan konfirmasi jika ada collecting payment on the spot (pembayaran


tour sebelum dimulai) yang biasanya dilakukan pada saat penjemputan di
hotel, homestay, villa dan lain lain.

c. Melakukan pemeriksaan kelengkapan pribadi pramuwisata seperti seragam,


identitas, kotak P3K, kunci set perbaikan sepeda, spare part ringan, alat
telekomunikasi, kamera, alat tulis menulis dan lain lain yang menunjang
kegiatan di lapangan.

d. Melakukan pemeriksaan kelengkapan sepeda, perangkat keselamatan dan


keamanan, seperti helem sesuai ukuran dan jumlah peserta atau berdasarkan
permintaan, sarung tangan, pengaman siku dan lutut, goggle, kacamata
bersepeda dan lain sebagainya.

e. Melakukan pemeriksaan sepeda secara teliti yang meliputi, tekanan angin


pada ban, tingkat kekencangan rantai sepeda, pengereman, kontrol
pemindahan gir depan (front drailure) dan pemindahan gigi belakang (rear
drailure), jeruji sepeda, sadel sepeda, baut baut kebersihan sepeda, dan lain
lain, sehingga dapat dipastikan semuanya layak untuk dipakai.

f. Memastikan kembali tentang ketersedian transportasi baik untuk sepeda dan


wisatawan

5
g. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat (partner) tentang pembagian
tugas dilapangan, baik itu dengan operator, pemandu dan pembantu logistik.

h. Melakukan pemeriksaan tentang kesiapan logistik penunjang kegiatan


dilapangan, seperti air mineral dalam kemasan, perlengkapan makan,
makanan, spare part sepeda, perkakas perbaikan sepeda, sarana kebersihan,
dana operasional, kotak P3K beserta kelengkapannya, dan lain sebagainnya.

2) Pelaksanaan pada saat tour

a. Melakukan penjemputan ke tempat wisatawan menginap sesuai dengan


waktu yang telah di janjikan.

b. Melakukan pemeriksaan nama, serta mengingatkan barang barang yang


harus mereka bawa seperti, pool towel (handuk), pakain ganti, lotion anti UV,
kamera, uang, dan sebagainya.

c. Melakukan pemungutan pembayaran biaya tour berkoordinasi dengan Tour


Leader/reception hotel dan atau yang mewakili.

d. Melakukan pemaparan tentang seluruh perjalanan (tour itinerary), durasi


waktu, keselamatan dan keamanan, prosedur dalam bersepeda, tempat
tempat yang akan dikunjungi, etika dan tatakrama setempat, hukum yang
berlaku di wilayah setempat, dan lain sebagainnya.

e. Membagikan perlengkapan keselamatan, sepeda, air mineral, dan lain lain


berdasarkan fasilitas yang mereka harus terima.

f. Melakukan pemanduan baik dalam bersepeda maupun di objek objek yang di


kunjungi, meliputi perintah atau tanda tanda arah dalam bersepeda, informasi
objek yang menarik yang di jumpai, serta objek yang dikunjungi.

g. Mengatur waktu perjalanan sesuai susunan acara tour tersebut agar bisa
mencakup keseluruhan program tour yang disepakati.

6
h. Selalu melakukan interaksi dengan wisatawan, membantu keperluannya,
menanyakan keadaanya, serta memberikan perhatian sewajarnya agar
mereka merasa senang dan nyaman dalam mengikuti program wisata
tersebut.

i. Memastikan seluruh peserta mendapatkan fasilitas yang seharusnya mereka


dapatkan sesuai perjanjian, serta kesepakatan yang telah ditentukan antara
operator dan wisatawan

j. Mengambil tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai


segala bentuk persoalan dilapangan yang sekiranya bisa diatasi oleh
pemandu, baik itu dengan masyarakat lokal maupun dengan wisatawan dan
juga pihak pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan tour tersebut.

k. Melaporkan dan meminta pertimbangan terhadap operator bilamana


persoalan tidak dapat diselesaikan ditempat.

3) Setelah tour berakhir

a. Mengatarkan kembali wisatawan ke tempat menginap sesuai waktu


penjemputan yang telah disepakati.

b. Memastikan semua barang barang wisatawan tidak ada yang tertinggal baik
itu di objek maupun di kendaraan .

c. Jika wisatawan mendapatkan fasilitas makan siang di tempatnya menginap,


atau di restoran yang ditunjuk, pastikan kesiapannya dengan mengkonfirmasi
terlebih dahulu minimal 30 menit sebelum tiba di tempat.

d. Melakukan pemeriksaan terhadap makanan sesuai dengan kesepakatan


menu antara operator dengan pengelola rumah makan atau restoran yang
ditunjuk.

7
e. Memberikan formulir survey dan memohon peserta tour termasuk tour leader
yang ikut serta untuk mengisi survey tersebut. Teknis pengembalian hasil
survey diatur sesuai kesepakatan.

f. Memberikan pernyataan penutup dari keseluruhan proses program tour yang


telah dilaksanakan kepada wisatawan.

g. Memeriksa kembali kelengkapan dan perlengkapan kegiatan tour seperti,


sepeda, peralatan keselamatan dan lain lain.

h. Mengembalikan semua peralatan kegiatan ke gudang atau kantor operator


dengan menyertakan laporan mengenai kerusakan peralatan, kendala
dilapangan, komplin dari wisatawan dan lain sebagainya, terutama hal hal
yang berkaitan dengan kegiatan serta kelancaran pelaksanaan tour.

8
BAB II.

KODE ETIK PRAMUWISATA

Kode Etik Pramuwisata pada dasarnya telah mengandung prinsif saling menghormati
atar komponen komponen yang terlibat dalam kepariwisataan dengan tujuan agar usaha
kepariwisataan yang memberi kontribusi terhadap perekonomian masyarakat, dapat
berkelanjutan (sustainable). Kesepuluh Kode Etik Pramuwisata tersebut antara lain :

1. Seorang Pramuwisata harus memberi kesan yang baik mengenai kebudayaan, agama dan
negarannya dalam memandu wisatawan.

2. Seorang pramuwisata harus menjaga penguasaan diri yang tinggi dan memperhatikan penyajian
pribadi, termasuk kebersihan dan penampilan.

3. Seorang pramuwisata harus sanggup menciptakan suasana yang hangan dan gembira dan sopan
santun yang mencerminkan budaya Indonesia.

4. Seorang pramuwisata harus memberikan pelayanan yang bermutu tinggi, kepada semua
wisatawan dan tidak mengharapkan atau mohon komisi atau hadiah.

5. Seorang pramuwisata harus mengerti kebudayaan dan latar belakang wisatawan dan
memastikan wisatawan bertingkah laku layak dengan mematuhi peraturan peraturan hukum
dan adat istiadat sosial Indonesia dan menghindari keinginan untuk merusak.

6. Seorang pramuwisata harus menghindari diskusi dan perbedaan pendapat mengenai agama,
adat istiadat sosial, diskriminasi rasial dan sistem politik di Negara setempat.

7. Seorang pramuwisata harus memberikan informasi yang jelas mengenai berbagai aspek tour,
bila pramuwisata tidak yakin tentang suatu informasi, maka pramuwisata harus mencari
informasi tersebut dan memberitahukannya kemudian.

8. Seorang pramuwisata tidak boleh menjelekan perusahaan tempatnya bekerja, teman teman
sejawat atau komponen lainnya dari aktivitas wisatawan.

9. Seorang pramuwisata tidak diperkenankan untuk membicarakan masalah pribadinya dengan


wisatawan dengan maksud untuk memperoleh uang atau bantuan lainnya.

10. Pada akhir tour seorang pramuwisata harus memberikan kesan yang baik pada wisatawan
sehingga mereka berkeinginan untuk datang kembali.

9
BAB III.

PRILAKU WISATAWAN DAN PENANGANAN KOMPLIN

A. PENDAHULUAN

Mengetahui dan memahami prilaku wisatawan dalam praktek kepemanduan


sehari hari seorang pramuwisata sangatlah penting. Pengetahuan dan pemahaman
tersebut akan membantu dalam meningkatkan profesionalisme. Setiap bangsa
mempunyai latar belakang sejarah dan karakter geografis yang berbeda seperti
sistem masyarakat, nilai nilai sosial, kepercayaan dan perbedaan lainnya.

Semua perbedaan tersebut akan termanifestasi dalam tingkah laku. Bahkan


termasuk selera, cara pandang terhadap suatu persoalan dan juga termasuk rasa
humor. Di dunia pramuwisata seorang pramuwisata dapat bertemu dengan
wisatawan manca negara yang terdiri dari bermacam macam bangsa, adat istiadat
dan kebiasaan. Dengan memahami dan mengetahui prilaku wisatawan yang dilayani,
maka pramuwisata diharapkan dapat memberi pelayanan yang maksimal untuk
memenuhi harapan wisatawan, yakni kepuasan.

Namun demikian sering pula terjadi keluhan (complaint) dari wisatawan


karena apa yang mereka harapkan tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan.
Pada halaman terakhir bab ini akan diuraikan bagaimana cara menangani komplin.
Sebelum terjadinya komplin sebaiknya diperhatikan persyaratan untuk menjadi
pramuwisata yang professional, sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
lembaga WFTGA (World Federation Tourist Guide Asosiation) sebagai berikut :

1. Mempunyai perhatian terhadap orang lain (Having interest to other people)

2. Mempunyai kepribadian yang menyenangkan (Pleasant personality)

3. Penampilan yang meyakinkan (Good appearance)

10
4. Berakal budi (common sense)

5. Mempunyai rasa humor (Sense of humor)

6. Suka membantu dan sopan (Helpful and polite manner)

7. Bertindak efisien dan cermat dalam bekerja (Efficient and smart)

8. Bersikap bersahabat (Friendly)

9. Bersikap sabar dan dapat di percaya (Patient and confidence)

10. Tulus hati (Integrity)

11. Mengerti masalah orang yang dihadapi dan orang yang dilayani (Empathy)

Apabila butir butir tersebut dimiliki oleh seorang pramuwisata dan disertai
keterampilan yang professional maka terjadinya komplin dapat ditekan seminimal
mungkin.

Mengetahui prilaku wisatawan dari Negara Negara tertentu, terutama Negara


Negara maju, tidak mesti membuat seorang pramuwisata larut atau ikut terpengaruh
dengan pola tingkah laku mereka. Mengingat secar implisit pelayanan pramuwisata
terhadap wisatawan manca Negara adalah “diplomasi budaya”, karena pada
hakekatnya interaksi pramuwisata dengan wisatawan adalah iteraksi pribadi antar
bangsa yang berbeda. Peran pramuwisata dalam hal ini adalah sebagai ‘duta bangsa’
(ambassador of the country). Pramuwisata yang professional selalu menjaga citra
bangsanya tetap baik dimata wisatawan tanpa harus meninggalkan ciri khas
budayanya.

Disamping pengetahuan dan pemahaman prilaku wisatawan tidak kalah


penting bahwa pramuwisata harus mengetahui dan dapat menerangkan dengan baik
tentang prilaku penduduk lokal. Dalam praktek kepemanduan, bahwa
pramuwisatalah yang bertugas menghilangkan kecanggungan wisatawan sebagai
orang yang dari daerah lain yang harus menghadapi keadaan dan tingkah laku
penduduk yang serba berbeda dengan yang mereka kenal. Pramuwisatalah yang

11
memberi arti tentang keadaan setempat pada wisatawan dan menterjemahkan
perbuatan penduduknya sehingga dapat dimengerti oleh wisatawan. Perbedaan
prilaku itulah yang menjadi keniscayaan untuk dipahami kedua belah pihak apabila
terjadi interaksi pribadi.

Pengetahuan tentang prilaku wisatawan adalah domain ilmu psikologi tetapi


dalam kontek pariwisata termasuk pengetahuan lintas budaya (cross culture
understanding), yang sangat popular akhir akhir ini, mengingat kemajuan tehnologi
informasi dan transportasi telah mempermudah seseorang bepergian lintas Negara,
yang merupakan ciri utama dari pramuwisata.

Prilaku adalah ekspresi budaya dalam bentuk sikap dan tindakan yang lahir
dari konsep yang dipercayai dan dianut oleh kelompok masyarakat baik dalam
ukuran kecil maupun besar. Namun demikian dari perbedaan perbedaan prilaku
manusia yang diuraikan kemudian dapat ditarik kesamaan prinsip secara umum,
apabila dihubungan dengan pariwisata yaitu wisatawan selalu ingin melihat atau
menyaksikan sebanyak banyaknya dengan waktu dan pengeluaran sesedikit
mungkin.

B. ILMU PRILAKU (Behavioral sciences)

Apa yang mendasari pembentukan prilaku manusia ?, terdapat dua kubu


pendapat mengenai hal ini. Kubu pertama menekannkan pada nature, yaitu semua
prilaku manusia bersumber dari pembawaan biologis manusia (Gregor Mendel).
Semua prilaku manusia diatur melalui naluri genetika. Sedangkan kubu yang kedua
berpendapat bahwa semua prilaku manusia itu nurture, yaitu melalui pengalaman
atau melalui pelatihan (John Lock). Kubu ini berpendapat, studi prilaku yang
berangkat dari studi prilaku binatang tidak dapat diterapkan begitu saja pada studi
prilaku manusia. Karena prilaku manusia diperoleh melalui pengalamannya. Para ahli
sosiologi dari kelompok ini menekankan bahwa prilaku adalah kristalisasi dari
pengaruh budaya.

12
Sementara itu seorang psikolog, Abraham Maslow mengambil jalan tengah
diantara pendapat kedua kubu. Gagasannya diterima oleh banyak kalangan. Ia
menerima asumsi bahwa manusia adalah binatang pada tingkat tinggi dari rantai
evolusi (sejalan dengan pendapat kubu pertaman). Namun juga membedakan
manusia dari binatang (mengikuti gagasan kubu kedua) melalu kemampuan manusia
untuk belajar, melalui motivasi, kebutuhan dan kepribadiannya. Kemudian Maslow
membuat daftar hirarki kebutuhan dasar manusia yakni aktualisasi diri (self –
actualizing), Penghargaan (esteem), rasa cinta dan memiliki (love and belonging),
keamanan dan keselamatan (safety and security) dan kebutuhan psikis
(physiological needs).

Setelah psikologi berkembang luas dan dituntut mempunyai suatu ciri ciri
suatu disiplin ilmu pengetahuan maka jiwa dipandang terlalu abstrak. Sementara itu
ilmu pengetahuan menghendaki objek bisa diamati, dicatat dan diukur. Hal ini
membawa J.B Watson (1878 – 1958) memandang psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang prilaku, karena prilaku dianggap mudah untuk diamati, dicatat
dan diukur. Arti prilaku mencakup prilaku yang kasat mata seperti makan, menangis,
memasak, melihat, bekerja. Dan prilaku yang tidak kasat mata seperti fantasi
(berhayal), motivasi, dan proses yang terjadi pada waktu orang diam atau secara
fisik tidak bergerak.

Sebagai objek studi empiris, prilaku mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

a. Prilaku itu sendiri kasat mata tetapi penyebab terjadinya mungkin tak
teramati.

b. Prilaku mengenal beberapa tingkat, yaitu dari yang sederhana dan stereotif,
seperti prilaku binatang, prilaku komplek tetapi ada juga yang melibatkan
proses metal biologis yang lebih tinggi.

c. Prilaku bervariasai dengan kwalifikasi, kognitif, afektif, dan psikomotorik,


yang menunjukan pada sifat rasional, emosional dan gerakan fisik dalam
prilaku.

13
d. Prilaku biasa disadari dan bisa juga tak disadari.

C. MENGENAL PRILAKU WISATAWAN

Seorang pramuwisata, hendaknya dapat mengenal atau mengetahui sifat dan


karakter wisatawan, yang dibawakan selama melakukan perjalanan wisata. Hal ini
dianggap penting, tidak lain untuk kesuksesan, dan kepuasan wisatawan yang
dibawa selama menjadi tanggung jawab pramuwisata yang bersangkutan.

Wisatawan yang datang ke Indonesia terdiri atas bermacam macam bangsa,


dengan beraneka ragam tingkah laku serta kebiasaannya. Misalnya saja wisatawan
Jepang, biasanya mereka kebanyakan melakukan perjalanan wisata secara
berkelompok. Senang berbelanja dan keputusan tentang sesuatu memulai dari
keputusan kelompok. Latar belakang kehidupan dan lingkungan masing masing akan
menumbuhkan prilaku yang berbeda. Namun dari perbedaan perbedaan prilaku
secara individual akan mengerucut pada suatu kesamaan selera dalam lingkup
kebangsaan (skup besar), sehingga orang dapat memberikan gambaran yang lebih
umum pada prilaku sebuah bangsa. Sebagai misal, orang bisa mengatakan
wisatawan Jepang adalah seperti yang disebutkan didepan. Wisatawan India yang
pelit, wisatawan Prancis yang cerewet, wisatawan Jerman yang disiplin, wisatawan
domestik yang suka terlambat dan seterusnnya. Pramuwisata pada masing masing
spesifikasi bahasa perlu mengetahui sifat dan karakter wisatawan yang ditanganinya
dan selanjutanya melakukan penyesuaian atas pelayanan yang diberikan.
Pandangan wisatawan terhadap sebuah objek karena perbedaan karakter, selera,
lingkungan dan juga proses interaksi dan kemampuan pramuwisata menyesuaikan
diri dalam pelayanannya. Karakter wisatawan tersebut dipengaruhi oleh :

14
1. LATAR BELAKANG LINGKUNGAN

A. FAKTOR ALAM

Faktor alam mempunyai peranan yang besar dalam mebentuk sifat


sifat suatu bangsa antara lain :

1. Iklim (misalnya iklim dingin, iklim sedang dan iklim panas),

2. Cuaca (kelembaban cuaca curah hujan dan sebagainnya)

3. Geografi (daratan dan kepulauan)

4. Morfografi (pegunungan dan sebagainnya)

Wisatawan yang datang dari suatu lingkungan alam yang sangat keras
biasanya lebih tahan dalam menghadapi kesukaran selama berwisata,
sebaliknya wisatawan dari lingkungan alam yang memanjakan akan sering
menunjukan sikap manja.

Contoh :

Wisatawan dari Prancis selatan (cote d’azur) sering menuntut banyak


hal karena pengaruh alamnnya yang serba nyaman dan menyenangkan.
Perbedaan perbedaan faktor alam tersebut juga membawa pengaruh :
Perbedaan perbedaan insfirasi, perbedaan kemauan, perbedaan tanggapan,
perbedaan pemikiran terhadap sesuatu objek wisatra.

B. SEJARAH

Sejarah suatu bangsa memberi warna khas terhadap watak dan sifat
sifat tertentu bangsa yang dimaksudkan. Karena itu seorang pramuwisata
wajib mengetahui :

15
1. Sejarah pertumbuhan daerah wisatawan

2. Peristiwa peristiwa penting dari asal wisatawan, yang ada


hubungannya dengan sejarah suatu tujuan wisata yang dikunjungi.

3. Tokoh tokoh dari Negara asal wisatawan.

C. KEBUDAYAAN

Kebudayaan menentukan proses cara berfikir atau sikap tingkah laku


maupun perkembangan cara hidup suatu masyarakat. Agar tidak
menyinggung perasaan wisatawan maka pramuwisata hendaknya mengenal :

Ciri ciri umum kebudayaan barat yakni :

1. Adanya persaingan dalam mencapai kemajuan kemajuan

2. Indivudualistis dan materialistis

3. Disiplin dan menghargai waktu

4. Setiap masalah dipertimbangan secara rasional

Ciri ciri umum kebudayaan timur :

1. Hubungan pribadi dan kehidupan keluarga sangat erat dan


menonjol.

2. Pertimbangan rasional senantiasa dibarengi dengan rasa


kemanusiaan.

3. Kebutuhan kebendaan diusahakan berimbangan dengan


kebutuhan rohani.

4. Pengaruh adat istiadat berasa kuat dalam kehidupan sehari


hari

16
D. EKONOMI

Kebijakan pemerintahnya merupakan faktor utama mendorong


seseorang melakukan perjalanan. Tingkat pendapatan seseorang turut
mempengaruhi pola hidup serta prilaku bersangkutan dalam berwisata.
Sehubungan dengan hal tersebut, pengenalan perlu dikuasai pramuwisata
meliputi antara lain :

1. Kebijakan pemerintah daerah asal wisatawan

2. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita

3. Hal hal lain seperti hubungan perekonomian antar Indonesia dengan


asal Negara wisatawan.

E. SOSIAL

Pola kehidupan seorang wisatawan juga dipengaruhi oleh nilai nilai


nasional daerah asalnya (misalnya nilai keagamaan, kepercayaan, prinsif
prinsif moral, dsb). Pola kehidupan sosial yang masih tetap dipertahankan itu
dibawa serta dan dipertahankan pada watu mereka melakukan kunjungan
wisata ke objek objek wisata. Oleh karena itu diperlukan pengenalan tentang
:

1. Tatakrama pergaulan

2. Latar belakang sosial wisatawan

3. Adat kebiasaan didaerah wisatawan yang masih berlaku

Contoh :

Pemeluk agama yang saleh misalnya, walaupun dalam perjalanan mereka


tetap menyediakan waktu untuk menunaikan ibadahnya

17
2. LATAR BELAKANG PRIBADI

Keinginan untuk melihat, mendengar atau menikmati bermacam


macam aktraksi wisata oleh seorang wisatawan, sangat erat kaitannya
dengan jenis kelamin, tingkat umur pendidikan, bakat yang dimiliki atau
status sosialnnya. Pramuwisata dalam memberikan pelayanan kepada para
wisatawan mesti mengetahui latar belakang pribadi wisatawan yang
bersangkutan, yang dipengaruhi oleh ciri ciri :

a. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat menyebabkan perbedaan keinginan dan persepsi


tentang suatu program perjalanan. Wisatawan wanita umumnya lebih
bersifat emosional, sedangkan wisatawan pria umumnya bersifat
rasional.

b. Tingkah laku

Tingkat umur sangat mempengaruhi ketahan fisik dan daya tangkap


selera serta keinginan untuk mengetahui suatu objek wisata. Biasanya
faktor faktor pada tingkat umur ini berjalan searah tetapi sering kali
terjadi pertentangan intern misalnya :

Ada seorang wisatawan ingin sekali melihat keindahan alam dari suatu
tempat yang tinggi. Akan tetapi karena umurnya yang telah lanjut,
tidak memungkinkan dia mendaki ke tempat tersebut. Disini seorang
pramuwisata harus mengambil sikap yang tepat dan mengambil
alternative lain untuk memahami keinginan tersebut. Oleh karena itu
seorang pramuwisata hendaknya dapat mengenal hal hal yang
memikat minat wisatawan berdasarkan jenjang usianya, misalnya
tingkat umur anak anak pada umumnya terpikat pada :

1. Hal hal yang merangsang panca indra (melihat, mendengar,


mengecap, merasa dan mencium).

18
2. Hal hal yang ringan dan mudah di cerna oleh alat indra.

3. Hal hal yang sering berganti ganti dalam hal memuaskan panca
indra

4. Hal hal yang mudah membangkitkan perasaaan (haru, sedih,


gembira, dll)

Tingkat umur remaja lebih terarah pada :

1. peristiwa peristiwa yang menyebabkan, kenangan manis, rindu


atau gembira

2. Langkah langkah yang membangkitkan daya pikir

3. Hal hal yang menantang kemampuan daya fisiknya

4. Senda gurau yang membangkitkan keterampilan

5. Lelucon lelucon segar yang meningkatkan daya imajenasi

6. Cerita cerita yang mengenai kesenian (tari, suara, lukis, pahat,


music dll)

Tingkat umur dewasa karena banyaknya atau luasnya pengalaman


yang dimiliki maka mereka yang berada pada tingkat umur ini pada
umumnya tertarik akan hal hal berikut :

1. Hal hal yang membangkitkan nostalgia masa remaja

2. Hal hal yang erat berkaitan dengan bakat pendidikan profesi


atau hobinya

3. Perkembangan aktual tentang keadaan sosial ekonomi dan


politik

4. Humor humor jenaka yang menentang daya pikirannya

19
5. Hal hal yang bermanfaat untuk mempertahankan awet
mudanya

c. Pendidikan

Tingkat dan jenis pendidikan seorang wisatawan akan mempengaruhi


sikap minat dan keinginan untuk mengetahui kekayaan suatu objek
wisata yang dikunjungi.

1. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu pasti alam


akan lebih tertarik pada data angka dan kaidah alam yang
terdapat pada suatu objek wisata.

2. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu sosial


budaya akan lebih tertarik pada atraksi atraksi budaya

3. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya pertanian dan


peternakan akan lebih tertarik objek wisata yang banyak flora
dan faunanya

4. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya kedokteran akan


tertarik pada masalah masalah kesehatan

5. Wisatawan yang latar belakang pendidikannya arsitektur akan


tertarik pada jenis jenis bangunan dan lain lain

d. Profesi atau pekerjaan

Profesi atau pekerjaan seorang wisatawan mempengaruhi juga


motifasi untuk mengadakan perjalanan. Hal ini terlihat pada cara
wisatawan dalam memilih atau menentukan objek dan cara untuk
tempat tujuan.

Berdasarkan uraian diatas untuk mengetahui motif bepergian, dan karakter


wisatawan. Pramuwisata dianjurkan agar lebih banyak belajar baik dari keperpustakaan
maupun dari pengalaman.

20
D. MENANGANI KOMPLIN

Profesi pramuwisata adalah sebuah profesi yang membutuhkan ketahan fisik


dan mental karena lebih banyak melakukan aktifitas di lapangan. Sejak awal
wisatawan tiba sampai akhir wisatawan pulang ke negrinya pelayanan mesti fokus
dan maksimal itu semua dilakukan dengan harapan wisatawan mendapat kepuasan.
Bilamana wisatawan merasa puas tentu hal itu membawakan dampak positif baik
untuk daerah atau destinasi wisata atau Negara maupun untuk reputasi
pramuwisata itu sendiri.

Untuk memenuhi tugasnya itu tidak semuanya bisa berjalan mulus. Banyak
masalah masalah diluar dugaan bisa menjadi yang kadang kala bisa menimbulkan
komplin. Komplin bisa terjadi karena faktor internal yakni pramuwisata itu sendiri
(kurang kompeten dalam tugas pemanduannya) atau disebabkan oleh kondisi atau
situasi diluar pelayanan, kewenangan, dan kemampuan pramuwisata seperti
akomodasi yang tidak sesuai dengan pesanan makanan yang tidak memenuhi
standar kesehatan, bus yang tua dan kotor, pesawat yang delay dll. Semua itu dapat
disebut sebagai faktor ekternal.

Apabila komplin ini tidak bisa diatasi dengan baik, maka akan berakibat fatal
baik terhadap profesi pramuwisata itu sendiri maupun terhadap perusahaan
tempatnya bekerja. Seluruh pelayanan yang telah dilaksanakan maksimal akan
menjadi sia sia oleh karena itu perlu dipahami cara cara menangani komplin agar
komplin tersebut bisa menjadi lunak, untuk kembali ke situasi yang menyenangkan.

Dari unsur manapun unsur komplin itu datang, semuanya harus ditangani
dengan serius guna memberikan keyakinan kepada wisatawan, bahwa pramuwisata
atau biro perjalanan yang menangani seluruh programnnya memiliki tanggung jawab
yang penting sesuai dengan prinsif prinsif hubungan kerja.

Walaupun prinsif prinsif dasar cara menanggulangi komplin untuk berbagai


jenis wisatawan adalah sama, tetapi diluar prinsif dasar tersebut, atas dasar latar
belakang budaya yang berbeda, maka setiap bangsa memerlukan model penanganan

21
yang berbeda. Menangani komplin wisatawan Eropa atau Amerika berbeda dengan
wisatawan Jepang atau Cina, Korea berbeda dengan Australia dan seterusnnya.

Secara garis besar berikut ini diberikan beberapa pentunjuk yang patut
diikutu apabila menangani wisatawan yang komplin.

1. Dengarkan dan terima pengaduan wisatawan dengan baik, dan tunjukan rasa
empati terhadap persoalan mereka.

2. Hindari sekali beradu argumentasi dengan wisatawan karena kita harus


berpegang teguh pada prinsif ‘pelanggan adalah raja’ (customer is the king).

3. Pahami alasan pengaduan dan usahakan mencari tahu sumber komplin yang
sebenarnnya. Kemudian tunjukan sikap kepercayaan penuh bahwa kita akan
bertanggung jawab untuk menyelesaikan pengaduan tersebut. Tentun dengan
tindakan super proaktif dihadapan mereka.

4. Kalau pengaduannya dapat diterima sampaikan segera permintaan maaf


walaupun mungkin bukan kesalahan anda.

5. Dalam menerima pengaduan sekalipun bukan kesalahan dan tanggung jawab


anda, jangan sekali kali melemparkan kesalahan kepada orang lain.

6. Apabila sudah ditemukan sumber komplinnya, selesaikan secara kordinatif


(terutama memberi laporan awal secara detail kepada pimpinan perusahaan
tempat kita bekerja) yang hasilnya dapat diyakini akan bisa diterima oleh
wisatawan.

7. Sampaikan hasil atau jalan keluar dengan segera kepada wisatawan dengan
hati hati dan penuh rasa tanggung jawab dan dengan etika sesuai
kebangsaan wisatawan.

8. Alternatif langkah adalah memberikan konfensasi sesuai dengan kadar atau


bobot komplin agar situasi kembali kesituasi menyenangkan, misalnya
dengan memberi tour atau makan malam secara gratis.

22
E. KESIMPULAN

Mengetahui dan memahami prilaku wisatawan, adalah menjadi bagian dari tugas
pramuwisata apabila menginginkan kepuasan wisatawan atas pelayanan yang diberikan.
Mempelajari prilaku wisatawan menurut bangsanya adalah bagian dari tehnik guiding atau
guiding system yang sesungguhnya adalah domain ilmu psikologi kemudian di dunia
pariwisata kususnya dalam bidang pelayanan disebut sebagai cross culture
understanding, yakti mengetahui yang mesti dipahami, oleh penjual jasa dalam
menghadapi perbaikan karakter wisatawan.

Prilaku yang dimaksudkan akan berbeda atar bangsa dan ditentukan oleh faktor
faktor alam atau lingkungan, sejarah, sosial, ekonomi, gender, tingkatan umur, pendidikan
dan lain lain. Apabila pramuwisata telah memahami prilaku wisatawan yang dilayaninya,
maka tujuan untuk memberi kepuasan sesuai dengan prinsif dasar pelayanan dapat tercpai.
Namun demikian, melihat bervariasinya produk wisata yang dijual, kemudian ditangani oleh
pramuwisata maka kemungkinan adanya komplin bisa saja terjadi baik yang disebabkan
oleh kemapuan pramuwisata itu sendiri (kurang kompeten), maupun yang disebabkan oleh
unsur unsur lain diluar dirinya. Untuk masalah tersebut telah diuraikan bagaimana cara cara
menangani dan menanggulanginya.

23
BAB IV

SADAR WISATA DAN SAPTA PESONA

A. PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA

i) Pemerintah sesuai dengan tugas dan kewenangannya menjalankan peran dan


fungsinya sebagai fasilitator dan pembuat peraturan (regulator) dalam
kegiatan pembangunan kepariwisataan.

ii) Kalangan swasta (pelaku usaha/industry pariwisata) dengan sumber daya,


modal dan jejaring yang dimiliki menjalankan peran dan fungsinya sebagai
pengembang dan atau pelaksana pembangunan kegiatan kepariwisataan.

iii) Masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki, baik berupa adat, taradisi dan
budaya serta kapasitasnya, berperan sebagai tuan rumah (host), namun juga
sekaligus memiliki kesempatan sebagai pelaku pengembangan
kepariwisataan sesuai kemampuan yang dimilikinya.

B. KONSEP SADAR WISATA

Sadar wisata didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memnggambarkan


partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong
terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di
suatu destinasi atau wilayah.

Partisipasi dan dukungan masyarakat terkait dengan penciptaan kondisi yang


mampu mendorong tumbuh dan perkembanganya industri pariwisata, melalaui
perwujudan unsur keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan,
keramah tamahan dan kenangan.

24
Sadar Wisata dalam hal ini adalah keterlibatan semua unsur yang mana
masyarakat sebagai tuan rumah (host), juga bisa sebagai tamu, guna mewujudkan
destinasi wisata yang berdaya saing, tumbuhnya iklim usaha kepariwisataan di
daerah destinasi wisata yang dinamis, dengan terlebih dahulu mengimplementasikan
Sapta Pesona, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan,
tumbuhnya kegiatan kepariwisataan sebagai agen sektor yang strategis dalam
pembangunan daerah, dan tumbuhnya peluang kerja guna meningkatkan
pendapatan masyarakat.

C. TUJUAN PELAKSANAAN SADAR WISATA

Disini dapat dijabarkan sedikit tentang tujuan dari pelaksanaan sadar wisata
tersebut adalah

1) Meningkatkan pemahaman segenap komponen masyarakat untuk menjadi


tuan rumah (host) yang baik dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi
tumbuh dan berkembangnya pariwisata serta meningkatkan kesejahtraan
masyarakat.

2) Menggerakan dan menumbuhkan motivasi, kemampuan dan kesempatan bagi


masyarakat baik sebagai wisatawan untuk mengenali dan mencintai tanah
air.

Host (Tuan rumah) disini adalah peran dan partisipasi masyarakat dalam
menciptakan iklim yang kondusif (SAPTA PESONA) yang mampu mendorong tumbuh
dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat atau wilayah.

Guest (wisatawan) adalah peran masyarakat sebagai pelaku atau wisatawan untuk
mengenali potensi kepariwisataan Indonesia disuatu tempat atau wilayah.

25
D. SAPTA PESONA

Sapta Pesona adalah suatu kondisi ideal yang harus diwujudkan dalam
rangka menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di
Negara kita.

Masyarakat yang sadar wisata akan memahami dan dapat mengaktualisasikan nilai
nilai penting yang terkandung dalam SAPTA PESONA.

Adapun komponen komponen SAPTA PESONA itu adalah

1. AMAN

2. TERTIB

3. BERSIH

4. SEJUK

5. INDAH

6. RAMAH

7. KENANGAN

Penerapan SAPTA PESONA ini bertujuan untuk :

1. Membuka wawasan masyarakat agar mengerti arti pentingnnya peran serta


mereka dalam pembangunan pariwisata dan manfaat yang dapat diperoleh
dari kehadiran wisatawan.

2. Mendorong partisipasi masyarakat, berkontribusi aktif dalam pembangunan


pariwisata.

26
E. PENJABARAN SAPTA PESONA

1. AMAN

Amana tau Keamanan bertujuan mencipatakan lingkungan yang aman


bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga
wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungan ke suatu
destinasi wisata.

Bentuk bentuk aksi nyata dalam pelaksanaan AMAN ini seperti :

• Tidak menggangu wisatawan


• Menolong dan melindungi wisatawan
• Bersahabat dengan wisatawan
• Memelihara keamanan lingkungan
• Membantu memberi imformasi kepada wisatawan
• Menjaga lingkungan yang bebas dari penyakit menular
• Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan pasilitas publik.

2. TERTIB

Tertib atau ketertiban itu adalah menciptakan lingkungan yang tertib bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan
teratur dan efektif bagi wisatawan.

Contoh Nyata dalam aksi ini adalah :

• Mewujudkan budaya antri


• Memelihara lingkungan dan mentaati peraturan yang berlaku
• Disiplin waktu atau tepat waktu
• Serba teratur tertib dan lancar
• Semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukan
keteraturan yang tinggi.

27
3. BERSIH

Bersih atau Kebersihan disini mengandung dua unsur yaitu kebersihan


pribadi (personal hygine) dan Lingkungan (environment) yang berkaitan
dengan sanitasi. Kebersihan pribadi adalah cerminan dari pelaksanaan Sapta
Pesona dalam skup yang sederhana.

Hal hal yang berkaitan dengan kebersihan pribadi (personal Hygine) seperti :

• Menjaga kebersihan badan (body odor)


• Menjaga kebersihan pakean
• Menjaga kebersihan anggota badan seperti tangan, kuku, mulut, rambut,
dll
• Berpenampilan yang wajar, rapi serta professional
• Dll

Tidakan nyata dalam mewujudkan kebersihan lingkungan adalah :

• Tidak membuang sampah sembarangan


• Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan objek dan daya tarik
wisata
• Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang hygenis
• Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih
• Pakean dan penampilan petugas bersih dan rapi

4. SEJUK

Kesejukan bertujuan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi


berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana
yang nyaman dan rasa betah bagi wisatawan, sehingga mendorong lama
tinggal dan kunjungan yang lebih panjang.

Bentuk aksinya adalah :

28
• Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon perindang
• Memelihara penghijauan di objek wisata serta jalur wisata
• Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan,
restaurant dan alat alat transportasi dan tempat lainnya.

5. INDAH

Indah ini bertujuan menciptakan lingkungan yang indah bagi


berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, mampu menawarkan suasana yang
menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga
mendorong promosi ke kalangan pasar yang lebih luas dan berpotensi
mendapatkan kunjungan yang berulang.

Aksi nyatanya seperti :

• Menjaga keindahan dan objek daya tarik wisata dalam tatanan yang
alami dan harmoni.
• Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib dan serasi
serta menjaga karakter kelokalan.
• Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh, sebagai
elemen estetika lingkungan yang bersifat natural atau alami.

6. RAMAH TAMAH

Keramah tamahan bertujuan menciptakan lingkungan yang ramah bagi


berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana
yang akrab, bersahabat serta seperti di “rumah sendiri” bagi wisatawan,
sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi
prospek pasar yang lebih luas.

Bentuk aksi konkritnya seperti :

• Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan
• Memberi imformasi tentang adat istiadat secara sopan

29
• Para petugas bisa menampilkan sikap dan prilaku yang terpuji
• Menampilkan senyum dan keramah tamahan yang tulus

7. KENANGAN

Kenangan bertujuan menciptan memori yang berkesan bagi


wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan atau kunjungan wisata yang
dilakukan dapat terus membekas dalam benak wistawan, dan menumbuhkan
motivasi untuk kunjungan ulang.

Bentuk aksi nyata dalam hal ini adalah :

• Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal


• Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih dan sehat
dan menarik
• Menyediakan cendramata yang menarik, unik, khas serta mudah di
bawa.

30
BAB V

SEXUAL HARASSMENT & ASSAULT

Why is this training important ?


This training will provide global guidelines around sexual harassment and assault.
It is important to understand that this training is designed to provide a foundation of knowledge around
understanding the following :

➢ Safety & trust – Understanding people’s expectation when they are on The North Bali Cycling
Tour
➢ Definitions of sexual harassment and assault – To help provide of global understanding of how
to identify harassment and/or assault
➢ Cultural norms – Highlighting culture norms in various region to create understanding about
certain behaviours
➢ Defining consent – What it means to give consent and why it’s important
➢ What you can do to prevent sexual harassment and assault – Learn prevention techniques
through scenarios provided
➢ Taking action – Learn what action to take, how to properly and act if an incident occurs
➢ Code of conduct – conduct expectation of our guide, travellers, staff members and suppliers

Safety & Trust


One of the number one reasons that people chose t to travel with the small group is to feel SAFE (The
condition of being protected from harm or other non-desirable outcomes) when traveler chose to travel
with us there is and exchange TRUST (firm believe in reliability, truth or ability of the company)

On group tour traveller have placed their TRUST in our company to keep them SAFE

While there are many elements of safety that are uncontrollable (nature disaster, accidents, etc) the
purpose of this section is to emphasize that from the moment a traveller has decided to travel with us
there is an expectation that as a company we will keep our traveller SAFE in situations that are within
our control

When it’s come sexual harassment and assault we want to :

• Understand what it is
• How to recognize it
• How to take actions to potentially prevent situations
• How to take action if necessary

31
While this training outlines protocol for how to handle traveller incident, we recognize that your safety
is equally important. At any moment that you feel that a traveller’s behaviour, or the behaviour of local
guide, hotel staff member or anyone else of our supply chain, toward you in unwanted or inappropriate,
please take the same actions identified in the training to report the incident.

What is Sexual Harassment ?


The Canadian criminal code defines sexual harassment as “engaging in a course of vexatious comment
or conduct that is known or should be known to be unwelcome”

Vexatious = disturbing, provoking, irritating, annoying.

While the definition of sexual harassment may vary the world over.

What is considered sexual harassment ?


All of the below are considered sexual harassment :
1. Unwanted attention (this could mean staring, whistling, comment, etc)
2. Conversations or comments of sexual nature
3. Unwanted physical contact of any kind (this mean any kind of touching)
4. Suggestions or invitations of physical intimacy (this could include but is not limited to : holding
hands, hugging, kissing, sexual touching, any kind of sexual activity)
5. Sexual joke
6. Invasion of personal space, as perceived by the individual
7. In appropriate staring
8. Suggestive or offensive remarks about member of specific gender
9. Gender-related verbal abuse, threats, or taunting
10. Questions or discussions about sexual activities
11. Voyeurism/peeping – this is when someone is watching someone else when that person believes
they are in private place (e.g the shower, their bathroom, their hotel room, etc)

How do you identify if it is sexual harassment ?


Think about a situation when you have felt uncomfortable or received unwanted attention

Now thing about how that same situation would me a friend or family member feel

• Would they feel the same as you ?


• Would they feel different than you ?
• How would someone from another culture feel ?

Each person has their own definition of what is ‘uncomfortable or unwanted’

If someone tells you that someone’s behaviour was unwanted or made them uncomfortable it IS sexual
harassment, even if the behaviour seems reasonable or acceptable or someone that is accepted in your
culture.

The decision of behaviour being unwanted or uncomfortable is the decision of the person who has
experienced the behaviour.

32
What is sexual assault & sexual consent ?
The term of sexual assault refers to sexual contact or behaviour that occurs without explicit consent of
the victim

A very important concept to understand about sexual assault is consent

Watch the simple video !

Sexual consent is when a person has the ability and freedom to agree to sexual activity
If consent is not given by both people, it is sexual assault !
Examples of sexual assault are any unwanted sexual act done by one person to another, including
unwanted touching of a sexual nature (kissing, fondling or oral sex) and rape, when there is sex
without consent

What should be understood about sexual consent ?


Consent must be clearly expressed in wards an behaviour.
1. Someone on drugs or too drunk to make decision does’t have the mental capacity to give consent
2. Somebody who is asleep or unconscious cannot give consent
3. One partner has the right to withdraw (i.e. stop, take away) their consent and ANY TIME. One
consent is withdraw the other partner must stop engaging in sexual activity immediately
4. Using intimidation or threats to convince someone into sexual activity is not getting consent
5. Using a position of power to gain trust is not getting consent

We’ve covered a lot so far, let’s make sure that the understanding of what is sexual harassment and
what is sexual assault are clear.

Each an example of an action or a behaviour, you will need to drag the action or behaviour it to say
if it is sexual harassment or sexual assault

NO EXAMPLE OF ACTION OR SEXUAL SEXUAL


BEHAVIOUR HARASSMENT ASSAULT
1 Question or discussion about sexual activities
2 Sexual joke
3 Rape
4 Attempted rape
5 Unwanted attention (whistling, starring,
comments, etc)
6 Oral sex without consent
7 Unwanted sexual touching
8 Unwanted comment of sexual nature

33
Now Let’s Try the same activity with potential scenarios that may happen on tour
Start reading each card with the sentence “A person……”

NO EXAMPLE OF ACTION OR SEXUAL SEXUAL ASSAULT


BEHAVIOUR HARASSMENT
1 Sends someone a naked photo without asking
2 Force someone to engage in sexual activity
when they are saying no
3 Sleeps with someone when they are drunk
4 Is constantly commenting in someone’s
physical appearance (unwanted attention)
5 Ask someone how many sexual partner
they’ve had
6 Enter someone room and kisses them without
permission

Your Role and Responsibilities


What can you do as a tour guide to help prevent this situations ?

Your responsibility as tour guide to your traveller is to keep them informed and safe to the best of your
ability.

Our travellers are adults and they are responsible for their own actions and decisions, at times they may
choose to give consent to a fellow traveller or local and that is a choice.

This why extremely it’s important that you understand what consent means.

① DID YOU KNOW ? The majority of sexual harassment and/or assault cases happen when a
person is alone and/or there is alcohol involved

Remember : someone on drug or too drunk to make decision doesn’t have the mental capacity to
give consent.

34
Communication Tips
Welcome Meeting & Daily briefings
Whelcome meeting & Daily briefings should be highlight the importance of ‘safety in numbers’ while
on tour and to be aware of walking home late at night on their own.
Always make sure to provide your phone number at the beginning of the trip and your room number
at each location so they know how and where to reach you.

In a New City Area

Travellers should always be briefed on the safety of the area that they are in, where to go/where to
avoid and where you, as the expert would recommend they go.

Prevention in Action
Prevention scenarios
In this section we’ll cover a couple situations where you can help your travellers prevent a potential
situation.

Watch the video first, then answer the question related to the scenario.

Situation drinking
While out of the bar with the group, you notice a traveller receiving attention that may be unwanted, and
they just walked away to be their own. What should you do ?
a. Ask them if they are OK
b. Ask them if they need help
c. Ask them if they feel comfortable
d. Any of the above

Well done
Any of this options would be acceptable as long as you are asking the traveller in a private way and at an
appropriate moment. Letting them know that you are there to keep them safe and help them in
uncomfortable situation can help prevent in a potentially bad incident.

Watch another video, situation in physical contact !

35
A traveller ask you to point out a destination on the map before they leave on discovery moment, and ask
you show them, and you put your hand on their back. The traveller pull away in surprise. How do you
react?
a. Tell them that is not a big deal in your culture, and they are just overacting
b. Apologize explain it was miss understanding and that you won’t to do it again, their comfort is
what’s the most important
c. Laugh it off and walk away
d. Apologize and ask them not to tell the group about this

Well done

In this scenario where the traveller did not like the physical contact, you should apologize,
explain it was miss understanding and that you won’t to do it again, their comfort is what’s
the most important

Sometimes physical contact even though the attention may be harmless, can be unwanted.
Everyone has different comfort levels and feelings of personal space and we want to make sure to
receipt that. So physical contact should be avoided unless it is absolutely necessary.

How to Identify Consent ?


Let’s Review : What is sexual consent ?

Sexual consent is when a person has the ability and freedom to agree to sexual activity
If consent is not given by both people, it is sexual assault.

How can you identify consent ?

When someone feels or describes a situation as


‘uncomfortable’ or ‘unwanted’ this mean the interaction
was NOT consensual. They did not want the situation to
happen.

If traveller comes forward describing anything that involves


unwanted attention, unwanted physical contact or rape, or
you experience it yourself, you need to identify that
situation as a sexual harassment/assault case and report it
immediately.

36
Reporting an Incident

Your First Steps


ALL claims of sexual harassment, or assault should be taken very seriously, and below are the first steps
you should take to report an incident.
1. Seek the correct professional care for your traveller and/or yourself depending of the case (if
applicable)
2. Call your manager and/or local office emergency phone
3. Follow the guide line provided to you by your local office, they are trained to assist you in
these situations
4. Submit an incident report with as much detail as possible (no longer than 24 hours after the
incident ).

For sexual assault this step should be ALWAYS be followed in this order. For case of sexual
harassment we trust you decision making and there may be incidents that can skip the first 3 steps and can
be directly reported in an incident report without calling your Manager

If you are ever questioning what decision to make, call your Manager/or local office emergency phone it
is ALWAYS better to be more proactive with reporting this cases.

Submitting an Incident Report


When you select ‘assault or harassment’ and the subtype ‘Sexual’ this identifies the incident as ‘critical’.
From there complete the reminder including ‘the nature of incident’

The description of incident needs to be as detail as possible, with location, people’s names, times and
action taken

Match the steps you need to take when reporting a Sexual Harassment and/or Assault incident while on
tour. Connect the items on the actions with the correct step by putting number on remark column.

NO ACTIONS CORRECT STEP REMARK


1 Seek the correct professional care for your First step
traveller and/or yourself
2 Submit an Incident report Second step
3 Follow the guide lines from your local office Third step
4 Call your Manager/or Local office Fourth step
emergency phone

Well done

37
Providing the Correct Care
Providing Psychological Care
When asking for detail of the incident, encourage the individual to tell you as much as they choose of
what happened, but don’t push for details they do not volunteer. Empathize but do not blame. And
encourage the person to keep talking and cry or show any other emotion they are experiencing.

Verbally and non-verbally communicate 6 things to the person :


1. I believe you,
2. You are not the blame
3. You are not alone
4. You will get through this
5. We are really sorry this happened to you
6. What can we do to help you

Do whatever you can to help the person feel safe, talk to them in an environment that feels safe.
This is also the time to help the person decision around whether they need to go to hospital/see a doctor
and/or go to the police.

Sexual harassment and/or assault cases are delicate and it is always the person’s choice to involve the
police and/or go to hospital. As a guide, you always need to provide the option to assist your traveller
in visiting the correct authorities (police and/or medical assistance).

Providing Medical Care


In the incident involved any kind of sexual penetration the individual should visit the hospital so they can
receive the necessary care and tests that are available when this kind of incident happens.

It is important to encourage the preservation of possible evidence before a doctor is seen. This may mean
not showering or brushing teeth and preserving the clothing at the time

Tour Guide are not the experts in what level of the clinic and/or hospital will be provide, but it is your
responsibility to assist the traveller in finding the best available to go in that location. Visit the clinic/or
hospital is time sensitive with these cases and should be a priority.

Where possible it’s very important to respect the confidentiality of the individual.

If your group is asking any question relate to an incident, you should never be sharing exact details,
only when they need to know (that the traveller will be rejoining the tour later, the traveller will be
heading home, etc.)

If you are ever in doubt of how to communicate situations to your group please reach out to your
manager or local emergency phone and they can assist with messaging.

Quiz ! (sparated pages)

38
BAB VI

TEHNIK MEMANDU WISATAWAN

A. PENDAHULUAN

Peranan pramuwisata dalam pembangunan pariwisata sangatlah penting.


Beberapa sebutan ataupun julukan diberikan kepada Pramuwisata seperti The
Ambassador of The Country, The Companion, The Salesman, The Front Liner,
Duta Wisata, Wakil Daerah dan lain sebagainnya. Tidak berlebihan memang jika
pramuwisata diberikan julukan ataupun sebutan seperti itu, mengingat perannya
sangatlah startegis karena kesan penilaian terhadap suatu daerah tujuan wisata
atau Negara sangat di tentukan oleh kemampuan pramuwisatadalam memberikan
pelayanan, seorang selesman yang langsung berbicara dengan konsumennya.

Dibawah ini akan disampaikan tugas tugas pokok pramuwisata beserta kiat kiat
menuju pramuwisata professional.

Tugas pokok pramuwisata

Ada 3 tugas pokok pramuwisata yaitu :

1) Memberikan imformasi (imformation)


2) Memberikan rasa nyaman (comfort)
3) Memberikan rasa aman (safety)

B. PENJABARAN TUGAS PRAMUWISATA

a) Memberikan imformasi
Tugas memberikan imformasi kepada wisatawan sudah dimulai saat
melakukan penjemputan, selanjutnya pada saat melakukan tur atau
perjalanan wisata sampai dengan selesainya program tersebut.
Adapun hal hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan penjemputan
adalah :

39
a) Nama wisatawan (name list)
b) Program/itinerary
c) Map/Peta perjalanan
d) Voucher hotel, restaurant, dll
e) Transportasi
f) Name board/papan nama
g) Kotak P3K
h) Air minum kemasan
i) Welcome Flower
j) Dll

2. Memberikan rasa nyaman

Memberikan rasa nyaman yang dimaksud disini adalah terkait dengan


perasaan wisatawan , pada saat melakukan perjalanan tour dengan kita atau
pramuwisata, dimana yang menjadi kebutuhan pendamping dalam melakukan
kegiatan tersebut terpenuhi. Seperti :

• Istirahat yang cukup


• Toilet yang tersedia dalam rute perjalanan
• Cuaca yang mendukung
• Makanan yang bisa diterima oleh lidah mereka
• Minuman yang cukup
• Dokumentasi
• Bahasa
• Berbelanja
• Kesehatan

3. Memberikan rasa aman

Dengan memberikan informasi yang benar dan akurat berkaitan dengan rute
yang akan kita tempuh. Adapun hal hal yang perlu disampaikan adalah :

a) Kondisi rute (ada banyak lubang, dll)

40
b) Melewati perumahan penduduk, perkebunan, dll
c) Sungai, bukit, ataupun areal berbahaya
d) Durasi waktu yang di tempuh
e) Rekomendasi kelayakan atau batasan usia untuk kegiatan tersebut
f) Instruksi atau tanda tanda sebagai kesepakatan kolektip untuk suatu
tujuan
g) Dll

C. MEMBERIKAN INFORMASI

Disini akan dijelaskan secara sederhana tentang bagaimana cara memberikan


imformasi yang benar dan tepat, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima
serta dipahami oleh wisatawan.

❖ Pada saat penjemputan di hotel, villa ataupun homestay.


Prosedur standar yang dilakukan adalah :
a) Mempersiapkan name list (manifest wisatawan yang akan di jemput)
b) Melakukan pengecekan di lobby hotel, villa, ataupun homestay melalui
reception
c) Bilamana wisatawan belum siap dan masih berada di kamar, jika
waktu yang di sepakati sudah tepat, maka mohon ijin receptionist
untuk menghubungi tamu tersebut, dengan cara menelpon kekamar
atau mendatangi langsung ke kamarnya
d) Pada saat berbicara dengan wisatawan yang terlambat baik secara
langsung maupun melalui sambungan telepon, berbicaralah dengan
sopan dengan intonasi yang sewajarnya, tidak dengan nada yang
berkesan marah atau kesal.
Contohnya :
“Good moorning Mr/miss/mrs/ms……………I am sorry to disturb
you !
I would like to remind you that we are abaout ready to go, the rest
of the group has been waiting for us,

41
What time is it now…..? (wisatawan)
Now is 7.30 AM, as our appointment the pick up time is 7.15 AM
O.K I will be in a minute ! (wisatawan)
Thank you very much, madam/sir, We will see you in the lobby very
soon !
O.K no problem, bye bye ! (wisatawan)
Bye……!!!
e) Ketika bertemu dengan tamu yang sudah siap di lobby, lakukan
greeting sebelum menanyakan identitasnya. Jika mereka bersama
Tour Leader maka pekerjaan bisa menjadi lebih mudah, dengan
berkoordinasi dengan Tour Leadernya saja.

Contohnya :
“Good moorning Madam/sir……., are you Mr/s Walker ?
“oh, yes I am/ that is me (wisatawan)
“My name is CLEBO, I will be your today Cycling guide, (berjabat
tangan), nice to meet you/please to meet you…!!
Nice to meet you ! (wisatawan)
“I would like to get another participant, and will be with you in a
minute, thank you !
“sure …!, yes I will…!, No problem !, no worries !, you got it !
(wisatawan)

f) Pastikan semua wisatawan telah terkumpul, lalu periksa kembali nama


mereka beserta barang bawaan yang harus mereka sediakan sendiri.
Seperti pakean pengganti, handuk, uang, sunblock/ sun cream,
kamera dll. Jika mereka dalam group, maka kumpulan mereka dalam
satu tempat lalu sampaikan di hadapan mereka tentang hal hal yang
haru mereka bawa.
Contohnya :
“Ladies and gentlemen, May I have your attention, please !,

42
I would like to remind you, just to make sure everybody have all
you need for today such as changing cloths, swimsuit, pool towel,
sun cream, sun glasses, some money and camera, I think that all”

How much money should I have CLEBO ? (wisatawan)


“just make sure enough for buying some soft drink perhaps, cause
there were no souvenir shop in every places we stop by, and lunch
is (not) included on this trip, we will have our lunch right after
finish point.
“How much would you think CLEBO ? (wisatawan)
“Two hundred thousand rupiah should be enough, sir/madam !
“What about our stuff ?, where should we put it ?, Is that safe ?
“Let’s us taking care of it, please hand it to our driver, we will keep
your belonging in the vehicle and give it back to you right after
finish point”
“Do I have to bring our own water or is there any place to buy some
drink ? (wisatawan)
“You don’t need to bring some water, we will provide you enough
drinking water during the trip, or you can buy some soft drink later
in Air Sanih Natural swimming pool, there were shops and
restaurant available…”
“Are ice cube, food and drink safe to consume ? (wisatawan)
“Ice cubes, food and beverages from the restaurant are safe to
consume, it made of mineral water and boiled water, except in very
local food stall couldn’t warranty if they provide safe food and
bevereges to consume for you, unless for the locals because of
poor practiced of hygiene and sanitation, I am afraid of it”
“Are there any toilet/WC, changing room and locker available ?
(wisatawan)

“YES WE DO !, they were toilet and locker available for each of you
to save of your stuff while you swimming

43
Swimsuit can be worn in the pool, for you to know this are a big
fresh and natural spring water swimming pool, water are running
and flowing to the ocean, pool wall are made of the rock and
concrit it might bit of sharp, so please take a good care while
swimming.
The Air Sanih natural swimming pool is around 70 meters long and
25 meters wide, with source of spring water located near by the
swimming pool.
For you to know, that we are not permited to swim on the beach,
because there were many dangerous stuff in the water such as
blade metal, sharp ruin of rock from the wave breaker may coused
very serious injury.

Jika ada collect payment lakukan terlebih dahulu sebelum mulai


berangkat ke start point.
g) Pastikan semua sudah siap lalu persilahkan menaiki kendaraan sesuai
kapasitas masing masing
h) Karena kita menggunakan bak terbuka sebaiknya pemandu duduk
bersama di belakang, dengan tujuan memberitahukan bila mana ada
hal hal yang penting, atau membahayakan dalam perjalanan.
i) Hal hal yang berkenaan dengan itinerary (program tour) bisa
disampaikan di starting point

❖ Starting point of tour


a) Distribusikan semua perlengkapan dan sepeda, pastikan mereka
mendapatkan setting yang sesuai, jelaskan kepada meraka cara
menggunakan sepeda berkenaan dengan pengereman,
pergantian gir depan dan belakang dan lain lain (bisa secara
kolektif atau perorangan)

44
b) Lakukan briefing tentang keselamatan dijalan dan program tour
hari itu
Contohnya :
“Good morning/afternoon everyone, welcome to Bulian
Mountain Bike Cycling, Once again my name is JOHN and my
partner ARI/PUTU/ERI etc, and today driver in charge is
SILA.
We would like to showing you more about our village and the
country surrounding through riding bike. And I believe
everybody will like it, and so I trust all of you could ride bike
!, don’t you ?
Before that I have to tell you some important thing. Here is
the starting poin to ride, all the way down to the north until
we arrive in shore side, and than will end up in the AIR
SANIH Natural spring water. The off the beaten track is down
hill with total length about 20 km, which is arround 6 km is
mind street, the rest is rural track or country roads. Condition
of the track reminds not flat and also we will passing a few
single track for a couple kilometers. Safety is our primary
concern, so kindly please put on your helmet properly and
keep the safe distance between other rider during riding,
Once we ride on bussy/public area, please make in one line
and ride on the left side according to Indoneian traffic
regulations. We will see many things such as local living
house, farms, plantations, temples and others. So I will
leading the group and the rest please follow me behind, and
the last person will be my partner NYOMAN.
Should you need to leave your belonging in the vehicle,
please let our driver in charge to take care of it.

45
(Bagi groupnya sesuai jumlah peserta)

“Alright ladies and gentlemen !, also kindly please do not


speeding,this is fun riding while enjoy surrounding area”.
We gonna use some hand sign to reminding each other, and
here is the sign for you to know: (peragakan di depan peserta)
If I am showing my right hand tumb, it means we are ready to
go....
If I showing my right hand waving up and down, it means
please slowing down the speed…
If I showing my right hand stright to the right means we turn
to the right…
If I showing my right hand waving back to front means please
go or move farward or faster…
If I showing my left hand straight to the left means we turn to
the left…
If I showing my right hand in opposite “L” with fistful, mean
stop….
So please pay attention with the signs, and do not cross the
road before I give a green sign, whenever we are in the busy
street…
“Is that clear….?, any question about the sign…?
“Now what about your sign ?, If you have bike trouble or need
any assistant please call me or you may shout if it is too far,
others you may ask to fellow group in other to call me back to
you, it is free to capture a picture any where”, alright folks ?

“Alright everybody, now here is what we are going to see


today…”

46
First stop will be a temple named YEHBASANG, one of the
ancient heritage of this village are saved there, and then
continuing to visit about 6 hectares wide Pitaya or dragon
fruit farm, know as one of the best quality of Pitaya pruit in
Bali, right after farm visit we will stop a while in the unique
small temple riminding 700 years ago as part of this village
history, before we passing the challenging single track ride
until we are arriving at TELLETUBBIES hill we called, and
stop in there for a while. Continuing afterward will a
fisherman village right in the shore side. There were also rice
paddy field will passed before arrive in the village. The last
temple we visit named MADUE KARANG the historical and
unique temple with a lot of symbols and ornaments
surrounding and this time we will visit to inner part of the
temple, however everyone must worn sarung before entering
which is available right in the temple. So next after that,
about 8 minutes ride in the main street to finish in the last
place THE NATURAL SPRING WATER SWIMMING POOL Air
Sanih, and everybody have one hours time chilled in the pool
before we going back in truck to Homestay.

Before we go let’s do a bit of stretching, everybody, just


follow my movements, please !

Now, time to familiarizing yourself with the bike, make sure


everybody understand to operate your bike as well as
understand of braking system, adjusting your speed gears for
up and down hill, and the seat high as your comfortable. We
will passing two time hill climb, however it is not steep. If you

47
think could manage it till the top, please do so, but if you
can’t, just guide your bike, we won’t leave you behind.

“Are you all good to go ?

c) Lakukan iteraksi sebisa mungkin, dan jangan lupa menawarkan untuk


berhenti jika ada sesuatu yang menarik dalam perjalanan.
d) Tour guide memberikan inisiatif untuk berhenti dimanapun bila mana
ada hal hal yang menarik perhatian wisatawan
e) Berikan penjelasan secara umum tentang hal hal yang kita temukan di
sepanjang perjalanan, sebisa mungkin dapat dipahami oleh
wisatawan.
f) Di setiap objek yang kita kunjungi berikanlah imformasi tentang
tempat tersebut, sejarah singkat, kegunaan dan lain lain. Tehnik
menjelaskan menggunakan istilah 4 W + 1 H yaitu :
What…? (Apa nama, asal usul tempat tersebut)
Where…? (Dimana letak objek tersebut, lokasi, nama wilayah, dll)
When…? (Kapan didirikan/dibangun, tgl,tahun,abad,periode, dll)
Why….? (Fungsi tempat tersebut, utk apa, kenapa, pemujaan tempat
suci) dan..
How….? (Bagaimana menuju ke tempat tersebut,dgn kendaraan,jalan
kaki, dll)
Secara teori buatlah penjelasan singkat, sederhana dan jelas.
g) Bantulah wisatawan bilamana mereka ingin mengambil foto baik
secara individu maupun group
h) Jika ada pertanyaan yang belum bisa dijelaskan mintalah waktu untuk
mencari tahu jawaban tersebut.
❖ Closing the tour
a) Setelah tour selesai periksa kembali barang bawaan wisatawan tidak
ada yang ketinggalan di locker atau tempat lain dan barang property

48
kita yang harus dikembalikan wisatawan, seperti helm, sarung tangan,
pengaman siku dll.
b) Lakukan persiapan untuk kembali ke home stay dengan memeriksa
kesiapan kendaraan angkutan
c) Sampaikan ucapan terimakasih (closing statement) kepada peserta
tour. Bisa dilakukan dalam perjalanan sebelum sampai ke tempat
menginap atau setelah tiba di tempat menginap.
Contohnya :
“Alright ladies and gentlemen !, as on be half of our team, and the
villagers, myself and my family, I would like to thank you very
much for chosing this trip, I hope you are enjoying and have a great
time with us, and I am looking farward to see you again in the
future !, Please enjoying rest of your time in Bulian and have a nice
day !” (berjabat tangan dengan semua peserta)
“Will see you again next time…!” we neverknows !
d) Sebelum meninggalkan home stay periksa kembali kendaraan
pengangkut bilamana ada barang wisatawan yang tertinggal.
e) Jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada pihak pengelola
penginapan/home stay.

49
D. TEHNIK MENJELASKAN

Selain 4 W + 1 H tersebut ada juga beberapa tehnik secara teori untuk


menjelaskan diantaranya

A. Teori definisi
Secara teori kita dapat menjelaskan sesuatu apapun dalam kepemanduan
dengan apa yang di sebut KISS (Keep It Short and Simple)
Misalnya dalam menjelaskan ngaben bisa disampaikan seperti ini :
“cremation is to turn the dead body into ashes”

B. Natural Order
Natural order ini dapat diartikan sebagi penjelasan secara sistematis, mulai
dari awal sampai akhir, dimana didalamnya terdapat tahapan tahapan sesuai
dengan materi yang disampaikan. Misalnya dalam menjelaskan proses
menanam padi :

Starting from the last harvesting, all the rice stems burned down turn into
ashes. This is natural feed for soil to make it pertilize. Continuing to make
seedling in the small area by spreading rice padi in the soil, in couple
week will turn to grow like green grasses.

During this time, farmers will worked out intensively by plowing up the
field using machinery or animal help like cows or buffalows. And applying
natural fertilizer such as compost, and cattle dung, also watering until soil
turn to mud.

When the baby rice ready after 2 week, next thing to do is transplanting
process. By witdrawling baby rice from nursery, transplanted into the
field with certain distance each other. Planting technic is walking
backward at the same time dipped the seed into the muddy soil.

50
One month after, plants growing bigger then before, and need to weeds
clearing it from other plantation. During this time we need also to provide
enough water. Typically this plants need water a lot for better growing.

one and half month later, rice padi growing higher and start bearing rice
seed, however those seed are empety or just have a gel in every seed of
it.

In 12 to 14 weeks from planting time, the seed are turn to harder feel.
Every single plant could have hundred of seed on it. Starting from this
time another extra job to scare away the batch of birds who love to eat
the padis. To deceive of this situation, usually by sticking birdscrow, or
covering whole plantation with nets. However they still have to control
whole day situation in orther group of hundread birds not to coming by.

Four month leter all padi ready to harvest. The whole part of plants will
turn to yellow colloring. Stem will be cut and collected in a bunch. There
are several ways to separate padi seed with the stem. Nowadays modern
technology could help this part more smoot and faster with better result,
by using an harvesting machine. Another way is to do in manually, by
hitting rice stem trough hard stuff and seeds will apart from the stem.
This way could take more time and involved more people to work. Those
padi seed named gabah need to drying for several days, to reducing the
content of water on it and to make more dry for the next processing.

The next process is clearing rice skin, to make ready to cook. This
process also can use mechine or in manual way. Most of the farmer have
a special tools called “Ketungan” the whole long big log with rectangular
hole on it. They put the padi seed in this hole and poundded slowly until
the skin separated with the seeds. In this part skin and rice are still mixed
and need further separating process by using the win blows. Pick up the
rice and than pouring it down all the padi skin will plying away and the

51
rice will separated falling in one place (gravity teory). So those are the
whole processes of rice padi.

C. Deskriptive
Yang dimaksud dengan deskriptif disini adalah penyampaian secara
lengkap dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variable yang
berkenaan dengan objek yang dijelaskan.
Dapat diambil contoh disini pada saat menjelaskan benda seperti :
Figur lembu dalam upacara ngaben dijelaskan bentuknya, fungsinya
serta maknanya dengan tehnik KISS dan mudah dipahami.
Misalnya Buah salak (tekstur, warna dan bentuk)
Bangunan Meru (bentuk, bahan, fungsi, makna, warna)
Tembok Penyengker (bentuk, warna, tinggi dan fungsi)

Didalam menyampaikan imformasi hendaknya berdasarkan sekala


prioritas, yang dapat dibagi menjadi 3 bagian :

1. Must tell (harus diberitahu) dengan tehnik 4W + 1 H


2. Should Tell (sebaiknya disampaikan)
3. Could Tell (bisa juga disampaikan, bisa juga tidak)

Penjelasan yang disampaikan hendaknya akurat, selektif, positif dan


ringkas. Juga diselipkan unsur menghibur, keceriaan, anekdot dan
variasi agar tidak terkesan monotone.

E. CARA MENJAWAB PERTANYAAN

Segala macam hal akan bisa timbul menjadi bahan pertanyaan bagi
peserta tour. Maka dari itu ada 5 prosedur langkah standar didalam
menjawab pertanyaan wisatawan

1. Tunjukanlah diri bahwa anda senang menerima pertanyaan tersebut

52
2. Dengarkan pertanyaan sampai selesai, dan biarkan wisatawan
menyelesaikan maksudnya.
3. Ulangi pertanyaan tersebut dihadapan semua anggota group sehingga
semua orang dapat mendengarkannya, gunanya adalah
• Memastikan bahwa anda telah paham maksud pertanyaanya
• Memberikan anda waktu untuk memikirkan jawaban
• Agar dapat melibatkan semua anggota group

3. Berikan jawaban yang ringkas

4. Pastikan bahwa anda telah menjawab sesuai pertanyaan

F. KIAT KIAT PRAMUWISATA YANG PROFESIONAL

1. Performance (penampilan)
Dalam hal ini penampilan sangat menentukan tingkat kepercayaan
para wisatawan yang di layani ada sebuah istilah “well began half
done”. Jadi penampilan tidak bisa di sepelekan begitu saja, setengah
dari kepercayaan wisatawan yang dilayani adalah berawal dari
penampilan. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penampilan adalah
✓ Cara berpakaian
✓ Rambut
✓ Raut muka
✓ Kebersihan kuku
✓ Tangan
✓ Baju
✓ Sepatu
✓ Bau badan
✓ Perhiasan
✓ Parfume
2. Equal attention

53
Dapat dijelaskan disini adalah memberikan perhatian dalam porsi yang
sama terhadap setiap anggota wisatawan. Didalam budaya Eropa dan
Amerika bahwa setiap pelayanan selalu mendahulukan wanita, bukan
berarti hanya wanita saja yang kita beri perhatian. Namun wanita yang
didahulukan setelah itu para laki lakinya.
3. Eye contact
Seperti halnya kembali pada budaya masyarakat Eropa dan Amerika
bahwa didalam melakukan percakapan selalu melakukan kontak mata.
Yang dimaksud disini adalah memberikan atau memandang mata
lawan bicara dengan tatapan yang wajar. Ini menandakan keseriusan
dan perhatian terhadapa mereka, dan lawan bicara akan merasa
diperhatikan. Apabila kita berbicara dihadapan anggota group
usahakan untuk melemparkan pandangan ke semua anggota group
sebisa mungkin sedikit menatap mata mereka.
Ini adalah menghormati budaya mereka (cross culture understanding),
yang mana jika di budaya orang timur diartikan berbeda jika melakukan
tatapan mata. Bisa diasumsikan tidak sopan.
4. Art of speech
Art of speech ini adalah seni berpidato atau menjelaskan maksud dan
tujuan, agar apa yang disampaikan menjadi menarik serta enak untuk
didengar oleh wisatawan. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam
kontek ini adalah :
✓ Bahasa (berbahasalah yang mudah dimengerti dan menarik)
✓ Tata bahasa (susunlah kalimat yang sesui grammer)
✓ Pengucapan (intonasi kata yang benar sesui pengucapannya)
✓ Kecepatan (berbicaralah dengan tidak terlalu cepat ataupun
terlalu lambat)
✓ Kosa kata (perbanyaklah pembendaharaan kata/vocabulary)

54
5. Pencerita yang baik (be good story teller)
Adalah bagaimana kita membuat sebuah penjelasan atau penyampaian
cerita menjadi menarik perhatian, seperti halnya para pendongeng
yang membuat anak anak terkesan mendengarkan serta mengikuti
cerita kita.
6. Memiliki pengetahuan yang cukup (knowledge), keahlian (skill), dan
etika yang baik.

Selain hal hal tersebut diatas adapula beberapa hal yang perlu dimiliki oleh
seorang pramuwisata yaitu, percaya diri, common sense, jujur, dan
diplomatik.

Diplomasi adalah sebuah tehnik untuk melindungi diri dalam berbagai


tuntutan yang mungkin merugikan kita. Tentu dalam hal berdiplomasi harus
mengedapankan unsur unsur kenyataan serta alasan yang masuk akal.

G. HAL HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH PRAMUWISATA

Seperti layaknya tata cara dalam pergaulan ada hal hal yang dipandang
tabu untuk diungkapkan ke halayak ramai. Namun tentu ini sangat relatif
berkaitan dengan budaya suatu bangsa. Banyak budaya atau adat kebiasaan
yang tidak sama antara budaya barat dengan adat ketimuran, tetapi ada pula
beberapa kesamaanya. Ada beberapa hal yg harus diperhatiak pada saat kita
menyampaikan sesuatu, yang mana bagi budaya barat dianggap tidak sopan
atau tabu seperti :

➢ Mengangkat topik tentang hal hal bersifat pribadi dan sensitive.


➢ Mengangkat topik yang kontropersial seperti politik, agama, sex,
dll

55
➢ Menganggap pengetahuan kita lebih baik atau percaya diri
berlebih atas kemampuan diri kita
➢ Mendebat sesuatu yang tidak penting, sehingga menghabiskan
waktu
➢ Melakukan guyonan yang menyinggung bangsa, bentuk tubuh,
dan kebiasaan buruk bangsa lain

Selaiin itu seorang pramuwisata juga harus memperhatikan hal hal bisa
menyebabkan kenyamanan wisatawan terganggu juga akan berpengaruh
terhadap tingkat kepercayaanya, seperti :

➢ Berbicara dengan bahasa lokal kita dihadapan mereka terlalu banyak


dengan partner kerja kita. Ini bisa menimbulkan kesalah pahaman
karena bisa dianggap kita membicarakan hal hal negative tentang
mereka, dikarenakan para wisatawan tidak mengerti bahasa lokal
setempat.
➢ Membuat wisatawan jenuh dengan imformasi yang terlalu berlebihan
➢ Memberikan jawaban yang konyol atau bohong
➢ Lalai terhadap hal hal yang dibutuhkan wisatawan

H. DIBALIK ALASAN KENAPA WISATAWAN MEMBUTUHKAN PRAMUWISATA

Didalam bisnis pariwisata dimanapun di seluruh dunia, jasa pramuwisata


sangat diperlukan dan di butuhkan oleh para pelancong. Ada beberapa alasan
yang mendasar kenapa mereka para pelancong membutuhkan jasa
pemanduwisata/pramuwisata. Berikut adalah beberapa alasannya :

I. Untuk dapat mengenal daerah yang dikunjungi, sejarah


setempat, letak geografi wilayahnya, arsitektur bangunannya,
dan kehidupan sehari hari masyarakatnya.
II. Untuk menemukan tempat yang baru

56
III. Untuk menghemat waktu perjalanan untuk dapat melihat
sebanyak mungkin di daerah yang dikunjungi
IV. Mendapatkan keuntungan yang sebenarnya dari yang diiklankan
tentang objek wisata tersebut
V. Mendapatkan pelayanan yang nyaman dan efisien
VI. Untuk menghindari ketersesatan
VII. Untuk bertemu dengan pengunjung lain
VIII. Melakukan apa yang kebanyakan wisatawan lakukan
IX. Menghadiri undangan ataupun konfrensi

Demikianlah bebrapa alasan secara garis besar kenapa mereka memerlukan


jasa pramuwisata. Maka dari itu tidaklah salah jika pramuwisata harus
memiliki kemampuan yang diharapkan oleh para wisatawan yang berkunjung.

57
BAB VII

TOUR ITINERARY
THE NORTH BALI CYCLING TOUR
Riding the MTB trough the rural part of the ancient Bulian Village. From the highest
part of the landscape down to the north coast island and ended up in the fresh natural
spring water of Air Sanih. A long of ride we will offered a beautiful nature landscape,local
living houses, meet friendly locals and so learn a bit about their culture. As we also will
visiting a few temple. Such a great opportunity to get to know more about one of
unexploited village in Bali, the very natural place far away from glamour touristic area.

Munduk Empelan, strating point

This is the starting point of the MTB tour, about 10 minutes driving from the home stay,
located in the southern part of Bulian Village.

58
Pura Yeh Basang

This temple called Pura Yeh Basang, one of the oldest temple in the village. Until
this time temple structures are remind the same as in the fast, but the exactly time temple
built has not been discovered until today, however according to the tradition leader of this
village the temple could been existing before 10 Century. This place was the center part of
village named Bayu Buah, before moving to the present location and named Bulian. To get
into this place from starting point is about 5 minute or 1 km. this place will be as our first
stop during the trip.

Kantor Kades Bulian

59
Another 10 minute pedalling from last stop we will arriving at center part of village.
This is our second stop, to visit an administrative office of Bulian and get the toilet before
continuing. We can meet and greet the village leader (if he is available) and learn the village
history. We also can see previous leader in pictures, who was lead this village. The
PREBEKEL (Village leader) and staff would be very greatfull to welcome. From the last stop
about 2.5 km to get here.

Dragon Fruit Farm

Our next stop after 12 minutes riding about 3 km from the center village called THE
DRAGON FRUIT ORGANIC FARM. The owner name is I WAYAN KANTRA, with his great
farming knowledge he well manage to change the unproductive land become a valuable
one. He achieve an appreciation letter from Indonesian president and as well as organic
certificate from Public health and agriculture department. In term of land cultivation he did
not using chemical fertilizer. Everything is using organic way or natural compost. Another
name of this fruit is Pitaya, originaly came from Mexico, middle and south of America. The
Frenchman brought it from Guyana to Vietnam. This is high nutrition fruit and contain a lot
of vitamin.

60
Pura Sang Cempaka

From the Dragon fruit farm we will ride another 7 minute (1 km), heading to another
historical temple named Pura Sang Cempaka. This is a small memorial temple, related with
monarchy system existing in the fast time. While having a bit of rest we listen to the history
of this temple, before hitting the challenging of single bike track further down about 2 km
long.

61
Bukit Teletubbies

The magnificen lansdscape, tranquility nature surrounding along with conventional


farms. Green colored grasses growing in the wet season and turn to brown in the dry
season, It looks like a little savanna. Overlooking Indonesian ocean in the north side and
mountain in the south. By teenagers named this place as TELETUBBIES HILL, it is adopted
from Kids cartoon tv series. It is just because green grasses growing in the wet season look
simillar like in the cartoon movie. This is home of hundread of partridges and some kind of
birds.

Rice padi field, Desa Kubutambahan

Another beautiful landscape is hundred hectare of rice padi field along of the coastal side of the north
island. We will enjoying the green rice padi field while learn about how does farmers working on it. This
field located about 5 km from Teletubbies hill.

62
Fishing Village at Kubutambahan

Fishing village is our next stop, actually this village located near by rice padi field area. About 500 meter
from the last place we visited. As a maritime country our island surrounded by sea which is rich of fishes.
Many people here have two occupation, as a farmer and fisherman. In traditional way of fishing they
grouping themselves to operate wooden fishing boat, fish in the day and night time.

Pura Madwe Karang, Desa Kubutambahan

Another 2 km from fishing village is the temple named Pura Medwekarang. This
temple is located in Kubutambahan village. One of the attractive tourist object in the north
of the island. Many traveler visiting this temple because the unique ornament and relief in
temple wall. The characteristics of building structures very much named Buleleng style. This
temple belonging to farmer surround of Kubutambahan village, it was finish built in 1895.
After another renovation in 1922 - 1932 the temple are looking as what we see now.

63
Air Sanih Natural Swimming pool

The distance is about 6 km away from temple of Medwekarang toward east. Natural
spring water swimming pool of Air Sanih located on the side of black sandy beach. Enjoying
fresh water and chilled after long ride under tropical heat. The main pool with 1.7 meters
deep, 60 meter long and the wide is 20 meters. Another smaller pool dedicated for children
next of adult swimming pool. It was built in 1950 by government of Bali. Source of water has
been existing from long time ago. By local people it was used as public bathing, cattle
bathing as well as dringking water. Nowadays whole operation and management taked by
local village administrative. This would be the last place we visiting and finish point of
cycling.

64
BAB VIII

SEJARAH SINGKAT OBJEK WISATA

A. SEJARAH SINGKAT DESA BULIAN

The term of “Bulian” derived from the word “Bulih” means baby of rice padi or young
padi plantation. This place considered an ancient village in north Bali. As they have unique
sosial cuture and tradition.

According to research by archeology team in 1990, this village predicted has been existing in
3th Century. The evidence is an ancient “bajara” made of gold founded in Bulian, which is
until now kept it in the temple named Taman Sari. Bajra is sacred ding dong sounded bell,
usualy used by priest when leading the ceremonies in the temple. This Bajra is oldest than
the first Hindu kingdom in Inonesia named Kutai Kertanegara in 4th century located in
Kalimantan or Borneo.

There are 33 temples among of Bulian village, two of them is Subak temple named Pura Yeh
Basang and Pura Lodguwuh. Before 9th century there are not many history evidence
founded in Bali. However base on local belief this village was built by king of Tabanendra
Warmadewa, he is actualy a prince of King Sri Kesari Warmadewa known as the first king
in ancient Bali kingdom era around 882 C.E. He also built another village called Indra Pura
(Depeha).

Futhermore, another king from Warmadewa dynasty came to this village named “Sri Hyang
Ning Hyang Adi Dewa Lencana”. He managed built a fortress in western part of village
named Bulian in 1043 C.E. Nowadays this village called Bulian and Banyu Buah is a part of
king soverignty. As center of the village no longer in Banyu Buah, most of the villager was
moved to new place named Bulian later on.

65
During the ducth colonialism Bali has forced to change the government system by adopted
western style public administration system. However the traditional ruling system still exist
until now. Western style administration model also adopted and used by Indonesian
government until this time. There are two type ruling system in every village in Bali including
Bulian, one as Public Administration or Desa Dinas and the traditional ruling system called
Desa Adat.

Desa Adat is social community ruling system base in culture and tradition cored with Hindu
religion. Practicaly there are two chief in every village one as administrative leader named
Prebekel and another one named Bendesa as a traditional leader. Desa Dinas is an
extantion of the government in smallest government system. Desa Pakraman is social
culture and tradition organization based on Hindu religion.

B. PURA YEHBASANG

An ancient temple located in eastern part of the village. There was not further report
yet until today about the exactly time temple was built. However base on story by tradition
leader, this place was centering of Banyu Buah village as a small sovereignty ancient
kingdom system in 9th century. Now administratively become part of Desa Bulian. The
structure of the temple remind the same as originaly. As we can seen some ornament and
statues in ancient style sculpture. According to archeology team reported that those kind of
statues made before 9th century.

Pura Yehbasang belong as a function temple which organized by traditional farmer


organization (Subak). There are two Subak organization temples in Bulian another one
called Pura Lodguwuh, located in North West village. Subak is a traditional ecologically
sustainable irrigation system that binds Balinese agrarian society. There are two kind of
Subak according to farming area.

First is dry farming subak organization, seasonal farming dipendented on wet season.
Farmers will worked out their field during rainy season only, which would be water avilable

66
from the rain for new plants. They will planting corn, peanuts, tapioka and any other. During
dry season farmers practicaly does not planting anything because lack of water, the only
activities they might have is cleaning their working area from unexpected growing
plantation. Usually looking after cattles as their daily routine.

Second is wet field farm Subak, this farm has their own water source running trough the
field all the time. As their prime crop is rice padi will growing all season. Water circulation is
managed by Subak under certain regulation. Special person who organized water named
Pekaseh. And the leader named “Kelian Subak”

Pura Yeh Basang considered as Subak Abyan temple (Dry farm Subak temple). All Farmer
in Bulian devided into three subak organization that is Subak Yehbasang, Subak Lodguwuh
and Subak Babakan. Each of Subak has their own temple. It is mandatory to all farmer
become member of Subak.

Every temple has their own day of festival called Odalan. Usually coming every 210 days.
The unique ceremony in this temple before wet season coming is named “Nunas Hujan”.
The Purpose of this ritual is imploring to the almighty god in orther rain falling eventually. So
farmers could starting worked on their field.

There are stone Lingga Yoni kept in shrine on this temple. Lingga Yoni is a prosperity
symbol in Hindu. When there is a ceremony of Nunas hujan (raining beseech ritual), this
stone lingga will poured by spesific coconut water, after series of rituals lead by a priest. All
of the Subak members involved this ceremony. Afterward usually rain will coming very soon.
All farmer will filling blessed as they would starting worked out the field.

C. DRAGON OR PITAYA FRUIT FARM

The farm was began as brilian idea by I Wayan Kantra (owner of farming). He
recognized this field very dry and lest fertility of soil. When dry season it is hard for
plantation well growing in here. With his brilliant farmering knowledge, he started to

67
turn into fertilized agriculture field. Started with applying organic fertilization such
as cattles dung and compost. Then he started to cultivate the land become friably
and lush. Around 1.5 year leter whole field ready for begin of new plants. With His
intelligent he recognize there should be special crop could growing well in there.
Dragon Fruit or Pitaya become his choised begin as a new plant. However in the
beginning this crop need some water to make it growing.

This plantation need nearly a year to grow bigger and ready to produced fruits.
During flowering this plant need human touch for conception until bear fruit. The
whole process would be about 3 month. Usually this crop will start flowering in the
upternoon until evening. It has a beautiful flower as many people called moon flower
or queen of the night.

This is an organic farm, as all of fertilizer are natural without using any chemical.
Pitaya or dragon fruit is cactus family plantation, which is originaly come from
Mexico, Midle America and South America. In 1870 Frenchman brought it from
Guyana to Vietnam as a garden plants. And then Vietnamise and Chinese people
belief that fruit bringing a good luck. So they are always putting it between two
green colored dragon statue in the Chinese altar or shrine. Since that time
Vietnamese called this fruit “thang loy”, in English means “Dragon Fruit”.

This fruit contain of high nutrition and vitamine B, C, fosfor, protein, calcium, fiber,
caftain and antiocsidan. There are a lot of benefit for healt if we consume this fruit
such as, decreasing of weight, good for dietery, can help our body detocsification
process, anti cancer, to prevent of diabetes, increasing body immunity, helping
digestion, to prevent aging process and many more.

D. PURA SANG CEMPAKA

There wasn’t further research reported regarding of this temple, however


local people belief this temple has built in 13nd century. There are some kind of

68
local mytology regarding of the monarcy system existed here and last king was
ruling whole of Bulian named Jro Pasek. One day king pass away, cremation
ceremony held for the beloved King. However crematory is away from palace. The
procession kind of special for an important person as a king. Dead body placed into
high carrier look like shrine or pagoda named Bade. Whole villagers get involved in
this importan ceremony, and helping to carry this Bade to the cementary .

In the top level of Bade was placed of sacred object and valuable things belong to
passed king. King Jro pasek known as divine power of king. On the way to
cementery sudenly the top of bade broke up coused by stucked on the tree. Those
of goods on top of Bade felt down, however there was no body could found it.Those
magical stuff just disappear. That accident was happened in the place of this temple
now. People belief that those goods has a magical power could protect and bringing
good luck to villager. Since that time people in Bulian built a new temple to
commemorate of the incident and those magical goods belong to beloved King Jro
Pasek and the temple named Pura Sang Cempaka.

The word Sang Cempaka literally means broken trunk of wood falling down.

E. BUKIT TELETUBBIES

This place located toward north part of Bulian, administratively belong to


Kubutambahan village. A little hiill and surrounded by farming area, with mountain
and sea view. Almost there were no local houses unless a litle cattle hut. Hundred
hectare of framing field with little savanna, looking green around during wet season.

Over looking of mountain side in the south and ocean view to the north direction,
make this place so tranquility. Until one day this place discovered by many
teenagers and called this place Teletubbies Hill. The name taken from the cartoon
children movies series, because the wide grass is look like on movie background.

69
There were some kind of trees growing wild here. One of that localy call that
“Kalimoko” or amla, or malaka. In English called Indian gooseberry or myrobalan.
This tree are bearing fruit it is look like Malay gooseberry or Otaheite gooseberry
(buah cermai). Nowadays many people looking and consuming of this wild fruit. This
plantation only can growing in lower level land and dry. The gooseberry fruit contain
of high Vitamine C, tanin, kromium, acid amino, and many more.

This fruit can help to treat eyes problem, good for heart, diarhea, anti cancer,
antioksidan, reumathic etc.

Blackcurrant (Buah buni) also growing wild in this area. When this fruit ripe is nice
to consume, taste is sweet sour. This fruit also contain of high nutrition such as
vitamine C, A, B1, E, calcium, fosfor, fiber, calium, alkaloida dan friendelin. Color is
purple to black when it is ripe, can help to cure of eyes if you have problem with
your vision, increasing of body immunity, anti cancer, to cure syphilis disease, good
for skin and many more.

There are many name ragarding this plantation people called Chinese apple,
jujube, Indian jujube, Indian plum (buah bekul/bidara). This tree grow normaly in
dry land and low level, so surround of this place we can find it a lot. This fruit is
consumeble contain of vitamine C, A, fat, and caroten. Usually the fruits used as
herbal medication. Because also contain of high mineral, anti oxide, anti bacteria.
also used to cure stomachache, diabetic etc. This plantation also growing well in
India, North Africa, usually for animal feed such as camel, goat, buffalow and sheep.

70
F. MENANAM PADI (RICE PADI PLANTING)

Starting from the last harvesting, all the rice stems burned down turn into
ashes. This is natural feed for soil to make it pertilize. Continuing to make seedling in the
small area by spreading rice padi in the soil, in couple week will turn to grow like green
grasses.

During this time, farmers will worked out intensively by plowing up the field
using machinery or animal help like cows or buffalows. And applying natural fertilizer such
as compost, and cattle dung, also watering until soil turn to mud.

When the baby rice ready after 2 week, next thing to do is transplanting
process. By witdrawling baby rice from nursery, transplanted into the field with certain
distance each other. Planting technic is walking backward at the same time dipped the seed
into the muddy soil.

One month after, plants growing bigger then before, and need to weeds
clearing it from other plantation. During this time we need also to provide enough water.
Typically this plants need water a lot for better growing.

one and half month later, rice padi growing higher and start bearing rice seed,
however those seed are empety or just have a gel in every seed of it.

In 12 to 14 weeks from planting time, the seed are turn to harder feel. Every
single plant could have hundred of seed on it. Starting from this time another extra job to
scare away the batch of birds who love to eat the padis. To deceive of this situation, usually
by sticking birdscrow, or covering whole plantation with nets. However they still have to
control whole day situation in orther group of hundread birds not to coming by.

Four month leter all padi ready to harvest. The whole part of plants will turn
to yellow colloring. Stem will be cut and collected in a bunch. There are several ways to
separate padi seed with the stem. Nowadays modern technology could help this part more
smoot and faster with better result, by using an harvesting machine. Another way is to do in
manually, by hitting rice stem trough hard stuff and seeds will apart from the stem. This way

71
could take more time and involved more people to work. Those padi seed named gabah
need to drying for several days, to reducing the content of water on it and to make more dry
for the next processing.

The next process is clearing rice skin, to make ready to cook. This process
also can use mechine or in manual way. Most of the farmer have a special tools called
“Ketungan” the whole long big log with rectangular hole on it. They put the padi seed in this
hole and poundded slowly until the skin separated with the seeds. In this part skin and rice
are still mixed and need further separating process by using the win blows. Pick up the rice
and than pouring it down all the padi skin will plying away and the rice will separated falling
in one place (gravity teory). So those are the whole processes of rice padi.

G. PURA MADWEKARANG

The temple of Madwekarang located in Kubutambahan neighboring of Bulian village.


This temple belong to farmer organization called Subak Abyan (dry farm Subak). As the
originaly temple located in Bulian named Pura Lodguwuh. A long time ago there was only
one village named Bulian, however this village has large territory including Kubutambahan.
Many Bulian villagers has farm in this area, it is quite away from their living house in Bulian.
Most of the farmer stay in their farming area instead of going back to home Bulian.
Furthermore, they managed to built a small hut for keeping farming tools which was
afterwards called “Kubu Tambah” mean house of mattock/hoe, since that time whole of
that area called Kubutambahan. And many people moved and live in this place.

Pura Madwekarang as a representative temple of Pura Lodguwuh. It has the same function
with the originaly temple in Bulian. The idea came from those villagers who live there and
they approvingly to built new temple in 1890 named Pura Madwekarang instead of back to
Bulian and using Lodguwuh temple because those farmers has been decided irreversibly to
live in there. This temple complitely finish five year after. And then in 1922 enhanced until
as what we can see now. The sculptor as engineer who built this temple named Nyoman
Ragia, Wayan Jenang, and their assistant Wayan Tebus, Made Jiwa and Tantra.

72
Structure of temple materials are made of hard rock, and it is hard to carve. Temple relief is
very unique and has their own characteristic. Known as Buleleng style carving. In first
compound there were 34 statues describing figure in Indian Ramayana epic. Those figure
representing part of story when Kumbakarna (brother of Rahwana) from Alengka Kingdom
on the battle with Sri Rama monkey troop king of Ayodhya. There were three line of statue
figure in here. The first line north to south direction is Singa Muka, Serata Muka, Dalem,
Patih Prahasta, Twalen, Gawa gawa, Sarpa Muka, and Aswa Muka.

Second line the figure named Dari Muka, Sempati, Ursata, Lembu Muka, Bisma Muka,
Menda, Kebo Muka, Jembawan dan Srenggi Muka.

Third line the figure named Rama, Laksamana, Wibisana, Sugriwa, Anggada, Anila,
Hanoman, Andala, Gowaksa, Durwada, Gawaja, Mong MUka, dan Astri Muka.

All those three line of statue figure as characteristic of temple. Other then that in the inner
courtyard (utama Mandala) there were a unique relief of people riding the bicycle,
Kamasutra, birth control family, garuda as a vehicle of Wisnu god. And many more.

In the mind courtyard there were a few shrine such as, padamasana as a throne of Siva god,
two of gedong. In the right side as a manifestation of prosperity god named “Ratu Ngurah
Penaban Sari”. In the left side Gedong as a manifestation of prosperity goddless named
“Ratu Ayu Penaban Sari”. Both of this good is manifestation of Wisnu god.

In Hindu religion belief in one god called “Brahman”, however Brahman called in diffirent
name according to his function. Simply we can say Brahman creating himself into many god.

H. SPRING WATER AIR SANIH

Located in Bukti village distric of Kubutambahan one of the tourist object in north
Bali. There were two swimming pool was built by Bali government in 1950. A long time a go
this place used as public bathing for human and cattle, also villager using this water for
consumption and cattles. There were a spring water in south east of main pool. The volume

73
of fresh water from the spring is very constant all the year, almost not significantly down
during dry season.

Nowadays local government developing this place became one of the tourist attraction.
Traveler could swim in the main swimming pool whit 1.7 meter deep, and fresh water
running all the time flowing down to the sea. Some local people still using this water for
bathing and washing, however they take a place in the lowered part by the beach toward to
sea.

The swimming pool is open for public from Monday to Sunday 8 AM to 6 PM. There were
also a mini pool for children, it is perfect place for family on lesure time. Toilet, locker,
changing room and restaurant are available here. The main swimming pool wall
construction made of rock as well as pool floor are filled with soft stones. Water is very
clear and fresh is a great place to chilling our body after any activities.

74
GLOSSARY

BANJAR Small community in every village in Bali under Desa Pakraman

autority, is the place to gethering, learning and continuing tradition


and culture base on hindu religion.

BAJRA Brass puja bell for prayer, applicated by a monk in Hindu tradition

DESA PAKRAMAN Culture realted organization in traditional Bali village, has been
existing since 10th century. Responsibelity to continuing tradition
and culture, organizing ritual ceremony and those thing about local
genius.

TRI MURTI Three god as manifestation of “Brahman” in function of creator,


preserver, and dissolver.

BRAHMAN The almighty God in Hindu

BRAHMA Manifestation of Brahman in his function as creator (god of creator)

WISNU Manifestation of Brahman in his function as protector (god of


preserver)

SIWA Manifestation of Brahman in his function as distroyer (god of


dissolver), distroyer here means returning all of his creation in its
being.

CANDI BENTAR Splite gate usually in every temple in the first courtyard. In Hindu
mytology simply mean gate of distroying bed filling before entering
the temple.

75
PENJOR The bamboo pole decorated such away with palm leaf, attached
with corp product such as, rice padi, coconut, tapioca, and anyother.
In upper end hanged with sampian (kind of offering in decorated)
and also holy Hindu letter in sheet of cloth named “Aumkara”. Small
shrine in lower end as place of offering. Penjor is an offering symbol
to the god of prosperity .

SIWAISM The way of Hindu follower praying to God focusing to God of Siva

prominently.

SWASTIKA The symbol of safety, happines, peace and blessing. Means save,
well being welfare.

SAPUT POLENG Saput poleng hitam putih ( black and white checked cloth) base on
Hindu phylosophy mean ballancing between, good and bad, day and
night, im and yang.

Saput poleng sudhamala (black, white and grey checked cloth) in


Hindu pylosophy means both bad and good and the grey color as
balancer.

Saput poleng Tri datu (black, white and red) means be born, life and
die in Hindu pilosophy.

When ever you see some trees or other coverd by this cloth mean a
sacred place, protected and as a symbol of human appreciation for
nature.

76
REFERENSI BACAAN

Bali Sekala & Niskala, Volume I, FRED B. EISMAN JR

Saput Poleng Dalam Kehidupan Beragama di Bali, I KETUT RUPAWAN

Nilai Filosofis Penjor Galungan & Kuningan, I MADE NADA ATMAJA, dkk

Etika dan Simbol Simbol Agama Hindu, I MADE SURADA, Biro Diklat DPD HPI Bali

Prilaku Wisatawan dan Penanganan Komplin, I KETUT WARSA, SE. Dewan Kode Etik
DPD HPI Bali

Kode Etik dan Keorganisasian HPI, Drs. A.G. Mandra, M.Si

Cara Kerja Pramuwisata Dalam Tugasnya, I PUTU MEGA MARANTIKA, SH

Sadar Wisata dan Sapta Pesona, DINAS PARIWISATA PROVENSI BALI

Tour Planning, I KETUT JAMAN, S.S, M.Si, Dirut Melali Bali DMC

Tehnik memandu Wisatawan, Drs. I MADE SUKADANA, M.Si, Dewan Pengawas DPD HPI
Bali

Bulian Desa Tua Sarat Misteri, DEWATA NEWS.COM

G Adventures roles & policy, gadventures.com

77
78

Anda mungkin juga menyukai