Anda di halaman 1dari 32

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS MOBILE

LEARNING IPA TERPADU PADA ERA NEW NORMAL


PANDEMIK COVID 19 UNTUK SISWA KELAS VIII
MADRASAH TSANAWIYAH

SKRIPSI

HULIL AFDOL
NIM. 207172974

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belum lama ini, terhitung mulai 31 Desember 2019 hingga dengan
pertengahan Juni 2020, apalagi waktunya hingga akhir 2020, warga Indonesia
hadapi penderitaan yang berkelanjutan diakibatkan oleh kemunculan satu tipe
penyakit meluas baru yang diucap dengan Corona Virus 2019, Corona virus
merupakan keluarga besar virus yang menimbulkan penyakit mulai dari indikasi
ringan hingga berat. Ada sebagian tipe corona virus yang dikenal menimbulkan
penyakit yang bisa memunculkan indikasi berat semacam Middle East Respiratory
Syndrome( MERS) serta Severe Acute Respiratory Syndrome( SARS). Corona
virus Disease 2019( covid- 19) merupakan penyakit tipe baru yang belum sempat
diidentifikasi tadinya pada manusia.
Virus pemicu covid- 19 ini dinamakan Sars- CoV- 2, Akibat virus Corona
sangat besar, bertabiat global, serta massif, virus corona tidak cuma pengaruhi
tingkatan kesehatan warga secara universal, tetapi pula pengaruhi kegiatan
ekonomi, sosial, psikologis, budaya, politik, pemerintahan, pembelajaran,
berolahraga, agama, serta lain- lain. Hingga dari itu diperlukan kebijakan
pemerintah yang pas buat menghindari serta menanggulangi virus Corona ini.
Kebijakan yang dibutuhkan bukan cuma kebijakan buat menghindari serta
mengobati penderita yang terinfeksi Corona, namun pula kebijakan buat
menanggulangi akibat sosial, psikologis, serta ekonomi yang ditimbulkan oleh
virus Corona( Tuwu, 2020: 268).
Pembelajaran di sesuatu negeri hendak secara tidak berubah- ubah tumbuh
serta maju dengan kilat cocok dengan peluang serta kenaikan penalaran manusia.
Dalam UUD 1945 yang jadi bawah Negeri Republik Indonesia sudah mengatakan
kalau salah satu cita- cita negeri Republik Indonesia merupakan mewujudkan
warga yang pintar. Pencapaian tujuan ini wajib dibangun dengan pembelajaran.
Buat menggapai tujuan Pembelajaran nasional, hingga wajib mempunyai
kerangka kerja yang cocok dengan UU Nomor. 20 Tahun 2003 pasal 4 yang
3

melaporkan kalau pembelajaran diselenggarakan dengan metode dekomratis


danberkeadilan dan tidak merugikan dengan melindungi kebebasan bersama, nilai
agama, nilai kultural serta kemajemukan warga, hingga Pembelajaran
diselenggarakan selaku satu kesatuan bawah dengan keterbukaan serta kerangka
multi arti.
Tujuan pembelajaran merupakan buat membangun kemampuan bawah
untuk pertumbuhan siswa supaya jadi manusia yang beriman serta bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, berilmu,
cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, yakin diri, toleran, dan bertanggung jawab.
Perihal tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan serta Penyelenggaraan Pembelajaran. Buat menggapai tujuan tersebut
hingga diperlukan usaha yang berkesinambungan tercantum di dalamnya ialah
penyelenggaraan pembelajaran IPA di SMP/ Mts. Salah satu usaha yang dapat
dicoba yakni dengan mengintegrasikan pembelajaran IPA di SMP/ Mts.
Suasana pandemi Covid- 19 ini menyebabkan pergantian yang sangat luar
biasa, tercantum dalam ilmu pembelajaran. Serasa segala jenjang pembelajaran
dituntut bertransformasi buat menyesuaikan diri secara seketika/ ekstrem buat
melaksanakan pendidikan dari rumah lewat media daring( online). Perihal Ini
pasti bukanlah gampang, sebab belum seluruhnya siap. Semacam yang dikenal
masih banyak problematika dunia pembelajaran merupakan belum seragamnya
proses pendidikan, baik standar ataupun mutu capaian pendidikan yang di
idamkan.
Perihal ini pasti terasa berat oleh guru. Paling utama untuk guru, dituntut
kreatif dalam penyampaian modul lewat media pendidikan daring. Permasalah ini
wajib disesuaikan pula dengan jenjang pembelajaran dalam kebutuhannya.
Akibatnya hendak memunculkan tekanan raga ataupun psikis( mental). Metode
berpikir yang positif bisa menolong mempraktikkan media pendidikan daring,
sehingga menciptakan capaian pendidikan yang senantiasa bermutu. Belajar di
rumah dengan menggunakan media daring mengharapkan orang tua selaku role
model dalam pendampingan belajar anak.
Masa pandemi Covid- 19 ini dapat dikatakan selaku suatu kesempatan
4

dalam dunia pembelajaran, baik pemanfaatan teknologi bersamaan dengan


industri, ataupun orang tua selaku mentor, harapannya, pasca pandemi Covid- 19,
guru hendak terbiasa dengan sistem dikala ini selaku budaya pendidikan dalam
pembelajaran( Atsani, 2020: 83).
Bersumber pada penjelasan diatas, guru wajib memiliki keahlian dalam
mendesain pendidikan supaya bermakna serta berguna. Negeri dikala ini lagi
mengalami pandemi virus corona sehingga siswa di memohon buat belajar di
rumah buat menjauhi terpaparnya Covid- 19. Guru serta siswa wajib
melaksanakan pendidikan secara online ataupun tidak tatap muka di kelas
semacam umumnya. Peristiwa semacam ini mewajibkan siswa serta guru belajar
serta melaksanakan pendidikan secara online ataupun jarak jauh. Pendidikan
senantiasa wajib dilaksanakan meski dikala terbentuknya pendemi Covid- 19
supaya generasi emas tidak ketinggalan dalam belajar serta senantiasa
melaksanakan pendidikan demi kemajuan generasi penerus selaku ujung tombak
kemajuan bangsa di masa yang hendak tiba.
Pada dikala pendidikan online hingga komunikasi jarak jauh bisa di jalani
dengan memakai smartphone, tablet, ataupun laptop berikut koneksi internet yang
bisa dimanfaatkan selaku bagian dari aktivitas pendidikan. Pencarian bahan ajar
selaku modul dialog ataupun pemanfaatan bermacam video pendidikan yang ada
free di bermacam situs- situs pembelajaran buat menujang pendidikan ini sangat
diperlukan pada dikala semacam ini( Pujiasih, 2020: 43).
Pada sesi ini guru di tuntut lagi lebih kreatif dalam menguraikan gimana
metode menyapaikan modul supaya siswa tidak kesulitatan dalam menguasai
modul pendidikan yang hendak di ajarkan, walaupun proses pendidikan di jalani
jarak jauh dengan memakai smartphone, siswa tidak hendak hadapi kesusahan
dalam menguasai pembelaran dengan gampang. Pemakaian sumber belajar selaku
perlengkapan bantu dalam menarangkan modul pendidikan kepada siswa dengan
harapan bisa tingkatkan uraian siswa terhadap rancangan modul yang sudah di
terapkan. Rancangan- rancangan yang didapat hendak bermanfaat untuk siswa
dalam membongkar permasalahan. Sumber belajar ialah, bisa berasal dari area
dekat tempat tinggal siswa ataupun terencana terbuat selaku sumber belajar. yang
5

berasal dari area langsung misalnya, manusia, gunung, laut, candi, hutan serta
sebagainya, sebaliknya yang terencana terbuat selaku sumber belajar merupakan
novel, video, diorama, museum, laboratorium smartphone serta sebagainya.
Pada modul IPA siswa dituntut buat meningkatkan berpikir tingkatan
besar buat penuhi tuntutan yang terdapat di Kompetensi Bawah( KD) dalam
Kurikulum 2013, ialah mengevaluasi, menyajikan hasil analisis, serta
melaksanakan. Upaya dalam tingkatkan uraian konsep butuh memakai media
yang bisa memperlihatlkan kondisi jadi nyata yang terdapat dalam mata pelajaran
IPA salah satunya dalam wujud multimedia yang memakai telpon genggam. Guru
dituntut bisa tingkatkan kedudukannya selaku guru dengan berbekal keahlian serta
kemampuan spesial dalam keguruan. Dibutuhkan terdapatnya inovasi yang dicoba
oleh guru dengan memakai teknologi. Pemakaian telpon genggam hendak jauh
lebih maksimal bila digunakankan dengan baik oleh guru selaku media
pendidikan.
Hasil wawancara yang sudah dicoba pada bertepatan pada 11 Desember
2020 dengan guru bidang study tentang sumber belajar pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam( IPA) di masa New Wajar pandemik Covid- 19 yang telah
diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium kota jambi, yang melaporkan
kalau masih memakai sumber belajar berbentuk novel cetak serta LKS, belum
terdapat bahan ajar yang mendukung proses pendidikan pada masa New Wajar
pandemik Covid- 19 yang dicoba secara daring, oleh sebab itu sumber belajar
sangat diperlukan dalam mendukung proses pendidikan secara online sehingga
bisa digunakan dalam proses pendidikan pada masa New Wajar pandemik Covid-
19.
Guru ilmu pngetahuan alam( IPA) belum sempat memakai sumber belajar
berbasis mobile learning pada proses pendidikan IPA paling utama pada meteri
struktur serta guna ekskresi pada manusia. oleh sebab itu, siswa kilat merasa
bosan serta kurang semangat dalam mencermati modul pendidikan yang di
informasikan oleh guru. Periset berupaya buat melaksanakan riset di Madrasah
Tsanawiyah laboratorium kota jambi sebab minimnya pemanfaatan teknologi
selaku sumber belajar paling utama pada modul struktur serta guna sistem
6

ekskresi pada manusia.


sumber belajar merupakan ialah seluruh suatu yang berbentuk sekumpulan
bahan serta bisa dimanfaatkan dalam kepentingan proses belajar mengajar buat
mendapatkan data serta pengalaman, sehingga bisa memudahkan kegiatan belajar,
mulai dari novel hingga pemakaian fitur elektronik yang lain. Sumber belajar
bermanfaat buat menarangkan ataupun memvisualisasikan sesuatu modul yang
susah dimengerti bila cuma memakai perkataan verbal. Misalnya, uraian tentang
siklus air, sistem pencernaan maupun struktur serta guna sistem organ pada
manusia.
Salah satu sumber belajar yang bisa digunakan dalam proses pembelajran
dikala ini merupakan sumber belajar berbasis teknologi data( IT). Pertumbuhan
teknologi membagikan banyak opsi teknologi yang bisa diterapkan buat aktivitas
pendidikan di sekolah, salah satu nya merupakan mobile learning. Pengguna
mobile learning ini bisa mengakses konten pembelajaran tanpa terikat ruang serta
waktu, perihal ini hendak tingkatkan atensi pada modul pendidikan, membuat
pendidikan jadi persuasif, serta mendesak motivasi siswa kepada pendidikan
selama hayat( life long learning) Ada 3 guna mobile learning dalam aktivitas
pendidikan di dalam kelas, ialah selaku supplement( bonus),
complement( aksesoris) serta substitute( pengganti)( aisyiyah 2019: 78).
Pemakaian mobile learning bisa menolong siswa dalam menguasai modul
pendidikan dengan gampang, sehingga proses pendidikan semacam baisa.
Mobile learning merupakan sumber belajar yang memakai media mobile
serta teknologi. Rancangan bawah pendidikan mobile learning mempunyai khasiat
ketersediaan modul ajar yang bisa digunakan tiap dikala serta pembuatan modul
secara menarik. Mobile learning ialah pendidikan dengan perangkat Personal
Digital Assistant( PDA), hp, laptop, serta tablet.
Mengguakan sumber belajar mobile learning, proses pendidikan bisa
berjalan secara optimal, tidak hanya itu bila dibanding antara mobile learning
serta pendidikan konvensional membolehkan banyaknya peluang buat
berhubungan serta kerja sama secara informal diantara pembelajar. Pendidikan
mobile learning mencampurkan sebagian aspek antara lain fitur teknologi serta
7

aspek sosial.
Bersumber pada aspek pendukung mobile learning bisa dilibatkan dalam
bermacam modul pendidikan serta bermacam jenjang pembelajaran. Tujuan dari
pendidikan memakai mobile learning bisa memudahkan siswa buat belajar
dimanapun serta kapanpun yang tidak terbatas oleh waktu, ruang serta tempat.
Pemakaian mobile learning membagikan akibat positif untuk para siswa, ialah
bisa memotivasi siswa serta tingkatkan literasi visual dan bersemangat siswa
dalam belajar pula menarik siswa dalam menguasai suatu yang abstrak jadi lebih
kongkrit dan mengefisienkan proses belajar mengajar. Literasi visual merupakan
keahlian yang dipunyai siswa dalam menyimak, berdialog, menulis, membaca
serta berpikir( Sugiani, 2019: 112).
Salah satu modul pada pendidikan IPA terpadu ada meteri struktur serta
guna ekskresi pada manusia. Pada modul tersebut hendak menekuni guna ginjal,
proses pembuatan urine dalam ginjal, guna kulit, susunan pada kulit, guna paru-
paru serta hati. Menganalisis kendala sistem ekskresi pada manusia serta upaya
buat menghindari ataupun mengatasi nya semacam penyakit nafritis, batu ginjal,
albuminuria, hematuria, diabet insipidus, kanker ginjal, jerawat serta biang
keringat. Dengan struktur modul yang demikian buat proses pendidikan di
butuhkan media yang bisa mempermudah siswa dalam menguasai konsep.
Bersumber pada kasus yang dijabarkan diatas, hingga penulis tertarik
melaksanakan riset berjudul “Pengembangan Sumber Belajar berbasis Mobile
Learning IPA Terpadu pada Era New Normal Pandemik Covid 19 untuk
Siswa Kelas V11I Madrasah Tsanawiyah

B. Identifikasi Masalah
Bersumber pada latar balik permasalahan hingga Identifikasi
Permasalahan dalam riset ini yakni:
1. Pemakaian mobile learning selaku sumber belajar belum sempat dicoba di
Madrasah Tsanawiyah Laboratoium kota jambi.
2. Pendidikan guru cuma memakai novel paket serta LKS.
3. Visualisasi modul struktur serta sistem ekskresi yang belum tergambar
8

dengan baik pada novel paket serta LKS.

C. Batasan Masalah
Bersumber pada identifikasi permasalahan ada pula batas permasalahan pada
penalitian ini yakni selaku berikut:
1. Sumber belajar yang di kembangkan berbentuk Mobile Learning buat siswa
kelas VIII Madrsah tsanawiyah
2. Sumber belajar di buat berbentuk aplikasi dengan sistem pembedahan android
pada smartphone.
3. Sumber belajar berisi modul sistem ekskresi manusia pada mata pelajaran IPA
kelas VIII semester genap.
4. Sesi pengembangan pada riset ini memakai model ADDIE.

D. Perumusan Masalah
Bersumber pada batas permasalahan, hingga rumusan permasalahan pada riset
ini merupakan::
1. Gimana pengembangan sumber belajar berbasis Mobile Learning ipa terpadu
pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah?
2. Gimana kelayakan pengembangan sumber belajar berbasis mobile learning
IPA terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah?

E. Tujuan Pengembangan
Ada pula tujuan sumber belajar berbasis Mobile Learning ialah selaku berikut:
1. Buat mengenali pendidikan sumber belajar berbasis Mobile learning ipa
terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah.
2. Buat mengenali kelayakan sumber belajar berbasis Mobile learning ipa
terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah.
9

F. Spesifikasi Produk yang di Harapkan


Riset ini menciptakan produk dengan spesifikasi selaku berikut:
1. Produk di buat dalam wujud aplikasi berbasis android ataupun yang lebih baru
pada smartphone dengan modul struktur serta guna sistem ekskresi pada
manusia mata pelajaran IPA.
2. Modul dalam produk mengacu pada kompetensi bawah( KD) mata pelajaran
ipa mts kurikulum 2013 ialah: menganalisis struktur serta guna organ pada
manusia guna ginjal, proses pembuatan kemih dalam ginjal, guna kulit,
susunan pada kulit, guna paru- paru serta hati, menganalisis kendala sistem
ekskresi pada manusia serta upaya buat mencagah ataupun mengatasi nya
semacam penyakit nefritis, batu ginjal, albuminuria, hematuria, diabet
insipidus, kanker ginjal, jerawal serta biang keringat.
3. Produk hendak menunjukkan berbentuk tampilan dini, profil pengembangan,
petunjuk pemakaian, modul, soal latihan serta sumber. Pada modul hendak
berisi bacaan, foto serta video yang mangulas tentang modul tersebut .
22
35

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil pengembangan ialah berbentuk sumber belajar, produk yang
dibesarkan sudah dinilai oleh para ahli. Cocok dengan tujuan riset ini ialah
meningkatkan sumber belajar berbentuk mobile learning pada modul struktur
serta guna sistem ekskresi pada manusia. Riset ini ialah tipe Riset serta
Pengembangan ataupun diketahui dengan sebutan Research and
Development( R&D). Proses riset serta Pengembangan dicoba sepanjang 10
Bulan. Dalam meningkatkan media ini memakai model pengembangan ADDIE
ialah:( 1) Analisis( Analysis),( 2) Perancanag( Design),( 3)
Pengembangan( Development),( 4) Implementasi( Implementation) serta( 5)
Penilaian( Evaluation).

1. Tahap analisis(Analyssi)
Sesi analisis ialah sesi Pra perencanaan: pemikiran tentang
produk( model, tata cara, media, bahan ajar, sumber belajar) baru yang hendak
dibesarkan. Tahapan ini meliputi 3 perihal, ialah: Analisis Kurikulum, Analisis
mobile learning serta analisis siswa.
a. Analisis kurikulum
Bersumber pada infomasi dari hasil wawancara terbatas kepada guru IPA
Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi melaporkan kalau Madrasah
Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi telah mempraktikkan kurikulum 2013
semacam seperti anjuran yang diatur dalam Kemendikbud Nomor. 160 tahun
2014 tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 serta kurikulum 2013.
Pada riset ini, penulis meningkatkan sumber belajar berbasis mobile learning
yang muat menimpa modul sistem ekskresi manusia. Modul ini tercantum
didalam K13 ialah pas pada modul pendidikan kelas VIII. Ada pula
kompetensi bawah“ Menganalisis sistem ekskresi pada manusia serta
menguasai kendala yang berhubungan dengan sistem ekskresi, dan upaya
36

melindungi kesehatan sistem ekskresi” serta indicator pencapaian kompetensi“


menganalisis struktur serta proses metode kerja ginjal,
Menjelasankan struktur serta guna kulit, paru- paru serta hati.
b. Analisis sumber belajar
Bersumber pada hasil analisis sumber belajar, dengan metode
mewawancarai guru bidang study kelas VIII, dan melaksanakan obsevasi
sumber belajar yang digunakan di Sekolah Madrsah Tsanawiyah
Laboratorium Kota Jambi, dari hasil observasi diketahuai kalau bahan ajar
yang digunakan oleh siswa pada dikala pendidikan pada masa pandemic
covid- 19 yang dicoba secara daring( online) sangat sedikit serta terbatas dan
sumber belajar berbasis mobile learning belum ada di sekolah tersebut.
Sumber belajar berbasis mobile leraning ialah produk yang pas buat
dibesarkan dalam rangka menaikkan sumber belajar pada masa pandemic
covid- 19. Salah satu triknya merupakan pengembangan sumber belajar
tertulis jadi sumber belajar berbasis mobile learning tersebut diharapkan bisa
mempermudah untuk siswa buat belajar, tingkatkan spiritual siswa atupun
guru, menaikkan inovasi serta alterasi dari sumber belajar disekolah dan
menaikkan pengetahuan siswa tentang modul IPA yang begitu berarti untuk
kehidupan kita.
c. Analisis siswa
Analisis siswa dicoba dengan membagikan angket terstruktur ataupun
tertutup terhadap siswa kelas VIII Madrsah Tsanawiyah Laboratorium Kota
Jambi. Hasil angket menampilkan kalau sebagian besar siswa mengharapkan
bonus rujukan buat mendukung proses belajar mandiri paling utama pada
masa pandemic covid- 19 dimana pendidikan dicoba secara daring( online).
siswa sangat sepakat apabila dibesarkan sumber belajar berbasis mobile
learning. Oleh sebab itu periset meningkatkan sumber belajar berbasis mobile
learning yang menarik, gampang dimengerti dan gampang diakses. Hasil
asumsi angket bisa dilihat pada lampira 5.

2. Tahap perancang (design)


37

Sesi Perancangan ini ialah tahapan perancangan sumber belajar berbasis


mobile learning dirancang memakai smart apps creator. Sumber belajar
dirangcang bersumber pada kurikulum, serta sumber belajar yang sudah
dianalisis. Modul yang sudah disajikan di dalam sumber belajara berbasis mobile
learning merupakan modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia,
meliputi Penafsiran, Tipe Serta Guna ginjal, kulit, hati, beserta Guna paru- paru.
Ada pula rangcangan sumber belajar berbasis mobile learning ini merupakan:
judul, tampilan dini, audio( music), tombol- tombol akses pada mobile learning,
kompetensi, deskripsi pendek modul, petunjuk pemakaian mobile learning,
sumber, soal latihan serta profil perancang produk.
a. Tampilan dini struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia Tampilan di
buat lebih khusus, bagian ini berisi tentang judul modul yang hendak di
pelajari, nama sekolah serta kelas.
Berikur tampilan dini pada sumber belajar berbasis mobile learning pada
modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia.

Gambar 4.1
Tampilan dini sumber belajar berbasis mobile learning

b. Menu utama
38

Pada bagian ini berisi langkah- langkah pemakaian mobile learning yang
hendak di angkses, ada pula tombol on/ off buat musik( audio) serta pula gif pada
mobile learning ini.

Gambar 4.2
Menu utama sumber belajar berbasis mobile learning

c. Petunjuk
Pada Bagian petunjuk ini menguraikan alur pemakaian mobile
learning beserta petunjuk tombol- tombol buat akses mobile learning.
39

Gambar 4.3
Petunjuk sumber belajar berbasi mobile learnin

d. Kompetensi
Pada bagian kompetensi ini berisi tentang indicator pencapaian
kompetensi.
40

Gambar 4.4
Kompetensi sumber belajar berbasis mobile learning

e. Materi
Pada bagian modul in berisi penjelasan modul yang hendak di pelajari
oleh siswa bersumber pada kompetensi yang sudah di buat. Adapaun modul
sumber belajar berbasis mobile learning ialah struktur serta fungsis sistem
ekskresi pada manusia, tampilan meteri berikut ini:
41

Gambar 4.5
Modul sumber belajar berbasis mobile learning

f. Soal latihan
Pada bagian ini berisi soal- soal buat menguji keahlian kognitif serta
afektif siswa menimpa modul yang sudah dipelajari.
42

Gambar 4.6
Soal latihan sumber belajar berbasis mobile learning

g. Sumber
pada bagian sumber ini ada rujukan yang digunakan buat membuat
sumber belajar berbasi mobile learning tersebut
43

Gambar 4.7
Sumber sumber belajar berbasis mobile learning

h. Profil
pada bagian profil ini berisi data riwayat perancang produk.
44

Gambar 4.8
Profil sumber belajar berbasis mobile learning

3. Tahap pengembangan (development)


Pada tahapan pengembangan ini bertujuan buat mengenali mutu sumber
belajar berbasis mobile learning lewat 2 metode ialah expert appraisal serta
development testing. Expert appraisal ialah metode buat memvalidasi ataupun
memperhitungkan kelayakan rancangan produk. Pada aktivitas ini dicoba
penilaian oleh ahli- ahli dalam bidangnya, ialah pakar modul, pakar bahasa serta
pakar desain, dengan modul. Development testing merupakan aktivitas uji coba
rancangan produk yang sudah terbuat serta divalidasi pada sasaran subjek yang
sebetulnya ialah guru mata pelajaran IPA dengan siswa kelas VIII Madrasah
45

Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi yang berjumlah satu orang guru serta 10
orang siswa.

a. Teknik expert appraisal


i. Uji validitas
Uji validitas dicoba 3 orang pakar dosen, tiap- tiap
validator berikan evaluasi terhadap sumber belajar berbasi mobile
learning modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia
lewat angket evaluasi yang sudah disediakan. Ada pula hasil dari
evaluasi validator tersebut yakni selaku berikut.

Tabel 4.1
Hasil validasi dosen pakar materi
Indikator Butir penilaian Skor
Kelayakan 1. Kesesuian dengan SK, KD serta Tujuan 4
isi 2.Kebenaran substansi modul pembelajaran 4
3. Pemakaian contoh sistem ekskresi 4
4. Kesusuian dengan nilai- nilai IPA 4
5. Khasiat buat menaikkan wawasan 4
kebahasaan6. Keterbacaan 4
7. Kejelasan isi materi 4
8. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik serta 4
benar( EYD)
9. Bahasa dalam bahan ajar cocok dengan pertumbuhan siswa 4
10. Pemakaian bahasa secara efisien serta efisien 4
Penyajian 11. Kejelasan tujuan yang mau di capai 4
12. Tombol serta Petunjuk pemakaian bahan ajar gampang di 4
mengerti
13. Urutan sajian 4
14. Pemberian motivasi serta energi tarik 4
15. Interaksi( pemberian stimulus serta reaksi) 4
16. Foto serta video yang di sajiakan berhubungan serta 4
menunjang kejelasan materi
46

17. Kelengkapan informasi 4


kegrafika 18. Pemakaian tipe serta dimensi hurup 4
n 19. Layout ataupun tata letak 4
20. video serta gambar 4
Jumlah 80
Persesntase 80%

Tabel 4.2

Hasil validasi dosen pakar bahasa


Indikator Butir Penilaian Skor
Sesuai dengan 1. Kesesuaian dengan tingkatan pertumbuhan siswa 5
perkembangan 2. Kesesuaian dengan tingkatan pertumbuhan social,
emosional siswa 5
peserta didik
Komunikati 3. Uraian siswa terhadap pesan 5
f 4. Kesesuain ilustrasi dengan subtansi pesan 4
Dialogi dan 5. Keahlian memotivasi siswa buat merespon pesan 4
Interaktif 6. Menghasilkan komunikasi interaktif 4
Kesesuaian 7. Ketepatan tata bahasa 4
dengan 8. Ketepatan Ejaan 4
kaidah 9. Keutuhan arti serta keteraturan dalam bab/ subbab/
Bahasa 4
alinea
Indonesia 10. Keteraturan antara bab/ subab/ alinea/ kalimat 4
11. Konsistensi pemakaian istilah 4
12. Konsistensi pemakaian sebutan, symbol, serta 4
lambang
13. Ketepatan penyusunan nama ilmia/ asing 4
Jumlah 55
Persentase 85%
47

Tabel 4.3
Hasil validasi ahli design

No ASPEK YANG DI NILAI Sko


r
1 Tampilan dini Mobile Learning 5
2 Pokus bahan ajar mobile learning terhadap modul IPA 4

3 Kemudahan pembedahan mobile learning secara keseluruhan 5


4 Aplikasi gampang digunakan 5
Inovasi mobile learning
5 4
Desain mobile learning 4
6
Kerapian mobile learning 5
7
Kelengkapan komponen mobile learning buat menunjang
8 5
pembelajaran
Kemudahan pada tombol pembedahan mobile learning
9 5
10 Pemakaian music 5
11 ( audio) pada mobile learning 5
12 Pemakaian video serta gif pada mobile learning 4
Komposisi warna pada desain mobile learning
13 5

14 Tidak berubah- ubah pont yang di gunakan 4


15 Besarnya hurup buat dibaca 5
16 Tidak memakai sangat banyak tipe Huruf 5
17 Lebar lapisan bacaan normal 5
18 Spasi antar baris bacaan normal 5
Spasi antar huruf normal
29 5
Wujud mobile learning cocok dengan kenyataan
20 5

Jumlah 95
95
persentase
%
48

Tabel 4.4
Interprestasi kevalidan
Aspek validasi Persentase yang diperoleh Interprestasi
Materi 80% Valid
Bahasa 85% Sangatvalid
Desain 95% Sangatvalid

Sehabis melaksanakan sebagian sesi perbaikan serta kembali dikoreksi


validator cuma membagikan nilai satu kali saja, sebab sumber belajar berbasis
mobile learning yang sudah direvisi sudah masuk pada jenis layak digunakan buat
uji coba riset dengan rincian informasi hasil asumsi validator pada aspek modul
sebesar 80%, Bahasa 85%, serta desain 95%.

4. Uji coba kelompok kecil (implementation)


Sehabis validasi, tahapan berikutnya merupakan menguji kepraktisan
sumber belajar berbasisi mobile learning, informasi kepraktisan mobile learning
diambil dari informasi angket yang sudah ditanggapi oleh siswa, dari hasil asumsi
siswa sumber belajar berbasis mobile learning sangat menolong dalam menguasai
pendidikan, baik, seru, memudahkan belajar sendiri, gampang dipahami kala di
pelajari, video pula menolong memudahkan dalam menguasai pendidikan, serta
metode penggunaannya pula sangat gampang, hendak namun ada sedikit
hambatan jaringan yang kurang terjangkau sehingga menyababkan pemakaian
produk sedikit lelet kala di akses.

5. Revisi produk (Evaluation)


Sehabis produk mobile learning divalidasi oleh regu pakar, tahapan
berikutnya yang dicoba merupakan melaksanakan perbaikan cocok anjuran dari
dosen pakar. Sebagian perbaikan produl yang sudah dicoba pergantian cocok
anjuran dari dosen pakar merupakan selaku berikut:
49

Pakar bahasa menganjurkan pada tampilan dini di tambah mata pelajaran,


kelas serta semester.

Gambar 4.9
Tampilan dini sebelum di revisi

Gambar 4.10
Tampilan dini sehabis di revisi
50

Pakar modul menganjurkan supaya modul di tambah foto di samping


meteri serta video pendidikan pada sesi augmentasi.

Gambar 4.11
Modul Saat sebelum di revisi

Gambar 4.12
Modul Sehabis di revisi
51

Pakar desain menganjurkan pada petunjuk pemakaian supaya di tambah kata-


kata buat memudahah siswa dalam memakai mobile learning.

Gambar 4.13
Petunjuk Foto saat sebelum revisi

Gambar 4.14
Petunjuk sehabis di revisi
52

b. Teknik Development testing


1) Uji Praktikalitas
Sehabis validasi, tahapan berikutnya merupakan menguji
kepraktisan sumber belajar berbasisi mobile learning, informasi
kepraktisan mobile learning diambil dari informasi angket yang
sudah ditanggapi oleh siswa serta guru mata pelajaran IPA. Berikut
Hasil Uji Praktikalitas sumber belajar berbasis mobile learning
Tabel 4.5
Asumsi siswa
No Nama Skor Persentase Interprestasi
1 Yessi naila sari 120 96% Sangatpraktis
Andi marsyah
2 118 94% Sangatpraktis
ramadani
3 Raihan setiawan 111 89% Sangatpraktis
4 Amanda 115 92% Sangatpraktis
5 M indra 119 95% Sangatpraktis
6 Rifki juliandika 120 96% Sangatpraktis
7 Yuni putri 122 98% Sangatpraktis
8 Syaza nadia 123 98% Sangatpraktis
9 Putri ariska 120 96% Sangatpraktis
10 Dimas maulana 119 95% Sangatpraktis
Jumlah 1187
Persentase 95% Sangatpraktis

Hasil asumsi pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium


Kota Jambi menampilkan nilai sebesar 95%, dari hasil tersebut berarti kalau
sumber belajar berbasis mobile learning tercantum dalam jenis sangat instan.
Perihal tersebut dilihat dari reaksi sepakat sampai sangat tidak sepakat terhadap
bermacam aspek pada mobile learning. siswa menggemari tampilan perinci dari
produk mobile learning..

Tabel 4.6
Hasil tanggapan guru IPA
Nama Skor Persentase Interprestasi
Yuliayah, S.Pd 73 73% Praktis
53

Bersumber pada informasi yang sudah diperoleh dari hasil asumsi guru
terhadap kepraktisan sumber belajar barbasis mobile learning didapatkan hasil
persentase sebesar 73% yang maksudnya interpretasi mobile learning tercantum
dalam jenis instan serta dapat digunakan pada uji selanjutnya.

B. PEMBAHASAN
1. Deskripsi informasi validitas
a. Deskripsi informasi validitas pakar materi
Pada bagian modul, dosen pakar melaksanakan evaluasi
pada sebagian aspek ialah kelayakan isi serta kelayakan penyajian pada
mobile learning yang sudah didesain oleh periset. Pada kedua aspek
tersebut tingkatan kevalidan sumber belajar berbasis mobile learning
pada modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia sebesar
80% yang sudah dihitung dengan skala likert tercantum pada jenis
valid.
Informasi hasil validitas dari dosen pakar modul diambil sehabis
melaksanakan perbaikan sebanyak satu kali dalam bermacam aspek di
dalamnya. Sehabis proses validasi berakhir dicoba hingga modul pada
sistem pencernaan manusia pada mobile learning layak buat di
informasikan kepada pembaca spesialnya siswa kelas VIII madrasah
tsanawiyah laboratorium Kota Jambi.
b. Deskripsi data validitas ahli bahasa
Uji validitas terhadap pakar bahasa ialah aspek berarti dalam suatu
pembuatan mobile learning supaya rmemiliki standar bahasa yang baik
serta benar. Bersumber pada evaluasi dari dosen pakar bahasa, mobile
learning yang sudah didesain layak buat digunakan pada sesi riset.
Evaluasi dari dosen pakar bahasa menggapai persentase sebesar 85%
yang dalam interpretasi berarti kelayakan bahasa tercantum jenis
sangat valid. Saat sebelum dinyatakan layak mobile learning terlebih
dulu dicoba satu kali revisi.
54

Ada pula aspek- aspek yang dinilai dalam segi bahasa


merupakan bahasa yang digunakan komunikatif, cocok dengan
pertumbuhan partisipan didik, cocok dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik serta benar, pemakaian bahasa asing, serta ketepatan dalam
pemakaian simbol ataupun lambang.
c. Deskripsi informasi validitas pakar desain
Aspek- aspek yang sudah dinilai oleh pakar desain buat mengenali
tingkatan kevalidan mobile learning sehingga layak buat digunakan
riset ialah aspek mobile learning mulai dari dimensi, tampilan serta
desain isi mobile learning.
Secara totalitas dari seluruh aspek yang dinilai, bisa disimpulkan
kalau mobile learning yang didesain oleh periset telah pada jenis
sangat valid ialah 95% sehabis melaksanakan 3 kali perbaikan, dari
perihal tersebut hingga sumber belajar berbasis mobile learning pada
modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia layak
digunakan buat riset..

2. Deskrpsi informasi praktikalitas


a. Deskripsi informasi praktikalitas siswa
Sehabis sumber belajar berbasis mobile learning telah dalam jenis
sangat valid serta dinyatakan layak oleh dosen pakar, tahapan
berikutnya merupakan uji coba mobile learning dicoba kepada siswa
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi. Secara
totalitas persentase informasi asumsi siswa terhadap mobile learning
merupakan sebesar 95% informasi tersebut tercantum dalam jenis
sangat instan. Sebagian siswa berikan asumsi yang membuktikan kalau
mereka menggemari mobile learning dari segi tampilan sampai
kemenarikan isi serta terdapatnya video pendidikan di dalamnya.
Asumsi siswa bisa dilihat pada lampiran 5.
b. Deskripsi informasi praktikalitas guru IPA
55

Informasi praktikalitas sumber belajar berbasis mobile learning


pada modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusai yang
diberikan oleh guru IPA Madrsah Tsanawiyah Laboratorium Kota
Jambi ialah sebesar 73%, yang interpretasinya berarti dalam jenis
instan digunakan dalam pendidikan. Guru IPA membagikan bebarapa
catatan maupun anjuran atas mobile learning yang sudah didesain,
catatan maupun anjuran tersebut bisa dilihat pada lampiran 4.
65

Anda mungkin juga menyukai