Anda di halaman 1dari 32

TEKHNIK PEMANDUAN WISATA

Disampaikan oleh :
SALUDDIN, SH.,M.Si.
Kepala UPTD Pengelola Kawasan Wisata Menara Siger Disparekrap Provins Lampung
Asesor Kompetensi Bidang Pariiwsata BNSP RI
Pada Kegiatan:
PELATIHAN MANAJEMENBAGI Interpreter Lingkup BPTN Wilayah II Liwa
TAHUN 2022

Balai Pekon Sukananti, Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat


17 September 2022

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTAN RI


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI ALAM DAN EKOSISTEM
BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN
TAHUN 2022
PENGERTIAN PRAMUWISATA
Adalah seseorang yang menemani, memberikan
informasi dan bimbingan serta saran kepada
wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya.
Orang yang mengarahkan sebuah tour. Ia kunci
utama yang akan membawa wisatawan
mendapat pengalaman-pengalaman selama tour.
Seseorang yang memimpin wisatawan dan
memberikan informasi tentang segala sesuatu
yang memiliki daya tarik bagi wisatawan.
PENGERTIAN ……….
Pramuwisata juga diartikan sebagai orang yang
mempunyai pengetahuan mengenai pengetahuan,
kekayaan dan aspirasi kehidupan bangsa suatu
wilayah secara umum mempunyai izin untuk
memberikan bimbingan perjalanan dan penerangan
kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau
beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik
sebagai perseorangan atau secara kelompok.
Organisasi Pemandu wisata di Indonesia adalah
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang
tersebar hampir di seluruh kawasan Indonesia.
TUGAS PRAMUWISATA
a. Mengantarkan wisatawan baik rombongan
maupun perorangan menuju destinasi
wisata
b. Memberika penjelasan tentang rencana
perjalanan wisata dan obyek wisata, serta
memberikan penjelasan tentang
peraturan-peraturan/ketentuan mengenai
misalnya visa, passport, keterangan
kesehatan, akomodasi, trasportasi, dan
lain sebagainya.
TUGAS….
c. Memberikan petunjuk tentang obyek wisata yang
menarik, keterangan-keterangan tentang tempat
bersejarah atau obyek wisata budaya atau lainnya.
d. Membantu wisatawan,
e. Memberi petujuk untuk mematuhi peraturan atau
ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas setempat
f. Membantu wisatawan bila sakit, mendapat kecelakaan,
kehilangan, kecurian dan musibah lainnya.
Fungsi Tour Guide
Bertindak sebagai penterjemah tentang ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan di obyek wisata.
b. Bertindak sebagai pegawai/karyawan untuk
memberikan penerangan/ penjelasan tentang benda-
benda, gambar, tulisan/prasasti dan sebagainya yang
ada di obyek wisata.
c. Bertindak sebagai pemandu dalam kegiatan seperti
wisata baru, menelusuri gua, memasuki hutan
lindung, menyelam dan sebagainya.
JENIS PRAMUWISATA
Berdasarkan Tempat Melaksanakan Tugas
1. Local Guide (on- site guide): pemandu wisata lokal adalah
seorang pemandu wisata yang menangani suatu tur selama
satu atau beberapa jam di suatu tempat yang khusus, pada
suatu atraksi wisata, atau di suatu areal yang terbatas,
misalnya gedung bersejarah, museum, taman hiburan, pabrik,
dan pusat riset ilmiah.
2. City Tour guide adalah pemandu wisata yang bertugas
membawa wisatawan dan memberikan informasi wisata
tentang obyek-obyek wisata utama di suatu kota, biasanya
dilakukan di dalam bus atau kendaraan lainnya. Seorang city
guide yang melakukan tugas rangkap sekaligus sebagai
pengemudi disebut sightseeing guide.
3. Overland Tour Guide adalah Pemandu Wisata yang bertugas
membawa wisatawan Lintas Provinsi.
Jenis Tour….
Berdasarkan Asal Wisatawan dan Wilayah Negara
Tempat dilaksanakannya Tour
Inbound tour guide, yaitu pemandu wisata yang
menangani wisatawan asing yang melakukan perjalanan
wisata di Negara tempat pramuwisata bekerja atau
menetap.
Out- bound tour guide, yaitu pemandu wisata yang
bertugas menemani wisatawan yang melakukan perjalanan
wisata ke luar negri. Namun seringkali tugas seperti ini
dipercayakan kepada seorang tour escort, yaitu orang yang
mengatur dan mendampingi suatu rombongan wisatawan
yang melakukan perjalanan selama beberapa hari.
Domestic tour guide, yaiut pemandu wisata yang
menangani wisatawan dalam negri yang melakukan
perjalanan wisata di negeri mereka sendiri.
Jenis Tour….
Berdasarkan Status
Payroll guide, yaitu pemandu wisata yang bekerja tetap
pada suatu biro perjalanan wisata (BPW) atau lembaga
pariwisata, disebut juga full time guide atau guide staff.
Freelance guide, yaitu pemandu wisata yang bekerja
pada suatu BPW sebagai pekerja paruh waktu, yang
bekerja pada musim-musim tertentu saja, disebut juga
sebagai part time guide atau step-on guide. Pemandu
wisata ini biasanya bekerja pada saat mendapat
panggilan dari perusahaan pada musim-musim ramai
(peak season) atau dipesan oleh wisatawan(client)
secara langsung.
Jenis Tour….
Berdasarkan Tingkatan
Berdasarkan keputusan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi
nomor KM 82/PW 102/MPPT-88 tentang pramuwisata dan pengatur
wisata, pemandu wisata(pramuwisata) dikelompokkan sebagai berikut
Pramuwisata Muda, yaitu pemandu wisata (pramuwisata) yang
bertugas pada suatu daerah tempat sertifikat diberikan. Sertifikat
tersebut diperoleh melalui suatu kursus dan ujian dengan
persyaratan-persyaratan tertentu.
Pramuwisata Madya, yaitu pemandu wisata ( pramuwisata) yang
bertugas di dalam wilayah provinsi tempat sertifikat diberikan.
Pengatur Wisata, yaitu pegawai biro perjalanan wisata yang
mempunyai pengatahuan dan ketrampilan untuk memimpin dan
mengurus perjalanan wisata rombongan.
Jenis Tour….
Berdasarkan Jumlah Wisatawan Yang
Ditangani
Group Tour Guide, yaitu pemandu wisata
yang bertugas menangani wisatawan dalam
suatu rombongan atau yang sering
diistilahkan dengan GIT (group inclusive
tour).
Individual Tour Guide, yaitu pemandu wisata
yang bertugas menangani wisatawan
individual atau FIT (free individual traveller)
Jenis Tour….
Transfer Guide:
Pramuwisata yang bertugas untuk menjemput wisatawan dari bandara,
pelabuhan laut atau stasiun menuju hotel atau sebaliknya.

Driver Guide:
Bertugas sebagai pengemudi namun juga dapat berperan sebagai seorang
Pemanduwisata.
Walking Guide/Tour Guide:
Seorang Pramuwisata yang bertugas memandu perjalanan wisata tour mulai
dari awal hingga kegiatan tour selesai.
Local/Expert Guide:
Pramuwisata yang bertugas memandu wisatawan pada suatu objek wisata
tertentu.
Common Guide:
Pramuwisata yang memiliki kemampuan kegiatan guiding baik transfer
maupun tour guide.
D. PERSIAPAN DIRI DAN KEMAMPUAN PRAMUWISATA

Pramuwisata yang ingin melaksanakan tugas secara


professional harus mempersiapkan diri secara dini dan
memiliki matra (dimension) pramuwisata, karena matra
pramuwisata ini merupakan kerangka untuk
mengembangkan kemampuan sebagai pramuwisata
professional.
Matra pramuwisata terdiri dari :
Bahasa
Informasi
Keterampilan Bergaul
Operasional Biro Perjalanan
-Bahasa merupakan alat (media) menyampaikan ide.
Apabila penyusunan bahasa baik dan benar, maka
penyampaian ide mudah dipahami oleh pendengarannya.
Oleh karenanya, seorang pramuwisata harus memperguna-
kan bahasa percakapan yang sopan dalam bahasa
wisatawan.

- Informasi Seorang pramuwisata harus mengetahui dengan


baik tentang ekonomi social, budaya, politik, sejarah dan
ilmu bumi negara atau daerahnya. Kaena wisatawan
mengiginkan informasi tentang apa yang dilihat,
disaksikan dan dinikmatinya.
Contoh Informasi
1. Segera setelah tiba di Bandar Udara
a. Gambaran umum Negara Indonesia/Daerah yang merupakan daerah
Kesatuan Replublik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD-45, dengan lambing Bhineka Tunggal Ika dan pengertiaanya.
b. Nama kota yang dikunjungi, jumlah penduduk, berapa jarak dari
Bandar Udara, dan berapa jam perjalanan untuk tiba di hotel tempat
menginap.
c. Perbedaan waktu dengan negaranya dan waktu setempat yang tepat.
d. Keadaan cuaca dan perubahannya, serta pakaian yang cocok untuk
dipakai.
e. Nilai tukar mata uang asing, khususnya mata uang Negara wisatawan
dan tempat penukarannya.
f. Keadaan dan situasi kota, kemungkinan dirampok dan kesempatan
untuk minum alcohol, dan lain-lainnya.
2. Setelah sampai di dalam kota
a. Informasi surat-menyurat, meliputi : perangko, kartu
pos, tempat mengeposkan dan biayanya.
b. Informasi tentang penggunaan telepon
c. Bagaimana mendapatkan kendaraan umum, taxi dan
lainnya.
d. Hiburan umum, tempat rekreasi dan pusat
perbelanjaan untuk kegiatan-kegiatan di luar
itinerary.
e. Nama hotel tempat menginap dengan memberikan
petunjuk lokasi yang mudah diingat.
f. Konsultasi dengan Pemimpin Perjalanan Wisata yang
membawa rombongan tentang rencana yang telah
dipersiapkan.
3. Pada saat perjalanan wisata akan dimulai.
a. Perkenalan nama pramuwisata dan sopir yang
mengemudikan bus.
b. Jelaskan mengenai rencana perjalanan wisata, obyek
dan atraksi wisata yang akan dikunjungi dan dilihat,
jam berapa istirahat dan dimana, serta jam berapa
kembali ke Hotel.
c. Nama tempat tujuan pertama dan keutamaannya.
Beritahukan jarak dan kira-kira jam berapa sampai ke
tujuan dari pemberangkatan.
d. Jelaskan secara singkat tentang situasi dan kondisi
kota serta penduduknya pada tempat yang dilalui.
4. Saat berada pada suatu obyek wisata
a. Kalau sebuah bangunan, beritahukan nama gedungnya, berapa tinggi
dan lebarnya, kapan didirikan oleh siapa, dan apa fungsinya.
b. Kalau peninggalan sejarah & purbakala, beritahukan sejarah dan
tahun pendiriannya.
c. Kalau kekayaan alam, sumbernya apa yang terkandung di dalamnya,
kunikan/keutamaanya. Luasnya berapa, apa statusnya dan lain-lain
informasi yang dapat menarik minat wisatawan.
d. Adat-istiadat khusus, cara berpakaian, agama dan kebiasaan hidup
masyarakat setempat. Ceritakan latar belakang sejarah dan
kebudayaanya.
e. Tunjukan dan berikan kesempatan untuk berfoto pada tempat-tempat
yang menarik.
- Keterampilan Bergaul
Seorang pramuwisata dibutuhkan menjadi
teman yang baik dan menyenangkan bagi
wisatawan. Dia harus beradaptasi dengan
wisatawan dan peka terhadap kebutuhan-
kebutuhan, serta siap membantu kapan saja.
kepribadian yang dapat dikembangkan dalam pergaulan
khususnya berhubungan dengan wisatawan :
Keramah-tamahan, keriangan, kepercayaan diri
Kestabilan emosi
Membuat humor sehat.
Kecakapan untuk menerima kritik serta mempelajari kritik
itu.
Berinisiatif
Kecakapan untuk mengetahui apa saja yang perlu
dikerjakan
Menemukan cara untuk menyelesaikan keadaan sulit.
Tepat pada waktunya dan dapat bekerja tanpa diawasi.
Kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
PENAMPILAN FISIK
1. Segar, bersemangat dan selalu tampak
gembira,
2. Dengan bekal kesehatan jasmani dan rohani
dapat diatur hal-hal berikut :
3. Berpakaian rapi, bersih, sesuaikan potongan
maupun warnanya dengan acara,
4.Kebersihan badan menyangkut kuku, gigi,
rambut, dan sebagainya harus selalu di jaga
dengan baik.
5. Sikap badan lurus sempurna. Hal ini dapat
dicapai dengan melatih diri, misalnya jalan tegak
dan lain-lain.
6. Paras muka diusahakan selalu kelihatan gembira
dan senyum. Jangan berkerut atau cemberut.
Oleh karena itu pramuwisata professional harus
menjawab 2 pertanyaan sebagai berikut :
Apa yang diinginkan klien anda,
sekarang ?
Apa yang dapat anda lakukan untuk
memuaskan kebutuhan klien anda itu ?

Dua pertanyaan tersebut diatas,


merupakan dasar bagi seorang
pramuwisata yang ingin menjadi
professional.
Kebutuhan wisatawan dan perjalanan :
1. Kebutuhan untuk mengetahui lebih banyak (intelectual
curiousity).
2. Kebutuhan untuk melihat, mendengar atau merasakan
tentang sesuatu yang baru. (needs to see).
3. Kebutuhan untuk dikenal dan dihargai, diperhatikan
secara khusus (needs to be recognized and respected).
4. Kebutuhan untuk santai dan bersenag-senang (needs to
relax and enjoy oneself).
5. Mengabadikan sesuatu, (needs to record achievements).
6. Kebutuhan membeli cinderamata (needs to inquire).
7. Kebutuhan untuk merasa nyaman, bersih dan aman
- Operasional Biro Perjalanan
Dalam melaksanakan tugasnya, pramuwisata merupakan
wakil dari perusahaan. Pramuwisata dituntut mengetahui
seluk beluk operasional biro perjalanan dan syarat-syarat
paket wisata yang diselenggarakannya.
Paket wisata biasanya sudah termasuk transportasi dari
Negara asal wisatawan sampai ke daerah tujuan wisata
pergi-pulang menginap dan makan pagi di hotel, antar
jemput dari dan ke hotel sampai Bandar udara, sight seeing,
excursion, pelayanan jasa pramuwisata, biaya masuk ke
Obyek/atraksi wisata dan tip untuk pengemudi. Dengan
persetujuan Pemimpin Perjalanan Wisata. pramuwisata
dapat mengubah acara perjalanan, bila dianggap perlu.
KODE ETIK PRAMUWISATA
1. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan
penilaian yang baik atas daerah, negara, bangsa dan
kebudayaan.
2. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus
mampu menguasi diri, tenang, segar, rapi, bersih serta
berpenampilan yang simpatik (menghindari bau
badan, perhiasana dan parfum yang berlebihan).
3. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana
gembira dan sopan menurut kepribadian Indonesia.
4. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan
perlakuan yang sama kepada wisatawan dengan tidak
menerima tip, tidak menjajakan barang dan tidak
meminta komisi.
5. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal usul
wisatawan serta mengupayakan untuk meyakinkan
wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat
kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan obyek
(mencegah vandalisme).
6. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya
pembicaraan serta pendapat yang mengundang
perdebatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama,
ras dan sistem politik sosial negara asal wisatawan.
7. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang
baik dan benar. Apabila ada hal-hal yang belum dapat
dijelaskan maka Pramuwisata harus berusaha
mencari keterangan mengenai hal tersebut dengan
selanjutnya menyampaikan kepada wisatawan dalam
kesempatan berikutnya.
8. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama
baik perusahaan, teman seprofesi dan unsur-unsur
pariwisata lainnya.
9. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan
masalah pribadinya yang bertujuan untuk
menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan.
10. Pramuwisata pada saat perpisahan mampu
memberikan kesan yang baik agar wisatawan ingin
berkunjung kembali.
PRAMUWISATA HARUS UPDATE
PENGETAHUAN
• Pengetahuan tentang dasar-dasar ekologi
• Pengelolaan keanekaragaman hayati
• Pengetahuan umum tentang isu lingkungan
global
• Isu tentang budaya dan ekonomi masyarakat
setempat yang terkait dengan perkembangan
ekowisata
• Teknik-teknik berdampak minimal terhadap
lingkungan
• Keunggulan/keunikan spesifik produk lokal
PERTIMBANGAN ETIKA UMUM
1. Kebenaran dan kejujuran berkenaan dengan semua
informasi yang diberikan pada wisatawan
2. Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan yang
dipromosikan
3. Hubungan yang etis dengan penduduk setempat
4. Hubungan dengan rekan industri, wisatawan dan
pemasok
5. Pertimbangan-pertimbangan budaya
6. Pertimbangan lingkungan dan pelaksanaan wisata
yang berkelanjutan
Berbagai kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
Seminar di industri pariwisata
Pendidikan dan pelatihan
Perjalanan pengenalan ( Fam Trip )
Keanggotaan di jaringan/forum ekowisata
Penelitian formal dan informal
Pencarian data di Internet
Eksplorasi pribadi
Wawancara dengan nara sumber setempat

Anda mungkin juga menyukai