Pengampu
Disusun oleh :
Nama : Lutfhi Galang Nirwana
Nim : 211111097
Kelas : B
SURAKARTA
2022
Pada 16 Desember 1770 Beethoven lahir dikota Bonn Jerman. Kakeknya
yang memberi nama Ludwig Van Beethoven . Beethoven menjadi orang yang
bertanggung jawab dan suka bekerja keras. Ketika Beethoven berusia 2-3 tahun ia
sangat menyukai permainan piano kakeknya. Kakeknya melatih Beethoven
beberapa lagu tetapi saat Beethoven berusia 3 tahun kakeknya meninggal dunia.
Keramahan kakek dan alunan suara pianonya yang indah terukir dalam lubuk hati
Beethoven yang masih balita hal ini menjadikan sandaran jiwanya kalak.Seiring
dengan kematian kakeknya, masa kebahagiaan Beethoven yang singkat juga
berakhir dan memasuki kehidupan musik yang serius. Pada bulan Maret tahun
1778, Mengadakan konser dikota koln. Kendati konser kali ini memperoleh
banyak tepuk tangan namun tidak segempar Mozart. Pada 17 Juli 1789, ibunya
meninggal akibat sakit paru-paru dalam usia 40 tahun. Beethoven mulai tuli pada
tahun 1789 dan meninggal dunia pada tanggal 26 Maret 1827 dan dimakamkan
dipemakaman Wahring.
Gedung Teater Kärntnertor penuh sesak oleh ratusan orang siang itu, 7
Mei 1824. Selebaran telah diedarkan ke seluruh penjuru kota Wina beberapa
bulan belakangan. Isinya sebuah simfoni akbar yang digubah seorang komponis
besar akan dipertunjukkan untuk pertama kalinya.
Seluruh Wina tahu sang komponis sudah lama absen memimpin orkestra.
Sejak dua belas tahun sebelumnya, ia memang memutuskan berhenti sebagai
pengaba, menarik diri dari muka umum, dan lebih sering menyendiri di rumahnya.
Ia harus memilih keputusan yang berat itu sebab ketuliannya sudah mencapai
ambang yang tak bisa ditoleransi. Ia tidak mampu lagi mendengar suara-suara,
bahkan ketika seseorang mesti berteriak dari jarak satu hasta. Pendengarannya
hancur karena penyakit yang diderita sejak usia 20-an. Pada umur 50-an, masa
ketika konser di Kärntnertor itu dihelat, ia telah pekak sepekak-pekaknya. Dalam
masa kesepian dan kesendirian dan ketulian itulah ia mencurahkan seluruh
kreativitasnya untuk menggubah musik. Dan karya-karya terbesarnya lahir justru
pada periode ini.
Karya yang ia tampilkan hari itu adalah sebuah simfoni panjang, amat
panjang, yang ditulis sejak dua tahun sebelum pertunjukan perdana tersebut
digelar. Tentu saja orang-orang menanti dengan penasaran, musik macam apa lagi
yang akan ia sajikan. Dua tahun sebelumnya, ia sukses mengganyah para pecinta
musik di seluruh Kerajaan Prusia dengan Fidelio, satu-satunya opera yang pernah
ia gubah.
1. 24 pemain biola
2. 10 penggesek viola
3. 12 pemain cello
4. 12 penggesek bas
5. Peniup brass dan wind yang berjumlah dua kali lipat
6. Empat penyanyi, dan paduan suara yang berisi 50-an orang
Ini tentu saja konser yang memberi kehormatan hakiki bagi para musisi dan
penyanyi. Mereka mendapat kesempatan bermain langsung di bawah ayunan
baton komponisnya, sang maestro Ludwig van Beethoven, sesudah dua belas
tahun menyingkir dari gemerlap panggung musik Wina. Hari itu, para penonton
yang memadati Kärntnertor adalah orang-orang yang beruntung mendengarkan
“Simfoni Nomor 9 dalam D minor” karya Ludwig van Beethoven—komposisi
musik terbaik dari abad ke-19—untuk pertama kalinya. Tapi sebenarnya bukan
Beethoven yang secara resmi memimpin pertunjukan itu. Michael Umlauf,
Kappelmeister (kepala bagian musik) Teater Kärntnertor, pernah menyaksikan
Beethoven memimpin gladi resik dan yang terjadi adalah kesemrawutan dan
kebingungan luar biasa di antara para musisi. Seorang pekak, tentu saja akan
sangat sulit memimpin sebuah orkestra.
Pesan dan kesan saya tentang musik ini sangat susah untuk memahami notasi,
bahasa dan instrument-instrumen yang jarang saya temui. Pesan saya divideo ini
saya harus banyak lagi belajar tentang mendengarkan alat musik yang belum
pernah saya dengar atau saya temui,terutama musik-musik yang masih terdengar
asing seperti musik barat.