Nama : Muasofah
Nim : 2114401093
Kelas : 211 B
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
JAKARTA PUSAT
1. Stetoskop
Stetoskop merupakan alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh,
seperti detak jantung, suara pergerakan usus dan lambung, dan lainnya. Suara tidak
normal yang terdengar lewat stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit.
2. Bedpan
Dalam bahasa sehari-hari, bedpan lebih dikenal dengan nama pispot. Alat
kesehatan yang satu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang
tidak bisa pergi ke toilet. Biasanya, bedpan dibuat dari bahan logam, plastik,
maupun kaca.
3. Termometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dan memiliki beberapa jenis, seperti
termometer air raksa (merkuri), termometer digital, dan yang terbaru termometer
inframerah.
Termometer air raksa relatif murah, tetapi kurang akurat, lambat, dan bisa
berbahaya jika pecah. Meskipun lebih mahal, termometer digital menampilkan
suhu berupa angka hanya dalam beberapa detik. Termometer inframerah juga
menggunakan sistem digital, tetapi dipakai tanpa menyentuh tubuh.
4. Pispot (Urinal)
Pispot (urinal) adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus tetap berada di
tempat tidur atau sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin
penggunanya, biasanya berbentuk tabung atau bak yang dilengkapi pegangan
sehingga mudah dibawa.
Bahan pembuat pispot pun bermacam-macam, biasanya dari plastik atau stainless.
Dibanding yang berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan:
mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak.
5. Alat Suntik
Dalam istilah medis, alat suntik dikenal dengan nama syringe, spet, atau spuit.
Mungkin semua orang pernah melihatnya. Alat ini berbentuk pompa piston
sederhana dan berfungsi untuk memasukkan cairan/gas ke dalam tubuh pasien
langsung ke pembuluh darah.
Di samping itu, alat suntik juga berfungsi untuk mengisap cairan/gas sebagai
sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan jenis alat suntik bervariasi, tergantung
penggunaannya dan biasanya sudah satu paket dengan jarumnya. Alat suntik harus
steril dan hanya boleh digunakan oleh tenaga medis.
Selain alat suntik, obat atau cairan lain juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh
melalui infuse set. Dengan cara ini, cairan obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke
dalam tubuh melalui vena dengan kecepatan yang bisa diatur secara tetap (konstan)
dalam waktu tertentu.
Alat infus sering digunakan pada saat pasien harus menjalani rawat inap di rumah
sakit. Infuse set termasuk jenis alat kesehatan habis pakai (disposable). Artinya,
infuse set hanya boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang.
7. Kursi Roda
Kursi roda juga termasuk alat kesehatan berupa alat bantu bagi orang yang
mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi sakit,
patah tulang kaki, atau cacat bawaan. Berdasarkan sistemnya, ada dua jenis kursi
roda, yaitu elektrik dan manual.
8. Nebulizer
Fungsi alat ini adalah mengubah bentuk obat cair menjadi uap atau aerosol
sehingga lebih mudah dihirup.
Dengan nebulizer, obat akan langsung masuk ke dalam sistem pernapasan sehingga
bisa bekerja lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga
biasa digunakan untuk mengatasi penyakit bronkitis, sinusitis, atau lainnya.
9. Glucometer
Glucometer adalah alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri
dari jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur itu sendiri. Jarum lancet
beserta alat penyuntiknya merupakan alat pendukung agar tes gula darah mandiri
bisa dilakukan.
Adapun bagian yang berperan langsung dalam pengukuran kadar gula secara
mandiri adalah strip pengukur dan alat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk
mengambil sampel darah dan bersifat sekali pakai, begitu juga dengan jarum
lancet-nya.
Alat ini befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien
dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada infuse,
obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan
dimasukkan melalui jarum suntik.
Bagi orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau
memiliki cacat kaki bawaan, dibutuhkan alat bantu jalan yang biasa disebut kruk.
Fungsi kruk adalah untuk menopang keseimbangan dan mengurangi beban berat
badan saat berjalan, bisa juga untuk mengembalikan fungsi otot.
Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat beristirahat pasien
yang menjalani rawat inap. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang
menggunakan sistem manual dan elektrik. Ranjang manual digerakkan dengan
tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote.
Semakin tinggi kelasnya, ranjang pasien yang disediakan pun makin nyaman,
utamanya yang menggunakan sistem elektrik.
Bentuk ranjang periksa ini menyerupai meja panjang dengan bagian kepala bisa
dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Ukuran standar ranjang
periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya ada yang dibuat dari pipa besi dan baja
antikarat, ada juga yang menggunakan bahan PVC.
16. Tensimeter
Sesuai namanya, tensimeter adalah alat kesehatan untuk mengukur tekanan darah
(tensi). Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer.
Dokter atau perawat menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan darah
pasien normal atau tidak untuk keperluan diagnosis lebih lanjut.
Saat ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter
manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital
dilengkapi layar. Selain tekanan darah, tensimeter digital juga sekaligus mengukur
denyut jantung.
Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, bebas
dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini berupa selang fleksibel yang
menghubungkan kandung kemih dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi
balon untuk mencegah kebocoran.
Kateter urine, termasuk dari jenis foley catheter, dibutuhkan oleh pasien yang tidak
mampu mengosongkan kandung kemihnya. Urine yang tidak dikeluarkan sangat
berbahaya karena akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan dan
kegagalan fungsi ginjal.
Alat ini dioperasikan dengan cara memompa oksigen dari udara bebas berulang
kali ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi.
Biasanya, ambu bag digunakan saat ada kondisi kritis pascakecelakaan atau
kondisi lain sebelum alat ventilator tersedia.
Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengatur kecepatan
aliran cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Alat ini dilengkapi sensor
mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga
kecepatan tetesan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat.
Alat ini biasanya digunakan di ruang ICU. Kelebihan alat ini adalah bisa
memantau jika ada aliran gelembung udara yang masuk dalam selang infus yang
berbahaya karena bisa menyebabkan emboli. Selain itu, alat ini dilengkapi alarm
yang akan berbunyi jika infus habis atau ada hambatan dalam aliran.
Tiang infus berfungsi untuk menempatkan botol cairan infus yang terhubung
dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi
roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua buah pengait tempat
menggantungkan botol cairan infus.