Anda di halaman 1dari 21

BIOGRAFI WOLFGANG AMADEUS MOZART

 Masa Awal (1756-1772)


Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa
bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozartadalah
komponis penting pada zamannya, salah satu karyanya yang paling penting
adalah Kindersinfonie ("Simfoni Anak-Anak"). Wolfgang adalah bungsu dari tujuh
bersaudara.[3] Hanya dia dan Maria Anna Mozart ("Nannerl") yang bertahan hidup sampai
dewasa. Sewaktu berumur 4 tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan
melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia bahkan menulis
komposisinya yang pertama saat berumur 5 tahun. Karya-karyanya antara lain adalah sonata
biola, dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa
sepengetahuan anaknya. Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano
yang sangat andal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil”
untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.

 Bermain piano di hadapan Raja Bayern


Mozart kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München. Pada bulan
September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari jabatannya untuk mempromosikan
anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu berangkat ke Wina. Di sana, Mozart bermain piano di
depan Ratu Maria Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl.
Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang selama 3 tahun
yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di tempat-tempat tersebut, Mozart
mengadakan konser di depan raja-raja dan juga diuji oleh mereka, antara lain dengan
mengimprovisasi tema-tema yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar
kain. Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga bertemu
dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian Bach yang sering dipanggil
sebagai English Bach. Mozart memainkan piano sonata dalam empat tangan sembari duduk
di pangkuan Bach.
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel mempengaruhi simfoni-simfoni
Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun 1764 & 1765. Pada 1767, Mozart
menggubah beberapa sonata piano dari komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi
empat buah piano concerto pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas
permintaan Kaisar Wina, Mozart menggubah opera buffa (komik opera), La Finta
Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.
 Perjalanan ke Italia
Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil perjalanan ini cukup baik,
Mozart sangat produktif dalam penciptaan komposisi. Dia menggubah opera Mitridati, rè di
Ponto (1770) dan Lucia Silla(1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam
pertunjukannya di Milano. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini,
dan dipengaruhi para komponis-komponis Italia seperti Sammartini. Di Bologna, Mozart juga
mempelajari kontrapung pada guru komposisi yang paling terkenal pada masa itu, Padre
Martini.
 Masa Salzburg (1773-1780)
Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama 10 minggu di Wina,
Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu
dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, tetapi
tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa
tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.
 Maestro kapel Uskup Agung Salzburg
Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia juga
berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya
yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K.
201, Simfoni in A Major (1774). Pada saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo
meninggal dunia dan digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan energik.
Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di Salzburg.
Uskup Colloredo, yang tidak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart merasa kesal
terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart. Untuk melupakan rasa
ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi cukup rajin bekerja dan mengerahkan
kemampuannya untuk penciptaan berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21,
jumlah komposisinya sudah mencapai 300 buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai maestro dan memulai kariernya sebagai musisi freelance di Wina.
Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk sonata-sonata piano yang pertama,
lima violin concerto, dan beberapa piano concerto, opera La Jardinera Gingida termasuk
karya agungnya yang pertama K.271 dalam Eb Major.
 Perjalanan panjang ke Paris
Mozart sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris, tetapi Leopold yang
masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak dapat pergi, sehingga
Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada bulan September 1777, dan
perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum sampai di Paris, mereka singgah dan
menetap selama beberapa waktu di München dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart
berteman dengan komponis Cannabich dan Holzbauer. Dia mencoba mendapatkan jabatan di
sana melalui Pangeran Mannheim, tetapi tak berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih
lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada Aloysia Weber, seorang
penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang mengetahui hal ini menulis surat yang
mengatakan bahwa Mozart harus memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya
menjadi "artis jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi
seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku".
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino dari Joseph
Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke ayahnya "Jika aku tinggal di
sini, aku juga akan membuat enam buah dalam gaya yang sama karena mereka cukup laku di
sini".
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart meneruskan
perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan memberi les-les privat, dan
menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera orang Prancis. Mozart mendapat
kesempatan untuk mementaskan karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang
paling penting adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak
lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3 Juli 1778. Teman
Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm, menuliskan surat pada Leopold bahwa
tak ada masa depan bagi Mozart di Paris terutama karena adanya kontroversi antara para
pendukung Gluck dan pendukung opera Italia sehingga Mozart tidak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana Salzburg dengan gaji
yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya. Sebelum berangkat dari Paris, Mozart
bertemu kembali dengan J.C. Bach yang sedang mementaskan opera. Karya-karya penting
selain simfoni ‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E
Minor, K. 299, Concerto for Fluteand Harp in C Major, dan K.310, Sonata in A Minor, salah
satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam karena ini diciptakan Mozart untuk
ibunya yang meninggal.
 Kepulangannya ke Salzburg

Mozart pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah pindah
ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama beberapa waktu dengan
keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah hati karena Aloysia mendapatkan jabatan
sebagai soprano dan tak mengacuhkan keberadaan Mozart.

Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang bertanggung
jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau jabatan organis itu diberikan
orang lain.

Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai organis di sana.
Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana, dan kapel istana, menggubah lagu
pesanan, dan mengajar paduan suara anak-anak.

Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya pentingnya pada


masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb, Simfoni no. 32-34, beberapa
Concerto, serenade, divertimento, musik gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation
dan K. 339, Vesparae.
 Masa München (1781-1784)
Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis, masih tidak bisa akur
dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat pesanan opera Idomeneo.
Mozart melihat kesempatan ini sebagai kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara
perlahan-lahan.
Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh publik.
Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri perayaan karnaval dan pesta
tradisional di kota tersebut. Namun tak disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta
itu. Dia memaksa Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri
penobatan Kaisar Joseph II.
Di Wina, Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai berujung ke
pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart bertengkar hebat dengan
Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan, tetapi ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart
dipecat secara tidak hormat. Dia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina dan tidak kembali
ke Salzburg.
Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, tetapi Mozart terpikat oleh
Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama sekali tak menyetujui
hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan, Mozart pindah ke rumah sendiri pada
September 1781. Pada 15 Desember1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze,
tetapi Leopold tetap tidak merestui hubungan tersebut.

Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Constanze mengancam
apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang kompensasi yang telah
banyak dikeluarkan.

Pernikahan Mozart

Constanze Weber, istri Mozart.

Pada 4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus. Keesokan


harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya merestui hubungan mereka walau
surat tersebut bernada dingin. Pernikahan Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak
menghadapi tantangan hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah
hidup dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya dan
memainkan konser-konser di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember 1781, Mozart
tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal dengan Muzio Clementi. Mereka
berdua membuat improvisasi secara individual dan bersama-sama memainkan sonata.
Meskipun Mozart dianggap menang dalam lomba tersebut, tetapi harapannya untuk
mendapatkan jabatan di istana tak terpenuhi.
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem Serail. Opera ini
mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph II mengatakan pada Mozart bahwa
opera tesebut memiliki “nada yang banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang
tepat secara persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut diulang.

Pada tahun yang sama, Mozart sering bermain secara rutin di rumah Pangeran Gottfried
von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok ternyata memengaruhi Mozart dalam
pembuatan komposisi. Mozart mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.

Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang


mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat inilah Mozart dapat meminjam
uang pada saat dia perlu.
Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah.
Dia membuat 12 concerto dan dianggap para musikolog sebagai karyanya yang paling
penting. Walau Kaisar Joseph II ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak
membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji yang
tidak terlalu besar.
 Pementasan di Praha
Le Nozze di Figaro ("Pernikahan Figaro") dipentaskan pertama kali di Wina pada
tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke Praha (ibu kota Ceko)
dengan kesuksesan lebih besar lagi.
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major
‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera
baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai
trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup
dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan hal tersebut cukup mempengaruhi
karya Mozart.
 Simfoni-simfoni terakhir Mozart
Simfoni-simfoni terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui secara
pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau tidak. Pada musim semi
tahun 1789, Mozart pergi ke Berlintampil sebagai pianis di depan
Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di Thomaskirche di Leipzig. Dia juga
memainkan konser privat di depan Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan
Berlin. Wilhelm II memintanya membuat 6 kuartet piano dan 6 piano sonata yang sayangnya
tak sempat terselesaikan oleh Mozart.
 Kembali ke Wina dan akhir hayat Mozart
Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote ("Seruling
Ajaib"). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh Emanuel Schikaneder (1751-1812).
Setelah opera ini selesai, Mozart mendapat pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk
membuat sebuah Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya
untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat menyelesaikan karya
besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr. Menurut beberapa sumber,
Mozart tak sanggup menyanyikan bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan
teman-temannya. Dari musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam
album Requiem, "Aku bisa mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya
sendiri, dengan keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan melihat ibunya
dengan penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan." Mozart juga mengalami takut akan
kematian. Pada tanggal 5 Desember1791, Mozart meninggal, jam satu pagi.

Sebab-musabab Mozart meninggal tidak pernah tercatat dengan jelas. Para musikolog
membuat beberapa dugaan kemungkinan mengapa kuburan Mozart tak diketahui letaknya.

1. Mozart diracuni oleh Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang


mengatakan Salieri mengakuinya sebelum dia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau
ada cerita lain yang menentang hal ini.
2. Pada pemakaman Mozart, terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti
pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.

3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tidak membayar ongkos
penguburan.
BIOGRAFI LUDWIG VAN BEETHOVEN
Ludwig van Beethoven (i/ˈlʊdvɪɡ væn ˈbeɪˌtoʊvən/; bahasa Jerman: [ˈluːtvɪç fan ˈbeːt
ˌhoˑfn̩] ( simak); baptis 17 Desember 1770[1]di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah
seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni
kelimadan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu
komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman
Klasikdan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara
orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801,
ia mulai kehilangan pendengarannya.

Ludwig van Beethoven

Lukisan Beethoven oleh Joseph Karl Stielerpada tahun 1820

LahirBonn, Elektorat CologneDibaptis17 Desember 1770Meninggal26 Maret 1827 (umur 56)

Wina, Kekaisaran AustriaPekerjaanKomposer dan pianisTanda tangan

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi
bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian
karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

 Keluarga dan masa muda


1. Keluarga

Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi
di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai
penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena
Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam
karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan
konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tetapi kepandaiannya tak setara dengan
Mozart pada usia yang sama.

2. Masa muda

Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe


yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi
milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya
pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa
menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.

Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam
bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang
didekasikan kepada Pangeran Franz, tetapi karena ia belum mendapatkan gaji dari
pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini
dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk
pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama,
Beethoven belajar musik pada Franz Ries.

Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu
dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven
dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti.
Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke
Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17
Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya
pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji
ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les
piano kepada keluarga bangsawan.

 Berguru kepada Haydn

Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam


perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven
berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina
untuk belajar komposisi pada Haydn.

Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang
guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi
tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide
musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan
Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven
memilih untuk tinggal di Wina dan berkarier di sana sampai ia meninggal.

Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada
Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai kariernya di Wina
sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op.
19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.

 Di Wina
 Awal karier

Pada awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain
itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain Pangeran Carl
von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu sonata pianonya yang
paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa
yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain
simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata,
sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern,
welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet,
Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai
komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.

 Mulai periode kehilangan pendengaran

Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang
akibat otosklerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven
di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa
sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena
pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak kariernya. Karena penyakit ini, Beethoven
menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan
lain depresinya Beethoven adalah karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak
wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah
tangan.
 Lepas dari masa kemuraman

Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat
komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan
tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op.
47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan
mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.

 Symphony No. 3 Eroica

Pada tahun 1805 menggubah Simfoni no. 3 di E♭ Major ‘Eroica’, Op. 55. Menurut
temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan
untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon
mengumumkan dirinya menjadi kaisar Prancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini,
‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un
grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.

Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi
manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan
meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena beberapa
bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada Breitkopf & Härtel ‘titel
simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia menulis bahwa ‘misa ini
mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman
Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.

 Gaya komposisi baru

Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa
depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven
mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano, Op. 31. Hasilnya
terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano
Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi,
Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia agak kesal karena publik hanya
menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih
bagus dari lagu itu.

Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada
simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa
sebelum Beethoven.

 Pentas opera Fidelio

Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang


memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada beberapa hari
sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh Beethoven dua kali,
tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat overture untuk Fidelio yang diberi
judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture ke-4 diberi nama Overture Fidelio.

Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima honor
setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada 22
Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater Wina. Konser
ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain Symphony No. 5 in C
Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68, konserto piano no. 4, dan Fantasien,
Op. 80. Konser ini belum diketahui kesuksesannya dari segi keuangan.

 Ingin pindah dari Wina

Pada tahun 1808, Beethoven sesungguhnya ingin pindah dan bekerja pada Jerome
Napoleon di Cassel dengan gaji 2400 gulden/tahun. Namun, teman-temannya dari kalangan
bangsawannya, antara lain Pangeran Rudolph, Pangeran Lobkowitz, dan Kinsky meminta
Beethoven untuk tetap tinggal dengan jaminan mereka akan membayar gaji Beethoven
sebesar 4000 Gulden per tahun. Beethoven juga membuat komposisi Piano Concerto No. 5 in
B Flat Major ‘Emperor’, Op. 73, yang didekasikan untuk Pangeran Rudolph dan String
Quartet in E Flat Major, Op. 74. Pada tahun yang sama, Napoleon menduduki kembali kota
Wina sehingga banyak bangsawan yang melarikan diri dari sana. Beethoven
menciptakan Piano Sonata in Eb ‘Les adieux’, Op. 81a.
 Krisis keuangan

Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia tak
berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess Therese Malfatti
namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena terjadi penurunan mata
uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima dari mata uang terbaru. Beethoven juga
mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann. Namun, Beethoven mulai
mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan selesai pada awal 1812.

Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu
dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi semenjak masa
kecilnya. Pada tanggal 8 Desember1813, Beethoven membuat simfoni ‘perang’
berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti Hummel, Mayseder,
Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan simfoni ini.

 Konser besar

Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar.


Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan tersebut,
pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini bertambah parah karena
Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya, Karl. Beethoven menganggap
ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya. Beethoven memenangkan kasus ini namun ia
pun bukan orang tua yang baik untuk Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai
bergaul dengan geng anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1816, saat Karl
mencoba bunuh diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh,
Karl kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.

Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat
dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven
menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford. Namun, karya-
karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada tahun 1999. Selain itu,
Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano sonata-nya yang paling
revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.
 Missa Solemnis

Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran
Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai
rancangan simfoni kesembilan-nya.

Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di


Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak
sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah satu
solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan
melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.

Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit
ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.
REFERENSI MUSIK KLASIK BARAT
Sejarah musik klasik Barat

Zaman Pertengahan(476 – 1450)

Zaman Renaisans(1450 – 1600)

Zaman Barok(1600 – 1750)

Zaman Klasik(1740 – 1830)

Zaman Romantik (1815 – 1910) Abad ke-20 (1900 – 2000) Abad ke-21 (2001 – sekarang)

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama


sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah musik
klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah
tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut.
Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, tetapi dengan batasan tersebut
terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua
batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barokdan Zaman Romantik.


Beberapa komponiszaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus
Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin
komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus
Mozart dan Ludwig van Beethoven.

Ciri Musik Pada Zaman Klasik:


Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari
keras menjadi lembut(decrssendo).Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau
(accelerando) dan perlambatan(ritardando).Hiasan / ornamentik diperhemat
pemakaiannya.Pemakaian akord 3 nada.Artikel bertopik lagu atau musik ini adalah
sebuah rintisan.
TUGAS SENI MUSIK

Disusun oleh :
Nama : Merliana Setyaningrum
Kelas : XI MIPA 1
No : 21

SMA NEGERI 8 PURWOREJO


Tahun 2019/2020
TUGAS SENI MUSIK

Disusun oleh :
Nama : Risma Dwi Puspita
Kelas : XI MIPA 1
No : 29

SMA NEGERI 8 PURWOREJO


Tahun 2019/2020
TUGAS SENI MUSIK

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Khairul Athfal
Kelas : XI MIPA 1
No : 24

SMA NEGERI 8 PURWOREJO


Tahun 2019/2020
TUGAS SENI MUSIK

Disusun oleh :
Nama : Danang Muhammad Ramadhan
Kelas : XI MIPA 1
No : 04

SMA NEGERI 8 PURWOREJO


Tahun 2019/2020
TUGAS SENI MUSIK

Disusun oleh :
Nama : Gilang Faiq Noor Gymnastiar
Kelas : XI MIPA 1
No : 14

SMA NEGERI 8 PURWOREJO


Tahun 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai