SKRIPSI
HULIL AFDOL
NIM. 207172974
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari area langsung misalnya, manusia, gunung, laut, candi, hutan serta
sebagainya, sebaliknya yang terencana terbuat selaku sumber belajar merupakan
novel, video, diorama, museum, laboratorium smartphone serta sebagainya.
Pada modul IPA siswa dituntut buat meningkatkan berpikir tingkatan
besar buat penuhi tuntutan yang terdapat di Kompetensi Bawah( KD) dalam
Kurikulum 2013, ialah mengevaluasi, menyajikan hasil analisis, serta
melaksanakan. Upaya dalam tingkatkan uraian konsep butuh memakai media
yang bisa memperlihatlkan kondisi jadi nyata yang terdapat dalam mata pelajaran
IPA salah satunya dalam wujud multimedia yang memakai telpon genggam. Guru
dituntut bisa tingkatkan kedudukannya selaku guru dengan berbekal keahlian serta
kemampuan spesial dalam keguruan. Dibutuhkan terdapatnya inovasi yang dicoba
oleh guru dengan memakai teknologi. Pemakaian telpon genggam hendak jauh
lebih maksimal bila digunakankan dengan baik oleh guru selaku media
pendidikan.
Hasil wawancara yang sudah dicoba pada bertepatan pada 11 Desember
2020 dengan guru bidang study tentang sumber belajar pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam( IPA) di masa New Wajar pandemik Covid- 19 yang telah
diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Laboratorium kota jambi, yang melaporkan
kalau masih memakai sumber belajar berbentuk novel cetak serta LKS, belum
terdapat bahan ajar yang mendukung proses pendidikan pada masa New Wajar
pandemik Covid- 19 yang dicoba secara daring, oleh sebab itu sumber belajar
sangat diperlukan dalam mendukung proses pendidikan secara online sehingga
bisa digunakan dalam proses pendidikan pada masa New Wajar pandemik Covid-
19.
Guru ilmu pngetahuan alam( IPA) belum sempat memakai sumber belajar
berbasis mobile learning pada proses pendidikan IPA paling utama pada meteri
struktur serta guna ekskresi pada manusia. oleh sebab itu, siswa kilat merasa
bosan serta kurang semangat dalam mencermati modul pendidikan yang di
informasikan oleh guru. Periset berupaya buat melaksanakan riset di Madrasah
Tsanawiyah laboratorium kota jambi sebab minimnya pemanfaatan teknologi
selaku sumber belajar paling utama pada modul struktur serta guna sistem
6
aspek sosial.
Bersumber pada aspek pendukung mobile learning bisa dilibatkan dalam
bermacam modul pendidikan serta bermacam jenjang pembelajaran. Tujuan dari
pendidikan memakai mobile learning bisa memudahkan siswa buat belajar
dimanapun serta kapanpun yang tidak terbatas oleh waktu, ruang serta tempat.
Pemakaian mobile learning membagikan akibat positif untuk para siswa, ialah
bisa memotivasi siswa serta tingkatkan literasi visual dan bersemangat siswa
dalam belajar pula menarik siswa dalam menguasai suatu yang abstrak jadi lebih
kongkrit dan mengefisienkan proses belajar mengajar. Literasi visual merupakan
keahlian yang dipunyai siswa dalam menyimak, berdialog, menulis, membaca
serta berpikir( Sugiani, 2019: 112).
Salah satu modul pada pendidikan IPA terpadu ada meteri struktur serta
guna ekskresi pada manusia. Pada modul tersebut hendak menekuni guna ginjal,
proses pembuatan urine dalam ginjal, guna kulit, susunan pada kulit, guna paru-
paru serta hati. Menganalisis kendala sistem ekskresi pada manusia serta upaya
buat menghindari ataupun mengatasi nya semacam penyakit nafritis, batu ginjal,
albuminuria, hematuria, diabet insipidus, kanker ginjal, jerawat serta biang
keringat. Dengan struktur modul yang demikian buat proses pendidikan di
butuhkan media yang bisa mempermudah siswa dalam menguasai konsep.
Bersumber pada kasus yang dijabarkan diatas, hingga penulis tertarik
melaksanakan riset berjudul “Pengembangan Sumber Belajar berbasis Mobile
Learning IPA Terpadu pada Era New Normal Pandemik Covid 19 untuk
Siswa Kelas V11I Madrasah Tsanawiyah
B. Identifikasi Masalah
Bersumber pada latar balik permasalahan hingga Identifikasi
Permasalahan dalam riset ini yakni:
1. Pemakaian mobile learning selaku sumber belajar belum sempat dicoba di
Madrasah Tsanawiyah Laboratoium kota jambi.
2. Pendidikan guru cuma memakai novel paket serta LKS.
3. Visualisasi modul struktur serta sistem ekskresi yang belum tergambar
8
C. Batasan Masalah
Bersumber pada identifikasi permasalahan ada pula batas permasalahan pada
penalitian ini yakni selaku berikut:
1. Sumber belajar yang di kembangkan berbentuk Mobile Learning buat siswa
kelas VIII Madrsah tsanawiyah
2. Sumber belajar di buat berbentuk aplikasi dengan sistem pembedahan android
pada smartphone.
3. Sumber belajar berisi modul sistem ekskresi manusia pada mata pelajaran IPA
kelas VIII semester genap.
4. Sesi pengembangan pada riset ini memakai model ADDIE.
D. Perumusan Masalah
Bersumber pada batas permasalahan, hingga rumusan permasalahan pada riset
ini merupakan::
1. Gimana pengembangan sumber belajar berbasis Mobile Learning ipa terpadu
pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah?
2. Gimana kelayakan pengembangan sumber belajar berbasis mobile learning
IPA terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah?
E. Tujuan Pengembangan
Ada pula tujuan sumber belajar berbasis Mobile Learning ialah selaku berikut:
1. Buat mengenali pendidikan sumber belajar berbasis Mobile learning ipa
terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah.
2. Buat mengenali kelayakan sumber belajar berbasis Mobile learning ipa
terpadu pada masa new wajar pandemik covid 19 buat siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah.
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil pengembangan ialah berbentuk sumber belajar, produk yang
dibesarkan sudah dinilai oleh para ahli. Cocok dengan tujuan riset ini ialah
meningkatkan sumber belajar berbentuk mobile learning pada modul struktur
serta guna sistem ekskresi pada manusia. Riset ini ialah tipe Riset serta
Pengembangan ataupun diketahui dengan sebutan Research and
Development( R&D). Proses riset serta Pengembangan dicoba sepanjang 10
Bulan. Dalam meningkatkan media ini memakai model pengembangan ADDIE
ialah:( 1) Analisis( Analysis),( 2) Perancanag( Design),( 3)
Pengembangan( Development),( 4) Implementasi( Implementation) serta( 5)
Penilaian( Evaluation).
1. Tahap analisis(Analyssi)
Sesi analisis ialah sesi Pra perencanaan: pemikiran tentang
produk( model, tata cara, media, bahan ajar, sumber belajar) baru yang hendak
dibesarkan. Tahapan ini meliputi 3 perihal, ialah: Analisis Kurikulum, Analisis
mobile learning serta analisis siswa.
a. Analisis kurikulum
Bersumber pada infomasi dari hasil wawancara terbatas kepada guru IPA
Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi melaporkan kalau Madrasah
Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi telah mempraktikkan kurikulum 2013
semacam seperti anjuran yang diatur dalam Kemendikbud Nomor. 160 tahun
2014 tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 serta kurikulum 2013.
Pada riset ini, penulis meningkatkan sumber belajar berbasis mobile learning
yang muat menimpa modul sistem ekskresi manusia. Modul ini tercantum
didalam K13 ialah pas pada modul pendidikan kelas VIII. Ada pula
kompetensi bawah“ Menganalisis sistem ekskresi pada manusia serta
menguasai kendala yang berhubungan dengan sistem ekskresi, dan upaya
36
Gambar 4.1
Tampilan dini sumber belajar berbasis mobile learning
b. Menu utama
38
Pada bagian ini berisi langkah- langkah pemakaian mobile learning yang
hendak di angkses, ada pula tombol on/ off buat musik( audio) serta pula gif pada
mobile learning ini.
Gambar 4.2
Menu utama sumber belajar berbasis mobile learning
c. Petunjuk
Pada Bagian petunjuk ini menguraikan alur pemakaian mobile
learning beserta petunjuk tombol- tombol buat akses mobile learning.
39
Gambar 4.3
Petunjuk sumber belajar berbasi mobile learnin
d. Kompetensi
Pada bagian kompetensi ini berisi tentang indicator pencapaian
kompetensi.
40
Gambar 4.4
Kompetensi sumber belajar berbasis mobile learning
e. Materi
Pada bagian modul in berisi penjelasan modul yang hendak di pelajari
oleh siswa bersumber pada kompetensi yang sudah di buat. Adapaun modul
sumber belajar berbasis mobile learning ialah struktur serta fungsis sistem
ekskresi pada manusia, tampilan meteri berikut ini:
41
Gambar 4.5
Modul sumber belajar berbasis mobile learning
f. Soal latihan
Pada bagian ini berisi soal- soal buat menguji keahlian kognitif serta
afektif siswa menimpa modul yang sudah dipelajari.
42
Gambar 4.6
Soal latihan sumber belajar berbasis mobile learning
g. Sumber
pada bagian sumber ini ada rujukan yang digunakan buat membuat
sumber belajar berbasi mobile learning tersebut
43
Gambar 4.7
Sumber sumber belajar berbasis mobile learning
h. Profil
pada bagian profil ini berisi data riwayat perancang produk.
44
Gambar 4.8
Profil sumber belajar berbasis mobile learning
Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi yang berjumlah satu orang guru serta 10
orang siswa.
Tabel 4.1
Hasil validasi dosen pakar materi
Indikator Butir penilaian Skor
Kelayakan 1. Kesesuian dengan SK, KD serta Tujuan 4
isi 2.Kebenaran substansi modul pembelajaran 4
3. Pemakaian contoh sistem ekskresi 4
4. Kesusuian dengan nilai- nilai IPA 4
5. Khasiat buat menaikkan wawasan 4
kebahasaan6. Keterbacaan 4
7. Kejelasan isi materi 4
8. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik serta 4
benar( EYD)
9. Bahasa dalam bahan ajar cocok dengan pertumbuhan siswa 4
10. Pemakaian bahasa secara efisien serta efisien 4
Penyajian 11. Kejelasan tujuan yang mau di capai 4
12. Tombol serta Petunjuk pemakaian bahan ajar gampang di 4
mengerti
13. Urutan sajian 4
14. Pemberian motivasi serta energi tarik 4
15. Interaksi( pemberian stimulus serta reaksi) 4
16. Foto serta video yang di sajiakan berhubungan serta 4
menunjang kejelasan materi
46
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Hasil validasi ahli design
Jumlah 95
95
persentase
%
48
Tabel 4.4
Interprestasi kevalidan
Aspek validasi Persentase yang diperoleh Interprestasi
Materi 80% Valid
Bahasa 85% Sangatvalid
Desain 95% Sangatvalid
Gambar 4.9
Tampilan dini sebelum di revisi
Gambar 4.10
Tampilan dini sehabis di revisi
50
Gambar 4.11
Modul Saat sebelum di revisi
Gambar 4.12
Modul Sehabis di revisi
51
Gambar 4.13
Petunjuk Foto saat sebelum revisi
Gambar 4.14
Petunjuk sehabis di revisi
52
Tabel 4.6
Hasil tanggapan guru IPA
Nama Skor Persentase Interprestasi
Yuliayah, S.Pd 73 73% Praktis
53
Bersumber pada informasi yang sudah diperoleh dari hasil asumsi guru
terhadap kepraktisan sumber belajar barbasis mobile learning didapatkan hasil
persentase sebesar 73% yang maksudnya interpretasi mobile learning tercantum
dalam jenis instan serta dapat digunakan pada uji selanjutnya.
B. PEMBAHASAN
1. Deskripsi informasi validitas
a. Deskripsi informasi validitas pakar materi
Pada bagian modul, dosen pakar melaksanakan evaluasi
pada sebagian aspek ialah kelayakan isi serta kelayakan penyajian pada
mobile learning yang sudah didesain oleh periset. Pada kedua aspek
tersebut tingkatan kevalidan sumber belajar berbasis mobile learning
pada modul struktur serta guna sistem ekskresi pada manusia sebesar
80% yang sudah dihitung dengan skala likert tercantum pada jenis
valid.
Informasi hasil validitas dari dosen pakar modul diambil sehabis
melaksanakan perbaikan sebanyak satu kali dalam bermacam aspek di
dalamnya. Sehabis proses validasi berakhir dicoba hingga modul pada
sistem pencernaan manusia pada mobile learning layak buat di
informasikan kepada pembaca spesialnya siswa kelas VIII madrasah
tsanawiyah laboratorium Kota Jambi.
b. Deskripsi data validitas ahli bahasa
Uji validitas terhadap pakar bahasa ialah aspek berarti dalam suatu
pembuatan mobile learning supaya rmemiliki standar bahasa yang baik
serta benar. Bersumber pada evaluasi dari dosen pakar bahasa, mobile
learning yang sudah didesain layak buat digunakan pada sesi riset.
Evaluasi dari dosen pakar bahasa menggapai persentase sebesar 85%
yang dalam interpretasi berarti kelayakan bahasa tercantum jenis
sangat valid. Saat sebelum dinyatakan layak mobile learning terlebih
dulu dicoba satu kali revisi.
54