Anda di halaman 1dari 13

Ludwig van Beethoven

Lukisan Beethoven oleh Joseph Karl Stieler, 1820

Ludwig van Beethoven, sekitar tahun 1804

Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827
di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal
adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang
sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa
peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis
yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria,
tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia
tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini
mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina
dan tak pernah menikah.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Keluarga dan masa muda


o 1.1 Keluarga
o 1.2 Masa muda
• 2 Berguru kepada Haydn

1
• 3 Di Wina
o 3.1 Awal karier
o 3.2 Mulai periode ketulian
o 3.3 Lepas dari masa kemuraman
o 3.4 Symphony No. 3 Eroica
o 3.5 Gaya komposisi baru
o 3.6 Pentas opera Fidelio
o 3.7 Ingin pindah dari Wina
o 3.8 Krisis keuangan
o 3.9 Konser besar
o 3.10 Missa Solemnis
• 4 Lihat pula

5 Pranala luar Keluarga dan masa muda

Keluarga

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai


penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja
sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama
Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya
latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti
Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi
kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

Rumah kelahiran Beethoven di Bonn

Masa muda

Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798).


Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan
komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu
Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik,
Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia
meneruskan kariernya.

Beethoven pada usia 13 tahun

2
Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe
dalam bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata
yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari
pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi.
Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga
trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven
meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.

Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu
dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan
Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada
masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia
juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian
merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua
adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan
uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya.
Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga
bangsawan.

Berguru kepada Haydn

Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam
perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat
Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan
Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.

Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn
memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan
tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia
kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar
komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil
Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan
berkarier di sana sampai ia meninggal.

Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada
Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di
Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in
Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan
Berlin pada 1796.

3
Di Wina

Awal karier

Pada awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz,
selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain
Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu
sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa
awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-
komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk
‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat dan kelima (Op. 23
dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart,
Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak
hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai komponis. Murid-
muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.

Mulai periode ketulian

Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai


berkurang akibat otoslerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah
Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’
berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya.
Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak
kariernya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin
minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah
karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang
sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.

Lepas dari masa kemuraman

Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat
komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37
dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin
Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower
(1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.

Symphony No. 3 Eroica

Pada tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut
temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan
untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon
mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni

4
asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il
sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang
seseorang yang agung’.

Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi
manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan
meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena
beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada
Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia
menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni
tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.

Gaya komposisi baru

Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari
masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya,
Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano,
Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major
‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor
‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia
agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia
bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.

Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada
simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada
masa-masa sebelum Beethoven.

Pentas opera Fidelio

Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang
memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada
beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh
Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat
overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture
ke-4 diberi nama Overture Fidelio.

Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima


honor setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada
22 Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater
Wina. Konser ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain
Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68,

5
konserto piano no. 4, dan Fantasien, Op. 80. Konser ini belum diketahui
kesuksesannya dari segi keuangan.

Ingin pindah dari Wina

Pada tahun 1808, Beethoven sesungguhnya ingin pindah dan bekerja pada Jerome
Napoleon di Cassel dengan gaji 2400 gulden/tahun. Namun, teman-temannya dari
kalangan bangsawannya, antara lain Pangeran Rudolph , Pangeran Lobkowitz, dan
Kinsky meminta Beethoven untuk tetap tinggal dengan jaminan mereka akan
membayar gaji Beethoven sebesar 4000 Gulden per tahun. Beethoven juga membuat
komposisi Piano Concerto No. 5 in B Flat Major ‘Emperor’, Op. 73, yang
didekasikan untuk Pangeran Rudolph dan String Quartet in E Flat Major, Op. 74.
Pada tahun yang sama, Napoleon menduduki kembali kota Wina sehingga banyak
bangsawan yang melarikan diri dari sana. Beethoven menciptakan Piano Sonata in
Eb ‘Les adieux’, Op. 81a.

Krisis keuangan

Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia
tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess
Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena
terjadi penurunan mata uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima dari mata
uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann.
Namun, Beethoven mulai mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan
selesai pada awal 1812.

Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu
dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi
semenjak masa kecilnya. Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat
simfoni ‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti
Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan
simfoni ini.

Konser besar

Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar.
Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan
tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini
bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya,
Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya.
Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk
Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng anak-anak

6
nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1826, saat Karl mencoba bunuh diri. Hal ini
membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl kembali ke
ibunya dan masuk ke sekolah militer.

Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat
dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817,
Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard
Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada
tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano
sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.

Missa Solemnis

Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran
Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai
rancangan simfoni ke-9-nya.

Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di
Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven
tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger,
salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia
mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.

Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh
sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.

7
Biografi Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 – meninggal di Wina,


Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia
dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan
paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk gubahan-
gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar,
musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera
Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai
repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik.
Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.

Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat
tanpa bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold
Mozart adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling
penting adalah Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Wolfgang adalah anak
bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur. Hanya dia dan Maria Anna
Mozart ("Nannerl") yang bertahan hidup sampai dewasa. Sewaktu berumur empat
tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi
pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis komposisinya yang
pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata,
dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa
sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain
keyboard yang sangat handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya
merasa “terpanggil” untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.

Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München.
Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk
mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana
Mozart bermain piano di depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian
permainan Mozart dan Nannerl. Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser
yang cukup panjang selama tiga tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-
1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan
juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema yang
diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain. Mozart disambut
sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu dengan anak dari
Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil sebagai

8
English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk di
pangkuan Bach.

Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel mempengaruhi simfoni-simfoni


Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767,
Mozart menggubah beberapa piano sonata dari komponis-komonis lain dan
membuatnya menjadi empat buah piano Concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40,
K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera
buffa (komik opera), La Finta Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta
Bastien und Bastienne.
Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup
baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera
Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses
besar dalam pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni
selama perjalanan ini, dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti
Sammartini. Di Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi
yang paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.Sebelum kembali dari Italia,
Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak
ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu dihargai
di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun
tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh
Eropa tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga
berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu
karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor
(1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg,
Uskup Segismundo meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von
Colloredo yang otoriter dan enerjik. Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat
sebagai Maestro kapel di Salzburg.

Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa
kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan
rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja, dia
mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang
tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Pada
tahun 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Maestro dan dia
memulai karirnya sebagai musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari
1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan
beberapa Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang
pertama K.271 dalam Eb Major.

Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarir di Paris. Namun Leopold yang

9
masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi
sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September
1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka
singgah dan menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di
Mannheim, Mozart berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Ia
mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui Pangeran Mannheim namun tak
berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih lama di Mannheim adalah karena dia
bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16
tahun. Leopold yang mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa
Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis
jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi seorang
musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.

Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph


Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya ‘Jika aku
tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena
mereka cukup laku di sini’

Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan
perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat,
dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Perancis. Mozart
mendapat kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah
satu karya yang paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah
pementasan ini, tak lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal
pada 3 Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm
menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di Paris
terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan pendukung
opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.

Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan


gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris,
Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan Opera. Karya-
karya penting selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304
Violin Sonata in E Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan
K.310, Sonata in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang
kelam karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.

Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah
pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa
waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia
mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.

Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang

10
bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan
organis itu diberikan orang lain.

Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di
sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana,
menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.

Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya
pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34,
beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317,
Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.

Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis masih tidak bisa akur
dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat pesanan opera
Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai kemungkinan melepaskan diri dari
Colloredo secara perlahan-lahan.

Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik.


Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval
dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga
hadir dalam pesta itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama
rombongannya dan menghadiri penobatan Kaisar Joseph II.

Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke


pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat
dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, namun ditolak. Satu bulan
kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat. Ia pindah rumah ke keluarga Weber di
Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.

Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart terpikat oleh
Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui
hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri
pada September 1781. Pada 15 Desember 1781, Mozart mengakui hubungannya
dengan Constanze. Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.

Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Konstanze mengancam
apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang
telah banyak dikeluarkan.

Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan
harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka
walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka
cukup banyak menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang

11
namun dia tak pernah hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua
yang hidup.

Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan
memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781,
Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio
Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama
memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tapi
harapannya untuk mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.

Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini
mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart
bahwa opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab
“jumlah nada yang tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan
opera tersebut diulang.

Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried
von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata mempengaruhi
Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung
dalam musiknya.

Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang
mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat
meminjam uang pada saat ia perlu.
Puncak karier Mozart terdapat di masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah.
Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya
yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu
sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik
istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Le Nozze di Figaro ("Pernikahan Figaro") dipentaskan pertama kali di Wina pada


tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke Praha (ibukota
Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.

Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D
Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk
membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk
pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan
munculnya efek yang cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia
dan cukup mempengaruhi karya Mozart.
Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui
secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada
musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai pianis di depan

12
Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig.
Dia juga memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke
Potsdam dan Berlin. Wilhelm II memintanya membuat enam kuartet piano dan enam
piano sonata yang sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.

Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote ("Seruling


Ajaib"). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel Schikaneder (1751-
1812). Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat pesanan dari Pangeran Franz von
Walsegg untuk membuat sebuah Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi
tersebut sebagai karyanya untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart
tak sempat menyelesaikan karya besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver
Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan bagian
Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya. Dari musiknya
yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem ‘Aku bisa
mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya sendiri, dengan
keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya dengan
penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan’. Mozart juga mengalami takut akan
kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791, Mozart meninggal, jam satu pagi.

Sebab-musabab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog
membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak diketahui
letaknya.

1. Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang
mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825),
walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
2. Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa
mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar
ongkos penguburan.

13

Anda mungkin juga menyukai