pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya
habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC,
yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban
mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan
menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji
ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan
memberi les piano kepada keluarga bangsawan.
Berguru pada Joseph Haydn
Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam
perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat
Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan
Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.
Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn
memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan
tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia
kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn
belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz
memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di
Wina dan berkarier di sana sampai ia meninggal.
Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi
pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai
kariernya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven
membawakan Piano Concerto in B♭ Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan
ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.
Di Wina
Awal Karier
Pada awal kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran
Franz, selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya,
antara lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan
kepadanya salah satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C minor
‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi
Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2,
lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata,
sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei
Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in E♭ Major, Op.
20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso
namun juga sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari
keluarga aristokrat.
Mulai Kehilangan Pendengaran
Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya
mulai berkurang akibat otosklerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah
rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan
Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang
dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang
dalam puncak kariernya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain
depresinya Beethoven adalah karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’.
Banyak wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya
bertepuk sebelah tangan.
Lepas dari Masa Kemuraman
Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan
membuat komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in E♭
Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga
memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George
Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut
kepada Rudolph Kreutzer.
Simfoni No. 3 Eroica
Pada tahun 1805 menggubah Simfoni no. 3 di E♭ Major ‘Eroica’, Op. 55. Menurut
temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang
didekasikan untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu
bahwa Napoleon mengumumkan dirinya menjadi kaisar Prancis. Beethoven
mengubah judul simfoni asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia
Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti
‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.
Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi
manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan
meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar
karena beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat
pada Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun
1810 dia menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’.
Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun
1804.
Gaya Komposisi Baru
Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari
masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny,
muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga
sonata piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in
C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F
minor ‘Appasionata’, Op. 57. Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni
yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars.
Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa sebelum Beethoven.
Pentas opera Fidelio
Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio,
yang memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada
beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh
Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat
overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture
ke-4 diberi nama Overture Fidelio.
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Richard Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di
Inggris pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk
menggubah piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb
'Hammerklavier', Op. 106.
Missa Solemnis
Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan
Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga
memulai rancangan simfoni kesembilan-nya.
Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9
di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa
Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur.
Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju
Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk
tangan dengan meriah.
Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan
oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret
1827.
• Exposition
- Birama 10-15: bridge
Birama 5-15 adalah wajah atau karakter utama dari movement
ini. Edwin Fischer menulis dalam bukunya tentang penemuan
arsip di perpustakaan di Wina, dimana ia melihat catatan yang
ditulis tangan oleh Beethoven sendiri. Beethoven menuliskan
bahwa pada bagian ini terdapat salinan dari adegan
pembunuhan di opera Don Giovanni karya Mozart. Bagian itu
ditransposisi ke C♯ minor.
- Birama 15-23: tema kedua
• Development
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
• Recapitulation
- Birama 42-46: tema pertama
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
major dari C♯ minor (tangga nada dari movement pertama). Beethoven sungguh
membuat sebuh kontras di bagian ini, dengan menyuguhkan bagian dengan musik
yang lebih cerah dan riang, setelah movement pertama yang cukup menyedihkan.
Franz Liszt mendeskripsikan movement ini sebagai “bunga di antara dua jurang
yang dalam”. Sebagian besar dari keseluruhan movement ini dimainkan dengan
lembut atau piano, dengan banyak sforzando dan forte-piano yang bertujuan
mempertahankan disposisi ceria dari movement ini.
Movement ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni Allegretto, Trio, dan
Allegretto (da capo al fine). Pembagiannya sebagai berikut:
• Allegretto
- Birama 1-8: tema pertama
- Birama 9-16: variasi tema pertama
Birama 1-16 merepresentasikan musik dengan instrumen-
instrumen gesek, dengan bas-nya mewakili suara cello. Dalam
karya Beethoven, instrumen piano sangat sering dijadikan
sebuah orkestra, maka dari itu mengasosiasikan alat-alat musik
dengan suara yang ada adalah hal yang penting.
- Birama 17-24: tema kedua
- Birama 24-36: tema pertama (variasi dan tambahan)
Tema kedua muncul pada birama 18 dan dimainkan dengan
lebih legato. Dalam salah satu ceramahnya, András Schiff
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
- Birama 1-8(37-44): tema pertama trio
- Birama 8-16(44-52): tema kedua trio
- Birama 16-24(52-60): repetisi tema pertama trio
- Setelah fantasia di movement pertama dan staccato yang riang
di awal movement kedua, Beethoven mulai menyisipkan
kembali aksen-aksen yang kuat untuk mengembalikan mood
utama dari sonata ini. Ia juga menulis dinamika forte-piano
untuk bagian suara tenor di bagian trio ini.
• Allegretto (da capo al fine)
- Birama 1-9: tema pertama
- Birama 9-17: variasi tema pertama
- Birama 18-26: tema kedua
- Birama 26-36: tema pertama (variasi dan tambahan)
Bagian ‘tanda tanya besar’ kembali dimainkan dan kali ini tiap
pertanyaan makin kuat dan makin keras, namun lagi-lagi
dengan jawaban kecil yang lembut. Akhir dari movement ini
sungguh ditutup dengan begitu singkat, dan movement terakhir
pun dimainkan dengan segera, tanpa jeda yang cukup panjang.
III. Presto agitato
Movement terakhir yang bergejolak ini adalah yang terpanjang dan yang
akhirnya memiliki bentuk struktur Sonata. Movement ini juga kembali
mencerminkan eksperimen Beethoven untuk meletakkan penekanan dan bagian
terpenting dari keseluruhan sonata di bagian akhir. Dengan banyak
arpeggio/broken chord cepat, not-not teraksen yang kuat, sekuens bass alberti
yang cepat yang jatuh pada tangan kiri maupun tangan kanan beberapa kali. Di
bagian ini, teknik pedaling menjadi sangat kritis.
Beethoven, yang diyakini banyak master piano sebagai komposer besar
pertama yang menggunakan pedal secara utuh, bolak-balik beralih dari
menggunakan pedal dan tidak menggunakan pedal (con e senza sordino).
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
- Birama 15-20: bridge
-
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
- Birama 21-62: tema kedua
Setelah pengenalan tema kedua yang relatif lebih tenang
daripada tema pertama, variasi tema kedua langsung dengan
kontrasi menjadi lebih garang dengan penggunaan up-beat dan
sforzando, dilanjutkan dengan pola akor fortissimo yang diikuti
melodi dengan running notes.
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
Bagian Coda sangat mirip seperti karakter piano concerto,
contohnya pada birama 163. Secara tiba-tiba, pada birama 167,
tema kedua muncul kembali, dan pada birama 177, karakter
arpeggio dalam triplet dan not seperenambelas muncul. Bagian
ini berbentuk seperti cadenza, lagi-lagi sangat berkarakter piano
concerto. Klimaks cadenza terjadi pada birama 187, dilanjutkan
dengan bas oktaf yang dimainkan dengan tempo Adagio. Bagian
akhir yang akhirnya dimainkan dengan tempo awal pada birama
189 adalah pola melodi lirikal yang sangat mengingatkan
pendengar akan sonata Appasionata yang nantinya digubah
Beethoven. Sonata ini diakhiri dengan suasana yang begitu
berapi-api dan sangat memukau.
Disusun oleh Antonio Krisanto (Mei 2020)
5. Fakta-Fakta Menarik
§ Beethoven menggubah Moonlight Sonata sekitar tahun 1801, tiga tahun
setelah ia mulai merasakan gejala gangguan pendengaran. Ini menandakan
bahwa pendengarannya saat menggubah karya ini sudah tidak sempurna.
§ Pada tahun 1852, seorang penulis
memoir, Otto Jahn, berbincang dengan
bangsawan yang menerima Moonlight Sonata
sebagai bentuk dedikasi Beethoven, Countess
Giuletta Giucciardi. Countess Giucciardi
mengatakan bahwa Beethoven sebenarnya
awalnya bukan mendedikasikan sonata ini
untuknya ketika menggubahnya pada 1801.
Sonata ini hanyalah pengganti untuk karya
dedikasi yang tadinya untuk dirinya, yaitu
Rondo Op. 51 No. 2. Countess Giucciardi juga
menyangkal asumsi-asumsi yang menyatakan
bahwa lagu ini adalah lagu cinta dari
Countess Giuletta Guicciardi (1782-1856)
Beethoven untuknya, dan kenyataannya tidak
ada hubungan romantis sama sekali antara keduanya.
§ Beethoven sendiri sangat terganggu dengan popularitas Moonlight Sonata. Ia
berkata pada muridnya, Carl Czerny, “Semua orang selalu membicarakan
Sonata C♯ minor! Pastinya aku telah menggubah karya-karya yang lebih
bagus.”
§ Moonlight Sonata, khususnya movement ketiga, merupakan inspirasi utama
dari Fantaise-Impromptu karya Frédéric Chopin. Faktanya, Fantaise-
Impromptu adalah tribute kepada Beethoven. Bila diperhatikan, Fantaise-
Impromptu mewarisi hubungan kunci dari ketiga movement Moonlight Sonata,
struktur akor, dan bahkan juga memiliki bagian lagu dengan melodi yang
serupa.
Daftar Pustaka
https://en.wikipedia.org/wiki/Piano_Sonata_No._13_(Beethoven)
https://en.wikipedia.org/wiki/Piano_Sonata_No._14_(Beethoven)
https://id.wikipedia.org/wiki/Ludwig_van_Beethoven
https://www.parlancechamberconcerts.org/parlance-program-notes/piano-
sonatas-13-and-14/
https://www.popularbeethoven.com/Beethoven-piano-sonata-no-14-
moonlight-sonata/
https://www.popularbeethoven.com/9-facts-about-beethovens-moonlight-
sonata/
https://www.wikiwand.com/en/Piano_sonatas_(Beethoven)
Gillespie, John. 1972. Five Centuries of Keyboard Music: An Historical Survey of
Music for Harpsichord and Piano. Dover Publications.
Tovey, Donald Francis dan Craxton, Harold. 1989. Complete Pianoforte Sonatas,
Volume II (Signature Series (ABRSM)). ABRSM.